Anda di halaman 1dari 5

TO BE HAPPY DENGAN KONSEPSI ILAHI

KHUTBAH PERTAMA
ِ ِ ‫ َوَأْف َه َمنَا بِ َش ِر ْي َع ِة النَّيِب الْ َك‬،‫احْلَ ْم ُد لِٰلّ ِه احْلَ ْم ُد لِٰلّ ِه الَّ ِذ ْي َه َدانَا ُسبُل الساَل ِم‬
َ‫ َأ ْش َه ُد َأ ْن اَل اٰله‬،‫رمي‬ ّ ّ َ
َّ ‫ َوَأ ْش َه ُد‬،‫ ذُو اجْلَاَل ِل َواإْل ْكَر ِام‬،ُ‫ك لَه‬
‫َأن َسيِّ َدنَا َونَبَِّينَا حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو‬ َ ْ‫ِإاَّل اهلل َو ْح َدهُ اَل َش ِري‬
‫ان إىَل‬ ٍ ‫ ال ٰلّه َّم ص ِّل وسلِّم وبا ِر ْك علَى سيِّ ِدنَا حُمَم ٍد وعلَى اٰلِه وَأصحابِِه والتَّابِعني بِإحس‬،‫رسولُه‬
َْ َ َ َْ َ ََ ّ َ َ َ ْ َ َ َ ُ ُ ُْ َ
.‫اعتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِ ُح ْو َن‬ ِ ِ ِ ِ
َ َ‫صْي ُك ْم َو َن ْفس ْي بَِت ْق َوى اهلل َوط‬ ُ ‫ ْأو‬،‫ َفيَايُّ َها اِإْل ْخ َوان‬:‫َي ْوم الدِّيْ ِن ََّأما َب ْع ُد‬
:‫الر ِحْي ِم‬ ِ ‫ بِس ِم‬،‫الر ِجي ِم‬ ِ ِِ ِ ِ ‫يِف‬
َّ ‫اهلل الرَّمْح ٰ ِن‬ ْ ْ َّ ‫ َأعُ ْوذُ باهلل م َن الشَّْيطَان‬:‫ال اهللُ َت َعاىَل اْل ُق ْراٰن اْل َك ِر ْمي‬ َ َ‫ق‬
‫صلِ ْح لَ ُك ْم اَ ْع َمالَ ُك ْم َو َي ْغ ِف ْر لَ ُك ْم ذُنُ ْوبَ ُك ۗ ْم‬ ۙ ِ ٰ ِ ٓ
ْ ُّ‫ ي‬،‫ٰايَيُّ َها الَّذيْ َن اٰ َمنُوا َّات ُقوا اللّهَ َو ُق ْولُْوا َق ْواًل َسديْ ًدا‬
‫ ٰيٓاَيُّ َها الَّ ِذيْ َن اٰ َمنُوا َّات ُقوا ال ٰلّهَ َح َّق‬: ‫ال َت َعاىَل‬ َ َ‫ َوق‬.‫َو َم ْن يُّ ِط ِع ال ٰلّهَ َو َر ُس ْولَهٗ َف َق ْد فَ َاز َف ْو ًزا َع ِظْي ًما‬
‫يم‬ ِ ‫ ص َد َق اهلل الع‬.‫ُت ٰقىتِهٖ واَل مَتُوتُ َّن اِاَّل واَْنتُم ُّمسلِمو َن‬
‫ظ‬
ُ َ ُ َ ُْ ْ ْ َ ْ َ

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, utusan Allah
yang telah membawa konsepsi ilahi tentang kebahagiaan.
Jamaah shalat jumat yang dirahmati Allah.
Hari ini, kita akan membahas sebuah permasalahan yang sering terjadi di tengah
masyarakat kita. Dimana banyak orang mencari jalan untuk mencapai kebahagiaan, namun
sayangnya, mereka sering kali salah mengambil jalan tersebut.
Secara sederahana, manusia itu mempunyai system limbik “mencari Bahagia
menghindari sengsara”, jika ada hal yang membahagiakan, maka ia akan kejar. Jika ada hal yang
menyengsarakan, maka ia akan menghindarinya. Tidak peduli Bahagia jangka pendek atau
jangka Panjang, maka secara alamiahnya akan dikejar begitu saja.
Data dari Badan Narkotika Nasional menunjukkan bahwa di tahun 2022, sejumlah 3,6
juta penduduk Indonesia terpapar narkoba. Selain itu, menurut Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SKDI) tahun 2017, 84% remaja Indonesia sudah atau pernah berpacaran. Dan data
lainnya dari katadata, hingga tahun 2022, KPK telah menangani 1.351 kasus korupsi di
Indonesia.
Pada muqoddimah khutbah jumat ini, kita dapat menggambarkan bahwa banyak orang di
masyarakat kita mencari kebahagiaan namun terkadang dengan jalan yang salah, seperti
terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba, menjalani hubungan yang tidak sesuai dengan nilai-
nilai agama, atau terlibat dalam tindakan korupsi.
Sebagai umat muslim, kita diajari oleh Allah dan Rasul-Nya untuk mengikuti konsepsi
Ilahi tentang kebahagiaan yang sesungguhnya. Hadirin, Dalam agama Islam, kebahagiaan
bukanlah hanya tentang kenikmatan duniawi yang sementara, tetapi juga melibatkan dimensi
rohani yang mendalam dan hubungan yang baik dengan Allah dan sesama manusia.

Allah SWT telah memberikan petunjuk dalam Al-Quran dan ajaran Rasulullah SAW
tentang konsep kebahagiaan yang komprehensif dan berkelanjutan. Dalam hadis-hadis Nabi
Muhammad SAW, setidaknya kita dapat belajar tentang dua cara bahagia yang berasal dari
konsepsi ilahi. Mari kita eksplorasi bersama-sama apa saja dua cara bahagia tersebut dan
bagaimana kita dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Pertama, Harus yakin bahwa Allah adalah perencana terbaik. Allah berfirman di dalam
Q.S Al-Baqarah: 216

‫َو َع ٰ ٓسى اَ ْن تَكَْر ُه ْوا َشْيـًٔا َّو ُه َو َخْيٌر لَّ ُك ْم ۚ َو َع ٰ ٓسى اَ ْن حُتِ ُّب ْوا َشْيـًٔا َّو ُه َو َشٌّر لَّ ُك ْم ۗ َوال ٰلّهُ َي ْعلَ ُم َواَْنتُ ْم اَل‬
ࣖ ‫َت ْعلَ ُم ْو َن‬

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah yang mengetahui,
sedangkan kamu tidak mengetahui.”
Ayat ini Allah peruntukkan kepada umat Nabi Muhammad Saw yang enggan untuk
berperang. Dalam Tafsir Ibnu Katsir diterangkan bahwa memang berperang itu biasanya diiringi
dengan datangnya pertolongan dan kemenangan atas musuh-musuh, menguasai negeri mereka,
harta benda mereka, istri-istri, dan anak-anak mereka.
Ini bisa diartikan bahwa rencana atau ketetapan Allah, sekalipun berupa perintah dalam
bentuk berperang, itu adalah baik adanya. Demikian pula dengan perintah-perintah Allah yang
lainnya, itu pasti adalah yang terbaik untuk kita.
Sebaliknya, Adakalanya seseorang mencintai sesuatu, sedangkan padanya tidak ada
kebaikan atau suatu maslahat pun baginya. Dalam ayat di atas konteksnya adalah diam dan tidak
mau berperang, atau lebih memilih kesenangan versi dirinya dibandingkan kebahagian dengan
konsepsi Ilahi, maka itu adalah perkara yang buruk baginya.
Rasulullah bersabda,
ِ ِ ِ ‫ِإ َّن اللَّه اَل ي ْق‬
ُ‫ضاءً ِإاَّل َكا َن َخْيًرا لَه‬
َ َ‫ضي ل ْل ُمْؤ م ِن ق‬ َ َ
“Sesungguhnya Allah tidaklah menakdirkan sesuatu untuk seorang mukmin melainkan
pasti itulah yang terbaik untuknya”. HR. Ahmad dari Anas bin Malik RA.
Untuk menjadi bahagia dengan konsepsi ilahi, kita harus memiliki keyakinan yang kuat
kepada Allah SWT. Allah adalah pencipta, pemelihara, dan pengatur segala sesuatu di alam
semesta ini. Dia telah menetapkan segala aturan dan hukum yang mengatur hidup kita. Dengan
meyakini bahwa Allah adalah Yang Maha Bijaksana dan Maha Adil, kita dapat merasa tenang
dan bahagia, karena kita tahu bahwa segala yang terjadi dalam hidup kita adalah bagian dari
rencana-Nya yang sempurna.

Kedua, Hiduplah sesuai ketentuan dari Allah Swt. Allah berfirman di dalam Q.S An
Nahl: 97.
‫َّه ْم اَ ْجَر ُه ْم بِاَ ْح َس ِن َما َكانُ ْوا‬ ۚ ِ ‫من ع ِمل حِل‬
ُ ‫صا ًا ِّم ْن ذَ َك ٍر اَْو اُْنثٰى َو ُه َو ُمْؤ م ٌن َفلَنُ ْحيَِينَّهٗ َحٰيوةً طَيِّبَةً َولَنَ ْج ِز َين‬َ َ َ َْ
‫َي ْع َملُ ْو َن‬
“Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri
balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”

Dalam Tafsir Ibnu katsir dijelaskan bahwa ini adalah janji Allah yang ditujukan kepada
mereka yang beramal saleh. Amal saleh adalah amalan yang mengikuti petunjuk Al Quran dan
Sunnah Rasul-Nya, baik oleh laki-laki maupun perempuan dari kalangan anak Adam, dengan
hati yang penuh iman kepada Allah dan Rasul-Nya. Amal yang mereka lakukan adalah amal
yang diperintahkan dan disyariatkan oleh Allah. Allah berjanji akan memberikan mereka
kehidupan yang baik di dunia, serta pahala yang jauh lebih baik daripada amal mereka di akhirat.
Pengertian kehidupan yang baik adalah kehidupan yang mencakup kebahagiaan dalam
berbagai aspeknya. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan sejumlah ulama, bahwa pengertian
tersebut dapat ditafsirkan sebagai rezeki yang halal dan baik. Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan
dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud adalah kebahagiaan.
Dengan dua konsep ini, insyaAllah kita akan mendapatkan kebahagiaan yang sejati.
Dunia dan akhirat. Kita yakin dengan ketentuan dari Allah, kita yakin bahwa Allah senantiasa
akan selalu memberikan yang terbaik kepada setiap hambanya. Lalu dilanjutkan dengan
mengikuti segala perintah Allah dan menjauhi larangan dari Allah Swt. Karena kita sudah yakin
bahwa Allah yang mengatur kehidupan kita, Allah yang tahu apa yang terbaik untuk kita, maka
marilah kita pasrahkan kehidupan kita kepada Allah yang memiliki kehidupan.
Apapun yang kita hadapi, jika percaya pada ketentuan Allah dan mengikuti ajaran-Nya,
maka kebahagiaan akan kita dapatkan.
Misalkan, konsep sabar. Jika mendapat musibah, maka Allah perintahkan untuk sabar.
Firman Allah dalam Q.S Al-Baqarah: 155,
‫الصرِب ِ يْ َن‬
ّٰ ‫َوبَ ِّش ِر‬
“dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar”
Rasulullah bersabda,

‫صْيبَ ِة بِتِ ْسعِ ِماَئِة َد َر َج ٍة‬


ِ ‫الصبر ِعْن َد الْم‬
ُ ُ ْ َّ
Sabar ketika musibah (diganjar) dengan sembilan ratus derajat." (HR An Nawawi).
‫‪Hadirin yang dirahmati Allah, insyaAllah, baik ujian, cobaan, pujian, dan kenikmatan.‬‬
‫‪Semuanya baik di sisi Allah. Sumber ujian, cobaan, pujian dan kenikmatan adalah dari Allah,‬‬
‫‪maka cara terbaik untuk menghadapi itu semuanya pun adalah dengan mengikuti tata cara yang‬‬
‫‪Allah ajarkan.‬‬
‫‪Semoga dengan khutbah singkat ini. Kita semakin Bahagia dengan cara-cara yang Allah‬‬
‫‪berikan, bukan cara-cara sesaat yang dapat menyengsarakan kita. Aamin, Allahumma Aamiin.‬‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫آن ِ‬ ‫ِ‬
‫العظْي ِم‪َ ،‬و َن َف َعيِن ْ َوِإيّا ُك ْم بِاآليات وذ ْك ِر احلَكْي ِم‪ .‬إنّهُ تَعاَىَل َج ّو ٌاد َك ِرمْيٌ‬
‫باََر َك اهللُ يِل ْ َولَ ُك ْم يِف ال ُق ْر َ‬
‫ف َر ِحْي ٌم ‪.‬‬‫ك َبٌّر َرُؤ ْو ٌ‬ ‫َملِ ٌ‬
‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬
‫ِِ ِ‬ ‫ِٰ ِ‬
‫ك لَهُ‬‫لى َت ْوفْيق ِه َوا ْمتِنَانِِه‪َ .‬وَأ ْش َه ُد َأ ْن اَل ِإٰلهَ ِإاَّل اهللُ َو ْح َدهُ اَل َش ِريْ َ‬‫الشك ُْر لَهُ َع َ‬ ‫لى ِإ ْح َسانِِه َو ُّ‬ ‫اَحْلَ ْم ُد للّه َع َ‬
‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا حُمَ َّم ٍد ِو َعلَى اٰلِِه‬ ‫َّاعي إىَل ِر ْ ِِ ٰ‬
‫ض َوانه‪ .‬اَللّ ُه َّم َ‬
‫أن سيِّ َدنَا حُم َّم ًدا عب ُده ورسولُه الد ِ‬
‫َ َْ ُ َ َ ُ ْ ُ‬ ‫َوَأ ْش َه ُد َّ َ‬
‫َّاس اَِّت ُقوااهللَ فِْي َما ََأمَر َوا ْنَت ُه ْوا َع َّما نَ َهى َو ْاعلَ ُم ْوا َّ‬
‫َأن‬ ‫ِ ِ‬
‫َأص َحابه َو َسلِّ ْم تَ ْسلْي ًما َكثْيًرا ََّأما َب ْع ُد َفيَا اَيُّ َها الن ُ‬
‫ِِ‬
‫َو ْ‬
‫صلُّ ْو َن َعلَى النَّىِب يآ‬ ‫ِئ‬
‫ال تَعاَىَل ِإ َّن اهللَ َو َمآل َكتَهُ يُ َ‬ ‫اهللَ ََأمَر ُك ْم بِ َْأم ٍر بَ َدَأ فِْي ِه بَِن ْف ِس ِه َوثَـىَن مِب َآل ِئ َكتِ ِه بِ ُق ْد ِس ِه َوقَ َ‬
‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلِّ ْم َو َعلَى‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ٰ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ِّل َعلَى َسيِّدنَا حُمَ َّمد َ‬ ‫صلُّ ْوا َعلَْيه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلْي ًما‪ .‬اللّ ُه َّم َ‬ ‫اَيُّ َها الَّذيْ َن َآمُن ْوا َ‬
‫الر ِاش ِديْ َن َأىِب بَ ْك ٍر‬ ‫ض ال ٰلّ ُه َّم َع ِن اْخلُلَ َف ِاء َّ‬ ‫ِئ ِ‬
‫ك َو َمآل َكة اْملَُقَّربِنْي َ َو ْار َ‬
‫ِ‬
‫ك َو ُر ُسل َ‬
‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ِآل َسيِّدناَ حُمَ َّمد َو َعلَى اَنْبِيآِئ َ‬
‫ِ ٍِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫وعمر وعثْما َن وعلِي وعن ب ِقيَّ ِة َّ ِ‬
‫ض‬ ‫الص َحابَة َوالتَّابِعنْي َ َوتَابِعي التَّابِعنْي َ هَلُ ْم بِا ْح َسان اىَل َي ْوم الدِّيْ ِن َو ْار َ‬ ‫َ ُ ََ َ ُ َ َ َ ّ َ َ ْ َ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِِ‬ ‫ٰ‬ ‫ك يا َأرحم َّ مِحِ‬ ‫ِ ِ‬
‫الرا نْي َ اَللّ ُه َّم ا ْغف ْر ل ْل ُمْؤ مننْي َ َواْملُْؤ منَات َواْملُ ْسلمنْي َ َواْملُ ْسل َمات ااْل َ ْحيَآءُ‬ ‫َعنَّا َم َع ُه ْم بَرمْح َت َ َ ْ َ َ‬
‫ص ْر‬ ‫ِ‬ ‫َأعَّز اِْإل ساَل م واْملسلِ ِم و َِأذ َّل الشِّر َك واْمل ْش ِركِ وانْ ِ‬ ‫ات ال ٰلّه َّم ِ‬ ‫ِمْنهم واْالَمو ِ‬
‫ص ْر عبَ َاد َك اْملَُو ِّحديَّةَ َوانْ ُ‬ ‫ْ َ ُ نْي َ َ ُ‬ ‫ْ َ َ ُ ْ نْي َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ ْ َ َْ‬
‫ك ِإىَل َي ْوِم الدِّيْ ِن‪ .‬ال ٰلّ ُه َّم‬ ‫ِ‬
‫َأع َداءَ الدِّيْ ِن َو ْاع ِل َكل َماتِ َ‬
‫ِ‬
‫اخ ُذ ْل َم ْن َخ َذ َل اْمل ْسل ِمنْي َ َو َد ِّم ْر ْ‬‫صَر الدِّيْ َن َو ْ‬ ‫َم ْن نَ َ‬
‫ُ‬
‫ْادفَ ْع َعنَّا اْلبَاَل ءَ َواْ َلوبَاءَ َوالزَّاَل ِز َل َواْملِ َح َن َو ُس ْوءَ اْ ِلفْتنَ ِة َواْملِ َح َن َما ظَ َهَر ِمْن َها َو َما بَطَ َن َع ْن َبلَ ِدنَا‬
‫آلخَر ِة‬ ‫الد ْنيا حسنَةً وىِف اْ ِ‬ ‫ِ‬
‫ب اْ َلعالَمنْي َ ‪َ .‬ربَّنَا آتناَ يِف ُّ َ َ َ َ‬
‫آمةً يا ر َّ ِ‬ ‫ِ ِِ‬ ‫ِئ‬
‫آصةً َو َسا ِر اْ ُلب ْل َدان اْملُ ْسلمنْي َ َع َّ َ َ‬ ‫اِنْ ُدونِْي ِسيَّا َخ َّ‬
‫اس ِرين‪ِ .‬عباد ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اهلل !‬ ‫اب النَّا ِر‪َ .‬ربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَْن ُف َسنَا َوِإ ْن مَلْ َت ْغف ْر لَنَا َوَت ْرمَح ْنَا لَنَ ُك ْونَ َّن م َن اْخلَ ْ َ َ َ‬ ‫َح َسنَةً َوقنَا َع َذ َ‬
‫تآء ِذي اْل ُقرىب ويْنهى ع ِن اْل َفح ِ‬
‫شآء َواْملْن َك ِر َواْ َلب ْغي يَعِظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم‬ ‫ان وِإي ِ‬ ‫ِإ َّن اهلل يْأمر بِاْلع ْد ِل واِْإل حس ِ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُُ َ َ ْ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِِ‬ ‫ِ‬
‫تَ َذ َّكُر ْو َن َواذْ ُك ُروا اهللَ الْ َعظْي َم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُر ْوهُ َعلَى ن َعمه يَِز ْد ُك ْم َولَذ ْكُر اهلل َأ ْكرَب‬

Anda mungkin juga menyukai