Anda di halaman 1dari 2

Tarbiyah Amniyah (Pendidikan Keamanan)

Secara sederhana, amniyah dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk menjamin keselamatan
gerakan Islam terhadap segala hal yang dapat membahayakan, baik yang timbul dari individu
atau kelompok. Sudah barang tentu, bahwa prinsip ini merupakan keniscayaan dalam sebuah
gerakan Islam dengan aspek-aspek yang terus berkembang, diantaranya:

 Keselamatan anggota dan pimpinan


o Amniyah Qiyadah 'keselamatan pucuk pimpinan' setidaknya telah kita lihat
jelas pada perang badar, dimana Sa'ad yang mengusulkan pembuatan tenda
khusus untuk Rasulullah saw. Selain itu, tata cara shalat di medan perang juga
diatur secara tersendiri dalam kondisi ini, hal ini menunjukkan betapa
pentingnya memastikan keamanan jama'ah dalam perang sekalipun itu dalam
sebuah ibadah fardhu.

 Keselamatan dokumen
o Demi menjaga strategi-strategi dakwah kaum muslimin, sepatutnya kita
memperhatikan hal-hal dalam jama'ah yang harus dirahasiakan demi maslahat
yang lebih besar untuk kaum muslimin itu sendiri. Hal ini jelas terlihat ketika
kaum muslimin hendak melakukan Fathu Makkah -setelah orang Quraisy
merusak perjanjian- dimana seorang ahli badar bernama Hatib bin Abi
Balta'ah, membocorkan rahasia penaklukan kota Makkah kepada kaum
Quraisy melalui surat yang dibawa oleh seorang wanita. Akan tetapi,
Rasulullah saw. menerima wahyu tentang apa yang dilakukan Hatib dan beliau
mengutus Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam untuk mengejar wanita
tersebut. Jikalau bukan karena kegigihannya dalam membela Islam
sebelumnya, dan karena jaminan Allah swt. terhadap pasukan badar, niscaya ia
pantas dihukum mati. Berkaitan dengan apa yang dilakukan Hatib ini, Allah
swt menyinggungnya dalam Qur'an surah Al mumtahanah ayat satu.

Adapun upaya yang dilakukan musuh-musuh Islam cukup beragam dalam memecah belah
kesatuan kaum muslimin, diantaranya, penyusupan orang-orang tertentu, penyusupan
pemikiran yang memecah belah kesatuan, dan pemberian bantuan materi. Untuk detailnya,
saya kira tidak perlu dijelaskan lebih rinci kembali.

Ada beberapa unsur utama dalam prinsip amniyah ini, diantaranya:

 Siriyyah (Merahasiakan)
o Dalam memberikan keamanan pengikutnya dan agar risalah Islam tetap
berkesinambungan, Islam mengajarkan kepada pengikutnya untuk siriyyah
agar tidak mudah diberangus dan dihancurkan. Berkaitan dengan hal ini, Allah
telah mengabarkan kepada segenap kaum perihal besarnya tiu daya musuh
Islam.

... dan Sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung gunung
dapat lenyap karenanya. (Qs. Ibrahim: 46)

 Tamwih (Penyamaran)
o Peristiwa Hijrah Rasulullah saw. ke Madinah adalah dalil yang
paling kuat atas legalitas Tamwih dalam Islam. Seandainya tidak ada
peristiwa lain yang memperkuat lega1itas tamwih, niscaya peristiwa ini telah
cukup untuk menjelaskan pentingnya penyamaran dalam kondisi tertentu
sebagai salah satu unsur amniyah.
 Ar-Rashdu (Pemantauan)
o Penugasan terhadap Abdullah bin Abu Bakar ra. untuk
memantau perkembangan yang ada di suku Quraisy bukanlah proses
khusus bagi tahapan atau kondisi tertentu, akan tetapi pemantauan
adalah strategi yang harus dilakukan dalam kondisi apa pun.
Sebagai pimpinan tertinggi, Rasulullah saw. ingin mengetahui
semua yang berkembang di sekitarnya yang berkaitan dengan dirinya
secara pribadi, ataupun yang berkaitan dengan kelangsungan dakwah
dan kaum Muslimin untuk mengambil langkah-langkah yang
diperlukan dan menggagalkan setiap tipu daya yang akan dilancarkan musuh2
Islam.

Beberapa dalil dalam Al-Qur'an yang menegaskan betapa pentingnya prinsip amniyah dalam
sebuah gerakan Islam,

...mereka Itulah musuh (yang sebenarnya) Maka waspadalah terhadap mereka; ....
(Qs. Al Munafiqun: 4)
... dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari
sebahagian apa yang telah diturunkan Allah ...
(Qs. Al Maidah: 49)
adapun Hadist yang memberikan pengarahan kepada orang-orang mukmin agar menjaga
rahasia diantaranya,
”Berupayalah menyukseskan rencana-rencanamu dengan merahasiakannya.” (diriwayatkan
oleh At Thabrani dalam Al kabir oleh Baihaqi dalam Syu’abul Iman)
“Ya Allah, jangan Engkau sampaikan rencana ini kepada Quraisy, hingga Engkau hinakan
mereka di negeri mereka sendiri” (H.R. Ibnu Hisyam)

Anda mungkin juga menyukai