PENDAHULUAN
A. PERMASALAHAN
Pengabdian mahasiswa dalam program kuliah kerja nyata (KKN)
kelompok 92 dilakukan di desa Karyamukti. Wilayah Administrasi Desa
Karyamukti Desa Karyamukti kecamatan Pataruman Kota Banjar Jawa
Barat memiliki luas wilayah yakni 808.295 Ha dengan panjang jalan 26 Km,
serta pembagian wilayah Dusun, RW dan RT. Desa Karyamukti memiliki 3
Dusun, yakni Dusun Cigadung dengan Jumlah RW 2- RT 13, Dusun
Pabuaran dengan jumlah RW 2 RT 14, serta Dusun Sukaharja dengan
jumlah RW 2 RT 7.
Adapun, kami kelompom 92 ditempatkan di dusun Cigadung yang
terletah didaerah yang bernama kampung Cibeber. Dusun Cigadung
memiliki 2 RW, yakni RW 03 dan RW 04 yang terbagi kedalam 14 RT.
Dusun Cigadung merupakan dusun yang dikenal sebagai kampung
KB (Keluarga Berencana). Program dusun Cigadung dalam kampung KB
ini adalah program 2 anak cukup. Setiap warga yang berdomisili di dusun
Cigadung dihimbau agar melaksanakan program dusun Cigadung tersebut.
Secara geografis, dusun Cigadung ini termasuk kedalam wilayah
transisi (tidak terlalu kampung) sehingga banyak masyarakat yang sudah
mengenyam pendidikan tinggi seperti Universitas. Bagi masyarakat dusun
Cigadung, pendidikan merupakan salah satu hal penting yang harus
terpenuhi. Hampir semua anak-anak yang ada di wilayah ini mengenyam
bangku sekolah. Masyarakat dusun Cigadung, memiliki kesadaran yang
cukup tinggi terhadap pendidikan, karena hal tersebut merupakan hal
penting untuk menghadapi era globalisasi dimasa sekarang.
Namun, dalam rangka bersaing dalam era globalisasi ini, salah satu
yang harus di perhatikan ialah kemampuan berwirausaha. Di dusun
cigadung ini banyak sekali lahan yang bisa di jadikan sebagai lahan
berwirausaha. Apalagi pada anak remaja yang tergabung dalam suatu
organisasi PIKR (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) yang sejatinya
akan meneruskan usaha orang tuanya dan harus bisa memajukan usaha
orang tuanya, wajib untuk mereka mengikuti pelatihan kewirausahaan
dengan metode bimbingan keompok agar menjadi remja yang tepat guna.
Di Desa Cigadung memang sudah tinggi kesadaran tentang
pendidikan yang tinggi di bidang pendidikan formal, namun tidak dengan
pendidikan non formal. Masih banyak orang tua yang berfikir dengan
pendidikan formal pun sudah memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak
mereka sehingga banyak anak yang tidak sekolah agama atau sekolah
tambahan diluar pendidikan formal disekolah, juga anak anak di Dusun
Cigadung merasa malas mengikuti pembelajaran di luar pendidikan formal.
Setelah di telusuri lebih jauh, faktor yang membuat anak anak di Dusun
Cigadung malas untuk mengikuti sekolah non formal adalah perasaan bosan
yang mereka rasakan ketika ada di sekolah non formal. Mereka merasa
kalau proses pembelajaran di sekolah agama (pendidikan non formal) tidak
ada bedanya dengan proses pembelajaran di sekolah (pendidikan formal).
Maka dari itu saya menerapkan program bimbingan kelompok atau belajar
dengan cara berkelompok dan menyisipkan games agar anak anak tertarik
untuk mengikuti pendididkan non formal.
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
A. MONOFRAGI DESA
B. KONDISI MAYARAKAT
Penduduk desa Karyamukti merupakan masyarakat yang heterogen,
antara pendatang dan pribumi. Pribumi merupakan masyarakat asli dari
Karyamukti yang religius. Desa Karyamukti termasuk masyarakat yang bisa
menerima perubahan. Terbukti dengan diterimanya kami mahasiswa dan
mahasiswi yang sedang KKN melaksanakan program di Dusun tersebut.
kami merasa berada di kampung halaman sendiri, dengan sikap masyarakat
yang dapat menerima perubahan membuat banyak dari pemuda yang pergi
merantau keluar kota untuk mengadu nasib disana. Adapun pemuda yang
tidak merantau dan memilih tetap berwirausaha di kampung halaman, rata-
rata dari mereka menikah diusia muda.
Dengan kondisi masyarakat yang seperti itu menjadikan masyarakat
disana kekurangan tenaga pemuda untuk menggerakan remaja. Walaupun
masih ada satu dua pemuda yang masih peduli terhadap remaja, tetapi tidak
semua remaja tergerakan kearah yang lebih positif. Contoh remaja yang
kurang terkontrol adalah banyaknya remaja yang kurang kerjaan selain di
sekolah formal dan terlalu menyukai media sosial (masalah gadget). Seperti
yang kita tahu berapa banyak hal negatif yang didapat dari media sosial.
Namun terlepas dari masalah itu ada orang tua yang mengontrol anak
anaknya dan menenamkan dasar keagamaan pada anak anaknya sejak dini,
sehingga remaja di Dusun tersebut dapat tergolong remaja yang tidak
melanggar aturan dan menggunakan media sosial dalam tarap wajar.
BAB III
BAB IV
B. REKOMENDASI
Beberapa saran bagi pengelola KKN dan Masyarakat yang menjadi
ranah kajian pengabdian KKN Sisdamas yaitu :
1. Pengelola KKN
- LP2M ataupun pengelola hendaknya mengatur jadwal yang lebih
efektif khususnya waktu-waktu dimana telah turun dana Desa.
Dengan begitu diharapkan dalam pelaksanaan sinergi program
desa dapat membantu lebih dalam kegiatan-kegiatannya,
khususnya dalam hal keuangan.
- Melakukan sinergi Program antara KKN tahun sebelumnya dan
yang akan datang, sehingga dalam pelaksanaannya dapat
berkelanjutan
- Perlu disedarhanakan tahapan-tahapan siklus SISDAMAS
karena proses tahapan yang dilaksanakan ternyata tiap tempat
tidak sesuai dengan proses pelaksanaan siklus Sidamas.
2. Masyarakat
- Dalam pendidikan sekolah umum perlu dilakukan pembinaan
berkelanjutan dari pengelolaan adminstrasi dan sistem
pendidikan sehingga mengahasilkan siswa/i yang berkompeten
- Perlu menekankan siswa/i tidak hanya sebagai objek dalam
pembelajaran tetapi menjadi subyek pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Laporan KKN SISDAMAS 2017 ini merupakan karya tulis dalam rangka
mengikuti KKN yang wajib diikuti olah mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati
Bandung.
LAMPIRAN