Anda di halaman 1dari 9

Alam Kubur

Allâh Azza wa Jalla berfirman:

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat
sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan
ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan. [Ali Imrân/3:185]
Allâh Azza wa Jalla memberikan pemberitaan umum kepada seluruh makhluk, bahwa
setiap jiwa akan merasakan kematian. Hanya Allâh Yang Maha Hidup, tidak akan mati.
Adapun jin, manusia, malaikat, semua akan mati.
Kematian merupakan hakekat yang menakutkan. Dia akan mendatangi seluruh orang
yang hidup dan tidak ada yang kuasa menolak maupun menahannya. Maut merupakan
ketetapan Allâh Azza wa Jalla . Ini adalah hakekat yang sudah diketahui. Maka
sepantasnya kita bersiap diri menghadapinya dengan iman sejati dan amal shalih yang
murni.

Hani’ Radhiyallahu anhu , bekas budak Utsmân bin Affân Radhiyallahu anhu , berkata,
“Kebiasaan Utsman Radhiyallahu anhu jika berhenti di sebuah kuburan, beliau
menangis sampai membasahi janggutnya. Lalu beliau Radhiyallahu anhu ditanya,
‘Disebutkan tentang surga dan neraka tetapi engkau tidak menangis. Namun engkau
menangis dengan sebab ini (melihat kubur), (Mengapa demikian?)’ Beliau,
‘Sesungguhnya Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, (yang artinya) ‘Kubur
adalah persinggahan pertama dari (persinggahan-persinggahan) akhirat. Bila
seseorang selamat dari (keburukan)nya, maka setelahnya lebih mudah darinya; bila
seseorang tidak selamat dari (keburukan)nya, maka setelahnya lebih berat darinya.’
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, ‘Aku tidak melihat suatu
pemandangan pun yang lebih menakutkan daripada kubur.’” [HR. At-Tirmidzi dan Ibnu
Mâjah; dihasankan oleh syaikh al-Albâni]
Karena fase setelah kubur lebih mudah bagi yang selamat, maka ketika melihat surga
yang disiapkan Allâh Azza wa Jalla dalam kuburnya, seorang Mukmin mengatakan, “Ya
Rabb, segerakanlah kiamat agar aku kembali ke keluarga dan hartaku.” Sebaliknya,
orang-orang kafir, ketika melihat adzab pedih yang disiapkan Allâh Azza wa Jalla
baginya, ia berseru, “Ya Rabb, jangan kau datangkan kiamat.” Karena yang akan
datang setelahnya lebih pedih siksanya dan lebih menakutkan.

FITNAH (UJIAN) KUBUR


Jika seorang hamba telah diletakkan di dalam kubur, dua malaikat akan mendatanginya
dan memberikan pertanyaan-pertanyaan. Inilah yang dimaksud dengan fitnah (ujian)
kubur. Dalam hadits shahih riwayat Imam Ahmad rahimahullah dari sahabat al-Barro
bin ‘Azib Radhiyallahu anhu , Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

‫ي ه‬
ُ‫َّللا‬ َ ‫ َر ِب‬:‫ َم ْن َرب َُّك ؟ فَيَقُو ُل‬: ُ‫وَل ِن لَه‬ َ ُ‫فَيَق‬:‫سا ِن ِه‬ ِ ‫فَيَأ ْ ِتي ِه َملَ َك‬
َ ‫ان فَيُ ْج ِل‬
‫ َما َهذَا‬:ُ‫وَل ِن لَه‬ ِْ ‫ي‬
َ ُ‫اْل ْس ََل ُم فَيَق‬ َ ِ‫ دِين‬:‫ َما دِينُ َك ؟ فَيَقُو ُل‬: ُ‫وَل ِن لَه‬ َ ُ‫فَيَق‬
‫علَ ْي ِه‬ ‫صلهى ه‬
َ ُ‫َّللا‬ ‫سو ُل ه‬
َ ِ‫َّللا‬ ُ ‫ث فِي ُك ْم ؟ فَيَقُو ُل ُه َو َر‬ َ ‫الر ُج ُل الهذِي بُ ِع‬ ‫ه‬
‫َّللاِ فَآ َم ْنتُ ِب ِه‬ ‫اب ه‬ َ َ‫ قَ َرأْتُ ِكت‬:‫ َو َما يُ ْد ِري َْك ؟ فَيَقُو ُل‬: ُ‫وَل ِن لَه‬ َ ُ‫سله َم فَيَق‬ َ ‫َو‬
َ‫شوهُ ِمن‬ ُ ‫ع ْبدِيفَأ َ ْف ِر‬
َ َ‫صدَق‬ َ ‫ أَ ْن قَ ْد‬:‫اء‬ ِ ‫س َم‬ ‫صده ْقتُ فَيُنَادِي ُمنَا ٍد فِي ال ه‬ َ ‫َو‬
‫ فَيَأْتِي ِه‬:‫ قَا َل‬, ‫سوهُ ِمنَ ْال َجنه ِة) َوا ْفتَ ُحوا لَهُ بَابًا ِإلَى ْال َجنه ِة‬ ُ ‫(وأ َ ْل ِب‬
َ ‫ْال َجنه ِة‬
‫ص ِر ِه قَا َل َويَأْتِي ِه َر ُج ٌل‬ َ َ‫س ُح لَهُ فِي قَب ِْر ِه َمده ب‬ َ ‫ِم ْن َر ْو ِح َها َو ِطي ِب َها َويُ ْف‬
‫س ُّر َك‬ ُ َ‫ أَ ْبش ِْر بِالهذِي ي‬: ‫يح فَيَقُو ُل‬ ِ ‫الر‬ِ ‫ب‬ ُ ِ‫طي‬َ ‫ب‬ ِ ‫س ُن الثِيَا‬ َ ‫س ُن ْال َو ْج ِه َح‬ َ ‫َح‬
ُ‫ فَ َو ْج ُه َك ْال َو ْجه‬, ‫ت‬ َ ‫ َم ْن أَ ْن‬: ُ‫ فَيَقُو ُل لَه‬, ُ‫عد‬ َ ‫ت تُو‬ َ ‫َهذَا يَ ْو ُم َك الهذِي ُك ْن‬
َ‫عة‬ َ ‫سا‬ ‫ب أَ ِق ِم ال ه‬ ِ ‫ َر‬:‫ فَيَقُو ُل‬,‫صا ِل ُح‬ ‫ع َملُ َك ال ه‬ َ ‫ أَنَا‬:‫ فَيَقُو ُل‬,‫يَ ِجي ُء ِب ْال َخي ِْر‬
‫َحتهى أَ ْر ِج َع ِإلَى أَ ْه ِلي َو َما ِلي‬
Kemudian dua malaikat mendatanginya dan mendudukannya, lalu keduanya bertanya,
“Siapakah Rabbmu ?” Dia (si mayyit) menjawab, “Rabbku adalah Allâh”. Kedua
malaikat itu bertanya, “Apa agamamu?”Dia menjawab: “Agamaku adalah al-Islam”.
Kedua malaikat itu bertanya, “Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?”
Dia menjawab, “Beliau utusan Allâh”.
Kedua malaikat itu bertanya, “Apakah ilmumu?” Dia menjawab, “Aku membaca kitab
Allâh, aku mengimaninya dan membenarkannya”.
Lalu seorang penyeru dari langit berseru, “HambaKu telah (berkata) benar, berilah dia
hamparan dari surga, (dan berilah dia pakaian dari surga), bukakanlah sebuah pintu
untuknya ke surga.
Maka datanglah kepadanya bau dan wangi surga. Dan diluaskan baginya di dalam
kuburnya sejauh mata memandang. Dan datanglah seorang laki-laki berwajah tampan
kepadanya, berpakaian bagus, beraroma wangi, lalu mengatakan, “Bergembiralah
dengan apa yang menyenangkanmu, inilah harimu yang engkau telah dijanjikan
(kebaikan)”. Maka ruh orang Mukmin itu bertanya kepadanya, “Siapakah engkau,
wajahmu adalah wajah yang membawa kebaikan?” Dia menjawab, “Aku adalah
amalmu yang shalih”. Maka ruh itu berkata, “Rabbku, tegakkanlah hari kiamat, sehingga
aku akan kembali kepada istriku dan hartaku”.

SEBAB-SEBAB SIKSA KUBUR


Sebab-sebab yang menjadikan seseorang mendapatkan siksa kubur ada dua bagian,
mujmal (global) dan mufash-shal (rinci). Sebabnya secara mujmal (global), yaitu
kebodohan terhadap Allâh Azza wa Jalla , menyia-nyiakan perintah-Nya, dan
menerjang larangan-Nya. Sedangkan sebabnya secara mufash-shal (rinci), adalah
perkara-perkara yang dijelaskan oleh nash-nash sebagai sebab siksa kubur.
Di sini akan kami sebutkan di antara sebab mufash-shal sehingga kita bisa
menjauhinya:
1. Namimah, yaitu menyampaikan perkataan seseorang kepada orang lain untuk
merusak hubungan mereka.
2. Tidak menutupi diri ketika buang hajat.
3. Ghulul, yaitu mengambil harta rampasan perang sebelum dibagi oleh imam.
4. Dusta.
5. Memahami al-Qur’ân namun tidak mengamalkannya.
6. Zina
7. Riba
8. Mayit yang ditangisi keluarganya, jika mayit tersebut tidak melarang sebelumnya.

HAL-HAL YANG MENYELAMATKAN DARI SIKSA KUBUR


Perkara yang akan menyelamatkan seseorang dari adzab kubur adalah orang yang
mempersiapkan diri sebelum menghadapi kematian yang datang tiba-tiba. Di antara
persiapan menghadapi maut adalah segera bertaubat, menunaikan kewajiban syariat,
memperbanyak amal shalih, memperbaiki akidah, berjihad, berbuat baik pada orang
tua, menyambung silaturahim, dan amal-amal shalih lainnya. Dengan amalan tersebut
Allâh Azza wa Jalla memberinya jalan keluar dari tiap kesulitan dan kesusahan.
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata dengan mengutip hadits Abu Hurairah
Radhiyallahu anhu yang diriwayatkan oleh Abu Hâtim dalam shahih-nya,
“Sesungguhnya orang mati dapat mendengar suara langkah kaki orang-orang yang
pergi meninggalkannya. Jika ia seorang Mukmin, maka shalat berada di dekat
kepalanya, puasa berada di sebelah kanannya, zakat disebelah kirinya, perbuatan baik
seperti berkata benar, silaturahim, dan perbuatan baik kepada manusia berada di dekat
kaki. Ia lalu didatangi (oleh malaikat) dari arah kepalanya, maka shalat berkata, ‘Di
arahku tidak ada jalan masuk.’ Kemudian ia didatangi dari sebelah kanan, maka puasa
berkata, ‘Di arahku tidak ada jalan masuk.’ Kemudian ia didatangi dari sebelah kiri,
maka zakat berkata, ‘Di arahku tidak ada jalan masuk.’ Kemudian ia didatangi dari arah
kedua kakinya, maka perbuatan baik, seperti berkata benar, silaturahim, dan berbuat
baik kepada manusia, berkata, ‘Di arahku tidak ada jalan masuk.’ Lalu dikatakan
kepadanya, ‘Duduklah.’ Ia pun duduk. Kepadanya ditampakkan bentuk serupa matahari
yang hampir terbenam. Ia ditanya, ‘Siapa lelaki ini yang dulu bersama kalian? Apa
pendapatmu tentangnya?’ Ia menjawab, ‘Tinggalkan aku, aku ingin shalat.’ Mereka
menyahut, ‘Sungguh kamu akan melakukannya, tetapi jawablah pertanyaan kami.’ Ia
berkata, ‘Apa pertanyaan kalian?’ Mereka menanyakan, ‘Apa pendapatmu tentang
lelaki ini yang dulu bersama kalian? Apa persaksianmu terhadapnya?’ Ia menjawab,
‘Aku bersaksi bahwa ia adalah utusan Allâh, dan dia membawa kebenaran dari Allâh.’
Lalu dikatakan kepadanya, ‘Dengan dasar keimanan itulah kau telah hidup, dan dengan
dasar itu kau telah mati, dan dengan dasar itu pula kau akan dibangkitkan, insya Allâh.’
Kemudian dibukakan baginya pintu surga, lalu dikatakan kepadanya, ‘Ini tempat
tinggalmu di surga dan segala yang telah Allâh siapkan untukmu.’ Ia bertambah senang
dan gembira. Kemudian dibukakan pintu neraka, dan dikatakan, ‘Itu adalah tempat
tinggalmu dan segala yang telah Allâh siapkan untukmu (jika kau mendurhakai-Nya).’ Ia
bertambah senang dan gembira. Kemudian kuburnya diluaskan seluas tujuh puluh
hasta dan diterangi cahaya, jasadnya dikembalikan seperti semula, dan ruhnya
dijadikan di dalam penciptaan yang baik, yaitu burung yang bertengger di pohon surga.”

Azab kubur

Penyebab Siksa Azab Kubur dan Amalan yang Dapat Menyelamatkannya

“Aisyah Ra bertanya tentang azab kubur, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam


menjawab: Ya, azab kubur pasti ada.” (HR. Bukhari – Dalam Kitab Al-Janaiz).
“Aisyah Ra meriwayatkan bahawa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berdoa
dalam solatnya, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur…” (HR.
Mutafaqun Alaih).

“Ketika orang-orang yang derhaka kepada Allah tidak mampu menjawab pertanyaan
malaikat, lalu ia dipukul dengan besi… hingga ia menjerit dengan teriakan yang sangat
keras… didengar oleh semua makhluk Allah, kecuali Jin dan Manusia,” (HR. Bukhari
dan Muslim).
Digambarkan dialam kubur, dosa seorang anak manusia sebagai ular yang siap
menerkam, melumat dan menghabisi, sedangkan amal soleh adalah penyelamatnya

Dalam hadits disebutkan:

ُ‫ب لَهُ قَب ُْره‬


ُ ‫ َوي َُر هح‬،ٍ‫ضة‬ َ ‫ « ْال ُمؤْ ِم ُن فِي قَب ِْر ِه فِي َر ْو‬:َ‫سله َم أَنههُ قَال‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬َ ُ‫صلهى هللا‬ ‫سو ِل ه‬
َ ِ‫َّللا‬ ُ ‫ع ْن َر‬ َ ،َ ‫ع ْن أَبِي ُه َري َْرة‬َ
ُ ْ‫ َونَح‬،‫ض ْن ًكا‬
‫ش ُرهُ يَ ْو َم‬ َ ‫شة‬ ً ُ ْ
َ ‫ {فَإ ِ هن لَهُ َم ِعي‬:»‫ت َه ِذ ِه اْليَة‬ ُ َ ْ ْ
ْ َ‫ أت ََر ْونَ فِي َما أ ْن ِزل‬،‫ َويُن هَو ُر لَهُ َكالقَ َم ِر لَ ْيلَةَ البَد ِْر‬،‫عا‬ ً ‫س ْبعِينَ ذ َِرا‬
َ
َ
:َ‫ قَال‬،‫] أ ْعلَ ُم‬522:‫سولهُ [ص‬ ُ ُ
‫ ه‬:‫ قَالوا‬،»‫ض ْنكُ ؟‬
ُ ‫َّللاُ َو َر‬ ‫شة ال ه‬ ُ َ ‫ «أتَد ُْرونَ َما ال َم ِعي‬:َ‫ قَال‬،]124 :‫ْال ِقيَا َم ِة أ ْع َمى} [طه‬
ْ َ َ
:َ‫ قَال‬،»‫ين؟‬ ُ ِ‫ أ َتَد ُْرونَ َما التِن‬،‫علَ ْي ِه ْم تِ ْس َعةٌ َوتِ ْسعُونَ تِنِينًا‬ َ ‫ط‬ُ ‫سله‬ َ ُ‫ َوالهذِي نَ ْفسِي بِيَ ِد ِه ِإنههُ لَي‬،ِ‫اب ْال َكافِ ِر فِي قَب ِْره‬ ُ َ‫عذ‬
َ «
ْ
‫شونَهُ ِإلَى يَ ْو ِم ال ِقيَا َم ِة» رواه‬ ُ ‫ َويَ ْخ ِد‬،ُ‫سعُونَه‬ ْ
َ ‫وس يَ ْنفُ ُخونَ فِي ِجس ِْم ِه َويَل‬ ُ
ٍ ‫س ْب َعة ُر ُء‬ ً ٌ
َ ‫«تِ ْس َعة َوتِ ْسعُونَ َحيهة ِل ُك ِل َحيه ٍة‬
‫ إسناده حسن‬: ]‫أبو يعلى [حكم حسين سليم أسد‬

Artinya:

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi


Wasallam bersabda: “Orang mukmin di dalam kuburnya seperti raudhah (taman),
dilapangkan kuburnya sejauh tujuh puluh hasta, di sinari kuburnya seperti cahaya bulan
purnama. Taukah kalian tentang apa ayat yang diturunkan ini..?!,

،]124 :‫ش ُرهُ َي ْو َم ْال ِقيَا َم ِة أَ ْع َمى} [طه‬ َ ً ‫شة‬


ُ ْ‫ َونَح‬،‫ض ْن ًكا‬ َ ‫{فَإ ِ هن لَهُ َم ِعي‬
Para sahabat menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu”. Lalu nabi berkata: tentang
Adzab kubur orang kafir di kuburnya, Demi jiwaku yang berada di Tangan-Nya, sesungguhnya
orang kafir akan di sengat 99 TINNIN, apakah kalian tahu tentang TINNIN..?!!, (Ternyata Para
Sahabat Juga Tidak Tahu),

lalu Nabi melanjutkan sabdanya: “itu adalah 99 Ular, setiap 1 ular memiliki 7 kepala, semua
kepala meniup-niup pada orang kafir itu yang di kubur itu, lalu menyengatnya, dan merobek-
robeknya sampai hari kiyamat.” (Hadits Hasan, HR Ibnu Hibban, Abu Ya’la, dll. di Shahihkan
oleh Al-Baihaqi, di hasankan oleh Al-Arna’ut, Husain Sulaim Asad, dll.)
.
Ular-Ular TINNIN Yang Menyiksa Orang-Orang Yang Bermaksiat
.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫ اللَّ اواتِي يا ْمنا ْعنا أ ا ْو اَل اد ُه َّن أ ا ْلباانا ُه َّن‬:‫ اما باا ُل اهؤ اَُل ِء؟ فاقاالا‬: ُ‫ فاقُ ْلت‬، ُ‫ش ث ا ْديا ُه َّن ْال احيَّات‬ ‫فاإ ِ اذا أاناا بِنِ ا‬
ُ ‫ساءٍ ت ا ْن اه‬

Artinya:
“Pernah aku melihat para wanita yang payudara-payudara mereka dicabik-cabik ular-
ular yang ganas. Maka aku bertanya: ‘Kenapa mereka??’ Malaikat menjawab: ‘Mereka
adalah para wanita yang tidak mau menyusui anak-anaknya (tanpa ada alasan
syar’i)’.” (HR. Al-Hakim. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullahu dalam Al-Jami’ush Shahih
berkata: “Ini hadits shahih)
.

Al-Imam Ibnul Qayyim berkata: “Sebab-sebab yang akan menyelamatkan seseorang


dari azab kubur terbagi menjadi dua:

1. Sebab-sebab secara global


Yaitu dengan menjauhi seluruh sebab yang akan menjerumuskan ke dalam azab kubur
sebagaimana yang telah disebutkan.

Sebab yang paling bermanfaat adalah seorang hamba duduk beberapa saat sebelum
tidur utk mengevaluasi dirinya: apa yang telah dia lakukan, baik perkara yang
merugikan maupun yang menguntungkan pada hari itu. Lalu dia senantiasa
memperbarui taubatnya yang nasuha antara dirinya dgn Allah, sehingga dia tidur dlm
keadaan bertaubat & berkemauan keras utk tak mengulanginya bila nanti bangun dari
tidurnya. Dia lakukan itu setiap malam. Maka, apabila dia mati (ketika tidurnya itu), dia
mati di atas taubat. Apabila dia bangun, dia bangun tidur dlm keadaan siap utk beramal
dgn senang hati, karena Allah menunda ajalnya hingga dia menghadap Rabbnya &
berhasil mendapatkan segala sesuatu yang terluput. Tidak ada perkara yang lebih
bermanfaat bagi seorang hamba daripada taubat ini. Terlebih lagi bila dia berzikir
setelah itu & melakukan sunnah-sunnah yang datang dari Rasulullah n ketika dia
hendak tidur sampai benar-benar tertidur. Maka, barangsiapa yang Allah kehendaki
kebaikan baginya, niscaya Allah akan berikan hidayah taufik utk melakukan hal itu. Dan
tiada kekuatan kecuali dgn pertolongan Allah.

2. Sebab-sebab terperinci
Di antaranya:

a. Ribath siang & malam.


Dari Fadhalah bin Ubaid z, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
‫طا فِي‬ ً ‫ات ُم َرا ِب‬ َ ‫ع َم ِل ِه ِإ هَل اله ِذي َم‬َ ‫علَى‬ َ ‫ت يُ ْخت َ ُم‬ ٍ ‫ُك ُّل َم ِي‬
‫ع َملُهُ ِإلَى يَ ْو ِم ْال ِق َيا َم ِة َويَأ ْ َم ُن‬
َ ُ‫س ِبي ِل هللاِ فَإِنههُ يُ ْن َمى لَه‬َ
‫ِم ْن فِتْنَ ِة ْالقَب ِْر‬
“Setiap orang yang mati akan diakhiri/diputus amalannya, kecuali orang yang mati dlm
keadaan ribath (berjaga di perbatasan wilayah kaum muslimin) di jalan Allah.
Amalannya akan dikembangkan sampai datang hari kiamat & akan diselamatkan dari
fitnah kubur.” (HR. At-Tirmidzi & Abu Dawud)

b. Mati syahid
Dari Ubadah bin Ash-Shamit z, dari Nabi :

‫ َويُ َرى‬،‫ يُ ْغفَ ُر لَهُ فِي أ َ هو ِل دُ ْفعَ ٍة ِم ْن دَ ِم ِه‬:‫صا ٍل‬َ ‫ت ِخ‬ ُّ ‫ش ِهي ِد ِع ْندَ هللاِ ِس‬
‫ِلل ه‬
،‫ َويَأ ْ َم ُن ِمنَ ْالفَزَ عِ ْاْل َ ْكبَ ِر‬،‫ب ْالقَب ِْر‬
ِ ‫ار ِم ْن َعذَا‬ ُ ‫ َويُ َج‬،‫َم ْقعَدَهُ ِمنَ ْال َجنه ِة‬
‫سانًا‬ َ ‫شفه ُع ِفي‬
َ ‫س ْب ِعينَ ِإ ْن‬ َ ُ‫ َوي‬،‫ين‬ ِ ‫ور ْال ِع‬ ِ ‫ان َويُزَ هو ُج ِمنَ ْال ُح‬ِ ‫اْلي َم‬ِ ْ َ‫َويُ َحلهى ُحلهة‬
ِ َ‫ِم ْن أَق‬
‫اربِ ِه‬
“Orang yang mati syahid akan mendapatkan enam keutamaan di sisi Allah : diampuni
dosa-dosanya dari awal tertumpahkan darahnya, akan melihat calon tempat tinggalnya
di surga, akan diselamatkan dari azab kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang
sangat besar, diberi hiasan dgn hiasan iman, dinikahkan dgn bidadari, & akan diberi
kemampuan utk memberi syafaat kepada 70 orang kerabatnya.” (HR. Ahmad, At-
Tirmidzi, Ibnu Majah. Al-Albani berkata dlm Ahkamul Jana’iz bahwa sanadnya hasan)

c. Mati pada malam Jumat atau siang harinya.


Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash c, dari Nabi n, beliau bersabda:

‫َما ِم ْن ُم ْس ِل ٍم يـَ ُموتُ يَ ْو َم ْالـ ُج ُمعَ ِة أَ ْو لَ ْيلَةَ ْال ُج ُمعَ ِة ِإ هَل َوقَاهُ هللاُ فِتْنَةَ ْالقَب ِْر‬

“Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malamnya, kecuali Allah
akan melindunginya dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad & Al-Fasawi. Asy-Syaikh Al-Albani
mengatakan dlm Ahkamul Jana’iz bahwa hadits ini dgn seluruh jalur-jalurnya hasan
atau shahih)
d. Membaca surat Al-Mulk
Dari Ibnu Abbas c, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

‫ب ْالقَب ِْر‬
ِ ‫ي ْال ُم ْن ِجيَةُ ت ُ ْن ِجي ِه ِم ْن َعذَا‬
َ ‫ي ْال َمانِ َعةُ ِه‬
َ ‫ِه‬

“Dia (surat Al-Mulk) adalah penghalang, dia adalah penyelamat yang akan
menyelamatkan pembacanya dari azab kubur.” (HR. At-Tirmidzi, lihat Ash-Shahihah no.
1140) [dinukil dari Ar-Ruh dgn sedikit perubahan]

e. Seseorang yang meninggal karena sakit perut


Abdullah bin Yasar Radhiyallahu anhu berkata, “Aku pernah duduk bersama
Sulaiman bin Shard dan Khalid ibn ‘Urafthah. Mereka menceritakan bahwa ada
seorang lelaki yang meninggal karena sakit perut. Keduanya ingin menyaksikan
jenazahnya. Salah satunya mengatakan kepada yang lain, ‘Bukankah Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Orang yang meninggal karena sakit perut
tidak akan diadzab di dalam kubur.’ Yang satunya menjawab, ‘Engkau benar.’
[HR. an-Nasa’i dan Tirmidzi; dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah]

Do'a, Doa sebagaimana yang telah lalu, bahwa Rasulullah berlindung dari azab
kubur & memerintahkan umatnya untuk berlindung darinya.

Nikmat Kubur
Setelah mengetahui & meyakini adanya azab kubur yang demikian mengerikan &
menakutkan, berdasarkan Al-Qur’an & As-Sunnah yang shahih, juga mengetahui
macam-macamnya, penyebabnya, & hal-hal yang akan menyelamatkan darinya, maka
termasuk kesuksesan yang agung adalah selamat dari berbagai azab tersebut &
mendapatkan nikmat di dalamnya dgn rahmat-Nya.

Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman:

“Adapun orang-orang yang beriman & mengerjakan amal yang shalih maka Rabb
mereka memasukkan mereka ke dlm rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan yang
nyata.”(Al-Jatsiyah: 30)

“Katakanlah: ‘Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku
mendurhakai Rabbku.’ Barangsiapa yang dijauhkan azab daripadanya pada hari itu,
maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah keberuntungan
yang nyata.” (Al-An’am: 15-16)
Adapun nikmat kubur, di antaranya apa yang Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
beritakan dalam hadits Al-Bara’ z yang panjang:

1. mendapatkan ampunan & keridhaan-Nya. Sebagaimana perkataan malakul maut


kepada orang yang sedang menghadapi sakaratul maut:

2. dikokohkan hatinya utk menghadapi & menjawab fitnah kubur.

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dgn ucapan yang teguh itu dlm
kehidupan di dunia & di akhirat.” (Ibrahim: 27)

3. Digelarkan permadani, didandani dgn pakaian dari surga, dibukakan baginya pintu
menuju surga, dilapangkan kuburnya, & di dalamnya ditemani orang yang tampan
wajahnya, bagus penampilannya, sebagaimana yang Rasulullah SAW kabarkan dlm
hadits Al-Bara’ yang panjang:

“Maka gelarkanlah permadani dari surga, dandanilah ia dgn pakaian dari surga.
Bukakanlah baginya sebuah pintu ke surga, maka sampailah kepadanya bau wangi &
keindahannya. Dilapangkan kuburnya sejauh mata memandang, kemudian datang
kepadanya seorang yang tampan wajahnya, bagus pakaiannya, wangi baunya. Lalu dia
berkata: ‘Berbahagialah dgn perkara yang menyenangkanmu. Ini adalah hari yang
dahulu kamu dijanjikan.’ Dia pun bertanya: ‘Siapa kamu? Wajahmu adalah wajah orang
yang datang membawa kebaikan.’ Dia menjawab: ‘Aku adalah amalanmu yang
shalih…” (HR. Ahmad & Abu Dawud)

Mudah-mudahan Allah meneguhkan hati kita di atas kalimat tauhid hingga akhir hayat
kita & menyelamatkan kita dari berbagai fitnah (ujian) dunia & fitnah kubur, serta
memasukkan kita ke dlm jannah-Nya. Amin ya Rabbal ‘alamin.

Maukah Anda Berdakwah dan Menyeru yang Ma'ruf?

Anda mungkin juga menyukai