Anda di halaman 1dari 9

.

Jumat, 21 Juli 2023

‫ وُذ ِباِهلل ِم‬، ‫َاْلـ ُد ِلّلِه اَّلِذ َنـ ُد َن َتِع ُن َن ْغِف‬


‫ْن‬ ‫ْي ْح َم ُه َو ْس ْي ُه َو ْس َت ُر ُه َو َنُع‬ ‫َحْم‬
،‫ َمْن َيْه ِدِه اُهلل َفاَل ُمِض َّل َلُه‬،‫ُش ُر وِر َأْنُف ِس َنا َو ِم ْن َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَنا‬
‫ِر‬ ‫اَل‬ ‫َد‬ ‫اهلل‬ ‫َّال‬ ‫ِإ‬ ‫َل‬‫ِإ‬ ‫َّال‬ ‫ْن‬‫َأ‬ ‫ُد‬ ‫ْش‬‫َأ‬ ، ‫َل‬ ‫ْض ِل َفاَل اِد‬
‫ْيَك‬ ‫َش‬ ‫َو ْح ُه‬ ‫َه‬ ‫َو َمْن ُي ْل َه َي ُه َه‬
‫ َو الَّصَالُة َو الَّسَالُم‬.‫َلُه َو َأْش َه ُد َأَّن ُمـَح َّم دًا َعْبُد ُه َو َر ُس وُلُه َالَنَّيِب َبْع َد ُه‬
‫َعَلى َرُسْو ِل اِهلل َنِبِّيَنا َحُمَّم د َو َعَلى َاِلَه َو َاْص َح ِبَه َو َمْن َّو ااَل ُه َاَّما ّبْعُد‬
‫َفَياِعَبَد اِهلل ُأْو ِص ْيُك ْم َو ِأَّياَي ِبَتْق َو ى ااِهلل َح َّق ُتَق اِتِه َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن‬
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Segala pujian dan sanjungan bagi Allah SwT. pemberi pertolongan dan ampunan kepada
hamba-Nya yang mau menyapa-Nya. Kami memohon perlindungan-Nya dari kejahatan jiwa
dan keburukan amal. Dia-lah pemberi petunjuk dan yang mampu menyesatkan siapa saja
yang dikehendaki-Nya, tanpa seorang pun kuasa menolaknya. Kami bersaksi bahwa tiada
Tuhan selain Allah. Yang Mahaesa dan Mahakuasa, tiada sekutu apapun bagi-Nya. Dan
kami bersaksi jua bahwasanya Muhammad saw. adalah hamba dan utusan-Nya.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Dalam ibadah yang diwajibkan, Allah melatih jiwa disiplin seorang muslim.

Sebab, syariat Islam memiliki keistimewaan yang sangat menonjol dalam masalah disiplin.

Banyak sekali tuntunan syariat Islam yang mendidik dan melatih umat Islam agar menjadi umat
yang teratur, tertib dan disiplin serta jauh dari kekacau balauan dan sikap semaunya sendiri.

Bila umat Islam berdisiplin dengan syariatnya niscaya kehidupan individu, keluarga, masyarakat
dan bahkan negaranya akan tertib, teratur, maju dan berkembang.

Ma’asyiral muslimin,
Di dalam al-Quran terdapat ayat-ayat yang memberikan pelajaran kepada umat Islam tentang
keteraturan dan kedisiplinan. Di antaranya adalah sebagai berikut:[i]

Allah telah menciptakan alam raya ini dengan puncak keteraturan dan kedisiplinan.
Allah Ta’ala berfirman:

‫َو َخ َلَق ُك َّل َش ْى ٍء َفَق َّد َر ۥُه َتْق ِد يًر ا‬


”Dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan
serapi-rapinya.” [Al-Furqan: 2]

Allah menciptakan planet dan orbit yang berputar di jalurnya pada kecepatan tertentu, di jalur
tertentu. Planet-planet tersebut tidak menyimpang darinya, dan dengan demikian alam semesta
menjadi teratur.

‫ِم‬ ‫ِل‬ ‫ِز‬ ‫ِز‬ ‫ِد‬ ‫ِل‬ ‫َٰذ‬ ‫ِل‬ ‫ِر‬


‫َو ٱلَّش ْم ُس ْجَت ى ُمْس َتَقٍّر َهَّل َك َتْق ُر َع َع َو َق َم َر‬
‫ْل‬ ‫ٱ‬ ‫ي‬ ‫ْل‬ ‫ٱ‬ ‫ي‬ ‫ْل‬ ‫ٱ‬ ‫ي‬ ۚ‫ا‬
‫َقَّد ْر َٰنُه َم َناِز َل َح ٰىَّت َعاَد َك ٱْلُعْر ُج وِن ٱْلَق ِد ِمي اَل ٱلَّش ْم ُس َيۢن َبِغى َهَلآ َأن‬
‫ُتْد ِر َك ٱْلَق َم َر َو اَل ٱَّلْيُل َس اِبُق ٱلَّنَه اِر ۚ َو ُك ٌّل ىِف َفَلٍك َيْس َبُح وَن‬
”Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi
Maha Mengetahui.

Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke
manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.

Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke
manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.

Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului
siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” [Yasin: 38-40]

Allah mencintai kaum Muslimin yang berperang di jalan Allah dengan cara yang terorganisir
rapi.
Allah Ta’ala berfirman:

‫و‬ ‫َّم‬ ‫م‬ ‫َّن‬‫َأ‬ ‫َك‬ ‫ا‬ ‫ًّف‬ ‫ِإَّن ٱلَّل ِحُي ُّب ٱَّلِذ ي َٰق ِتُلوَن ىِف ِبيِلِه‬
‫ۦ‬
‫ُه ُبْنٌنَٰي ْر ُص ٌص‬ ‫َس َص‬ ‫َن ُي‬ ‫َه‬
”Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur
seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” [Ash-Shaf: 4]

Allah menciptakan segala sesuatu secara seimbang dan penuh keteraturan.


Allah Ta’ala berfirman:

‫َٰمَسَٰو ٍت ِط اًقاۖ َّما ٰى ىِف ْلِق ٱلَّر َٰمْحِن ِم ن َٰف ٍت‬ ‫َل‬ ‫ى‬ ‫ٱَّلِذ‬
‫َت ُو‬ ‫َخ‬ ‫َتَر‬ ‫َب‬ ‫َخ َق َس ْبَع‬
‫ۖ َفٱْر ِج ِع ٱْلَبَص َه َت ٰى ِم ن ُفُطوٍر‬
‫َر ْل َر‬
”Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan
Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah
kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?” [Al-Mulk : 3]

Hadits tentang disiplin


Berikut ini contoh hadits yang menunjukkan bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬mengajarkan umatnya
agar berdisiplin.

‫ ” ِإَمَّنا‬: ‫ َعِن الَّنِّيِب َص َّلى اُهلل َعَلْيِه َو َس َّلَم َأَّنُه َقاَل‬،‫َعْن َأيِب ُه َر ْيَر َة‬
‫ َو ِإَذا‬،‫ َفاْر َك ُعوا‬، ‫ َفِإَذا َر َك َع‬،‫ َفَال ْخَتَتِلُفوا َعَلْيِه‬،‫ُج ِعَل اِإل َم اُم ِلُيْؤ َّمَت ِبِه‬
‫ا‬‫َذ‬‫ِإ‬ ، ‫ا‬ ‫َل‬ ‫ا‬ ‫َّب‬ :‫وا‬ ‫ُل‬ ‫و‬ ‫ِمَح‬ ‫ِل‬ ‫َّل‬
‫ َع ُه َم ْن َد ُه َفُق‬: ‫َقاَل‬
، ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ِمَس‬
‫َر َن َك َحلْم ُد َو َسَج َد‬
‫ َو َأِقيُم وا‬، ‫ َفَص ُّلوا ُج ُلوًس ا َأَمْجُعوَن‬،‫ َو ِإَذا َص َّلى َج اِلًس ا‬،‫َفاْس ُج ُد وا‬
” ‫ َفِإَّن ِإَقاَم َة الَّص ِّف ِم ْن ُح ْس ِن الَّصَالِة‬،‫الَّص َّف يِف الَّصَالِة‬
‫البخاري‬.
Dari Abu Hurairah dari Nabi ‫ ﷺ‬bahwa beliau bersabda, ”Sesungguhnya dijadikannya imam
itu untuk diikuti. Maka jangan menyelisihinya. Jika imam ruku’ maka ruku’lah kalian. Dan jika
dia berkata,”Sami’allahu liman hamidah,” maka kalian ucapkanlah rabbanaa wa lakal hamd.”
Dan jika dia sujud maka bersujudlah kalian dan jika dia shalat dalam keadaan duduk maka
shalatlah kalian semua dengan duduk. Dan luruskanlah barisan di dalam shalat. Sesungguhnya
meluruskan barisan shalat itu bagian dari bagusnya shalat.” [Hadits riwayat Al-Bukhari]

Shalat dan pelatihan disiplin umat Islam


Shalat cara Allah Melatih Jiwa Disiplin Seorang Muslim melalui Ibadah
Sumber: masralarabia.net
Shalat merupakan salah satu amal yang sarat nilai disiplin. Allah banyak melatih jiwa Disiplin
seorang muslim dengan shalat. Amalan inilah yang paling banyak dilakukan oleh setiap muslim.

Terlebih lagi, dalam syariat shalat berjamaah, banyak pelajaran disiplin yang terkandung di
dalamnya. Apa yang disebutkan dalam hadits di atas adalah sebagian di antaranya.

1. Shalat melatih umat Islam agar disiplin waktu.


Dengan anjuran untuk senantiasa melaksanakan shalat tepat pada waktunya, Islam mengajarkan
kepada umatnya agar senantiasa berdisiplin waktu. Sebab tanpa disiplin waktu yang baik, akan
sangat sulit untuk bisa melaksanakan shalat pada waktunya, terutama shalat secara berjamaah di
masjid.

Dengan Allah menetapkan waktu sholat, setiap muslim dapat berlatih disiplin. Setiap kali
mendengar adzan atau mendengar jadwal sholat digital berbunyi, maka bersegera ke masjid.

2. Shalat melatih umat Islam agar disiplin dalam ketertiban dan keteraturan dan ketaatan pada
pemimpin.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas, bahwa dalam shalat para makmum dilarang untuk
semaunya sendiri dalam melaksanakan shalat. Mereka harus taat dan disiplin dengan komando
imam.

Sampai-sampai Nabi ‫ ﷺ‬memberikan peringatan yang sangat keras agar makmum tidak
mendahului Imam dalam shalat. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

‫َأَم ا ْخَيَش ى َأَح ُد ُك ْم ِإَذا َر َفَع َر ْأَس ُه َقْبَل اِإْل َم اِم َأْن ْجَيَعَل الَّلُه ُصوَر ُهَت‬
‫ُصو َة َمِحاٍر‬
‫َر‬
”Apakah seseorang diantara kalian tidak takut apabila ia mengangkat kepalanya sebelum imam,
Allah akan rubah bentuknya menjadi bentuk keledai?” [Muttafaq ‘Alaih]

Begitupun, cara shalat orang sakit dalam shalat berjama’ah tetap harus dijaga. Meskipun shalat
dengan duduk, sedangkan yang lain berdiri, barisan shaf akan tetap rapi.

3. Shalat melatih umat disiplin dalam menjaga ketenangan.


Rasulullah ‫ ﷺ‬mengajarkan kepada umat Islam agar saat pergi ke masjid tidak teburu-buru
meskipun sudah ketinggalan. Langkah kaki yang terburu-buru akan menimbulkan suara gaduh di
masjid. Suara ribut dan gaduh bisa menganggu konsentrasi orang yang sedang shalat.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

‫ َعَلْيُك ْم ِبالَّس ِكيَنِة اْل َقاِر‬، ‫ِإَذا ِمَس ْع ُت اِإل َقاَم َة َفاْم ُش وا ِإىَل الَّصَالِة‬
‫َو َو‬ ‫َو‬ ‫ُم‬
‫ َفَم ا َأْد َر ْك ُتْم َفَص ُّلوا َو َم ا َفاَتُك ْم َفَأُّمِتوا‬، ‫َو َال ُتْس ِر ُعوا‬
”Apabila kalian mendengar iqamah, maka berjalanlah menuju shalat. Hendaklah kalian bersikap
tenang dan khidmat dan jangan terburu-buru. Apa yang kalian dapati (dalam shalat), ikutilah.
Dan apa yang kalian tidak dapatkan (tertinggal dalam shalat), sempurnakanlah.”

[Hadits riwayat Al- Bukhari no. 636 dan Muslim no. 602]

Ini merupakan pendidikan bagi umat Islam agar biasa mengendalikan diri dan tetap tenang meski
dorongan untuk berlari mengejar ketertinggalan shalat itu begitu kuat dalam dirinya. Ini jelas
pelatihan disiplin diri dalam mengendalikan keinginan.

Keutamaan shalat tepat waktu juga sangat banyak sekali. Hal tersebut banyak dibahas di artikel
keutamaan dan tips shalat tepat waktu.

Puasa dan pelatihan disiplin umat Islam


Shiyam (puasa) Ramadhan, selain merupakan wahana pembinaan ketakwaan kepada Allah, dia
juga merupakan pelatihan intensif untuk mendidik mental disiplin umat Islam dalam
mengendalikan diri dan mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan dalam Syariat.

Begitu banyak ketentuan yang tidak boleh dilanggar saat kaum Muslimin melaksanakan puasa
Ramadhan. Yang paling mendasar adalah tidak boleh makan dan minum semenjak terbit fajar
hingga matahari terbenam.

Bagi yang sudah menikah, ada satu hal lagi yang harus dikendalikan dengan sangat kuat yaitu
tidak melakukan hubungan suami istri sejak terbit fajar hingga matahari tenggelam. Semua ini
menuntut disiplin diri yang sangat kuat.

Bila kaum muslimin berhasil dengan baik dalam menjalankan puasa Ramadhan sesuai ketentuan
syariat, hampir bisa dipastikan bahwa dari waktu ke waktu kualitas disiplin diri kaum muslimin
akan semakin kuat.

Haji dan pelatihan disiplin umat Islam


Demikian juga dengan ibadah haji. Ibadah ini menuntut kedisiplinan waktu dan pengendalian
diri yang sangat kuat. Tanpa keduanya, hampir bisa dipastikan akan banyak ketentuan haji yang
dilanggar oleh kaum muslimin yang sedang berhaji.
Allah Ta’ala berfirman:

‫ِه‬ ‫ِف‬
‫و‬ ‫اَل‬
‫َحْل َف َر َفَث َو ُفُس َق‬ ‫اَل‬ ‫َّج‬ ‫ٱ‬ ‫َّن‬ ‫ي‬ ‫ٱَحْلُّج َأْش ُه ٌر َّم ْع ُلوَٰم ٌت ۚ َفَم ن َفَر َض‬
‫َو اَل ِج َد اَل ىِف ٱَحْلِّج ۗ َو َم ا َتْف َعُلو۟ا ِم ْن َخ ٍرْي َيْع َلْم ُه ٱلَّلُهۗ َو َتَز َّو ُدو۟ا َفِإَّن‬
‫َخ ْي ٱلَّز اِد ٱلَّتْق ٰى ۚ ٱَّتُقوِن َٰٓيُأ۟و ىِل ٱَأْلْلَٰب ِب‬
‫َو َو‬ ‫َر‬
”(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya
dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-
bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan,
niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa
dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” [Al-Baqarah: 197]

Jihad dan pelatihan disiplin umat Islam


Syariat jihad adalah syariat yang sangat kental dengan didikan disiplin bagi umat Islam. Hal ini
karena salah satu bentuk jihad adalah jihad dengan senjata melawan musuh-musuh agama.

Bila sudah berhubungan dengan perang, maka salah satu harga mati yang tidak boleh ditawar
adalah mental disiplin yang sangat kokoh harus tertanam dalam setiap jiwa tentara Islam.

Dalam sejarah Islam, terdapat pelajaran sangat penting tentang disiplin terhadap perintah
panglima. Yaitu dalam perang Uhud.

Dalam jihad, perintah panglima mujahidin tidak boleh dilanggar. Pelanggaran terhadap perintah
karena tidak disiplin dan taat, hanya akan membuahkan bencana dan musibah. Inilah yang terjadi
dalam perang Uhud.

Allah Ta’ala berfirman:

‫ِم‬ ‫ُق‬ ۖ‫ا‬ ‫َذ‬ ‫َٰه‬ ‫َأ‬


‫ٰىَّن‬ ‫ُت‬ ‫ْل‬ ‫ا‬ ‫َل‬ ‫ِّم‬ ‫م‬ ‫ُت‬ ‫َأ‬ ‫َقْد‬ ‫ٌة‬ ‫ي‬ ‫َأ َلَّم آ َأَٰص ْتُك م ُّم ِص‬
‫ْل ُه َو ْن‬ ‫َص ْب ْث ْيَه ُق ْم‬ ‫َب‬ ‫َب‬ ‫َو‬
‫ِعنِد َأنُف ِس ُك ْم ۗ ِإَّن ٱلَّلَه َعَلٰى ُك ِّل َش ْى ٍء َقِد ٌري‬
”Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu telah
menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar), kamu
berkata: “Darimana datangnya (kekalahan) ini?” Katakanlah: “Itu dari (kesalahan) dirimu
sendiri”. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” [Ali-Imran: 165]
Dalam ayat tersebut Allah menegaskan bahwa kekalahan tersebut bukan karena kehebatan
musuh namun karena sikap tidak disiplin sebagian sahabat Nabi ‫ ﷺ‬sendiri. Nabi ‫ ﷺ‬telah
menempatkan sejumlah pasukan pemanah (sekarang sniper) di sebuah bukit, yaitu Jabal ar-
Rumat dalam perang Uhud.

Beliau memerintahkan pasukan pemanah tersebut agar tidak meninggalkan posisinya baik kaum
muslimin kalah atau menang sampai datang utusan kepada mereka.

Imam al-Bukhari rahimahullah mengisahkan dalam Shahih-nya dari sahabat Al- Barra` bin ‘Azib
radhiyallahu ‘anhu:

‫َجَعَل الَّنُّيِب صلى اهلل َعَلْيِه َو َس َّلَم َعَلى الَّر َّج اَلِة َيْو َم ُأُح ٍد َو َك اُنوا‬
‫ْمَخِس َني َر ُج ال َعْبَد اهلل ْبَن ُجَبٍرْي َفَق اَل ِإْن َر َأْيُتُم وَنا ْخَتَطُفَنا الَّطْيُر َفال‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ِس‬
‫َتْبَر ُح وا َم َك اَنُك ْم َه َذ ا َح ىَّت ُأْر َل ْي ْم َو َر ْيُتُم َهَزْم ْو َم‬
‫َق‬ ‫ْل‬ ‫ا‬ ‫ا‬‫َن‬ ‫ا‬‫َن‬ ‫و‬ ‫َأ‬ ‫ْن‬ ‫ُك‬ ‫َل‬
‫ِإ‬ ‫وا ىَّت ُأ ِس‬
‫َو َأْو َطْأَناُه ْم َفال َتْبَر ُح َح ْر َل ْي ْم‬
‫ُك‬ ‫َل‬
Nabi ‫ ﷺ‬menetapkan seorang komandan bagi pasukan pemanah pada perang Uhud yang
berjumlah lima puluh orang yaitu Abdullah bin Jubair. Beliau bersabda, “Jika kalian melihat
kami disambar burung, kalian harus tetap berada di tempat ini, sampai ada utusan yang dikirim
kepada kalian. Dan jika kalian melihat kami mengalahkan dan menundukkan mereka, kalian
harus tetap berada di posisi kalian sampai datang utusan kepada kalian.”

Namun, saat kaum Muslimin berhasil memukul mundur pasukan Quraisy, ada sebagian dari
pasukan pemanah yang turun dari bukit tersebut. Dan itu diketahui oleh panglima pasukan
musuh.

Akhirnya mereka melakukan manuver dan serangan balik kepada kaum Muslimin sehingga
mengakibatkan 70 orang shahabat gugur menjadi syuhada, Rasulullah ‫ ﷺ‬kepalanya terluka
dan gigi serinya pecah.

Tidak disiplin dalam jihad akibatnya memang sangat fatal. Pelajaran tentang mahalnya tindakan
indisipliner dalam perang di jalan Allah kadang berbentuk peristiwa pahit yang tak terlupakan
sepanjang hayat.
Ini merupakan salah satu bentuk tarbiyah dalam islam, yaitu mendidik umat Islam melalui
peristiwa yang dialami.

Semoga kaum Muslimin bisa mengambil pelajaran dari peristiwa dalam perang Uhud ini dan
tidak sampai mengalami peristiwa pahit untuk memahami pentingnya disiplin dalam jihad di
jalan Allah.

Demikian tadi penjelasan singkat tentang bagaimana Islam mendidik dan melatih umatnya
menjadi umat yang berdisiplin tinggi. Semoga penjelasan ini bermanfaat.

Bila ada kebenaran di dalamnya maka itu semata karena rahmat Allah Ta’ala. Dan bila ada
kesalahan dan penyimpangan maka itu dari kami dan dari setan. Semoga Allah mengampuni
segala kesalahan kami.

Khotib berwasiat kepada diri pribadi serta mengajak jemaah sekalian agar meningkatkan
kualitas ketakwaan kepada Allah SWT. taqwa dalam arti yang sebenarnya.

Khutbah Kedua:

‫اَحْلْم ُد ِلَّلِه ْمَحًد ا َك ِثًريا َطِّيًبا ُمَباَر ًك ا ِفيِه ُمَباَر ًك ا َعَلْيِه َك َم ا ِحُي ُّب َر ُّبَنا‬
‫َو َيْر َض ى‬
‫ َو َعَلى أله‬، ‫َو الَّصَالُة َو الَّسَالُم َعَلى َأْش َر ِف اَأْلْنِبَياِء َو اْلُمْر َس ِلَنْي‬
‫َو َأْص َح اِبِه َو َمْن َتِبَعُه ْم ِبِإْح َس اٍن ِإىَل َيْو ِم الِّد ْيِن‬

‫َأَّما َبْع ُد‬

‫َلى َّم ٍد َلى آِل َّم ٍد َك ا َّل َلى ِإ اِه‬ ‫َّم‬ ‫َّل‬ ‫َال‬
‫ْي‬
‫َر َم‬ ‫ْب‬ ‫َع‬ ‫ْيَت‬ ‫َص‬ ‫َم‬ ‫َحُم‬ ‫َع‬ ‫َو‬ ‫َحُم‬ ‫َع‬ ‫ِّل‬ ‫َص‬ ‫ُه‬
‫ٍد‬ ‫ِل‬ ‫ٍد‬ ‫ِه‬
‫ْك‬ ‫ا‬ ‫ا‬
‫َحُمَّم َك َم َب َر َت‬ ‫آ‬ ‫ى‬ ‫َل‬ ‫َو َعَلى آِل ِإْبَر ا ْيَم َو َب َع َحُمَّم َو َع‬
‫ى‬‫َل‬ ‫ْك‬ ‫ِر‬ ‫ا‬ .
‫ِجَم‬ ‫ِمَح‬ ‫ِإ‬ ‫ِه‬ ‫ِإ‬ ‫ِل‬ ‫ِه‬
‫ْبَر ْيَم َك ْيٌد ْيٌد‬ ‫َّن‬ ‫‪،‬‬ ‫ا‬ ‫آ‬ ‫ى‬ ‫َل‬ ‫‪َ.‬عَلى ِإْبَر ا ْيَم َو َع‬
‫َالَّلُه َّم َأْص ِلْح َلَنا ِدْيَنَنا اَّلِذ ْي ُه َو ِعْص َم ُة َأْم ِر َنا‪َ ،‬و َأْص ِلْح َلَنا ُدْنَياَنا‬
‫اَّل ِفْيَه ا َمَعاُشَنا‪َ ،‬و َأْص ِلْح َلَنا آِخ َر َتَنا اَّل ِإَلْيَه ا َمَعاُدَنا‪َ ،‬و اْجَعِل‬
‫ْيِت‬ ‫ْيِت‬
‫اَحْلَياَة ِز َياَدًة َلَنا ْيِف ُك ِّل َخ ٍرْي ‪َ ،‬و اْجَعِل اْلَمْو َت َر اَح ًة َلَنا ِم ْن ُك ِّل‬
‫ِن‬ ‫ِإل‬ ‫ِب‬ ‫ِذ‬‫َّل‬ ‫ِن‬ ‫ِإل‬ ‫ِف‬
‫َش ٍّر ‪َ .‬ر َّبَنا اْغ ْر َن َو ْخ َو َن ْيَن َس َبُقْو َن َمْي َو ْجَتَعْل ْيِف‬
‫َال‬ ‫ا‬ ‫ْا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫َل‬
‫‪ُ .‬ل ِبَنا ِغًّال ِّلَّلِذ ا ا َّبَنا ِإَّنَك ٌف َّر ِح‬
‫ْيٌم‬ ‫َر ُءْو‬ ‫ْيَن َء َم ُنْو َر‬ ‫ُق ْو‬
‫َر َّبَنا آِتَنا ِيف الُّد ْنَيا َح َس َنًة َو ِيف اآلِخ َر ِة َح َس َنًة َو ِقَنا َعَذ اَب الَّناِر ‪.‬‬
‫ْن‬‫َأ‬ ‫َّن‬‫ِإ‬ ‫ا‬ ‫َل‬ ‫ُت‬ ‫‪،‬‬ ‫َّب ا َق َّب ِم َّنا ِإَّن َأْن الَّس ِم ال ِل‬
‫َت‬ ‫َك‬ ‫َن‬
‫ْيُع َع ْيُم َو ْب َع ْي‬ ‫َك َت‬ ‫َر َن َت ْل‬
‫َال‬ ‫َن‬ ‫ُف‬ ‫الَّتَّو ا الَّر ِح ‪ ،‬اَن ِّبَك ِّب الِعَّز ِة َّم ا ِص‬
‫َع َي ْو َو َس ٌم‬ ‫ُب ْيُم ُس ْبَح َر َر‬
‫َلى ا ِل ‪ ،‬ا ُد ِللِه ِّب ال اَلِم‬
‫َر َع َنْي‬ ‫َع ُملْر َس َنْي َو َحلْم‬

Anda mungkin juga menyukai