Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang. (Ghafir: 46)
3. Disempitkan kuburnya
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam menceritakan tentang orang kafir setelah mati: Gelarkanlah untuknya alas tidur dari api neraka, dan bukakanlah untuknya sebuah pintu ke neraka. Maka panas dan uap panasnya mengenainya. Lalu disempitkan kuburnya sampai tulang-tulang rusuknya berimpitan. Kemudian datanglah kepadanya seseorang yang jelek wajahnya, jelek pakaiannya, dan busuk baunya. Dia berkata: Bergembiralah engkau dengan perkara yang akan menyiksamu. Inilah hari yang dahulu engkau dijanjikan dengannya (di dunia). Maka dia bertanya: Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan kejelekan. Dia menjawab: Aku adalah amalanmu yang jelek. Maka dia berkata: Wahai Rabbku, jangan engkau datangkan hari kiamat. (HR. Ahmad, AnNasai, Ibnu Majah dan Al-Hakim)
4. Dirobek-robek mulutnya
Beritahukanlah kepadaku tentang apa yang aku lihat. Keduanya menjawab: Ya. Adapun orang yang engkau lihat dirobek mulutnya, dia adalah pendusta. Dia berbicara dengan kedustaan lalu kedustaan itu dinukil darinya sampai tersebar luas. Maka dia disiksa dengan siksaan tersebut hingga hari kiamat. Adapun orang yang engkau lihat dipecah kepalanya, dia adalah orang yang telah Allah ajari Al-Quran, namun dia tidur malam (dan tidak bangun untuk shalat malam). Pada siang hari pun dia tidak mengamalkannya. Maka dia disiksa dengan siksaan itu hingga hari kiamat. Adapun yang engkau lihat orang yang disiksa dalam tanur, mereka adalah pezina. Adapun orang yang engkau lihat di sungai darah, dia adalah orang yang makan harta dari hasil riba. (HR. Al-Bukhari no. 1386 dari Jundub bin Samurah z)
Tiba-tiba aku melihat para wanita yang payudarapayudara mereka dicabik-cabik ular yang ganas. Maka aku bertanya: Kenapa mereka? Malaikat menjawab: Mereka adalah para wanita yang tidak mau menyusui anakanaknya (tanpa alasan syari). (HR. Al-Hakim. Asy-Syaikh Muqbil t dalam Al-Jamiush Shahih berkata: Ini hadits shahih dari Abu Umamah Al-Bahili z.)
Hazab kubur
Nabi Shalallahu Alaihi Wasalam melewati dua kuburan. Beliau Shalallahu Alaihi Wasalam bersabda: Sesungguhnya keduanya sedang diazab, dan tidaklah keduanya diazab disebabkan suatu perkara yang besar (menurut kalian). Salah satunya tidak menjaga diri dari percikan air kencing, sedangkan yang lain suka mengadu domba antara manusia. Beliau lalu mengambil sebuah pelepah kurma yang masih basah, kemudian beliau belah menjadi dua bagian dan beliau tancapkan satu bagian pada masing-masing kuburan. Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan hal ini? Beliau menjawab: Mudah-mudahan diringankan azab tersebut dari keduanya selama pelepah kurma itu belum kering. (Muttafaqun alaih)
Bahwasanya Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam mengajarkan doa ini kepada mereka (para sahabat) sebagaimana Beliau Shalallahu Alaihi Wasalam mengajarkan sebuah surat dari Al-Quran. (HR. Muslim, At-Tirmidzi, dan An-Nasai)
4. Ghibah Tatkala Rabbku memirajkanku (menaikkan ke langit), aku melewati beberapa kaum yang memiliki kuku dari tembaga, dalam keadaan mereka mencabik-cabik wajah dan dada mereka dengan kukunya. Maka aku bertanya: Siapakah mereka ini wahai Jibril? Dia menjawab: Mereka adalah orang-orang yang memakan daging (suka mengghibah) dan menjatuhkan kehormatan manusia. (HR. Ahmad, dishahihkan Al-Albani ))
Jumhur ulama berpendapat, hadits ini dibawa kepada pemahaman bahwa mayit yang ditimpa azab karena ratapan keluarganya adalah orang yang berwasiat supaya diratapi, atau dia tidak berwasiat untuk tidak diratapi padahal dia tahu bahwa kebiasaan mereka adalah meratapi orang mati. Oleh karena itu Abdullah ibnul Mubarak t berkata: Apabila dia telah melarang mereka (keluarganya) meratapi ketika dia hidup, lalu mereka melakukannya setelah kematiannya, maka dia tidak akan ditimpa azab sedikit pun. (Umdatul Qari, 4/78)
Sebab2 yg akan menyelamatkan seseorang dari azab kubur terbagi menjadi dua:
1. Sebab-sebab Umum
Yaitu dg menjauhi seluruh sebab yg akan menjerumuskan ke dlm azab kubur sebagaimana yg telah disebutkan. Sebab yg paling bermanfaat adalah seorang hamba duduk beberapa saat sebelum tidur untuk mengevaluasi dirinya: apa yg telah dia lakukan, baik perkara yg merugikan maupun yg menguntungkan pd hari itu. Lalu dia senantiasa memperbarui taubatnya yg nasuha antara dirinya dg Allah Swt, sehingga dia tidur dlm keadaan bertaubat dan berkemauan keras untuk tidak mengulanginya bila nanti bangun dari tidurnya. Dia lakukan itu setiap malam. Maka, apabila dia mati (ketika tidurnya itu), dia mati di atas taubat. Apabila dia bangun, dia bangun tidur dlm keadaan siap untuk beramal dg senang hati, karena Allah SWT menunda ajalnya hingga dia menghadap Rabbnya dan berhasil mendapatkan segala sesuatu yang terluput. Tidak ada perkara yg lebih bermanfaat bagi seorang hamba dr pd taubat ini. Terlebih lagi bila dia berzikir setelah itu dan melakukan sunnah2 yg datang dr Rasulullah SAW ketika dia hendak tidur sampai benar2 tertidur .Maka, barangsiapa yg Allah SWT kehendaki kebaikan baginya, niscaya Allah SWT akan berikan hidayah taufik untuk melakukan hal itu. Dan tiada kekuatan kecuali dg pertolongan Allah SWT.
Sebab2 yg akan menyelamatkan seseorang dari azab kubur terbagi menjadi dua:
2. Sebab-sebab Khusus Ribath (berjaga di pos perbatasan wilayah kaum muslimin) siang dan malam. Setiap orang yang mati akan diakhiri/diputus amalannya, kecuali orang yg mati dlm keadaan ribath di jalan Allah Subhanahu Wa Taala. Amalannya akan dikembangkan sampai datang hari kiamat dan akan diselamatkan dari fitnah kubur. (HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud) Mati syahid Orang yang mati syahid akan mendapatkan enam keutamaan di sisi Allah Subhanahu Wa Taala: diampuni dosa2-nya dari awal tertumpahkan darahnya, akan melihat calon tempat tinggalnya di surga, akan diselamatkan dari azab kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang sangat besar, diberi hiasan dengan hiasan iman, dinikahkan dengan bidadari, dan akan diberi kemampuan untuk memberi syafaat kepada 70 orang kerabatnya. (HR. Ahmad, At-Tirmidzi)
Sebab2 yg akan menyelamatkan seseorang dari azab kubur terbagi menjadi dua:
- Mati pada malam Jumat atau siang harinya. Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malamnya, kecuali Allah akan melindunginya dari fitnah kubur. (HR. Ahmad dan Al-Fasawi) - Membaca surat Al-Mulk Dia (surat Al-Mulk) adalah penghalang, dia adalah penyelamat yang akan menyelamatkan pembacanya dari azab kubur. (HR. At-Tirmidzi)
- Doa
yaitu sebagaimana yang telah lalu, bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam berdoa untuk berlindung dari azab kubur dan memerintahkan umatnya untuk berlindung darinya.
Nikmat Kubur
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shalih maka Rabb mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan yang nyata. (AlJatsiyah: 30)
Katakanlah: Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Rabbku. Barangsiapa yang dijauhkan azab daripadanya pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah keberuntungan yang nyata. (Al-Anam: 1516)
Nikmat Kubur
Mendapatkan ampunan dan keridhaan-Nya. Sebagaimana perkataan malakul maut kepada orang yang sedang menghadapi sakaratul maut: Wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaan-Nya. Dikokohkan hatinya untuk menghadapi dan menjawab fitnah kubur.
Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. (Ibrahim: 27)
Digelarkan permadani, didandani dengan pakaian dari surga, dibukakan baginya pintu menuju surga, dilapangkan kuburnya, dan di dalamnya ditemani orang yang tampan wajahnya, bagus penampilannya
Nikmat Kubur
Maka gelarkanlah permadani dari surga, dandanilah
ia dengan pakaian dari surga. Bukakanlah baginya sebuah pintu ke surga, maka sampailah kepadanya bau wangi dan keindahannya. Dilapangkan kuburnya sejauh mata memandang, kemudian datang kepadanya seorang yang tampan wajahnya, bagus pakaiannya, wangi baunya. Lalu dia berkata: Berbahagialah dengan perkara yg menyenangkanmu. Ini adalah hari yang dahulu kamu dijanjikan. Dia pun bertanya: Siapa kamu? Wajahmu adalah wajah orang yang datang membawa kebaikan. Dia menjawab: Aku adalah amalanmu yang shalih (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Mudah-mudahan Allah Subhanahu Wa Taala meneguhkan hati kita di atas kalimat tauhid hingga akhir hayat kita dan menyelamatkan kita dari berbagai fitnah (ujian) dunia dan fitnah kubur, serta memasukkan kita ke dalam jannah-Nya. Amin ya Rabbal alamin
Maka nyawanya keluar dan mengalir seperti air yang mengucur dari mulut wadah. Lalu malaikat pencabut nyawa mengambilnya. Nyawanya tidak dibiarkan sekejap mata pun berada di tangan malaikat pencabut nyawa dan segera diambil oleh para malaikat yang berwajah putih tadi. Kemudian mereka meletakkannya pada kain kafan dan minyak wangi surga yang telah mereka bawa. Maka nyawanya mengeluarkan aroma minyak wangi misik yang paling terbaik di muka bumi. Lalu mereka menyertainya untuk naik ke langit. Tidaklah mereka melewati sekumpulan malaikat melainkan para malaikat itu akan bertanya: Siapakah nyawa yang baik ini? Mereka menjawab: Ini adalah Fulan bin Fulan, dan disebutkan namanya yang paling terbaik ketika mereka memanggilnya di dunia.
Kemudian nyawanya dikembalikan ke dalam jasadnya. Lalu datanglah dua orang malaikat kepadanya. Keduanya bertanya, siapa Rabbmu? Maka dia menjawab, Rabbku adalah Allah. Keduanya kembali bertanya, apa agamamu? Maka dia menjawab, agamaku adalah islam. Keduanya kembali bertanya, siapa orang yang telah diutus di tengah kalian ini? Maka dia menjawab, beliau adalah utusan Allah. Keduanya kembali bertanya, siapakah yang telah mengajarimu? Maka dia menjawab, aku membaca kitab Allah, beriman kepadanya dan membenarkannya.
Kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Taala, semoga kita dimudahkan untuk menjawab pertanyaan kubur dan diselamatkan dari siksanya.