Anda di halaman 1dari 4

 

Khutbah I
ُ‫ َأ ْشهَ ُد اَ ْن اَل اِلَهَ اِاَّل هللا‬،‫ َولَ ْم يَ ُك ْن لَهُ ُكفُ ًوا َأ َح ٌد‬،‫ الَّ ِذيْ لَ ْم يَلِ ْد َولَ ْم يُوْ لَ ْد‬،‫ص َم ِد‬َّ ‫ اَ ْل َح ْم ُد هللِ اَأْل َح ِد ْالفَرْ ِد ال‬،ِ‫ اَ ْل َح ْم ُد هلل‬ 
‫ص( ِّل َو َس(لِّ ْم‬ َ ‫ اَللَّهُ َّم‬.َ‫ َواَ ْشهَ ُد اَ َّن َسيِّ َدنَا( َو َموْ اَل نَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر ُس(وْ لُهُ ْال ُم َس( َّمى بِطَ(هَ َوَأحْ َم( د‬،ُ‫َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْيكَ لَه‬
‫(وى‬ ِ ْ‫ ُأو‬، َ‫اض(رُوْ ن‬
َ (‫ص( ْينِ ْي نَ ْف ِس( ْي َواِيَّا ُك ْم بِتَ ْق‬ ِ ‫ فَيَا اَيُّهَا ْال َح‬،ُ‫ اَ َّما بَ ْعد‬.‫ب‬ ِ ‫ار ْك َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ن ْال ُمجْ تَبَى ْال ُمقَ َّر‬ ِ َ‫َوب‬
‫هَّللا‬ ُ َّ ‫َأ‬ ْ ُ
    َ‫ يَا يُّهَا ال ِذينَ آ َمنُوا اتَّقوا َ َو ُكونُوا َم َع الصَّا ِدقِين‬،‫ قَا َل هللاُ تَ َعالَى فِ ْي ِكتَابِ ِه ال َك ِري ِْم‬. َ‫ فَقَ ْد فَا َز ال ُمتَّقوْ ن‬،ِ‫هللا‬ ْ

Ma’asyiral hadhirin, hafidzakumullah

  Pada kesempatan yang mulia ini dan di tempat yang sangat mulia
ini, kami berwasiat kepada pribadi kami sendiri, juga kepada para
hadirin sekalian, marilah kita senantiasa meningkatkan takwa kita
kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan berusaha menjalankan
perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. 

Ma’asyiral hadhirin, hafidzakumullah 

Masing-masing di antara kita pasti mendambakan diberi karunia


Allah subhanahu wa ta’ala berupa keturunan atau anak yang sholeh,
patuh kepada kedua orang tua, cerdas, berguna kepada agama, nusa
dan bangsa, karena siapa lagi yg kita (orang tua) harapkan doanya
setelah kita terpisah dari dunia ini kalau bukan mengharap doa anak
yang sholeh.
‫ صدقة جارية أو علم ينتفع به أو ولد صالح يدعو له‬: ‫اذا مات ابن آدم انقطع عمله اال من ثالث‬
(HR. Muslim)

Salah satu ulama besar dari kalangan kita yang telah wafat adalah
KH Abdullah Zen Salam, ulama kenamaan asal Pati Jawa Tengah.
Beliau pernah berpesan bagi siapa saja yang ingin anaknya jadi anak
saleh, hendaknya ia sering-sering mbancak’i (Menshodaqohi)
anaknya. 

Di dalam tradisi Jawa, biasanya jika ada orang mempunyai anak kecil,
ia akan membikin semacam selamatan bisa berupa nasi atau
sejenisnya kemudian dibagi-bagikan ke para tetangga atau warga
sekitar. Bancaan dalam tradisi Jawa merupakan bentuk sedekah
dalam bahasa agama.
Hanya saja, Mbah Dullah, sapaan akrab Kiai Abdullah Salam,
mewasiatkan bahwa bancaan tidak mesti harus menunggu kapan
hari neptu-nya atau sesuai kapan hari lahirnya, tapi bancaan atau
sedekahan perlu dilakukan sesering mungkin. Rasulullah saw
bersabda:

  ‫ص َدقَةُ تَ ُس ُّد َسب ِْع ْينَ بَابًا ِمنَ السُّوْ ِء‬


َّ ‫ال‬

Artinya, “Sedekah itu menutup 70 pintu keburukan.” (HR At-


Thabarani) 

Hadirin yang berbahagia Anak nakal itu merupakan keburukan, tidak


mau belajar rajin merupakan sebuah keburukan, tidak patuh
terhadap kedua orang tua juga keburukan, tidak mau mengaji juga
keburukan, bahkan na’udzubillah ada yg mengiginkan orang tuanya
masuk neraka dan berbagai keburukan keburukan yang lainnya,
maka untuk menutup atau menangkal keburukan-keburukan
tersebut perlu bersedekah atau bancaan yang dilakukan oleh orang
tua yang pada saat ia memberikan sedekahnya sembari berniat
mbancak’i atau menyedekahi anaknya. 

Sedekah tidak melulu dengan harta. Kita bisa memilih sedekah


sesuai dengan kemampuan kita.  Sabda Rasulullah saw:

َ ‫ َم ْن َكانَ لَهُ َما ٌل فَ ْليَت‬ 


(ْ ‫َص َّد‬
  ‫ق بِ َمالِ ِه‬

Artinya, “Barangsiapa memiliki harta, bersedekahlah ia dengan


hartanya.”
‫ق بِ ِع ْل ِم ِه‬ َ َ‫ َو َم ْن َكانَ لَهُ ِع ْل ٌم فَ ْليَت‬ 
(ْ ‫ص َّد‬

Artinya, “Barangsiapa memiliki ilmu, bersedekahlah ia dengan


ilmunya.”

َ َ‫ َو َم ْن َكانَ لَهُ قُ َّوةٌ فَ ْليَت‬ 


‫ص َّد ْق بِقُ َّوتِ ِه‬
Artinya, “Serta, barangsiapa yang memiliki tenaga, bersedekahlah ia
dengan tenaganya.” (HR. Anas bin Malik)

Ma’asyiral hadlirin hafidzakumullah  


Yang pertama adalah sedekah dengan harta. Sedekah dengan harta
tidak harus berupa uang. Sedekah bisa berupa pakaian bekas yang
masih layak pakai namun sudah tidak kita pakai, kita berikan kepada
orang lain, itu namanya sedekah. Ada orang makan, ada kucing
mendekat lalu ia ambil dagingnya, kucingnya dikasih tulang, itu juga
sedekah. Memberikan nafkah kepada anak-istri itu juga sedekah
bahkan pada saat kita makan, lalu ada makanan yang tercecer
dimakan semut dan kita niatkan untuk membiarkannya, itu juga
sedekah harta yang kesemuanya itu jika kita niatkan untuk
menyedekahi atau mbancak’i anak kita, insyaallah akan
menghindarkan anak kita dari berbagai macam keburukan. 

Pada hadits tadi disebutkan yang kedua, barang siapa yang


mempunyai ilmu, maka bersedekahlah dengan ilmunya. Artinya
pada saat orang tua mengajari anaknya sendiri, ada guru yang
mengajari anak didiknya, kiai mengajari santrinya, semua hal ini
adalah sedekah, maka niatkan itu semua pahala untuk anak kita. 

Yang ketiga adalah barangsiapa yang memiliki tenaga,


bersedekahlah ia dengan tenaganya. Hal ini berlaku baik bagi orang
kaya maupun miskin, semuanya mempunyai kesempatan yang
sama. Saat kita berpapasan dengan orang tua, kita bantu
mengangkat barangnya, atau membersihkan masjid atau bahkan
hanya menyalakan saklar lampu masjid, atau bahkan tersenyum
kepada saudara kita itu juga bisa bernilai sedekah yang kalau kita
niatkan untuk anak-anak kita, anak kita akan mendapatkan atsar
barakahnya amalan-amalan tersebut. Rasulullah saw bersabda:
َ َ‫تَبَ ُّس ُمكَ فِى َوجْ ِه َأ ِخيكَ لَك‬
ٌ‫ص َدقَة‬

Artinya: “Senyummu di hadapan saudaramu adalah (bernilai)


sedekah bagimu.” (HR At-Tirmidzi).

Ma’asyiral hadlirin hafidzakumullah

Mengelola anak tidak hanya semata-mata memberikan mereka


makan, minum, pakaian dan kebutuhan-kebutuhan hayawaniyah
‫‪mereka, namun perlu pendidikan ruh bagi mereka yang tidak selalu‬‬
‫‪kasat mata. Karena itu orang tua perlu banyak melakukan tirakat‬‬
‫‪(riyadhah) supaya anak-anaknya diberikan belas kasih dari Allah dari‬‬
‫‪sababiyah sedekahnya orang tua setiap saat yang pahalanya‬‬
‫‪diniatkan untuk anak-anaknya.  Betapa banyak orang tua yang‬‬
‫‪mendidik anaknya dengan keras, namun anaknya malah justru‬‬
‫‪semakin jauh, semakin tidak menurut kepada orang tua. Jika‬‬
‫‪demikian keadaannya, orang tua perlu sadar, ada langkah-langkah‬‬
‫‪yang perlu ia tempuh supaya anaknya menjadi anak yang dibina‬‬
‫‪sesuai tuntunan agama, di antaranya dengan mengikuti saran dari‬‬
‫‪KH Abdullah Zen Salam tadi. Selain tentu soal bagaimana shalatnya,‬‬
‫‪puasanya dan lain sebagai nya tetap harus diperhatikan dengan baik‬‬
‫‪dan seksama.   ‬‬

‫‪Semoga anak kita, keluarga kita benar-benar diberikan perlindungan‬‬


‫‪oleh Allah subhanahu wa ta’ala sehingga mereka menjadi‬‬
‫‪pandangan sejuk kita baik di dunia maupun di akhirat, amin.‬‬

‫‪َ   ‬أقُوْ ُل قَوْ لِ ْي ٰه َذا‪َ ،‬وَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِ ْي َولَ ُك ْم‪ ،‬فَا ْستَ ْغفِرُوْ هُ‪ِ ،‬إنَّهُ هُ َو ْال َغفُوْ ُر الر ِ‬
‫َّح ْي ُ(م ‪ ‬‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫ك‪ ‬‬ ‫صلِّ ْي َوُأ َسلِّ ُ(م َعلَى َسيِّ ِدنَا( ُم َح َّم ٍد ِن ْال ُمصْ طَفَى‪َ ،‬أ ْشهَ ُد َأ ْن اَّل إلهَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي َ(‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ َو َكفَى‪َ ،‬وُأ َ‬
‫ص ْي ُك ْم‬‫صحْ بِ ِه ال ُّش َرفَا( ‪َ  ‬أ َّما بَ ْعدُ‪ ،‬فَيَا َأيُّهَا ْال ُم ْسلِ ُموْ نَ ‪ُ ،‬أوْ ِ‬ ‫لَهُ‪َ ،‬وَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬
‫صاَل ِة َوال َّساَل ِ(م َعلَى نَبِيِّ ِه ْال َك ِري ِْم‬ ‫َظي ٍْم‪َ ،‬أ َم َر ُك ْم بِال َّ‬ ‫َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ ْال َعلِ ِّي ْال َع ِظي ِْم َوا ْعلَ ُموْ ا َأ َّن هللاَ َأ َم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر ع ِ‬
‫ٰ‬
‫ص ِّل َعلَى‬ ‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا( تَ ْسلِي ًما‪ ،‬اَللّهُ َّم َ‬ ‫ُصلُّونَ َعلَى النَّبِ ِّي‪ ،‬يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا َ‬ ‫ال‪ِ :‬إ َّن هللاَ َو َماَل ِئ َكتَهُ ي َ‬ ‫فَقَ َ‬
‫ار ْ(ك َعلَى‬ ‫آل َسيِّ ِدنَا ِإب َْرا ِه ْي َم َوبَ ِ‬ ‫صلَّيْتَ َعلَى َسيِّ ِدنَا ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى ِ‬ ‫آل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬
‫آل َسيِّ ِدنَا( ِإب َْرا ِه ْي َم‪ ،‬فِ ْي ْال َعالَ ِم ْينَ‬‫ار ْكتَ َعلَى َسيِّ ِدنَا ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى ِ‬ ‫آل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما بَ َ‬ ‫َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬
‫ٰ‬
‫ت‪ ،‬اللهم‬ ‫ت اَأْلحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأْل ْم َوا ِ‬ ‫وال ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬
‫ت ْ‬ ‫ِإنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد ‪  ‬اَللّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَاَل َء َو ْالغَاَل َء َو ْال َوبَا َء َو ْالفَحْ َشا َء َو ْال ُم ْن َك َر َو ْالبَ ْغ َي َوال ُّسيُوْ فَ ْال ُم ْختَلِفَةَ َوال َّشدَاِئ َد َو ْال ِم َحنَ ‪َ ،‬ما ظَهَ َر‬
‫إن هللاَ‬ ‫َان ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عَا َّمةً‪ِ ،‬إنَّكَ َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ْي ٌر ‪ِ  ‬عبَا َد هللاِ‪َّ ،‬‬ ‫صةً َو ِم ْن ب ُْلد ِ‬ ‫ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ ‪ِ ،‬م ْن بَلَ ِدنَا هَ َذا خَا َّ‬
‫ان َوِإ ْيتَا ِء ِذي ْالقُرْ بَى ويَ ْنهَى( َع ِن الفَحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َوالبَ ْغ ِي‪ ،‬يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ ‪.‬‬ ‫يَْأ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواإْل حْ َس ِ‬
‫‪  ‬فَاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْ(م َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَ ُر‬

Anda mungkin juga menyukai