Dalam ungkapan sehari-hari, kita sering mendengar kata-kata berobatlah agar sembuh,
berolahragalah agar sehat, makanlah agar kenyang, belajarlah agar pandai dan lain
sebagainya. Padahal hakikatnya, yang menjadikan manusia sembuh, sehat, kenyang,
dan pandai adalah Allah. Adapun obat, olahraga, makan dan belajar hanyalah jalan,
perantara atau wasilah. Berkaitan dengan perintah mencari wasilah, Allah swt dalam Al-
Qur’an berfirman:
Sayid Muhammad bin Alawi Al-Maliki memberikan komentar tentang ayat ini: Bahwa
yang dimaksud dengan wasilah dalam ayat ini adalah setiap sesuatu yang dijadikan
perantara pendekatan kepada Allah.
Dari sekelumit keterangan ayat di atas dapat dipahami bahwa mencari wasilah adalah
bagian dari perintah Allah swt. Upaya seseorang dalam mendekatkan diri kepada Allah
dengan menggunakan perantara (wasilah) inilah yang kemudian disebut dengan
tawassul.
Dalam hal ini ada ada tiga macam tawassul yang disepakati kebolehannya oleh para
ulama:
Kedua, tawassul dengan amal saleh. Tawassul ini berdasarkan hadits shahih yang cukup
panjang riwayat Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim yang mengisahkan tiga orang yang
terperangkap dalam gua. Orang pertama bertawassul dengan amal baktinya kepada
kedua orang tuanya sehingga terbukalah sepertiga batu yang menutup pintu gua. Orang
kedua bertawassul dengan rasa takutnya kepada Allah saat membatalkan zina
dengan keponakannya.
Sedangkan orang ketiga bertawassul kepada Allah dengan menjaga dan memberikan
hak buruh yang ada padanya. Akhirnya Allah membukakan pintu gua dari batu besar
yang menghalangi mereka dan ketiganya keluar dengan selamat.
Ketiga, tawassul dengan hamba pilihan Allah. Sahabat Umar ra pernah bertawassul
dengan Abbas yang merupakan paman dari Rasulullah saw. Saat melakukan shalat
istisqa’ memohon hujan:
قىَ ط و ْا ِإسْ َت ْس ُ ان ِإ َذا َق َحَ ب َرضِ َي هللاُ َع ْن ُه َك ِ ْن َمالِكٍ َأنَّ ُع َم َر ب َْن ْال َخ َّطا ِ سب ٍ َعـنْ َأ َن
ك ِب َن ِب ِّي َن ا َف َت ْس ِقيْنا َ َوِإ َّنا َن َت َو َّس ُل َّ ْن َع ْب ِد ْالم
ِ ُِّطل
َ ا َللَّ ُه َّم ِإ َّنا ُكن ا َّ َن َت َو َّس ُل ِإ َل ْي: ب َف َقا َل ِ ّاس ب ِ ِلعب
َ با
َ ِإ َل ْي
َفيُسْ َق ْو َن:ك ِب َع ِّم َن ِب ِّي َنا َفاسْ ِق َنا َقا َل
Artinya, “Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Ketika terjadi kemarau
panjang, sahabat Umar bin Khatthab bertawassul dengan Abbas bin Abdul Muthallib.
Kemudian berdoa: “Ya Allah kami telah bertawassul kepadamu dengan Nabi-Mu, maka
Engkau turunkan hujan”; dan sekarang kami bertawassul lagi dengan paman Nabi kami,
maka turunkanlah hujan.” Anas berkata: “Maka turunlah hujan kepada kami”. (HR Al-
Bukhari).
Ada banyak jalan dan cara mendekatkan diri kita kepada Allah. Di antaranya adalah
melalui tawassul atau mencari perantara dengan menyebut asma-asma Allah, dengan
menyebut amal saleh atau dengan menyebut nama-nama hamba pilihan Allah.
Demikan khutbah singkat ini semoga menjadikan tambahan khazanah keilmuan kita
tentang tawassul dan semoga Allah mudahkan langkah kita untuk terus mendekatkan
diri kepadaNya. Amin.
ت َوال ِّذ ْك ِر ِ َو َن َف َع ِنيْ َوِإيَّا ُك ْم ِب َم ا ِف ْي ِه م َِن ْاأل َي ا،لعظِ يْمَ أن ْا
ِ ْك هللاُ لِي َو َل ُك ْم فِي ْالقُ ر َ ار َ َب
انِ الش ْي َطَّ َأ ُع ْو ُذ ِباهّلل ِ م َِن،لعلِ ْي ُم
َ الس ِم ْي ُع ْا َّ ِإ َّن ُه ُه َو،ُ َو َت َق َّب ْل ِم ِّني َو ِم ْن ُكم ِتالَ َو َت ه،لح ِكيْم َ ْا
ت ِ الص ال َِحاَّ ِإاَّل الّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا َو َع ِملُ ْوا.ان َلفِي ُخ ْس ٍر َ ِإنَّ اِإْل ْن َس.ص ِر ْ َو ْال َع.ال رَّ ِجي ِْم
َ َأقُ ْو ُل َق ْولِيْ ٰه َذا َوَأ ْس َت ْغ ِف ُر،الص بْر
،هللا لِيْ َو َل ُك ْم َّ اص ْوا ِب َ اص ْوا ِب ْال َح ِّق َو َت َو َ َو َت َو
رَّ ِح ْي ُم ْو ُر ال َُو ْال َغف ِإ َّن ُه ُه،َُت ْغ ِفر ُْوه ْ َف
اس