Anda di halaman 1dari 6

َ‫ َأ ْش َه ُد َأ ْن اَل ۧا ِإٰلهَ ِإاَّل اهللُ َو ْح َدهُ ال‬.

‫الت ْق ٰوى‬
َّ ‫َأِلج ِل‬
ْ ‫الصيَ َام‬ِّ ‫ض َعلَْينَا‬ َ ‫ َو َفَر‬،‫ضا َن َش ْهًرا ُمبَ َار ًكا‬
ِ
َ ‫اَحْلَ ْم ُد ِهلل َج َع َل َر َم‬
‫ص ْحبِ ِه َْأه ِل‬ ِِ ِ ِ ٰ
َ ‫ َو َع ٰلى آله َو‬، ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َع ٰلى َسيِّدنَا حَمَ َّم ِد نالْ ُم ْجتَىٰب‬ َّ ‫ َوَأ ْش َه ُد‬،ُ‫ك لَه‬
َ ‫ اَللّ ُه َّم‬. ُ‫َأن حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُه‬ َ ْ‫َش ِري‬
َ ‫ َف َق‬.‫اعتِ ِه َف َق ْد فَ َاز َم ِن َّات َقى‬ ِ ِ ِ ِ
‫ال اهللُ َت َعاىٰل‬ َ َ‫ ََّأما َب ْع ُد َفيَاَأيُّ َها الْ ُم ْسل ُم ْو َن! ُْأوصْي ُك ْم َو َن ْفس ْي بَِت ْق َوى اهلل َوط‬. ‫الت ٰقى َوالْ َوىٰف‬
ُّ
ِ َّ ِ ‫ بِس ِم‬،‫الر ِجي ِم‬
ِ َّ ‫اهلل الرَّمْح ٰ ِن‬ ِ ِِ ِ ِِ ِ ‫يِف‬
َ ‫ يَا َأيُّ َها الذ‬، ‫الرحْي ِم‬
‫ين َآمنُوا َّات ُقوا اللَّهَ َح َّق‬ ْ ْ َّ ‫ َأعُ ْوذُ باهلل م َن الشَّْيطَان‬: ِ‫ْ كتَابه الْ َك ِرمْي‬
‫ُت َقاتِِه َواَل مَتُوتُ َّن ِإاَّل َوَأْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمو َن‬
‫ين َآمنُوا َّات ُقوا اللَّهَ َوقُولُوا َق ْواًل َس ِد ًيدا‬ ِ َّ
َ ‫يَا َأيُّ َها الذ‬ ،‫وقال تعاىل‬
ِ ِ َّ ِ ِ ِ ِ ‫ي‬
‫ب‬ ً ‫صل ْح لَ ُك ْم َْأع َمالَ ُك ْم َو َي ْغف ْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم َو َم ْن يُط ِع اللَّهَ َو َر ُسولَهُ َف َق ْد فَ َاز َف ْو ًزا َعظ‬
َ ‫يما يَاَۤأيُّ َها الذيْ َن ٰء َمنُوا ُكت‬ ُْ
‫ب َعلَى الَّ ِذيْ َن ِم ْن َقْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َتَّت ُق ْو َن‬ ِ
َ ‫الصيَ ُام َك َما ُكت‬
ِّ ‫َعلَْي ُك ُم‬

Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insya Allah selalu berada dalam naungan rahmat dan hidayah Allah SWT. Tak henti-
hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam;
karunia yang teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-hamba-Nya. Semoga kita selalu termasuk yang
mendapatkan hidayah-Nya serta berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita. Dan tentunya kita
bersyukur kepada Allah atas nikmat berbagai kehidupan yang masih diberikan kepada kita. Sehingga pada kesempatan
ini kita masih dapat beribadah kepada-Nya, dapat mengingat-Nya, serta memuji-Nya. Pujian hanya layak dimiliki oleh
Allah. Alhamdulillah; segala puji hanya milik Allah. Sungguh tidaklah pantas bagi manusia untuk mengharapkan
pujian, tidak pantas bagi manusia untuk merasa telah berjasa, karena sungguh sejatinya segala pujian hanya milik Allah
semata. Pada kesempatan yang mulia ini, kami selaku khatib mengajak kepada hadirin sekalian, marilah kita senantiasa
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, takwa dalam arti senantiasa berupaya dan berusaha
untuk selalu menghadirkan Allah dalam setiap situasi dan kondisi dengan cara senantiasa berzikir dan melaksanakan
segala perintahNya. Takwa dalam arti kita senantiasa melibatkan Allah dalam setiap persoalan yang kita hadapi dengan
cara berdoa, memohon pertolongan dan bermunajat kepadaNya. Sehingga akan menimbulkan ketentraman dan
ketenangan dalam setiap kehidupan kita.

Tak lama lagi kita akan berjumpa dengan sebuah bulan yang mulia yang merupakan kesempatan yang besar
yang Allah sediakan untuk kita semuanya untuk meraih ampunan Allah Azza wa Jalla. Allah Subhanahu wa
Ta’ala syariatkan bulan ini bukan untuk menyusahkan hamba-hambaNya, Allah syariatkan bulan ini sama
sekali bukan untuk memberatkan kita semuanya. Akan tetapi karena Allah ingin agar hati kita menjadi
bening kembali. Allah ingin dengan bulan Ramadhan, kita mendapatkan ampunan Allah Azza wa Jalla. Allah
ingin dengan bulah Ramadhan, kita ditempa dengan pendidikan yang luar biasa. Sehingga menjadi hamba-
hamba yang bertakwa kepada Allah Jalla Tsanauh.

Oleh karena itulah Allah menyebutkan tentang hikmah disyariatkannya shaum. Allah berfirman:

﴾١٨٣﴿ ‫ين ِمن َقْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َتَّت ُقو َن‬


َ
ِ َّ‫الصيام َكما ُكتِب علَى ال‬
‫ذ‬ َ َ َ ُ َ ِّ ‫م‬
ُ ‫ك‬
ُ ‫ي‬
ْ ‫ل‬
َ ‫ع‬
َ ‫ب‬
َ
ِ‫يا َأيُّها الَّ ِذين آمنُوا ُكت‬
َ َ َ َ
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian puasa sebagaimana diwajibkan atas orang-
orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (QS. Al-Baqarah[2]: 183)
Allah menyebutkan hikmah dari pada shiyam. Yaitu agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa kepada
Allah Jalla wa Ala. Karena sesungguhnya takwa itulah modal utama untuk masuk ke dalam surga. Takwa itu
adalah merupakan bekal yang paling utama dalam kehidupan dunia. Sebagaimana Allah mengatakan:

َّ ‫الز ِاد‬
‫الت ْق َو ٰى‬ َّ ‫فَِإ َّن َخْيَر‬
“Sesungguhnya sebaik-baiknya perbekalan adalah ketakwaan.” (QS. Al-Baqarah[2]: 197)
Takwa itu yang sebaik-baik seorang hamba ketika ia berjalan di atas dunia ini. Karena dengan takwa itulah ia
bisa menghadapi berbagai macam problematika hidupnya dengan kesuksesan dan kebahagiaan.

Ma`asyirol muslimin rohimakumullah

Dibulan Ramadhan, kalau kita perhatikan sepertinya kita tampak lelah untuk menahan dahaga dan lapar.
Akan tetapi dibalik itu ada sebuah perkara yang luar biasa. Ketika kita lelah, kelelahan itulah ia akan
menimbulkan kebahagiaan. Al-Imam Ibnul Qayyim berkata:

“Semua orang-orang berakal bersepakat bahwa kesenangan tidak akan bisa diraih dengan cara bersenang-
senang.”

Di dunia, kita tidak mungkin meraih kesenangan dunia dengan bersenang-senang saja dan dengan berleha-
leha saja. Mereka yang ingin mendapatkan kesenangan dunia harus banting tulang mencari harta.

Apalah jadinya kalau kita mengharapkan surga Allah yang luasnya seluas langit dan bumi dan
kenikmatannya tak terhingga? Maka saudaraku, ketika kita diperinahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala
lapar dan dahaga dibulan Ramadhan, tiada lain hakikatnyanya adalah supaya hati kita semakin menjadi
bening.

Cobalah lihat orang-orang yang shaum itu, ia lebih dekat kepada Allah dan lebih dekat kepada ketakwaan.
Karena dengan shaum itu, syahwatnya pun kemudian dijadikan terikat. Sehingga orang yang berpuasa,
saudaraku. Syahwatnya menjadi sempit. Saat itulah hatinya akan menjadi bening dan ia selalu
mengharapkan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ma`asyirol muslimin rohimakumullah

Orang yang beriman dan menginginkan surgaNya, ketika melihat didalam bulan Ramadhan banyak sekali
kesempatan-kesempatan untuk mendapatkan ampunan, ia pasti bergembira. Sedangkan orang yang hatinya
mengharapkan dunia dan syahwatnya, ketika melihat bulan Ramadhan ia akan menjadi sesuatu yang beban
dalam hidupnya. Bahkan berat terasa di hatinya.

Ma`asyirol muslimin rohimakumullah

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan kesempatan-kesempatan yang ada dibulan


Ramadhan. Beliau bersabda:

‫َّم ِم ْن َذنْبِ ِه‬ ِ ِ ‫من صام رمضا َن ِإميَانًا و‬


َ ‫ غُفَر لَهُ َما َت َقد‬،‫احت َسابًا‬
ْ َ َ ََ َ َ ْ َ
“Siapa yang puasa Ramadhan karena iman dan berharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ini kesempatan yang Allah sediakan. Seseorang yang berpuasa dibulan Ramadhan telah dijamin oleh Allah
dengan ampunan yang besar. Karena ketika ia berkuasa, ia mau untuk meninggalkan semua kenikmatan dan
kelezatan yang biasa kita rasakan diselain bulan Ramadhan. Tapi ketika kita tinggalkan itu karena Allah,
karena mengharapkan wajah Allah semata, karena mengharapkan surga Allah, maka Allah sudah pasti
janjikan untuknya ampunan yang besar di sisi-Nya.

Ummatal Islam,

Kemudian Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

‫َّم ِم ْن َذنْبِ ِه‬


‫د‬ ‫ق‬
َ ‫ت‬
َ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ر‬‫ف‬ِ ُ‫من قَام رمضا َن ِإميانًا واحتِسابا غ‬
َ َ ُ َ ً َ ْ َ َ َ ََ َ ْ َ
“Siapa yang shalat malam dibulan Ramadhan karena imam dan berharap pahala, maka akan diampuni
dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kabar gembira! Mereka yang senantiasa menjaga shalat tarawihnya, yang berusaha semaksimal mungkin
untuk menghidupkan malam dengan bermunajat kepada Rabbnya, mereka yang melewati malam-malam
Ramadhan dengan mereka berusaha untuk berdiri di hadapan Allah Jalla wa Ala sebagai ketakwaan ia, rasa
takut dan berharap akan surgaNya.

Maka mereka yang seperti ini dijanjikan oleh Allah dengan pahala yang besar.Yaitu Allah ampuni dosa-
dosanya.

Subhanallah, bayangkan dua kesempatan ini kita bisa melakukannya dibulan Ramadhan.
Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda lagi:
‫َّم ِم ْن ذَنْبِ ِه‬
‫د‬ ‫ق‬
َ ‫ت‬
َ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ل‬
َ ‫ر‬‫ف‬ِ ‫ ُغ‬،‫من قَام لَيلَةَ الْ َق ْد ِر ِإميانًا واحتِسابا‬
َ َ َ ًَ ْ َ َ
ُ ْ َ َْ
“Siapa yang bangun untuk ibadah dimalam Lailatul Qadar karena iman dan berharap pahala, akan diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Malam Lailatul Qadar, saudaraku. Allah sebutkan:

ِ ْ‫َخْير ِّمن َأل‬


‫ف َش ْه ٍر‬ ْ ٌ
“Lebih baik daripada 1.000 malam.” (QS. Al-Qadr[97]: 3)
Artinya bila kita shalat tarawih dimalam itu, maka lebih baik daripada kita shalat tarawih selama 1.000
malam. Apabila kita membaca Al-Qur’an dimalam itu, maka itu lebih baik daripada membaca Al-Qur’an
selama 1.000 malam.

Subhanallah, kesempatan-kesempatan yang luar biasa yang Allah sediakan untuk kita. Kita semua hamba
Allah yang tak lepas dari dosa. Setiap hamba-hamba Allah pasti tak pernah lepas dari kesalahan. Maka Allah
pun ingin dengan adanya bulan Ramadhan Allah ampuni dosa-dosa kita semuanya.

Makanya celaka, sungguh celaka orang yang keluar dari bulan Ramadhan, ternyata tidak mendapatkan
ampunan Allah. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Imam Ahmad bin Hambal. Bahwasannya Malaikat
Jibril berkata kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

‫ضا َن فَانْ َسلَ َخ ِمْنهُ َومَلْ يُ ْغ َف ْر لَ ُه‬ ِ


َ ‫َشق َي َعْب ٌد َْأد َر َك َر َم‬
“Celakaa seorang hamba, masuk padanya bulan Ramadhan, lalu keluar ia dari bulan Ramadhan dalam
keadaan ia tidak mendapatkan ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

Kenapa dia tidak mendapatkan ampunan? Padahal kesempatan mendapatkan ampunan sangat besar
dibulan Ramadhan. Karena ia menganggap Ramdhan sebagai beban saja dalam hidupnya. Dihatinya tidak
ada cinta ibadah kepada Allah. Hatinya dipenuhi cinta kepada dunia dan syahwatnya. Ia terasa berat
melewati hari-hari dibulan Ramadhan. Seperti inilah yang Allah Subhanahu wa Ta’ala sebutkan mengenai
orang-orang ahli kitab:

‫َأس َف ًارا‬ ‫ل‬‫م‬ِ ‫مثَل الَّ ِذين مُحِّلُوا التَّورا َة مُثَّ مَل حَي ِملُوها َكمثَ ِل احْلِما ِر حَي‬
ْ ُ ْ َ َ َ ْ ْ َْ َ ُ َ
“Perumpamaan orang-orang yang diberikan kepada mereka Taurat, kemudian mereka tidak
membawanya dengan semestinya, itu seperti keledai yang membawa kitab-kitab besar.” (QS. Al-
Jumu’ah[62]: 5)
Taukah Anda mengapa Allah menyebutkan seperti keledai yang membawa kitab-kitab besar? Karena keledai
tidak mengetahui kitab apa yang ada di punggungnya. Ia tidak tahu kalau di punggungnya tersebut kitab
yang memberikan hidayah kepadaNya. Bagi keledai, kitab itu hanyalah beban dalam hidupnya.

Maka siapa yang menganggap bahwa perintah-perintah Allah hanyalah beban bagi hidupnya, siapa yang
menganggap bahwa syariat Allah hanyalah beban untuk hidupnya, maka ia masuk didalam ayat tersebut.

Ma`asyirol muslimin rohimakumullah

Maka dengan datangnya bulan Ramadhan, sambutlah dia dengan kegembiraan. Karena sungguh ini
kesempatan kita semua untuk meraih ampunan Allah. Kesempatan kita untuk memperbaiki hati dan jiwa
kita. Kesempatan untuk semakin kita menjadi hamba-hamba yang bertakwa kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala.

Demi Allah, hanya orang-orang yang menginginkan akhirat saja yang bergembira. Hanya orang-orang yang
menginginkan ridha Allah saja yang ia semangat padanya. Adapun orang-orang yang mengharapkan dunia
dan syahwatnya, bagi dia itu sesuatu yang memberatkan hidupnya.
‫الذ ْك ِر احْلَ ِكْي ِم َوَت َقبَّ َل‬
‫ات و ِّ‬‫بار َك اهلل يِل ولَ ُكم يِف الْ ُقراٰ ِن الْع ِظي ِم و َن َفعيِن واِيَّا ُكم مِب َا فِي ِه ِمن ااْل ٰي ِ‬
‫ْ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ َ َ‬ ‫ََ ُ ْ َ ْ‬
‫ِِ‬ ‫ِ ِئ‬ ‫ِ‬ ‫الس ِميع الْعلِيم‪ .‬و ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫َأسَت ْغفُر اهللَ الْ َعظْي َم يِل ْ َولَ ُك ْم َول َسا ِر الْ ُم ْسلمنْي َ‬ ‫ميِّن ْ َومْن ُك ْم تاَل َوتَهُ انَّهُ ُه َو َّ ْ ُ َ ْ ُ َ ْ‬
‫ِئ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫َوالْ ُم ْسل َمات َفيَا َف ْو َز الْ ُم ْسَت ْغف ِريْ َن َويَا جَنَاةَ التَّا بِنْي َ‬
‫‪TEKS KHUTBAH JUMAT KEDUA‬‬
‫ِ‬ ‫ِِ ِ‬
‫لى َت ْوفْيق ِه َوا ْمتِنَانِِه‪َ .‬وَأ ْش َه ُد َأ ْن الَ الَهَ ِإالَّ اهللُ َواهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِريْ َ‬
‫ك لَهُ َوَأ ْش َه ُد‪ ‬‬ ‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ر‬ ‫ك‬
‫ْ‬ ‫الش‬
‫ُّ‬
‫َ َ َ ُ‬‫و‬ ‫هلل على ِإحسانِِ‬
‫ه‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫حْل م ُد ِ‬
‫َْ‬
‫َأص َحابِِه َو َسلِّ ْم تَ ْسلِْي ًما‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ص ِّل َعلَى َسيِّدنَا حُمَ َّمد ِو َعلَى اَله َو ْ‬
‫الله َّم َ‬
‫َّاعى إىل ِر ْ ِِ‬
‫ض َوانه‪ُ .‬‬ ‫َ‬
‫أن سيِّ َدنَا حُم َّم ًدا عب ُده ورسولُه الد ِ‬
‫َ َْ ُ َ َ ُ ْ ُ‬ ‫َّ َ‬
‫ِِ ِِ‬ ‫َّاس اَِّت ُقوا اهللَ فِْي َما ََأمَر َوا ْنَت ُه ْوا َع َّما َن َهى َو ْاعلَ ُم ْوا َّ‬
‫َأن اهللَ ََأمَر ُك ْم بِ َْأم ٍر بَ َدَأ فْيه بَِن ْفسه َوثَـىَن‬
‫ِ‬
‫ك ْثيًرا ‪ََّ  ‬أما َب ْع ُد فَياَ اَيُّ َها الن ُ‬
‫صلُّ ْوا َعلَْي ِه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلِْي ًما‪.‬‬ ‫ِ‬
‫لى النَّىِب يآ اَيُّ َها الَّذيْ َن َآمُن ْوا َ‬
‫َ‬ ‫ع‬‫َ‬ ‫ن‬‫َ‬ ‫و‬
‫ْ‬ ‫صلُّ‬
‫َ‬ ‫ي‬
‫ُ‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫ال تَعاَىَل ِإ َّن اهلل ومآلِئ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫و‬
‫َ‬
‫مِب َآل ِئ َكتِ ِه بُِق ْد ِس ِ‬
‫ه‬
‫ِئ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ك َو َمآل َكة اْملَُقَّربِنْي َ‬ ‫ك َو ُر ُسل َ‬ ‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلِّ ْم َو َعلَى ِآل َسيِّدناَ حُمَ َّمد َو َعلَى اَنْبِيآِئ َ‬
‫ص ِّل َعلَى َسيِّدنَا حُمَ َّمد َ‬ ‫الله َّم َ‬
‫ُ‬
‫الص َحابَِة َوالتَّابِعِنْي َ َوتَابِعِي التَّابِعِنْي َ هَلُ ْم‬ ‫ض اللّ ُه َّم َع ِن اْخلُلَ َف ِاء َّ‬
‫الر ِاش ِديْ َن َأىِب بَ ْك ٍر َوعُ َمر َوعُثْ َمان َو َعلِى َو َع ْن بَِقيَّ ِة َّ‬ ‫َو ْار َ‬
‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِِ‬ ‫الرامِح ِ‬ ‫ان اِلَىيوِم الدِّي ِن وارض عنَّا معهم بِرمْح تِ‬
‫ِِ ٍ‬
‫لله َّم ا ْغف ْر ل ْل ُمْؤ مننْي َ َواْملُْؤ منَات َواْملُ ْسلمنْي َ‬
‫ُ‬ ‫َ‬‫ا‬ ‫‪ ‬‬ ‫َ‬ ‫نْي‬ ‫َّ‬ ‫م‬
‫با ْح َس َ ْ ْ َ ْ َ َ َ َ ُ ْ َ َ َ ْ َ َ‬
‫ح‬ ‫َأر‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ك‬
‫َ‬

‫ص ْر ِعبَ َاد َك اْمل َو ِّح ِديَّةَ‬


‫ُ‬ ‫َأعَّز اِْإل ْسالَ َم َواْمل ْسلِ ِمنْي َ َو َِأذ َّل الش ِّْر َك َواْمل ْش ِركِنْي َ َوانْ‬
‫ات الله َّم ِ‬
‫ُ‬
‫ات اَالَحيآء ِمْنهم واْالَمو ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬
‫واْملسلِم ِ‬
‫َ ُْ َ‬
‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك ِإىَل َي ْو َم الدِّيْ ِن‪ُ .‬‬
‫الله َّم ْادفَ ْع‬ ‫َأع َداءَ الدِّيْ ِن َو ْاع ِل َكل َماتِ َ‬ ‫اخ ُذ ْل َم ْن َخ َذ َل اْمل ْسل ِمنْي َ َو َد ِّم ْر ْ‬
‫ْ‬ ‫صَر الدِّيْ َن َو‬
‫َ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ‬
‫ُ‬ ‫َوانْ‬
‫ُ‬
‫خآصةً َو َساِئِر‬ ‫الزالَ ِز َل َواْملِ َح َن َو ُس ْوءَ اْ ِلفْتنَ ِة َواْملِ َح َن َما ظَ َهَر ِمْن َها َو َما بَطَ َن َع ْن َبلَ ِدنَا اِنْ ُدونِْي ِسيَّا َّ‬‫َعنَّا اْلبَالَءَ َواْ َلوبَاءَ َو َّ‬

‫ب اْ َلعالَ ِمنْي َ ‪ .‬اللهم اهل شهر رمضان علينا باالمن واالميان والسالمة واالسالم والتوفيق‬ ‫اْ ُلب ْل َد ِان اْمل ْسلِ ِمنْي َ َّ‬
‫عآمةً يَا َر َّ‬
‫ُ‬
‫ملا حتب وترضى ياذا اجلالل واالكرام‪ .‬اللهم اعنا على الصيام والقيام‪ .‬اللهم اجعلنا ممن يصومه و يقومه اميانا‬

‫واحتسابا‪ .‬اللهم سلمنا لرمضان وسلمه لنا وتسلمه منا متقبال‪ .‬اللهم اجعله شهر عز لالسالم واملسلمني اللهم‬

‫اجعله شهر للنصر التمكني لالسالم واملسلمني‬

‫اب النَّا ِر‪َ .‬ربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَْن ُف َسنَا َواإ ْن مَلْ َت ْغ ِف ْر لَنَا َوَت ْرمَحْنَا لَنَ ُك ْونَ َّن‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َربَّنَا آتِناَ ىِف ُّ‬
‫الد ْنيَا َح َسنَةً َوىِف اْآلخَر ِة َح َسنَةً َوقنَا َع َذ َ‬
‫تآء ِذي اْل ُقرىب ويْنهى ع ِن اْل َفح ِ‬
‫شآء َواْملْن َك ِر َواْ َلب ْغي‬ ‫ان وِإي ِ‬ ‫اس ِرين‪ِ .‬عباد ِ‬
‫اهلل ! ِإ َّن اهلل يْأمر‪ ‬بِاْلع ْد ِل واِْإل حس ِ‬ ‫ِمن اْخل ِ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ ََ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ‬
‫ْ‬
‫يعِظُ ُكم لَعلَّ ُكم تَ َذ َّكرو َن واذْ ُكروا اهلل اْلع ِظيم ي ْذ ُكر ُكم وا ْش ُكروه على نِع ِم ِه ي ِز ْد ُكم ولَ ِذ ْكر ِ‬
‫اهلل َأ ْكَب ْر‬ ‫َ ْ َ ْ ُْ َ ُ َ َ َْ َ ْ ْ َ ُْ ُ َ َ َ َ ْ َ ُ‬

Anda mungkin juga menyukai