Anda di halaman 1dari 2

ُ‫ﺍﻟ َّﺴﻼَ ُﻡ َﻋﻠَ ْﻴ ُﻜ ْﻢ َﻭ َﺭﺣْ َﻤﺔُ ﻪﻠﻟﺍِ َﻭﺑَ َﺮ َﻛﺎﺗُﻪ‬

ْ‫ﻀ َّﻞ ﻟَﻪُ َﻭ َﻣ ْﻦ ﻳُﻀْ ﻠِﻞ‬ ِ ‫ َﻣ ْﻦ ﻳَ ْﻬ ِﺪ ِﻩ ﻪﻠﻟﺍُ ﻓَﻼَ ُﻣ‬، ‫ﺕ ﺃَ ْﻋ َﻤﺎﻟِﻨَﺎ‬ ِ ‫ َﻭﻧَﻌُﻮ ُﺫ ﺑِﺎﻪﻠﻟِ ِﻣ ْﻦ ُﺷﺮُﻭْ ِﺭ ﺃَ ْﻧﻔُ ِﺴﻨَﺎ َﻭ ِﻣ ْﻦ َﺳﻴِّﺌَﺎ‬، ُ‫ َﻭﻧَ ْﺴﺘَ ْﻐﻔِ ُﺮﻩ‬6ُ‫ﺇِ َّﻥ ْﺍﻟ َﺤ ْﻤ َﺪ ﻪَّﻠِﻟ ِ ﻧَﺤْ َﻤ ُﺪﻩُ َﻭﻧَ ْﺴﺘَ ِﻌ ْﻴﻨُﻪ‬
‫ ﺃَ َّﻣﺎ ﺑَ ْﻌﺪُ؛‬.، ُ‫ َﻭﺃَ ْﺷﻬَ ُﺪ ﺃَ َّﻥ ُﻣ َﺤ َّﻤﺪًﺍ َﻋ ْﺒ ُﺪﻩُ َﻭ َﺭﺳُﻮْ ﻟُﻪ‬، ُ‫ ﺃَ ْﺷﻬَ ُﺪ ﺃَ ْﻥ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﻪﻠﻟﺍُ َﻭﺣْ َﺪﻩُ ﻻَ َﺷ ِﺮ ْﻳﻚَ ﻟَﻪ‬،َ ُ‫ﻱ ﻟَﻪ‬
َ ‫ﻓَﻼَ ﻫَﺎ ِﺩ‬

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat ilahi Rabbi, atas karunia-Nya kita bisa sama-
sama berkumpul dalam rangka thalabulilmi, mencari ilmu. Serta kita bisa bersilaturahim,
bertatap muka di majlis yang mulia ini dalam kadaan aman fi amanillah, sehat wal afiat. Mudah-
mudaham setiap derap langkah bisa membuahkan pahala bagi kita semua, bisa menjadi
penghapus dosa dan pengangkat derajat di hadapan Allah Swt.

Taklupa semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Saw., kepada keluarganya, sahabatnya, para tabi’in, tabiut tabiahum, kepada kita
semua, serta kepada seluruh umatnya hingga akhir zaman yang menjadikannya sebagai uswatun
hasanah, suri tauladan yang baik.

Bapak, Ibu yang dirahmati Allah, Sesungguhnya agama Islam sangat memuliakan dan
mengagungkan kedudukan kaum perempuan, dengan menyamakan mereka dengan kaum laki-
laki dalam mayoritas hukum-hukum syariat, dalam kewajiban bertauhid kepada Allah,
menyempurnakan keimanan, dalam pahala dan siksaan, serta keumuman anjuran dan larangan
dalam Islam.

Allah Ta’ala berfirman,

{ ‫ُﻈﻠَ ُﻤﻮﻥَ ﻧَﻘِﻴﺮًﺍ‬ َ ِ‫ﺕ ِﻣ ْﻦ َﺫ َﻛ ٍﺮ ﺃَﻭْ ﺃُ ْﻧﺜَﻰ َﻭﻫُ َﻮ ُﻣ ْﺆ ِﻣ ٌﻦ ﻓَﺄُﻭﻟَﺌ‬


ْ ‫ﻚ ﻳَ ْﺪ ُﺧﻠُﻮﻥَ ْﺍﻟ َﺠﻨَّﺔَ َﻭﻻ ﻳ‬ ِ ‫} َﻭ َﻣ ْﻦ ﻳَ ْﻌ َﻤﻞْ ِﻣﻦَ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِ َﺤﺎ‬

“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan sedang dia
orang yang beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya
walau sedikitpun” (QS an-Nisaa’:124).

Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman,

{ َ‫ﺻﺎﻟِﺤﺎ ً ِﻣ ْﻦ َﺫ َﻛ ٍﺮ ﺃَﻭْ ﺃُ ْﻧﺜَﻰ َﻭﻫُ َﻮ ُﻣ ْﺆ ِﻣ ٌﻦ ﻓَﻠَﻨُﺤْ ﻴِﻴَﻨَّﻪُ َﺣﻴَﺎﺓً ﻃَﻴِّﺒَﺔً َﻭﻟَﻨَﺠْ ِﺰﻳَﻨَّﻬُ ْﻢ ﺃَﺟْ َﺮﻫُ ْﻢ ﺑِﺄَﺣْ َﺴ ِﻦ َﻣﺎ َﻛﺎﻧُﻮﺍ ﻳَ ْﻌ َﻤﻠُﻮﻥ‬
َ ‫} َﻣ ْﻦ َﻋ ِﻤ َﻞ‬

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (di dunia), dan
sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka (di akhirat) dengan pahala yang lebih
baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS an-Nahl:97). [Lihat keterangan syaikh Bakr Abu
Zaid dalam kitab “Hiraasatul fadhiilah” (hal. 17)].

Sebagaimana Islam juga sangat memperhatikan hak-hak kaum perempuan, dan mensyariatkan
hukum-hukum yang agung untuk menjaga dan melindungi mereka.[Lihat kitab “al-Mar’ah, baina
takriimil Islam wa da’aawat tahriir” (hal. 6)].
Syaikh Shaleh al-Fauzan berkata, “Wanita muslimah memiliki kedudukan (yang agung) dalam
Islam, sehingga disandarkan kepadanya banyak tugas (yang mulia dalam Islam). Oleh karena itu,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu menyampaikan nasehat-nasehat yang khusus bagi kaum
wanita, bahkan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan wasiat khusus tentang wanita
dalam kutbah beliau di Arafah (ketika haji wada’). [Dalam HR. Muslim (no. 1218)] . Ini semua
menunjukkan wajibnya memberikan perhatian kepada kaum wanita di setiap waktu…[ Kitab “at-
Tanbiihaat ‘ala ahkaamin takhtashshu bil mu’minaat” (hal. 5)].

.:: Tugas dan peran penting wanita.

Agungnya tugas dan peran wanita ini terlihat jelas pada kedudukannya sebagai pendidik pertama
dan utama generasi muda Islam, yang dengan memberikan bimbingan yang baik bagi mereka,
berarti telah mengusahakan perbaikan besar bagi masyarakat dan umat Islam.

Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin berkata, “Sesungguhnya kaum wanita memiliki
peran yang agung dan penting dalam upaya memperbaiki (kondisi) masyarakat, hal ini
dikarenakan (upaya) memperbaiki (kondisi) masyarakat itu ditempuh dari dua sisi:

– Yang pertama : perbaikan (kondisi) di luar (rumah), yang dilakukan di pasar, mesjid dan
tempat-tempat lainnya di luar (rumah). Yang perbaikan ini didominasi oleh kaum laki-laki,
karena merekalah orang-orang yang beraktifitas di luar (rumah).

– Yang kedua: perbaikan di balik dinding (di dalam rumah), yang ini dilakukan di dalam rumah.
Tugas (mulia) ini umumnya disandarkan kepada kaum wanita, karena merekalah
pemimpin/pendidik di dalam rumah, sebagaimana firman Allah Ta’ala kepada istri-istri Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam,

{ ‫ﺐ‬ َّ ‫ َﻭﺃَﻗِ ْﻤﻦَ ﺍﻟ‬، ‫َﻭﻗَﺮْ ﻥَ ﻓِﻲ ﺑُﻴُﻮﺗِ ُﻜ َّﻦ َﻭﺎَﻟ ﺗَﺒَﺮَّﺟْ ﻦَ ﺗَﺒَﺮُّ َﺝ ْﺍﻟ َﺠﺎ ِﻫﻠِﻴَّ ِﺔ ﺍﺄْﻟ ُﻭﻟَﻰ‬
َ ‫ ﺇِﻧَّ َﻤﺎ ﻳ ُِﺮﻳ ُﺪ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ ﻟِﻴ ُْﺬ ِﻫ‬، ُ‫ﺼﺎَﻠ ﺓَ َﻭﺁَﺗِﻴﻦَ ﺍﻟ َّﺰ َﻛﺎﺓَ َﻭﺃَ ِﻃ ْﻌﻦَ ﻪَّﻠﻟﺍ َ َﻭ َﺭﺳُﻮﻟَﻪ‬
ْ ‫ﺖ َﻭﻳُﻄَﻬِّ َﺮ ُﻛ ْﻢ ﺗ‬
‫َﻄ ِﻬﻴﺮًﺍ‬ ِ ‫ﺲ ﺃَ ْﻫ َﻞ ْﺍﻟﺒَ ْﻴ‬
َ ْ‫} َﻋ ْﻨ ُﻜ ُﻢ ﺍﻟﺮِّﺟ‬

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu, dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku
seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu, dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah
Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu,
hai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya” (QS al-Ahzaab:33).

Oleh karena itu, tidak salah jika sekiranya kita mengatakan: bahwa sesungguhnya kebaikan
separuh atau bahkan lebih dari (jumlah) masyarakat disandarkan kepada kaum wanita.

Demikianlah pidato agama islam yang singkat ini. Semoga ceramah agama Islam tentang
kemuliaan wanita ini bermanfaat, dan jika ada kesalahan, maka hal itu karena khilaf dan
kebodohan ilmu saya. Mohon maaf atas segala kekurangannya.

Bilahit taufiq wal hidayah. wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuhu.

Anda mungkin juga menyukai