Anda di halaman 1dari 8

1

Khutbah Idul Fitri 1443H


“Meraih Ketaqwaan, Meneruskan Kebaikan”
Dr. Derysmono, Lc, S.Pd.I., M.A.
Direktur Ma’had Raudhotul Qur’an Azzam Sako dan Sekretaris Umum Pengurus
Pusat Himpuna Dai Muda Indonesia

Khutbah Pertama

ْ َ ُ ُ‫ُ َ ْرُ ُ َ ْرُ ُ َ ْرُ ُ ْرُ ُ َ ْرُ ُ َ ْرُ ُ َ ْر‬


‫هللا أك َر ُب‬ ‫هللا أك َب هللا أك َب هللا أك َب هللا أك َب هللا أك َب هللا أك َب هللا أك َب‬
ُ‫ال آلإ َل ره إ َّل هللا‬ ً ْ َ َّ ً ‫ُ ْ ر‬ ‫ر ُ ْ ر ر‬ ُ ‫ر‬ َْ ُ
ِ ِ ‫هللا بكرة وأ ِصي‬ ِ ‫كثبا وسبحان‬ ‫كببا والحمد هلل ر‬ ‫هللا أك َب ر‬
َّ ‫ر ر ر ر ْ ر ُ ر ر ر ر ر ْ ر ُ ر َ ر َّ ُ ْ ر ُ ر ر ر ر ر ْ ر ر ر ْ ر ُ َ ر‬ ‫ر ْ ر‬
‫آلإله ِإل‬ ِ ‫ه‬‫د‬ ‫ح‬ ‫و‬ ‫اب‬ ‫ز‬‫ح‬ ‫األ‬ ‫م‬‫ز‬ ‫ه‬ ‫و‬ ‫ه‬‫د‬ ‫ن‬‫ج‬‫ز‬‫ع‬ ‫أ‬‫و‬ ‫ه‬ ‫د‬ ‫ب‬‫ع‬ ‫َص‬ ‫ن‬‫و‬ ‫ه‬ ‫د‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫ق‬ ‫د‬‫ص‬ ،‫ه‬ ‫د‬ ‫وح‬
َ َ ‫ر‬ َْ َ َ ِّ ُ َ ‫ُ ر ر ر ْ ُ ُ َّ َّ ُ ُ ْ ْ نر‬
‫ي له الد ْي ُن رول ْو ك ِر ره الك ِاف ُر ْون رول ْو ك ِر ره‬ ‫هللا ول نعبد ِإل ِإياه مخ ِل ِص ر‬
‫ر‬ ‫ اللهم رف رص ِّل رو رس ِّل ْم رو ربار ْك رع ر‬، ‫شك ْو رن رو َل ْو َكر ره ْال ُم رن ِاف ُق ْو رن‬
‫ىل رس ِّي ِدنا ُم رح َّم ٍد‬
ُ ْْ ُ ْ
ِ ِ ِ ‫الم‬
‫ ر ر ر ر‬: ُ ْ ‫ْ ر ر ر ِّ ْ ر ْ ْ ً َ ْ ً َ َّ ر‬ ‫ر‬ ْ َ‫ر‬ ‫رو رع ر‬
‫هللا‬
ِ ‫ أما بعد في ِاعباد‬،‫اب ال ِكر ِام وسلم تس ِليما ك ِث ربا‬ ِ ‫ح‬ ‫ص‬ ‫أ‬‫و‬ ‫آله‬
ِ ‫ىل‬
ْ ُ َّ ُ ْ ‫ر ر ر ر ر ْ ر ر‬ ‫ر‬ ْ ‫ُ ْ ْ ُ ْ ر َّ ر ر‬
.‫هللا وطاع ِت ِه فقد فاز المتقون‬ ِ ‫أو ِصيكم و ِإياي ِبتقوى‬
Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah
Jama’ah Idul Fitri yang dimuliakan Allah
Dari relung hati kita yang paling dalam, marilah kita mengucapkan Alhamdulillah
sebagai bentuk syukur kita kepada Allah SWT. Dialah Allah yang telah banyak
memberikan kenikmatan, mulai dari kenikmatan yang lahiriyah maupun batiniyah,
dari kenikmatan kita dapat merasakan Ramadhan, sampai kita dapat merasakan 1
syawwal 1443 H, begitu banyak orang yang mengaggap salah sangka kepada Allah,
tapi kita masih bisa terus berbaik sangka kepada Allah, Alhamdulillah Semoga
semakin kita beribadah, semakin kita bersyukur kepada Allah.
Shalawat dan salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, beliaulah tauladan
bagi kita semua, bagaimana baiknya beliau kepada istrinya, bagaimana kasihnya

2
beliau kepada anak dan cucunya, bagaimana beliau begitu cinta kepada umatnya,
beliau contoh terbaik dalam memaafkan orang lain dan menjalin silaturrahim.
Khatib berwasiat kepada diri khatib dan kepada hadirin agar senantiasa bertaqwa
kepada Allah, apapun keadaan yang sekarang kita alami, bagaimana pun nasib yang
kita terima, karena sesungguhnya Dia Allah yang Maha Mengetahui dan Maha
Bijaksana.
Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah
Jama’ah Idul Fitri yang dimuliakan Allah
Izinkan Khatib pada kesempatan ini menyampaikan Khutbah Idul Fitri dengan Judul
“Meraih Ketaqwaan, Meneruskan Kebaikan”
Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar Walillahilhamd
Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah
Di pagi 1 Syawwal ini kita sama-sama hadir di tempat ini dalam rangka mengikuti
rangkaian shalat Idul Fitri, dengan harapan bahwa Allah swt senantiasa menerima
segala amal ibadah kita, Allah ampunkan dosa-dosa kita, Allah rahmati dan berkahi
hidup kita, dan kita dijadikan hamba-hamba-Nya yang bertaqwa.
Kita patut bersyukur bahwa Allah masih memberikan kesempatan untuk sujud
kepada-Nya, mengagungkan nama-Nya, sebagaimana perintah Allah dalam Al-
Quran
Allah swt berfirman,

َ‫علَى َما َهدَا ُك ْم َولَ َعلَّ ُك ْم ت َ ْش ُك ُرون‬ َ َّ ‫َو ِلت ُ ْك ِملُوا ْال ِعدَّة َ َو ِلت ُ َك ِب ُروا‬
َ ‫َّللا‬
“Dan hendaklah kamu menyempurnakan bilangan puasa dan mengagungkan Allah
atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-
Baqarah: 185)
Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar Walillahilhamd
Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah
Perlu kita ketahui, masih banyak orang-orang di sekeliling kita yang kurang
beruntung, masih kesulitan, ada yang anak-anak tapi orang tua sudah tiada, ada orang
tua tapi anak mereka sudah tiada, hari raya memang tiba, tapi ada mereka-mereka
yang kesulitan untuk hanya sekedar membeli makan dan susu buat anak-anak
mereka, begitu banyak orang di hari ini, berkeinginan untuk membeli baju baru,
mukena baru, namun apa daya untuk membeli kebutuhan pokok saja kesulitan.

3
Maka marilah kita sempurnakan ibadah Ramadhan dengan meraih ketaqwaan
sebaik-baiknya, lalu yang paling penting juga meneruskan kebaikan-kebaikan yang
telah kita lakukan selama di bulan Ramadhan yang lalu.
Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar Walillahilhamd
Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah
Pertama : Ketaqwaan yang membentuk jiwa solidaritas sesama
Saat di bulan Ramadhan kita merasakan bagaimana menahan rasa lapar dan haus
mulai dari terbit ajar hingga terbenam matahari, tidak mudahnya menjalani itu,
penuh tantangan, kita memang hanya sebulan berpuasa dari makan dan minum, tapia
da saudara-saudari kita yang hampir setiap hari tidak dapat makan dan minum, hidup
dalam kelaparan dan kehausan.
Kalaupun makan mereka dapat dari belas kasihan orang lain, maka momentum 1
syawwal ini, mari kita tinggkatkan solidaritas kita, saling tolong menolong,
menyantuni anak yatim dan para jompo, membantu dhuafa dan mereka yang tidak
mampu secara ekonomi, sebab bilamana kita bantu Allah pun takkan lupa apa yang
telah kita perbuat.

‫س‬ َ َّ‫سلَّ َم قَا َل َم ْن نَـف‬


َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ِ ‫ع ِن النَّبِي‬ َ ُ‫ع ْنه‬ َّ ‫ي‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ع ْن أَبِ ْي هُ َري َْرة َ َر‬ َ
‫ب يَ ْو ِم‬ِ ‫ـر‬َ ‫ـربَةً ِم ْن ُك‬ ْ ‫ع ْنهُ ُك‬ َ ُ‫س هللا‬ َ َّ‫ نَـف‬، ‫ب الدُّ ْنيَا‬ِ ‫ـربَةً ِم ْن ُك َر‬ ْ ‫ع ْن ُمؤْ ِم ٍن ُك‬ َ
‫ َو َم ْن‬، ِ‫علَ ْي ِه فِـي الدُّ ْنيَا َو ْاْل ِخ َرة‬
َ ُ‫ـر هللا‬َ ‫س‬َّ َ‫ ي‬، ‫علَـى ُمـ ْعس ٍِر‬ َ ‫س َر‬ َّ َ‫ َو َم ْن ي‬،‫ْال ِقيَا َم ِة‬
َ‫ع ْو ِن ْال َع ْب ِد َما َكان‬ َ ‫ َوهللاُ فِـي‬، ‫َـرهُ هللاُ فِـي الدُّ ْن َيا َو ْاْل ِخ َر ِة‬
َ ‫ست‬ َ ، ‫َـر ُم ْس ِل ًمـا‬ َ ‫ست‬ َ
َ ‫ْال َع ْبدُ فِي‬
‫ع ْو ِن أ َ ِخي ِه‬
Artinya: “Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Siapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin,
maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Siapa memudahkan
(urusan) orang yang kesulitan, maka Allah memudahkan baginya (dari kesulitan) di
dunia dan akhirat. Siapa menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allâh akan menutup
(aib)nya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong seorang hamba selama
hamba tersebut menolong saudaranya...” (HR Muslim)
Kita juga mungkin hari ini kesusahan, tapi bila mana kita dapat orang lebih susah,
maka mari bantu orang lain sebisa dan semampu kita, bahkan walaupun itu hanya
sebiji kurma, semua bernilai ibadah di sisi Allah.

َ ‫ِق ت َْم َرةٍ فَ َم ْن لَ ْم َي ِجدْ فَ ِب َك ِل َم ٍة‬


‫ط ِي َب ٍة‬ ِ ‫ار َولَ ْو ِبش‬
َ َّ‫فَاتَّقُوا الن‬
4
"Jagalah diri kalian dari neraka meskipun hanya dengan sedekah setengah biji
kurma. Barangsiapa yang tak mendapatkannya, maka ucapkanlah perkataan yang
baik." (HR. Bukhari no. 1413, 3595 dan Muslim no. 1016).
Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar Walillahilhamd
Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah
Kedua : Ketaqwaan Melahirkan Jiwa Pemaaf dan Silaturrahim
Dalam kondisi Idul Fitri, biasanya ada tradisi “maaf-maafan”, yaitu saling
memaafkan antara kita, namun pemilihan kata “maaf-maafan” agak kurang tepat
karena seperti kita bilang “mobil-mobilan, rumah-rumahan” cenderung kata tersebut
dimaknai maaf yang hanya main-main saja, seharusnya adalah saling memaafkan.
Tapi kata “maaf-maafan” sebenarnya menceritakan kondisi sesungguhnya kondisi
batin kita, maksudna boleh jadi orang memaaafkan terucap oleh mulut, tapi hati
bicara lain, wajah boleh tersenyum tapi hati kecewa dan sakit.
Padahal begitu banyak fadilah dan keutamaan saling memaafkan.
Abdullah bin ’Amr berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫صلَ َها‬ ْ ‫ط َع‬


َ ‫ت َر ِح ُمهُ َو‬ ِ ‫ َولَ ِك ِن ْال َو‬، ‫اص ُل ِب ْال ُم َكا ِف ِئ‬
َ َ‫اص ُل الَّذِى ِإذَا ق‬ ِ ‫ْس ْال َو‬
َ ‫لَي‬
”Seorang yang menyambung silahturahmi bukanlah seorang yang membalas
kebaikan seorang dengan kebaikan semisal. Akan tetapi seorang yang menyambung
silahturahmi adalah orang yang berusaha kembali menyambung silaturahmi setelah
sebelumnya diputuskan oleh pihak lain.” (HR. Bukhari no. 5991)
Saat ada orang yang pernah menyakiti, pernah melakukan kesalahan, mari mulai hari
ini kita coba maafkan, membuka kesempatan untuk menjaling komunikasi, saling
berjabat tangan dan berjabat hati agar saling akur dan langgeng. Alangkah indahnya
ayah memaafkan anaknya, anak juga demikian, Istri memaafkan suaminya, begitu
juga suami, kakak memaafkan adiknya begitu juga sebaliknya
Dalam hadist lain disebutkan juga keutamaan dalam menjaga silaturrahim dari Ibnu
‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata,

ُ‫ َوأَ َحبَّهُ أَ ْهلُه‬،ُ‫ نُسى َء فِي أَ َج ِله َوثَ َرى َمالَه‬،ُ‫ص َل َر ِح َمه‬
َ ‫ َو َو‬،ُ‫َم ِن اتَّقَى َربَّه‬
“Siapa yang bertakwa kepada Rabb-nya dan menyambung silaturrahmi niscaya
umurnya akan diperpanjang dan hartanya akan diperbanyak serta keluarganya
akan mencintainya.” (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 58,
hasan)

5
Apalagi yang kita ragukan dari janji rasulullah saw kepada orang yang menjaga
silaturrahim.
Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah
Jama’ah Idul Fitri yang dimuliakan Allah
Ketiga : Ketaqwaan melahirkan jiwa yang berkomitmen dan istiqomah
Istiqomah itu adalah konsistensi, Istiqomah adalah berkesinambungan dan terus
menerus, Istiqomah adalah teguh pendirian apapun kondisinya.
Di Bulan Ramadhan kita sudah terbiasa ke masjid, apakah setelah Ramadhan berlalu
apakah kita tetap rutin ke masjid? Saat kita susah ibadah kita rajin, setelah sekarang
sukses dan Berjaya apakah kita seperti dulu yang rajin ibadah?! Dulu kita sering
membantu dhuafa dan yatim, setelah sukses apakah tetap membantu mereka-mereka
yang kesusahan? Dulu saat orang tua kita hidup, kita berbakti kepada orang tua kita,
orang tua membesarkan kita dengan jerih payahnya, saat mereka senja kita bantu
mereka, kita urus mereka, namun setelah mereka tiada apakah kita tetap berbakti
kepada orang tua yang telah wafat? Apakah sudah berwakat atau infaq atas nama
mereka? Sudah kah mengunjungi makam atau kuburan mereka seraya mendoakan
mereka?
Hari berganti pekan, pekan berganti bulan, bulan berganti Ramadhan, mereka al-
marhum dan al-marhuman menunggu doa-doa anak dan keturunannya? Ramadhan
telah berlalu, anak dan keturunan tak pula menjumpai mereka. Ya Rabb maafkan
kealfaan dan kekhilafan kami, maafkan dan ampuni dosa kedua orang tua kami.
Begitu besar pahala istiqomah dalam kebaikan, sampai-sampai Allah sebutkan dalam
alquran.
Allah berfirman,

‫علَ ْي ِه ُم ْال َم ََلئِ َكةُ أ َ ََّّل تَخَافُوا َو ََّل‬ َّ ‫ِإ َّن الَّذِينَ قَالُوا َربُّنَا‬
َ ‫َّللاُ ث ُ َّم ا ْستَقَا ُموا تَتَن ََّز ُل‬
َ‫عدُون‬ َ ‫ت َحْزَ نُوا َوأ َ ْبش ُِروا ِب ْال َجنَّ ِة الَّتِي ُك ْنت ُ ْم تُو‬
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allâh” kemudian
mereka istiqomah (meneguhkan pendirian mereka), maka malaikat akan turun
kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa
sedih; dan bergembiralah dengan jannah yang telah dijanjikan Allâh kepadamu”.
[Fush-shilat/41:30].
Imam Ibnu Katsir mengatakan yang dimaksud ialah di saat mereka menjelang
kematiannya, para malaikat itu turun kepada mereka dengan mengatakan janganlah
kamu takut dalam menghadapi kehidupan masa mendatang di akhirat. adapun urusan
6
‫;‪dunia yang kamu tinggalkan, seperti urusan anak, keluarga, harta benda, dan utang‬‬
‫‪karena sesungguhnya Kami akan menggantikanmu dalam mengurusnya. dan‬‬
‫‪bergembiralah dengan jannah yang telah dijanjikan Allâh kepadamu.‬‬
‫‪Ma Sya Allah sungguh indah kematian yang ditemani oleh para malaikat yang mulia.‬‬
‫‪Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar walillahilhamd‬‬
‫‪Ma’asyirol Muslimin Jama’ah Shalat I’dul Fitri yang dirahmati Allah‬‬
‫‪Semoga Apa yang disampaikan oleh khotib dapat kita laksanakan dalam kehidupan‬‬
‫‪kita sehari-hari, terutama hari-hari setelah bulan suci Ramadhan. Aaamin Ya Rabbal‬‬
‫‪Aaalamiin.‬‬

‫الذ ْك ِر‬ ‫آن ْال َع ِظي ِْم‪َ ،‬ونَفَ َعنِ ْي َو ِإيَّا ُك ْم فِى اْْل َيا ِ‬
‫ت َو ِ‬ ‫ار َك هللاُ ِل ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُ ْر ِ‬ ‫َب َ‬
‫الر ِح ْي ُم‬
‫ف َّ‬ ‫ْال َح ِكي ِْم‪ ،‬اِنَّهُ هُ َو ْالبَ ُّر َّ‬
‫الرؤ ُْو ُ‬

‫‪Khutbah kedua‬‬
‫َ ُ َ ْرُ َ ُ َ ْرُ َ ُ َ ْرُ َ ُ َ ْرُ َ ُ َ ْرُ َ ُ َ ْرُ َ ُ َ ْ‬
‫هلل أك َر ُب‪.‬‬ ‫اهلل أك َب اهلل أك َب اهلل أك َب اهلل أك َب اهلل أك َب اهلل أك َب ا‬
‫ر ُّ ْ ُ َ ُ ر ر ر ْ ْ ر ْ ر ‪ .‬ر َ ْ ر ُ َ ْ ر َ ر‬ ‫هلل رع ر‬ ‫َْ ر ُ‬
‫ىل ِإ ْح رس ِان ِه والشكر له عىل تو ِفي ِق ِه وِام ِتن ِان ِه وأشهد أن ل ِاله‬ ‫الح ْمد ِ‬
‫َّ ُ ر ُ ر ْ ر ُ ر ْر ْ ر َ ُ ر َ ْ ر ُ َّ ر ِّ ر ر ُ ر َّ ً ر ْ ُ ُ ر ر ُ ْ ُ ُ‬
‫شيك له وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله‬ ‫ِإل هللا وهللا وحده ل ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫ر‬ ‫َ‬ ‫إىل ر ْض روانه‪ُ .‬‬ ‫َّ‬
‫الله َّم رص ِّل رعىل رس ِّي ِدنا ُم رح َّم ٍد ِو رعىل ا ِل ِه روا ْص رح ِاب ِه‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫الد ِاِع ر‬

‫ثبا‬‫رو رس ِّل ْم رت ْس ِل ْي ًما ِك رْ ً‬

‫اع َل ُم ْوا َأ َّن هللار‬


‫اهللا ف ْي رما َأ رم رر رو ْان رت ُه ْوا رع َّما رن رَه رو ْ‬
‫اس ا َّت ُقو ر‬
‫ُ‬ ‫َ َّ ر ْ ُ ر َ َ ُّ ر َّ‬
‫ِ‬ ‫أما بعد فيا ايها الن ِ‬
‫عا َىل إ َّن هللار‬ ‫ر ر ر ر َ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ن‬ ‫رر‬ ‫َررُْ َْ رر َ ْ رْ‬
‫ِ‬ ‫أمركم ِبأم ٍر بدأ ِفي ِه ِبنف ِس ِه وثـن ِبمآل ِئك ِت ِه ِبقد ِس ِه وقال ت‬
‫ِّ ر‬ ‫َ‬ ‫ُّ‬
‫آم ُن ْوا رصل ْوا رعل ْي ِه رو رسل ُم ْوا ت ْس ِل ْي ًما‪.‬‬ ‫النن يآ َا ُّي رها َّالذ ْي رن ر‬‫ر ر َ ر ُ ُ ر ُّ ْ ر ر ر َّ‬
‫ِ‬ ‫ومآل ِئكته يصلون عىل َِ‬
‫‪7‬‬
‫َ‬ ‫ُ ر َ ْ ر ر ِّ ْ ر ر َ‬ ‫ُ َّ ر ِّ ر َ ر ِّ ر ُ ر َّ ر َّ‬
‫آل رس ِّي ِدنا ُم رح َّم ٍد‬ ‫ِ‬ ‫ىل‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫و‬ ‫ه‬‫ِ‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫هللا‬ ‫ىل‬ ‫اللهم صل عىل سي ِدنا محم ٍد ص‬
‫ْ ُ َر‬ ‫ر ر ُ ُ ر ر ر َ ْ ُ ر َّ ْ نر ر ْ ر ّ‬ ‫ر رَ َْ‬
‫ض الل ُه َّم رع ِن الخلف ِاء‬ ‫آلئك ِة المقر ِب ري وار‬ ‫ِ‬ ‫م‬‫و‬ ‫ك‬ ‫ل‬‫ِ‬ ‫س‬‫ر‬ ‫و‬ ‫ك‬ ‫يآئ‬
‫وعىل ا ِ ِ‬
‫ب‬ ‫ن‬
‫التابع ْ نر‬ ‫َّ ر ر ر َّ‬ ‫َّ‬ ‫الراشد ْي رن َأب رب ْكر رو ُع رمر رو ُع ْث رمان رو رعىل رو رع ْن ر‬
‫ي‬ ‫ِِ ر‬ ‫و‬ ‫ة‬
‫ِ‬ ‫اب‬ ‫ح‬ ‫الص‬ ‫ة‬‫ي‬
‫ِ ِ‬ ‫ق‬ ‫ب‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫َِ‬ ‫َّ ِ ِ‬
‫ر‬ ‫ِّ ْ ر ْ ر َّ‬ ‫َ‬ ‫َّ ْ نر َ‬ ‫رر‬
‫ض رعنا رم رع ُه ْم ِب رر ْح رم ِتك ريا‬ ‫ي ل ُه ْم ِب ِا ْح رس ٍان ِال رىي ْو ِم الدي ِن وار‬ ‫وت ِاب ِ يع الت ِاب ِع ر‬
‫الراحم ْ نر‬ ‫َْ ر‬
‫ي‬ ‫ارح رم َّ ِ ِ ر‬
‫َ رْ ُ ْ‬ ‫ي رو ْا ُ‬ ‫رْ‬ ‫َ ُ َّ ْ ْ ْ ُ ْ ْ نر ر ْ ُ ْ ر‬
‫يآء ِمن ُه ْم‬ ‫ات الح‬ ‫ِ ِ‬‫م‬ ‫لم ْسل ر‬ ‫لم ْسلم ْ نر‬
‫ِِر‬ ‫ُ‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ات‬ ‫اللهم اغ ِفر ِللمؤ ِم ِن ري والمؤ ِم ِ‬
‫ن‬
‫الن ِار‪.‬‬ ‫َ ن ُّ ْ ر ر ر ر ً ر ن ْ ر ر ر ر ً ر ر ر ر ر َّ‬ ‫ر َّ ر‬ ‫رْ رْ ر‬
‫آلخر ِة حسنة و ِقنا عذاب‬ ‫ات‪ .‬ربنا ِآتنا ِف الدنيا حسنة و ِف ا ِ‬ ‫والمو ِ‬
‫ر‬ ‫لخ ْ ر‬ ‫ر َّ ر َ َ ْ ر َ ْ ُ ر ر ر ْ َ ْ ر ْ ْ َ ر ر ر ْ ر ْ ر َ ر ُ ْ ر َّ ر ْ ر‬
‫اشين‪ِ .‬ع رباد ِ‬
‫هللا‬ ‫ِِ‬ ‫ربنا ظلمنا انفسناوِان لم تغ ِفر لنا وترحمنا لنكونن ِمن ا‬
‫ْ‬ ‫ْ ُْ ر ررْ ر ر ْ ر‬ ‫ْ‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ْ‬ ‫َّ ر ر ْ ُ ُ ر ْ ر ْ ر ْ‬
‫شآء‬
‫تآء ِذي القر َب وينَه ع ِن الفح ِ‬ ‫! ِإن هللا يأمرنا ِبالعد ِل وا ِإلحس ِان و ِإي ِ‬
‫ْ ُ ُ‬ ‫ر ْ‬ ‫ُْ‬ ‫ُ ُ َ َّ ُ ر ر َّ ر‬ ‫رْ ُْ َ ْ ْ‬
‫هللا ا رلع ِظ ْي رم ريذك ْرك ْم‬ ‫لمنك ِر روا رلب ن يع ري ِعظك ْم ل رعلك ْم تذك ُر ْون رواذك ُروا‬ ‫وا‬
‫َْ‬ ‫ر ْ ُُْ ُ ر ر ر ر ُْْ رَ ْ‬
‫هللا أك َر ْب‬ ‫ِ‬ ‫ر‬‫ُ‬ ‫ك‬ ‫واشكروه عىل ِنع ِم ِه ي ِزدكم ول ِذ‬

‫‪8‬‬

Anda mungkin juga menyukai