Anda di halaman 1dari 3

Aji Prastyo Yogi

Nim: 171020153
Tugas Naskah Kutbah

َ ‫ْد َك َم ا َيْنبَغِ ْي جِلَاَل ِل َو ْج ِه‬


ِ‫ك الْ َك ِرمْي‬ ُ ‫ك احْلَم‬َ َ‫ يَا َربَّنَ ا ل‬،‫يْده‬َ ‫ْدا يُ َوايِف نَِع َم هُ َويُ َك افُِئ َم ِز‬
ً ‫ْد لِٰلّ ِه مَح‬
ُ ‫اَحْلَم‬
ِ ‫ك ال ٰلّه َّم اَل ُأح‬ ِ
‫َأش َه ُد‬ ْ ‫ َو‬.‫ك‬ َ ‫ت َعلَى َن ْف ِس‬ َ ‫ت َك َم ا َأْثَنْي‬ َ ْ‫ْك َأن‬
َ ‫ص ي ثَنَ اءً َعلَي‬ ْ ُ َ َ‫ ُس ْب َحان‬.‫ك‬ َ ِ‫َول َع ِظْي ِم ُس ْلطَان‬
ِ ِ ‫ْده ورس ولُه و‬
ٍّ ‫ْر نَيِب‬
َ ‫ َخي‬.‫ص فيُّهُ َو َخلْيلُ ه‬
َ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ ‫َأن حُمَ َّم ًدا َعب‬ َّ ‫َأش َه ُد‬
ْ ‫ َو‬،ُ‫ك لَ ه‬ َ ْ‫ْدهُ اَل َش ِري‬َ ‫َأ ْن اَل ِإلهَ ِإاَّل اهلل َوح‬
‫ص ِّل َو َس لِّ ْم َوبَا ِر ْك َعلَى َس يِّ ِدنَا حُمَ َّم ٍد َو َعلَى‬ ٰ ِ ِ ِ
َ ‫ اَللّ ُه َّم‬.‫ َْأر َس لَهُ اهللُ ِإىَل الْ َعالَـ ِم ُكلِّه بَش ْيًرا َونَذ ْيًرا‬.ُ‫َْأر َس لَه‬
‫ْد فَ إيِّن ُْأو ِص ْي ُك ْم َو َن ْف ِس ي‬ ِ ٍ ِ ِ
ُ ‫ ََّأما َبع‬.‫ص اَل ًة َو َس اَل ًما َداِئ َمنْي ِ ُمتَاَل ِز َمنْي ِ ِإىَل َي ْوم ال دِّيْن‬
َ ‫آل َس يِّدنَا حُمَ َّمد‬
‫اج َع ْل يِل لِ َس ا َن‬ ْ ‫ َو‬،‫ني‬
ِ‫ب هب يِل حكْم ا وَأحْلِْقيِن بِ َّ حِل‬
َ ‫الص ا‬
ِ ِِ ِ
َ ً ُ ْ َ ِّ ‫ َر‬:‫ْوى اهلل الْ َقا ِل يِف كتَاب ه الْ ُق ْرآن‬
‫ِ ِئ‬
َ ‫بَتق‬
ِ
ِ ‫ِ ٍ يِف‬
َ ‫ص ْدق اآْل خ ِر‬
‫ين‬
Hadirin yang dimuliakan Allah. Pada kesempatan ini, khatib mengajak
jamaah sekalian untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita
kepada Allah SWT dengan menjauhi larangan Allah sejauh-jauhnya dan
menjalankan perintah-Nya semampunya.
Sesungguhnya umat Islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Islam
mengajarkan kasih sayang kepada sesama makhluk ciptaan Tuhan. Di antara
bentuk kasih sayang yang terkandung dalam ajaran Islam adalah berkata-kata
yang baik.
Perkataan dan ucapan yang baik merupakan perbuatan terpuji yang
mendatangkan kebaikan dan dapat meninggikan derajat, baik di sisi Allah maupun
di tengah-tengah manusia. Allah SWT memerintahkan kita untuk mengucapkan
perkataan yang baik. Dalam Surat al-Baqarah ayat 83 Allah berfirman:

ِ ‫قُولُوا لِلن‬
‫َّاس ُح ْسنًا‬
Artinya: “Ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia.”
Tidaklah yang keluar dari mulut kita melainkan kebaikan, minimal, jika
kita tidak bisa mengucapkan kebaikan, maka lebih baik diam. Jangan sampai
ucapan yang keluar dari lisan kita malah menyakiti hati orang lain. Ingatlah pesan
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk kita semua:
ِ ِ ِ ِٰ ِ
‫ت‬ ْ َ‫َم ْن َكا َن يُْؤ م ُن بِاللّه َوالَْي ْوم اآْل خ ِر َف ْلَي ُق ْل َخْيًرا َْأو لي‬
ْ ‫ص ُم‬
Artinya: “Siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah
dia mengucapkan perkataan yang baik atau diam.” (Hadis riwayat Imam Bukhari
dan Imam Muslim).

Jamaah sekalian yang dirahmati Allah,


Semoga kita dapat menjadi pribadi yang baik dalam berperilaku maupun
bertutur kata, semoga kita digolongkan sebagai orang yang beriman, dan orang
yang beriman itu bukanlah mereka yang suka mencaci maupun melaknat,
sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
ِ ِ ِ
ِ ‫ان واَل اللَّ َّع‬
‫ان‬ َ ‫س الْ ُمْؤ م ُن بالطَّ َّع‬
َ ‫لَْي‬
“Orang yang beriman bukanlah orang yang suka mencela dan mengutuk.”

‫ َأُق ْو ُل َق ْويِل َه َذا‬.‫آن اْ َلع ِظْي ِم َونَ َف َعيِن َوِإيَّا ُك ْم مِب َا فِْي ِه ِم ْن آيَ ِة َو ِذ ْك ِر احْلَ ِكْي ِم‬
ِ ‫بار َك اهلل يِل ولَ ُكم يِف اْل ُقر‬
ْ ْ َ ََ
‫الر ِحْيم‬
َّ ‫الع ِظْي َم ِإنَّهُ ُه َو الغَ ُف ْو ُر‬ ِ َ‫ف‬
َ َ‫أسَت ْغفُر اهلل‬ ْ

ْ ‫ َو‬،ُ‫ص ْحبِ ِه َو َم ْن َوااَل ه‬


‫َأش َه ُد‬ ِِ ِ ِ ٍ ِ ِ ‫ْد‬
َ ‫ َو َعلَى آل ه َو‬،‫الس اَل ُم َعلَى َس يِّدنَا حُمَ َّمد َر ُس ْول اهلل‬
َّ ‫ َوالصَّاَل ةُ َو‬،‫هلل‬ ُ ‫اَحْلَم‬
َّ ‫ َوَأ ْش َه ُد‬،ُ‫َأ ْن اَّل ِإلهَ ِإاَّل اهلل‬.
ُ‫َأن َسيِّ َدنَا حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُه‬
‫ فَ َم ْن َك ا َن َيْر ُج و لَِق اءَ َربِِّه‬:‫اهلل الْ َقاِئ ِل يف حُمْ َك ِم كِتَابِ ِه‬
ِ ‫ فَ ِإيِّن ُأو ِص ي ُكم و َن ْف ِس ي بَِتقْوى‬،‫عْد‬
َ ْ َْ ْ ْ ُ ‫ََّأما َب‬
ِ ِ ِِ ‫َفْليعمل عماًل حِل‬
‫) ـ‬١١٠ :‫َأح ًدا (الكهف‬ َ ‫صا ًا َواَل يُ ْش ِر ْك بعبَ َادة َربِّه‬ َ ََ ْ ََْ
Jamaah sekalian yang dirahmati Allah,
Takwa adalah kata yang ringan untuk diucapkan, akan tetapi berat dalam
timbangan amal perbuatan. Takwa tempatnya adalah hati. Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam menunjuk ke dadanya tiga kali dan mengatakan:

‫(ر َواهُ َأمْح َ ُد يِف ُم ْسنَ ِد ِه) ـ‬


َ ‫ اَ َّلت ْق َوى َها ُهنَا‬،‫اَ َّلت ْق َوى َها ُهنَا‬
Artinya: “Takwa ada di sini, takwa ada di sini” (HR Ahmad dalam Musnad-nya).
Jadi, hati adalah pemimpin anggota badan. Jika hati baik, maka seluruh
anggota badan akan baik sehingga orang menjadi bertakwa. Sebaliknya jika hati
rusak, maka anggota badan menjadi rusak sehingga orang menjadi pelaku
maksiat.
Saudaraku seiman rahimakumullah,
Oleh karenanya mari kita perbaiki hati kita dengan menerapkan adab-adab
yang diajarkan dalam Islam secara lahir dan batin. Kita obati hati dengan
mengikuti ajaran Allah ta’ala dan meneladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Penyakit-penyakit hati itu hanya bisa diobati dengan kesungguhan kita
mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya.
Saudaraku seiman rahimakumullah,
Di antara penyakit hati adalah riya’, yaitu melakukan bentuk ketaatan agar
dilihat oleh orang lain dengan tujuan mengharapkan pujian darinya.
Mari kita ikhlaskan niat selalu hanya karena Allah ta’ala dan jangan sampai jatuh
pada maksiat riya’. Sahabat Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu meriwayatkan hadits
qudsi bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah berfirman:

‫َأنَا َأ ْغىَن ْ الشَُّر َك ِاء َع ِن الش ِّْر ِك َم ْن َع ِم َل َع َمالً َأ ْشَر َك فِْي ِه َمعِ ْي َغرْيِ ْي َتَر ْكتُهُ َو ِش ْر َكهُ (رواه مسلم) ـ‬
Artinya: “Aku tidak menerima tujuan lain dalam beramal, barangsiapa melakukan
satu amal perbuatan dan memiliki tujuan lain selain ridha-Ku, maka Aku akan
meninggalkannya dan tidak menerimanya” (HR Muslim)
Oleh karenanya, mari kita jadikan ridha Allah Sang pencipta kebaikan dan
keburukan sebagai tujuan kita. Kita ikhlaskan niat karena Allah dan jangan kita
pedulikan apakah orang mencela atau memuji kita. Sungguh kebaikan seluruhnya
ada pada ridha Allah subhanahu wa ta’ala.

Saudaraku seiman rahimakumullah,


Jika kita melakukan shalat, maka kita lakukan karena Allah. Jika kita
bersedekah, maka kita bersedekah karena Allah. Jika kita perindah akhlak, kita
lakukan itu karena Allah. Jika kita belajar ilmu agama, maka juga karena Allah.
Jika kita mengajarkan ilmu agama, maka kita mengajar karena Allah. Jika kita
menaati Allah, maka kita taat karena semata-mata ingin meraih ridha-Nya. Jika
kita melakukan itu semua bukan karena Allah melainkan karena tujuan-tujuan
lain, maka sia-sialah umur kita dan alangkah ruginya waktu kita.
Demikian khutbah singkat ini. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.

َّ ‫ ِإن َُّه ُه َو الْغَ ُف ْو ُر‬،ُ‫اسَت ْغ ِفُر ْوه‬


‫الر ِحْيم‬ ِ ‫َأُقو ُل َقويِل ٰه َذا و‬
ْ َ‫ ف‬،‫َأسَت ْغفُر اهللَ يِل ْ َولَ ُك ْم‬
ْ َ ْ ْ ْ

Anda mungkin juga menyukai