Anda di halaman 1dari 3

ْ‫ َمن‬،‫ت َأعْ َمالِ َنا‬ ِ ‫شر ُْو ِر َأ ْنفُسِ َنا َو ِمنْ َس ِّيَئ ا‬ ُ ْ‫هلل ِمن‬ِ ‫ُوذ ِبا‬ُ ‫ِإنَّ

ِبا‬ُ ‫ِإنَّ ْال َح ْم َد هَّلِل ِ َنحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغ ِف ُر ْه َو َنع‬


َ ‫ َوَأ ْش َه ُد َأنْ الَ ِإ َل َه ِإالَّ هللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِر ْي‬.ُ‫ِي َله‬
‫ك َل ُه‬ َ ‫َي ْه ِد ِه هللاُ َفالَ مُضِ َّل َل ُه َو َمنْ يُضْ لِ ْل َفالَ َهاد‬
.ُ‫َوَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُه‬
‫ اما بعـد‬.‫ْن‬ ِ ‫ان ِإ َلى َي ْو ِم ال ِّدي‬ ٍ ‫صحْ ِب ِه َو َمنْ َت ِب َع ُه ْم بِِإحْ َس‬ َ ‫ص ِّل َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه َو‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
‫ اعوذباهلل من الشيطان الر جيم‬:‫قال هللا تعالى‬
‫ َيا َأ ُّي َها ال َّناسُ ا َّتقُ ْوا َر َّب ُك ُم‬.‫هللا َح َّق ُت َقا ِت ِه َوالَ َتم ُْو ُتنَّ ِإالَّ َوَأن ُت ْم مُّسْ لِم ُْو َن‬ َ ‫َيا َأيُّها َ الَّ ِذي َْن َءا َم ُنوا ا َّتقُوا‬
ْ‫هللا الَّ ِذي‬ َ ‫ث ِم ْن ُه َما ِر َجاالً َك ِثيْرً ا َو ِن َسآ ًء َوا َّتقُوا‬ َّ ‫س َواحِدَ ٍة َو َخ َل َق ِم ْن َها َز ْو َج َها َو َب‬ ٍ ‫الَّ ِذيْ َخ َل َق ُك ْم مِّنْ َن ْف‬
.‫ان َع َل ْي ُك ْم َر ِق ْيبًا‬ َ َّ‫َت َسآ َءلُ ْو َن ِب ِه َو ْاَألرْ َحا َم ِإن‬
َ ‫هللا َك‬
ْ‫ يُصْ لِحْ َل ُك ْم َأعْ َما َل ُك ْم َو َي ْغ ِفرْ َل ُك ْم ُذ ُن ْو َب ُك ْم َو َمن‬.‫هللا َوقُ ْولُ ْوا َق ْوالً َس ِد ْي ًدا‬َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّ ِذي َْن َءا َم ُنوا ا َّتقُوا‬
.‫از َف ْو ًزا َعظِ ْيمًا‬ َ ‫هللا َو َرس ُْو َل ُه َف َق ْد َف‬ َ ‫يُطِ ِع‬
Hadirin Sidang Jum’at Rahimakumullah
Hari ini kita berada pada tanggal 13 Dzulhijjah, masih masuk hari Tasyrik. 10 Dzulhijjah kemarin,
kita merayakan hari besar umat Islam yang disebut dengan “Idul Adha”, atau disebut juga Hari Raya
Qurban. Kata qurban dalam bahasa Arab berasal dari kata qaruba yang berarti dekat. Penambahan an pada
akhir kata memberikan makna lebih dekat, sangat dekat. Di sinilah indahnya, pemilihan kata qurban untuk
hewan yang kita sembelih, supaya mempunyai makna sembelihan yang diniatkan untuk pendekatan kita
kepada Allah. Maka tidak berlebihan, kalau idul Adha kita sebut adalah perayaan kedekatan kita kepada
Allah SWT.
Pertanyaan yang perlu kita renungkan adalah apakah kita termasuk orang yang merayakan kedekatan
kita dengan Allah? Apakah kita termasuk orang yang sangat dekat dengan Allah? Apakah dengan
mengorbankan sapi atau kambing sudah tergolong dekat dengan Allah? Apakah ketidak mampuan kita
berkurban merusak kedekatan kita dengan Allah?
Untuk menjawab ini marilah kita renung makna qurban dalam Al-Quran surat al-Ma’idah ayat 27

‫ق اِ ْذ قَ َّربَا قُرْ بَانًا فَتُقُب َِّل ِم ْن اَ َح ِد ِه َما َولَ ْم يُتَقَبَّلْ ِم َن ااْل ٰ َخ ۗ ِر قَا َل‬ ِّ ۘ ‫َوا ْت ُل َعلَ ْي ِه ْم نَبَا َ ا ْبنَ ْي ٰا َد َم بِ ْال َح‬
‫ك ۗ قَا َل اِنَّ َما يَتَقَبَّ ُل هّٰللا ُ ِم َن ْال ُمتَّقِي َْن‬
َ َّ‫اَل َ ْقتُلَن‬
“ Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya,
ketika keduanya mempersembahkan korban, Maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil)
dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!”. berkata Habil:
“Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa”.
Ibnu Jarir dalam tafsir Ibn Katsir menjelaskan bahwa Habil mengorbankan kambing yang terbaik
yang dia punya, sedangkan Qabil mengorbankan hasil tananamnya yang jelek yang dia sendiri tidak mau
memakannya.
Dari kisah ini, Hari Raya Qurban mengajarkan kita bahwa hanya yang terbaik yang diterima oleh
Allah SWT. Dalam surat Ali Imran ayat 92 Allah menegaskan
‫لَ ْن تَنَالُوا ْالبِ َّر َح ٰتّى تُ ْنفِقُ ْوا ِم َّما تُ ِحب ُّْو َن َۗو َما تُ ْنفِقُ ْوا ِم ْن َش ْي ٍء فَاِ َّن هّٰللا َ بِ ٖه َعلِ ْي ٌم‬
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan
sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah
mengetahuinya.
Kaum Muslimin Sidang Jum’at rahimakumullah,
Memberikan yang baik dan memperbaiki apa yang diberikan dalam bahasa Arab disebut dengan
Ahsana – yuhsinu, perbuatannya disebut dengna ihsan; sedangkan orang yang melakukannya disebut dengan
muhsin, jika orangnya banyak menjadi muhsinuun.
Perbuatan Ihsan tidak mungkin dilakukan kecuali kita dekat dengan Allah dan kedekatan ini
menjadikan kita selalu merasa melihat Allah atau dilihat Allah. Maka Rasulullah ketika ditanya oleh
malaikat Jibril apa itu ihsan? Rasulullah saw menjawab
َ َّ‫َأ ْن تَ ْعبُ َد هَّللا َ َكَأن‬
َ ‫ك تَ َراهُ فَِإ ْن لَ ْم تَ ُك ْن تَ َراهُ فَِإنَّهُ يَ َر‬
‫اك‬
Hendaklah kamu menyembah Allah seakan kamu melihatnya, dan jika belum melihatnya, maka
kamu merasa selalu dilihat oleh Allah.
Dengan ini kata Qurban dan Ihsan menjadi dua kata yang saling terikat. Hal ini karena hanya orang
yang dekat dengan Allah yang akan memberi yang terbaik; dan orang yang dekat dengan Allah akan selalu
merasa melihat Allah atau dilihat oleh Allah. Maka bagi mereka, bagaimana mungkin seorang hamba berani
memberi yang jelek padahal dia dekat atau merasa dekat dengan Allah.
Hadirin Sidang Jum’at rahimakumullah
Kisah Habil dan Qabil serta Kisah Nabiyullah Ibrahim beserta keluarganya kita rayakan sebagai
pengingat bagi kita semua. Bukankah kita dalam setiap waktu kita selalu dihadapkan dengan kisah tersebut.
Maka hari ini kisah ini mengajak kita bertanya kepada diri kita, apakah kita sudah memberi yang terbaik
kepada Allah sebagai tanda bahwa kita dekat dengan Allah? Sudahkan kita mampu melempar bisikan syetan
yang menyerukan agar kita sangat mencintai harta dan dunia kita?. Maka betapa sering kita kemudian kalah
dengan menjadi Qobil yang memberikan pemberian yang kita sendiri tidak memerlukan, betapa sering
kemudian kita gagal mencontoh kepasrahan Nabiyullah Ibrahim dan keluarganya.
Padahal, bukankah harta, tenaga, dan umur adalah pemberian dari Allah sehingga semuanya hanya
titipan yang akan kita pertanggung jawabkan. Lalu apa alasan yang masuk akal, ketika kita enggan
memberikan sebagian dari harta kita, tenaga dan umur untuk orang lain sebagai bentuk kepasrahan kita
kepada Allah.
Padahal, bukankah Allah selalu mengganti apa yang kita berikan dengan ganti yang lebih baik.
Pengorbanan sayyidah Hajar dengan ikhtiyarnya berlari kecil antara sofa dan marwah di ganti dengan air
zamzam yang sampai saat ini dapat dinikmati oleh orang-orang yang berhaji. Pengorbanan Nabi Ibrahim
diganti dengan hewan sembelihan yang terbaik. Lalu alasan apa yang dapat diterima akal sehat, ketika kita
masih berat memberikan sebagian rizki yang Allah berikan kepada kita.
Padahal, dalam surat Al-Munafiqun Allah menjelaskan sekian tanda-tanda kemunafikan, dan salah
satu tanda yang disebutkan dalam surat ini adalah keenggenan untuk menafkahkan sebagian dari rizki yang
Allah berikan kepadanya sampai akhirnya tiba ajalnya dan berharap mendapatkan waktu hidupnnya
diperpanjang. Pada ayat 10 Allah berfirman:
‫ت فَيَقُو َل َربِّ لَ ۡوٓاَل َأ َّخ ۡرتَنِ ٓي ِإلَ ٰ ٓى َأ َج ٖل‬ُ ‫وا ِمن َّما َر َز ۡق ٰنَ ُكم ِّمن قَ ۡب ِل َأن يَ ۡأتِ َي َأ َح َد ُك ُم ۡٱل َم ۡو‬
ْ ُ‫َوَأنفِق‬
١٠ ‫ين‬ َّ ٰ ‫ق َوَأ ُكن ِّم َن ٱل‬
َ ‫صلِ ِح‬ َّ ‫يب فََأ‬
َ ‫ص َّد‬ ٖ ‫قَ ِر‬
Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian
kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan
(kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku Termasuk orang-
orang yang saleh?”
Lalu alasan apalagi yang dapat diterima akal sehat, tatkala kita masih berani menunda untuk tidak
memberi sebagian rizki yang Allah berikan kepada kita padahal kita tidak pernah tahu kapan akhir dari
kehidupan kita.
Hadirin jama’ah Shalat Jum’at rahimakumullah
Pada kata berkurban dan pengorbanan ini, kita diajarkan untuk selalu memberi sumbang sih terbaik
kepada bangsa, negara, agama, masyarakat, umat, keluarga, teman, bahkan diri kita sendiri, karena hal ini
merupakan konsekuensi kita dekat dengan Allah, konsekuensi kita selalu dilihat Allah, dan konsekuensi kita
sebagai hamba Allah yang diberi amanah sebagai khalifah di muka bumi Allah ini.
Maka, jika jiwa qurban ini dipahami dengan betul, dan kemudian menjadi mentalitas bangsa
Indonesia, maka Indonesia akan sejahtera dan mensejahterakan. Jika pemimpin negeri ini, eksekutif,
legislatif, pengusaha, dan rakyatnya hanya berfikir apa yang bisa saya beri, maka tidak akan ada defisit
anggaran negara, maka tidak ada negara harus pontang panting hutang sana dan hutang sini. Namun
sayagnya, mentalitas kita saat ini adalah bukan saya bisa berkorban apa, bukan saya bisa memberi yang
‫‪terbaik apa; namun yang terjadi adalah apa yang bisa saya kurbankan, sebanyak apa yang bisa saya ambil.‬‬
‫‪Jika mentalnya adalah apa yang bisa saya ambil, maka selamanya negara ini tidak dapat keluar dari‬‬
‫‪kekurangan keuangan, keluar dari himpitan hutang. Keluar dari ketergantungan akan negara lain.‬‬
‫‪Mari, dengan momentum hari raya qurban ini, kita semua berfikir beri, beri, beri, dan beri dan‬‬
‫‪pasrahkan balasannya kepada Allah SWT; sebagaiman Habil, Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan sayyidah‬‬
‫‪Hajar pada kisah di atas, maka kita akan menjadi orang paling kaya, paling bahagia, tidak ada keluh kesah‬‬
‫‪dalam kehidupan. Dan juga akan menjadi orang yang Bahagia di akhirat kelak.‬‬
‫‪Akhirnya marilah kita berdoa untuk saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah di‬‬
‫‪berbagai tempat terutama mereka yang terdampak covid 19. Musibah ini menguji kita semua apakah kita‬‬
‫‪tergerak dan bergerak untuk memberikan yang terbaik untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan.‬‬
‫‪Ataukah malah kita termasuk orang orang yang berebut bantuan padahal kita termasuk orang yang‬‬
‫‪seharusnya mampu untuk berqurban. Kalau demikian kenyataannya maka alangkah hinanya kita dihadapan‬‬
‫‪Alloh SWT. Semoga Allah memberikan kesabaran dan ketabahan kepada saudara-saudara kita yang sedang‬‬
‫‪mengalami musibah dan semoga kita termasuk orang-orang yang mampu memberikan bantuan terbaik untuk‬‬
‫‪mereka: Aamiin‬‬

‫هوى فَاِ َّن ْال َجنَّةَ‬


‫س َع ِن ْالَ َ‬ ‫اف َمقَا َم ربِّ ِه ونَهَ َي النَّ ْف َ‬ ‫ان ال َّر ِجي ِْم‪َ .‬واَ َّما َم ْن َخ َ‬ ‫اَ ُع ْو ُذ بِاهللِ ِم َن ال َّش ْيطَ ِ‬
‫الص ‪ž‬الِ ِحي َ‪ْž‬ن َواَقُ‪žْ ž‬و ُل‬‫ِه َي ال َمْأ َوى َج َعلَنَا هللاُ َواِيَّا ُك ْم ِم َن عباده المتقين َواَ ْد َخلَنَا َواِيَّا ُك ْم فِى ُز ْم َر ِة ِعبَا ِد ِه َّ‬
‫اس‪ž‬تَ ْغفِروهُ اِنَّهُ هُ َو ْال َغفُ ْ‪ž‬و ُر‬
‫ت فَ ْ‬ ‫ي َولِ َس‪ž‬اِئ ِر ْال ُم ْس‪ž‬لِ ِمي َْن َو ْال ُم ْس‪ž‬لِ َما ِ‬
‫اس‪ž‬تَ ْغفِ ُر لِى َولَ ُك ْم َولِ َوالِ‪َ ž‬د َّ‬
‫قَ ْولِى هَ‪َ ž‬ذا َو ْ‬
‫َّح ْي ُم‬
‫الر ِ‬
‫لى َت ْو ِف ْي ِق ِه َو ِامْ ِت َنا ِن ِه‪َ .‬واَ ْش َه ُد اَنْ الَ ِا َل َه ِاالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ‬ ‫لى ِاحْ َسا ِن ِه َوال ُّش ْك ُر َل ُه َع َ‬ ‫هلل َع َ‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد ِ‬
‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا‬ ‫ِلى ِرضْ َوا ِن ِه‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫ْك َل ُه َواَ ْش َه ُد اَنَّ َسيِّدَ َنا م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه ال َّداعِ ى ا َ‬ ‫الَ َش ِري َ‬
‫واهللا ِف ْي َما اَ َم َر َوا ْن َته ُْوا َعمَّا‬ ‫م َُح َّم ٍد ِو َع َلى اَلِ ِه َواَصْ َح ِاب ِه َو َسلِّ ْم َتسْ لِ ْيمًا كِثيْرً ا اَمَّا َبعْ ُد َفيا َ اَ ُّي َها ال َّناسُ ِا َّتقُ َ‬
‫هللا َو َمآل‬ ‫َن َهى َواعْ َلم ُْوا اَنَّ هللاّ اَ َم َر ُك ْم ِباَمْ ٍر َبدَ َأ ِف ْي ِه ِب َن ْفسِ ِه َو َثـ َنى ِب َمآل ِئ َك ِت ِه ِبقُ ْدسِ ِه َو َقا َل َتعا َ َلى اِنَّ َ‬
‫صلُّ ْوا َع َل ْي ِه َو َسلِّم ُْوا َتسْ لِ ْيمًا‬‫لى ال َّن ِبى يآ اَ ُّي َها الَّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا َ‬ ‫ُصلُّ ْو َن َع َ‬ ‫‪ِ.‬ئ َك َت ُه ي َ‬
‫يآِئك َو ُر ُسل َِك َومَآلِئ َك ِة‬ ‫آل َس ِّيدِنا َ م َُح َّم ٍد َو َع َلى اَ ْن ِب َ‬ ‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬ ‫الل ُه َّم َ‬
‫روع ُْث َمان َو َعلِى َو َعنْ َب ِق َّي ِة الص ََّحا َب ِة‬ ‫ض اللّ ُه َّم َع ِن ْال ُخ َل َفا ِء الرَّ اشِ ِدي َْن اَ ِبى َب ْك ٍر َو ُع َم َ‬ ‫ْال ُم َقرَّ ِبي َْن َوارْ َ‬
‫ك َيا اَرْ َح َم الرَّ ا ِح ِمي َْن‬ ‫ض َع َّنا َم َع ُه ْم ِب َرحْ َم ِت َ‬ ‫ْن َوارْ َ‬ ‫ان ِا َلى َي ْو ِم ال ِّدي ِ‬
‫َوال َّت ِاب ِعي َْن َو َت ِابعِي ال َّت ِاب ِعي َْن َل ُه ْم ِب ِاحْ َس ٍ‬
‫ت الل ُه َّم اَعِ َّز‬ ‫مْوا ِ‬ ‫ت اَالَحْ يآ ُء ِم ْن ُه ْم َو ْاالَ َ‬ ‫ت َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬ ‫اغ ِفرْ ل ِْلمُْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َنا ِ‬‫اَلل ُه َّم ْ‬
‫ص َر ال ِّدي َْن‬ ‫ك ْالم َُوحِّ ِد َّي َة َوا ْنصُرْ َمنْ َن َ‬ ‫ك َو ْال ُم ْش ِر ِكي َْن َوا ْنصُرْ عِ َبادَ َ‬ ‫ْاالِسْ الَ َم َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َوَأ ِذ َّل ال ِّشرْ َ‬
‫ْن‪ .‬الل ُه َّم ْاد َفعْ َع َّنا ْال َبالَ َء‬ ‫ك ِا َلى َي ْو َم ال ِّدي ِ‬ ‫ْن َواعْ ِل َكلِ َما ِت َ‬ ‫اخ ُذ ْل َمنْ َخ َذ َل ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو دَ مِّرْ اَعْ دَا َءال ِّدي ِ‬ ‫َو ْ‬
‫الزالَ ِز َل َو ْالم َِح َن َوس ُْو َء ْال ِف ْت َن ِة َو ْالم َِح َن َما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن َعنْ َب َل ِد َنا ِا ْن ُدو ِن ْيسِ يَّا‬ ‫َو ْا َلو َبا َء َو َّ‬
‫لعا َل ِمي َْن‪َ .‬ر َّب َنا آتِنا َ فِى ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِى ْاآلخ َِر ِة‬ ‫دَان ْالمُسْ لِ ِمي َْن عآم ًَّة َيا َربَّ ْا َ‬ ‫خآص ًَّة َو َس ِ‬
‫اِئر ْالب ُْل ِ‬
‫لخاسِ ِري َْن‬ ‫ار‪َ .‬ر َّب َنا َظ َلمْ َنا اَ ْنفُ َس َن َاو ِانْ َل ْم َت ْغ ِفرْ َل َنا َو َترْ َحمْ َنا َل َن ُك ْو َننَّ م َِن ْا َ‬ ‫اب ال َّن ِ‬ ‫‪َ .‬ح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫بى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ شآ ِء َو ْال ُم ْن َك ِر‬ ‫ان َوِإيْتآ ِء ذِى ْالقُرْ َ‬ ‫الحْ َس ِ‬ ‫لع ْد ِل َو ْا ِ‬ ‫هللا َيْأ ُم ُر َنا ِباْ َ‬
‫هللا ! اِنَّ َ‬ ‫عِ َبا َد ِ‬
‫لى ِن َع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم َو َل ِذ ْك ُر ِ‬
‫هللا‬ ‫ُواهللا ْال َعظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوهُ َع َ‬ ‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن َو ْاذ ُكر َ‬ ‫َو ْال َب ْغي َيع ُ‬
‫اَ ْك َبرْ‬

Anda mungkin juga menyukai