Anda di halaman 1dari 8

‫هّٰلِل‬

َ ‫) َو ِ ْا‬٣×( ‫) هللاُ َأ ْكبَ ُر‬٣×( ‫) هللاُ َأ ْكبَ ُر‬٣×( ‫هللاُ َأ ْكبَ ُر‬
‫لح ْم ُد‬

‫هّٰلِل‬
ِ َ‫ َو ُسب َْحانَ هللاِ بُ ْك َرةً َوا‬،‫ َو ْال َح ْم ُد ِ َكثِ ْيرًا‬،‫هللاُ اَ ْكبَ ُر َكبِ ْيرًا‬
ُ‫ هللا‬،ُ‫ الَاِلهَ اِالَّ هللاُ ه َوهللاُ اَ ْكبَر‬،ً‫ص ْيال‬

‫ َأ ْشهَ ُد‬. َ‫ضيَافَةً لِ ِعبا َ ِد ِه الصَّالِ ِح ْين‬ ‫هّٰلِل‬ ‫هّٰلِل‬


ِ ‫ ال َح ْم ُد ِ الَّ ِذيْ َح َّر َم الصِّ يا َ َم َأيّا َ َم اَأل ْعيا َ ِد‬....... ‫اَ ْكبَ ُر َو ِ اَ ْل َح ْم ُد‬

ُ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّدَنا َ َو َموْ الَنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُده‬. َ‫َأ ْن الَِإ ٰلهَ ِإالَّهللاُ الَ َش ِر ْيكَ لَهُ الَّ ِذيْ َج َع َل ال َّجنَّةَ لِ ْل ُمتَّقِ ْين‬
ٰ
َ ‫ اللّهُ َّم‬.‫اط ال ُم ْستَقِي ِْم‬
‫صلِّ َو َسلِّ ْم َوبا َ ِر ْك عَل َى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّمـ ٍد َو َعلَى آلِ ِه‬ ِ ‫لى الص َِّر‬ ِ ‫َو َرسُوْ لُهُ ال َّد‬
َ ‫اع ْي ِإ‬

ِ ْ‫ت ُأو‬
‫ص ْي ُك ْم‬ ِ َ ‫فَيَآَأيُّهَاال ُمْؤ ِمنُوْ نَ َوال ُمْؤ ِمنا‬. ‫ َأ َّما بَ ْع ُد‬. َ‫لى يَوْ ِم ال ِّد ْين‬ ٍ ‫َوَأصْ حاَبِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس‬
َ ‫ان ِإ‬

ُ‫ قَا َل هللا‬. َ‫ق تُقاَتِ ِه َوالَتَ ُموْ تُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬ ِ ‫َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى‬
َّ ‫ َواتَّقُوْ ا هللاَ َح‬. َ‫هللا فَقَ ْد فَازَ ال ُمتَّقُوْ ن‬

َ ‫ضى َربُّكَ اَاَّل تَ ْعبُ ُد ْٓوا آِاَّل اِيَّاهُ َوبِ ْال َوالِ َد ْي ِن اِحْ ٰسنً ۗا اِ َّما يَ ْبلُغ ََّن ِع ْن َد‬
ْ‫ك ْال ِكبَ َر اَ َح ُدهُ َمٓا اَو‬ ٰ َ‫ َوق‬ :‫تَ َعالَى‬

ٍّ ُ‫ ِك ٰلهُ َما فَاَل تَقُلْ لَّهُ َمٓا ا‬.


‫ف َّواَل تَ ْنهَرْ هُ َما َوقُلْ لَّهُ َما قَوْ اًل َك ِر ْي ًما‬

Ma’asyiralmuslimin wal muslimat jamaah idul fitri rahimakumullah….


Marilah kita penuhi hari rya idul fitri ini, dengan gemuruh takbir yang benar-
benar bersumber dari lubuk hati kita yang paling dalam. Kita memuji dan
membersarkan allah, benar-benar dari kesadaran kita akan karunia, kemurahan dan
rahmatnya. Dialah yang telah menghadirkan kita keduania ini. Dialah yang telah
memberi kita hidayah dan mengantar kita ke Ramadhan yang penuh berkah. Dia
pulalah yang menyambut kita pada hari raya idul fitri ini dengan rahmatnya. Dihari
kesucian ini, mudah-mudahan merupakan hari kemenangan puasa Ramadhan yang
telah kita laksanakan selama sebulan kemarin. Mudah-mudahan kita bisa Kembali
kepada fitrah kita yang sebenarnya, yakni menjadi suci dari berbagai kotoran batin,
akibat dosa dan kesalahan yang telah kita laukakan selama ini

Allahu akbar3x walillahilhamd

Dalam catatan sejarah, awal mula dilaksanakannya hari raya Idul Fitri adalah
pada tahun ke-2 Hijriah. Saat itu kaum Muslimin mendapatkan kemenangan besar
dalam perang Badar. Perayaan kemenangan yang diraih umat Islam pada waktu itu,
secara tidak langsung merayakan dua kemenangan yakni kemenangan atas
menjalankan kewajiban puasa di bulan Ramadhan dan kemenangan dalam perang
badar.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, kata Lebaran dimaknai sebagai
hari raya umat Islam yang jatuh pada 1 syawal setelah selesai menjalankan ibadah
puasa selama bulan Ramadhan. Makna ini selaras dengan kenyataan, bahwa pada hari
Lebaran, kita sudah selesai menjalankan kewajiban berpuasa dan mewujudkannya
dalam bentuk perayaan kebahagiaan sebagai wujud syukur kepada Allah swt. Pada
hari ini kita berbahagia bersama dan saling menyampaikan doa dengan berbagai
bentuk redaksi seperti: ‘taqabbalallahu minnaa wa minkum’ yang artinya “semoga
Allah menerima (amal ibadah Ramadlan) kita”.

Dan juga doa “wa ja’alanallaahu wa iyyaakum minal ‘aaidin wal faaiziin’
yang artinya ‘Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang kembali dan
orang-orang yang beruntung atau menang.’ Sebuah doa yang berisi harapan mendalam
setelah melaksanakan rangkaian ibadah di bulan Ramadhan ini kita akan benar-benar
kembali suci dan beruntung agar mencapai kemenangan dengan predikat sebagai
orang-orang yang bertakwa. Hal ini telah Allah sebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-
Baqarah ayat 183:

َ‫ب َعلَى الَّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُوْ ۙن‬ َ ِ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ُكت‬
َ ِ‫ب َعلَ ْي ُك ُم الصِّ يَا ُم َك َما ُكت‬

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa


sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

‫ هللاُ َأ ْكبَ ُر َوهّٰلِل ِ ْال َح ْم ُد‬، ‫هللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر‬

Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,  

Kebahagiaan yang kita rasakan ini tentu sangat kurang lengkap jika dirayakan
sendiri. Kebahagiaan akan terasa lebih nikmat jika bisa dirayakan dengan berkumpul
bersama orang-orang yang kita cintai. Hal inilah yang memunculkan sebuah tradisi
ritual di negara kita yakni Mudik atau pulang ke kampung halaman. Sebuah tradisi
berisikan kerinduan di tanah rantau untuk pulang melihat kembali tanah kelahiran.
Sebuah tradisi luhur untuk kembali lagi berkumpul dengan keluarga, mengingat
kembali masa kecil sekaligus bersimpuh sungkem dalam pelukan hangat, cinta dan
sayang kedua orang tua.

Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah.

Jika kita renungkan lebih mendalam, hakikat mudik adalah kembali ke


pangkuan orang tua. Sosok paling berjasa yang telah melahirkan dan membesarkan
kita ke dunia ini, sosok yang telah menjadi pahlawan kesuksesan kehidupan kita.
Janganlah sombong dengan keberhasilan dan apapun yang telah  kita raih dalam
kehidupan ini. Semua itu tidak akan bisa lepas dari jasa dan doa kedua orang kita.
Bagaimanapun kondisi orang tua kita, mereka adalah sosok yang harus kita cintai,
hormati, dan patuhi. Mereka adalah jimat kita yang sakral di dunia ini. Karena
keridhaan dan keikhlasan orang tua akan menjadi sumber kesuksesan kehidupan kita
di dunia bahkan di akhirat. Sebaliknya kemarahan mereka adalah merupakan sebuah
kemurkaan dan bencana dalam kehidupan kita. Rasulullah bersabda:

‫ضى ْال َوالِ َدي ِْن َوس ُْخطُ هللاِ فِى س ُْخ ِط ْال َوالِ َدي ِْن‬
َ ‫فى ِر‬
ِ ِ‫ضى هللا‬
َ ‫ِر‬

Artinya: "Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan orang tua dan


kemarahan Allah tergantung kemarahan orang tua".

Allah swt pun telah mengingatkan kita untuk senantiasa berbuat baik kepada
orang tua. Jangan membentaknya, jangan pernah sekali-kali berkata kasar kepada
mereka. Hal ini termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 23:

‫ضى َربُّكَ اَاَّل تَ ْعبُ ُد ْٓوا آِاَّل اِيَّاهُ َوبِ ْال َوالِ َدي ِْن اِحْ ٰسنً ۗا اِ َّما يَ ْبلُغ ََّن ِع ْندَكَ ْال ِكبَ َر اَ َح ُدهُ َمٓا اَوْ ِك ٰلهُ َما فَاَل‬
ٰ َ‫َوق‬
‫ف َّواَل تَ ْنهَرْ هُ َما َوقُلْ لَّهُ َما قَوْ اًل َك ِر ْي ًما‬ ٍّ ُ‫تَقُلْ لَّهُ َمٓا ا‬

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah


selain Allah dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan
janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan
yang mulia”.
Para ulama mengatakan, kalau kita perhatikan dari tartibul kalimat ini ayat
dapat dikatakan betapa tingginya derajat orang tua sehingga perintah berbakti kepada
orang tua diletakan setelah perintah bertauhid menyembah kepada allah,

Kalua kita perhatikan juga dalam Qur’an surah annisa ayat 36 juga kita
temukan

Sembahlah allah jangan engkau sekutukan dia dengan sesuatupun dan berbuat
baiklah kepada kedua orang tuamu,,,,

Lagi-lagi dalam ayat diatas perintah bertauhid yakni menyembah hanya kepada
allah diraingkaikan dengan perintah berbaki kepada kedua orang tua, dari kedua ayat
ini saja dapat kita lihat betapa tingginya kedudukan orang tua kita dalam kehidupan
ini.

Sehingga hadirin rahimakumullah.... jadikan hari yang berbahagia ini sebagai


momentum untuk bersimpuh kepada kedua orang tua kita atas segala khilaf dan
kesalahan yang selama ini kita perbuat kepada mereka. Mari kita tancapkan dalam hati
kita untuk tidak lagi menyakiti hati dan fisik mereka. Kita perlu sadar bahwa jasa dan
perjuangan mereka tidak akan bisa kita balas dan bayar meski dengan harta sepenuh
bumi. Demi Allah... sebanyak apapun harta yang pernah kita berikan, tidak akan
pernah setimpal dengan perjuangan dan pengorbanan mereka dalam melahirkan
membesarkan kita.

Rasulullah saw. pernah menyampaikan pesan kepada seorang pemuda yang


merasa cukup banyak berbakti kepada ibuny: “ketahuilah, meski seumur hidupmu kau
gunakan untuk berbakti kepada ibumu, maka itu belum mampu menggantikan satu
saja tarikan nafasnya ibumu disaat melahirkanmu” hitung.! Berapa kali ibu kita
menarik nafas saat akan melahirkan kita……

“Ya Allah ya rob, kami sangat menyesal telah menyakiti perasaan mereka
salama hidup kami, kami sangat menyesal tidak memperdulikan mereka disaat mereka
sedang kesuasahan dan sangat membutuhkan kami, padahal kami tau mereka selalu
siap dan rela melakukan apapun demi kami. Ya Allah setiap malam meraka bangun
meneteskan air mata seraya berdo’a kepadamu untuk kebahagiaan dan kesuksesan
kami, sedangkan kami tidak memperdulikan mereka………….

Ya allah ya rob….jangan azab mereka, jangan siksa mereka, kami menjadi


saksi bahwasannya mereka adalah orang-orang yang luar biasa dalam kehidupan
kami, Ya Allah ya rob… dihari nan fitri dan mulia ini ampunilah segala dosa dan
kesalahan kedua orang tua kami dan sayangilah mereka sebagaimana mereka
menyayangi kami diwaktu kecil,

Ya allah ya rob..

Anugerahkanlah kasih sayang-Mu pada kedua orang tua kami. Keruniakanlah


keberkahan, kesehatan, dan umur panjang kepadanya. Kuatkanlah iman dan Islam
mereka, serta berikanlah kekuatan atas keduanya untuk terus membimbing kami.
Maafkanlah atas segala kesalahan yang telah kami perbuat kepada mereka dan
Jadikanlah mereka nantinya sebagai orang -orang ahli surga bersama orang-orang
yang Engkau cintai.”

‫هللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَر َوهّٰلِل ِ ْال َح ْم ُد‬

Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,  

Di hari yang berbahagia ini, mari kita raih kedua tangannya. Peluk tubuh
mereka yang dulu kekar merawat kita namun sekarang sudah mulai lemah termakan
usia. Mintalah keridhaan dan keikhlasan dari mereka berdua untuk bekal hidup kita.
Bagi kita yang orang tuanya sudah dipanggil Allah swt, mari kita ziarahi makam
mereka. Kunjungi dan bersihkan pusara makamnya . Kita perlu sadari, bahwa mereka
di sana seantiasa menunggu panjatan doa dari kita. Mereka pasti akan tersenyum
melihat kehadiran dan doa yang kita panjatkan. Dan sebaliknya, mereka pasti akan
sangat bersedih ketika kita tidak mendoakannya karena hanya itulah yang mereka
harapkan di alam sana.

Selain kepada orang tua, mari juga saling memaafkan dosa dan kesalahan
diantara kita, dosa dan kesalahan dengan orang-orang yang ada dalam kehidupan kita.
Karena tidak ada manusia yang sempurna. Semua pasti memiliki dosa dan kesalahan
kepada sesama. Sehingga lebaran di hari yang fitri ini, menjadi salah satu momentum
tepat bagi kita untuk saling memaafkan dan mendo’akan. Semoga semua dosa dan
kelalaiaan kita kepada Allah, dosa dan kesalahan kita kepada orang tua, dosa dan
kesalahan kita kepada guru dan kepada sesama diampuni, sehingga kitapun menjadi
insan yang kembali suci mendapatkan kemenangan di hari yang fitri ini……. Amin
ya robbal’alamin

‫ َواَد َْخلَنَا َواِيَّا ُك ْم‬،‫َج َعلَنَا هللاُ َواِيَّا ُك ْم ِم َن ْال َعاِئ ِد ْي َن َو ْالفَاِئ ِز ْي َن َو ْال َم ْقبُ ْولِ ْي َن‬
،‫ستَ ْغفِ ُر هللا لِى َولَ ُك ْم‬ ْ ‫ اَقُ ْو ُل قَ ْولِى َه َذا َوا‬،‫صالِ ِح ْي َن‬ َّ ‫فِى ُز ْم َر ِة ِعبَا ِد ِه ال‬
ْ ‫ فَا‬،‫ت‬
‫ستَ ْغفِرهُ اِنَّهُ ه َُو ْال َغفُ ْو ُر ال َّر ِح ْي ُم‬ ْ ‫سلِ ِم ْي َن َو ْال ُم‬
ِ ‫سلِ َما‬ ْ ‫ساِئ ِر ْال ُم‬
َ ِ‫ولِ َوالِ َد ْينَا َول‬.
َ
‫هّٰلِل‬
‫هللاُ َأ ْكبَ ُر (×‪ )٣‬هللاُ َأ ْكبَ ُر (×‪ )٣‬هللاُ َأ ْكبَـ ُر َو ِ ْا َ‬
‫لح ْمـ ُد هللاُ اَ ْكبَـ ُر َكبِ ْيـرًا‪،‬‬
‫صـ ْيالً‪ ،‬الَاِلـهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ اَ ْكبَـرُ‪ ،‬هللاُ‬ ‫َو ْال َح ْم ُد هّٰلِل ِ َكثِ ْيرًا‪َ ،‬و ُسـب َْح َ‬
‫ان هللاِ بُ ْك َ‬
‫ـرةً َواَ ِ‬
‫اَ ْكبَ ُر َوهَّلِل ِ اَ ْل َح ْم ُد‪ .‬اَ ْل َح ْم ُد هللِ َربِّ ال َعـالَ ِميِ َن‪َ ،‬أ ْشـهَ ُد َأ ْن آل ِإلٰ هَ ِإالَّ هللاُ َوَأ ْشـهَ ُد َأ َّن‬
‫ٰ‬
‫صـحْ بِ ِه‬ ‫صلِّ َو َسـلِّ ْم َعلَى َسـيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ألِـ ِه َو َ‬ ‫هللا‪ ،‬اللّهُ َّم َ‬ ‫ُم َح َّم ًدا َرس ُْو ُل ِ‬
‫َأجْ َم ِعي َْن‪ .‬اَ َّما بَ ْع َد ‪ :‬يَا َأيُّهَــا النَّاسُ ا اتَّقُــوا هللا‪ .‬قــال هللا تعــالى‪َ :‬أ ُعــو ُـذ بِاهللِ ِم َن‬
‫ـوتُ َّن ِإالَّ َوَأ ْنتُ ْم‬ ‫َّج ِيم‪ ،‬يَا اَيُّهَا الَّ ِذي َـْن آ َمنُ ْوا اتَّقُ ْوا هللاَ َح َّ‬
‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُمـ ْ‬ ‫ال َّش ْيطَ ِ‬
‫ان الر ِ‬
‫ُص ـلُّ ْو َن َعلَى النَّبِ ِّي‪ ،‬يَــا اَيُّهَــا الَّ ِذي َْن‬
‫ال تَ َعالَى‪ :‬اِ َّن هللاَ َو َمالَِئ َكتَهُ ي َ‬ ‫ُم ْسلِ ُم ْو َن ‪َ .‬وقَ َ‬
‫صـلَّى هللاُ‬ ‫صـلِّ َعلَى َسـيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‪َ ،‬‬ ‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسـلِ ْي ًما‪ .‬اَللَّهُ َّم َ‬
‫آ َمنُ ْوا َ‬
‫ك َو َمالَِئ َكـــ ِة‬‫ك َو َر ُســـلِ َ‬ ‫َعلَيْـــ ِه َو َســـلَّ َم‪َ ،‬و َعلَى ِ‬
‫آل َســـيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‪َ ،‬و َعلَى اَ ْنبِيَاِئ َ‬
‫ـر َو ُع ْث َمـ َ‬
‫ـان‬ ‫ض اللّهُ َّم َع ِن ْال ُخلَفَــا ِء الر ِ‬
‫َّاشـ ِدي َْن‪ :‬اَبِى بَ ْكـ ٍ‬
‫ـر َو ُع َمـ َ‬ ‫ْال ُمقَـ َّربِي َْن‪َ ،‬وارْ َ‬
‫الصــ َحابَ ِة َوالتَّابِ ِعي َْن وتَــابِ ِعى التَّابِ ِعي َْن‪ ،‬لَهُ ْم بِاِحْ َســ ٍ‬
‫ان اِلَى‬ ‫َو َعلِى‪َ ،‬و َع ْن بَقِيَّ ِة َّ‬
‫َّاح ِمي َْن اللَّهُ َّم ا ْغفِــرْ‬
‫ــك يَــا اَرْ َح َم الــر ِ‬ ‫ض َعنَّا َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمتِ َ‬ ‫ــو ِم الــ ِّدي ِْن‪َ ،‬وارْ َ‬ ‫يَ ْ‬
‫ت‪.‬‬‫ـوا ِ‬ ‫ت‪َ ،‬و ْال ُم ْسـلِ ِمي َْن َو ْال ُم ْسـلِ َما ِ‬
‫ت‪ ،‬اَالَحْ يَــا ِء ِم ْنهُ ْم َواالَ ْمـ َ‬ ‫لِ ْل ُمـ ْؤ ِمنِي َْن َو ْال ُمْؤ ِمنَــا ِ‬
‫اللَّهُ َّم ا ْدفَ ـ ْع َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْال َوبَــا َء َوال ـ َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َح َن َو ُس ـ ْو َء ْالفِتَ َن َو ْال ِم َح َن َمــا‬
‫ان‬‫اص ـةً‪َ ،‬و َس ـاِئ ِر ْالب ُْل ـ َد ِ‬ ‫ـر ِم ْنهَــا َو َمــا بَطَ َن‪َ ،‬ع ْن بَلَ ـ ِدنَا اِ ْن ُدونِ ِ‬
‫يس ـيَّا هَ ـ َذا َخ َّ‬ ‫ظَهَـ َ‬
‫ـاربَّ ْال َعــالَ ِمي َْن‪َ .‬ربَّنَــا آتِنَــا فِى الـ ُّد ْنيَا َح َسـنَةً َوفِى االَ ِخـ َر ِة‬
‫ْال ُم ْسـلِ ِمي َْن َعا َّمةً‪ ،‬يَـ َ‬
‫ار ‪ .‬تَقَب ََّل هَّللا ُ ِمنَّا َو ِم ْن ُك ْم‪َ ،‬و َج َعلَنَا هللاُ َواِيَّا ُك ْم ِم َن ْال َعاِئ ِدي َْن‬ ‫َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫ـر‪َ .‬و ْال َح ْمـ ُد هللِ َربِّ ال َعــالَ ِميِ َن ِعبَــا َد هللاِ‪ ،‬اِ َّن هللاَ‬ ‫ْالفَاِئ ِزي َْن‪ُ ،‬كــلُّ َعـ ٍ‬
‫ـام َواَنتُ ْم بِ َخ ْيـ ٍ‬
‫ان‪َ ،‬واِ ْيتَا ِء ِذى ْالقُــرْ بَى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ َش ـا ِء َو ْال ُم ْن َكـ َ‬
‫ـر‬ ‫االحْ َس ِ‬ ‫يَْأ ُم ُرنَا بِ ْال َع ْد ِل َو ِ‬
‫اشــ ُكر ُْوهُ‬ ‫َو ْالبَ ْغ ِي‪ ،‬يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَــ َذ َّكر ُْو َن‪َ ،‬و ْاذ ُكــ رُواـ هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْ‬
‫ــذ ُكرْ ُك ْم‪َ ،‬و ْ‬
‫َعلَى ِن َع ِم ِه يَ ْذ ُكرْ ُك ْم‪َ ،‬ولَ ِذ ْك ُر هللاِ اَ ْكبَرْ ‪َ .‬وهللاُ يَ ْعلَ ُم ما َ تَصْ نَع ُْو َن‬

Anda mungkin juga menyukai