َنز ُل ِمن ِ َض َو َما يَ ْخ ُر ُج ِم ْنهَا َو َما ي ِ ْاآلخرة ْال َح ِكي ُم ْالخَ بِي ُر يَ ْعلَ ُم َما يَلِ ُج فِي اَأْلر َ ض َولَهُ ال َح ْم ُد فِيِ ْت َو َما فِي اَْألرِ اوا َ الح ْم ُد هللِ الّ ِذي لَهُ َما فِي الس َم
َ
َ َّ ُ ُ ْ
َو شهَد ن َسيِّدنا ُم َح َّمدًا َعبدهُ َو َرسُوْ لهُ الدا ِعى بِقوْ لِ ِه، ُك له َّ َأ ُ ْ َأ َ ْ
َ َري َ ْح َّ َ َ ْ َأ ُ ْ َأ ُ َ ْ
ِ شهَد ن ال ِإلهَ ِإال هللاُ َو َدهُ ال ش.ء َو َما يَع ُر ُج فِيهَا وهو ال ّر ِحيم الغفوْ ر,ِ ال َّس َما
ب
ِ َ ِ آ م لاْ م َْو ي ى َ ل ان س ْح ب
ْ ِِإ َ ٍ ِإ م ُ ه َ ل َن ْ
ي ع
ِِ ب اَّ ت ال ىَ ل ع
َ َ ِ َ ِ ِ َ ِ صلِّ َو َسلِّ ْم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َوَأصْ َحاِب
و ب ا وصَّ ل ل َن ْ
ي د اه ال ه َ َ اَللَّهُ َّم ف.َوفِ ْعلِ ِه ِإلَى ال َّرشَا ِد
Apa yang terlintas di benak kebanyakan orang ketika disebut kata “ibadah”? Barangkali yang paling
dominan adalah bayangan tentang seseorang mengerjakan shalat, puasa, haji, dzikir; mengenakan
mukena, berhijab, baju koko, peci, dan gambaran kegiatan formal dan aneka atribut lainnya. Bayangan
tersebut tidak sepenuhnya salah. Meskipun, kebanyakan melupakan jenis ibadah lain yang sangat
penting, tidak terlihat, namun bernilai tinggi di sisi Allah ﷻ.
Ibadah apakah itu? Yakni berpikir atau tafakur. Akal merupakan karunia terbesar Allah kepada manusia
yang membedakannya dari semua binatang dan benda-benda mati. Nyaris semua kemampuan fisik yang
dimiliki manusia, juga dipunyai binatang—bahkan binatang bisa lebih andal dalam hal-hal tertentu.
Hanya saja, sehebat apa pun kapasitas binatang, ia tetap tidak akan mampu menciptakan peradaban
agung lantaran tak mempunyai akal sebagaimana dimiliki manusia.
Dengan demikian, pantaslah manusia (al-insân) selalu didefinisikan sebagai hayawân nâthiq, yakni
hewan yang berpikir. Akal atau pikiran adalah kunci pembeda. Hilangnya fungsi akal pada diri manusia
berarti menutunkan derajatnya selevel dengan binatang, atau bahkan lebih rendah.
Al-Qur’an sendiri menyebut para ahli neraka yang tak mau menggunakan akal, mata, dan telinganya
untuk merenungkan ayat-ayat Allah sebagai:
Imbauan untuk berpikir, merenung, atau mendayagunakan akal tersebar banyak dalam Al-Qur’an.
Redaksinya pun bermacam-macam, ada yang menggunakan akar kata fikr, dzikir, aql, fiqh, ‘ilm, nadhar,
dan albâb. Seluruhnya menunjukkan betapa Islam sangat memperhatikan potensi akal manusia. Karena
itu pula, merenungi ciptaan Allah bisa lebih utama dibanding ibadah sunnah semalaman.
Perintah tentang berpikir dan menghayati ciptaan Allah datang langsung dari Al-Qur’an:
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci
Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS Ali Imran: 190-191)
“Berpikirlah tentang ciptaan Allah, dan jangan kalian memikirkan Allah karena kalian pasti tak memiliki
kemampuan untuk itu.” (HR Abu Syekh dari Ibnu ‘Abbas)
Kita memang dilarang memikirkan hakikat Dzat Allah yang memang mustahil dicapai, tapi manusia
diperintah untuk memikirkan makhluk-makhluk-Nya, termasuk bumi, bulan, matahari, serta fenomena
gerhana.
Gerhana bulan merupakan bagian dari fenomena alamiah. Namun, di balik itu ada kekuatan besar yang
tampak ketika kita mau merenunginya. Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan
penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Peristiwa tersebut berlangsung bila bumi berada di
antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama—saat itu cahaya Matahari tidak dapat
mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Fenomena alam ini mengindikasikan bahwa bumi, bulan, matahari, serta seluruh tatanan angkasa
bergerak sesuai garis orbit sebagaimana sunnatullah. Keteraturan dan keharmonisan ini menandakan
bahwa Allah Maha Mengatur. Kehebatan fakta astronomis ini sukar disangkal lantaran mustahil manusia
mengintervensi fenomena gerhana. Berbeda dengan fenomena biologis tertentu, misalnya bibit
tumbuhan yang bisa direkayasa, gerhana bulan adalah fenomena besar yang tak mungkin dikendalikan
manusia. Kenyataan tersebut kian menegaskan kelemahan manusia sebagai hamba di hadapan Allah ﷻ.
Tidak heran bila Imam al-Ghazali dalam Al-Adab fid Din menyerukan seyogianya fenomena gerhana
membuat orang semakin menampakkan ketundukan diri kepada Allah ﷻ, bertobat dari kesalahan-
kesalahan, serta semakin meresapi kehadiran Ilahi dalam kehidupannya. Secara rinci, beliau berujar:
“Perilaku yang semestinya ditunjukkan saat terjadi gerhana bulan: senantiasa memiliki rasa takut,
menampakkan rasa gelisah, segera bertobat, tidak bersikap mudah bosan, segera melaksanakan shalat,
berlama-lama dalam shalatnya, dan merasakan adanya peringatan.”
Bagi Imam al-Ghazali, peristiwa gerhana adalah momen merenungi keagungan Allah yang Mahaagung.
Kedahsyatan kekuasaan-Nya yang berhasil dihayati selanjutnya akan mengondisikan kalbu untuk selalu
merendah di hadapan-Nya, gelisah dengan dosa-dosa, betah dalam upaya mendekatkan diri, lalu
berlanjut dengan memperbanyak istighfar alias memohon ampun kepada Allah.
Gerhana adalah bagian dari ayat kauniyah Allah, di samping ayat qauliyah berupa Al-Qur’an. Di
dalamnya ada ilmu yang melimpah. Beruntunglah bagi orang-orang yang mau merenungkan ayat jenis
ini yang gejalanya ada di mana-mana dan kapan saja: di sekeliling atau bahkan di dalam diri kita sendiri,
serta dalam tiap detak jantung dan tarikan napas.
untuk mau melaksanakan shalat gerhana iniﷻ Kita beruntung masih dikaruniai kesadaran oleh Allah
secara berjamaah dalam kesempatan ini. Melaksanakan shalat dan mendengarkan khutbah adalah
sebuah keutamaan. Namun, ada yang lebih utama dari ini, yakni meresapi hakikat femomena alam
. Ibnu ‘Abbas berkata:ﷻ untuk kemudian semakin mendekatan diri kepada Allah
“Berkontemplasi (bertafakur) pada sebagian malam lebih aku cintai ketimbang melaksanakan ibadah
”sunnah sepanjang malam.
آن ْال َع ِظي ِْمَ ،ونَفَ َعنِي َوِإيَّا ُك ْم بِ َمافِ ْي ِه ِم ْن آيَ ِة َو ِذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم َوتَقَبَّ َل هللاُ ِمنَّا َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ َوِإنَّهُ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُمَ ،وَأقُوْ ُل
ك هللا لِي َولَ ُك ْم فِى ْالقُرْ ِ
بَا َر َ
ُ
قَوْ لِي هَ َذا فَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ال َع ِظ ْي َم ِإنَّهُ ه َُو ال َغفوْ ُر ال َّر ِحيْم
Khutbah II
أن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َّ َلى تَوْ فِ ْيقِ ِه َواِ ْمتِنَانِ ِهَ .وَأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ اِلَهَ ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ الَ ش ِ
َر ْي َ اَ ْل َح ْم ُد هللِ عَل َى ِإحْ َسانِ ِه َوال ُّش ْك ُر لَهُ ع َ
ِّ َأ
صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َعلَى اَلِ ِه َو صْ َحابِ ِه َو َسل ْم تَ ْسلِ ْي ًما ِكث ْيرًا
ال َّدا ِعى إل َى ِرضْ َوانِ ِه .اللهُ َّم َ
َأ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا هللاَ فِ ْي َما َأ َم َر َوا ْنتَهُوْ ا َع َّما نَهَى َوا ْعلَ ُموْ ا َأ َّن هللاَ َأ َم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر بَ َدَأ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى بِ َمآل ِئ َكتِ ِه بِقُ ْد ِس ِه َوقَا َل تَعاَلَى ِإ َّن هللاَ
صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ْم َو َعلَى ِ
آل َسيِّ ِدنا َ ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َ صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما .اللهُ َّم ََلى النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا َ ُصلُّوْ نَ ع َ
َو َمآلِئ َكتَهُ ي َ
َّاش ِد ْينَ َأبِى بَ ْك ٍر َو ُع َمر َوع ُْث َمان َو َعلِى َوع َْن بَقِيَّ ِة ال َّ
ص َحابَ ِة َوالتَّابِ ِع ْينَ ض اللّهُ َّم ع َِن ْال ُخلَفَا ِء الر ِ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَ ْنبِيآِئكَ َو ُر ُسلِكَ َو َمآلِئ َك ِة ْال ُمقَ َّربِ ْينَ َوارْ َ
َّاح ِم ْينَ َأ
ك يَا رْ َح َم الر ِ ض َعنَّا َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمتِ َان اِلَىيَوْ ِم ال ِّد ْي ِن َوارْ َ َوتَابِ ِعي التَّابِ ِع ْينَ لَهُ ْم بِاِحْ َس ٍ
ك َو ْال ُم ْش ِر ِك ْينَ َوا ْنصُرْ ت اللهُ َّم َأ ِع َّز ْاِإل ْسالَ َم َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوَأ ِذ َّل ال ِّشرْ َ
ت اَالَحْ يآ ُء ِم ْنهُ ْم َو ْاالَ ْم َوا ِ
ت َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ
اَللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ
ك ِإلَى يَوْ َم ال ِّد ْي ِن .اللهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَالَ َءاخ ُذلْ َم ْن َخ َذ َل ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو َد ِّمرْ َأ ْعدَا َء ال ِّد ْي ِن َوا ْع ِل َكلِ َماتِ ََص َر ال ِّد ْينَ َو ْ ك ْال ُم َو ِّح ِديَّةَ َوا ْنصُرْ َم ْن ن َ ِعبَا َد َ
َّصةً َو َساِئ ِر ْالب ُْلدَا ِن ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عآ َّمةً يَا َرب َّ لوبَا َء َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َحنَ َوسُوْ َء ْالفِ ْتنَ ِة َو ْال ِم َحنَ َما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ ع َْن بَلَ ِدنَا اِ ْندُونِ ْي ِسيَّا خآ
َ َو ْا
ْ
ِ اإن لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ الخ
. ََاس ِر ْين ْ َربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَ ْنفُ َسنَا َو.ار ِ َربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى ا. َْال َعالَ ِم ْين
َ آلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ
ِ َّاب الن ْ
َر َو ْالبَ ْغي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ َو ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم ْأ
ِ ِعبَا َدهللاِ ! ِإ َّن هللاَ يَ ُم ُرنَا بِاْل َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َسا ِن َوِإيْتآ ِء ِذي ْالقُرْ ب َى َويَ ْنهَى ع َِن ْالفَحْ شآ ِء َو ْال ُم ْنك
ْيَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوْ هُ عَل َى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَر
Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan
layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
TAGS:
KHUTBAH LAINNYA
Khutbah
Khutbah
Khutbah
Khutbah
Khutbah Jumat: Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW dalam Semua Sendi Kehidupan
Khutbah
Khutbah
Khutbah
Khutbah Jumat: Memasuki Bulan Maulid, Mari Tiru Akhlak Nabi Saw
Khutbah
Khutbah
TERPOPULER KHUTBAH
Khutbah Jumat: Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW dalam Semua Sendi Kehidupan
9
Khutbah Jumat: Belajar dari Peristiwa Penting pada Rabiul Akhir
REKOMENDASI
Opini
Hikmah
Ilmu Hadits
Bahtsul Masail
Tokoh
Fragmen
Fiqih Difabel
Jumat
Fragmen
TOPIK
OPINI
G20 dan R20: The Wealth of Nations dan The Wealth of Religions
BERITA LAINNYA
RMI dan Gowais Minta Mukerwil PWNU Lampung Bahas Perda Pesantren
IAIN Parepare, Kampus Pertama di Luar Jawa yang Terbitkan Ijazah Digital
Daerah | Jumat, 21 Okt 2022
Riset Pernikahan Dini Antarkan Siswa MAN 2 Kota Malang Raih Terbaik 1 Myres 2022
Yuk, Bantu Wujudkan Armada Ambulans untuk LAZISNU Ranting Bandung Baru Lampung
TENTANG NU
Sejarah
Organisasi
Syuriyah
Tanfidziyah
INFORMASI
Redaksi
Kontak Kami
Visi Misi
Privacy Policy
Disclaimer
JARINGAN MEDIA
NU Online Lampung
NU Online Jakarta
NU Online Kepri
NU Online Jombang
NU Online Banyuwangi