.ُأن َسيِّ َدنَا ُم َح ّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهَّ أن اَل اِلهَ اِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ ال َش ِر ْيكَ لَهُ َوأ ْشهَ ُد ْ َأ ْشهَ ُد.ِ ْال َح ْم ُد هّلِل
.صحْ بِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِاِحْ َسا ٍن اِلَى يَوْ ِم ال ِّدي ِْن َ صلِّ ْي َو َسلِّ ْم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح ّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ اللّهُ َّم
، َأ ُعوْ ُذ بِاهللِ ِمنَ ال َّش ْيطَا ِن ال َّر ِجي ِْم،قَا َل تَبَا َركَ َوتَ َعالَى
ُ َّ هَّللا ُ َّ اًل ْ َّ
َق ِمنهَا َزوْ َجهَا َوبَث ِمنهُ َما ِر َجا َكثِيرًا َونِ َسا ًء َواتقوا َ ال ِذي تَ َسا َءلون ْ َ
َ س َوا ِح َد ٍة َو َخل ٍ يَا َأيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي خَ لَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف
بِ ِه َواَأْلرْ َحا َم ِإ َّن هَّللا َ َكانَ َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا
ُ ٌ ْ َ ُ ُ َ ُأل ْ َ َّ َ
َوك َّل ُمحْ َدث ٍة بِد َعة َوك َّل، َوش َّر ا ُموْ ِر ُمحْ َدثاتهَا،صلى هللا َعل ْي ِه َو َسل َم ّ َ ى ُم َح ّم ٍد ْ
ُ ى هَد ْ ْ
ِ َو َخ ْي َر الهَد،ِث ِكتَابُ هللا ِ ق ْال َح ِد ْي َ فَِأ َّن َأصْ َد
َأ
َّما بَ ْع ُد.ار ِ َّضالَلَ ِة فِي الن َ َو ُك َّل،ًضالَلَة َ بِ ْد َع ٍة
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Marilah kita senantiasa mensyukuri nikmat Allah subhanahu wata’ala dengan sebenar-
benarnya dan sebanyak-banyaknya. Dialah Allah subhanahu wata’ala yang telah
menganugerahkan keimanan dan keIslamaan kepada kita, sehingga dengannya amal kebajikan
diterima.
Shalawat dan salam tak lupa untuk kita sanjungkan kepada Rasulullah
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yang telah menuntun umat manusia kepada jalan
kebenaran dengan dienul Islam. Semoga keselamatan juga tercurah ruah kepada para istri beliau,
para sahabat beliau dan segenap umatnya yang istiqomah meniti jalannya, dan mudah-mudahan
kita termasuk di dalamnya, amin.
Khatib berwasiat untuk diri pribadi dan jamaah sekalian, marilah kita tingkatkan iman
dan takwa kepada Allah subhanahu wata’ala dengan cara menegakkan semua perintah-Nya yang
ada di dalam al-Quran dan as-Sunnah, serta kita tinggalkan larangan-Nya, yang termaktub juga
dalam al-Quran dan as-Sunnah. Semoga dengan itu semua, kita mendapatkan keberuntungan di
akhirat kelak.
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Ketika Allah subhanahu wata’ala telah menghukum iblis untuk keluar dari jannah-Nya,
maka iblis pun melakukan sumpah serapah akan menggoda manusia agar terhalang dari jalan
Allah subhanahu wata’ala.
Iblis menggoda manusia dari semua arah, baik kanan, kiri, depan, dan belakang.
Sehingga sangat sedikit sekali yang bisa selamat. Hanya satu saja manusia yang tidak bisa
digoda oleh Iblis dari arah mana pun, yaitu mereka orang-orang yang ikhlas.
Allah subhanahu wata’ala berfirman,
َصين َ ِإاَّل ِعبَا َد. َض َوُأَل ْغ ِويَنَّهُ ْم َأجْ َم ِعين
ِ َك ِم ْنهُ ُم ْال ُم ْخل ُأَل
ِ ْال َربِّ بِ َما َأ ْغ َو ْيتَنِي َزيِّن ََّن لَهُ ْم فِي اَأْلر
َ َق
“Iblis berkata, ‘Ya Rabbku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku
akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku
akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara
mereka’.” (QS. Al-Hijr: 39-40)
Di dalam Tafsir Al-Muyassar disebutkan bahwa ‘kecuali hamba-hamba Engkau yang
mukhlis di antara mereka’ maksudnya adalah kecuali hamba-hamba-Mu yang Engkau beri
petunjuk, lalu mereka memurnikan peribadatan hanya kepada-Mu semata, bukan semua
makhluk-Mu.
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Sesungguhnya ibadah puasa Ramadhan yang kita jalani saat ini memiliki tujuan yang
agung dan maksud yang mulia. Yaitu untuk menguatkan keimanan, mensucikan jiwa dan
meluruskan perangai juga akhlak diri kita.
Dan di antara tujuan dari ibadah puasa yang tidak kalah besarnya adalah sebagai
madrasah ikhlas, yakni mendidik jiwa-jiwa orang beriman untuk ikhlas yang mana ia merupakan
pondasi keimanan seorang hamba dan syarat sah diterimanya amal ibadah.
Allah subhanahu wata’ala berfirman,
صاَل ةَ َويُْؤ تُوا ال َّز َكاةَ ۚ َو ٰ َذلِكَ ِدينُ ْالقَيِّ َم ِة ِ َِو َما ُأ ِمرُوا ِإاَّل لِيَ ْعبُدُوا هَّللا َ ُم ْخل
َّ صينَ لَهُ ال ِّدينَ ُحنَفَا َء َويُقِي ُموا ال
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5)
Ramadhan adalah madrasah ikhlas. Tarbiyah ikhlas di bulan Ramadhan terlihat jelas dari
tuntutan untuk menghadirkan niat sebelum memulai puasa, dan ia adalah syarat pokok bagi
ibadah tersebut.
Orang yang berpuasa menegakkan ibadah ini semata hanya karena mengharap wajah
Allah subhanahu wata’ala dengan menghadirkan rasa muraqabah (merasa diawasi Allah).
Ia bisa saja makan dan minum tanpa sepengetahuan manusia, tetapi hal itu tidak dilakukan
karena dirinya sadar ada Dzat yang Maha Melihat setiap amal perbuatannya baik yang terang-
terangan maupun yang tersembunyi.