PEMBAHASAN
3. Karakteristik Akhlaknya
a. Di dalam kitab Shahihnya Ibnu Hibban membuat satu bab berjudul:
Penjelasan bahwa akhlak Al-Mahdi menyerupai akhlak Rasulullah
saw., lantas dia menghadirkan hadist Ibnu Masud bahwa Nabi saw.
bersabda, Akan keluar seseorang dari umatku, namanya sama dengan
namaku, akhlaknya sama dengan akhlakku; dia akan memenuhi bumi
dengan keadilan sebagaimana telah terpenuhi dengan kezhaliman dan
laku durjana.
b. Dari Abu Ishaq, katanya Ali r.a pernah memandangi putranya, Hasan,
seraya berkata, Putraku ini akan menjadi orang besar sebagaimana
disebutkan oleh Nabi saw.; dan akan keluar dari sumsumnya seorang
laki-laki bernama sama dengan nama Nabi kalian; akhlaknya sama
dengan akhlak Nabi kalian tetapi tidak dengan perawakannya.
Saat mensyarahkan hadist ini Al-Abadi berkata, Akhlaknya sama
dengan Akhlak Nabi kalian tetapi tidak dengan perawakannya;
maknanya perilakunya sama tetapi tidak dengan postur tubuhnya.
c. Dari Ali bin Abu Thalib, katanya Nabi saw. bersabda, Al-Mahdi dari
kalangan kami, ahlulbait; Allah akan menjadikannya shalih dalam satu
malam.
Ibnu Katsir menjelaskan maksud, menjadikannya shalih dalam satu
malam adalah bahwa Allah menerima taubatnya, memberikan taufik
baginya, memahamkannya, dan menunjukkinya; setelah sebelumny
tidak demikian.
As-Suyuthi berkata, Sabda Nabi menjadikannya shalih dalam satu
malam maksudnya shalil (baca: siap) untuk memimpin dan menjadi
khalifah.
4. Zaman Kemunculannya
Tersebut di dalam hadist bahwa Al-Mahdi adalah seorang penduduk
Madinah. Madinah Al-Munawwarah yang dimuliakan oleh Allah. Bisa jadi
dia dilahirkan di sana dan tempat kemunculannya pertama kali pun di sana.
Namun dia tidak dikenal dan tidak ada seorang pun yang
memperdulikannya. Barulah ketika terjadi sengketa dan fitnah pasca
kematian khalifah kaum muslimin dia bermigrasi ke Mekkah.
Yang menunjukkan hal itu adalah apa yang diriwayatkan oleh Abu
Dawud di dalam Sunan dari Ummu Salamah r.a, katanya Rasulullah saw.
bersabda, Akan terjadi persengketaan saat kematian seorang khalifah,
lantas keluarlah seseorang dari penduduk Madinah berlari menuju
Mekkah
4. Imam Az-Zarkasyi
Beliau mengomentari pernyataan An-Nawawi dengan berkata,
Maksudnya adalah Al-Mahdi yang ada di masa Isa a.s, yang mengerjakan
shalat dengannya, yang bekerja sama membunuh Dajjal, menaklukan
Konstantinopel, menguasai Arab dan non-Arab, dan memenuhi bumi
dengan keadilan. Dia dilahirkan di Madinah, dibaiat dalam keterpaksaan di
antara rukun dan maqam, diperangi oleh As-Sufyani, mencari suaka
kepada para raja di India dst.
5. Imam Abdul Husain Al-Ajurri
Mengkritik hadits Tidak ada Al-Mahdi selain Isa putra Maryam,
beliau berkata, Hadits-hadits dari Nabi saw. yang menegaskan
kemunculan Al-Mahdi yang adalah salah satu keturunan beliau dari
Fathimah, lebih shahih daripada hadits ini. Maka, hadits-hadits itulah yang
menjadi sandaran hukum, bukan hadits ini.