Bidang Agama
Pada Acara
Diklat di Wilayah Kerja (DDWK)
Penyuluh Non PNS
Di Kankemenag Kota Surakarta
Disampaikan Oleh :
VISI
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT INDONESIA
YANG TAAT BERAGAMA, RUKUN, CERDAS,
DAN SEJAHTERA LAHIR BATIN DALAM
RANGKA MEWUJUDKAN INDONESIA YANG
BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN
BERLANDASKAN GOTONG ROYONG”
MISI
1. Meningkatkan pemahaman dan
pengamalan ajaran agama.
2. Memantapkan kerukunan intra dan
antar umat beragama.
3. Menyediakan pelayanan kehidupan
beragama yang merata dan
berkualitas.
4. Meningkatkan pemanfaatan dan
kualitas pengelolaan potensi ekonomi
keagamaan.
Lanjutan……..
5. Mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji
dan umrah yang berkualitas dan
akuntabel.
6. Meningkatkan akses dan kualitas
pendidikan umum berciri agama,
pendidikan agama pada satuan pendidikan
umum, dan pendidikan keagamaan.
7. Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang
bersih, akuntabel, dan terpercaya.
CITA-CITA KEMERDEKAAN
INDONESIA
• Melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah -darah Indonesia
• Mencerdaskan kehidupan bangsa
• Memajukan kesejahteraan umum
• Ikut ambil bagian dalam menciptakan
tatanan kehidupan dunia yang
dilandasi kemerdekaan, kebebasan,
dan keadilan sosial
Pengertian Agama
Agama mempunyai kedudukan dan peranan
yang sangat penting dan strategis, utamanya
sebagai landasan spiritual, moral dan etika
dalam hidup dan kehidupan umat manusia.
• Sebanyak 55% penduduk Indonesia pada tahun 2020 akan berada di kota-kota,
dibanding 49,5% pada tahun 2010, yang akan berakibat semakin heteroginnya
penduduk kota dan berubahnya struktur mata pencaharian penduduk dari
pertanian ke sektor lain serta semakin akrab dengan nilai-nilai kehidupan urban
seperti individualisme, dll.
• Tingkat pendidikan yang semakin tinggi secara tidak merata di kalangan umat
beragama
ARAH KEBIJAKAN (1)
Di bidang kemerdekaan dan perlindungan beragama, antara
lain:
1.Mendorong agar pengembangan paham-paham keagamaan
berjalan secara kreatif, rasional, konstruktif dan mengacu masa
depan
2.Memberikan rambu-rambu agar pengembangan paham-
paham keagamaan tidak menimbulkan perpecahan dan
pertentangan dalam masyarakat sehingga mengancam
ketentraman dan ketertiban masyarakat
3.Memberikan rambu-rambu bagi pendirian rumah ibadat
4.Memberdayakan pemuka agama, ormas keagamaan dan
majlis-majlis agama
5.Mendorong penerbitan buku-buku keagamaan
6.Mendorong pengembangan siaran agama melalui media
massa (cetak dan elektronik)
7.Mendorong perumusan kode etik dalam penyiaran agama
ARAH KEBIJAKAN (2)
Di bidang pengamalan ajaran agama, arah kebijakan, antara
lain:
1.Mendorong berkembangnya pertemuan-pertemuan kajian
keagamaan
2.Mendorong tumbuhnya lembaga-lembaga sosial untuk
melayani kaum terpinggirkan atau berkebutuhan khusus (panti
asuhan, panti jompo, dll)
3.Meningkatkan pelayanan ibadah haji
4.Mendorong keterlibatan masyarakat dalam pelayanan ibadah
haji
5.Memberdayakan pengelolaan dana-dana sosial keagamaan
(zakat, wakaf, dll) agar lebih bermanfaat secara optimal, lebih
merata dan sesuai manajemen modern.
ARAH KEBIJAKAN (3)
Di bidang peningkatan peran moral dan etik agama dalam pembangunan
masyarakat, arah kebijakan, antara lain:
1.Mendorong berkembangnya prilaku mulia dalam masyarakat yang ditandai
dengan karakter-karakter utama seperti kejujuran, keberanian, kesantunan,
keikhlasan, kesetiakawanan sosial, kepedulian sosial, dll.
2.Mendorong berkembangnya etika politik yang mengutamakan persatuan
dan kebersamaan nasional
3.Mendorong berkembangnya ethos kerja tinggi dalam pencapaian
kemajuan ekonomi masyarakat
4.Mendorong tumbuhnya lembaga-lembaga sosial dan budaya yang
menjunjung tinggi martabat kemanusiaan sebagai makhluk termulia di muka
bumi
5.mendorong penyelenggaraan pendidikan agama yang fungsional dan
progressive pada semua lembaga pendidikan negeri dan swasta
6.Mendorong tumbuhnya lembaga-lembaga pendidikan keagamaan yang
modern yang menguatkan demokrasi pendidikan dan mampu mengangkat
keterbelakangan umat beragama
ARAH KEBIJAKAN (4)
Di bidang kerukunan umat beragama, arah kebijakan antara lain:
1.Mendorong identifikasi ajaran agama yang mendorong
kebersamaan masyarakat
2.Mendorong diselenggarakannya dialog-dialog antar umat
beragama pada tingkat lokal dan nasional.
3.Meningkatkan partisipasi dalam dialog-dialog antar agama
4.Meningkatkan pertemuan antar majlis-majlis agama di daerah
5.Memberdayakan forum-forum kerukunan umat beragama
pada tingkat lokal dan nasional
6.Mengidentifikasi kearifan-kearifan lokal yang dapat
menyangga kerukunan umat beragama
7.Mendorong sinergi dan menggalang dialog serta kerjasama
antar pemuka agama dan pemuka adat
ARAH KEBIJAKAN (5)
Untuk meningkatkan peran agama dalam peningkatan
kesejahteraan masyarakat, arah kebijakan, antara lain:
1.Peningkatan peran agama, pemuka agama dan
ormas keagamaan dalam pembinaan keluarga
sakinah
2.Peningkatan peran agama, pemuka agama dan
ormas keagamaan dalam program keluarga
berencana
3.Peningkatan peran agama, pemuka agama dan
ormas keagamaan dalam program kesehatan
masyarakat
ARAH KEBIJAKAN (6)
Untuk meningkatkan peran agama dalam penguatan
Pancasila dan kelangsungan NKRI, arah kebijakan antara
lain:
1.Sosialisasi dan peningkatan kesadaran sejarah tentang
peran (ajaran) agama, pemuka agama dan ormas
keagamaan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia
2.Sosialisasi NKRI sebagai bentuk konsensus nasional dari
seluruh pemuka agama dan umat beragama Indonesia
3.Sosialisasi keserasian tujuan-tujuan nasional Indonesia
dengan tujuan hidup keagamaan
4.Menyaring secara konstruktif nilai-nilai yang dibawa oleh
arus globalisasi dan budaya asing
Sekian
dan
Terima Kasih