Anda di halaman 1dari 5

Khutbah Idul Adha: Mengurai Makna Ibadah Kurban dan Haji

Khutbah I

ً‫ هللَا ُ أَ ْكبَرْ َكبِ ْيرًا َو ْال َح ْم ُد هللِ َكثِ ْيرًا َو ُس ْب َحانَ هللاِ بُ ْك َرة‬.ُ‫ هللَا ُ أَ ْكبَ ُر هللَا ُ أَ ْكبَ ُر هللَا ُ أَ ْكبَر‬.ُ‫ هللَا ُ أَ ْكبَ ُر هللَا ُ أَ ْكبَ ُر هللَا ُ أَ ْكبَر‬.ُ‫هللَا ُ أَ ْكبَ ُر هللَا ُ أَ ْكبَ ُر هللَا ُ أَ ْكبَر‬
‫ هللَا ُ أَ ْكبَ ُر َوهللِ ْال َح ْم ُد‬،ُ‫ الَإِلهَ إِالَّ هللاُ َوهللاُ أَ ْكبَر‬،ُ‫اب َوحْ َده‬
َ َ‫َص َر َع ْب َدهُ َوأَ َع َّز ُج ْن َدهُ َوهَ َز َم اأْل َحْ ز‬ َ ‫ق َو ْع َدهُ َون‬ َ ‫ص َد‬َ ،ُ‫ اَل إِلهَ إِالَّ هللاُ َوحْ َده‬،ً‫ص ْيال‬ ِ َ‫َوأ‬
‫ض ائِ َل يُ َعظَّ ُم فِ ْيهَ ا األَجْ ُر‬
َ َ‫الش هُوْ ِر َواألَي َِّام َوالَليَ الِي بِ َمزَ ايَ ا َوف‬
ُّ ُ‫ْض فَخَ صَّ بَعْض‬ ٍ ‫ْض هُ َعلَى بَع‬ َ ‫ض َل بَع‬ َّ َ‫ق ال ّز َم انَ َوف‬ َ َ‫ال َح ْم ُد هلِل ِ الَّ ِذيْ َخل‬
‫ اللّهُ َّم‬.‫َّش ا ِد‬
َ ‫اعى بِقَوْ لِ ِه َوفِ ْعلِ ِه إِلَى الر‬ِ ‫ أَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْيكَ لَهُ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن َسيِّدَنا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر ُس وْ لُهُ ال َّد‬.‫َات‬
ُ ‫وال َح َسن‬
‫ فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا هللاَ تَ َعالَى بِفِ ْع ِل‬،ُ‫ب ْعد‬  ‫ أ َّما‬.‫ك َو َرسُوْ لِكَ ُم َح ّم ٍد ِو َعلَى آلِه وأصْ َحابِ ِه هُدَا ِة األَن َِام في أَ ْن َحا ِء البِالَ ِد‬ َ ‫ص ّل و ّسلِّ ْم علَى َع ْب ِد‬َ
‫ َوهَّلِل ِ َعلَى‬: ‫وق ال ايض ا‬. ‫ إِ َّن َشانِئَكَ ه َُو اأْل َ ْبتَ ُر‬. ْ‫ك َوا ْن َحر‬ َ َ‫ ف‬.‫ك ْال َكوْ ثَ َر‬
َ ِّ‫صلِّ لِ َرب‬ َ ‫ إِنَّا أَ ْعطَ ْينَا‬:‫ت فَقَ ْد قَا َل هللاُ تَ َعال َى فِي ِكتَابِ ِه ْال َك ِري ِْم‬
ِ ‫الطَّاعَا‬
َ‫ت َم ِن ٱ ْستَطَا َع إِلَ ْي ِه َسبِياًل َو َمن َكفَ َر فَإِ َّن ٱهَّلل َ َغنِ ٌّى َع ِن ْٱل ٰ َعلَ ِمين‬
ِ ‫اس ِحجُّ ْٱلبَ ْي‬
ِ َّ‫ٱلن‬

Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat rahimakumullah,

Ungkapan rasa syukur sudah seharusnya kita ungkapkan biqouli alhamdulillah karena
sampai dengan saat ini kita masih mendapat kepercayaan dari Allah SWT untuk tetap bisa
menikmati karunia Allah untuk tetap dapat menginjakan kaki kita di atas bumi-Nya. Terlebih lagi
saat ini kita masih di berikan-Nya kesempatan untuk bertemu dengan Hari Raya Idul Adha 1438
H. Mudah-mudahan semua ini mampu menjadi motivasi kita untuk meningkatkan dan
memperkuat keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Ma'asyiral Muslimin wal Muslimat rahimakumullah, Idul Adha adalah salah satu hari raya
dalam agama Islam yang di dalamnya menyimpan berbagai peristiwa monumental dari peradaban
kehidupan di bumi. Peristiwa tersebut selanjutnya diabadikan dalam sebuah ritual ibadah. Dua
ibadah yang sangat identik dengan Hari Raya Idul Adha adalah ibadah kurban dan haji. Kedua
ibadah ini mengandung nilai keteguhan dan keimanan dan menjadi bukti pengorbanan yang di
dasari dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.

‫ َوهللِ ْال َح ْم ُد‬،ُ‫ هللاُ أَ ْكبَر‬،ُ‫هللاُ أَ ْكبَر‬، ‫هللاُ أَ ْكبَر‬

Hadirin rahimakumullah,  Ibadah kurban adalah ibadah yang berawal dari sejarah ketika
Nabi Ibrahim mendapatkan perintah untuk mengorbankan putranya, Ismail, dengan cara
disembelih. Berbekal keimanan yang tinggi, Nabi Ibrahim pun melaksanakan perintah yang
disampaikan Allah melalui sebuah mimpi. Namun, sebelum Nabi Ibrahim menyembelih Ismail,
malaikat membawa seekor kambing dari surga sebagai ganti untuk disembelih. Peristiwa ini
diabadikan dalam Al-Qur’an surat Asshoffat: 102

ِ َ‫ال يَ ا أَب‬
‫ت ا ْف َع لْ َم ا تُ ْؤ َم ُر ۖ َس تَ ِج ُدنِي إِ ْن‬ َ َ‫ي إِنِّي أَ َر ٰى فِي ْال َمن َِام أَنِّي أَ ْذبَحُكَ فَا ْنظُرْ َما َذا ت ََر ٰى ۚ ق‬ َ ‫فَلَ َّما بَلَ َغ َم َعهُ ال َّسع‬
َ َ‫ْي ق‬
َّ َ‫ال يَا بُن‬
َ‫ َشا َء هَّللا ُ ِمنَ الصَّابِ ِرين‬Artinya: Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-
sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah
apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang
yang sabar.” Dari sejarah inilah umat Islam diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban yang
pada hakikatnya merupakan sebuah ibadah untuk mengingatkan kita semua untuk kembali kepada
tujuan hidup, yaitu beribadah kepada Allah.

َ ِ ‫ت ْال ِج َّن َواإْل‬


Disebutkan dalam Al-Qur’an surat Adz-Dzaariyaat: 56 ‫نس إِاَّل لِيَ ْعبُدُو ِن‬ ُ ‫“ َو َما َخلَ ْق‬Dan
tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku.” Hikmah dari ujian Allah
kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya adalah keikhlasan dalam menjalankan perintah
Allah SWT. Keikhlasan menjadi salah satu kunci untuk memperoleh ridha Allah dengan
menjalankan apa yang menjadi perintah-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. Jika kita
melaksanakan ibadah tanpa didasari oleh keikhlasan maka niscaya yang kita lakukan akan menjadi
sebuah kesia-siaan belaka.

ُ‫إِ َّن هَّللا َ ال يَ ْقبَ ُل ِم ْن ْال َع َم ِل إِال َما َكانَ لَهُ خَالِصًا َوا ْبتُ ِغ َي بِ ِه َوجْ هُه‬

Artinya: Allah tidak menerima amal, kecuali amal (ibadah) yang dilandasi keikhlasan dan
karena mencari keridhaan Allah SWT (HR. Nasa’i) Dalam berkurban kita harus ikhlas dan siap
mengorbankan sebagian harta kita untuk orang lain yang pada hakikatnya perlu kita camkan
bahwa semuanya adalah milik Allah SWT. Dikarenakan ibadah kurban adalah untuk Allah SWT
maka sudah seharusnya kita memberikan hewan kurban yang terbaik yang kita punya. Prinsip ini
akan menjadi bagian dari ketaatan kita kepada Allah. Hikmah lain dari ibadah kurban dapat dilihat
dari makna kata kurban itu sendiri. Kurban dalam Bahasa Indonesia berarti dekat.

Oleh karena itu, kurban dapat diartikan mendekatkan diri kepada Allah dengan menjalankan
segala perintah dan menjauhi larangan-Nya melalui wasilah hewan ternak yang dikurbankan atau
disembelih

. ‫ َوهللِ ْال َح ْم ُد‬،ُ‫ هللاُ أَ ْكبَر‬،ُ‫هللاُ أَ ْكبَر‬، ‫هللاُ أَ ْكبَر‬

Ma'asyiral Muslimin wal Muslimat rahimakumullah,

Ibadah selanjutnya yang identik dengan Hari Raya Idul Adha adalah ibadah haji ke Tanah
Suci Makkah. Ibadah haji merupakan kewajiban bagi kita umat Islam yang memiliki kemampuan.

Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam firman-Nya dalam surat Ali Imran ayat 97:

َ‫ت َم ِن ٱ ْستَطَا َع إِلَ ْي ِه َسبِياًل َو َمن َكفَ َر فَإِ َّن ٱهَّلل َ َغنِ ٌّى َع ِن ْٱل ٰ َعلَ ِمين‬
ِ ‫اس ِحجُّ ْٱلبَ ْي‬
ِ َّ‫َوهَّلِل ِ َعلَى ٱلن‬
Artinya: “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang
yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji),
maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dari semesta alam.“ Mampu melaksanakan Rukun Islam
yang kelima ini memiliki artian siap untuk mengorbankan harta yang dimiliki sebagai wujud
syukur atas nikmat harta dan kesehatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kesiapan kita
mengorbankan harta untuk menjadi tamu Allah di Baitullah sekaligus mengajarkan kepada kita
untuk menjauhi sifat kikir dan cinta terhadap kekayaan materi. Pengorbanan kita dalam berhaji
juga mengajarkan kepada kita untuk tidak membangga-banggakan kekayaan ataupun kelebihan
yang kita miliki karena pada dasarnya semua itu adalah karunia dan anugerah dari Allah. Sudah
seharusnya semua itu kita syukuri untuk menjadi modal kita untuk tekun beribadah kepada Allah
SWT.

Ibadah haji juga mengajarkan kepada kita untuk saling membantu dan saling bekerja sama
dengan orang lain. Seperti yang kita ketahui, perjalanan ibadah haji ditempuh dengan berduyun-
duyun dalam sebuah perjalanan yang penuh dengan tantangan kesulitan dan pengorbanan. Di
dalamnya harus diikuti dengan semangat juang tinggi tanpa putus asa disertai dengan kedisiplinan
dan kesabaran untuk mencapai sebuah tujuan. Akhlaqul Karimah kepada sesama manusia juga
harus dikedepankan diiringi dengan kesadaran bahwa niat kebaitullah adalah untuk beribadah.
Bukan untuk yang lain. Dengan niat yang benar, ibadah haji harus dapat membangkitkan semangat
dan kesadaran diri untuk saling mengingatkan dalam kebenaran, menasehati dalam kesabaran dan
menebarkan kasih sayang kepada seluruh ciptaan Allah SWT.

  ‫ َوهللِ ْال َح ْم ُد‬،ُ‫ هللاُ أَ ْكبَر‬،ُ‫هللاُ أَ ْكبَر‬، ‫هللاُ أَ ْكبَر‬

Ma'asyiral Muslimin wal Muslimat rahimakumullah,

Ibadah haji juga merupakan wujud ketaatan dan ketundukan kita kepada perintah Allah
SWT. Ibadah haji adalah ibadah yang sudah ditentukan waktunya dengan artian harus
meninggalkan aktifitas duniawi untuk fokus beribadah bagi kepentingah ukhrowi. Dalam ibadah
haji para jamaah melakukan rangkaian ibadah sebagai upaya membersihkan diri dari dosa seraya
mengharapkan ampunan, rahmat, dan ridha Allah SWT. Mereka juga melatih kesabaran dengan
kedisiplinan rangkaian ibadah sekaligus melupakan urusan dunia yang sering membuat hati
manusia lalai mengingat Allah SWT. Dengan hanya mengenakan kain ihram berwarna putih, para
jamaah diingatkan dengan kain kafan ciri khas dari kematian yang pasti akan datang kepada setiap
yang bernyawa. Kita berasal dari Allah dan hanya kepada-Nyalah kita akan kembali. Kita pasti
akan berpisah dengan semua yang kita cintai dan berpisah dengan yang mencintai kita. Semua
akan kembali kepada sang pemilik yang hakiki, Allah SWT. Dalam ibadah haji, jamaah juga
melakukan ibadah lainnya seperti Tawaf mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali dan melakukan
lari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwah yang dinamakan dengan Sa'i. Dalam ibadah ini para
jamaah berdoa untuk senantiasa mendapatkan pertolongan Allah SWT dan perlindungan dari dosa
yang timbul dari hawa nafsu dan godaan Setan. Ibadah Towaf dan Sa'i memiliki makna yang
mendalam agar kita senantiasa berusaha tanpa henti dan berhijrah melalui bentuk aktivitas berlari
untuk meraih kemuliaan dengan berserah diri kepada Allah. Dengan senantiasa membersihkan hati
dari sifat yang tercela, kita harus menanamkan tekad untuk mencapai puncak kesucian.

‫ َوهللِ ْال َح ْم ُد‬،ُ‫ هللاُ أَ ْكبَر‬،ُ‫هللاُ أَ ْكبَر‬، ‫هللاُ أَ ْكبَر‬

Ma'asyiral Muslimin wal Muslimat rahimakumullah,

Allah SWT telah menjanjikan Surga Allah SWT kepada umat Islam yang melaksanakan haji
dengan niat tulus karena Allah dan dapat meraih predikat mabrur.

ُ‫ْس لَهُ َجزَ ا ٌء إِاَّل ْال َجنَّة‬


َ ‫ْال َحجُّ ْال َم ْبرُو ُر لَي‬

Artinya: haji yang mabrur tiada balasan baginya kecuali surga (HR. Nasa’i).

Lalu, apa yang dimaksud dengan haji mabrur? Haji mabrur adalah haji yang tidak
tercampuri kemaksiatan. Hal ini sesuai dengan makna kata “al-mabrur” yang diambil dari kata al-
birr yang artinya adalah ketaatan. Dengan kata lain haji mabrur adalah haji yang dijalankan dengan
penuh ketaatan sehingga tidak tercampur dengan dosa. Haji mabrur juga merupakan haji yang
maqbul atau diterima oleh Allah dan akan dibalas dengan al-birr (kebaikan) yaitu pahala. Haji
mabrur dapat ditandai dengan terlihatnya seseorang menjadi lebih baik dari sebelumnya dan tidak
mengulangi perbuatan maksiat dan dosa yang ia lakukan.

Ma'asyiral Muslimin wal Muslimat rahimakumullah,

Dengan hikmah dua ibadah ini yaitu kurban dan haji, sudah merupakan kewajiban bagi kita
selaku umat Islam untuk menyakini bahwa Allah memiliki tujuan dalam memberikan setiap
perintah kepada manusia. Allah pasti akan memberikan yang terbaik kepada kita jika kita juga
berbuat baik dan mematuhi perintah-Nya. Keyakinan dan keikhlasan untuk mematuhi perintah-
Nya akan membawa kebaikan kepada kita.

‫ َوهللِ ْال َح ْم ُد‬،ُ‫ هللاُ أَ ْكبَر‬،ُ‫هللاُ أَ ْكبَر‬، ‫هللاُ أَ ْكبَر‬

Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat rahimakumullah,


‫‪Akhirnya marilah kita berdoa memohon kepada Allah SWT agar semua ibadah yang kita‬‬
‫‪lakukan akan mendapatkan ridha dari Allah SWT. Ya Allah, ya Rahman, limpahkanlah Rahman‬‬
‫‪Rahim-Mu. Curahkanlah hidayah-Mu sehingga kami dapat meraih keridhaan-Mu. Hanya kepada‬‬
‫‪Engkaulah kami mempercayakan diri kami. Janganlah Engkau membiarkan kami berjalan sendiri‬‬
‫‪tanpa kendali hidayah-Mu. Ya Allah...... Ya Allah, ya Rahim, kami mempersembahkan ke hadirat-‬‬
‫‪Mu, sekelumit pengorbanan berupa hewan kurban, yang nilainya jauh tak sebanding dengan luas‬‬
‫‪pemberianmu dan kasih sayang-Mu, yang tiada terhingga banyaknya dan kami tidak mampu‬‬
‫‪memperhitungkannya.  Ya Allah perkenankanlah kami untuk sampai ke Mekkah, Madinah, dan‬‬
‫‪Arafah untuk menjadi tamu-Mu menjalankan ibadah haji. Berikanlah kami rezeki menjadi haji‬‬
‫‪mabrur. Anugerahkanlah ridha-Mu dan sayangilah kami.‬‬

‫ت َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‪ ،‬اِنَّهُ ه َُو ْالبَرُّ ال َّر ُؤوْ فُ ال َّر ِح ْي ُم‬
‫بَا َركَ هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُرْ آ ِن ْال َع ِظي ِْم‪َ ،‬ونَفَ َعنِ ْي َوإِيَّا ُك ْم فِى ْاآليَا ِ‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫ض َوع َِش يًّا َو ِح ْينَ تُ ْ‬


‫ظ ِه رُوْ ن‬ ‫ت َواألَرْ ِ‬ ‫ص ْيالً ‪ ،‬الَ إِلَهَ إِالّ هللا َولَهُ ْال َح ْم ُد فِى َّ‬
‫الس َم َوا ِ‬ ‫هللاُ اَ ْكبَرْ َكبِ ْيرًا َو ْال َح ْم ُد هللِ َكثِ ْيرًا َو ُس ْب َحانَ هللاِ بُ ْك َرةً َوأَ ِ‬
‫هللاُ اَ ْكبَرْ ‪3‬‬ ‫اع َد إِحْ َسانِ ِه َوإِ ْن َعا ِمه ‪َ ،‬وأَعَا َد َعلَ ْينَا فِى هَ ِذ ِه ‪X‬‬
‫َوهللِ ْال َح ْمد ‪ْ  ‬ال َح ْم ُد هللِ الَّ ِذىْ بَ َسطَ لِ ِعبَا ِد ِه َم َو ِ‬
‫ال جُوْ ِد ِه بِ ِعبَ ا ِد ِه ‪ ،‬أَ ْش هَ ُد أَ ْن الَ إِلَ هَ‬
‫ضالِ ِه َو إِ ْمدَا ِد ْه ‪َ ،‬وأَ ْش ُك ُرهُ َعلَى َك َم ِ‬
‫األَيَّا ّ ِم َع َوائِ َد بِ ِّر ِه َوإِ ْك َرا ِمه ‪ ،‬أَحْ َم ُدهُ ُسب َْحانَهُ َوتَ َعالَى َعلَى َج ِز ْي ِل إِ ْف َ‬
‫ص لِّ َو َس لِّ ْم َوبَ ِ‬
‫ار ْك‬ ‫ك لَهُ فِ ْى ُم ْل ِك ْه ‪َ ،‬وأَ ْشهَ ُد أَ َّن َسيِّ َدنَا َو َموْ الَنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ أَ ْش َرفُ ِعبَا ِد ِه َو ُزهَّا ِد ْه ‪ ،‬اللَّهُ َّم َ‬
‫إِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي َ‬
‫ْج لِبِالَ ِد هللاِ ْال َح َر ِام َو َس لَّ َم‬ ‫ُ‬
‫ص حْ بِ ِه الَّ ِذ ْينَ َك انُوْ ا أ َم َرا َء ْال َح ِجي ِ‬
‫َعلَى هَ َذا النَّبِ ِّي ال َك ِري ِْم َوال َّرسُوْ ِل ْال َع ِظي ِْم َسيِّ ِدنَا َو َموْ الَنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَلِ ِه َو َ‬
‫ق تُقَاتِ ْه َوا ْعلَ ُموْ ا أَ َّن هللاَ أَ َم َر ُك ْم بِأ َ ْم ٍر بَدَأَ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى ‪ X‬تَ ْسلِ ْي ًما َكثِ ْيرًا هللاُ اَ ْكبَرْ ‪3‬‬
‫َوهللِ ْال َح ْمد ‪ ،‬أَ َّما بَ ْع ُد ‪ :‬فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوْ ا هللاَ َح َّ‬
‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‪ .‬اللهُ َّم َ‬
‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا‬ ‫صلُّوْ نَ عَل َى النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا َ‬ ‫بِ َمآل ئِ َكتِ ِه بِقُ ْد ِس ِه َوقَا َل تَعاَلَى إِ َّن هللاَ َو َمآلئِ َكتَهُ يُ َ‬
‫َّاش ِد ْينَ أَبِى‬
‫ض اللّهُ َّم ع َِن ْال ُخلَفَ ا ِء الر ِ‬ ‫ك َو َمآلئِ َك ِة ْال ُمقَ َّربِ ْينَ َوارْ َ‬ ‫ك َو ُر ُسلِ َ‬‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ْم َو َعلَى آ ِل َسيِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَ ْنبِيآئِ َ‬
‫ُم َح َّم ٍد َ‬
‫ك يَ ا‬ ‫ض َعنَّا َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمتِ َ‬ ‫ان اِلَ ىيَوْ ِم ال ِّدي ِْن َوارْ َ‬ ‫الص َحابَ ِة َوالتَّابِ ِع ْينَ َوتَ ابِ ِعي التَّابِ ِع ْينَ لَهُ ْم بِاِحْ َس ٍ‬ ‫بَ ْك ٍر َو ُع َمر َوع ُْث َمان َو َعلِى َوع َْن بَقِيَّ ِة َّ‬
‫ت اللهُ َّم أَ ِع َّز ْا ِإل ْس الَ َم َو ْال ُم ْس لِ ِم ْينَ َوأَ ِذ َّل‬
‫ت اَالَحْ يآ ُء ِم ْنهُ ْم َو ْاالَ ْم َوا ِ‬
‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫اَرْ َح َم الرَّا ِح ِم ْينَ اَللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُم ْؤ ِمنَا ِ‬
‫اخ ُذلْ َم ْن خَ َذ َل ْال ُم ْس لِ ِم ْينَ َو َد ِّمرْ أَ ْعدَا َءال ِّدي ِْن َوا ْع ِل َكلِ َماتِ كَ‬ ‫ك َو ْال ُم ْش ِر ِك ْينَ َوا ْنصُرْ ِعبَادَكَ ْال ُم َو ِّح ِديَّةَ َوا ْنصُرْ َم ْن نَ َ‬
‫ص َر ال ِّد ْينَ َو ْ‬ ‫ال ِّشرْ َ‬
‫إِلَى يَوْ َم ال ِّد ْي ِن‪ .‬اللهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْال َوبَا َء َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َحنَ َو ُس وْ َء ْالفِ ْتنَ ِة َو ْال ِم َحنَ َم ا ظَهَ َر ِم ْنهَ ا َو َم ا بَطَنَ ع َْن بَلَ ِدنَا اِ ْندُونِي ِْس يَّا‬
‫ار‪َ .‬ربَّنَ ا ظَلَ ْمنَ ا‬ ‫آلخ َر ِة َح َس نَةً َوقِنَ ا َع َذ َ‬
‫اب النَّ ِ‬ ‫صةً َو َسائِ ِر ْالب ُْلدَا ِن ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عآ َّمةً يَا َربَّ ْال َعالَ ِم ْينَ ‪َ .‬ربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َس نَةً َوفِى ْا ِ‬ ‫خآ َّ‬
‫بى َويَ ْنهَى َع ِن‬ ‫ان َوإِيْت آ ِء ِذي ْالقُ رْ َ‬ ‫َاس ِر ْينَ ‪ِ .‬عبَا َدهللاِ ! إِ َّن هللاَ يَأْ ُم ُرنَ ا بِاْل َع ْد ِل َو ْا ِإلحْ َس ِ‬
‫اَ ْنفُ َس نَا َواِ ْن لَ ْم تَ ْغفِ رْ لَنَ ا َوتَرْ َح ْمنَ ا لَنَ ُك وْ ن ََّن ِمنَ ْالخ ِ‬
‫َلى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ أَ ْكبَ رْ‬
‫اش ُكرُوْ هُ ع َ‬ ‫ْالفَحْ ش آ ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ َو ْاذ ُك رُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َو ْ‬

Anda mungkin juga menyukai