Anda di halaman 1dari 22

KHUTBAH IEDUL ADHHA

DENGAN QURBAN MERAIH TAQWA

OLEH:
FITRIYADI, ST
DI MASJID BAITUL MUKMIN TALANG KEPUH
PALEMBANG

10 DZULHIJJAH 1439 H.
22 AGUSTUS 2018 M.

DENGAN QURBAN MERAIH TAQWA


KHUTBAH IEDUL ADHHA
1
‫‪TANGGAL 10 DZULHIJJAH 1439 H. 22‬‬
‫‪AGUSTUS 2018 M.‬‬

‫‪DI MASJID BAITUL MUKMIN TALANG KEPUH‬‬


‫‪PALEMBANG‬‬
‫‪OLEH: FITRIYADI, ST‬‬

‫اَلسَّال ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬


‫هللَا ُ اَ ْكبَ رْ ‪ ،‬هللَا ُ اَ ْكبَ رْ ‪ ،‬هللَا ُ اَ ْكبَ رْ ‪،‬هللَا ُ اَ ْكبَرْ َكبِ ْي رًا‪َ ،‬و ْال َح ْم ُدهلل ِ َكثِ ْي رًا‪،‬‬
‫ق‬‫ص َد َ‬ ‫ص ْيالَ‪ ،‬آلاِلَ هَ اِالَّ هللا َوحْ َدهُ‪َ ،‬‬ ‫ان هللا بُ ْك َرةً َواَ ِ‬ ‫َو ُس ْب َح َ‬
‫ص َر َع ْب َد ْه‪َ ،‬واَ َع َّز ُج ْن َدهُ َوهَ َز َم ْاالَحْ َز َ‬
‫اب َوحْ َد ْه‪ ،‬آلاِلَ هَ اِالَّ‬ ‫َو ْع َد ْه‪َ ،‬ونَ َ‬
‫ص ي َْن لَ هُ ال ِّدي َْن َولَ ْو َك ِرهَ ْال َك افِر ُْون‬ ‫هللا َوالَ نَ ْعبُ ُد اِالَّ اِيَّا ْه‪ُ ،‬م ْخلِ ِ‬
‫َولَ ْو َك ِرهَ ْال ُم ْش ِر ُك ْو َن َولَ ْو َكرِّ ه َْال ُمنَ افِقُ ْو َن‪ ،‬آلاِلَ هَ اِالَّ هللا ُ َوهللا ُاَ ْكبَ رْ ‪.‬‬
‫ق ُش ْك َر ْه‪.‬‬ ‫ق َح ْم َد ْه‪َ ،‬ونَ ْش ُك ُرهُ َح َّ‬ ‫هللَا ُاَ ْكبَرْ َوهلل ِْال َح ْمد‪ ،‬نَحْ َم ُدهللا َح َّ‬
‫اَ ْش هَ ُداَ ْن آل اِلَ هَ اِالَّهللا ُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي َ‬
‫ك لَ ْه َواَ ْش هَ ُد اَ َّن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ‬
‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوهللا َوطَا َعتِ ِه‬ ‫َو َر ُس ْولُهْ‪َ،‬أ َّما‪ ‬بَ ْع ُد‪،‬فَيَا ِعبَا َدهللا‪ ،‬اُ ِ‬
‫لَ َعلَّ ُك ْم ت ْفلِح ُْو َن‪.‬فَقَ ْد فَا َز ْال ُمتَّقُ ْو َن‪َ ،‬واتَّقُوا هَّللا َ َح َّ‬
‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُم وتُ َّن ِإاَّل‬
‫َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم َ‬
‫ون‬
‫هللا أكبر ‪ ،‬هللا أكبر ‪ ،‬هللا أكبر ‪ ،‬وهلل الحمد‪.‬‬
‫‪2‬‬
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Sejarah awal diperintahkannya penyembelihan
hewan qurban adalah sejak Abul Basyar (bapak semua
manusia), yang atas wahyu Allah SWT memerintahkan
kepada kedua anaknya Habil dan Qabil, untuk
melakukan qurban sebagai cara untuk menentukan
siapakah yang akan menikahi adik kembarnya Ikrimah
atau Labudda, Habil mengorbankan hewan ternaknya
yang terbaik, sedangkan Qabil menyerahkan hasil
pertaniannya yang asal saja, sebagai syarat qurban
harus diletakkan di atas bukit, dan terbukti qurban
Habillah yang diterima, dengan pertanda qurban itu
disambar petir;

Artinya: “Ceritakanlah kepada mereka kisah putra


Adam (Qabil dan Habil) dengan sebenarnya. Ketika
keduanya mempersembahkan qurban, maka diterima
dari salah satunya dan tidak diterima dari yang
lainnya. Maka berkata yang tidak diterima
qurbannya,’Sungguh aku akan membunuhmu. Dan
berkata yang diterima qurbannya: “Sesungguhnya
3
Allah hanya menerima qurban dari orang-orang
bertaqwa”. (QS. Al Maaidah: 27).

Bahwa keputusan Allah SWT ini diprotes oleh


Qabil, dengan membunuh adiknya Habil, inilah
malapetaka pembunuhan sesama anak manusia pertama
di muka bumi ini, justru ironis karena menginginkan
seorang perempuan, pikiran, akal-nurani Qabil telah
dikuasai oleh Iblis dan Syetan, yang memang telah
berjanji di hadapan Allah SWT untuk menyesatkan
manusia sebagai musuh nyata (‫ )عدو مبين‬untuk diajak
menemaninya di azab neraka.
Inilah kekhawatiran yang ditakutkan Malaikat
ketika mengetahui bahwa manusia akan dijadikan
khalifah dimuka bumi:

Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada


para malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan khalifah di muka bumi.” Mereka berkata:
“Apakah Engkau hendak menjadikan di bumi itu siapa
yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
4
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?” Allah berfirman : “Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak Engkau ketahui.”  (Al-
Baqarah/2 : 30)’

Akan tetapi pada kenyataannya, Allah SWT


memang Maha Mengetahui sebelum dan sesudah,
bahwa terlalu banyak manusia yang baik, ketimbang
manusia yang jahat, oleh karenanya Allah SWT selalu
mengutus Nabi dan Rasul-Nya untuk kebaikan manusia
sebagai “khalifah fil Ardh” tersebut;
Berbeda dengan Nabi Adam AS, maka ujian yang
Allah SWT berikan kepada Nabi Ibrahim AS, sebagai
bapaknya para Nabi, sehingga dalam sholat kita selalu
bershalawat; “kamaa shallaita ‘ala Ibraahiim wa ‘ala
aali Ibrahiim fil aalamiina innaka hamiidum majid” ,
Nabi yang menjadi ayah Nabi Ismail sebagai bapak
keturunan Bani Arab yang menurunkan Mabi
Muhammad SAW dan Nabi Ishaq AS, bapak Bani
Israel yang menurunkan Nabi Isa AS. Ibrahim diuji,
tidak saja dibakar hidup-hidup di tumpukan kayu yang
menyala oleh Namrud, akan tetapi yang lebih tragis lagi
adalah diperintahkan oleh Allah SWT agar
menyembelih dan mengorbankan anak “semata
wayang” yang justru saat sampai masa tuanya itu
dalam rintihan doa yang sangat panjang, barulah dia
dapatkan; ujian yang menyentak naluriah
5
kemanusiaannya; tetapi perintah mana harus dilakukan,
tidak ada pilihan “to be or not to be”, itulah janji
kesetiaan kehidupannya di hadapan Allah SWT:

Artinya: Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku,


ibadahku, hidupku dan matiku, hanyalah untuk Allah
Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan
demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku
adalah orang yang pertama menyerahkan diri kepada
Allah.(Al-Anaam: 162-163).

Itulah yang dimaksudkan menjadi “muslim sejati”,


“kepasrahan sejati”. ‫( أدخلوا فى السلم كافة‬masuklah kamu
semua ke dalam Islam itu secara totalitas); kepasrahan
itulah yang ditunjukkan oleh Ibrahim AS;

Artinya: Maka tatkala anak itu sampai (pada umur


sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim
berkata: Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam
mimpi (sebagai wahyu yang tersurat dan tersirat)
bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa
pendapatmu, (wahai anakku !)Ia (Ismail) menjawab:
(duhai bapakku, junjunganku) kerjakanlah apa yang
6
diperintahkan (oleh Allah) kepadamu; insya Allah
ayahnda akan mendapatkan aku termasuk orang-orang
yang sabar. (Ash Shafaat ayat 100-113).

Adalah menjadi nyata dalam kisah ini, adalah


seorang ayah dan ibu yang sholeh dan sholehah, sudah
pasti akan melahirkan anak keturunan yang sholeh dan
sholehah pula; mungkin di zaman know ini; sang anak
akan berkata “kenapa tidak ayah saja yang
disembelih?” Na’uzubillaahi min zaalik. Disinilah
pentingnya pertimbangan; “bibit, bebet dan bobot”,
ketika memilih calon menantu.

Akan tetapi pada peristiwa ini, Allah SWT adalah


Maha Penata Skenario Alam Semesta, nyawa manusia
yang sholeh maupun dholim sekalipun, tidaklah boleh
dikorbankan-dibunuh semena-mena dan sia-sia, Islam
sangat menghargai, menjaga dan memelihara nyawa
manusia, nyawa hanya boleh dirampas hanya dengan
Hukum Allah SWT, yang menciptakan manusia itu,
bukan dengan hukum yang dibuat oleh sesama
manusia, karena “Ruh” yang menggerakkan manusia
itu adalah bagian dari Ruh-Nya SWT (min Ruuhihi).

7
َ ‫) َوتَ َر ْكنَا َعلَ ْي ِه فِي اَآْل ِخ ِر‬107( ‫ْح َع ِظ ٍيم‬
)108( ‫ين‬ ٍ ‫َوفَ َد ْينَاهُ بِ ِذب‬
َ ِ‫ك نَجْ ِزي ْال ُمحْ ِسن‬
ُ‫) ِإنَّه‬110( ‫ين‬ َ ِ‫) َك َذل‬109( ‫َساَل ٌم َعلَى ِإ ْب َرا ِهي َم‬
.)111( ‫ين‬ َ ِ‫ِم ْن ِعبَا ِدنَا ْال ُمْؤ ِمن‬
Artinya: Dan Kami tebus anak itu dengan seekor
sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim
itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang
datang kemudian, (yaitu; Kesejahteraan dilimpahkan
atas Ibrahim. Demikianlah Kami memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya
ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman. . (Ash
Shafaat ayat 107-111).

Iman dan Taqwa senantiasa selalu diuji oleh Allah


SWT dengan cara dan saat yang dikehendaki-Nya; dan
segalanya, pun akan diuji dan rahasia:

َ ‫ب النَّاسُ َأ ْن ي ُْت َر ُك وا َأ ْن يَ قُ ولُ وا‬


‫آم نَّا َو هُ ْم اَل‬ َ ‫الم ;َأ َح ِس‬
َ ‫ين ِم ْن قَ بْلِ ِه ْم ۖ فَ لَ يَ ْع لَ َم نَّ هَّللا ُ ال َِّذ‬
‫ين‬ َ ُ‫ي ُْف تَ ن‬
َ ‫ون ; َو لَ قَ ْد فَ تَ نَّا ال َِّذ‬
. ‫ين‬ ِ ‫ص َد قُ وا َو لَ يَ ْع لَ َم نَّ ْال َك‬
َ ِ‫اذ ب‬ َ
Artinya: Alif laam miim; Apakah manusia itu mengira
bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami
telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?Dan
8
sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang
sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui
orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Al Ankabut:
1-3).

‫ان آبَ اُؤ ُك ْم َو َأ بْنَ اُؤ ُك ْم َو ِإ ْخ َو انُ ُك ْم َو َأ ْز َو ا ُج ُك ْم‬


َ ‫قُ لْ ِإ ْن َك‬
َ ‫ار ةٌ تَ ْخ َش ْو َن َك َس‬
‫اد هَ ا‬ َ ‫ير تُ ُك ْم َو َأ ْم َو ا ٌل ْاق تَ َر ْف تُ ُم وهَ ا َو تِ َج‬
َ ‫َو َع ِش‬
ٍ َ‫ض ْو نَ هَ ا َأ َح بَّ ِإ لَ ي ُْك ْم ِم َن هَّللا ِ َو َر سُولِ ِه َو ِج ه‬
‫اد‬ َ ْ‫اك ُن تَ ر‬ ِ ‫َو َم َس‬
‫ص وا َح ت َّٰى يَ ْأ تِ َي هَّللا ُ بِ َأ ْم ِر ِه ۗ َو هَّللا ُ اَل يَ ه ِْد ي‬
ُ َّ‫فِ ي َس بِ يلِ ِه فَ تَ َر ب‬
. ‫ين‬ ِ َ‫ْال قَ ْو َم ْال ف‬
َ ِ‫اس ق‬
Artinya: Katakanlah: "jika bapak-bapak, anak-anak,
saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta
kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu
khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu
sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-
Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah
sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang fasik.(QS. At Taubah: 24).

.‫ وهلل الحمد‬، ‫ هللا أكبر‬، ‫ هللا أكبر‬، ‫هللا أكبر‬

9
Syariat berqurban inilah kemudian diturunkan
kepada Nabi kita Muhammad SAW untuk kita
laksanakan;

‫ِّك َو ْان َح ْر‬ َ َ‫اك ْال َك ْو ثَ َر ; ف‬


َ ‫ص ِّل لِ َر ب‬ َ َ‫ِإ نَّا َأ ْع طَ يْن‬
Artinya: Sesungguhnya Kami telah memberikan
kepadamu nikmat yang banyak; Maka dirikanlah
shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. (QS. Al
Kautsar: 1-2).
Lantas Rasulullah SAW bersabda:
‫ضحِّ ى فَالَ يَ ْق َربَ َّن‬ َ ُ‫َو َم ْن َو َج َد َس َعةً َأَل ْن ي‬
َ ُ‫ضحِّ ى فَالَ ي‬
(.‫ )رواه أحمد وابن ماجه‬.‫صاَّل نَا‬ َ ‫ُم‬
Artinya; “Siapa saja yang sanggup untuk menyembelih
hewan qurban, tetapi tidak dia lakukan, maka
janganlah dia mendekati tempat sholah (masjid) kami”
(H.R. Ahmad dan Ibnu Majah).

Sungguh betapa tinggi dan besarnya pahala qurban itu


disisi Allah SWT:

‫اق ال َّد ِّم‬ ِ ‫َما َع َم ٍل َع َد ِم ٌّي ِم ْن َع َم ِل يَ ْو َم النَّحْ ِر َأ َحبُّ ِإلَى هللاِ ِم ْن ِإحْ َر‬
ْ ‫ارهَا َوَأ‬
‫ظالَ فِهَا َوِإ َّن ال َّد َم‬ ِ ‫َوِإنَّهُ لَتَأ ْت ِى يَ ْو َم ْالقِيَا َم ِة لِقُر ُْونِهَا َوَأ ْش َغ‬

10
ِ ْ‫لَيَقَ ُع ِم َن هللاِ بِ َمكا َ ٍن قَ ْب َل َأ ْن يَقَ َع ِم َن اَْألر‬
‫ض فَطَيِّبُوا ْبِهَانَ ْف َسا )رواه‬
(.‫إبن ماجه والترمذى والحاكم‬
Artinya: “Tidak ada satupun amalan terbaik bagi anak
Adam di hari-hari Nahr ini yang paling dicintai oleh
Allah SWT; kecuali menyembelih hewan qurban; dia
akan hadir di Yaumal Qiyamah, bersama dengan
tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya; dan
sesungguhnya tetesan darah qurban yang tertumpah
akan jatuh di sisi Allah SWT sebelum jatuh di atas
bumi, oleh karenanya perbaikilah pelaksanaan
qurbanmu”. (HR. Ibnu Majah, At Tirmizi dan Al
Hakim).

Sembelihan hewan qurban itu, boleh juga dimakan oleh


shahibul qurbannya:
ْ ‫ت ُج نُ وبُهَ ا فَ ُك لُ وا ِم ْن هَ ا َو َأ‬
ۚ ‫ط ِع ُم وا ْال قَ انِ َع َو ْال ُم ْع تَ َّر‬ ْ َ‫فَ ِإ َذ ا َو َج ب‬
َ ِ‫َك ٰ َذ ل‬
َ ‫ك َس َّخ رْ نَ اهَ ا لَ ُك ْم لَ َع ل َُّك ْم تَ ْش ُك ُر‬
. ‫ون‬
Artinya: Kemudian apabila telah mati hewan
sembelihan itu, maka makanlah sebahagiannya dan
beri makanlah orang yang tidak meminta-minta dan
orang yang meminta. Demikianlah Kami telah
menundukkan hewan-hewan itu kepada kamu, mudah-
mudahan kamu bersyukur. (QS. Al Hajj: 36).

11
Bahwa syarat terpenting diterimanya semua
pengorbanan itu adalah hadirnya di dalam hati
ketaqwaan kepada Allah SWT;

‫لَ ْن يَنَا َل هَّللا َ لُحُو ُمهَا َوال ِد َماُؤ هَا َولَ ِك ْن يَنَالُهُ التَّ ْق َوى ِم ْن ُك ْم‬
Artinya: ”Daging-daging kurban dan darahnya itu
sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah,
tetapi Ketaqwaan dari kamulah yang dapat
mencapainya.”(QS. Al-Hajj: 37).

Prasyarat ketaqwaan ini adalah yang paling


menentukan dan mendasar sebelum adanya yang lain,
“Conditio sine quanon”diterimanya bahkan untuk
seluruh amal ibadah seseorang, jika tidak, sudah
dipastikan amal ibadah itu tidak bernilai disisi Allah
SWT. Begitu pentingnya Taqwa ini, sehingga
disebutkan sebanyak 258 kali dibanyak surat dan ayat
dalam Al Quran. Kemudian Rasulullah SAW
menyimpulkan dengan Bahasa yang singkat dan padat:

َ ‫اَلت َّْق َوى هَهُنَا َويَ ِش ْي ُر ِإلَى‬


َ َ‫ص ْد ِر ِه ثَال‬
.‫ث َم َّراٍت‬
Artinya:“Takwa itu (terletak) di sini”, dan beliau
menunjuk ke dada (hati) beliau tiga kali. (HR. Bukhari
dan Muslim).

12
Secara Bahasa; Taqwa itu adalah: ‫وق – يقى –وقاية‬
artinya: “memelihara”, sedangkan menurut istilah
adalah:
ِ ‫ِإ ْمتِثَا ٌل َأ َوا ِم ِرهللاِ َواجْ تِنَابٌ نَ َو‬
.‫اح ِه‬
Artinya: ”melaksanakan apa semua yang
diperintahkan oleh Allah dan meninggalkan apa semua
yang dilarang oleh-Nya”.

Dari semua yang 258 kali penyebutan Taqwa itu,


beberapa yang terpenting diantaranya adalah:
1. Bahwa setiap khatib wajib mengingatkan jamaahnya
dengan Taqwa:

‫يَا َأيُّهَا‬.‫ي بِتَ ْق َوى هللاِ فَقَ ْد فَا َز ْال ُمتَّقُ ْو َن‬ ِ ‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ ُأ ْو‬
َ ‫ص ْي ُك ْم َوِإيَّا‬
.‫ون‬َ ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموتُ َّن ِإالَّ َوَأنتُم ُّم ْسلِ ُم‬ َّ ‫وا هّللا َ َح‬ْ ُ‫وا اتَّق‬
ْ ُ‫ين آ َمن‬
َ ‫الَّ ِذ‬
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman,
bertaqwalah kepadaAllah dengan sebenar-benarnya
taqwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kalian
mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS.
Ali Imran: 102).
Nah jika sudah diingatkan sesering itu, maka akankah
kita menjadi lupa pentingnya Taqwa ?

13
2. Bahwa untuk memperhitungkan dan manatap
kebahagian masa depan dunia akhirat adalah Taqwa
modalnya:
ْ ‫ين آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َو ْلتَنظُرْ نَ ْفسٌ َّما قَ َّد َم‬
َ ‫ت لِ َغ ٍد َواتَّقُوا هَّللا‬ َ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذ‬
َ ُ‫ِإ َّن هَّللا َ َخبِي ٌر بِ َما تَ ْع َمل‬
.‫ون‬
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman,
bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari
esok (akhirat); dan bertaqwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian
kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18).
Kalau Taqwa sudah menjadi dasar menghadapi
kehidupan ini, maka stress apa lagi yang kitatakutkan !.

3. Memohon rizki yang halal dan banyak pun harus


juga dengan Taqwa:
ُ ‫ َويَرْ ُز ْقهُ ِم ْن َحي‬.‫ق هَّللا َ يَجْ َعل لَّهُ َم ْخ َرجًا‬
. ُ‫ْث ال يَحْ تَ ِسب‬ ِ َّ‫َو َمن يَت‬
Artinya: “Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya
Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan
memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-
sangkanya.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).
Taqwa menjanjikan rizki yang banyak dan halal,
kenapa harus risau, karena rizki akan diperintahkan
Allah datang menghampiri kita.

14
4. Untuk bekal dan modal utama menunaikan ibadah
Haji dan Umrah adalah Taqwa:
‫ث َواَل‬ َ َ‫ض فِي ِه َّن ْال َح َّج فَاَل َرف‬ َ ‫ات ۚ فَ َم ْن فَ َر‬ٌ ‫ْال َحجُّ َأ ْشهُ ٌر َم ْعلُو َم‬
ۗ ُ ‫ق َواَل ِج َدا َل فِي ْال َحجِّ ۗ َو َما تَ ْف َعلُوا ِم ْن َخي ٍْر يَ ْعلَ ْمهُ هَّللا‬ َ ‫فُسُو‬
.‫ون يَا ُأولِي اَأْل ْلبَاب‬
ِ ُ‫َوتَ َز َّو ُدوا فَِإ َّن َخ ْي َر ال َّزا ِد التَّ ْق َو ٰى ۚ َواتَّق‬

Artinya: (Musim) haji adalah beberapa bulan yang


dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya
dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak
boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di
dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu
kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah
mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya
sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah
kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. (QS. Al
Baqarah: 197).

Haji-Umrah itu bukan saja untuk orang yang hanya


mampu, tetapi berniat dan berusaha sungguh-sungguh-
lah, pastilah Allah akan memudahkan dan
memampukan jalan kita untuk menuju Baitullah.

5. Untuk memohon kesejahteraan sebuah Negara yang


“Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafuur”;

15
“Gemah Ripah Loh Jinawi, Toto Tentrem Karto
Raharjo”, pun harus bermodal Taqwa:
ٍ ‫َولَ ْو َأ َّن َأ ْه َل ْالقُ َر ٰى آ َمنُوا َواتَّقَ ْوا لَفَتَحْ نَا َعلَ ْي ِه ْم بَ َر َكا‬
‫ت ِم َن ال َّس َما ِء‬
‫ض َو ٰلَ ِك ْن َك َّذبُوا فََأ َخ ْذنَاهُ ْم بِ َما َكانُوا يَ ْك ِسبُون‬ِ ْ‫َواَأْلر‬
Artinya: Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri
beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu,
maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
(QS. Al A’raaf: 96).

Berkah itu sebetulnya sudah lama disediakan Allah di


bumi Nusantara ini, sebagai “Hamparan Jambrut
Hatulistiwa”, kemiskinan dan kemelaratan hanya
terjadi karena salah urus dan kurang bersyukur, atas
nikmat Allah itu, maka olehnya pilihlah pemimpin yang
bertaqwa.

6. Untuk bisa tegaknya keadilan dan hukum adalah


harus didasari dengan Taqwa:
‫ْط ۖ َواَل يَجْ ِر َمنَّ ُك ْم‬ِ ‫ين هَّلِل ِ ُشهَ َدا َء بِ ْالقِس‬
َ ‫ين آ َمنُوا ُكونُوا قَ َّوا ِم‬ َ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذ‬
ۚ َ ‫آن قَ ْو ٍم َعلَ ٰى َأاَّل تَ ْع ِدلُوا ۚ ا ْع ِدلُوا هُ َو َأ ْق َربُ لِلتَّ ْق َو ٰى ۖ َواتَّقُوا هَّللا‬
ُ َ‫َشن‬
َ ُ‫ِإ َّن هَّللا َ َخبِي ٌر بِ َما تَ ْع َمل‬
.‫ون‬
16
Artinya: Hai orang-orang yang beriman hendaklah
kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan
(kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil.
Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap
sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak
adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat
kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.

Jika hukum Allah sudah kita ditegakkan, maka tidak


ada keadilan yang paling adil, kecuali hukum dari Zat
yang Maha Adil, Allah SWT.

7. Jika kita ingin dicintai Allah SWT, haruslah dengan


Taqwa:
َ ِ‫بَلَ ٰى َم ْن َأ ْوفَ ٰى بِ َع ْه ِد ِه َواتَّقَ ٰى فَِإ َّن هَّللا َ ي ُِحبُّ ْال ُمتَّق‬
.‫ين‬
Artinya: (Bukan demikian), sebenarnya siapa yang
menepati janji (yang dibuat)nya dan bertaqwa, maka
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertaqwa. (QS. Ali Imran: 76).

Cinta manusia terlalu banyak yang palsu, cinta Allah


SWT lah yang murni dan abadi, jika Allah sudah
mencintai, maka cinta apalagi dan cinta siapa lagi yang
ingin kita rengkuh ?.
17
8. Dan adalah pernyataan Allah SWT, bahwa orang
yang Mulia di sisi-Nya adalah orang yang paling
berTaqwa:

‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ ِإنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َوُأ ْنثَ ٰى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوبًا َوقَبَاِئ َل‬
.ٌ‫لِتَ َعا َرفُوا ۚ ِإ َّن َأ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هَّللا ِ َأ ْتقَا ُك ْم ۚ ِإ َّن هَّللا َ َعلِي ٌم َخبِير‬
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara
kamu.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal. (QS. Al Hujurat: 13).

Hiduplah mulia dibawah naungan Allah SWT atau mati


syahid
َ ْ‫ش َك ِر ْي ًما َأ ْو ُمت‬
(ً‫ ِه ْيدا‬C‫ش‬ ْ ‫) ِع‬, kita kelihatan mulia oleh orang
lain, hanyalah karena “Aib” kita ditutupi oleh Allah
SWT, maka jika aib itu dibuka oleh Allah, maka
terhinalah kita di hadapan sesama kita.
Jadi kata kunci untuk semua kesuksesan hidup
dunia-akhirat, lahir dan bathin adalah TAQWA, bukan
yang lain. Saat ini dan tiga hari ke depan pada Hari
18
Nahr dan hari-hari Tasyri’, berkumpul jutaan
muslimin-muslimat sedunia di Arafah dan Makkah Al
Mukarramah, bersatu bersama dalam pakaian yang
sama Ihrom, dalam satu Kiblat Ka’bah Baitullah Al
Mukarromah, sudah tidak dibatasi oleh sekat Negara,
suku-bangsa, warna kulit, semuanya dalam Islam
Rahmatan lil Aalamiin, berTakbir, Tahlil dan
Tahmid, membesarkan, mengesakan, bersyukur dan
mengagungkan Asma Allah, karena Nafsu
Hayawaniyah, gharizah kebinatangan disembelih
secara massal diseluruh dunia. Tidak ada lagi muslim
yang “menggadaikan dan memperhambakan dirinya”
kepada selain Allah SWT, hidup menjadi merdeka ,
semerdekanya dengan kemerdekaan yang haqiqi.
Allahu Akbar (Allah itu Maha Besar) artinya Ghairuhi
Asghar (selain Allah itu kecil).
.‫ وهلل الحمد‬، ‫ هللا أكبر‬، ‫ هللا أكبر‬، ‫هللا أكبر‬
ِ ‫آن ْال َع ِظي ِْم َونَفَ َعنِى َوِإيَّا ُك ْم بِ َم ا فِ ْي ِه ِم َن ْاآليَ ا‬
‫ت‬ ِ ْ‫ك هللاُ فِى ْالقُ ر‬ َ ‫بَ ا َر‬
،‫الس ِم ْي ُع ْال َعلِي ِْم‬
َّ ‫ َوتَقَبَّ َل ِمنِّى َو ِم ْن ُك ْم تِاَل َوتَ هُ ِإنَّهُ هُ َو‬،‫َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬
َ ‫َوقُلْ َّربِّ ا ْغفِرْ َوارْ َح ْم َواَ ْن‬
ِ ‫ت َخ ْي ُر الر‬
.‫َّاح ِمي َْن‬

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah


Kini, saat kita bersimpuh di haribaan Ilahy, marilah kita
muhasabah, meluruskan aqidah dan memperbaiki
19
‫‪akhlak, sekaligus koreksi total atas dosa serta kesalahan‬‬
‫‪pemahaman dan pengamalan Islam kita. Di hari yang‬‬
‫‪penuh berkah ini, kita bermunajat kepada Allah Azza‬‬
‫‪wajalla:‬‬

‫ت‬ ‫َّحي ِْم‪ ،‬اَ ْل َح ْم ُد هلِّل ِ َربِّ ْال َع الَ ِمي َْن‪َ ،‬و َّ‬
‫الص الَ ُ‬ ‫بِ ْس ِم هللاِ ال رَّحْ َم ِن ال ر ِ‬
‫ص حْ بِ ِه‬ ‫ف ْال ُمرْ َس لِي َْن‪ُ ،‬م َح َّم ٍد َو َعلَى َألِ ِه َو َ‬ ‫الس الَ ُم َعل َى َأ ْش َر ِ‬
‫َو َّ‬
‫َأجْ َم ِعي َْن‪.‬‬

‫ت اَْألحْ يَ ا ِء‬‫ت َو ْال ُمْؤ ِمنِي َْن َو ْال ُمْؤ ِمنَ ا ِ‬


‫اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِمي َْن َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫ت‪ .‬اَللَّهُ َّم َأ ْ‬
‫ص لِحْ‬ ‫ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِج ْيبُ ال َّد ْع َوا ِ‬ ‫ت اِنَّ َ‬ ‫ِم ْنهُ ْم َواَْأل ْم َوا ِ‬
‫ان الَّتِى فِ ْيهَ ا‬
‫ص لِحْ لَنَ ا ُد ْنيَ َ‬ ‫ص َمةُ َأ ْم ِرنَ ا َوَأ ْ‬ ‫لَنَ ا ِد ْينَن ا َ الَّ ِذى هُ َو ِع ْ‬
‫آخ َرتَنَا الَّتِى فِ ْيهَا َم َعا ُدنَا َواجْ َع ِل ْال َحيَ اةَ ِزيَ ا َدةً‬
‫َم َعا ُشنَا َوَأصْ لِحْ لَنَا ِ‬
‫لَنَا فِى ُكلِّ َخي ٍْر َواجْ َع ِل ْال َم ْو َ‬
‫ت َرا َحةً لَنَا ِم ْن ُك ِّل شرٍّ ‪.‬‬
‫‪Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan‬‬
‫‪muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik yang masih‬‬
‫‪hidup maupun yang telah meninggal dunia.‬‬
‫‪Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan‬‬
‫‪Mengabulkan doa.‬‬

‫‪20‬‬
‫‪Ya Allah, perbaikilah agama kami untuk kami, karena‬‬
‫‪ia merupakan benteng bagi urusan kami. Perbaiki‬‬
‫‪dunia kami untuk kami yang ia menjadi tempat hidup‬‬
‫‪kami. Perbaikilah akhirat kami yang menjadi tempat‬‬
‫‪kembali kami. Jadikanlah kehidupan ini sebagai‬‬
‫‪tambahan bagi kami dalam setiap kebaikan dan‬‬
‫‪jadikan kematian kami sebagai kebebasan bagi kami‬‬
‫‪dari segala kejahatan.‬‬

‫ك َو ِم ْن‬ ‫اَللَّهُ َّم ا ْق ِس ْم لَنَ ا ِم ْن َخ ْش يَتِ َ‬


‫ك َم اتَح ُْو ُل بَ ْينَنَ ا َوبَي َْن َمع ِ‬
‫ْص يَتِ َ‬
‫ب‬‫ص اِئ َ‬ ‫ك َو ِم َن ْاليَقِي ِْن َماتُهَ ِّو ُن بِ ِه َعلَ ْينَ ا َم َ‬‫ك َما تُبَلِّ ُغنَابِ ِه َجنَّتَ َ‬ ‫طَا َعتِ َ‬
‫ارنَا َوقُ َّوتِنَا َما َأحْ يَ ْيتَنَ ا َواجْ َع ْل هُ‬
‫ص ِ‬‫ال ُّد ْنيَا‪ .‬اَللَّهُ َّم َمتِّ ْعنَا بَِأ ْس َما ِعنَا َوَأ ْب َ‬
‫ث ِمنَّا َواجْ َع ْلهُ ثَْأ َرنَا َعلَى َم ْن َعاداَنَا َوالَ تَجْ َعلْ ُم ِ‬
‫ص ْيبَتَنَا ِفى‬ ‫ْال َو ِ‬
‫ار َ‬
‫ِد ْينِنَا َوالَ تَجْ َع ِل ال ُّد ْنيَا َأ ْكبَ َر هَ ِّمنَا َوالَ َم ْبلَ َغ ِع ْل ِمنَ ا َوالَ تُ َس لِّ ْ‬
‫ط َعلَ ْينَ ا‬
‫َم ْن الَ يَرْ َح ُمنَ ا‪َ  ‬ربَّنَ ا اَتِنَ ا فِى ال ُّد ْنيَا َح َس نَةً َوفِى ْا ِ‬
‫آلخ َر ِة َح َس نَةً‬
‫ار‪ ,‬يَ ا َربَّ‬ ‫اال َجنَّةَ َم َع اَْأل ْب َر ِ‬
‫ار‪ ,‬يَا َع ِز ْي ُزيَا َغفَّ ِ‬ ‫ار‪َ ,‬وَأ ْد ِخ ْلنَ ْ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫َّوقِنَا َع َذ َ‬
‫ص حْ بِ ِه َأجْ َم ِعي َْن‪,‬‬
‫ص لى هللاُ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَلِ ِه َو َ‬ ‫ْال َع الَ ِمي َْن‪َ .‬و َ‬
‫َو ْال َح ْم ُد هللِ َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن‪.‬‬

‫‪21‬‬
Ya Allah, anugerahkan kepada kami rasa takut kepada-
Mu yang membatasi antara kami dengan perbuatan
maksiat kepadamu dan berikan ketaatan kepada-Mu
yang mengantarkan kami ke surga-Mu dan
anugerahkan pula keyakinan yang akan menyebabkan
ringan bagi kami segala musibah di dunia ini. Ya
Allah, anugerahkan kepada kami kenikmatan melalui
pendengaran, penglihatan dan kekuatan selama kami
masih hidup dan jadikanlah ia warisan bagi kami. Dan
jangan Engkau jadikan musibah atas kami dalam
urusan agama kami dan janganlah Engkau jadikan
dunia ini cita-cita kami terbesar dan puncak dari ilmu
kami dan jangan jadikan berkuasa atas kami orang-
orang yang tidak mengasihi kami.
Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan
yang baik di dunia, kehidupan yang baik di akhirat dan
hindarkanlah kami dari azab neraka.

Wasslamu’alaikum Warahmatullah Wabarakaatuh.

FITRIYADI, ST
PEMBIMBING UMROH ZAFATOUR
TOUR & TRAVEL HALAL - PELESIR WISATA

22

Anda mungkin juga menyukai