Anda di halaman 1dari 2

Penggunaan Obat pada ibu Hamil

Oleh Muhammad Muhlis, S.Si., Apt., Sp.FRS


Jogjatv, 11 april 2015, pk 16.00 – 17.00

Ibu hamil merupakan wanita yang rentan terhadap gangguan, baik gangguan emosional maupun
gangguan terhadap penyakit,

Kedua gangguan tersebut mempengaruhi janin yang dikandung

Jika si ibu sakit tentu berpengaruh pula pada janin, dan bila si ibu menggunakan obat untuk
mengatasi sakitnya, bisa jadi obat yang digunakan dapat juga mempengaruhi janin yang dikandung

Pada prinsipnya jika ibu hamil maka hindari penggunaan obat, jika tidak bisa dihindari maka
diminimalisir

Pengaruh jelek obat pada ibuhamil, teratogenik, mutagenik, karsinogenik

Teratogenik senyawa yang dapat menyebabkan cacat bawaan lahir, misalnya malformasi, contoh
obatnya ekstasi, mariyuana, alkohol, beberapa obat penenang

Mutagenik, adalah senyawa yang dapat menyebabkan mutasi secara genetika, misalnya senyawa
radioaktif

Karsinogenik,senyawa yang dapat menyebabkan kanker, keganasan sel, pada bayi

Kategori obat untuk ibu hamil

Untuk mengetahui obat-obatan yang aman untuk janin, Food and Drug Administration (FDA) di
Amerika Serikat membuat kategori obat-obata untuk ibu hamil berdasarkan tingkat keamanannya
terhadap janin:2
 Kategori A: penelitian pada manusia di trimester 1 tidak menunjukan kelainan terhadap
janin (belum ada bukti pada trimester 2 dan 3)
 Kategori B: penelitian pada hewan percobaan tidak menunjukan efek terhadap janin dan
penelitian pada manusia masih belum menunjukan bukti yang jelas. Atau, pada hewan
percobaan menunjukan kelainan janin, sedangkan pada manusia tidak menunjukan kelainan
janin sama sekali di semua trimester.
 Kategori C: penelitian pada hewan percobaan menunjukan kelainan janin, tetapi pada
manusia belum menunjukan bukti yang jelas. Tetapi manfaat obat lebih tinggi dibandingkan
potensial resiko yang terjadi.
 Kategori D: penelitian pada manusia menunjukan bukti kelainan yang jelas pada janin. Tetapi
manfaat obat lebih tinggi dibandingkan potensi resiko yang terjadi.
 Kategori X: penelitian pada manusia menunjukan kelainan pada janin. Dan tingkat
bahayanya lebih besar daripada manfaatnya.
Secara singkatnya adalah:
 Kategori A = Aman untuk janin
 Kategori B = Cukup aman untuk janin
 Kategori C = Digunakan jika perlu, kemungkinan bisa ada efek samping pada janin
 Kategori D = Digunakan jika darurat, bisa terjadi efek samping pada janin
 Kategori X = Tidak pernah digunakan dan sangat berbahaya bagi janin

Misalnya obat X mengandung

 Fenilpropanolamin HCl (kategori C)


 Klorfeniramin Maleat (kategori B)
 Paracetamol (kategori C)
 Salisilamida (kategori C)

Maka obat tersebut dihindari untuk ibu hamil

Tips Penggunaan obat yang aman


1. Hindari penggunaan obat selama hamil
2. Gunakan obat setelah konsultasi dengan dokter atau apoteker
3. Hindari penggunaan jamu selama hamil, kecuali sudah terbukti aman
4. Jika ingin swamedikasi, baca brosur obat dengan teliti, jangan gunakan obat yang ada
peringatan bahaya untuk ibu hamil

Anda mungkin juga menyukai