Khutbah Pertama:
ُ ( ا َ ْك َب ُْر3×) للاه
للاه ُ ( ا َ ْك َب ُْر3×) للاه
ُ ( اَك َب ُْر3×) َُللاه اِلاُ اِلَ َُه ل ُ اْل َح ْم هُد للُِ َُو ا َ ْك َب ُْر.
ُ ا َ ْك َب ُْر َو، للاه
ُ للا ه
ب للُِ ا َ ْل َح ْم هُد ْ صالَُة ه
ُِ ال َعالَ ِميْنَُ َر، سالَ هُم َوال ا
لى َوال ا
َُ ع َ و ْال هم ْر،
َ ُِس ِليْنَُ األ َ ْن ِب َياءُِ أ َ ْش َرف َ علَى
َ ص ْح ِب ُِه آ ِل ُِه َو ُْ لى ت َ ِب َع ُهه َو َم
َ ن َو َُ ْن يَ ْو ُِم ِإ
ُِ الدي.
ِ
ُْ َ لا اِلَهَُ لَُ ا
ن ا َ ْش َه هُد ُ لَ ُهه ش َِريْكَُ لَُ َوحْ َدُهه، ُن َوا َ ْش َهد
ُ ِللاه ا ُسيِ َدنُا َ ا َ ا َ و َرسه ْوله ُهه،
َ ع ْب هدُهه هم َح امدًا َ َُي ل
ُبَ ْع َدُهه نَبِ ا.
ُل الل هه ام
ُِ ص
َ لى
َُ سيِ ِدنَا َع
َ ُي ِ هم َح امد ُ علَى األهم
ُ ِِي ِ الناب َ ص ْحبِ ُِه آ ِل ُِه َو
َ س ِل ُْم َو
َ و.
َ
َُِي ت َ َعالَى قاَل ْ ّللا َو ِلتهك َِب هروا ْال ِع ادُة َ َو ِلت ه ْك ِملهوا
ُْ الك َِري ُِْم ِكت َا ِب ُِه ف: َ ت َ ْشكه هرونَُ َولَ َعلاكه ُْم َه َداكه ُْم َما.
َُع َلى ا
ِ ي أ ه ْو
بَ ْع هُد ا َ اما، ِع َبا َدللاُِ فَيَا، ص ْيكه ُْم ُْ عتِ ُِه للاُِ بِت َ ْق َوى َونَ ْف ِس َ ْال همتاقه ْونَُ فَازَُ فَقَ ُْد َو
َ طا
KHUTBAH KE 2
هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر
َت ا َ ْع َما ّلنَا َم ْن يَ ْه ّد هللاُ فَال ّ سيّهئ َاَ ب اّلَ ْي ّه َونَعُ ْوذُ بّاهللّ م ّْن ش ُُر ْو ّر ا َ ْنفُ ّسنَا َو ُ ب ْالعَالَ ّميْنَ نَ ْح َم ُدهُ َونَ ْست َ ّع ْينُهُ َونَ ْست َ ْغف ُّرهُ َونَت ُ ْو لِل َر ّه ّ ا َ ْل َح ْم ُد ّ ه
سالَ ُم َّ صالَة ُ َوال َّ س ْولُهُ َوال ُ ع ْب ُدهُ َو َر َ ا َ ْش َه ُد ا َ ْن الَ اّل َه اّالَّ هللاُ َو ْح َدهُ الَ ش َّر ْيكَ لَهُ َوا َ ْش َه ُد ا َ َّن ُم َح َّمدًا.ُّي لَه َ ضل ّْل فَالَ هَاد ْ ُضلَّ لَهُ َو َم ْن ي ّ ُم
ُعتّ ّه لَعَلَّك ْم َ ْ
َ ص ْيك ْم َونَفسّي بّتَق َو هللاّ َوطا ْ ُ ُ َ
ّ ا ْو: ّ فَيَا ّعبَا َد هللا:ُ ا َ َّما بَ ْعد.ص َحابّ ّه َو َم ْن تَبّعَهُ اّلى يَ ْو ّم ال ّ هدي ّْن ْ َ على َءا ّل ّه َوا َ َ علَى نَ ّبيّهنَا ُم َح َّم ٍد َو َ
َهللا َح َّق تُقَاتّ ّه َوالَ ت َ ُم ْوت ُ َّن اّالَّ َوا َ ْنت ُ ْم ُم ْس ّل ُم ْون
َ وا ُ قَّ تا واُ نمَ َ ا ي
َْن ذ
ّ َّ ل ا اه ي
ُّ َ
َ َ ّ ّ اا ي : ْم
ي َر
ك ْ
ال آن
ّ رْ ُ ق ْ
ال ّى ف ى لَ اع َ
َ ُ ت هللا َال قَ . َنوْ حُ ل
ّ ْ
ف ُ ت
Kedua nilai ibadah Ramadhan yang harus kita lestarikan adalah hati-hati dalam
bersikap dan bertindak. Selama beribadah Ramadhan, kita cenderung berhati-hati
dalam melakukan sesuatu, hal itu karena kita tidak ingin ibadah Ramadhan kita menjadi
sia-sia dengan sebab kekeliruan yang kita lakukan. Secara harfiyah, Ramadhan juga
berarti mengasah, yakni mengasah ketajaman hati agar dengan mudah bisa membelah
atau membedakan antara yang haq dengan yang bathil. Ketajaman hati itulah yang
akan membuat seseorang menjadi sangat berhati-hati dalam bersikap dan bertingkah
laku. Sikap seperti ini merupakan sikap yang sangat penting sehingga dalam hidupnya,
seorang muslim tidak asal melakukan sesuatu, apalagi sekadar mendapat nikmat
secara duniawi.
Kehati-hatian dalam hidup ini menjadi amat penting mengingat apapun yang kita
lakukan akan dimintai pertanggungjawaban dihadapan Allah swt, karenanya apa yang
hendak kita lakukan harus kita pahami secara baik dan dipertimbangkan secara
matang, sehingga tidak sekadar ikut-ikutan dalam melakukannya, Allah swt berfirman:
وص
ٌ صُ ص ًّفا َكأَنَّ ُه ْم بُ ْن َيا ٌن َم ْر َ َّللا يُحّ بُّ الَّذّينَ يُ َقا ّتلُونَ فّي
َ سبّي ّل ّه َ َّ إّ َّن
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam satu
barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh (QS
Ash Shaf [61]:4)
Nilai ibadah
Ramadhan kelima yang harus kita lakukan sesudah Ramadhan berakhir adalah
melakukan pengendalian diri. Puasa Ramadhan adalah pengendalian diri dari hal-hal
yang pokok seperti makan dan minum. Kemampuan kita dalam mengendalikan diri dari
hal-hal yang pokok semestinya membuat kita mampu mengendalikan diri dari
kebutuhan kedua dan ketiga, bahkan dari hal-hal yang kurang pokok dan tidak perlu
sama sekali. Namun sayangnya, banyak orang telah dilatih untuk menahan makan dan
minum yang sebenarnya pokok, tapi tidak dapat menahan diri dari hal-hal yang tidak
perlu, misalnya ada orang yang mengatakan:ُ“sayaُlebihُbaikُtidakُmakanُdaripadaُ
tidakُmerokok”,ُpadahalُmakanُituُpokokُdanُmerokokُituُtidakُperlu.ُ“
Kemampuan kita mengendalikan diri dari hal-hal yang tidak benar menurut Allah dan
Rasul-Nya merupakan sesuatu yang amat mendesak, bila tidak, kehidupan ini akan
berlangsung seperti tanpa aturan, tak ada lagi halal dan haram, tak ada lagi haq dan
bathil, bahkan tak ada lagi pantas dan tidak pantas atau sopan dan tidak. Yang jelas,
selama manusia menginginkan sesuatu, hal itu akan dilakukannya meskipun tidak
benar, tidak sepantasnya dan sebagainya. Bila ini yang terjadi, apa bedanya kehidupan
manusia dengan kehidupan binatang, bahkan masih lebih baik kehidupan binatang,
karena mereka tidak diberi potensi akal, Allah swt berfirman:
Dengan demikian, harus kita sadari bahwa Ramadhan adalah bulan pendidikan dan
latihan, keberhasilan ibadah Ramadhan justeru tidak hanya terletak pada amaliyah
Ramadhan yang kita kerjakan dengan baik, tapi yang juga sangat penting adalah
bagaimana menunjukkan adanya peningkatan taqwa yang dimulai dari bulan Syawal
hingga Ramadhan tahun yang akan datang.
Demikian khutbah ied kita pada hari ini, semoga bermanfaat bagi kita bersama dan
memacu kita untuk membuktikan keberhasilan ibadah Ramadhan dengan sikap dan
prilaku yang Islami. amien. Akhirnya, marilah kita akhiri khutbah ied kita dengan
berdo’a:
ْ اص ّريْنَ َوا ْفتَ ْح لَنَا فَ ّانَّكَ َخي ُْر ْالفَاتّحّ يْنَ َوا ْغف ّْر لَنَا َف ّانَّكَ َخي ُْر ْالغَاف ّّريْنَ َو
َّ ار َح ْمنَا َف ّانَّكَ خَ ي ُْر
َالراحّ مّ يْن ُ اَللَّ ُه َّم ا ْن
ّ ص ْرنَا فَ ّانَّكَ َخي ُْر ال َّن
. َظالّمّ يْنَ َو ْالكَاف ّّريْن
َّ الر ّاز ّقيْنَ َوا ْه ّدنَا َونَ ّ هجنَا مّنَ ْالقَ ْو ّم ال
َّ ار ُز ْقنَا َف ّانَّكَ َخي ُْر
ْ َو
Ya Allah, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi
pertolongan. Menangkanlah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi
kemenangan. Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi
pemberi ampun. Rahmatilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi
rahmat. Berilah kami rizki sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rizki.
Tunjukilah kami dan lindungilah kami dari kaum yang dzalim dan kafir.
َ ص ّل ْح َلنَا آخّ َرتَنَا الَّتّى فّ ْي َها َم َعا ُدنَا َوا ْج َع ّل ْال َح َياة ْ َ ص ّل ْح لَنَا ُد ْن َيانَ الَّتّى ّف ْي َها َم َعاشُنَا َوأْ َ ص َمةُ أ َ ْم ّرنَا َوأ
ْ ص ّل ْح لَنَا ّد ْينَنا َ الَّذّى ه َُو ّع
ْ َ اَللَّ ُه َّم أ
ُ ْ َ ً ْ ُ
ّزيَا َدة ً لنَا فّى ك هّل َخي ٍْر َوا ْجعَ ّل ال َم ْوتَ َرا َحة لنَا مّن ك هّل ٍ ه
شر َ
Ya Allah, perbaikilah agama kami untuk kami, karena ia merupakan benteng bagi
urusan kami. Perbaiki dunia kami untuk kami yang ia menjadi tempat hidup kami.
Perbikilah akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan ini
sebagai tambahan bagi kami dalam setiap kebaikan dan jadikan kematian kami sebagai
kebebasan bagi kami dari segala kejahatan.
َ َت اّنَّك
ُ سمّ ْي ٌع قَ ّريْبٌ ُم ّجي
.ّْب ال َّدع َْوات ّ ت َو ْال ُمؤْ ّمنّيْنَ َو ْال ُمؤْ ّمنَا
ّ ت اَْل َ ْح َياءّ ّم ْن ُه ْم َواْل َ ْم َوا ّ اَللَّ ُه َّم ا ْغف ّْر ل ّْل ُم ْس ّل ّميْنَ َو ْال ُم ْس ّل َما
Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik
yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha
Mendengar, Dekat dan Mengabulkan do’a.
ّ اب ال َّن
.ار َ سنَةً َوقّنَا
َ َعذ َ سنَةً َوفّى اْلَخّ َرةّ َح
َ َربَّنَا اَتّنَا فّى ال ُّد ْنيَا َح
Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang
baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.