Anda di halaman 1dari 20

KEPUTIHAN / FLOUR ALBUS

Keputihan adalah sejenis cairan atau lendir yang keluar dari vagina wanita.

Keputihan ini ada dua jenis yaitu: keputihan normal (fisiologis) dan keputihan

penyakit (patologis). Keputihan normal yaitu keputihan yang keluar menjelang

menstruasi atau sesudah menstruasi ataupun masa subur.sedangkan keputihan

penyakit yaitu keputihan yang disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus atau jamur)

disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina.

Hukum Keputihan

Ulama dahulu membahas istilah ruthubah yaitu lendir yang keluar dari kemaluan

wanita dan sekarang dikenal dengan istilah ifrazat yaitu keputihan. Para ulama

menjelaskan hukum ifrazat/keputihan ini sebagaimana hukum ruthubah/lendir yang

keluar dari kemaluan wanita.

Mengenai hukum keputihan, terdapat perbedaan pendapat dikalangan ulama:

1) Bagaimana hukum keputihan, Apakah keputihan itu najis atau tidak? pendapat

yang terkuat adalah tidak najis.

Sebagimana yang dijelaskan oleh Imam An-Nawawi mengenai ikhtilaf ulama dan

merajihkan bahwa keputihan adalah suci, beliau menjelaskan bahwa : Keputihan

yang keluar dari kemaluan wanita yaitu cairan putih. Diperselisihkan sifatnya apakah

disamakan dengan madzi dan cairan kemaluan. Karennya ulama berbeda pendapat

mengenai hukumnya. Penulis kitab Al-Hawi mengatakan, Imam As-Syafii

menegaskan dalam sebagian kitab-kitabnya bahwa keputihan wanita hukumnya

adalah suci.

Demikian Al-Mawardi menjelaskan, Pendapat mengenai keputihan/lendir dari

kemaluan wanita ada dua pendapat salah satunya adalah suci dan inilah yang

shahih dalam mazhab kami secara mutlak.


Dalil sucinya keputihan adalah hadis Aisyah yang mengerik sisa mani Rasulullah

SAW yang menempel pada baju, sedangkan mani tersebut sudah bercampur

dengan cairan lendir kemaluan wanita karena keluar akibat berhubungan badan.

Baju tersebut digunakan shalat dan sisa kerikan tersebut masih menempel sisanya

Aisyah berkata: Aku mengerik mani itu dari baju Rasulullah shallallahu alaihi wa

sallam.

Ibnu Qudamah menjelaskan mengenai hadits ini bahwa Hukum keputihan adalah

suci, karena Aisyah mengerik mani dari baju Rasulullah SAW yang keluar karena

berhubungan badan.

2) Jika keluar keputihan, apakah membatalkan wudhu atau tidak? pendapat yang

terkuat adalah tidak membatalkan wudhu.

Pendapat jumhur ulama mengatakan bahwa keputihan membatalkan wudhu.

Mereka berdalil dengan hadits wanita yang istihadhah, yaitu keluar darah terus-

menerus agar berwudhu setiap kali akan shalat. Syeih Muhammad bin Shalih Al-

Utsaimin juga berpendapat bahwa keputihan dapat membatalkan wudhu. akan

tetapi jika keluarnya terus-menerus, maka tidak membatalkan wudhu.

Beliau berkata: Keluarnya keputihan membatalkan wudhu dan wajib baginya

mengulangi wudhu, jika keluar terus-menerus, maka tidak membatalkan wudhu.

Ini juga diperselihkan oleh para ulama, Ibnu Hazm dan Ibnu Taimiyyah memilih

pendapat yang tidak membatalkan wudhu. Akan tetapi pendapat terkuat adalah

tidak membatalkan wudhu dengan beberapa alasan, sebagaimana yang tersebut

didalam kitab Hukmu Ar-Ruthubah, yaitu sebagai berikut:

1) Tidak ada dalil satupun baik shahih maupun hasan bahkan dhaif mengharuskan

berwudhu jika keluar keputihan.


2) Keputihan adalah hal yang biasa terjadi pada wanita, baik di zaman Rasulullah

SAW, suatu hal yang biasa tentu akan ditanyakan oleh para sahabat wanita atau

dijelaskan syariat.

3) Pembebanan harus wudhu setiap keluar keputihan akan memberatkan bagi para

wanita

4) Didalam Al-Quran telah dijelaskan bahwa haid adalah kotoran dan yang lainnya

suci, maka hu

Kum asalnya keputihan adalah suci.

5) Didalam hadits dijelaskan bahwa flek yang keluar setelah suci adalah suci, maka

apalagi sekedar keputihan yang tidak berkaitan dengan haid

Nah dari alasan-alasan berikut maka dapat disimpulkan bahwa: keputihan adalah

suci dan keluarnya tidak membatalkan wudhu.

3) Bagaimana dengan wanita yang mengalami keputihannya terus-menerus?

Bagi wanita yang mengalami keputihan terus menerus, ia sudah dikategori sebagai

abnormal dan berpenyakit. Justru, hukum yang diatas tersebut juga berbeda

dengan wanita yang keputihannya normal. Hukum wanita yang keluar keputihan

terus menerus adalah sama hukumnya dengan orang yang tidak lawas kencing dan

juga mudah terkeluar angin. Nah Jika keadaannya seperti ini, maka wanita yang

keputihan abnormal mestilah membersihkan farajnya, berwudhuk, memakai

pembalut atau dengan kata lain mungkin memakai tisu, pad atau kain, khusus buat

orang yang mengalami keputihan, kemudian terus mengerjakan solat . Namun

apabila keputihan keluar sewaktu kita solat, maka itu tidak mengapa, karena ia di

luar kawalan kita. Itulah sebabnya wanita seperti ini mempunyai hukum yang

berbeda dari wanita-wanita biasa. (Al-Fatawa Al-Jamah li Marah Al-Muslimah).


KEPUTIHAN? BAGAIMANA ISLAM MENJABARKAN TENTANG HAL INI?

Keputihan adalah jenis cairan yang keluar dari kelamin wanita dan tidak termasuk

darah haid, nifas ataupun istihadhah. Keputihan juga tidak termasuk wadi atau

madzi. Sepengetahuan kami, keputihan adalah jenis cairan yang bersifat penyakit

dan karenanya tidak dialami oleh semua wanita. Jenis cairan ini dalam bahasa Arab

disebut sebagai ruthubah. Ada bebarapa penjelasan ulama tentang hukum ruthubah

ini. Syaikh Muhammad al-Utsaimin misalnya, menjelaskan dalam Fatawa al-Marah,

( susunan Syaikh Muhammad al-Musnid ) bahwa banyak ulama yang

menggolongkannya sebagai najis secara mutlak. Alasannya, setiap yang keluar dari

dua jalan ( kelamin dan dubur ) adalah najis, kecuali sperma. Seperti diketahui,

sperma tidak termasuk najis, seperti dijelaskan dalam hadits riwayat Aisyah ( HR

Bukhari dan Muslim ). Dengan sendirinya, keputihan ini termasuk najis. Ini pendapat

pertama.

Tapi, Syaikh Muhammad al-Utsaimin menambahkan, untuk wanita yang selalu

keluar cairan keputihan ini, bahkan di dalam shalat sekalipun, maka hukumnya tidak

merusak wudhunya dan shalatnya tetap sah. Artinya, jika wanita tersebut sudah

berwudhu dan shalat, lalu keluar cairan keputihan dalam keadaan shalat, maka

shalatnya tetap sah. Argumentasi beliau adalah menyamakan kedudukannya

dengan orang yang menderita penyakit beser ( selalu keluar cairan kencing dari

kelaminnya dan seringkali tanpa ia sadari ). Kondisi seperti ini tak membuat shalat

orang tersebut batal.

Kesimpulannya, menurut Syaikh Utsaimin adalah, jika hanya keluar sesekali saja, itu

harus dibersihkan dan membatalkan wudhu dan shalat. Namun, jika cairan itu
sangat sering keluar, maka hal itu tidak membatalkan shalat karema sudah berada

di luar kemampuan dia.

Pendapat yang lebih kuat dikemukakan oleh Syaikh Mushthafa al-Adawy dalam

Jami Ahkam an-Nisa ( hlm. 67-68 ). Beliau berpendapat, cairan keputihan tersebut

tidak termasuk najis. Alasannya, pertama : tidak ditemukannya dalil yang menajiskan

cairan tersebut. Kedua, keterangan bahwa setiap yang keluar dari dua jalan ( dubur

dan kelamin ) adalah najis hanyalah kesimpulan para ulama. Tak ada keterangan

dari al-Quran dan Sunnah yang tegas menyebutkan bahwa setiap yang keluar dari

dua jalan itu najis. Ketiga, cairan jenis tersebut keluar dari saluran rahim dan bukan

keluar dari saluran kencing yang sifatnya najis. Keempat, menganalogikan keputihan

dengan darah istihadhah. Darah istihadhah hukumnya tidak membatalkan shalat.

Wanita hanya diharuskan untuk berwudhu setiap kali hendak shalat atau mandi

dengan menjama shalatnya. Jika darah istihadhah saja yang juga merupakan

penyakit tidak membatalkan shalat, demikian pula halnya dengan darah keputihan.

Kesimpulan :

Pendapat terakhir inilah yang insya Allah paling kuat. Adapun jika Anda ingin

mengulang wudhu setelah keluar cairan tersebut dengan maksud berhati-hati (

ihtiyath ), hal itu tidak mengapa dilakukan. Yang penting, harus disadari bahwa

mengulang wudhu bukanlah keharusan. Jika terjadi di dalam shalat, Anda tidak perlu

mengulang shalat Anda. Wallahu alam.

Berikut definisi dari keempat cairan di atas, yang dari definisi tersebut bisa dipetik

sisi perbedaan di antara mereka:

1. Kencing: Masyhur sehingga tidak perlu dijelaskan, dan dia najis berdasarkan Al-

Qur`an, Sunnah, dan ijma.

2. Wadi: Cairan tebal berwarna putih yang keluar setelah kencing atau setelah
melakukan pekerjaan yang melelahkan, misalnya berolahraga berat. Wadi adalah

najis berdasarkan kesepakatan para ulama sehingga dia wajib untuk dicuci. Dia juga

merupakan pembatal wudhu sebagaimana kencing dan madzi.

3. Madzi: Cairan tipis dan lengket, yang keluar ketika munculnya syahwat, baik

ketika bermesraan dengan wanita, saat pendahuluan sebelum jima, atau melihat

dan mengkhayal sesuatu yang mengarah kepada jima. Keluarnya tidak terpancar

dan tubuh tidak menjadi lelah setelah mengeluarkannya. Terkadang keluarnya tidak

terasa. Dia juga najis berdasarkan kesepakatan para ulama berdasarkan hadits Ali

yang akan datang dimana beliau memerintahkan untuk mencucinya.

4. Mani: Cairan tebal yang baunya seperti adonan tepung, keluar dengan terpancar

sehingga terasa keluarnya, keluar ketika jima atau ihtilam (mimpi jima) atau onani

(wal iyadzu billah), dan tubuh akan terasa lelah setelah mengeluarkannya.

untuk memperjelas lagi, berikut tanya jawab, seputar masalah keputihan:

sumber: http://hanifatunnisaa.wordpress.com/2012/03/28/tanya-jawab-masalah-

keputihan-dan-cairan-yang-keluar-dari-kemaluan-wanita/

perempuan jika selesai haid akan mengeluarkan cairan lengket putih seperti nasi.

apakah itu najis? bolehkan shalat dengan CD yang terkena cairan tsb? terima kasih

Jawab :

Waalaikumussalam warahmatullah.

Yang nampak itu adalah tanda sucinya dia dari haid. Dia bukanlah najis karena tidak

ada dalil -sepanjang pengetahuan kami- yang menyatakan najisnya, wallahu alam.

Soal :

Assalamualaikum ustaz

ana mau tanya:kalau keputihan itu termasuk yg mana?yang kata ustazah kalau kita

lagi solat,kluar maka batal wudlunya,tp tidak najis


Jawab :

Waalaikumussalam warahmatullah.

Ada silang pendapat di kalangan ulama mengenai keputihan. Hanya saya pendapat

yang lebih tepat adalah bahwa keputihan bukanlah najis dan bukan pula pembatal

wudhu jika dia keluar bukan saat masa haid. Wallahu alam
Keputihan yang abnormal

Berdarah

Serampang

Purulen

Encer
Bau

Meningkat

Kecoklatan

Kehijauan

Keputihan Abnormal Tersembunyi Penyakit Ginekologi


Data Klinis

10 wanita memiliki vagina abnormal berikut gejalanya :

Bau Vagina

Nyeri Perut

Pendarahan Saat berhubungan

Haid Tdk Teratur

Kelamin Gatal

Keputihan Kental

Seksual Berdarah

Sakit Punggung

Badan Dingin
Nyeri Pd Seks

Diagnosis Keputihan Abnormal

Gejala keputihan yang bagaimana yang penting diwaspadai?

o Ada bau yang tidak menyenangkan: amis atau busuk, atau bau yang

tidak biasanya.

o Keputihan yang totalnya berlebihan dari biasanya, ataupun bisa saja

membuat kamu terpaksa mengganti pakaian di dalam berulang kali.

o Kadang gejala keputihan tersebut bisa dikeluhkan bersamaan dan

kemungkinan diikutsertakan dengan rasa gatal, rasa terbakar, sakit

ketika berkenaan seks, nyeri berkemih ataupun nyeri perut bagian

bawah.

o Penyebab Keputihan :

Umumnya disebabkan oleh jamur albicans candida yang

menyebabkan gatal-gatal di sekitar vulva atau vaginanya.

oleh bakteri yang disebut Gardnerella. keputihan akibat bakteri

biasanya berwarna putih keabu-abuan dan encer amis

beraroma.

oleh virus biasanya penyakit bawaan dari HIV, herpes,

kondiloma dan lain- lain yang bisa memicu munculnya kanker

rahim.

karena parasit disebabkan oleh vaginalis parasit trichomonas

yang ditularkan melalui kontak seks dengan gejala keluarnya


cairan berwarna kuning kental dengan aroma yang tidak sedap

dan berbusa.

Terserang Penyakit Keputihan, Begini 5 Cara Mengatasinya

Penyakit keputihan memang tidak bisa dianggap enteng, karena jika tidak ditangani

secara cepat bisa berakibat fatal karena dapat menyebabkan kemandulan dan

kehamilan di luar rahim, selain itu bisa menjadi gejala awal dari kanker serviks, yang

dapat menyebabkan kematian.

Namun pada dasarnya keputihan (Fluor Albus) memang merupakan sesuatu hal

yang normal terjadi pada wanita dan dibagi menjadi dua jenis yaitu keputihan normal

(fisiologis) dan keputihan abnormal (patologis).

Keputihan fisiologi biasanya terjadi di subur, baik sebelum dan sesudah menstruasi.

Kadang-kadang ketika ada lendir yang berlebihan, itu normal dan biasanya tidak

gatal dan tidak berbau. Namun berbeda dengan keputihan patologis atau disebut

penyakit keputihan karena keluarnya keputihan disertai dengan rasa gatal di dalam

atau di sekitar bibir Miss V bagian luar.


Ciri-Ciri Wanita Mengalami Penyakit Keputihan

Biasanya wanita yang mengalami keputihan tidak normal (patologis) akan

mengalami ciri-ciri seperti: cairan berubah warna menjadi hijau kekuningan, atau

bahkan bercampur dengan darah, terasa gatal pada Miss V dan berbau seperti bau

telur busuk, tengik, atau bau amis sehingga menimbulkan perasaan tidak nyaman.

Apakah yang Menyebabkan Penyakit Keputihan Pada Wanita?

Perlu Anda ketahui bahwa penyakit ini bisa terjadi karena adanya infeksi pada Miss

V, adanya benda asing yang masuk ke dalam Miss V atau gangguan hormonal

karena menopause, kelainan bawaan dari alat kelamin wanita, karena kanker,

karena infeksi sebagai akibat dari bakteri, jamur atau protozoa bahkan bisa

disebabkan oleh penyakit menular seksual seperti gonore.

Perbedaan yang mendasar dari keputihan fisiologis dan patologis adalah, cairan

fisiologis kadang-kadang mengandung banyak lendir namun jarang terjadi dengan

leukosit sementara keputihan patologis ada lebih banyak leukosit.

Terserang Penyakit Keputihan, Begini 5 Cara Mengatasinya

Pastinya seorang wanita yang mengalami keputihan tidak normal sangat tidak

nyaman, apalagi keputihan menyebabkan rasa sakit pada Miss V saat berhubungan
badan sehingga menyebabkan perdarahan, mengeluarkan bau tidak sedap ataupun

Miss V mengalami pembengkakan.

Biasanya cara mengatasi hal tersebut tergantung pada penyebab yang mendasar

dari timbulnya keputihan tidak normal, namun Anda jangan khawatir karena berikut

dibawah ini Kami akan memberikan cara untuk mengatasi hal tersebut:

1. Konsumsi yoghurt jika Anda sedang dalam pengobatan antibiotik agar

menurunkan risiko terkena infeksi jamur pada Miss V.

2. Jika Anda dalam masa pengobatan ada baiknya selalu menggunakan alat

kontrasepsi seperti kondom atau ada baiknya menunda hubungan badan sampai

Anda benar-benar sembuh.

3. Anda bisa menggunakan krim ataupun gel anti jamur jika keputihan disebabkan

oleh jamur, namun perlu diingat konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter Anda.

4. Untuk meredakan rasa gatal pada Miss V Anda bisa menggompresnya

menggunakan air bersih untuk meredakan gatal dan pembengkakan.

5. Jika keputihan tidak normal berlangsung lebih dari 7 hari maka ada baiknya

segera periksakan kepada dokter Anda.

Bagaimana Cara Untuk Mencegah Penyakit Keputihan?

A. Menjaga kebersihan daerah Miss V

B. Membilas Miss V dengan cara yang benar

C. Hindari menggunakan bedak pada organ kewanitaan


D. Gunakan panty liner hanya di kali dibutuhkan, namun jangan terlalu lama.

Misalkan saat bepergian ke luar rumah dan lepaskan rumah Anda kembali

E. Jika basah atau lembab, cobalah untuk segera mengganti celana dalam Anda

Dan jika dibiarkan Fluor Albus bisa menyebar ke rongga rahim dan indung telur dan

ke saluran indung telur dan akhirnya ke dalam rongga panggul, bahkan tak jarang

seorang wanita bisa menjadi mandul, sehingga ada baiknya Anda segera obati..

2 Jenis Keputihan Pada Wanita dan Cara Mengatasinya

Keputihan pada wanita memang sebuah hal yang normal jika tidak berbau dan tidak

berubah warna dan seolah menjadi permasalahan klasik yang sering terjadi pada

wanita, akan tetapi sebagian wanita merasa terganggu dengan timbulnya keputihan

yang berlebihan.
Karena timbulnya keputihan berlebihan dapat mengganggu segala rutinitas Anda

dan bahkan pada beberapa macam keputihan yang sudah berubah warna menjadi

hijau maka bisa menandakan adanya gejala penyakit menular seksual.

Perlu Anda ketahui juga bahwa biasanya keputihan yang normal akan berwarna

putih susu dan tidak berbau, sehingga ada baiknya jika Anda mengalami keputihan

yang tidak normal mengetahui secara baik cara mengatasinya.

Apakah setelah pengobatan keputihan abnormal akan kambuh kembali? klik untuk

konsultasi dengan dokter

2 Jenis Keputihan Pada Wanita dan Cara Mengatasinya

Sebenarnya keputihan pada wanita dibagi menjadi 2 jenis, yaitu jenis keputihan

normal dan jenis keputihan tidak normal dan dari kedua jenis keputihan tersebut

dapat berbeda-beda.

1. Keputihan Normal

Jenis keputihan normal ini biasanya sering terjadi pada wanita saat di masa subur,

sebelum haid maupun sesudah haid dan biasanya keputihan pada wanita akan

mengeluarkan lendir yang berlebihan namun jangan khawatir karena hal tersebut

adalah hal yang normal dan sering terjadi pada wanita.

Ciri-ciri keputihan Normal diantaranya:

A. Cairan keputihan nya tersebut encer


B. Cairan keputihan yang keluar berwarna susu atau bening

C. Cairan keputihan tidak berbau

D. Keputihan tersebut tidak menyebabkan gatal-gatal

E. Jumlah cairan keputihan yang keluar terbilang sedikit

2. Keputihan Tidak Normal

Jika Anda mengalami keputihan yang tidak normal maka Anda harus segera

memeriksakan nya kepada dokter Anda karena biasanya keputihan tidak normal

sudah termasuk ke dalam jenis penyakit.

Bahkan keputihan tidak normal ini bisa menyebabkan berbagai efek pada kesehatan

tubuh seorang wanita dan pada umumnya akan mengganggu kesehatan daerah

kewanitaan.

Biasanya keputihan tidak normal tersebut sering terjadi karena adanya Vaginosis

bakteri, infeksi ragi dan Trikomoniasis sehingga jika wanita tersebut mengalami

kehamilan maka dikhawatirkan mengakibatkan meningkatnya resiko bayi lahir

prematur dan gangguan pernapasan hingga parahnya lagi bisa menyebabkan

kematian pada bayi

Ciri-ciri keputihan Tidak Normal diantaranya:

A. Cairannya keputihan akan bersifat kental


B. Cairan keputihan akan berbau amis serta tidak sedap

C. Cairan keputihan sudah berubah warna menjadi kuning, hijau, atau kecoklatan

D. Jumlah keputihan sangat banyak

E. Biasanya keputihan berlebihan menyisakan bercak-bercak yang akan terlihat

pada celana

Apakah Penyebab Keputihan Tidak Normal?

Setiap perubahan dalam keseimbangan bakteri Miss V normal dapat mempengaruhi

bau, warna, atau banyaknya cairan keputihan. Berikut dibawah ini adalah beberapa

hal yang dapat menyebabkan keputihan tidak normal pada wanita diantaranya

adalah:

A. Karena mengkonsumsi Antibiotik

B. Karena Vaginosis bakteri adalah infeksi bakteri lebih sering terjadi pada wanita

hamil atau wanita yang memiliki banyak pasangan seksual.

C. Karena kanker serviks

D. Penggunaan Pil KB

E. Karena adanya penyakit menular seksual seperti gonore dan klamidia

F. Karena diabetes

G. Karena Penggunaan sabun pada Miss V

H. Karena Trikomoniasis adalah infeksi parasit biasanya disebabkan oleh hubungan

seksual

I. Karena infeksi ragi


Bagaimana jika terkena keluar cairan bau tidak sedap pada organ kelamin?

Bagaimana Cara Mengatasi Keputihan Tidak Normal?

sebenarnya untuk mengatasi keputihan tidak normal tergantung pada apa yang

menyebabkan masalah. Misalnya, infeksi jamur biasanya diobati dengan obat anti

jamur dalam bentuk krim.

Sedangkan Vaginosis bakteri diobati dengan pil antibiotik atau krim. Trikomoniasis

biasanya diobati dengan obat metronidazol atau tinidazol. Berikut adalah beberapa

tips untuk mencegah infeksi pada Miss V yang dapat menyebabkan keputihan tidak

normal diantaranya adalah sebagai berikut:

A. Menjaga Miss V agar tetap bersih dengan mencuci secara teratur dengan lembut

menggunakan air yang bersih.

B. Jangan gunakan sabun wangi dan produk feminin atau douche dan juga hindari

berendam dengan gelembung sabun.

C. Selalu bersihkan Miss V Anda dari depan ke belakang untuk mencegah dari

bakteri yang menyebabkan infeksi.

D. Pakailah celana dalam yang terbuat dari bahan katun dan menghindari pakaian

yang terlalu ketat.

Anda mungkin juga menyukai