Ebook ini disalin dari buku: Dasar-dasar AQIDAH Para Imam Salaf, Karya: DR. Abdullah bin Abdul Muhsin At Turki
http://ibnumajjah.wordpress.com/
Aqidah Imam Bukhari Imam Bukhari1 berkata:2 "Aku telah berjumpa dengan 1000 ulama lebih di Hijaz, Makkah, Madinah, Kufah, Bashrah, Washit, Baghdad, Syam dan di Mesir, berkali-kali kurun demi kurun. Kujumpai mereka semuanya semuanya selama 46 tahun. Ulama Syam, Mesir dan Jazirah 2
1
Dia Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Abu Abdillah Al Bukhari, Al Hafizh pengarang Jami' Shahih Beliau wafat th. 256 H di sebuah kampung di Samarkand (Siyaru Alaam Nubula: 12/391-471). Syarah 1/172-176. Ushul I'tiqad Ahlussunnah:
kali, Ulama Bashrah 4 kali bertahun-tahun, ulama Hijaz 6 tahun. Dan aku tak dapat menghitung berapa kali aku datang ke Kufah dan Baghdad menemui ahli hadits negeri Khurasan di antaranya: Makki bin Ibrahim, Yahya bin Yahya, Ali bin Hasan bin Syaqiq, Quiaibah bin Said dan Syihab bin Ma'mar. Sedang di Syam di antaranya:
Muhammad bin Yusul Al Firyabi, Abu Mushir Abdul Ala bin Mushir, Abul Mughirah Abdul Quddus bin Hajjaj, Abul Yaman Hakam bin Nafi' dan ulama setelah mereka yang tidak sedikit. Di Mesir di antaranya Yahya bin Katsir, Abu Shaleh sekretaris Laits bin Saad, Said bin Abu Maryam, Ashbagh bin Al Faraj dan Nu'aim bin Hammad. Di Makkah aku jumpai para pakar seperti Abdullah bin Yazid Al
Muqri, Humaidi, Sulaiman bin Harb Qadi Makkah dan Ahmad bin Muhammad Azraqi. Sedang di Madinah seperti Ismail bin Abi Uwais, Mutharrif bin Abdillah, Abdullah bin Nafi' Az Zubairi, Ahmad bin abu Bakar Abu Mish'ab Az Zuhri, Ibrahim bin Hamzah Zubairy dan Ibrahim bin Hamzah Zubairi dan Mundzir Al Hizami Di Basrah aku dapati Abu Ashim Dhahhak bin makhlad Syaibani, Abul Walid Hisyam bin Abdul Malik, Hajjaj bin Minhal dan Ali bin Abdullah bin Ja'far Al Madini. Adapun di Kufah di antara yang kujumpai adalah Abdullah Abu bin Nuaim Musa, Fadhl Ahmad bm bin Dukain, Yunus,
Qubaisah bin Uqbah, Ibnu Numair dan Abdullah serta Usman yang keduanya ibnu Abi Syaibah. Di Baghdad di antaranya Ahmad bin Hanbal, Yahya bin Main dan Abu Ma'mar,
Abu Khaitsamah serta Abu Ubaid Qasim bin Sallam. Di Jazirah kujumpai Amr bin Khalid Al Khurani dan di Wasith Amr bin Aun dan Ashim bin Ali bin Ashim. di Marwu kudapati para ulama seperti Shadaqah bin Fadhl dan Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali. Supaya ringkas, cukuplah kusebutkan nama-nama ini saja. Mereka semua, baik yang kusebutkan maupun yang tidak, tak ada yang berselisih pendapat dalam masalah-masalah berikut:
1.
Dien
itu
ucapan
dan
amal,
sesuai
Dan mereka tidak diperintah melainkan untuk menyembah (beribadah) kepada Allah dengan lurus memurnikan dan supaya ketaatan mereka pada-Nya dalam (menjalankan agama) dengan menegakkan shalat serta menunaikan zakat. Dan itulah agama yang lurus." (Q.S. Al Bayyinah: 5).
2.
Al-Quran
adalah
kalamullah
bukan
"Sesungguhnya Tuhanmu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam di masa, atas lalu Arasy. cepat Dia Dia dan bersemayam mengikutinya dan
menutupkan malam kepada siang yang dengan (diciptakan-Nya) pula matahari, bulan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya...." (Q.S. Al -A'raf: 54). Abu Abdillah bin Ismail berkata: "Ibnu Uyainah
berkata
antara
'Maka
Allah dan
membedakan
penciptaan
"Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah,
3.
Baik
dan
buruk
itu
ditakdirkan,
berdasarkan firman-Nya
. .
"Katakanlah, aku berlindung kepada Allah yang menguasai Shubuh. Dari kejahatan makhluk yang la ciptakan (Q.S. Al Falaq: 1-2).
"Dan Allah telah menciptakan kamu dan amal perbuatanmu. " (Q.S. As Shaffat: 96).
"Sesungguhnya segala sesuatu Kami menciptakan kadar menurut
4.
Mereka
semua dari
tak
mengafirkan karena
seorangpun
ahlulqiblat
"Sesungguhnya mengampuni Allah (dosa) tidak akan menyekutukan
Allah (syirik) dan mengampuni (dosa) selainnya kepada siapa saja yang la kehendaki." (Q.S. An Nisa: 48).
5.
Dan aku tidak melihat seorangpun aku tak melihat seorangpun dari mereka yang mencela sahabat Nabi
"Wahai Tuhan kami beri ampunlah kami dan saudara- saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dan kami dan janganlah Engkau membiarkan
kedengkian kami,
di
hati
kami
terhadap Maha
orang-orang yang beriman. Ya Tuhan sesungguhnya Engkau Penyantun lagi Maha Penyayang." (Q.S. Al Hasyr: 10).
6.
Mereka menolak bid'ah, yakni ajaran yang tak dibawa oleh Nabi dan para sahabatnya, karena firmanNya:
"Dan berpegang teguhlah kamu semua dengan tali Allah, janganlah bercerai berai. " (Q.S. Ali Imran: 103)
"Dan jika kamu menaatinya, niscaya kamu mendapat hidayah." (Q.S. An Nur: 54). Mereka menganjurkan kita untuk
"Dan sesungguhnya ini adalah jalan-Ku yang (yang lurus, lain) maka karena ikutilah dia dan itu janganlah kamu mengikuti jalan jalan jalan-jalan dari mencerai-berai-kan kamu jalan-
7.
bersabda:
:
"Tiga hal yang tak didengki oleh kalbu seorang mukmin: ihklas beramal karena Allah, menaati pemimpin (waliyul amri) serta menetapi jamaah mereka, karena seruan (doa) para pemimpin tersebut
mencakup
orang
3
yang
di
belakang
(rakyat)-nya"
Taatilah Allah, taatilah Rasul dan Ulul Amri (pemimpin) dari golonganmu." (Q.S. An Nisa: 59). Juga tak mengacungkan pedang kepada umat Muhammad . Fudhail bin Iyadh berkata: "Sekiranya aku punya doa yang makbul, niscaya tak kutujukan
3
Tersebut dalam Al Musnad: 5/183 tanpa kata-kata: fa inna da'watahum, Attarghib wat Tarhib: 1/23, Musnad Syafii: 1/14 dan Majma' az Zawaid 1/137
selain untuk Imam (pemimpin), karena jika sang pemimpin baik, maka aman
4
dan
Ahlissunnah
wal