ُظهَ ِر ْالفَا ِح َشة ْ َ لَ ْم ت: َوَأ ُعو ُذ بِاهللِ َأ ْن تُ ْد ِر ُكوهُ َّن،ين َخ ْمسٌ ِإ َذا ا ْبتُلِيتُ ْم بِ ِه َّن َ اج ِرِ َيَا َم ْع َش َر ْال ُمه
ت فِي َأ ْساَل فِ ِه ُم ْ ض َ ع الَّتِي لَ ْم تَ ُك ْن َم ُ َواَأْل ْو َجا،ون ُ ِإاَّل فَ َشا فِي ِه ُم الطَّا ُع، َحتَّى يُ ْعلِنُوا بِهَا،ط ُّ َفِي قَ ْو ٍم ق
َو َج ْو ِر الس ُّْلطَا ِن، َو ِش َّد ِة ْال َمُئونَ ِة،ين َ ِ ِإاَّل ُأ ِخ ُذوا بِال ِّسن،ان
َ يزَ َولَ ْم يَ ْنقُصُوا ْال ِم ْكيَا َل َو ْال ِم،ض ْوا َ ين َم َ الَّ ِذ
َولَ ْم، َولَ ْواَل ْالبَهَاِئ ُم لَ ْم يُ ْمطَرُوا،ط َر ِم َن ال َّس َما ِء ْ َ ِإاَّل ُمنِعُوا ْالق، َولَ ْم يَ ْمنَعُوا َز َكاةَ َأ ْم َوالِ ِه ْم،َعلَ ْي ِه ْم
ْض َما فِي َ فََأ َخ ُذوا بَع، ِإاَّل َسلَّطَ هللاُ َعلَ ْي ِه ْم َع ُد ًّوا ِم ْن َغي ِْر ِه ْم، َو َع ْه َد َرسُولِ ِه،هللا ِ يَ ْنقُضُوا َع ْه َد
ِإاَّل َج َع َل هَّللا ُ بَْأ َسهُ ْم بَ ْينَهُ ْم،ُ َويَتَ َخيَّرُوا ِم َّما َأ ْن َز َل هللا،ِب هللا ِ َو َما لَ ْم تَحْ ُك ْم َأِئ َّمتُهُ ْم بِ ِكتَا،َأ ْي ِدي ِه ْم
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Dalam hadits ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
memberitakan kepada kita bahwa apabila umat manusia melakukan lima hal, maka mereka akan dihukum
dengan lima hal. Dan kelima perbuatan itu adalah tanda-tanda semakin dekatnya hari kiamat.
Pertama, apabila suatu kaum sudah terang-terangan melakukan perzinaan maka akan menjalar
berbagai wabah dan penyakit yang tidak dikenal sebelumnya di kalangan mereka. Apa yang disinyalir oleh
Baginda Nabi tersebut saat ini telah benar-benar terjadi. Perzinaan marak di mana-mana, pergaulan bebas
muda-mudi yang berujung pada hubungan layaknya suami istri dapat disaksikan di berbagai tempat, kumpul
kebo seakan menjadi tren di masyarakat. Bahkan kadang perzinaan itu direkam dan disebar melalui medsos
dan internet. Akibat dari itu semua sebagaimana disinyalir oleh Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, merebaklah virus, wabah dan penyakit yang tidak dikenal sebelumnya, dan sebagiannya sampai
detik ini belum ditemukan obatnya, seperti virus HIV, flu burung, flu babi, dan—yang terbaru—virus
corona.
Kedua, apabila suatu kaum telah mengurangi timbangan dan ukuran dan berbuat curang dalam jual
beli, maka mereka akan diazab dengan kemarau berkepanjangan, melambung tingginya harga kebutuhan
pokok, dan kezaliman para penguasa. Hal ini juga sudah terjadi di tengah-tengah masyarakat kita.
Pada masa sekarang, sulit sekali kita menemukan pedagang yang jujur, padahal Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ِّ ق يُحْ َش ُر يَ ْو َم ْالقِيَا َم ِة َم َع النَّبِيِّي َْن َوال
) ُّص ِّد ْيقِي َْن َوال ُّشهَ َدا ِء ( َر َواهُ التِّـرْ ِم ِذي ُ ص ُد ْو ِ َّالت
َّ اج ُر ال
Maknanya: “Seorang pedagang yang jujur akan dikumpulkan pada hari kiamat bersama para nabi,
para wali yang berderajat tinggi dan orang-orang yang mati syahid” (HR at-Tirmidzi).
Ketiga, apabila suatu kaum enggan membayar zakat maka langit akan berhenti meneteskan air hujan
untuk mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan dalam hadits ini, seandainya bukan
karena binatang-binatang, maka Allah tidak akan menurunkan air hujan sama sekali kepada mereka.
Sebagaimana kita tahu bahwa membayar zakat, baik zakat fitrah maupun zakat mal, hukumnya adalah wajib
bagi yang mampu. Keengganan membayar zakat bagi orang yang mampu adalah dosa besar yang
mengundang murka Allah subhanahu wa ta'ala.
Keempat, apabila suatu kaum telah meninggalkan perintah Allah dan Rasul-Nya serta melakukan
larangan Allah dan Rasul-Nya, maka Allah akan menjadikan mereka dikalahkan dan dikuasai oleh musuh-
musuh mereka dari luar kalangan mereka, lalu musuh-musuh itu akan mengambil paksa apa yang mereka
miliki, harta mereka bahkan tanah air mereka. Hal ini, hadirin sekalian, telah terjadi di kalangan umat Islam
sejak ratusan tahun terakhir. Umat Islam secara kuantitas sangat banyak jumlahnya, tapi secara kualitas
mereka sangat jauh dari nilai-nilai keislaman sehingga hal itu membuat mereka tidak berdaya di hadapan
umat-umat yang lain. Memegang teguh aqidah dan ajaran Islam adalah sebuah kekuatan dahsyat yang tidak
akan terkalahkan oleh siapa pun sebagaimana dibuktikan oleh umat Islam pada masa-masa kejayaan mereka.
Sebaliknya, menjauh dari nilai-nilai keislaman dan banyak berbuat maksiat adalah kelemahan yang
membuat musuh-musuh Islam dengan mudah mengalahkan mereka.
Kelima, apabila suatu kaum, penguasa dan pemimpin mereka tidak lagi memerintah dengan adil
sesuai petunjuk Al-Qur'an dan lebih menuruti hawa nafsu mereka, maka Allah akan menjadikan kaum
tersebut saling bertengkar, saling berperang dan saling menyerang, sehingga akhirnya mereka binasa bukan
karena serangan musuh dari luar, tapi karena perang saudara sesama mereka sendiri.