PELAKSANA
PUSKESOS
Buku Saku
Penyelenggara SLRT
Puskesos
PELAKSANA
PUSKESOS
Panduan Penggunaan Buku Saku
4
Buku Saku Pelaksana Puskesos
Bagian 1
Prinsip Umum
Pelayanan Puskesos
5
1.1 Dasar Hukum Penyelenggaraan Puskesos
6
Buku Saku Pelaksana Puskesos
7
xiv. Peraturan Menteri Sosial Nomor 9 Tahun 2018 tentang
Standar Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Sosial di Daerah Provinsi Dan di Daerah
Kabupaten/Kota
xv. Keputusan Menteri Sosial Nomor 50/HUK/2013 tentang
Pedoman Pelayanan Terpadu dan Gerakan Masyarakat
Peduli Kabupaten/Kota Sejahtera;
xvi. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor
15 Tahun 2018 Tentang Sistem Layanan dan Rujukan
Terpadu Untuk Penanganan Fakir Miskin dan Orang
Tidak Mampu.
8
Buku Saku Pelaksana Puskesos
Kesetaraan
Puskesos memberikan akses dan kesempatan yang sama
kepada warga untuk mendapatkan pelayanan kesejahteraan
sosial tanpa membeda-bedakan latar belakang suku,
golongan agama, dan ras.
Responsivitas
Puskesos memberikan pelayanan perlindungan sosial dan
penanggulangan kemiskinan dengan cepat, tanggap dan akurat.
Akuntabilitas
Puskesos dapat mempertanggungjawabkan setiap kegiatan
yang dilaksanakan sesuai peraturan yang berlaku.
9
Transparansi
Puskesos memberikan kesempatan dan akses seluas-
luasnya kepada warga untuk mendapatkan informasi
yang dibutuhkan serta mengawasi kegiatan pelayanan
kesejahteraan sosial.
Partisipatif
Puskesos melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam
kegiatan penyelenggaraan pelayanan perlindungan sosial
dan penanggulangan kemiskinan.
Kesetiakawanan
Puskesos kegiatan yang dilakukan harus berlandaskan
kepedulian sosial dan rasa empati untuk membantu
orang lain.
Keberlanjutan
Puskesos penyelenggaraan kegiatan pelayanan perlndungan
sosial dan penanggulangan kemiskinan dilaksanakan secara
berkesinambungan untuk mencapai kemandirian.
Kerahasiaan
Puskesos penyelenggaraan kegiatan pelayanan perlindungan
sosial dan penanggulangan kemiskinan dilaksanakan dengan
memperhatikan kerahasiaan klien atau warga.
10
Buku Saku Pelaksana Puskesos
Bagian 2
Pembentukan
Kelembagaan Sekretariat
Puskesos
11
2.1 Sekretariat Puskesos
12
Buku Saku Pelaksana Puskesos
b. Papan Informasi
Ukuran Papan Informasi disesuaikan dengan ruang yang
tersedia. Informasi yang disajikan mencakup:
1) Struktur Puskesos
2) Alur layanan
3) SOP penanganan keluhan
4) Program-program terkait dan informasi lainnya
yang relevan
d. Ruang Penunjang
Ruang penunjang lainnya, antara lain: ruang ramah
anak/ruang laktasi, ruang ibadah, kamar mandi/toilet.
13
4) Alat tulis Kantor.
5) Papan nama ruangan.
6) Air minum.
14
Buku Saku Pelaksana Puskesos
15
2. Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota berkoordinasi
dengan OPD terkait Pemerintah Desa/Kelurahan
melakukan sosialisasi dan memprakarsai pembentukan
Puskesos. Proses sosialisasi hendaknya mengundang
seluruh kepala desa/kelurahan dan aparat kecamatan.
3. Kepala desa/lurah dan Badan Permusyawaratan Desa
(BPD), tokoh agama dan tokoh masyarakat berkoordinasi
untuk membahas pembentukan puskesos di desa/
kelurahan setempat,
4. Kepala desa/lurah bersama kasi layanan atau kesra
memetakan potensi sumber daya yang ada di desa/
kelurahan untuk mendukung pembentukan dan
memaksimalkan keberadaan Puskesos. Misalnya
Program-program pemberdayaan warga yang dikelola
oleh desa, Karang Taruna, PSKS, PSM, dan Perusahaan
Swasta yang ada di desa/kelurahan, dll.
5. Kepala desa/lurah bersama kasie (kepala seksi) layanan
atau kesra, mendiskusikan struktur kelembagaan
puskesos terkait siapa yang akan berperan sebagai
koordinator Puskesos, Front Office dan Back Office. Kepala
desa/kelurahan wajib menjadi penanggungjawab dalam
pelaksanaan Puskesos.
6. Pengurus harian atau struktur kelembagaan Puskesos
(Koordinator Puskesos, Front Office dan Back Office)
ditetapkan melalui Surat Keptutusan Kepala Desa/Lurah
setempat.
7. Kepala desa/lurah wajib mensosialisasikan keberadaan
dan fungsi puskesos ke semua warga yang tinggal di
desa/kelurahan setempat.
16
Buku Saku Pelaksana Puskesos
Bagian 3
Tata Kelola Kelembagaan
Sekretariat Puskesos
17
3.1 Tugas dan Fungsi Pelaksana Sekretariat
Puskesos
18
Buku Saku Pelaksana Puskesos
19
2. Organisasi keagamaan yang mengelola program
perlindungan sosial tertentu, seperti Badan Amil Zakat
Daerah dan lain-lain. Organisasi ini biasanya bekerja
hingga di level desa.
3. Perusahaan swasta yang memiliki program corporate
social responsibility (CSR). Program CSR adalah program-
program perlindungan sosial dan penanggulangan
kemiskinan tertentu di tingkat desa yang dikelola
perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial.
4. Pendamping Program Kesejahteraan Sosial. Mereka
adalah pekerja sosial atau tenaga kesejahteraan sosial
atau relawan sosial yang ditunjuk untuk mendampingi
Program-Program Kesejahteraan Sosial seperti Program
Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA), Program Keluarga
Harapan, Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Asistensi
Sosial Lanjut Usia Terlantar (ASLUT), Orang Dengan
Kecacatan Berat (ODKB), dan lain-lain.
5. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) adalah organisasi
yang dibentuk oleh anggota masyarakat secara sukarela
atas dasar kesamaan kegiatan, profesi dan fungsi, untuk
berperan serta dalam pembangunan. Banyak dari
lembaga swadaya masyarakat yang mengembangkan
program perlindungan sosial dan penanggulangan
kemiskinan tertentu.
6. Organisasi Perempuan atau organisasi kemanusiaan
lainnya. Terdapatbanyak organisasi, baik berbadan
hukum maupun tidak yang secara khusus memberikan
pelayanan perlindungan sosial dan penanggulangan
20
Buku Saku Pelaksana Puskesos
21
3.3 Mekanisme dan Prosedur Pengelolaan
Keluhan di Sekretariat Puskesos
22
Buku Saku Pelaksana Puskesos
23
24
Buku Saku Pelaksana Puskesos
Bagian 4
Pelayanan Puskesos
Dalam Kondisi Kedaruratan
25
4.1 Pelayanan Puskesos Dalam Kondisi
Kedaruratan
26
Buku Saku Pelaksana Puskesos
27
Contoh Pelayanan Puskesos dalam masa kedaruratan salah
satunya adalah menghadapi wabah COVID-19. COVID-19
adalah Jenis virus corona baru yang menimbulkan penyakit
yang bernama COVID-19. Sebelum dikenal sebagai COVID-19,
penyakitnya dikenal sebagai virus Corona baru 2019 atau
2019-nCov. Virus Corona baru adalah virus baru, tapi mirip
dengan keluarga virus yang menyebabkan SARS (Severe Acute
Respiratory Syndrome) dan sejumlah influensa biasa. Karena itu,
salah satu protokol dalam pencegahan penyebaran Covid19
sebagaimana yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) sebelumnya menyebut pemberian jarak ini
sebagai social distancing. Namun sejak Jumat (20/3/2020)
lalu, WHO mengganti frasa social distancing menjadi physical
distancing yang artinya menjaga jarak. untuk meminimalisir
penyebaran Covid-19 tersebut. WHO menekankan bahwa
menjaga jarak dari orang-orang sangatlah penting dan itu
tidak berarti membuat orang harus memutuskan hubungan
sosial, atau melakukan jarak sosial (social distancing) dengan
orang yang dicintai, seperti keluarga dan kerabat.
28
Buku Saku Pelaksana Puskesos
29
terhadap aktifitas pengelolaan dan/atau pemanfaatan
Sumber Daya Alam dan lingkungan oleh masyarakat
desa yang berpotensi menimbulkan bencana;
3. Melakukan pengarusutamaan pengurangan resiko
bencana bagi semua anggota masyarakat desa
menuju komunitas yang peka, tanggap dan tangguh
terhadap bencana.
30
Buku Saku Pelaksana Puskesos
31
Direktorat Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga,
dan Kelembagaan Masyarakat (PSPKKM)
Kementerian Sosial Republik Indonesia
Gedung Kementerian Sosial RI Lantai 5
Jalan Salemba Raya No.28 Jakarta Pusat, 10430.
Email: slrt@kemsos.go.id