Anda di halaman 1dari 22

Mencetak generasi pemimpin yang shaleh, cerdas dan unggul

NASKAH KHUTBAH IEDUL ADHA 1441 H


Disampaikan di Lapangan Masjid Al Istiqomah Gandus Palembang
Jum’at, 31 Juli 2020 M/ 10 Dzulhijjah 1441 H

Hikmah Haji & Qurban


Oleh : Fitriyadi, ST
Ketua Yayasan Hidayah Jaya Barokah Palembang

‫اَلسَّال ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬


x9‫هللا َأ ْك َبر‬
ُ ،‫هللا َأ ْك َبر‬
ُ ،‫هللا َأ ْك َبر‬
ُ ،‫هللا َأ ْك َبر‬ُ ،‫هللا َأ ْك َبر‬
ُ ،‫هللا َأ ْك َبر‬
ُ

1
‫ هللاُ َأ ْكبَ ُر‬x3... ‫َوهَّلِل ِ ْال َح ْمد‬
Ma’asyiral Muslimin Jamaah sholat Ied YDM Allah,
Tenggelam matahari kemarin sore, masuklah kita ke
tanggal 10 Dzulhijjah. Di satu sisi hati kita senang,
kesenangan hati itu kita ungkapkan dalam ucapan
takbir ‫ هللاُ َأ ْكبَ ُر‬x3... ‫ َوهَّلِل ِ ْال َح ْمد‬Tapi ditengah kesenangan
itu, terbayang wajah orang2x yang penuh kesan
dalam hidup kita. Kita hadir di atas muka bumi ini
atas jasa mereka, kita dilahirkan dari Rahim seorang
ibu. 9 bulan 10 hari kita berada di dalam
2
kandungannya, kalau andai masih ada nyawanya
pagi ini, dapat kita cium tangannya – kita peluk
tubuhnya yang rapuh. Tapi kadang diantara kita, tak
semua mendapatkan kebaikan dan keberkahan itu.
Banyak diantara mereka sudah mendahului kita,
terbanyang wajahnya di pelupuk mata – terbayang
kerinduan di lubuk hati yang paling dalam, tak ada
yang dapat diucapkan selain doa.

“Wahai Allah, ampunkanlah aku & ibu – Bapakku.


Sayangilah mereka sebagaimana mereka
menyayangi ku semenjak kecil”
Kemudian Dia, laki-laki yang selama ini menjadi
tulang punggung keluarga, mencari nafkah yang
halal – demi sesuap nasi yang halal. Dia kuatkan
hidupnya - dikerahkan semua tenaganya, hanya
untuk si buah hati – balahan jiwa, yaitu kita anak-
anaknya. Andai dia masih hidup hari ini, tubuhnya
yang rapuh dapat kita peluk. Tapi hari ini,
sebagiannya sudah lama meninggalkan kita, tak ada
yang dapat kita ucapkan melainkan doa : Robbana
Fighlana – zunubana (ampunkan dosa kami Ya
3
Allah) – wali wali dina – wali wali dayna – wali
ummahatina (Ayahanda kami – ibunda kami) -
warhamhuma kama robbaya nasoghiro
(sebagaimana mereka sudah memberikan peluk
ciumnya untuk kami semenjak kami masih kecil),
maka balaslah itu Ya Allah. Tak ada yang dapat
membalasnya, kecuali Engkau..
Larut kita dalam kesedihan, adakah yang dapat
mengusir kesedihan itu ?. Tidak ada, kecuali lafadz
takbir 3x . Besar kesedihan kami Ya Allah,
tapi lebih besar lagi kasih sayang MU terhadap kami
dan mereka. Sempit terasa dada kami Ya Allah,
hanya Engkau saja yang dapat melapangkannya.
Kesempitan hati – kesempitan pikiran, tidak ada
yang dapat melapangkannya kecuali lafadz 3x
. Dalam lantunan Takbir, maka semuanya menjadi
larut – semuanya menjadi bening – semuanya
menjadi bersih – semuanya di serahkan kepada
Allah. Idza dhokots ‘alaikat dunya (kalau sempit
terasa dunia) fakul Ya Allah (katakanlah Ya Allah).

‫ هللاُ َأ ْكبَ ُر‬x3... ‫َوهَّلِل ِ ْال َح ْمد‬


4
Ma’asyiral Muslimin Jamaah sholat Ied YDM Allah,
Marilah kita hadirkan rasa syukur kita kepada Allah
SWT, kita kembalikan semua bentuk puji dan
pengagungan - tasbih, tahmid dan takbir hanya
milikNya semata. Di pagi hari ini, sayyidul ayyam/
induk/ penghulunya hari dalam sepekan yaitu hari
jum’at yang dimuliakan, bertepatan dengan 10
Dzulhijjah 1441 H, bertepatan dengan 31 Juli 2020
M, bertepatan dengan lebih kurang 10.000 orang
saja jamaah haji tahun ini yang sedang
melaksanakan rangkaian ibadah haji di Makkah,
bertepatan dengan kondisi tumpah ruah yang sama
kaum muslimin di seluruh Indonesia dan dunia yang
merayakan hari Raya Iedul Adha. Kitapun saat ini
bisa berkumpul dalam keadaan yang sehat, masih
Allah berikan umur yang panjang sehingga bisa
melaksanakan dan mengikuti ibadah Sholat Ied yang
barusan kita laksanakan di sini. dilapangan rumah
Allah Masjid Al Istiqomah yang kita cintai ini.
Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari segala
macam penyakit, balak dan musibah. Aamiin yaa
rabbal’alaamiin.

Shalawat beriring semoga Allah sampaikan kepada


baginda Rasulullah SAW, keluarga dan sahabat serta
pengikut2 beliau hingga akhir zaman.

5
‫ هللاُ َأ ْكبَ ُر‬x3... ‫َوهَّلِل ِ ْال َح ْمد‬
Ma’asyiral Muslimin Jamaah sholat Ied YDM Allah,
Momen saat ini, di dalam khutbah iedul Adha yang
special ini. Yang bisa jadi hanya akan kita temui
seumur hidup kita, karena didalam kondisi pandemi/
wabah covid 19 ini. Ada 2 peristiwa penting yang
patut kita ingat kembali, kita segarkan kisahnya
untuk kita ambil dan tarik hikmahnya yaitu :
1. Ibadah kurban
2. Ibadah haji

Yang pertama adalah terkait ibadah kurban.


Sejarah awal diperintahkannya penyembelihan
hewan qurban adalah dimulai sejak masa Abul
Basyar (bapak semua manusia) yaitu nabi Adam AS,
yang atas wahyu Allah SWT beliau memerintahkan
kepada kedua anaknya Habil dan Qabil, untuk
melakukan qurban sebagai cara untuk menentukan
siapakah yang akan menikahi adik kembarnya
Ikrimah atau Labudda, Habil mengorbankan hewan
ternaknya yang terbaik, sedangkan Qabil
menyerahkan hasil pertaniannya yang asal saja,
sebagai syarat qurban harus diletakkan di atas bukit,
dan terbukti qurban Habil-lah yang diterima, dengan
pertanda qurban tersebut disambar petir; Allah
berfirman :
6
A’udzubillah…
Bismillah…

“Ceritakanlah kepada mereka kisah putra Adam


(Qabil dan Habil) dengan sebenarnya. Ketika
keduanya mempersembahkan qurban, maka
diterima dari salah satunya dan tidak diterima dari
yang lainnya. Maka berkata yang tidak diterima
qurbannya,’Sungguh aku akan membunuhmu. Dan
berkata yang diterima qurbannya: “Sesungguhnya
Allah hanya menerima qurban dari orang-orang
bertaqwa”. (QS. 5 [Al Maaidah] : 27).

Berbeda dengan nabi Adam, adapun nabi Ibrahim


diuji tidak saja dengan dibakar hidup-hidup di
tumpukan kayu yang menyala oleh raja Namrud,
akan tetapi yang lebih berat lagi adalah beliau
diperintahkan oleh Allah SWT agar menyembelih
dan mengorbankan anak “semata wayangnya”
ismail kecil yang masih kanak2. Padahal ismail
7
tersebut di dapatkannya pun setelah ia dan sang istri
melalui penantian yang lama dan baru di usia yang
lanjut mereka mendapatkannya.
Allah berfirman QS. As Shaffat [37] : 102

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur


sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim
berkata: “Hai anakku..

sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku


menyembelihmu.

Maka pikirkanlah apa pendapatmu?”

Ismail menjawab, masih di ayat yang sama :

"Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan


kepadamu;

8
insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk
orang-orang yang sabar".

Namun, Allah mempunyai tujuan dibalik semua


perintahnya, ismail kecil diganti dengan seekor
sembelihan yang besar…
A’udzubillahiminasysyaitonirrojim….
Bismillahirrahmanirrahim… QS. As Shaffat [37]
:

107. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor


sembelihan yang besar.

‫ هللاُ َأ ْكبَ ُر‬x3... ‫َوهَّلِل ِ ْال َح ْمد‬


Ma’asyiral Muslimin Jamaah sholat Ied YDM Allah,
Ibadah qurban ini telah diminta kepada habil & qobil
melalui bapaknya nabi Adam, lalu ibadah qurbanpun
diminta kepada Nabi Ibrahim yaitu anaknya tercinta
Ismail kecil dan Syariat berqurban ini juga kemudian
diturunkan kepada Nabi kita Muhammad SAW dan
9
kita umatnya untuk kita laksanakan, Allah berfirman
di surah ke 108. Al Kautsar (Nikmat yang banyak) :

1. Sesungguhnya Kami telah memberikan


kepadamu nikmat yang banyak

2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan


berkorbanlah.

Rasulullah SAW bersabda :


َ‫ض ِّحى فَال‬ َ ُ‫َو َم ْن َو َج َد َس َعةً َأَل ْن ي‬
َ ُ‫ض ِّحى فَالَ ي‬
َ ‫يَ ْق َربَ َّن ُم‬
(.‫ )رواه أحمد وابن ماجه‬.‫صاَّل نَا‬
Artinya; “Siapa saja yang sanggup untuk
menyembelih hewan qurban, tetapi tidak dia
lakukan, maka janganlah dia mendekati tempat
sholat (masjid) kami” (H.R. Ahmad dan Ibnu
Majah).

Sungguh betapa tinggi dan besarnya pahala qurban


itu disisi Allah SWT, di hadist yang lain rasulullah
SAW mengatakan :
10
‫َما َع َم ٍل َع َد ِم ٌّي ِم ْن َع َم ِل يَ ْو َم النَّ ْح ِر‬
ُ‫اق ال َّد ِّم َوِإنَّه‬
ِ ‫ر‬
َ ْ
‫ح‬ ‫ِإ‬ ْ
‫ن‬ ‫م‬
ِ ِ ‫هللا‬ ‫ى‬َ ‫ل‬‫ِإ‬ ُّ‫ب‬‫ح‬َ ‫َأ‬
‫لَتَأ ْت ِى يَ ْو َم ْالقِيَا َم ِة لِقُر ُْونِهَا‬
‫ظالَ فِهَا َوِإ َّن ال َّد َم لَيَقَ ُع‬ ْ ‫ارهَا َوَأ‬ ِ ‫غ‬َ ْ
‫ش‬ ‫َأ‬‫َو‬
‫ِم َن هللاِ بِ َمكا َ ٍن قَ ْب َل َأ ْن يَقَ َع ِم َن‬
‫ض فَطَيِّبُوا ْبِهَانَ ْف َسا )رواه• إبن‬
ِ ْ
‫ر‬ ‫َْأل‬
‫ا‬
(.‫ماجه والترمذى• والحاكم‬
Artinya: “Tidak ada satupun amalan terbaik bagi
anak Adam di hari-hari Nahr ini yang paling
dicintai oleh Allah SWT; kecuali menyembelih
hewan qurban; dia akan hadir di Yaumal Qiyamah,
bersama dengan tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-
kukunya; dan sesungguhnya tetesan darah qurban
11
yang tertumpah akan jatuh di sisi Allah SWT
sebelum jatuh di atas bumi, oleh karenanya
perbaikilah pelaksanaan qurbanmu”. (HR. Ibnu
Majah, At Tirmizi dan Al Hakim).

Sembelihan hewan qurban itu, boleh juga dimakan


oleh shahibul qurbannya:

•‫ت• ُج•نُ•و•بُ•هَ•ا• فَ• ُك•لُ•و•ا• ِم• ْن•هَ•ا‬ •ْ •َ‫فَ•ِإ َذ•ا• َو• َج•ب‬
ٰ ْ ‫َو•َأ‬
َ •ِ‫ط• ِع• ُم•و•ا• ا• ْل•قَ•ا•نِ• َع• َ•و•ا• ْل• ُم• ْع•تَ• َّر• ۚ• َك••ذ• ل‬
•‫ك‬ َ
•.•‫َس• َّخ• ْ•ر•نَ•ا•هَ•ا• لَ• ُك• ْم• لَ• َع•ل•َّ ُك• ْم• تَ• ْش• ُك• ُر•و• َ•ن‬
Artinya: Kemudian apabila telah mati hewan
sembelihan itu, maka makanlah sebahagiannya dan
beri makanlah orang yang tidak meminta-minta dan
orang yang meminta. Demikianlah Kami telah
menundukkan hewan-hewan itu kepada kamu,
mudah-mudahan kamu bersyukur. (QS. Al Hajj: 36).

Namun, di atas itu semua - syarat terpenting


diterimanya semua pengorbanan itu adalah hadirnya
di dalam hati kita ketaqwaan kepada Allah SWT;

12
‫لَ ْن يَنَا َل هَّللا َ لُحُو ُمهَا• َوال ِد َماُؤ هَا‬
‫َولَ ِك ْ•ن يَنَالُهُ التَّ ْق َوى ِم ْن ُك ْم‬
Artinya: ”Daging-daging kurban dan darahnya itu
sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah,
tetapi Ketaqwaan dari kamulah yang dapat
mencapainya.”(QS. Al-Hajj: 37).

Prasyarat ketaqwaan ini adalah yang paling


menentukan dan mendasari diterimanya atau tidak
kurban kita bahkan untuk seluruh amal ibadah
seseorang, jika tidak, sudah dipastikan amal ibadah
itu tidak bernilai disisi Allah SWT. Begitu
pentingnya Taqwa ini, sehingga disebutkan
sebanyak 258 kali dibanyak surat dan ayat dalam Al
Quran. Kemudian Rasulullah SAW menyimpulkan
dengan Bahasa yang singkat dan padat:
•َ َ•‫•ر ِ•ه ث•َال‬
.•‫•ث َم• َّر•ا•ٍت‬ •َ •‫اَل•تَّ ْق َو•ى• ه•َه•ُنَ•ا َوي•َ ِش• ْي• ُ•ر ِإل•َى‬
•ِ ‫ص ْد‬
Artinya:“Takwa itu (terletak) di sini”, dan beliau
menunjuk ke dada (hati) beliau tiga kali. (HR.
Bukhari dan Muslim).

13
Secara Bahasa; Taqwa itu adalah: ‫وق – يقى –وقاية‬
artinya: “memelihara”, sedangkan menurut istilah
adalah:

ْ ‫ِإ ْمتِثَا ٌل َأ َوا ِم ِرهللاِ َو‬


ِ ‫اجتِنَابٌ نَ َو‬
•.‫اح ِه‬
Artinya: ”melaksanakan apa semua yang
diperintahkan oleh Allah dan meninggalkan semua
yang dilarang oleh-Nya”.

‫ هللاُ َأ ْكبَ ُر‬x3... ‫َوهَّلِل ِ ْال َح ْمد‬


Ma’asyiral Muslimin Jamaah sholat Ied YDM Allah,
Itu yang pertama, peristiwa penting yang patut kita
ingat kembali, kita segarkan kisahnya untuk kita
ambil dan tarik hikmahnya yaitu ibadah qurban.
Selanjutnya peristiwa penting kedua, yang patut kita
ingat kembali, kita segarkan kisahnya untuk kita
Tarik hikmah dan pengajarannya yaitu ibadah haji.
Allah berfirman :

Artinya : “mengerjakan haji adalah kewajiban


manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang
14
sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.
Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam. QS.3 (Ali Imran) : 97

Ibadah Haji merupakan salah satu pilar agama Islam


yang termasuk dalam lima rukun Islam. Hukum
ibadah ini diwajibkan bagi umat Islam yang mampu
menjalaninya, tidak hanya materi melainkan fisik
dan akal. Haji juga merupakan suatu ibadah
istimewa di antara semua ibadah Islam dan salah
satu rukun utama di antara kelima rukun lainnya.
Namun kondisi saat ini, di tahun ini ditengah
pandemi covid 19 yang masih berlangsung. Jamaah
haji Indonesia dan dunia bersedih, karena tidak bisa
berangkat melaksanakan rukun islam yang kelima
ini karena pandemi virus ini. Dari siaran resmi
kerajaan Suadi menginformasikan bahwa Jamaah
haji yang saat ini sedang melaksanakan haji
berjumlah hanya sekitar 10.000 orang saja, yang 70
%nya adalah berasal dari warga 160 negara di dunia
yang memang sudah bermukim di Saudi dan 30
%nya adalah warga Saudi sendiri. Sebagai
perbandingan, di tahun lalu 1440 atau 2019 jumlah
jamaah haji keseluruhan adalah 2.489.406 (hampir
2,5 jt), jadi persentase jumlah jamaah ditahun ini
hanya 0,4% saja tidak sampai 0,5 %.
15
‫ هللاُ َأ ْكبَ ُر‬x3... ‫َوهَّلِل ِ ْال َح ْمد‬
Ma’asyiral Muslimin Jamaah sholat Ied YDM Allah,

Ayat tadi yang di atas menjelaskan bahwa ibadah


haji itu wajib. Tetapi hukum wajib itu dikaitkan
dengan kemampuan karena ibadah ini merupakan
sebuah perjalanan yang membutuhkan kemampuan
materi dan kekuatan fisik. Bila sebuah ibadah
dikaitkan langsung dengan kemampuan para hamba-
Nya, maka terdapat hikmah tertentu yang
menunjukkan kebijaksanaan Allah SWT. Orang-
orang beriman akan menerima ketentuan tersebut
tanpa berat hati tentunya. Di sisi lain, dikaitkannya
ibadah haji dengan kemampuan para hamba-Nya
menunjukkan kasih sayang Allah SWT yang besar
terhadap mereka. Semua ini sebagaimana telah
ditegaskan di dalam Al-Qur’an, Surah Al-Baqarah,
Ayat 286:

Artinya: “Allah tidak membebani seseorang


melainkan menurut kesanggupannya.”

Hal yang sama juga ditegaskan dalam Surah Al


Maidah, Ayat 6:
16
Artinya: “Allah tidak menginginkan bagi kalian
sesuatu yang memberatkan kalian.”

Selain di dalam Al-Qur’an, perintah ibadah haji juga


disebut di dalam hadits Rasulullah SAW. Dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abi Hurairah
RA, Nabi Muhammad SAW bersabda dalam suatu
pidatonya:

Artinya: “Wahai sekalian manusia, sungguh Allah


telah mewajibkan bagi kalian haji maka berhajilah
kalian!” Seseorang berkata: “Apakah setiap tahun,
ya Rasulullah?” Beliau terdiam sehingga orang
17
tersebut mengulangi ucapannya tiga kali. Lalu
Rasulullah SAW bersabda: “Kalau aku katakan ya,
niscaya akan wajib bagi kalian dan kalian tidak
akan sanggup.” Kemudian beliau berkata:
“Biarkanlah apa yang aku tinggalkan kepada
kalian. Sesungguhnya orang sebelum kalian telah
binasa karena mereka banyak bertanya yang tidak
diperlukan dan menyelisihi nabi-nabi mereka. Jika
aku memerintahkan sesuatu kepada kalian maka
lakukanlah sesuai dengan kesanggupan kalian. Dan
bila aku melarang kalian dari sesuatu maka
tinggalkanlah.”

Dari hadits tersebut dapat diketahui secara jelas


bahwa kewajiban menjalankan ibadah haji hanya
sekali seumur hidup. Selebihnya tidak wajib.
Kemanfaatan ibadah haji berbeda dengan zakat atau
sedekah yang kemanfaatannya lebih banyak dan
dirasakan langsung oleh orang lain maupun diri
sendiri. Maka bisa dimengerti mengapa ibadah zakat
diwajibkan setiap tahun sekali, sedangkan ibadah
haji hanya sekali selama hidup.

Menunaikan ibadah haji hendaknya tidak ditunda-


tunda, sebab kita tidak tahu apa yang akan terjadi di
masa depan. Bisa jadi kita akan sakit atau malah
mengalami kemunduran secara ekonomi, atau malah
18
sudah meninggal dunia. Hal-hal seperti ini bisa
menghilangkan kesempatan ibadah haji yang
sebenarnya sudah ada di tangan. Hilangnya
kesempatan itu tidak berarti Allah SWT belum
memanggil kita. Dengan diwajibkannya menunaikan
ibadah haji sebagaimana termaktub dalam Al Quran
dan Hadits, sesungguhnya setiap orang sudah
dipanggil Allah SWT untuk menunaikan ibadah
tersebut. Tentu saja bagi mereka yang memang
sudah mampu hendaknya segera memenuhi
panggilan itu sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Artinya: “Barangsiapa hendak melaksanakan haji,
hendaklah segera ia lakukan, karena terkadang
seseorang itu sakit, binatang (kendaraannya)
hilang, dan adanya suatu hajat yang menghalangi.”

Dalam hadits lain Rasulullah bersabda:


Artinya: “Siapa saja mati (sebelum mengerjakan
haji) tanpa terhalangi oleh kebutuhan yang nyata,
penyakit yang menghambat ataupun penguasa yang
dzalim, bolehlah ia memilih saja mati sebagai
seorang Yahudi atau Nasrani”.

Kedua hadits tersebut menunjukkan bahwa


menunda-nunda ibadah haji padahal benar-benar
sudah mampu dan semua keadaan memungkinkan,
merupakan hal yang sangat tidak baik. Rasulullah
19
SAW sampai mempersilakan orang seperti itu untuk
memilih mati saja sebagai orang Yahudi ataupun
Nasrani. Na’udzu billahi min dzalik.
Lalu bagaimana dengan mereka yang belum mampu
menunaikan ibadah haji karena memang tidak
mampu ? Rasulullah SAW pernah bersabda dalam
suatu hadits yang diriwayatkan Abu Nu’aim al-
Qudha’i dan Ibnu ‘Asakir dari Ibnu ‘Abbas,
sebagaimana termaktub dalam Kitab Al-Jami’ush
Shaghir, yang artinya :
“Shalat Jum’at adalah hajinya orang-orang
miskin”.

Maksud hadits tersebut adalah shalat Jumat di masjid


bagi orang-orang yang tidak mampu sama pahalanya
dengan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.
Beberapa ulama menilai hadits di atas lemah. Tetapi
sebagai upaya untuk mendorong orang-orang yang
belum mampu menunaikan ibadah haji karena
memang tidak mampu, hadits ini sangat baik untuk
diperhatikan agar mereka secara istiqamah dapat
melaksanakan jamaah shalat Jumat di masjid. Siapa
tahu dengan istiqamah jamaah shalat dimasjid, Allah
SWT pada saatnya benar-benar memberikan
kesempatan kepada mereka menunaikan ibadah haji
ke Tanah Suci di Makkah Al Mukarromah. Amin ...
amin ... ya Rabbal Alamin...
20
‫ هللاُ َأ ْكبَ ُر‬x3... ‫َوهَّلِل ِ ْال َح ْمد‬
Ma’asyiral Muslimin Jamaah sholat Ied YDM Allah,
Demikianlah, ibadah qurban dan ibadah haji dari sisi
sejarah dan perintahnya dilandaskan karena dasar
ketaqwaan. “Berbekallah kamu, dan sebaik-baik
bekal adalah taqwa”. Semoga dengan perayaan dan
peringatan hari raya qurban atau hari raya haji saat
ini kita semua dapat menigkatkan ketaqwaan kita
kepada Allah, semakin mendekat – semakin taat dan
disaatnya Allah memanggil kita, kita akan
mendapatkan kondisi Khusnul Khotimah. Aamiin,
Allahumma Aamiin.

 Ya Allah, saat ini kami bersimpuh di hadapan-Mu


menghaturkan segala puji atas segala nikmat yang
telah Engkau anugerahkan kepada kami.
 Ya Allah, kami sadar, bahwa kami ini makhluk
yang sangat lemah, untuk itu ya Allah, berilah
21
kami kekuatan untuk mampu mengatasi segala
cobaan yang sedang menimpa diri kami termasuk
pandemi Covid-19 ini.
 Ya Allah, pererat silaturrahim di antara kami,
kuatkan kerjasama dan hindarkan silihsengketa di
antara kami.
 Ya Allah, jauhkan rasa takabur, sikap congkak
yang hanya akan membuat kami menjadi lengah
dan lalai.
 Ya Allah, tanamkanlah pada diri kami ketaatan
kepada-Mu serta semangat berqurban untuk
membantu sesama yang menderita.

‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

22

Anda mungkin juga menyukai