Anda di halaman 1dari 19

KHUTBAH JUMAT (Edisi 12-2024)

DMDI (DEWAN MASJID DIGITAL INDONESIA)


https://seruanmasjid.com
Versi SmartPhone - Bahasa Indonesia

WAJIB MENGAMALKAN
SEMUA ISI AL-QURAN

KHUTBAH PERTAMA

َ َّ َ ‫إن ْال َح ْم َد‬


ُ‫ ن َْح َم ُده‬،‫ّلِل‬ َّ
ُ‫ َونَعُوذ‬،ُ‫َونَ ْست َ َعينُهُ َونَ ْست َ ْغ َف ُره‬
‫ور أ َ ْنفُ َسنَا‬
َ ‫ش ُر‬ ُ ‫اّلِل َم ْن‬َ َّ ‫َب‬
‫ َم ْن يَ ْه َد َه‬،‫ت أ َ ْع َما َلنَا‬ َ ‫س َيئَا‬ َ ‫َو‬
‫ض َّل لَهُ َو َم ْن‬ َ ‫َّللاُ فَالَ ُم‬ َّ
.ُ‫ي لَه‬ َ ‫ض َل ْل فَالَ َها َد‬ ْ ُ‫ي‬
ُ‫أ َ ْش َه ُد أ َ ْن الَ اَلَهَ اَالَّ للا‬
1
‫ش َها َدة َ‬ ‫َو ْح َدهُ َالش ََري َْك لَهُ‪َ ،‬‬
‫س ُن‬ ‫َم ْن ُه َو َخي ٌْر َّمقَا ًما َوأ َ ْح َ‬
‫نَ َديًّا‪َ ،‬وأ َ ْش َه ُد أ َ َّن َ‬
‫س َي َدنَا‬
‫س ْولُهُ‬‫ع ْب ُدهُ َو َر ُ‬ ‫م َح َّمدًا َ‬
‫ارا‬ ‫ار َم َكبَ ً‬ ‫ك‬
‫َ َ‬‫َ‬ ‫م‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫ب‬
‫َ‬ ‫ف‬ ‫ُ‬ ‫ص‬‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ت‬‫م‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬
‫ال‬
‫س َل ْم‬ ‫ص َل َو َ‬ ‫ص َبيًّا‪ .‬اَللَّ ُه َّم فَ َ‬‫َو َ‬
‫س َي َدنَا ُم َح َّم ٍد َك َ‬
‫ان‬ ‫علَى َ‬ ‫َ‬
‫س ْوالً‬ ‫ان َر ُ‬ ‫صادَقَ ْال َو ْع َد َو َك َ‬ ‫َ‬
‫ص ْح َب َه‬ ‫علَى آ َل َه َو َ‬ ‫نَ َبيًّا‪َ ،‬و َ‬
‫الَّ َذي َْن يُ ْح َسنُ ْو َن َإ ْسالَ َم ُه ْم َولَ ْم‬
‫ش ْيئًا فَ َريًّا‪ .‬أ َ َّما بَ ْع ُد‬ ‫يَ ْفعَلُ ْوا َ‬
‫‪2‬‬
‫اض ُر ْو َن َر َح َم ُك ُم‬ ‫فَيَا أَيُّ َها ْال َح َ‬
‫ص ْينَ ْي نَ ْف َس ْي َو َإيَّا ُك ْم‬ ‫للاُ‪ ،‬ا ُ ْو َ‬
‫للا‪ ،‬فَقَ ْد فَازَ ْال ُمتَّقُ ْو َن‪.‬‬ ‫َبت َ ْق َوى َ‬
‫قَا َل للاُ تَعَالَى ‪:‬‬
‫ع ٰلى‬ ‫لَ ْو ا َ ْنزَ ْلنَا ٰهذَا ْالقُ ْر ٰا َن َ‬
‫عا‬ ‫ص َد ً‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ت‬ ‫م‬‫ُّ‬ ‫ا‬ ‫ً‬ ‫ع‬‫ش‬‫َ‬ ‫َا‬
‫خ‬ ‫ه‬‫ٗ‬ ‫َ‬ ‫ت‬‫ي‬‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ا‬‫ر‬ ‫َّ‬
‫َجبَ ٍل ل َ‬
‫َّللا َۗوتَ ْل َك ْاالَ ْمث َا ُل‬ ‫َم ْن َخ ْشيَ َة ه َ‬
‫اس لَعَلَّ ُه ْم‬ ‫ض َربُ َها َللنَّ َ‬ ‫نَ ْ‬
‫يَتَفَ َّك ُر ْو َن‬
‫‪Andai al-Quran ini Kami turunkan di atas‬‬
‫‪gunung, kamu (Muhammad) pasti‬‬
‫‪menyaksikan gunung itu tunduk dan‬‬
‫‪terbelah karena takut kepada Allah.‬‬

‫‪3‬‬
Perumpamaan itu Kami buat untuk
manusia agar mereka mau berpikir. (QS
al-Hasyr [59]: 21).

Alhamdulillah, bersyukur kepada Allah atas


nikmat dan karunia-Nya yang tak
terhingga. Di bulan mulia penuh berkah ini
kita masih diberi kesempatan oleh Allah
untuk beramal shalih, yang pahalanya
dilipatgandakan sampai tak terhingga.
Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurah kepada junjungan alam
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Marilah kita terus meningkatkan derajat


takwa kita. Patuhi perintah-perintah Allah
subhanahu wa ta’ala dan jauhi larangan-
larangan-Nya, apapun kondisi kita.
Sungguh, kebaikan akan datang bagi kita
yang taat kepada-Nya.

4
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Ramadhan identik dengan Bulan al-Quran.
Karena itu Ramadhan sering disebut Syahr
al-Qur’aan. Di bulan ini, al-Quran pertama
kali diturunkan. Allah subhanahu wa ta’ala
berfirman:

ْ ‫ان الَّ َذ‬


‫ي ا ُ ْن َز َل‬ َ ‫ض‬َ ‫ش ْه ُر َر َم‬ َ
‫اس‬ َ َّ‫َف ْي َه ْالقُ ْر ٰا ُن ُهدًى َللن‬
َ َ‫ت َم َن ْال ُه ٰدى َو ْالفُ ْرق‬
‫ان‬
Ramadhan, bulan yang di
ٍ ‫َوبَ َي ٰن‬
dalamnya
diturunkan (permulaan) al-Quran sebagai
petunjuk bagi manusia, juga sebagai
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk
itu, dan sebagai pembeda (TQS al-
Baqarah [2]: 185).

Jelas sekali, al-Quran adalah petunjuk.


Maka, manusia yang waras pikirannya,

5
pasti dia akan menjadikan al-Quran
sebagai tuntunan hidup, pedoman hidup.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,


Sayangnya, saat ini al-Quran tidak
diamalkan dan diterapkan secara
sempurna. Masih pilih-pilih. Ayat-ayat
menyangkut aspek ruhiyah (spiritual)
seperti ibadah shalat, puasa, haji, dan lain-
lain getol diamalkan. Tapi aspek-aspek
siyasiyah (politik) seperti urusan
masyarakat hingga negara diabaikan.

Misalnya, ayat yang mengandung kata


kutiba, yang artinya diwajibkan,
penyikapannya berbeda. Ayat kutiba
‘alaykum al-shiyâm (diwajibkan atas kalian
berpuasa) dalam QS al-Baqarah [2]: 183—
yang notabene bersifat ruhiyah—diterima
dan dilaksanakan. Sebaliknya, terhadap
ayat kutiba ‘alaykum al-qishâsh

6
(diwajibkan atas kalian qishash) dalam QS
al-Baqarah [2]: 178, atau kutiba ‘alaykum
al-qitâl (diwajibkan atas kalian berperang)
dalam QS al-Baqarah [2]: 216—yang
notabene bersifat politis—muncul sikap
keberatan, penolakan, bahkan
penentangan dengan beragam dalih. Ini
jelas sikap “diskriminatif” alias pilih-pilih. Ini
berujung pada pengabaian sebagian ayat
al-Quran.

Contoh lain, ketika ada perintah untuk


berhukum pada hukum Allah subhanahu
wa ta’ala sebagaimana firman-Nya:

‫فَ َال َو َر َب َك َال يُؤْ َمنُ ْو َن َحت هى‬


‫ش َج َر بَ ْينَ ُه ْم ث ُ َّم‬ َ ‫يُ َح َك ُم ْو َك َف ْي َما‬
‫َال يَ َجد ُْوا َف ْي ا َ ْنفُ َس َه ْم َح َر ًجا‬
‫س َل ُم ْوا ت َ ْس َل ْي ًما‬
َ ُ‫ْت َوي‬ َ ‫ضي‬ َ َ‫َم َّما ق‬
7
Demi Tuhanmu. Mereka (pada hakikatnya)
tidak beriman hingga mereka menjadikan
kamu sebagai hakim dalam perkara yang
mereka perselisihkan, kemudian mereka
tidak merasa keberatan dalam hati mereka
atas putusan yang kamu berikan, dan
mereka menerima putusan tersebut
dengan sepenuhnya (TQS an-Nisa’ [4]:
65).

Yang terjadi justru kita mengambil hukum


orang-orang Barat. Menolak hukum-hukum
al-Quran.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,


Ketahuilah, Allah subhanahu wa ta’ala
mewajibkan kita mengamalkan dan
menerapkan seluruh isi al-Quran. Jika
tidak, kita termasuk mengabaikan al-
Quran. Padahal Allah subhanahu wa ta’ala
telah berfirman:

8
‫ب اَ َّن‬َ ‫س ْو ُل ٰي َر‬ َّ ‫َوقَا َل‬
ُ ‫الر‬
‫قَ ْو َمى ات َّ َخذُ ْوا ٰهذَا ْالقُ ْر ٰا َن‬
‫َم ْه ُج ْو ًرا‬
Berkatalah Rasul, “Tuhanku, sungguh
kaumku menjadikan al-Quran ini sebagai
sesuatu yang diabaikan.” (TQS al-Furqan
[25]: 30).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam


mengadu kepada Allah subhanahu wa
ta’ala tentang sikap dan perilaku kaumnya
yang mengabaikan al-Quran. Pengaduan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam itu
terjadi saat beliau masih hidup di dunia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengadukan perilaku kaumnya yang
menjadikan al-Quran sebagai mahjûr[an]
yakni ditinggalkan, diabaikan atau tidak
dipedulikan.
9
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Banyak sikap dan perilaku yang oleh para
mufasir dikategori hajr al-Qur’ân
(meninggalkan atau mengabaikan al-
Quran). Di antaranya adalah menolak
untuk mengimani dan membenarkan al-
Quran; tidak merenungkan dan memahami
al-Quran; tidak mengamalkan dan
mematuhi perintah dan larangan al-Quran;
berpaling dari al-Quran, kemudian
berpaling pada lainnya, baik berupa syair,
nyanyian, permainan, ucapan, atau
tharîqah yang diambil dari selain al-Quran,
dan lain-lain (Ibn Katsir, Tafsîr al-Qur’ân al-
‘Azhîm, 3/1335).

Ketahuilah, semua tindakan mengabaikan


al-Quran tersebut termasuk perbuatan
haram. Di antara dalilnya adalah ayat
berikutnya:

10
َ ٍ ‫َو َك ٰذ َل َك َجعَ ْلنَا َل ُك َل نَ َبي‬
‫عد ًُّوا‬
‫َم َن ْال ُم ْج َر َمي ۗ َْن‬
Seperti itulah Kami mengadakan bagi tiap-
tiap nabi musuh dari kalangan para
pendosa (TQS al-Furqan [25]: 31).

Melalui ayat ini, tampak jelas bahwa


orang-orang yang meninggalkan dan
mengabaikan al-Quran disejajarkan
dengan musuh para nabi dari kalangan
para pendosa.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,


Siapa yang mengkaji isi al-Quran pasti
paham, mengamalkan dan menerapkan al-
Quran tak bisa dan tak cukup oleh pribadi-
pribadi. Butuh peran masyarakat dan
terutama negara. Pasalnya, al-Quran berisi
sistem kehidupan. Sebagian hukum itu
hanya bisa dilakukan oleh negara, semisal
11
hukum-hukum yang berkaitan dengan
pemerintahan dan kekuasaan, ekonomi,
sosial, pendidikan dan politik luar negeri.
Termasuk pula hukum-hukum yang
mengatur pemberian sanksi terhadap
pelaku pelanggaran hukum syariah, seperti
huduud (misal: hukum potong tangan bagi
pencuri, hukum rajam bagi pezina, dan
sebagainya), hukum qishash, dan lain-lain.
Hukum-hukum seperti itu tidak boleh
dikerjakan oleh pribadi-pribadi. Ia hanya
sah dilakukan oleh khalifah atau yang
diberi wewenang oleh khalifah.

Maka, berdasarkan fakta ini, keberadaan


Negara Islam (Khilafah Islam) merupakan
sesuatu yang dharûrî (sangat penting).
Tanpa Khilafah Islam mustahil semua ayat
al-Quran dapat diterapkan. Inilah yang
terjadi saat ini, khususnya di Dunia Islam,
termasuk negeri ini.

12
‫‪Alhasil, sudah seharusnya Ramadhan ini‬‬
‫‪dijadikan momentum oleh kaum Muslim,‬‬
‫‪terutama‬‬ ‫‪penguasa‬‬ ‫‪mereka,‬‬ ‫‪untuk‬‬
‫‪mengamalkan dan menerapkan al-Quran‬‬
‫][ ‪secara keseluruhan.‬‬

‫ار َك للا َلي َولَ ُك ْم فَى‬ ‫بَ َ‬


‫آن اْلعَ َظي َْم‪َ ،‬ونَفَعَ َني‬ ‫اْلقُ ْر َ‬
‫ت‬ ‫َو َإيَّا ُك ْم َب َما فَ ْي َه َم َن ْاْليَا َ‬
‫َوال َذ ْك َر ْال َح َك َيم‪َ ،‬وتَقَبَّ َل للاُ‬
‫َمنَّا َو َم ْن ُك ْم تَالَ َوتَهُ‪َ ،‬إنَّهُ ُه َو‬
‫س َم ْي ُع العَ َل ْي ُم‪َ ،‬وأَقُ ْو ُل قَ ْو َلي‬
‫ال َّ‬
‫َهذَا فَأ ْست َ ْغ َف ُر َ‬
‫للا العَ َظ ْي َم َإنَّهُ‬
‫الر َحيْم‬‫ُه َو الغَفُ ْو ُر َّ‬
‫‪13‬‬
‫‪KHUTBAH II‬‬

‫سا َن َه‪،‬‬ ‫لى َإ ْح َ‬ ‫َ‬ ‫ع‬‫َ‬ ‫َ‬


‫هلل‬ ‫ُ‬
‫د‬ ‫م‬‫ْ‬ ‫ح‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫ل‬ ‫اَ‬
‫لى ت َ ْوفَ ْي َق َه‬ ‫ع َ‬ ‫ش ْك ُر لَهُ َ‬ ‫َوال ُّ‬
‫َواَ ْم َتنَا َن َه‪ .‬أ َ ْش َه ُد أ َ ْن الَ اَلَهَ َإالَّ‬
‫للاُ َوللاُ َو ْح َدهُ الَ ش ََري َْك لَهُ‪،‬‬
‫س َي َدنَا ُم َح َّمدًا‬ ‫أن َ‬ ‫َوأ َ ْش َه ُد َّ‬
‫إلى‬
‫َ‬ ‫ى‬ ‫ع‬‫َ‬ ‫ا‬‫د‬‫َّ‬ ‫ال‬ ‫ُ‬ ‫ه‬ ‫ُ‬ ‫س ْول‬‫ع ْب ُدهُ َو َر ُ‬ ‫َ‬
‫علَى‬‫ص َل َ‬ ‫ض َوا َن َه‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫َر ْ‬
‫علَى ا َ َل َه‬ ‫س َي َدنَا ُم َح َّم ٍد‪َ .‬و َ‬ ‫َ‬
‫س َل ْم ت َ ْس َل ْي ًما‬ ‫ص َحا َب َه َو َ‬ ‫َوأ َ ْ‬
‫َكثَي ًْرا أ َ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَيُّ َها‬
‫اس اَتَّقُوللاَ َف ْي َما أ َ َم َر‬ ‫النَّ ُ‬
‫‪14‬‬
‫ع َّما نَ َهى َوا ْعلَ ُم ْوا‬ ‫َوا ْنت َ ُه ْوا َ‬
‫للا أ َ َم َر ُك ْم َبأ َ ْم ٍر بَ َدأ َ فَ ْي َه‬ ‫َ‬ ‫ن‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫أ‬
‫َبنَ ْف َس َه َوثَـنَّى َب َمآل َئ َك َت َه‬
‫س َب َح َة َبقُ ْد َس َه‪َ ،‬وقَا َل‬ ‫ْال ُم َ‬
‫للا َو َمآل َئ َكتَهُ‬ ‫تَعاَلَى‪َ :‬إ َّن َ‬
‫لى النَّ َبى يآ ا َيُّ َها‬ ‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫و‬
‫ْ‬ ‫ُّ‬ ‫صل‬
‫يُ َ‬
‫علَ ْي َه‬ ‫صلُّ ْوا َ‬ ‫َ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ن‬‫م‬‫َ‬ ‫آ‬ ‫ْن‬
‫َ‬ ‫ي‬‫ذ‬‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ال‬
‫ص َل‬ ‫س َل ُم ْوا ت َ ْس َل ْي ًما‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫َو َ‬
‫ُ‬ ‫للا‬ ‫ى‬ ‫َّ‬ ‫صل‬‫س َي َدنَا ُم َح َّم ٍد َ‬ ‫علَى َ‬ ‫َ‬
‫س َي َدنا َ‬ ‫علَى آ َل َ‬ ‫س َل ْم َو َ‬ ‫علَ ْي َه َو َ‬ ‫َ‬
‫علَى ا َ ْن َبيآ َئ َك‬ ‫ُم َح َّمدٍ‪َ ،‬و َ‬
‫‪15‬‬
‫س َل َك َو َمآل َئ َك َة اْل ُمقَ َّر َب ْي َن‪،‬‬ ‫َو ُر ُ‬
‫اء‬‫ع َن اْل ُخلَفَ َ‬ ‫ض الل ُه َّم َ‬ ‫ار َ‬ ‫َو ْ‬
‫ع َمر‬ ‫الرا َش َدي َْن‪ ،‬أ َ َبى بَ ْك ٍر َو ُ‬ ‫َّ‬
‫ع ْن بَ َقيَّ َة‬ ‫علي‪َ ،‬و َ‬ ‫عثْ َمان َو َ‬ ‫َو ُ‬
‫ص َحابَ َة َوالتَّا َب َعي َْن‪َ ،‬وت َا َب َعي‬ ‫ال َّ‬
‫ان َالَى‬ ‫س ٍ‬ ‫التَّا َب َعي َْن لَ ُه ْم َبا َْح َ‬
‫عنَّا‬‫ض َ‬ ‫ار َ‬ ‫الدي َْن‪َ ،‬و ْ‬ ‫يَ ْو َم َ‬
‫َمعَ ُه ْم َب َر ْح َمتَ َك يَا أ َ ْر َح َم‬
‫اح َمي َْن‪.‬‬
‫الر َ‬ ‫َّ‬
‫اَلل ُه َّم ا ْغ َف ْر َل ْل ُمؤْ َم َني َْن‬
‫ت َواْل ُم ْس َل َمي َْن‬ ‫َواْل ُمؤْ َمنَا َ‬
‫‪16‬‬
‫ت اَالَ ْحيآء َم ْن ُه ْم‬ ‫َواْل ُم ْس َل َما َ‬
‫ت‪ ،‬الل ُه َّم أ َ َع َّز‬ ‫َواْالَ ْم َوا َ‬
‫اْ َإل ْسالَ َم َواْل ُم ْس َل َمي َْن‪َ ،‬وأ َ َذ َّل‬
‫الش ْر َك َواْل ُم ْش َر َكي َْن‪،‬‬ ‫َ‬
‫ص ْر َعبَا َد َك اْل ُم َو َح َدي َْن‪،‬‬ ‫َوا ْن ُ‬
‫الدي َْن‪،‬‬ ‫ص َر َ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ َ‬ ‫َوا ْن ُ‬
‫اخذُ ْل َم ْن َخذَ َل اْل ُم ْس َل َمي َْن‪،‬‬ ‫َو ْ‬
‫الدي َْن‪َ ،‬وا ْع َل‬ ‫َو َد َم ْر أ َ ْع َدا َء َ‬
‫الدي َْن‪ .‬الل ُه َّم‬ ‫َك َل َما َت َك َإلَى يَ ْو َم َ‬
‫عنَّا اْلبَالَ َء َواْ َلوبَا َء‬ ‫ا ْدفَ ْع َ‬
‫س ْو َء‬ ‫الزالَ َز َل َواْ َلم َح َن َو ُ‬ ‫َو َّ‬
‫‪17‬‬
‫ظ َه َر َم ْن َها‬ ‫اْل َفتْنَ َة َواْ َلم َح َن َما َ‬
‫ع ْن بَلَ َدنَا‬ ‫ط َن‪َ ،‬‬ ‫َو َما بَ َ‬
‫سا َئ َر‬‫صةً َو َ‬ ‫اَ ْندُو َن ْي َسيَّا خآ َّ‬
‫ان اْل ُم ْس َل َمي َْن عآ َّمةً يَا‬ ‫اْلبُ ْل َد َ‬
‫ب اْلعَالَ َمي َْن‪َ .‬ربَّنَا آ َتنا َ َفى‬ ‫َر َّ‬
‫ْلخ َرةَ‬ ‫سنَةً َوفَى اْ َ‬ ‫ال ُّد ْنيَا َح َ‬
‫ار‪.‬‬ ‫اب النَّ َ‬ ‫عذَ َ‬ ‫سنَةً َو َقنَا َ‬ ‫َح َ‬
‫اإن لَ ْم‬ ‫سنَا َو ْ‬ ‫ظلَ ْمنَا ا َ ْنفُ َ‬‫َربَّنَا َ‬
‫ت َ ْغ َف ْر لَنَا َوت َ ْر َح ْمنَا لَنَ ُك ْون ََّن‬
‫َم َن اْلخَا َس َري َْن‪.‬‬

‫‪18‬‬
‫للا يَأ ْ ُم ُر َباْلعَ ْد َل‬ ‫للا! َإ َّن َ‬ ‫َعبَا َد َ‬
‫ْتآء َذي‬ ‫ان َو َإي َ‬ ‫س َ‬ ‫َواْ َإل ْح َ‬
‫ع َن اْلفَ ْح َ‬
‫شآء‬ ‫بى َويَ ْن َهى َ‬ ‫َ‬ ‫ر‬
‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ق‬ ‫ل‬‫ْ‬ ‫ا‬
‫ظ ُك ْم‬ ‫َواْل ُم ْن َك َر َواْلبَ ْغي يَ َع ُ‬
‫للا‬
‫َ‬ ‫وا‬ ‫ر‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ك‬ ‫ْ‬
‫ذ‬ ‫ا‬‫و‬ ‫َ‬ ‫‪،‬‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫و‬ ‫ْ‬ ‫ر‬
‫ُ‬ ‫َّ‬
‫ك‬ ‫َ‬ ‫ذ‬ ‫َ‬ ‫ت‬ ‫م‬
‫ْ‬ ‫ُ‬
‫ك‬ ‫َّ‬ ‫لَعَل‬
‫اْلعَ َظي َْم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم‪َ ،‬وا ْش ُك ُر ْوهُ‬
‫لى َنعَ َم َه يَ َز ْد ُك ْم‪َ ،‬ولَ َذ ْك ُر‬ ‫ع َ‬ ‫َ‬
‫للا أ َ ْكبَ ْر‬ ‫َ‬

‫‪19‬‬

Anda mungkin juga menyukai