Artinya, “Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil)
menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, Maka
diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang
lain (Qabil). ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!”. berkata Habil:
“Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa”.
(al-Ma’idah: 27).
Ibnu Jarir dalam tafsir Ibn Katsir menjelaskan bahwa Habil mengorbankan
kambing yang terbaik yang dia punya, sedangkan Qabil mengorbankan hasil
tananamnya yang jelek yang dia sendiri tidak menginginkan.
Dari kisah ini, Hari Raya Kurban mengajarkan kita bahwa hanya yang terbaik
dan hati penuh keikhlasan yang diterima oleh Allah swt. Sebagaimana dalam surat
Ali Imran ayat 92, Allah menegaskan.
َلنْ َت َنالُوا ْال ِبرَّ َح ٰ ّتى ُت ْن ِفقُ ْوا ِممَّا ُت ِحب ُّْو ۗ َن َو َما ُت ْن ِفقُ ْوا ِمنْ َشيْ ٍء َفاِنَّ هّٰللا َ ِبهٖ َعلِ ْي ٌم
Artinya, “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna),
sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang
kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya”.
ِ َو،ُ هللاُ َأ ْك َبر،ُهللاُ َأ ْك َبر، هللاُ َأ ْك َبر
هلل ْال َح ْم ُد
Hadirin rahimakumullah,
Sejarah Nabi Ibrahim yang lampau, sangat berpengaruh pada syariat umat
Islam pada zaman Nabi Muhammad saw hingga sekarang, karena di dalam
kisahnya ada perintah untuk menyembelih hewan kurban yang pada hakikatnya
merupakan sebuah ibadah untuk mengingatkan kita semua untuk kembali kepada
tujuan hidup, yaitu beribadah kepada Allah. Disebutkan dalam Al-Qur’an surat Adz-
Dzaariyaat: 56
ون َ ت ْال ِجنَّ َواِإْل
ِ نس ِإاَّل لِ َيعْ ُب ُد ُ اخ َل ْق
َ َو َم
Artinya, “Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku.”
Hikmah dari ujian Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya
adalah keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah swt. Keikhlasan menjadi salah
satu kunci untuk memperoleh ridha Allah dengan menjalankan apa yang menjadi
perintah-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. Jika kita melaksanakan ibadah
tanpa didasari oleh keikhlasan maka niscaya yang kita lakukan akan menjadi
sebuah kesia-siaan belaka. Seperti yang dikatakan oleh Rasulullah saw dalam
sabdanya.
َ َوا ْب ُتغhصا
ِي ِب ِه َوجْ ُه ُه َ ِإنَّ هَّللا َ ال َي ْق َب ُل ِمنْ ْال َع َم ِل ِإال َما َك
ً ِان َل ُه َخال
Artinya, “Allah tidak menerima amal, kecuali amal (ibadah) yang dilandasi
keikhlasan dan karena mencari keridhaan Allah swt”. (HR. Nasa’i).
ِ َو،ُ هللاُ َأ ْك َبر،ُهللاُ َأ ْك َبر، هللاُ َأ ْك َبر
هلل ْال َح ْم ُد
Ma'asyiral Muslimin wal Muslimat rahimakumullah,
Berkurban berarti memberikan sesuatu yang yang terbaik kepada Yang Maha
Baik. Atau dalam bahasa Arab disebut dengan Ahsana–yuhsinu, perbuatannya
disebut dengna ihsan; sedangkan orang yang melakukannya disebut dengan
muhsin, jika banyak menjadi muhsinun. Allah swt sendiri mencintai orang-orang
yang berbuat baik
Artinya,
“Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri)
ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik”. (QS. Al-Baqarah: 195).
Dengan ini berkurban berarti berbuat Ihsan atau kebaikan, karena dalam
berkurban mengandung dua kebaikan sekaligus. Baik kepada Allah, karena
menjalankan syariat Islam, dan baik kepada sesama manusia, karena daging yang
dikurbankan akan menjadi kepedulian sosial bagi keluarga dan masyarakat luas.
ِ َو،ُ هللاُ َأ ْك َبر،ُهللاُ َأ ْك َبر، هللاُ َأ ْك َبر
هلل ْال َح ْم ُد
Sidang shalat Id rahimakumullah,
Keimanan pada tingkat ihsan ini akan mengantarkan kita kepada kepasrahan
total kepada Allah swt. Keadaan ini dicontohkan dengan kisah Nabi Ibrahim dan
keluarga yang kemudian menjadi syariat Haji dan kurban bagi kita umat Nabi
Muhammad saw saat ini.
Pada kisah Nabi Ibrahim, terdapat dua kepasrahan total dalam keimanannya
kepada Allah swt. Pertama pasrahnya Nabi Ibrahim bersama sayyidah Hajar
diperintahkan meninggalkan tanah kelahiran dan menuju padang pasir tanpa air,
tumbuhan dan kehidupan, yang sekarang dikenal dengan kota Makkah.
Ketika sudah ada tanda-tanda kehidupan, Nabi Ibrahim diuji kembali
keimanannya oleh Allah, dengan diperintahkan untuk menyembelih putra
kesayangannya. Pada waktu itu setan menggoda Nabi Ibrahim dengan berbagai
cara, sehingga Nabi Ibrahim melemparinya dengan batu. Pelemparan ini kemudian
kita kenal dengan lempar jumrah. Setelah itu Allah menggantikan keimanan dan
kepasrahan dengan seekor kambing besar. Sehingga dari peristiwa tersebut kita
seluruh umat Islam di dunia disyariatkan untuk ibadah raya Idul Adha atau hari Raya
Kurban.
ِ َو،ُ هللاُ َأ ْك َبر،ُهللاُ َأ ْك َبر، هللاُ َأ ْك َبر
هلل ْال َح ْم ُد
Sidang shalat Id rahimakumullah,
Mari, dengan momentum hari Raya Kurban ini, kita semua berfikir untuk selalu
berbuat baik kepada Allah dengan rasa ikhlas dan pasrah ketika berkurban, dan
juga berbuat baik kepada seluruh umat manusia dengan cara berbagi kebaikan.
Semoga kita semua bisa mencontoh dari kisah-kisah para kekasihnya Allah, seperti
Qabil, Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan Siti Hajar untuk menjadi orang yang
dermawan, ikhlas, selalu bersyukur, dan pasrah beriman kepada Allah swt.
ك هُ َو ْاالَ ْبتَر َ اِ َّن َشانَِئ، ْك َوا ْن َحر َ َ ف، اك ْال َك ْوثَر
َ ِّصلِّ لِ َرب ِ ََأ ُعو ُذ باهلل من ال َّش ْيط
َ َان ال َّر ِجيم ِانَّا اَ ْعطَ ْين
َوقُلْ َربِّ ا ْغفِرْ َوارْ َح ْم َواَ ْن َ
ت َخ ْي ُر الر ِ
َّح ِميْن
الخطبة الثانية
&رةً َو ان هللا بُ ْك َ لح ْم& ُد هللِ َكثِيْ&رًا َو ُس&ب َْح َ هللاُ اَ ْكبَرْ ( )×3هللاُ اَ ْكبَ&رْ ( )×4هللاُ اَ ْكبَ&رْ كب&يرا َو ْا َ
الش& ْك ُر لَ&هُ لى اِحْ َس&انِ ِه َو ُّ لح ْم& ُد هللِ َع َ لح ْم& ُدْ .ا َ َأصْ ْيالً الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ اَ ْكبَرْ هللاُ اَ ْكبَرْ َوهللِ ْا َ
ْظ ْي ًم&&ا لِ َش&ْأنِ ِه ْك لَ&هُ لَ&هُ تَع ِ لى تَ ْوفِ ْيقِ ِه َواِ ْمتِنَانِ ِهَ .واَ ْشهَ ُ&د اَ ْن الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِري َ َع َ
صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد لى ِرضْ َوانِ ِه اللهُ َّم َ اعى اِ َ َواَ ْشهَ ُد اَ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ ال َّد ِ
َو َعلَى اَلِ ِه َواَصْ َحابِ ِه َو َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما َكثِ ْيرًا .اَ َّما بَ ْع ُد
&ر ُك ْم بِا َ ْم ٍر &وا اَ َّن هللاّ اَ َم َ فَيا َ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُواهللاَ فِ ْي َما اَ َم َر َوا ْنتَه ُْوا َع َّما نَهَى َو َز َج َر َ ،وا ْعلَ ُم ْ
لى النَّبِى يآ ُصلُّ ْو َن َع َ ال تَعاَلَى اِ َّن هللاَ َو َمآل ِئ َكتَهُ ي َ بَ َدَأ ِف ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى بِ َمآل ِئ َكتِ ِه ِبقُ ْد ِس ِه َوقَ َ
صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َ صلُّ ْوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلِ ْي ًما .اللهُ َّم َ اَيُّهَا الَّ ِذي َ&ْن آ َمنُ ْوا َ
ك َو َمآلِئ َك& ِة ْال ُمقَ& َّربِي َْنَ ،و ْال َح ْم& ُ&د هللِ َربِّ ك َو ُر ُسلِ َ آل َسيِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَ ْنبِيآِئ َ َو َسلِّ ْم َو َعلَى ِ
ْال َعالَ ِمي َْن.
ك ت ِإنَّ َ&وا ِ ت ،اََأْلحْ يَ&&ا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأْل ْم& َت َو ْال ُم& ْؤ ِمنِي َ&ْن َو ْال ُمْؤ ِمنَ&&ا ِ اَللّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِمي َْن َو ْال ُم ْسلِ َما ِ
َّاح ِمي َْن .اَللّهُ َّم اَعِ ِّز اِإْل ْس&&&الَ َم تِك يَ&&&ااَرْ َح َم ال&&&ر ِ ت ،بِ َرحْ َم َ &&&ريْبٌ ُم ِجيْبُ ال&&& َّد َع َوا ِ َس&&& ِم ْي ٌع قَ ِ
&&&رةَ لِك ْال َكفَ َ ص&&& ِر ْال ُمبِي َْنَ .و َد ِّمرْ اَ ْع&&& َدا َء ال&&& ِّدي ِْن َواَ ْه ِ َو ْال ُم ْس&&&لِ ِمي َ&ْنَ .واَ ْع&&& ِل ِجهَ&&&ا َدهُ ْم بِالنَّ ْ
َو ْال ُم ْش ِر ِكي َْن.
اطيْن اَللّهُ َّم ا ْكفِنَا َش َّر الظَّالِ ِمي َْن َوا ْكفِنَا َش َّر ْال ُمنَافِقِي َْنَ .و َسلِّ ْمنَا ِم ْن َم َكايِ ِد ال َّشيَ ِ
ك ارَ .ربَّنَ&&ا تَقَبَّلْ ِمنَّا ِإنَّ َ اب النَّ ِ اَللّهُ َّم َربَّنَا آتِنَا فِى ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى اآْل ِخ َر ِة َح َس &نَةً َوقِنَ&&ا َع& َذ َ
َّح ْي ُمَ .و ْال َح ْم ُ&د هللِ َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن.
اب الر ِ ت التَّ َّو ُ& ك اَ ْن َت ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم َوتُبْ َعلَ ْينَا ِإنَّ َ اَ ْن َ
ان َ ،وإيتَ&&ا ِء ِذى ْالقُ&&رْ بَى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ َش &ا ِء ْأ
إن هللا يَ & ُم ُر بِ ْال َع& ْد ِل َو ْا ِالحْ َس & ِ ِعب &ا َ َد هللا ّ ،
َو ْال ُم ْن َكر َو ْالبَ ْغ ِى يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكر ُْون َ ،وا ْش ُكر ُْوهُ َعلَى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َواسَْئلُ ْواهُ& ِم ْن فَضْ لِ ِه
ْط ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللا َأ ْكبَر ،يُع ِ