Anda di halaman 1dari 10

Pidato Agama Islam

Contoh pidato Agama Islam singkat :tentang Kemuliaan Wanita

ُ‫سالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬


َّ ‫ال‬

ِ ‫ َمنْ يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬،‫ت َأ ْع َمالِنَا‬


ْ‫ض َّل لَهُ َو َمن‬ ِ ‫سيَِّئا‬ َ ْ‫سنَا َو ِمن‬ ِ ُ‫ش ُر ْو ِر َأ ْنف‬
ُ ْ‫ َونَ ُعو ُذ بِاهللِ ِمن‬،ُ‫ستَ ْغفِ ُره‬ ْ َ‫ستَ ِع ْينُهُ َون‬ْ َ‫ِإنَّ ا ْل َح ْم َد هَّلِل ِ نَ ْح َم ُدهُ َون‬
‫ َأ َّما َب ْعدُ؛‬،.ُ‫س ْولُه‬
ُ ‫ش َه ُد َأنَّ ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر‬
ْ ‫ َوَأ‬،ُ‫ش ِر ْي َك لَه‬
َ َ‫ش َه ُد َأنْ الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َو ْح َدهُ ال‬ْ ‫ََأ‬، ُ‫ي لَه‬ َ ‫ضلِ ْل فَالَ هَا ِد‬ ْ ُ‫ي‬

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat ilahi Rabbi, atas karunia-Nya kita bisa sama-
sama berkumpul dalam rangka thalabulilmi, mencari ilmu. Serta kita bisa bersilaturahim,
bertatap muka di majlis yang mulia ini dalam kadaan aman fi amanillah, sehat wal afiat. Mudah-
mudaham setiap derap langkah bisa membuahkan pahala bagi kita semua, bisa menjadi
penghapus dosa dan pengangkat derajat di hadapan Allah Swt.

Taklupa semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Saw., kepada keluarganya, sahabatnya, para tabi’in, tabiut tabiahum, kepada kita
semua, serta kepada seluruh umatnya hingga akhir zaman yang menjadikannya sebagai uswatun
hasanah, suri tauladan yang baik.

Bapak, Ibu yang dirahmati Allah, Sesungguhnya agama Islam sangat memuliakan dan
mengagungkan kedudukan kaum perempuan, dengan menyamakan mereka dengan kaum laki-
laki dalam mayoritas hukum-hukum syariat, dalam kewajiban bertauhid kepada Allah,
menyempurnakan keimanan, dalam pahala dan siksaan, serta keumuman anjuran dan larangan
dalam Islam.

Allah Ta’ala berfirman,

{‫ُظلَ ُمونَ نَقِيرًا‬ َ ‫ت ِم ْن َذ َك ٍر َأوْ ُأ ْنثَى َوهُ َو ُمْؤ ِم ٌن فَُأولَِئ‬


ْ ‫ك يَ ْد ُخلُونَ ْال َجنَّةَ َوال ي‬ ِ ‫}و َم ْن يَ ْع َملْ ِمنَ الصَّالِ َحا‬
َ

“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan sedang
dia orang yang beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak
dianiaya walau sedikitpun” (QS an-Nisaa’:124).

Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman,

{ َ‫صالِحا ً ِم ْن َذ َك ٍر َأوْ ُأ ْنثَى َوهُ َو ُمْؤ ِم ٌن فَلَنُحْ يِيَنَّهُ َحيَاةً طَيِّبَةً َولَنَجْ ِزيَنَّهُ ْم َأجْ َرهُ ْم بَِأحْ َس ِن َما َكانُوا يَ ْع َملُون‬
َ ‫} َم ْن َع ِم َل‬

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (di dunia),
dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka (di akhirat) dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS an-Nahl:97). [Lihat keterangan syaikh
Bakr Abu Zaid dalam kitab “Hiraasatul fadhiilah” (hal. 17)].

Sebagaimana Islam juga sangat memperhatikan hak-hak kaum perempuan, dan mensyariatkan
hukum-hukum yang agung untuk menjaga dan melindungi mereka.[Lihat kitab “al-Mar’ah,
baina takriimil Islam wa da’aawat tahriir” (hal. 6)].

Syaikh Shaleh al-Fauzan berkata, “Wanita muslimah memiliki kedudukan (yang agung) dalam
Islam, sehingga disandarkan kepadanya banyak tugas (yang mulia dalam Islam). Oleh karena
itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam  selalu menyampaikan nasehat-nasehat yang khusus bagi
kaum wanita, bahkan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan wasiat khusus tentang
wanita dalam kutbah beliau di Arafah (ketika haji wada’). [Dalam HR. Muslim (no. 1218)]. Ini
semua menunjukkan wajibnya memberikan perhatian kepada kaum wanita di setiap waktu…
[ Kitab “at-Tanbiihaat ‘ala ahkaamin takhtashshu bil mu’minaat” (hal. 5)].
.:: Tugas dan peran penting wanita.

Agungnya tugas dan peran wanita ini terlihat jelas pada kedudukannya sebagai pendidik pertama
dan utama generasi muda Islam, yang dengan memberikan bimbingan yang baik bagi mereka,
berarti telah mengusahakan perbaikan besar bagi masyarakat dan umat Islam.

Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin berkata, “Sesungguhnya kaum wanita memiliki
peran yang agung dan penting dalam upaya memperbaiki (kondisi) masyarakat, hal ini
dikarenakan (upaya) memperbaiki (kondisi) masyarakat itu ditempuh dari dua sisi:

– Yang pertama: perbaikan (kondisi) di luar (rumah), yang dilakukan di pasar, mesjid dan
tempat-tempat lainnya di luar (rumah). Yang perbaikan ini didominasi oleh kaum laki-laki,
karena merekalah orang-orang yang beraktifitas di luar (rumah).

– Yang kedua: perbaikan di balik dinding (di dalam rumah), yang ini dilakukan di dalam
rumah. Tugas (mulia) ini umumnya disandarkan kepada kaum wanita, karena merekalah
pemimpin/pendidik di dalam rumah, sebagaimana firman Allah Ta’ala kepada istri-istri Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam,

َّ ‫ َوَأقِ ْمنَ ال‬،‫َوقَرْ نَ فِي بُيُوتِ ُك َّن َواَل تَبَرَّجْ نَ تَبَرُّ َج ْال َجا ِهلِيَّ ِة اُأْلولَى‬
َ ‫ ِإنَّ َما ي ُِري ُد هَّللا ُ لِي ُْذ ِه‬،ُ‫صاَل ةَ َوَآتِينَ ال َّز َكاةَ َوَأ ِط ْعنَ هَّللا َ َو َرسُولَه‬
{‫ب‬
‫َط ِهيرًا‬ ْ ‫ت َويُطَه َِّر ُك ْم ت‬ِ ‫س َأ ْه َل ْالبَ ْي‬َ ْ‫} َع ْن ُك ُم الرِّج‬

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu, dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku
seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu, dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan
taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari
kamu, hai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya” (QS al-Ahzaab:33).

Oleh karena itu, tidak salah jika sekiranya kita mengatakan: bahwa sesungguhnya kebaikan
separuh atau bahkan lebih dari (jumlah) masyarakat disandarkan kepada kaum wanita.

Demikianlah pidato agama islam yang singkat ini. Semoga ceramah agama Islam tentang
kemuliaan wanita ini bermanfaat, dan jika ada kesalahan, maka hal itu karena khilaf dan
kebodohan ilmu saya. Mohon maaf atas segala kekurangannya.

Bilahit taufiq wal hidayah. wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuhu .

Baca juga artikel kami yang menarik lainnya di sini: Cara Berbakti Kepada Orang Tua.
Pidato Agama Islam Tentang Sedekah
0

Pidato Agama Islam tentang Sedekah

Assalamualaikum wr wb, Bapak-bapak/ibu-ibu beserta rekan-rekan yang saya hormati, pertama-


tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat yang Insya Allah
penuh barokah ini, amiiin

Tidak lupa shalawat dan salam semoga terpanjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, sang Nabi
yang telah mengajarkan kita peka terhadap tetangga, sahabat, keluarga, dan karib kerabat dengan
zakat dan sedekah.

Hadirin rahimakumullah
saya ucapkan banyak terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk menyampaikan
sebuah pidato tentang sedekah …

sedekah mempunyai banyak sekali manfaat dan barokah diantaranya adalah :

Sedekah menjadi penyebab bertambahnya rezeki

Manfaat sedekah yang pertama adalah bahawa sedekah adalah sebab bertambahnya rezeki.
Bukannya berkurang, harta kita justru akan bertambah jikalau kita bersedekah. Rasululah SAW
bersabda, "Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang
banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi kalian". (Al-Wasail 6: 255,
hadis ke 11)

Bahkan di dalam Ayat yang lain Allah akan melipat pahala sodaqoh kita berlipat-lipat
jumlahnya. Dalam Al-Quran Surat 6:160, Allah menjanjikan balasan 10x lipat bagi mereka yang
mau berbuat baik. Bahkan di dalam Al-Quran Surat: 2: 261, Allah menjanjikan balasan sampai
700 x lipat. Allah SWT berfirman :

Artinya : Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan


hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.
dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui. (Al Baqarah: 261).

Sedekah adalah perantara kepada tercapainya hakikat kebaikan

Diantara manfaat sedekah yang keduanya adalah bahwa sedekah adalah bukti nyata hakikat
suatu kebaikan. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Taala dalam surat Ali Imran ayat 92:

Artinya: Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka
Sesungguhnya Allah mengetahuinya. (Ali Imran: 92)

Malaikat akan mendoakan orang yang bersedekah dan melaknat orang yang bakhil

Manfat bersedekah yang ketiga adalah bahwa malaikat akan senantiasa berada dengan orang
yang selalu bersedekah dan juga mendoakannya. Hal ini karena Nabi Muhammad SAW pernah
bersabda :

Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Nabi saw. bersabda, Ketika seorang hamba berada pada waktu
pagi, dua malaikat akan turun kepadanya, lalu salah satu berkata, Ya Allah, berilah pahala
kepada orang yang menginfakkan hartanya. Kemudian malaikat yang satu berkata, Ya Allah,
binasakanlah orang-orang yang bakhil. (Muttafaq Alaih).

Mengangkat derajat

Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, Sedekah itu tidak akan mengurangi harta.
Allah swt. akan menambah kemuliaan kepada hamba-Nya yang pemaaf. Dan bagi hamba yang
tawadhu karena Allah swt., Allah swt. akan mengangkat (derajatnya). (HR. Muslim)

Itulah beberapa manfaat sedekah, sebetulnya banyak sekali manffat sedekah yang akan didapat
oleh seorang muslim. Karena itulah, kita tak lagi asing mendengar kisah para sahabat Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam yang amat ringan tangan dalam bersedekah. Abu Bakar Ash-Shiddiq
Radhiallahuanhu telah menginfakkan seluruh hartanya dalam suatu kesempatan, dan Umar
Radhiallahuanhu menginfakkan separoh hartanya, sedangkan Utsman Radhiallahuanhu
menyiapkan bekal seluruh pasukan al-usrah. Jika kita merasa berat dengan sedekah harta, ada
banyak bentuk sedekah lain yang bisa kita lakukan. Salah satunya adalah sebagaimana
dinyatakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bahwa Senyum dihadapan saudaramu
adalah sedekah (Riwayat Muslim).

Sifat kikir, merasa rugi dan juga takut miskin adalah penghalang bagi seseorang untuk
membagikan hartanya yang dimiliki, apalagi sesuatu yang amat dicintai. Padahal, di balik uluran
tangan atau menyedekahkan harta itu ada keutamaan yang Allah Subhanahu wa Taala janjikan.

Mudah-mudahan dengan banyaknya kita bersedekah menjadi jalan terbuakanya ridha Allah
SWT.
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh

Alhamdulilah-alhamdulilah hirabil alamin, asholatu washolatu wasalamu ngala asrofil amyai


war mursalim syayidina wanabi muhamadin wa ngala alihi wasyohbihi ajekmain,ama bakdu

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmad dan
hidayahNYA kepada kita semua. Tidak lupa Shalawat dan salam kita haturkan kepada Nabi
Muhamad SAW, Mudah-mudahan kita mendapat syavaatnya di hari yaumul kiamah. Allohuma
amin.

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk
menyampaikan sebuah pidato yang berjudul Islam dan Lingkungan Hidup

Pertama Agama Islam adalah sebuah agama yang mulia disisi Allah, sesuai dengan asal katanya,
aslama, yuslimu, islaman, yang artinya selamat, sejahtera atau damai. Maksudnya Allah SWT
menurunkan agama Islam adalah agar seluruh umat manusia dapat hidup selamat, ,
sejahtera ,damai sampai dunia kiamat.

Dan Sebagai khalifah di dunia, manusia diciptakan Allah untuk menjaga kebaikan alam semesta
dan bukan merusaknya. Dahulu, sebelum Allah Subhanahu Wataala menciptakan nabi Adam,
para malaikat khawatir kepada manusia yang hanya akan membuat kerusakan di muka bumi ini.
Para malaikat telah melihat contoh dari golongan jin yang telah ada di dunia jauh sebelum nabi
Adam diturunkan, sehingga mereka khawatir manusia akan melakukan hal yang sama .

Hadirin yang dimuliakan Allah banyak ayat al Quran yang menjelaskan bahwa manusia tidak
boleh membuat kerusakan di dunia ini . Salah satu di antaranya adalah ayat yang berbunyi:

Artinya:Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah Allah memperbaikinya
(QS. Al Araf: 56). Kerusakan yang dimaksud ada dua macam, yang pertama, kerusakan
zhahiriah (material), dan yang kedua, adalah kerusakan batiniyah (spiritual). Kerusakan
zhahiriah (material) dapat mengakibatkan bencana dan membawa kerugian yang besar bagi umat
manusia. Tidak saja harta benda yang akan hancur binasa, akan tetapi jiwa raga pun dapat
musnah karenaNYA.

Akhir-akhir ini, kerusakan alam yang telah nyata dan tidak diragukan lagi adalah apa yang
diistilahkan manusia sebagai global warming, yakni pemanasan bumi secara menyeluruh, yang
menyebabkan mencairnya es-es di Kutub, mengubah cuaca menjadi ekstrim dan tidak menentu,
menaikkan permukaan laut, menghancurkan kehidupan ikan-ikan di laut dan banyak lagi
permasalahan yang mengerikan. Semua kerusakan itu semua karena ulah manusia yang rakus.

Nah sekarang apakah ada solusi dari permasalahan diatas,tentu kita dapat menyelamatkan bumi
ini dari global warming, yaitu ada lima solusi yang pertama: Berhenti atau kurangi makan
daging karena industri peternakan penyumbang terbesar pencemaran tanah dan sumber air
bersih,batasilah emisi karbondioksida, tanamlah lebih banyak pohon, daur ulang dan gunakan
ulang, gunakan alat transportasi yang ramah lingkungan.

Islam juga memerintahkan untuk menjaga lingkungan. Rasulullah SAW pernah bersabda:
Tiadalah seseorang yang menanam sebatang pohon, maka Allah Azza Wajalla mencatat pahala
baginya sebanyak buah yang dihasilkan oleh pohon itu. (HR. Ahmad). Dalam hadis yang lain
Rasulullah bersabda: Tiadalah seorang muslim yang menanam sebatang pohon, kecuali apa saja
yang dimakan dari pohon itu adalah sedekah baginya, yang dicuri dari pohon itu juga sedekah
baginya, yang dimakan binatang buas juga menjadi sedekah baginya, yang dimakan burung juga
sedekah baginya, dan tidaklah siapa pun yang mengambil dari pohon itu, melainkan itu juga
menjadi sedekah bagi orang yang menanamnya. (HR. Muslim)

Ada fakta bahwa sseorang vegetarian dengan standard diet kita akan menghemat 1,5 ton emisi
rumah kaca setiap tahunnya

Demikian pentingnya menjaga keseimbangan alam serta senangtiasa membiasakan hidup sehat
dan bersih. Yang terpenting adalah kita memberikan anak cucu kita tempat yang lebih baik
untuk ditinggali. Kita itu masih punya kesempatan untuk melakukannya yang kita butuhkan
hanyalah kemauan yang kuat untuk berubah. Maha Suci Allah Yang telah menurunkan Agama
Islam yang mulia untuk dijadikan pegangan bagi manusia-manusia yang dimuliakan-Nya

Demikian pidato yang saya sampaikan semoga bermanfaat bagi kita semua,banyak salah kata
mohon maaf yang sebesar-besarnya

Wal hitaufik wal hidayah

Wassalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh


Nikah Itu Indah
Catatan Kecil Sebuah Pernikahan Islam

Semoga Allah menghimpun yang terserak dari keduanya,


memberkati mereka berdua,
dan kiranya Allah meningkatkan kualitas keturunan mereka.
Menjadikan pembuka pintu-pintu rahmat, sumber ilmu,
dan hikmah serta memberikan rasa aman bagi umat.
(Doa Rasulullah pada pernikahan Fatimah Azzahra dengan Ali bin Abi Tholib)

“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami, pasangan-pasangan kami, dan keturunan kami
sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang bertakwa” (QS Al
Furqan:74)

Ya Allah tentramkanlah antara kedua mempelai iniseperti engkau tentramkan antara Nabi Adam
dan Hawa, Yusuf dan Zulaikha, junjungan kami Nabi Muhammad dab Khadijah (Al Kubra)

“Ya Allah panjangkanlah umur kami, teguhkanlah iman kami, bagusi amal perbuatan kami,
lapangkan rizki kami, dekatkan kami menuju kebaikan, jauhkan kami dari keburukan, kabulkan
hajat kami yang mendatangkan ridho-Mu dan kebajikan. Semoga Allah melimpahkan shalawat
dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW dan para sahabat.” (Doa Walimatul
Ursy)
Nikah Itu Indah………………….

“Diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu
sendiri, seupaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Allah jadikan bagimu
cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya yang demikian itu benar-bernar terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang berfikir.” (QS Ar-Rum:21)

Dalam Hadist Tarmidzi dari Abu Hurairah, Rasulullah pernah bersabda : “Tiga golongan
yang berhak ditolong oleh Allah, yakni pejuang di jalan Allah, mukatib (budak yang membeli
dari tuannya) yang mau melunasi pembayarannya dan orang menikah karena mau menjauhkan
dirinya dari yang haram.”

Catatan Kecil Sebuah Pernikahan yang Islam

Pernikahan atau perkawinan dalam pandangan Islam bukan hanya merupakan bentuk
formalisasi hubungan suami istri atau pemenuhan kebutuhan fitrah insani semata, tetapi lebih
dari itu, merupakan amal ibadah yang disyariatkan. Meskipun upacara yang sakral itu tidak bisa
dipisahkan dari statusnya sebagai ibadah, namun dalam pelaksanaannya seringkali tampil dalam
tata cara yang berbeda-beda, bahkan cenderung didominasi adat istiadat setempat yang merusak
nilai ibadah itu sendiri.
Adalah merupakan kewajiban bagi setiap muslim untuk memahami seluruh aspek
peribadatan dalam Islam, khususnya dalam masalah pernikahan. Apa pula hikmah dan rahasia
dibaliknya serta bagaimana etika penyelenggaraan pernikahan itu, Insya Allah akan diberkati
Allah Azza Wa Jalla, disamping terbebas dari aktivitas yang menyimpang dari ajaran Islam.

Antara Ibadah dan Fitrah

Dikatakan sebagai fitrah karena secara jelas Allah dan Rasul-Nya mensyariatkan nikah
sebagai perintah yang harus dilaksanakan seperti termaktub dalam Al-Quran dan Sunah:
“Maka nikahilah olehmu perempuan-perempuan yang baik bagimu dua, tiga atau
empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka nikahilah seorang
saja…” (QS. An Nisa: 3)
“Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Rabb-Mu yang telah menciptakanmu dan
menjadikan materi daripadanya dan daripada keduanya berkembang biak laki-laki dan
perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu saling meminta dengan
nama-Nya dan takutlah (akan memutuskan) silaturahmi. Sesungguhnya Allah mengawasi
kamu”. (QS An Nisa:1)

Lebih tegas diperintahkan oleh Rasulullah SAW kepada kaum muda yang sudah
memiliki kesiapan, hendaknya segera menikah tanpa harus banyak berfikir-fikir dan menunggu-
nuggu, karena nikah itu perbuatan yang mulia dan disukai oleh Al-Khaliq. Bahkan beliau
mengingatkan amal yang terpuji ini merupakan sebagian dari kesempurnaan pelaksanaan Dien.
Jadi barangsiapa yang belum menunaikan nikah berarti ia belum mampu melaksanakan Dien
secara sempurna, sabda Rasulullah SAW.
“Wahai para pemuda, barang siapa diantara kamu telah mampu menikah, hendaklah ia
nikah. Sesungguhnya dengan demikian akan lebih menundukkan pandangan mata dan lebih
leluasa menjaga kemaluannya. Barang siapa yang tidak sanggup, maka sebaiknya berpuasa saja.
Sesungguhnya ia akan menciptakan keseimbangan.” (HR. Muslim)
“Manakala seseorang telah beristri, telah menyempurnakan separuh Dien, maka tekutlah
kepada Allah untuk menyempurnakan separuh yang lain”. (HR. Baihaqi)

Memang pernikahan merupakankebutuhan fitrah setiap insan yang tidak mungkin


dihindari. Seiring dengan kebutuhan biologis manusia, maka tumbuh pula dorongan seksualnya.
Jika hal tersebut tak tersalurkan pada hal yang benar, akan menimbulkan bencana sosial maupun
kemanusiaan. Karena itu Islam sebagai agama fitrah (QS 30:30) memberikan jalan keluarnya
secara sempurna.
Disamping aspek-aspek hidup yang lain. Islam tidak setuju terhadap sikap membujang.
Sebab ini melanggar fitrah kemanusiaan, Rasulullah pernah marah ketika mendengar salah
seorang sahabatnya berniat hendak membujang terus, demi alasan membersihkan diri dari nafsu.
Beliau bersabda:
“Sesungguhnya aku ini menikahi wanita, barangsiapa yang tidak mengikuti sunnahku
maka ia bukan termasuk golonganku”.
Inilah bukti keselarasan antara ajaran Islam dengan tuntutan biologis atas fitrah
kemanusiaan. Islam memberi jawaban terhadap seluruh persoalan insani, tidak ada satu pun
yang luput dari perhatian Islam.

Tujuan Nikah

Sesungguhnya hubungan kasih saying antara pria dan wanita merupakan masalah urgen
yang harus ditata. Dan lembaga pernikahan merupakan aturan yang mesti dipatuhi oleh setiap
muslim. Pernikahan dalam Islam bukan sekedar sarana formalisasi kebutuhan biologis, lebih
dari itu adalah untuk menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya serta upaya melestarikan
kekhalifahan manusia di muka bumi sebagai amanat suci dengan menurunkan generasi yang sah,
baik dan berkualitas dari rumah tangga yang tertata menurut syariat. Rasulullah mencintai
ummatnya yang berketurunan banyak :
“Nikahlah, perbanyaklah keturunan. Sebab di hari kiamat kelak aku akan
membanggakan kalian dari ummat-ummat yang lain”.
Pernikahan juga akan mengantarkan manusia pada ketentraman, suasana sejuk yang
membebaskan diri dari kegelisahan dan rasa gundah gulana, bila perkawinan itu dilandasi
syariat. Sebaliknya, rumah tangga akan dapat menjadi sumber api yang dapat merembet ke
aspek lain bila lepas dari landasan syar’i.
“Diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Allah
jadikan bagimu cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berfikir.” (QS. Ar-Ruum:21)
Jika demikian tujuan pernikahan, yakni keluarga sakinah dalam lindungan rahmat-Nya,
sudah barang tentu kita tak mungkin melepaskan diri dari tuntutan syari’at-Nya.
Di zaman yang sedang dilanda krisis moral seperti sekarang ini banyak kalangan muda
yang tidak punya keberanian untuk menikah, mereka takut mendayung bahtera rumah tangga
dengan segala beban resikonya, ditambah orang tua yang kebanyakan tidak mau membantu
anak-anaknya pada langkah-langkah awal memasuki jenjang pernikahan.
“Jika kamu mampu mengurus anak dan istri maka nikahlah, bila tidak maka jangan buru-
buru nikah, nanti kamu akan sengsara”, dmeikian ungkapan yang sering dilontarkan. Padahal
sang anak sudah meningkat dewasa demikian pula dengan emosi seksualitasnya. Sesungguhnya
terjadi kenyataan yang tidak sinkron. Satu pihak kita menekan anak-anak muda untuk menunda
perkawinan dengan alasan belum cukup umur, belum mampu mengurus tetek bengek keluarga
namun di pihak lain membiarkan mereka dipermainkan oleh yang dahsyat lewat realita kultur
yang penuh maksiat, lewat koran, televisi, film, pertunjukan nyata, dan lain sebagainya.
Mampukah mereka bertahan, ataukah dibiarkan saja hingga menyerempet (atau sudah)
ke arah perbuatan zina? Sangat disesalkan bila mereka tidak berani menikah, yang
sesungguhnya itu merupakan ibadah, hanya karena takut menanggung resiko ekonomi, lalu
melampiaskannya dengan cara-cara yang tidak dianjurkan, yang justru mengeluarkan banyak
biaya disamping dosa besar. Allah SWT Yang Maha Pemurah menjanjikan bagi orang yang mau
menikah :
“Hendaklah kamu mengawinkan orang-orang yang sendirian (belum menikah)
diantaramu dan orang-orang yang shaleh diantara hamba yang laki-laki dan perempuan.
Jika mereka miskin Allah akan memberi kekayaan kepada mereka dengan Karunia-Nya.
Allah Maha Luas (Karunia)-Nya lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nur:32)

Berikut ini ceramah singkat tentang akhlak seorang santri.


‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

‫الحمد هلل الذي الذي وفق من اراد من عباده للتفقه فى الدين والصالة والسالم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه الى يوم الدين اما بعد‬

Para hadirin yang berbahagia! Senang sekali saya bisa dipertemukan dengan hadirin sekalian.
Mudah-mudahan pertemuan ini menjadi wasilah bagi kita untuk bisa berkumpul di surga.
Aamiin!

Para hadirin yang berbahagia! Mari bersama kita dengarkan firman Allah SWT di dalam Al-
Qur'an:

‫قالوا سبحانك ال علم لنا اال ما علمتنا انك انت العليم الحكيم‬

Artinya: Mereka (Para Malaikat) berkata: Mahasuci Engkau Ya Allah; kami tidak memiliki
pengetahuan kecuali hanya apa saha yang Engkau beritahukan kepada kami. Sungguh Engkau
Dzat Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Para hadirin yang berbahagia. Sekarang kita akan membicarakan tentang akhlak seorang santri.
Bagaimana seorang santri harus berakhlak? Siapa yang patut dijadikan suri tauladan bagi para
santri? Dan bagaimana kisah-kisah santri hebat dengan akhlaknya?

Para hadirin yang berbahagia. Sesuai dengan ayat yang telah saya bacakan tadi, dikatakan bahwa
para Malaikat memiliki sifat tawadlu akan keilmuan. Dari sini kita bisa menyimpulkan poin
pertama akhlak santri adalah rendah hati akan ilmu; menjauhi sifat sombong. Karena sifat
sombong itu sangat berbahaya. Itu lah yang menjadi penyebab setan diusir dari surga.

Para hadirin yang berbahagia. Mari kita perhatikan kembali firman Allah SWT:

‫انهم فتية امنوا بربهم وزدناهم هدى‬

Artinya: Sungguh mereka itu adalah para pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka yaitu
Allah dan Kami (Allah) tambahkan kepada mereka petunjuk.

Para hadirin yang berbahagia. Ayat di atas merupakan ayat yang menjelaskan tentang
perjuangan ashabul Kahfi dalam membasmi kekafiran dan kemusyrikan. Dari kisah ashabul
Kahfi, kita menjadi tahu bahwa akhlak ashabul Kahfi itu merupakan akhlak yang mesti
dipraktekkan oleh para santri. Yaitu berjuang dalam kebenaran yang hakiki yaitu tetap dalam
agama Islam.

Para hadirin yang berbahagia. Akhlak seorang santri selanjutnya bisa kita lihat dalam Al-Qur'an:

‫واخفض جناحك لمن اتبعك من المؤمنين‬

Artinya: Rendahkanlah sayapmu (jangan sombong) kepada para pengikutmu dari kalangan
orang-orang mukmin.

Ayat tersebut merupakan perintah Allah kepada nabi Muhammad agar bersifat rendah hati
kepada para pengikutnya. Sebagai santri pun kita mesti bersikap rendah hati kepada semua
saudara kita baik sesama muslim, sebangsa, dan juga setanah air.
Para hadirin yang berbahagia. Suri tauladan kita adalah Nabi Muhammad saw. Akhlak
Rasulullah saw adalah Al-Qur'an; maka mestilah kita berkaca dari Al-Qur'an dalam segala ucap,
sikap, dan tindakan.

Mari kita simpulkan 3 akhlak seorang santri sesuai dengan Al-Qur'an. Pertama, tidak sombong
atas ilmu yang kita miliki. Kedua, berjuang dalam agama Islam. Ketiga, selalu rendah hati.

Para hadirin yang berbahagia. Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan pada pertemuan kali
ini. Mudah-mudahan kita bisa mengamalkannya. Aamiin.

‫هداني واياكم‬

‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Uraian di atas merupakan contoh ceramah tentang akhlak seorang santri. Semoga para santri
dapat membacanya, dapat mengambil contoh, dan bermanfaat bagi semuanya.

Anda mungkin juga menyukai