Anda di halaman 1dari 176

TAFSIR ILMI

PENCIPTAAN
JAGAT RAYA
Dalam Perspektif Al-Qur`an dan Sains
Disusun atas kerjasama :

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an


Badan Litbang & Diklat Kementerian Agama RI
dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an


Badan Litbang & Diklat
Kementerian Agama RI
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang"
PENCIPTAAN JAGAT RAYA
Dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains

Hak cipta dilindungi undang-undang


All rights reserved

Cetakan Pertama, Syawwal 1431 H/ September 2010 M

Disusun atas kerjasama :


Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Badan Litbang & Diklat Kementerian Agama RI
dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Penciptaan Jagat Raya dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains


(Tafsir Ilmi)

Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an


3 Jilid; 17.5 x 25 cm

Diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an dengan biaya


DIPA Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an Tahun 2010
Sebanyak: 1000 Eksemplar

ISBN: 978-602-97653-0-4 (Buku 1)

1. Penciptaan Jagat Raya dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains I. Judul

Sanksi Pelanggaran Pasal 14


Undang-undang No. 7 Tahun 1987 Tentang Hak Cipta

Ayat 1: Barang siapa dengan sengaja atau tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu
ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 1000.000.000,- (Seratus juta Rupiah).

Ayat 2: Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada
umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta sebagaimana dimaksud dalam
ayat (I), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp. 50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah)
Pedoman Transliterasi Arab-Latin
Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri P dan K
Nomor: 158 Tahun 1987 — Nomor: 0543 b/u/1987

1. Konsonan
No. Arab Latin No. Arab Latin
1. ‫ا‬ tidak dilambangkan 16. ‫ط‬ ț
2. ‫ب‬ b 17. ‫ظ‬ ž
3. ‫ت‬ t 18. ‫ع‬ `
4. ‫ث‬ š 19. ‫غ‬ g
5. ‫ج‬ j 20. ‫ف‬ f
6. ‫ح‬ ĥ 21. ‫ق‬ q
7. ‫خ‬ kh 22. ‫ك‬ k
8. ‫د‬ d 23. ‫ل‬ l
9. ‫ذ‬ ż 24. ‫م‬ m
10. ‫ر‬ r 25. ‫ن‬ n
11. ‫ز‬ z 26. ‫و‬ w
12. ‫س‬ s 27. ‫هـ‬ h
13. ‫ش‬ sy 28. ‫ء‬ '
14. ‫ص‬ ș 29. ‫ي‬ y
15. ‫ض‬ ď

2. Vokal Pendek 3. Vokal Panjang

َ ‫ب‬ ‫ـا‬.َ = ā َ ‫ َق‬


‫ال‬
َ ‫ كَ َت‬
=a kataba Qāla

ِ =i ‫ ُس ِئ َل‬ su`ila ‫ـى‬.ِ = ī ‫ ِق ْي َل‬ Qīla


ُ =u ‫ب‬
ُ ‫ذه‬
َ ‫ َي‬ yażhabu ‫ـو‬..ُ =ū ‫َي ُق ْو ُل‬ Yaqūlu

4. Diftong

‫ـى‬.َ
. = ai ‫ف‬ ْ
َ ‫ كَ ي‬ kaifa

ْ . = au
‫ـو‬..َ ‫ َح ْو َل‬ haula
DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN____ix
PENDAHULUAN____xix
AKAL DAN FENOMENA ALAM SEMESTA____xx

BAB I____1
ENAM HARI PENCIPTAAN____2

A. Penciptaan Langit, Bumi, dan Isinya_____3


1. Penciptaan Langit dan Bumi____3
2. Penciptaan Tujuh Langit dalam Dua Masa_____7
3. Penciptaan Bumi dalam Dua Masa_____8
4. Penciptaan Isi Bumi dalam Dua Masa_____10

B. Kesinambungan Penciptaan dan Kronologinya____15


1. Keberlanjutan Penciptaan____15
2. Kronologi Penciptaan____17
BAB II____47
TUJUH LANGIT : MENGUNGKAP STRUKTUR ALAM SEMESTA____48

A. Hakikat dari Tujuh Langit____ 49


B. Struktur Alam Semesta____57
C. Tujuh Langit pada Kisah Isra Mikraj____79
BAB III____85
FENOMENA ALAM_____86

A. Pergantian Malam dan Siang____87


B. Perhitungan Waktu____94
C. Isyarat Adanya Kehidupan di Luar Bumi____104

BAB IV____121
AKHIR ALAM SEMESTA____122

A. Proses Kehancuran Lingkungan_____123


B. Proses Kehancuran Alam Semesta_____131

DAFTAR PUSTAKA ____141


INDEX____145
Penciptaan Jagat Raya
viii dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains
SAMBUTAN
KEPALA BADAN LITBANG DAN
DIKLAT KEMENTERIAN AGAMA RI

P
eraturan Presiden Republik Indonesia penyediaan kitab suci Al-Qur’an. Kedudukan
Nomor 5 Tahun 2010 tentang Al-Qur′an sebagai kitab suci sangatlah
Rencana Pemba­ ngunan Jangka istimewa, di samping merupakan sumber
Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 pokok ajaran Islam dan petunjuk hidup
menyebutkan fokus prioritas peningkatan (hudan), Al-Qur′an juga sarat dengan isyarat-
kualitas kehidupan beragama meliputi: isyarat ilmiah yang menunjukkan kebesaran
dan kekuasaan Allah sub♥ānahū wa ta‘ālā.
1. Peningkatan kualitas pemahaman dan Di dalam Al-Qur′an terdapat
pengamalan agama; kurang lebih 750 hingga 1000 ayat yang
2. Peningkatan kualitas kerukunan umat mengandung isyarat ilmiah, sementara
beragama; ayat-ayat hukum hanya sekitar 200 hingga
3. Peningkatan kualitas pelayanan 250 ayat, demikian menurut penelitian
kehidupan beragama; dan Zaglūl an-Najjār, pakar geologi muslim
4. Pelaksanaan ibadah haji yang tertib dari Mesir. Meskipun jumlah ayat yang
dan lancar. mengandung isyarat ilmiah cukup banyak,
dalam kenyataannya buku-buku yang
Salah satu sarana untuk meningkatkan berisi fikih masih dominan. Padahal Tuhan
kualitas pemahaman dan pengamalan tidak pernah membedakan perintah-Nya
agama, terutama bagi umat Islam, adalah untuk memahami ayat-ayat Al-Qur′an.
Penciptaan Jagat Raya
x dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Kalaulah ayat-ayat hukum, muamalat, mengenalkan Tuhan kepada akal manusia


akhlak, dan akidah merupakan petunjuk modern. Lebih dari itu, melalui pendekatan
bagi manusia untuk mengenal Tuhan dan saintifik terhadap ayat-ayat yang
berperilaku terpuji sesuai petunjuk-Nya, mengandung isyarat ilmiah, buku tafsīr ‘ilmī
ayat-ayat ilmiah juga merupakan petunjuk hadir dengan membawa urgensinya sendiri.
akan keagungan dan kekuasaaan Tuhan Urgensi yang mewujud dalam bentuk
di alam raya ini. Dari sini maka upaya apresiasi Islam terhadap perkembangan
menjelaskan maksud firman Allah yang ilmu pengetahuan sekaligus menjadi bukti
mengandung isyarat ilmiah yang disebut bahwa agama dan ilmu pengetahuan tidak
dengan tafsīr ‘ilmī menjadi penting, sama saling bertentangan.
pentingnya dengan penjelasan ayat-ayat Kepada para ulama dan pakar,
hukum. Bedanya, tafsīr ‘ilmī menyangkut seluruh anggota tim penyusun tafsīr
hukum dan fenomena alam, sementara ‘ilmī, khususnya dari Lembaga Ilmu
tafsir hukum menyangkut hukum-hukum Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lembaga
manusia. Bahkan menurut sementara Penerbangan dan Antariksa Nasional
pakar, tafsīr ‘ilmī dapat menjadi “ilmu kalam (LAPAN), dan Observatorium Bosscha
baru” yang dapat memperteguh keimanan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang telah
manusia modern khususnya di era ilmu terlibat dalam penyusunan tafsir tersebut,
pengetahuan dan teknologi seperti saat ini. kami menyampaikan penghargaan yang
Kalau dulu para ulama menjelaskan tulus dan ucapan terima kasih yang
ilmu-ilmu tentang ketuhanan yang menjadi sedalam-dalamnya. Semoga apa yang telah
objek ilmu kalam dengan pendekatan dihasilkan oleh tim tafsīr ‘ilmī bermanfaat
filosofis, maka pada era modern ini, tafsīr bagi masyarakat muslim Indonesia dan
‘ilmī dapat menjadi model baru dalam dicatat dalam timbangan amal saleh.

Prof. Dr. H. Abdul Djamil, M.A.


NIP: 19570414 198203 1 003
SAMBUTAN KEPALA LAJNAH
PENTASHIHAN MUSHAF AL-QUR'AN
KEMENTERIAN AGAMA RI

S
ebagai salah satu upaya meningkat- Agama saat ini lebih fokus pada persolan
kan kualitas pema­ haman, peng- akidah, akhlak, ibadah, dan sosial,
hayatan, dan pengamalan ajaran sementara tafs◄r ‘ilm◄ fokus pada kajian
agama (Al-Qur’an) dalam kehidupan saintifik terhadap ayat-ayat kauniyah.
bermasyarakat, berbangsa, dan ber­negara, Dalam beberapa tahun terakhir telah
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an terwujud kerja sama yang baik antara
Badan Litbang dan Diklat Kementerian Kementerian Agama dan Lembaga Ilmu
Agama RI pada tahun 2009 telah melak­ Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam upaya
sana­kan kegiatan penyusunan tafs◄r ‘ilm◄ menjelaskan ayat-ayat kauniyah dalam
atau kajian ayat-ayat kauniyah. rangka penyempurnaan buku Al-Qur`an dan
Metode yang diterapkan dalam kajian Tafsirnya. Hasil kajian ayat-ayat kauniyah itu
ini hampir sama dengan yang digunakan dimasukkan ke dalam tafsir tersebut sesuai
dalam tafsir tematik, yaitu dengan tempatnya sebagai tambahan penjelasan
menghimpun ayat-ayat yang terkait dengan atas tafsir yang ada, yang disusun
sebuah persoalan dan menganalisisnya berdasarkan urutan mushaf.
sehingga dapat ditemukan pandangan Al- Pada kerja sama kali ini, alhamdulillah
Qur`an yang utuh menyangkut persolan dapat menghasilkan beberapa hasil
tersebut. Bedanya, tafsir tematik yang kajian terhadap ayat-ayat kauniyah yang
sedang dikembangkan oleh Kementerian disusun secara tematik, dengan cara
Penciptaan Jagat Raya
xii dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

menghimpun ayat-ayat yang terkait dengan (ijtihad kolektif) untuk menjelaskan ayat-
satu persoalan dan mengkajinya secara ayat kauniyah dalam Al-Qur’an.
komprehensif dengan pendekatan ilmiah. Tim penyusun tafs◄r ‘ilm◄ tahun 2009
Tema-tema tersebut yaitu: terdiri dari:
1. Kepala Badan Litbang dan Diklat
a. Penciptaan Jagat Raya dalam Kementerian Agama RI.
Perspektif Al-Qur’an dan Sains, dengan Pengarah
pembahasan: 1) Enam Hari Penciptaan; 2. Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-
2) Tujuh Langit: Mengungkap Struktur Qur’an
Alam Semesta; 3) Fenomena Alam; 4) Pengarah
Akhir Alam Semesta. 3. Prof. Dr. H. Hery Harjono
b. Penciptaan Bumi dalam Perspektif Al- Ketua
Qur’an dan Sains, dengan pemba­hasan: 4. Dr. H. Muchlis M. Hanafi, MA.
1) Pendahuluan; 2) Awal Penciptaan Wakil Ketua
Bumi; 3) Anatomi Bumi; 4) Proses 5. Dr. H. Muhammad Hisyam
Geologi; 5) Bumi yang Dinamis; 6) Laut Sekretaris
dan Samudra. 6. Prof. Dr. Arie Budiman
c. Penciptaan Manusia dalam Perspektif Al- Anggota
Qur’an dan Sains, dengan pembahasan: 1) 7. Prof. Dr. H. Syamsul Farid Ruskanda
Asal Muasal Kehidupan; 2) Asal Muasal Anggota
Manusia; 3) Catatan Al-Qur’an tentang 8. Prof. Dr. H. Hamdani Anwar, MA.
Evolusi Kesadaran Insani Manusia; Anggota
4) Penciptaan Adam; 5) Al-Qur’an, 9. Prof. Dr. H. Salim Umar, MA.
Reproduksi, dan Kehidupan Manusia; 6) Anggota
Manusia sebagai Khalifah. 10. Prof. Dr. Thomas Djamaluddin
Anggota
Tim kajian ayat-ayat kauniyah terdiri dari 11. Prof. Dr. H. Sibli Sardjaya, LML.
para pakar dengan latar belakang keilmuan Anggota
yang berbeda dan dapat dibedakan dalam 12. Dr. H. Hoemam Rozie Sahil
dua kategori besar. Pertama, mereka Anggota
yang menguasai persoalan kebahasaan 13. Dr. H. A. Rahman Djuwansyah
Al-Qur’an dan hal-hal lain yang terkait Anggota
dengan penafsiran, seperti asbābun- 14. Ir. H. Dudi Hidayat, M.Sc.
nuz‼l, munāsabātul-āyāt, riwayat-riwayat Anggota
dalam penafsiran, dan ilmu-ilmu keislaman 15. Abdul Aziz Sidqi, M.Ag.
lainnya. Kedua, mereka yang menguasai Anggota
persoalan-persoalan saintifik seperti fisika,
kimia, biologi, geologi, astronomi, dan Staf Sekretariat :
lainnya. Kelompok pertama dapat disebut
sebagai Tim Syar‘i, dan kelompok kedua 1. Dra. Endang Tjempakasari, M.Lib.
dapat disebut sebagai Tim Kauni. Keduanya 2. Muhammad Musadad, S.Th.I.
bersinergi dalam bentuk ijtihād jamā‘◄ 3. Zarkasi, MA.
Sambutan Kepala Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur'an xiii

Bertindak sebagai narasumber tetap juga kami sampaikan terima kasih yang
dalam kajian tersebut adalah Prof. Dr. H. tulus kepada Kepala Badan Litbang dan
Umar Anggara Jenie, Apt., M.Sc.; Dr. H. Diklat Kementerian Agama, atas saran-
Ahsin Sakho Muhammad, MA.; Dr. H. Mudji saran dan dukungan yang diberikan bagi
Raharto, dan Dr. H. Sumanto Imam Hasani. terlaksananya tugas ini. Penghargaan
Mengingat kemajuan teknologi dan dan ucapan terima kasih yang tulus
ilmu pengetahuan yang sangat cepat dan kami sampaikan kepada para ulama dan
menuntut pemahaman yang komprehensif pakar, seluruh anggota tim, khususnya
tentang ayat-ayat Al-Qur’an, maka kami dari Lembaga Ilmu Pengetahuan
berharap kegiatan penyusunan tafs◄r ‘ilm◄ Indonesia (LIPI), Lembaga Penerbangan
ini dapat berlanjut seiring dengan dinamika dan Antariksa Nasional (LAPAN), dan
yang terjadi dalam masyarakat. Observatorium Bosscha Institut Teknologi
Akhirnya, kami menyampaikan ucapan Bandung (ITB), yang telah terlibat dalam
terima kasih yang setulusnya kepada penyusunan tafs◄r ‘ilm◄ ini. Semoga apa
Menteri Agama yang telah memberikan yang telah dihasilkan oleh tim tafs◄r ‘ilm◄
petunjuk dan dukungan yang besar bagi bermanfaat bagi masyarakat dan dicatat
penyusunan tafs◄r ‘ilm◄ ini. Demikian sebagai amal saleh.

Drs. H. Muhammad Shohib, M.A


NIP: 19540709 198603 1 002
SAMBUTAN KEPALA LEMBAGA
ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

S
egala puji kita panjatkan ke hadirat Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Buku
Allah sub♥ānahū wa ta‘ālā yang Tafsir ayat-ayat kauniyah ini merupakan
telah membimbing kita ke jalan usaha yang sungguh-sungguh dari sejumlah
keimanan dan keislaman melalui petunjuk ulama Al-Qur'an berkolaborasi dengan para
Al-Qur'an, kitab yang Ia turunkan melalui ilmuwan, sarjana yang bergerak dalam ilmu-
perantaraan Malaikat Jibril kepada Nabi ilmu (keras). Sungguh merupakan suatu
Muhammad, nabi akhir zaman dan rasul perpaduan yang ideal untuk menghasilkan
pungkasan. Salawat dan salam semoga pemahaman atas ayat-ayat Al-Qur'an yang
dilimpahkan kepada beliau ☻allallāhu ‘alaihi sifatnya revelation melalui realitas duniawi
wa sallam, beserta keluarga, sahabat, dan yang sifatnya observable. Hasil kerja para
kaum mukminin yang mengikuti jalan dan ulama dan sarjana itu diharapkan dapat
petunjuknya. Ammā ba‘du. memenuhi kehausan kaum Muslimin atas
Kami menyambut dengan antusias sejumlah keingintahuan mereka mengenai
terbitnya buku Tafsir Tematik yang pemahaman rasional terhadap wahyu yang
mengkhususkan kajian pada ayat-ayat terkait dengan fenomena kealaman.
kauniyah yang diusahakan oleh Lajnah Sebagaimana diketahui, bahwa Al-
Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Qur'an itu tidak saja menyimpan informasi
Litbang dan Diklat, Kementerian Agama terkait dengan realitas gaib dan petunjuk
RI yang bekerjasama dengan Lembaga jalan hidup yang baik dan benar, tetapi juga
Penciptaan Jagat Raya
xvi dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

menyimpan realitas kasat mata, yang dapat dicatat dalam sejarah sebagai abad paling
dicerna dengan pengindraan manusia dan produktif dalam temuan ilmu pengetahuan.
dinalar dengan akal. Sebagai contoh, dalam Menurut catatan, 80% dari seluruh capaian
konteks tertentu, perintah ibadah disertai ilmu pengetahuan dan tentunya juga
prasyarat mengetahui ‘ilatnya yang bersifat teknologi yang ada, dihasilkan pada abad
empirik di mana dalam perintah salat dan ini. Sekali temuan ilmu pengetahuan
puasa berkaitan dengan waktu yang hanya berhasil menjawab pertanyaan ilmuwan,
dapat diketahui melalui pengindraan atau maka pertanyaan lainnya pun muncul.
pengamatan terhadap fenomena alam. Ini Begitu seterusnya, proses itu berlangsung,
antara lain mendorong umat manusia untuk sehingga sampai pada suatu titik ketika
mengamati gejala alam itu supaya diketahui paradigma ilmu pengetahuan tertentu
kapan waktu dimulai dan kapan berakhirnya tidak lagi dapat menjadi wadah terhadap
suatu kewajiban harus ditunaikan. Al-Qur'an pertanyaan-pertanyaan yang muncul. Maka
juga memberikan isyarat tertentu mengenai krisis ilmu pengetahuan pun terjadi. Lahirlah
realitas alamiah yang sulit dicerna oleh akal teori baru yang sifatnya revolusioner,
manusia terutama tentang penciptaan jagat mendobrak teori lama, mewadahi
raya, penciptaan manusia, penciptaan bumi pertanyaan-pertanyaan baru. Begitulah,
dan proses-proses yang berlangsung dan sekurang-kurangnya menurut Thomas
kini proses itu terus berjalan. Sekian lama Kuhn, seorang ahli sejarah ilmu pengetahuan
para mufassir meraba-raba makna, misalnya abad 20. Ia membagi pertumbuhan ilmu
tentang informasi ayat-ayat Qur'ani yang pengetahuan menjadi dua, yang evolusioner
menyatakan bahwa penciptaan jagat raya dan yang revolusioner. Disebut evolusioner
dalam enam hari. Hingga sekarang misteri karena bertumpu pada konvensi dan
itu masih dalam “rahasia” Allah. Melalui paradigma yang berlaku. Sedangkan
pengetahuan naqli kaum muslimin meyakini revolusioner tidak dibangun di atas
kejadian itu, walaupun secara rasio masih paradigma yang tengah berlaku, melainkan
belum menemukan jawabannya. merupakan suatu loncatan tersendiri. Teori
Sementara itu ilmu pengetahuan ‘aqli, Relativitas yang dihasilkan oleh Einstein
berkembang dari zaman ke zaman. Para misalnya digolongkan oleh Kuhn ke dalam
ilmuwan ‘aqli terus menerus bekerja, melalui revolusioner, karena tidak berangkat dari
metodologi yang dikembangkannya, pertanyaan ilmu pengetahuan paradigma
melalui eksperimen, pengindraan, lama yang dikembangkan oleh fisikawan
pengamatan dan penalaran rasio, mencoba Newton.
menjawab setiap pertanyaan serta Dari capaian ilmu pengetahuan dan
hipotesis yang dikembangkan dan muncul teknologi itu maka semakin terbuka
dalam alam pikirannya. Temuan-temuan kemungkinan memahami ayat-ayat
baru dipublikasikan dan didiskusikan, dan kauniyah dalam Al-Qur'an yang selama
sampai akhir abad ke-20 Masehi, telah ini masih bersifat misteri. Bukan tidak
begitu banyak capaian ilmu pengetahuan mungkin, seorang saintis seperti Einstein
dan teori-teori dikembangkan mengenai pun, dengan penalarannya yang cemerlang,
berbagai fenomena alam. Abad ke-20 sampai pada kesimpulan yang sangat
Sambutan
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia xvii

spektakuler pada masanya, bahwa “sains Yunani kuno belum menemukan ilmu
tanpa agama lumpuh, dan agama tanpa pengetahuan, seandainya orang Islam tidak
sains buta”. Pernyataan ini sangat populer menyelamatkan, menghidupkan kembali,
di kalangan ulama, karena dengan ini faham dan mengembangkannya di abad ke 8-9
saling menunjang antara agama dan sains Masehi.
menemukan titik jumbuh dan saling terkait Dengan demikian dapat dikatakan
yang erat antara keduanya. Sejalan bahwa Islam telah sejak awal
dengan perkembangan ini, upaya-upaya mengembangkan tradisi keilmuan yang
memahami ayat-ayat kauniyah dalam Al- memungkinkan pemahaman fenomena
Qur'an dilakukan juga oleh para ulama dan kealaman secara saintifik. Al-Qur'an dengan
saintis muslim dengan bantuan teori-teori iqra'-nya telah memberikan “nada dasar”
dan temuan-temuan ilmu pengetahuan bagi pengembangan tradisi keilmuan,
yang telah dicapai. Tetapi sebenarnya, ini bukan saja yang berparadigma bayānī,
bukanlah gejala baru. Sejarah peradaban tetapi juga burhānī, bahkan ‘irfānī. Dengan
Islam telah mencatat perkembangan ilmu paradigma bayānī suatu epistemologi
pengetahuan yang begitu maju pada abad keilmuan yang berbasis pada teks, yakni
ke-8-9 Masehi. Para saintis ketika itu telah Al-Qur'an dan Sunnah, menjelaskan isinya
mencapai teori-teori yang boleh disebut dengan metodologinya tersendiri sehingga
revolusioner dalam berbagai lapangan menghasilkan ilmu-ilmu naqli seperti fikih,
sains, seperti astronomi, fisika, kimia, tauhid, tafsir, balagah, dan sejenisnya.
biologi, matematika dan juga kedokteran. “Nada dasar” itu juga telah menghasilkan
Kemajuan sains di Andalusia dan Baghdad paradigma burhānī, suatu epistemologi
ketika itu, dicatat mampu membangkitkan yang bertumpu di atas pembuktian pada
pencerahan kepada bangsa-bangsa realitas empiris, yang menghasilkan
Eropa, sehingga muncullah zaman ilmu-ilmu pengetahuan ‘aqli, seperti
Renaissance, suatu era baru ketika mereka fisika, astronomi, kimia kedokteran dan
membangkitkan kembali peradaban lama seterusnya. Sedangkan paradigma ‘irfānī
untuk menemukan kemajuan yang baru. Ini adalah keilmuan yang berbasis pada intuisi
dimungkinkan oleh jasa kemajuan sains yang dan gnosis atau realitas spiritual batiniyah.
telah dicapai oleh orang Islam. Tidak diingkari Itulah ilmu tasawuf, baik falsafī maupun
bahwa kemajuan ilmu pengetahuan pada sunnī, yang mencerahi manusia dengan
era keemasan Islam itu merupakan hasil spiritualitas dan pengendalian hasrat
penggalian mereka atas warisan peradaban nafsiyah, sehingga tidak terjerumus ke
Yunani kuno dan pengembangan baru dalam kehidupan duniawi yang batil.
oleh mereka sendiri sebagai jawaban atas Pada akhirnya kami ingin
pertanyaan-pertanyaan keilmuan yang mengemukakan harapan, bahwa buku yang
muncul setelah pembacaan itu. Peran ini dihasilkan dari perpaduan usaha para ulama
bukan tidak penting. Penulis sejarah dunia yang keilmuannya berbasis pada paradigma
Arab paling otoritatif di abad 20, Philip K. bayānī dan saintis yang bertumpu pada
Hitti, menyatakan bahwa dunia sekarang paradigma burhānī ini dapat memberi
ini akan gelap, segelap ketika bangsa sumbangan yang berarti bagi pemahaman
lebih dalam umat Islam pada isi kandungan Prof. Dr. H. Umar Anggara Jenie, Apt. M. Sc,
Al-Qur'an. Dengan demikian, Al-Qur'an Dr. H. Ahsin Sakho Muhammad, MA, Dr. H.
dimengerti bukan saja semata-mata sebagai Mudji Raharto, Prof. Dr. H. Sumanto Imam
sumber keyakinan tauhid, petunjuk jalan Hasani, Prof. Dr. H. Hery Harjono, Dr. H.
kehidupan yang benar dan akhlak yang Muchlis M. Hanafi, MA., Dr. H. Muhammad
mulia, tetapi juga memberi panduan untuk Hisyam, Prof. Dr. Arie Budiman, Prof. Dr.
bertanya dan memberi jawaban atas Syamsul Farid Ruskanda, Prof. Dr. Hamdani
pertanyaan-pertanyaan fundamental yang Anwar, Prof. Dr. H. Salim Umar, MA., Drs.
berkaitan dengan dunia sains. Semoga Allah Sibli Sardjaja, LML., Ir. Hoemam Rozie Sahil,
meridhai usaha ini. Dr. M. Rahman Djuwansyah, Dr. Thomas
Pada kesempatan ini kami ingin Djamaluddin, Ir. Dudi Hidayat, MSc., Abdul
mengucapkan terima kasih kepada Kepala Aziz Sidqi, M.Ag. Kami juga mengucapkan
Badan Litbang dan Diklat Kementerian terima kasih kepada staf Sekretariat yang
Agama RI dan Kepala Lajnah Pentashihan terdiri dari Dra. Hj. Endang Tjempakasari,
Mushaf Al-Qur’an, Badan Litbang dan M.Lib., Muhammad Musadad, S.Th.I., dan
Diklat, Kementerian Agama RI yang Zarkasi, MA. Tidak lupa kami berterima
telah mengambil inisatif dan mengajak kasih kepada Prof. Dr. Suharsono dan
bekerjama dalam pentafsiran. Ucapan Dr. Sigit AP Dwiono yang memberikan
terimakasih juga kami sampaikan kepada masukan berharga tentang sumberdaya
seluruh Tim Pelaksana yang terdiri dari laut.

Wallāhu A‘lam bi☺-☺awāb.



Jakarta, 11 Juni 2010.

Prof. Dr. Umar Anggara Jenie, Apt., MSc.


NIP: 195008221976031002
PENDAHULUAN
AKAL
DAN FENOMENA ALAM SEMESTA

K
eberadaan akal pada manusia tidak “Akal” adalah sesuatu yang mulia
disangsikan lagi. Namun istilah akal yang dikaruniakan pada makhluk Allah,
tidak ditemukan sebagai kata dasar manusia. “Akal” menjadi pembeda dengan
di dalam Al-Qur'an, kecuali sebagai kata makhluk lainnya. Malaikat juga memandang
turunannya yang merupakan kata kerja, bahwa “akal” sebagai sebuah kekuasaan,
misalnya: ya‘qilu, ta‘qilu, na‘qilu, ya‘qilūna penguasaan atas berbagai ilmu pengetahuan.
dan sejenisnya. Selain itu terdapat pula istilah Rasullulah bersabda: “Aku bertanya kepada
yang menunjukkan aktivitas penggunaan Jibril, apa kekuasaan itu? Dia berkata ‘Akal’.”
akal sebagai gambaran yang umum, misalnya Anugerah akal bagi manusia
tafakkur, tadabbur, ‘ilm, na♂r dan idrāk. merupakan kekuatan terbesar untuk
Ada pula ditemukan sejumlah istilah yang memahami mekanisme kerja alam semesta
mempunyai pengertian sebagai akal, antara dan kemudian dipergunakan untuk
lain al-albāb, an-nuhā dan al-♥ijr. Istilah al-albāb merekonstruksi asal muasal alam semesta,
berasal dari kata lubb, yang dapat dimaknai planet, dan sistem tatasurya. Akal manusia
sebagai intisari akal, adapun al-♥ijr merupakan dipergunakan untuk memahami dan
hasil dari perenungan akal. Sedangkan an- menginterpretasi fakta–fakta kauniyah dan
nuhā, memiliki pengertian yang tidak jauh juga ayat–ayat Qur'aniyah.
berbeda atau bahkan sama saja dengan Keberadaan akal menjadi kunci untuk
pengertian pada al-♥ijr. memahami posisi alam semesta bagi
Pendahuluan:
Akal dan Feomena Alam Semesta xxi

kehidupan manusia sendiri, jalan untuk langit, dan ruang yang ditempati oleh benda
mengenal Allah sebagai pencipta dirinya langit, ruang tempat hukum–hukum alam
dan juga sebagai pencipta alam semesta. yang bekerja dalam ruang dan waktu masih
Surah al-Baqarah/2: 164 merupakan salah berlaku dinamakan alam semesta. Alam
satu contoh bahwa fenomena penciptaan semesta dalam Al-Qur'an diungkapkan
langit (samāwāti) dan bumi (ar○i), fenomena dengan bahasa ‘langit dan bumi dan semua
pergantian siang dan malam, fenomena yang ada antara keduanya’ (al-samāwāti
pelayaran di atas lautan, air yang diturunkan wal-ar○ wa mā bainahumā).
dari langit (samā'), fungsi air menghidupkan
bumi, pengisaran angin dan awan, sungguh
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
menggunakan akal (la āyātil li qaumiy ya‘qilūn).

Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa


yang ada di antara keduanya melainkan dengan
(tujuan) yang benar dan dalam waktu yang
ditentukan...(al-A♥qāf/46: 3)

Pertanyaan manusia pada abad 21


ini tentang alam semesta: Apakah alam
semesta ada dengan sendirinya dan tak
pernah punah? Bagaimana struktur dan
evolusi alam semesta? Pertanyaan yang tak
mudah dijawab dalam perspektif sains. Perlu
pengetahuan dan data yang cukup untuk
memahaminya dengan baik dan sempurna.
Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, Karena alam semesta terlalu luas, terlalu
pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar besar, terlalu kompleks dan usianya yang
di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi
amat panjang dibanding dengan eksistensi
manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit
berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya manusia. Walaupun manusia menggunakan
bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan metodologi sains, namun sains sendiri
di dalamnya bermacam-macam binatang, dan mempunyai keterbatasan, terutama
perkisaran angin dan awan yang dikendalikan
antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, informasi yang berada dalam ruang dan
merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi waktu. Pandangan manusia yang absurd
orang-orang yang mengerti. (al-Baqarah/2: 164) (sesuatu yang salah diyakini sebagai sebuah
kebenaran) bisa sering terjadi karena
Pemahaman astronomi untuk meng- keterbatasan informasi yang diterima
ungkapkan benda–benda langit, fenomena manusia.
Penciptaan Jagat Raya
xxii dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Apa Itu Sains? eksperimen atau percobaan, tapi dalam


bidang astronomi, seorang astronom
Salah satu aktivitas akal manusia tidak bisa melakukan eksperimen di
menjelajah ke dalam dunia alam semesta langit. Astronom menggantikan kegiatan
yang luas dan kompleks tersebut dapat eksperimen dengan pengamatan astronomi
dilakukan melalui metodologi sains. terhadap kurir informasi (gelombang elektro
Sebagian mengenal kata lain dari sains magnet, meteorit, neutrino, gelombang
adalah ilmu pengetahuan. Berbagai gravitasi dan sebagainya) yang sangat
kegiatan dalam bidang fisika, kimia, biologi cermat. Hal yang mirip juga berlaku bagi
dan astronomi dinamakan sains, dan saintis yang berkecimpung dalam bidang
kegiatan lain seperti musik, teologi, seni dan sosial. Eksperimen dalam masyarakat bisa
sebagainya tidak dinamakan sains. sangat mahal bagi kemanusiaan.
Ada yang mengelompokkan kegiatan Fitur atau kekhasan yang lain dalam
sains sebagai sains terapan dan sains dunia sains adalah cara membangun
murni atau sains modern dan sains klasik sebuah teori. Dalam hal ini eksperimen atau
dan sebagainya. Apa yang dimaksud pengamatan merupakan bagian dari proses
dengan sains? Walaupun bidang berbeda, membangun sebuah teori, menjelaskan
namun ada identitas yang menjadi sebab hasil ekperimen dalam konteks teori yang
suatu kegiatan dinamakan sains dan yang lebih umum. Dengan cara memahami teknik
lain bukan sains. Sains bertujuan untuk eksperimen dan pengamatan (empiris)
memahami atau mengerti, menjelaskan serta merekonstruksi sebuah teori maka
dan memprediksi fenomena dalam dunia rahasia atau misteri dalam alam semesta
tempat kita menjalani kehidupan fana ini. dapat diungkapkan satu persatu. Manusia
Agama juga mengandung tujuan yang dapat mengambil manfaat dari pemahaman
mirip dengan tujuan sains, yaitu memahami manusia terhadap alam semesta.
dan menjelaskan fenomena kehidupan Jadi, sains adalah produk aktivitas
dan bahkan awal dan akhir alam semesta, akal manusia yang di hasilkan dengan cara
namun agama tidak dikatakan atau eksperimen atau pengamatan berulang-
dikelompokkan sebagai sains. Astrologi ulang untuk menghasilkan suatu teori
yang juga memanfaatkan posisi bintang dan yang bisa diuji oleh saintis lain sehingga
planet untuk meramal atau memprediksi bisa menjelaskan fenomena alam atau
masa depan, nasib seseorang juga tidak fenomena sosial.
disebut sebagai sains. Mengapa? Apa yang Sains yang bisa menjelaskan fenomena
menjadikan berbeda? alam disebut sains alami (natural science).
Untuk membedakan antara sains dan Sains yang menjelaskan fenomena sosial
non-sains terletak pada metodologi. Ada disebut sains sosial (social science). Namun
sebuah metodologi atau cara dalam sains bila disebut "sains" saja, yang dimaksud
yang tidak dijumpai dalam bidang lainnya. adalah saind alami atau sering disebut ilmu
Dalam metodologi sains dikenal adanya pengetahuan alam (IPA).
Pendahuluan:
Akal dan Feomena Alam Semesta xxiii

Metodologi Ilmu dan Dalam Al-Qur'an terdapat ayat yang


menjelaskan penciptaan langit dan bumi
Al-Qur'an
dan juga tentang masa depannya, tetapi
Pengetahuan tentang ☺aum pada mengapa tidak disebut sebagai sains?
bulan Ramadan yang dijalani umat Islam Astrologi atau ilmu nujum yang meramal
tak terlepas dari adanya wahyu Allah (al- nasib masa depan orang dengan cara
Baqarah/2: 183-184). Allah sebagai Tuhan mengaitkannya pada benda-benda langit,
alam semesta menurunkan Al-Qur'an mengapa tidak disebut sains?
dan memeliharanya. (al-♦ijr/15: 9 dan al- Sekali lagi ditegaskan bahwa perbedaan
Wāqi‘ah/56: 75-80). antara sains dan nonsains terletak
Ayat-ayat Al-Qur'an itu menegaskan pada metodologi yang dipergunakan
peran Allah dalam mengembangkan ilmu oleh ilmuwan untuk menemukan suatu
pengetahuan bagi manusia. Ada sesuatu pandangan tentang dunia (fana). Kelompok
inisiasi yang tidak harus didiskusikan, sains menggunakan metodologi yang
misalnya mengapa harus berpuasa berbeda dengan metodologi di bidang
pada bulan Ramadan, sebuah instruksi disiplin ilmu nonsains. Metodologi sains
dari Pencipta alam semesta yang harus antara lain menggunakan eksperimen
dijalankan dengan benar dan ikhlas, agar (percobaan), walaupun tidak semua sains
tahu manfaatnya. Walaupun perkembangan dapat melakukan eksperimen. Contohnya
ilmu pengetahuan begitu maju dan pesat di adalah ilmu astronomi, eksperimen tidak bisa
zaman sekarang, tetapi karena kemampuan dilakukan dalam jagat raya yang sangat luas
manusia terbatas, maka sesungguhnya dan proses yang sangat panjang. Sebagai
begitu banyak pengetahuan yang tidak gantinya adalah pengamatan, yaitu usaha
diketahui manusia. untuk memperoleh informasi dari langit
tentang langit dan benda-benda yang ada di
langit. Pengamatan itu dilakukan pada masa
sekarang, tetapi informasi yang diperoleh
meliputi berbagai macam usia. Informasi
tentang usia dimungkinkan karena adanya
jarak benda-benda langit yang berbeda,
Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada sedangkan kecepatan cahaya bersifat
yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau konstan (300.000 km perdetik).
ajarkan kepada kami. Sungguh Engkaulah Yang
Maha Mengetahui, Mahabijaksana.”
Salah satu yang penting dalam aktivitas
(al-Baqarah/2: 32) sains adalah membangun teori. Ilmuwan
tidak berhenti dalam tataran mencatat hasil
Apa yang menyebabkan atau membuat eksperimen, tetapi berlanjut menjelaskan hasil-
kelompok aktivitas ilmu fisika, kimia, biologi, hasil eksperimen itu ke dalam sebuah teori.
astronomi itu dinamakan sebagai sains? Metodologi dalam sains seperti eksperimen,
Sains adalah suatu aktivitas yang bertujuan pengamatan, dan merekonstruksi teori
memahami, menjelaskan, dan memprediksi memungkinkan para ilmuwan menjelaskan
fenomena dunia (fana) tempat kita hidup. berbagai fenomena alam semesta.
Penciptaan Jagat Raya
xxiv dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Posisi benda langit, planet, bulan, dengan cara berangsur-angsur. Wahyu yang
matahari dan rasi bintang dipergunakan pertama turun adalah di bulan Ramadan,
untuk meramal nasib manusia. Pengetahuan termaktub dalam Surah al-‘Alaq/96, ayat
tentang ini dikenal dengan astrologi. Surah satu sampai lima.
Āli ‘Imrān/3: 190-191 mengubah pandangan Segala puji bagi Allah yang telah
astrologi menjadi astronomi di zaman menurunkan Al-Qur'an menjadi petunjuk
Islam, mengajak manusia untuk senantiasa bagi manusia, makhluk cerdas, makhluk
berzikir dalam memikirkan penciptaan berakal yang diciptakan-Nya melalui al-‘alaq,
alam semesta. Menelaah posisi benda- atau segumpal darah. Al-Qur'an menjadi
benda langit merupakan sains, tetapi petunjuk bagi makhluk cerdas yang lemah
mengaitkannya dengan nasib manusia dalam mencapai prestasi hidup, yaitu
adalah pseudo sains (sains palsu). Telaah selamat dan berbahagia di dunia dan di
benda langit dalam astronomi meliputi akhirat. Kesempatan hidup di planet bumi
mekanika dan fisik benda langit serta ini relatif sangat singkat bila dibandingkan
keterkaitan satu dengan lainnya dalam dengan umur bumi yang mencapai 4,5 milyar
skenario besar alam semesta. tahun, apalagi alam semesta yang berusia
Dengan demikian dalam pandangan sekitar 13,7 milyar tahun. Melalui ayat Al-
Islam, “ilmu” tidak dibatasi oleh Qur'an, manusia dikenalkan adanya Zat yang
metodologi yang sangat khusus seperti Ra♥mān dan Ra♥īm, pengatur alam semesta,
dalam sains, karena dengan metodologi berbagai nama terbaik melekat pada Zat
sains tersebut tidak mungkin diperoleh Allah, Pencipta manusia dan alam semesta.
informasi tentang hal–hal gaib. Tidak ada Allah mengajarkan manusia tentang
cara untuk bereksperimen yang dapat apa yang tidak diketahuinya melalui
menghasilkan keterangan terukur tentang ”membaca” dengan memanfaatkan
sesuatu yang gaib. Metodologi wahyu anugerah Allah, yakni semua fasilitas yang
Allah yang disampaikan kepada Rasullulah ada di tubuhnya, di antaranya adalah
melalui Malaikat Jibril merupakan sebuah indera telinga untuk mendengar dan indera
“metodologi universal” yang relatif lengkap, mata untuk melihat. Mengawali kegiatan
mencakup pengetahuan yang menyeluruh belajar dengan mengingat dan menyebut
tentang kehidupan di alam semesta yang asma Allah. Akal dan kalbu manusia
fana dan di akhirat yang baka. Manusia bisa mampu melihat kedalaman informasi
melakukan eksplorasi dan mengembangkan yang diperoleh lewat kegiatan membaca.
ilmu dari sumber dan rambu-rambu yang Manusia mengembangkan metodologi
terdapat dalam Al-Qur'an. untuk melihat sesuatu pengetahuan
dan hikmah dari sebuah fenomena,
Al-Qur'an dan Ilmu menulis dan memikirkannya, kemudian
mengkomunikasikan kepada manusia lain
Pengetahuan
sehingga terjadi pemindahan pesan antar
Al-Qur'an diturunkan dari haribaan generasi.
Allah, melalui Malaikat Jibril kepada Al-Qur'an mengajarkan sebuah
Rasulullah Muhammad berupa wahyu kesadaran bahwa pengetahuan merupakan
Enam Hari Penciptaan Langit xxv

sebuah karunia dari Allah, sang Maha ketakwaannya, mendekatkan diri sedekat-
Pencipta yang telah menciptakan dekatnya dan memohon ampunan-Nya,
manusia dan alam semesta. Karunia ilmu memohon taufik dan hidayah-Nya untuk
pengetahuan merupakan bagian dari mencapai kehidupan prestatif di dunia dan
cobaan atau ujian bagi manusia, karena di akhirat.
bisa menimbulkan perasaan sombong atau Surah al-‘Alaq/96: 1-5 juga bermakna
arogan. Arogansi manusia menjadi salah memberi peringatan bagi dua golongan
satu penyebab sebagian manusia tidak manusia. Yang pertama adalah manusia
lagi melihat adanya Yang Maha Pencipta. yang menekuni ilmu pengetahuan dan
Manusia yang sombong tidak dapat melihat tenggelam dalam metodologinya (mereduksi
pesan-Nya lewat Al-Qur'an, tidak lagi hal yang gaib), berakibat manusia menjauh,
sujud pada Yang Maha Tinggi, Yang Maha tak mengenal atau lupa akan Pencipta alam
Berilmu, Yang Maha Cendekia. Manusia semesta, Allah Rabbul ‘Ālamīn, dan bahkan
tidak lagi bersyukur atas berbagai nikmat- menyisihkan atau meninggalkan agama.
Nya, antara lain terbukanya sebuah jalan Golongan lainnya adalah manusia yang malas
ilmu pengetahuan manusia yang luas, yang menggunakan akalnya sehingga tak sempat
tidak diketahui sebelumnya. melihat makna penciptaan alam semesta yang
Tuntunan Al-Qur'an menjaga agar besar dan megah ini sehingga ciptaan Allah
perasaan manusia yang sering melampaui terabaikan dan tak menyentuh kehidupan
batas (misalnya perasaan paling saleh, dalam mencapai derajat ketakwaan yang
kaya, pandai, hebat dan sebagainya) perlu lebih tinggi.
diluruskan kembali, menerima dengan ikhlas Dari itu, dapat dilihat bahwa dalam
mendeklarasikan Maha Suci Allah, segala pandangan Islam tidak ada dikotomi antara
puja dan puji hanya untuk-Nya, dan hanya sains dan agama. Agama dan sains tidak
Allah Yang Maha Besar, Tuhan Pencipta dan dibenturkan satu dengan lainnya, tapi
Pemelihara alam semesta dan isinya. disinergikan melalui akal manusia. Hasil
Al-Qur'an diturunkan dalam bulan pemahaman melalui metodologi sains dan
suci Ramadan, saat manusia berlatih ayat–ayat Qur'aniyah bertujuan menjadikan
mengendalikan dan membersihkan diri manusia lebih bertakwa, lebih dekat pada
melalui ibadah puasa, sebuah jalan untuk Pencipta segalanya, Penguasa pada hari
meningkatkan ketakwaannya, mendekatkan akhir, dan Pemelihara. Perhatikan firman
diri kepada Allah, Sang Pencipta alam Allah di bawah ini:
semesta. Manusia perlu membersihkan atau
mensucikan diri, mengendalikan nafsunya,
manusia perlu berkontemplasi untuk bisa
menerima dan merenungkan makna ayat-
ayat Al-Qur'an yang menjelajah ke dalam
dunia fana dan akhirat, alam gaib maupun
alam materi. Al-Qur'an berfungsi menuntun
manusia mengenal keluasan ciptaan-Nya
dan mengajak manusia meningkatkan
Penciptaan Jagat Raya
xxvi dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Dan di bumi terdapat bagian-bagian yang


berdampingan, kebun-kebun anggur, tanaman-
tanaman, pohon kurma yang bercabang, dan yang
tidak bercabang: disirami dengan air yang sama,
tetapi Kami lebihkan tanaman yang satu dari yang
lainnya dalam hal rasanya. Sungguh, pada yang
demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi orang-orang yang mengerti.
(ar-Ra‘d/13: 4)
Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup,
Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya),
tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa Dalam Surah al-Baqarah/2: 164 ditegas-
yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak kan tentang penciptaan langit dan bumi
ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa
(inna fī khalqis-samāwāti wal-ar○i), serta
izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan
mereka dan apa yang di belakang mereka, dan fenomena yang ada di planet bumi, proses
mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang terbentuknya kehidupan di planet bumi,
ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. merupakan ayat–ayat atau tanda–tanda
Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak
merasa berat memelihara keduanya, dan Dia
kaum yang berakal. Surah ar-Ra‘d/13: 4 di
Mahatinggi, Mahabesar. (al-Baqarah/2: 255) atas menceritakan tentang keanekaraga-
man tanaman yang juga sebagai indikator
Berbagai proses yang kita saksikan sebagai ayat–ayat atau tanda–tanda kaum
seperti matahari bercahaya memproduksi yang berakal (la āyātil li qaumiy ya‘qilūn)
energi (dengan daya dalam orde 1026 watt) Allah mengajarkan manusia agar meng-
yang seolah tanpa batas dan tak mungkin gunakan akal. Sebagai tambahan perleng-
diganti dengan “kekayaan manusia” dan kapan untuk memenuhi pertumbuhan ke-
dikendalikan manusia, sebuah ukuran yang butuhan dan tuntutan pada akal manusia,
sangat besar bila dibandingkan dengan juga harus dilibatkan komponen yang lain,
ukuran kebutuhan energi untuk aktivitas yaitu indera dan hati manusia: sejumlah
hidup manusia. perangkat lunak yang memiliki fungsi dan
Manusia bisa memahami hukum– kekuatan tersendiri. Secara umum, peman-
hukum alam dan takjub akan kehebatannya, faatan indera dan hati manusia dimaksud-
tapi Allah sebagai Pemelihara, Mahasuci kan dan ditujukan sebagai pelengkap bagi
Allah yang telah menciptakan dan me- pola pemberdayaan perangkat-perangkat
melihara ini semua. internal pada diri manusia. Sebagaimana
dijelaskan pada dua ayat Al-Qur’an berikut:
Enam Hari Penciptaan Langit xxvii

Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, dipergunakannya akal, suatu karunia
sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, fasilitas yang melekat pada diri manusia.
telinga mereka dapat mendengar? Sebenarnya
bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah Tidak dipergunakannya akal tidak hanya
hati yang di dalam dada. (al-♦ajj/22: 46) menerima murka Allah, bahkan bisa
berakibat manusia bisa mendapatkan
siksaan menjadi penghuni neraka.
Al-Qur'an adalah kumpulan wahyu
Allah yang memperjelas posisi alam semesta
dan manusia. Anugerah kemampuan akal
Dan tidak seorang pun akan beriman kecuali dengan manusia, intuisi atau naluri intelektualitas
izin Allah, dan Allah menimpakan azab kepada
orang yang tidak mengerti. (Yūnus/10: 100) manusia dan instruksi ayat–ayat Al-Qur'an
mengantar manusia untuk mendapatkan
Ada sebuah jalan untuk mendekatkan jalan mengenal dan memberi makna
diri kepada Allah melalui perantaraan kehidupan yang dijalaninya dalam pagelaran
akal. Penggunaan akal juga berarti alam semesta, alam ruang dan waktu yang
menghindari kemarahan Allah. Ayat Al- diciptakan Allah dalam waktu yang telah
Qur’an di atas memberi peringatan keras, ditentukan.
hendaknya akal yang merupakan salah Alam semesta merupakan laboratorium
satu anugerah internal pada manusia tempat eksperimen dalam skala yang
semestinya dipergunakan sebaik-baiknya sangat besar, di luar kapasitas kemampuan
dengan cara yang benar. Kemampuan akal manusia di planet bumi. Manusia tidak
mengintegrasikan pemikiran rasional dan bisa mencampuri sedikit pun apa yang
perasaan meniadakan dikotomi antara sedang berlangsung di laboratorium
sains dan agama. Akal bagi manusia, alam semesta. Misalnya, manusia tidak
menjadi jalan ikhtiar untuk mendapatkan bisa menghentikan sebuah proses reaksi
hidayah, agar menjadi orang yang beriman termonuklir di matahari atau di bintang–
dan juga memelihara dan meningkatkan bintang yang sangat jauh lokasinya. Ukuran
keimanannya. Akal menjadi jalan mengenal massa matahari dan bintang–bintang jauh
Allah, mempertegas posisi manusia sebagai lebih besar sekitar 100.000 kali bahkan lebih
hamba-Nya yang senantiasa mengesakan- besar lagi dari ukuran massa planet bumi,
Nya dan menyembah-Nya. ukuran ruang tempat reaksi termonuklir
jutaan kali ruang di planet Bumi, waktu
reaksinya bermilyar tahun bahkan bisa lebih
tua dari usia bumi dan kehidupan di bumi.
Pendek kata, ukuran ruang alam
Dan mereka berkata, “Sekiranya (dahulu) kami semesta seolah tidak terbatas bila
mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu)
tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang dibandingkan dengan ukuran benda-benda
menyala-nyala.” (al-Mulk/67: 10) yang pernah dilihat manusia. Manusia
tidak lagi sanggup membayangkan luasnya
Ayat di atas mengisyaratkan tentang dan besarnya alam semesta. Begitu pula
adanya sebuah penyesalan karena tidak kandungan isi materi alam semesta,
Penciptaan Jagat Raya
xxviii dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

merentang dari yang sangat renggang, dan meneliti, mendorong manusia


atom/molekul dalam ruang antar galaksi menjelajah ke dunia yang sangat jauh di
atau ruang antar bintang, atau di kawasan alam semesta. Dalam proses penelitian
lubang hitam akan ditemukan materi yang itu manusia mengerahkan semua
sangat padat bahkan bisa menjadi kawasan fasilitas internal akal yang dikaruniakan
singularitas akibat medan gravitasinya yang padanya, manusia menggali potensi dan
sangat kuat. Bentuk dan ukuran materi kemampuannya untuk dapat memenuhi
sangat beragam, ada yang berbentuk rasa keingintahuannya yang terus datang
nebula, bongkahan batu, bola, galaksi mengalir seolah tidak pernah berhenti.
spiral, galaksi tak beraturan, galaksi ellips, Ilmu Allah sangat luas dan di luar
sehingga alam semesta melahirkan sifat dan jangkauan ilmu yang diberikan kepada
karakter yang penuh dengan misteri bagi seluruh manusia dan makhluk-Nya. Allah
kehidupan fana manusia. berfirman:
Misteri–misteri fenomena di alam
semesta itu banyak yang berlalu tanpa
rekaman dan komentar manusia, atau
berlalu hanya dalam ingatan sekilas
tanpa penjelasan sains. Walaupun
demikian, pada akhirnya manusia
menapak perkembangannya dalam Katakanlah (Muhammad), “Seandainya lautan
menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat
sains dan teknologi. Misteri itu bukan
Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum
saja menggugah rasa keingintahuan selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku,
manusia atau rasa penasaran, tetapi meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu
juga mendorong untuk mengamati (pula).” (al-Kahf/18: 109)
BAB 1
ENAM HARI PENCIPTAAN

P
enciptaan jagat raya, meliputi langit, Bab ini membahas rentang waktu
bumi dan segala isinya, terjadi dalam penciptaan jagat raya, yaitu tentang
dalam enam masa. Persoalan ini apa yang dimaksud dengan penciptaan
diungkapkan dalam Kitab-kitab Suci agama- selama ’enam hari’ atau ’enam masa’? Selain
agama samawi, yaitu Taurat, Injil dan Al- itu, juga dipaparkan hal-hal lain yang terkait
Qur'an. Sejalan dengan informasi ini, ilmu dengan proses penciptaan jagat raya.
pengetahuan juga mengungkapkan bahwa Karena itu, masalah yang berhubungan
jagat raya seperti yang ada saat ini terjadi dengan penciptaan jagat raya juga diuraikan
melalui suatu proses yang amat panjang, dalam kajian ini sebagai kelanjutannya.
yang memungkinkan untuk dikelompokkan Persoalan-persoalan itu adalah tentang
menjadi enam masa. Dengan demikian, kesinambungan penciptaan dan kronologi
terdapat kesesuaian antara informasi dari penciptaan alam itu sendiri.
Tuhan dan penjelasan yang diberikan para
ilmuwan melalui telaah dan penelitiannya.
Penciptaan Alam Semesta:
Enam Hari Penciptaan Langit 3

Khalaqa ( ‫) َخ َل َق‬
A. Penciptaan Langit, Bumi,
dan Isinya Kata khalaqa merupakan
bentuk kata kerja lampau
Ciptaan Allah meliputi langit, bumi, dan isinya. Semua itu yang berarti ‘telah
merupakan bagian dari jagat raya yang ada dan diketahui menciptakan’. Dari kata
saat ini. Makhluk-makhluk Tuhan itu, sesuai dengan ini, kita dapati pula kata
informasi yang ditemukan dalam Al-Qur'an, diciptakan khalq (penciptaan), Khāliq
dalam enam masa. Dalam Al-Qur'an, penjelasan tentang (Pencipta), dan makhlūq
masalah ini ternyata beragam dan terdapat dalam (ciptaan). Para ulama Kalam
berbagai ayat yang tersebar dalam beberapa surah. Ada (Teolog Islam) berpendapat
di antara ayat itu yang menyatakan bahwa penciptaan bahwa yang dimaksud
selama enam masa itu meliputi langit dan bumi. Ada pula dengan penciptaan dalam
ayat yang menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah kata ini merupakan af‘al
penciptaan langit, bumi, dan isinya. Namun, ada juga (perbuatan) khusus hanya
ayat yang menerangkan tentang penciptaan langit saja untuk Allah saja (lihat Surah
yang berlangsung selama dua masa, dan penciptaan bumi al-A‘rāf/7: 54: …..Ingatlah!
saja yang juga berlangsung selama dua masa. Kemudian Segala penciptaan dan
dijelaskan pula bahwa penciptaan bumi dan isinya selama urusan menjadi hak-Nya.
empat masa. Sehingga bila disatukan, maka akan dapat Mahasuci Allah, Tuhan
disimpulkan bahwa waktu penciptaan langit, bumi, dan seluruh alam.), dan tidak
isinya adalah enam masa. untuk yang lain. Proses
penciptaan ini, menurut
1. Penciptaan Langit dan Bumi mereka, dari sesuatu yang
sebelumnya tidak ada,
Al-Qur'an menyebutkan bahwa penciptaan langit dan bumi seperti yang termaktub
terjadi selama enam masa. Informasi demikian diungkapkan dalam kalimat Al-Qur'an:
sebanyak 7 (tujuh) kali dalam Kitab Suci ini. Di antara ayat kun fayakūn (“Jadilah, maka
yang menjelaskan hal ini adalah Surah Yūnus/10: 3, yaitu: terjadilah”). Sementara para
filosuf Muslim, mempunyai
pendapat yang berbeda.
Menurut mereka, sesuai
dengan informasi Al-Qur'an,
penciptaan merupakan
proses menjadikan sesuatu
dari materi yang sudah ada.
Pendapat ini didasarkan
pada Surah Fu☺☺ilat/41: 11
yang artinya, “Kemudian Dia
menuju ke langit, dan (langit)
itu masih berupa asap…”)
Sesungguhnya Tuhan kamu Dialah Allah yang menciptakan langit
dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy
Istawā ‘alal ‘Arsy
ْ ‫) استوى عل‬
Penciptaan Jagat Raya
4
(‫ش‬ ِ ‫الع‬
َ َ َ َ َ ِ
dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Ungkapan di atas berarti


‘bersemayam di atas ‘Arsy’. (singgasana) untuk mengatur segala urusan. Tidak ada yang dapat
Kata istawā berasal dari akar memberi syafaat kecuali setelah ada izin-Nya. Itulah Allah, Tuhanmu,
kata sīn-wāw-yā╨ (‫)س و ي‬.
maka sembahlah Dia. Apakah kamu tidak mengambil pelajaran?
(Yūnus/10: 3)
Kata ini bermakna hal yang
menunjuk pada yang lurus,
tidak bengkok, sama, rata, Tafsir
di tengah, sempurna, tetap,
teguh dan lainnya. Istawā
bila dirangkai menjadi istawā PADA PERMULAAN AYAT INI, Allah menegaskan bahwa
a•-•a‘ām berarti makanan yang Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam
sudah matang, karena sudah hari (masa). Hari yang dimaksud sebagai rentang waktu
sempurna memasaknya. penciptaan, bukan seperti hari yang dipahami manusia saat
Ungkapan istawā ilas-samā' ini, yaitu hari sesudah terciptanya langit dan bumi. Dengan
artinya menuju ke langit atau demikian yang dimaksud dengan hari pada ayat ini adalah
berkehendak menuju ke masa sebelum itu. Hari atau masa yang disebut dalam ayat
sana untuk mengatur semua ini, dalam tuntunan agama, hanya Allah saja yang mengetahui
urusan yang berhubungan berapa lamanya. Dalam Al-Qur'an terdapat beberapa
dengan langit dan bumi. informasi tentang masalah ini. Ada ayat yang menyebut
Sedang al-‘Arsy pada bahwa satu hari di sisi Allah sama dengan seribu tahun dalam
pokoknya berarti sesuatu hitungan manusia, seperti firman-Nya dalam Surah al-♦ajj/22:
yang beratap. Pohon 47, sebagai berikut:
anggur yang dijalarkan di
atas kayu agar batangnya
menjalar dengan teguh
disebut ma‘rūsy. ‘Arsy juga
dapat diartikan sebagai Dan sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun
singgasana raja yang lengkap, menurut perhitunganmu. (al-♦ajj/22: 47)
yaitu tempat bersemayam
yang memiliki atap. Dari
Pada ayat lain dijelaskan bahwa satu hari itu sama
pengertian ini dapat ditarik
dengan lima puluh ribu tahun dalam hitungan manusia.
pengertian maknawi yang
Keterangan ini seperti yang disebutkan dalam Surah al-
berarti keteguhan dan
Ma‘ārij/70: 4, sebagai berikut:
kemantapan. Dari ungkapan
demikian, dapat ditarik makna
kekuasaan, keperkasaan, dan
yang sejenisnya. Selanjutnya,
ungkapan istawā ‘alal-‘Arsy
untuk Allah dimaknai bahwa
Dia bersemayam di atas ‘Arsy
dan teguh di atasnya untuk
mengatur segala urusan yang
berhubungan dengan langit,
bumi dan segala isinya.
Enam Hari Penciptaan Langit 5

Para malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada hidup. Karena dalam kenyataannya, semua
Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu makhluk hidup berasal dari air dan memang
tahun. (al-Ma‘ārij/70: 4)
memerlukan air. Selanjutnya diterangkan
pula bahwa tujuan dari semua penjelasan
Selanjutnya Allah menerangkan bahwa itu adalah untuk menguji siapa di antara
Dia adalah Pemilik dan Pengatur seluruh manusia yang lebih baik perbuatannya.
alam dan isinya. Hal ini merupakan ungkapan Dalam Surah al-♦adīd/57: 4 disebutkan
yang logis. Pencipta sesuatu adalah pemilik bahwa penciptaan langit dan bumi
dan pengaturnya, dan ini pula yang hendak dalam enam masa ini dikaitkan dengan
ditegaskan Allah tentang masalah yang pengetahuan Allah tentang hal-hal lain.
terkait dengan alam semesta ini. Selain itu, Ayat itu adalah sebagai berikut:
penegasan ini juga untuk menunjukkan
bahwa Dialah Yang Mahakuasa. Karena
itu, hanya Dia yang berhak disembah oleh
semua makhluk di alam ini.
Penciptaan langit dan bumi dalam enam
masa ini juga disebutkan dalam beberapa
ayat lain, seperti yang terdapat pada Surah
Hūd/11: 7, sebagai berikut:

Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam


enam masa: kemudian Dia bersemayam di atas
‘Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam
bumi dan apa yang keluar dari dalamnya, apa yang
turun dari langit dan apa yang naik ke sana. Dan Dia
bersama kamu di mana pun kamu berada. Dan Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
(al-♦adīd/57: 4)
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam
enam masa, dan adalah ‘Arsy-Nya di atas air, agar Keterangan yang ditambahkan setelah
Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik
amalnya. (Hūd/11: 7)
pernyataan penciptaan langit dan bumi
dalam enam masa adalah bahwa Allah
Bila diperhatikan, ungkapan penciptaan mengetahui apa yang masuk dan keluar dari
langit dan bumi dalam enam masa pada bumi serta apa yang turun dan naik ke langit.
ayat ini, dikaitkan dengan informasi bahwa Selain itu, Allah juga mengetahui secara rinci
‘Arsy Allah berada di atas air. Artinya, air apa yang diperbuat manusia. Penjelasan ini
ternyata sudah ada ketika langit dan bumi untuk menegaskan bahwa sebagai Pencipta,
diciptakan. Dengan kata lain, air telah ada Allah mengetahui segala apa yang terjadi
pada saat awal penciptaan. Air dalam hal pada ciptaan-Nya. Tidak satu pun peristiwa
ini dapat dimanknai sebagai unsur asal yang luput dari pengetahuan-Nya.
alam semesta yaitu hidrogen. Keterangan Dalam Surah al-Furqān/25: 59
ini merupakan isyarat bahwa air adalah disebutkan bahwa penciptaan langit dan
unsur pokok dalam penciptaan makhluk bumi dalam enam masa ini dikaitkan dengan
Penciptaan Jagat Raya
6 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

penjelasan tentang sifat Allah. Perhatikan Ayat ini mengisyaratkan bahwa setelah
bunyi ayat berikut: menciptakan semua yang ada, maka Allah
juga yang akan selalu melindungi dan
menolong para makhluk. Inilah bentuk
kasih sayang Allah kepada makhluk-Nya. Dia
tidak akan meninggalkan ciptaan-Nya dalam
suatu kesulitan. Karena itu, bila ada makhluk
yang mengalami kekurangan atau hal lain,
Dia menganjurkan untuk meminta atau
Yang menciptakan langit dan bumi dan apa memohon kepada-Nya, dan Dia pasti akan
yang ada di antara keduanya dalam enam masa, mengabulkan (lihat juga Surah Gāfir/40: 60
kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy, (Dialah)
Yang Maha Pengasih, maka tanyakanlah (tentang dan Surah al-Baqarah/2: 186).
Allah) kepada orang yang lebih mengetahui Dalam ayat lain, penciptaan langit
(Muhammad). (al-Furqān/25: 59) dan bumi dalam enam masa juga dikaitkan
dengan sifat Allah yang tidak pernah letih,
Ayat ini mengaitkan penciptaan langit meski telah mencipta sedemikian banyak
dan bumi dalam enam masa dengan salah makhluk. Hal ini disebutkan dalam Surah
satu sifat Allah, yaitu Maha Pengasih. Qāf/50: 38 berikut:
Ungkapan ini menjelaskan bahwa Allah
Sang Pencipta sangat kasih kepada semua
makhluk yang telah diciptakan-Nya.
Penciptaan itu sendiri telah menunjukkan
bahwa Dia memang Mahakasih. Selanjutnya,
Dia pula yang akan selalu memiliki, menjaga,
Dan sungguh, Kami telah menciptakan langit dan
dan memelihara semua ciptaan-Nya. bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam
Penciptaan langit dan bumi dalam enam masa, dan Kami tidak merasa letih sedikit
enam masa juga dikaitkan dengan sifat Allah pun. (Qāf/50: 38)
yang lain, yaitu pelindung dan penolong.
Perhatikan Surah as-Sajdah/32: 4 berikut ini: Ayat ini menginformasikan bagaimana
keperkasaan Allah yang tidak pernah ditimpa
keletihan atau kelelahan. Walaupun telah
melakukan kegiatan yang sangat hebat, yaitu
mencipta tujuh langit, bumi, dan segala isinya,
namun Dia tetap perkasa. Inilah salah satu hal
yang membedakan Allah dari manusia yang
selalu merasa letih atau lelah setelah bekerja
berat.
Allah yang menciptakan langit dan bumi dan apa Penting untuk diperhatikan, meski yang
yang ada di antara keduanya dalam enam masa,
disebut dalam ayat-ayat di atas hanya langit
kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Bagimu
tidak ada seorang pun penolong maupun pemberi dan bumi, tetapi yang dimaksud adalah
syafa'at selain Dia. Maka apakah kamu tidak semua yang ada di alam ini. Sebab, yang
memperhatikan? (as-Sajdah/32: 4) dimaksud dengan langit adalah semua hal
Penciptaan Alam Semesta:
Enam Hari Penciptaan Langit 7

yang ada di atas, dan yang dimaksud dengan bumi adalah


semua hal yang di bawah. Dalam kaitan ini, termasuk pula
seluruh makhluk yang ada di antara keduanya. Makna
demikian sebagaimana dijelaskan dalam Surah al-Furqān/25:

Yaumaini (‫ني‬ ْ
ِ ْ‫)يو َم‬
59, seperti yang telah disebutkan pada pembahasan
sebelumnya. َ

2. Penciptaan Tujuh Langit dalam Dua Kata ini merupakan bentuk


dual atau mu☺annā (yang
Masa menunjukkan dua) dari
kata yaum, yang artinya
Uraian di atas menjelaskan bahwa enam masa itu meliputi hari, masa, atau periode.
penciptaan langit, bumi, dan isinya. Pertanyaannya, apakah Secara harfiah dan yang
langit, bumi, dan segala isinya diciptakan secara bersamaan biasa digunakan, kata ini
atau terpisah? Hasil telaah dan penelitian menyimpulkan berarti ‘hari’. Namun dalam
bahwa proses penciptaan langit dan bumi terjadi secara ayat-ayat lain diungkapkan
terpisah. Berikut penjelasan dari masing-masing penciptaan. bahwa yaum memiliki
Penciptaan tujuh langit itu terjadi dalam dua masa. rentangan waktu 1.000
Allah memberikan informasi yang demikian, sebagaimana tahun (al-♦ajj/22: 47), atau
yang disebutkan dalam Surah Fu☺☺ilat/41: 12, yaitu: 50.000 tahun (al-Ma‘ārij/70:
4). Karena itu, banyak
ulama bersepakat bahwa
makna kata yaum beragam,
sesuai konteks ayat atau
kalimatnya. Bila menunjuk
waktu dalam satu minggu,
bulan, atau tahun, maka
Lalu diciptakan-Nya tujuh langit dalam dua masa, dan pada setiap yang dimaksud adalah hari
langit Dia mewahyukan urusan masing-masing. Kemudian langit yang seperti yang biasa dipahami.
dekat (dengan bumi), Kami hiasi dengan bintang-bintang, dan (Kami
Tetapi bila menunjuk pada
ciptakan itu) untuk memelihara. Demikianlah ketentuan (Allah) Yang
Mahaperkasa, Maha Mengetahui. (Fu☺☺ilat/41: 12) proses penciptaan langit
atau bumi, maka yang
dimaksud adalah periode
Tafsir yang rentang waktunya
sangat lama.
Ayat ini menerangkan bahwa Allah menyempurnakan
kejadian langit dengan menjadikannya tujuh lapis dalam
dua masa. Masa yang dimaksud, sebagaimana dijelaskan
sebelumnya, adalah dua periode yang rentang waktunya
sangat panjang. Pada awalnya, Allah menciptakan langit
pertama, dan kemudian disempurnakan menjadi tujuh
Penciptaan Jagat Raya
8 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

langit yang berlapis-lapis. Dalam Surah al- 3. Penciptaan Bumi dalam


Baqarah/2: 29 disebutkan:
Dua Masa

Penciptaan bumi, sebagaimana penciptaan


langit, terjadi dalam dua masa pula. Tuhan
mengisyaratkan hal ini dalam Surah
Fu☺☺ilat/41: 9 sebagai berikut:

Dialah Allah, yang menciptakan segala apa yang ada


di bumi untukmu kemudian Dia menuju ke langit,
lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit.
Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
(al-Baqarah/2: 29) Katakanlah: ”Pantaskah kamu ingkar kepada Tuhan
yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu
Selanjutnya dijelaskan bahwa setiap langit adakan pula sekutu-sekutu bagi-Nya? Itulah Tuhan
seluruh alam. (Fu☺☺ilat/41: 9)
memiliki fungsi dan keadaan yang berbeda.
Masing-masing langit mempunyai kegunaan
yang berbeda untuk kepentingan makhluk
Tafsir
yang ada di bawahnya, misalnya: langit yang
berfungsi memperkuat gaya tarik planet- ALLAH MEMERINTAHKAN Muhammad
planet, sehinga benda-benda tetap bergerak bertanya kepada orang-orang kafir,
pada orbitnya, tidak oleng, atau menyimpang mengapa mereka mengingkari dan
yang mungkin bisa menyebabkan tabrakan menyekutukan Allah yang telah
antara satu dengan lainnya menciptakan bumi dalam dua masa, padahal
Langit yang terdekat dengan bumi, mereka tahu bahwa Dialah Pencipta alam
dihiasi dengan bintang-bintang yang seisinya? Mahasuci Allah dari segala yang
gemerlapan. Ada bintang yang bercahaya mereka bayangkan.
sendiri, dan ada pula yang hanya Pertanyaan ini dimaksudkan untuk
memantulkan cahaya sinar matahari atau mencela orang-orang musyrik karena
bintang lainnya. Karena itu, cahayanya menyembah berhala. Seakan yang
terlihat berbeda antara bintang yang satu ditanyakan adalah mengapa mereka
dengan lainnya. Dan ketidaksamaan cahaya menyembah berhala yang terbuat dari batu
ini menimbulkan keindahan yang tiada yang mereka pahat, bukan menyembah
taranya. Penciptanya (Tuhan)? Padahal bila
Semua ini merupakan ciptaan Allah Yang ditanyakan siapa pencipta langit dan bumi,
Mahakuasa, dan tunduk pada ketetapan- mereka menjawab penciptanya adalah
Nya. Tidak ada satu pun yang menyimpang Allah. Dalam Surah al-‘Ankabūt/29: 61
dari ketentuan yang telah digariskan. Inilah dijelaskan sebagai berikut:
kekuasaan Dia Yang Mahakuasa.
Penciptaan Alam Semesta:
Enam Hari Penciptaan Langit 9

Dan jika engkau bertanya kepada mereka: ”Siapakah yang Al-Ar○ (‫)األرض‬
menciptakan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan
bulan?” Pasti mereka akan menjawab, ”Allah.” Maka mengapa
SECARA HARFIYAH, kata al-
mereka bisa dipalingkan (dari kebenaran). (al-‘Ankabūt/29: 61)
ar○ berarti bumi: yaitu salah
satu planet yang merupakan
Ayat 9 Surah Fu☺☺ilat di atas juga memberikan informasi
anggota dari tata surya.
tentang penciptaan bumi dalam dua periode. Sebagian ahli
Dalam Al-Qur'an, kata ini
tafsir berpendapat, maksud penciptaan bumi pada ayat ini
selalu disebut dalam bentuk
adalah menciptakan wujudnya dalam dua masa. Disimpulkan
mufrad atau tunggal. Karena
demikian, karena pada waktu diciptakan langit dan bumi, hari
itu, ada yang berpendapat
atau siang dan malam seperti yang diketahui sekarang belum
bahwa bumi itu hanya satu,
ada. Sedang menurut pandangan ilmiah, maksudnya adalah
bukan tujuh seperti langit.
pembentukan bumi dalam dua masa. Ini berarti bahwa
Namun demikian, bumi,
pembentukan bumi dari awal sampai pada keadaannya
menurut ilmu kebumian
seperti sekarang mengalami proses selama dua periode.
(geologi), terdiri dari
Hari atau periode pertama dari masa penciptaan
beberapa lapisan. Dalam
bumi, adalah rentang waktu sekitar miliaran tahun yang
Al-Qur'an juga disebutkan
lalu, yaitu ketika yang ada hanya awan debu dan gas yang
bahwa sebagian bumi terdiri
mengapung di angkasa yang mulai mengecil. Materi pada
dari tujuh lapis seperti
pusat awan itu mengumpul menjadi matahari. Sedang
halnya langit yang terdiri
sisa gas dan debunya memipih berbentuk cakram di
dari tujuh lapis (lihat Surah
sekitar matahari. Kemudian butir-butir debu dalam
a•-◘alāq/65: 12). Sampai saat
awan itu saling melekat dan membentuk planetisimal
ini, baru planet inilah yang
yang kemudian saling bertabrakan membentuk planet.
diketahui sebagai tempat
Di antara planet-planet itu adalah bumi.
yang dihuni makhluk hidup,
Hari atau periode kedua diawali ketika proses
termasuk manusia. Hal
pemanasan akibat peluruhan radioaktif menyebabkan
ini, sejauh yang diketahui,
proto bumi meleleh, dan bahan-bahan yang berat
karena bumi merupakan
seperti besi tenggelam ke perut bumi, sedang yang
satu-satunya planet yang
ringan seperti air dan karbondioksida beralih ke luar.
banyak mengandung air dan
Planet bumi kemudian mendingin. Kemudian sekitar
oksigen.
2,5 miliar tahun, bumi mulai terlihat seperti yang kita
temukan saat ini.
Penciptaan Jagat Raya
10 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

4. Penciptaan Isi Bumi dalam Dua Masa

Aqwātahā (‫)أقواهتا‬ Setelah Allah menciptakan langit dalam dua masa,


dan bumi dalam dua masa pula, selanjutnya diciptakan
makhluk-makhluk lain yang akan mengisi bumi dan
KATA AQWĀTAHĀ disebut langit atau ruang yang terdapat di atas bumi. Proses ini
dalam Al-Qur'an hanya satu merupakan penyempurnaan dari ciptaan-Nya. Tujuannya,
kali, yaitu pada ayat ini saja. memperindah bumi ini dengan gunung-gunung, beragam
Kata aqwāt merupakan tumbuhan, dan hal-hal yang diperlukan bagi kehidupan
bentuk plural (jamak) dari manusia serta makhluk lain. Dalam Surah Fu☺☺ilat/41: 10,
qūt. Kata ini berasal dari qā, dijelaskan sebagai berikut:
wā, dan tā╨, yang artinya
genggaman, pemeliharaan,
atau kemampuan. Dari kata
ini muncul makna lain, yaitu
makanan, karena dengannya
makhluk dapat tetap hidup
Dan Dia ciptakan padanya gunung-gunung yang kokoh di atasnya.
dan terhindar dari kelaparan Dan kemudian Dia berkahi, dan Dia tentukan makanan-makanan
yang dapat menyebabkan (bagi penghuni)nya dalam empat masa, memadai untuk (memenuhi
kematian. Kata aqwāt kebutuhan) mereka yang memerlukannya. (Fu☺☺ilat/41: 10)
yang berarti makanan
dianggap oleh sebagian
ulama sebagai makna yang
terbatas. Quraish Shihab, Tafsir
setelah meneliti berbagai
pendapat para mufassir,
cenderung memahaminya Allah menciptakan bumi dan gunung-gunung yang ada
dengan pengertian dalam dua masa. Tujuannya, memperlihatkan keindahan
umum, yang mencakup penciptaan dan hukum yang berlaku pada bumi. Dengan
makanan, pemeliharaan, adanya gunung-gunung, permukaan bumi menjadi indah,
dan pengawasan Allah. tidak monoton, dan tidak membosakan. Keberadaan
Karenanya, penetapan gunung menjadikan sebagian bumi berupa dataran tinggi,
makna qūt tidak hanya sedang lainnya sebagai lembah dan dataran rendah.
terkait dengan makanan Kesemuanya membentuk keharmonisan hamparan bumi
yang bersifat jasmani saja, ciptaan Allah.
tetapi juga mencakup semua Allah juga melingkupi bumi seisinya dengan
pengaturan Allah terhadap keberkahan bagi makhluk-Nya, termasuk manusia. Bumi
segala sesuatu yang ada diisi dengan segala keperluan makhluk, dari makanan
di bumi, baik yang sudah yang berupa tumbuhan dan hewan, udara untuk bernafas,
diketahui manusia, maupun lautan yang luas dengan segala isinya, barang tambang
yang belum. yang terpendam di perut bumi, dan lain sebagainya.
Enam Hari Penciptaan Langit 11

Penciptaan bumi dengan segala isinya ini muncul gajah, pepohonan semakin
ini terjadi dalam empat masa. Jika pada ayat berkembang, dan yang paling penting
sebelumnya (lihat Fu☺☺ilat/41: 9) dijelaskan adalah mulai munculnya manusia.
bahwa bumi dicipta dalam dua masa, Dari paparan di atas terungkap bahwa
maka bisa dipahami bahwa penciptaan isi proses penciptaan langit adalah dua masa,
bumi terjadi dalam dua masa pula. Dengan penciptaan bumi dalam dua masa pula, dan
demikian, empat masa dalam ayat ini penciptaan semua yang ada di bumi juga
merupakan rentang waktu penciptaan bumi berlangsung selama dua masa. Bila ketiga
dan semua yang ada padanya, baik yang penciptaan itu disatukan, maka didapatkan
ada di atas permukaan, maupun yang ada di hitungan sebagai enam masa yang
dalam perutnya. diperlukan dalam penciptaan seluruh jagat
Tafsiran ilmiah tentang empat hari/ raya dan isinya. Inilah penjelasan tentang
masa ini bisa jadi seperti yang diungkapkan penciptaan tujuh langit, bumi, dan segala
dalam empat periode dalam kurun waktu isinya dalam enam masa. Dalam kaitan
geologi berikut: Pertama, proterozoikum; dengan isi langit dan bumi, tercakup semua
pada masa ini kehidupan masih sangat yang ada di antara keduanya, termasuk
tidak jelas. Kedua, paleozoikum; pada masa matahari, bulan, bintang, tumbuhan,
ini kehidupan mulai jelas, yaitu ditandai hewan, gunung, dan lain sebagainya.
dengan keberadaan binatang amfibi, Dari uraian ini, dapat disimpulkan
reptil, ikan-ikan besar, dan tumbuhan bahwa makna satu ayat ternyata tidak
paku. Ketiga, mesozoikum; masa ini berlawanan dengan ayat lain. Bahkan,
disebut sebagai kehidupan pertengahan, bila diteliti dengan seksama, akan tampak
yang ditandai oleh berlimpahnya vegetasi bahwa antara satu ayat akan menjelaskan
dan binatang laut, komodo, dan pohon ayat lainnya, sehingga kesemuanya akan
daun lebar. Keempat, kenozoikum; masa menampilkan kesempurnaan pengertian
ini disebut sebagai kehidupan baru, yang dari ciptaan Allah. Inilah salah satu bentuk
ditandai oleh banyaknya kehidupan dari kesempurnaan Allah Yang Mahasempurna.
masa sebelumnya yang punah. Pada masa
Penciptaan Jagat Raya
12 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Kajian Astronomis

Tentang penciptaan alam semesta, dalam ayyām) disetarakan dengan kata dalam
beberapa ayat Al-Qur'an dinyatakan enam bahasa Inggris age atau aeon. Oleh Abdus
hari penciptaan. Ada pertanyaan yang Su‘ūd, ahli tafsir abad ke-16, kata yaum
mengusik keingintahuan manusia terkait disetarakan dengan pengertian peristiwa
dengan pemaknaan fisis proses penciptaan atau naubat. Memperhatikan berbagai
tersebut. Pertanyaan itu adalah apakah pendapat itu, kata yaum lebih tepat bila
makna enam hari penciptaan sebagaimana diterjemahkan sebagai tahap, atau periode,
yang dimaksud dalam Al-Qur'an? Adakah atau masa. Dengan demikian kalimat fī
maknanya sesuai dengan temuan ilmiah sittati ayyām dalam ayat-54 Surah al-A‘rāf,
yang dihasilkan dari penelitian para tepat untuk diterjemahkan sebagai ‘dalam
ilmuwan. enam masa’.
Paparan berikut ini dimaksudkan untuk
menjelaskan hal-hal yang mengusik hati Stephen Hawking (The Universe in
tersebut. Pendapat-pendapat yang diuraikan the Nutshell, 2001), mengilustrasikan
merupakan temuan yang diupayakan oleh terbentuknya Jagat Raya (‘bumi dan langit’)
para sarjana yang menekuni bidang yang ini dalam sembilan periode.
dibicarakan. Berikut adalah uraiannya. Periode-I: Era Plank (t = 0 sampai
dengan 10 detik), yaitu sejak terjadinya
-43

Achmad Marconi (lihat: Bagaimana Alam Dentuman Besar (Big Bang) dari Singularity
Semesta Diciptakan, Pendekatan Al-Qur'an sampai waktu 10-43 detik. Absolute Unknown
dan Sains Modern, Pustaka Jaya, 2003) Era, exotic law of physics.
menjelaskan bahwa bentuk tunggal dari Periode-II: Era Grand Unified Theory
kata ayyām adalah yaum. Kata yaum (10-43 – 10-35 detik). Dimulai ketika umur Jagat
ini dalam arti sehari-hari dipakai untuk Raya baru sekitar 10-43 detik. Pada Era ini,
menunjukkan keadaan terangnya siang, keseimbangan materi dan anti-materi akan
diterjemahkan sebagai masa. Sedang bentuk dimenangkan oleh materi.
jamaknya: ayyām, dapat berarti beberapa Periode-III: Era Gaya Nuklir-Lemah
hari dan bahkan dapat berarti waktu yang (Electro-weak Era)(10-35 – 10-10 detik).
lama. Dilihat dari penggunaan kata ayyām Dimulai ketika umur Jagat Raya 10-35 detik.
dalam Al-Qur'an, maka dengan pengertian Pada era ini mulai terbentuk materi-materi
tersebut jelas sekali bahwa kata ayyām fundamental: quarks dan antiquarks.
menunjukkan sifat relatif waktu dengan Periode-IV: Era Hadron-Lepton (10-10 – 1
memperbandingkan waktu manusia dengan detik). Diawali ketika Jagat Raya berumur
waktu yang berlaku bagi gerak energi-materi 10-10 detik. Quark mengalami aggregasi
alam semesta. sesamanya membentuk materi penyusun
inti-atom: proton, netron, meson dan
Menurut Abdullah Yusuf Ali (The Holy baryons.
Qur'an, Text, Translation and Commentary, Periode-V: Era Nucleosyntheses (1
1934), kata yaum (bentuk tunggal dari detik – 3 menit). Dimulai ketika Jagat Raya
Enam Hari Penciptaan Langit 13

berumur 1 detik. dimana proton, netron T=1032 oK. Pada suhu ini gaya Gravitasi
saling bergabung membentuk inti-inti atom memisahkan diri dari gaya Tunggal
(Atomic nuclei). (Superforce). Kontinum Ruang-Waktu
Periode-VI: (3 menit – 300.000 tahun) yang lahir masih berujud samar-samar,
Dimulai ketika Jagat Raya berumur 3 Menit. dimana energi dan ruang-waktu tidak
Pada periode ini, terbentuklah untuk jelas bedanya.
pertama kalinya inti atom yang stabil: serta
terjadinya kopling materi dan radiasi. 2. Masa Kedua, terbentuknya ‘Sup
Periode-VII: (300.000 tahun – 1000 Juta Kosmos’ (Cosmos Soup). Akhir masa
tahun). Dimulai ketika Jagat Raya berumur pertama, hingga suhu Alam Semesta
300.000 tahun. Pada periode ini terjadi turun sampai T=1011 oK. Alam semesta
pemisahan materi dan energi. Jagat raya mengalami proses inflasi. Gravitasi
menjadi transparan untuk radiasi kosmis. muncul sebagai pernyataan adanya
Periode-VIII: (1000 Juta – 15.000 Juta materi, dan gaya inti-kuat memisahkan
Tahun). Dimulai ketika umur Jagat Raya diri dari gaya inti-lemah dan gaya
mencapai 1000 Juta tahun. Klaster-klaster elektromagnetis. Pemisahan terjadi
materi membentuk quarsar, bintang-bintang, pada suhu T = 1027 oK, pada waktu t =
serta proto-Galaksi. Bintang-bintang mulai 10-33 detik. Fundamental sub-atomic
mensintesis materi-materi berat. particles: quarks dan antiquarks, mulai
Periode-IX: Dimulai ketika umur Jagat terbentuk
Raya mencapai 15.000 Juta tahun. Galaksi-
galaksi baru mulai membentuk tata- 3. Masa Ketiga, Sintesa Inti Atom
surya tata-surya. Atom-atom bergabung (Nucleosyntheses). Akhir masa kedua,
membentuk molekul-molekul kompleks, hingga suhu Jagat Raya turun sampai
sebagai awal kehidupan. T=109 oK. Pada masa ini dimulailah
sintesa atau pembentukan inti-inti
Terkait penjelasan tentang enam masa, atom. Quarks bergabung sesamanya,
dalam buku (Bagaimana Alam Semesta membentuk inti-inti atom, seperti:
Diciptakan. Pendekatan Al-Qur'an dan Sains proton, netron, meson, dan lain-lain.
Modern, 2003), Marconi menggabungkan
periode-I dan II dari Hawking sebagai 4. Masa Keempat, tahap keempat dimulai
Masa Pertama. Dan Periode-IV, V, dan VI sejak berakhirnya tahap ketiga, hingga
sebagai Masa Ketiga. Achmad Marconi temperatur Jagat Raya berada dibawah
kemudian menjelaskan pengertian enam 108 oK, kerapatan materi tinggal
masa kejadian semesta alam, secara singkat sepersepuluh kilogram per liter. Dalam
demikian: tahap ini ada kemungkinan terjadinya
pengelompokan-pengelompokan
1. Masa Pertama, terjadinya ‘Dentuman materi fundamental, elektron mulai
Besar’ (Big Bang). Waktu t = 0 sampai terbentuk, namun masih dalam
waktu t =10-43 detik, pada saat suhu alam keadaan bebas, dan belum terikat oleh
semesta atau Jagat Raya, mencapai inti-atom.
Penciptaan Jagat Raya
14 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

5. Masa Kelima, terbentuknya atom-atom 6. Masa Keenam, terbentuknya Galaksi,


yang stabil. Artinya elektron-elektron bintang, tata-surya dan planet.
mulai terikat oleh inti-inti atom, dan
terjadilah atom-atom yang stabil di Pemahaman lain tentang enam masa
Jagat Raya ini. Terjadi pemisahan materi penciptaan di bahas di bagian berikut ini.
dan radiasi, sehingga alam semesta
menjadi tembus cahaya. Proto-galaksi
mulai terbentuk.

Pelajaran
1. Allah menciptakan tujuh lapis melindungi, dan menolong semua
langit, bumi, dan semua isinya makhluk-Nya.
dalam enam periode, dengan 3. Semua makhluk merupakan
rincian langit dicipta dalam dua ciptaan Allah. Karena itu, Dia akan
masa, bumi dicipta dalam dua selalu mengetahui apa saja yang
masa, dan semua makhluk di antara terjadi pada mereka.
keduanya dicipta dalam dua masa
pula. 4. Dengan demikian, hanya Allah saja
yang layak menjadi tujuan manusia
2. Setelah mencipta semua makhluk dalam beribadah karena Dia yang
ini, Allah tidak sedikit jua menciptakan semua makhluk, dan
merasa letih. Bahkan Dia selalu bukan patung dan berhala yang
menunjukkan kasih sayang pada mereka buat sendiri.
ciptaan-Nya dengan terus menjaga,
Penciptaan Alam Semesta:
Enam Hari Penciptaan Langit 15

An-Nujūm ( ‫) النجوم‬
B. Kesinambungan Penciptaan
Kata ini merupakan bentuk
Dan Kronologinya jamak (plural ) dari an-Najm,
yang artinya bintang. Jadi,
Setelah langit dan bumi tercipta, sebagaimana yang telah an-Nujūm berarti bintang-
diuraikan, Allah menciptakan isi jagat raya ini. Semua yang bintang. Penggunaan istilah
ada di antara langit dan bumi dicipta untuk melengkapi ini menunjukkan bahwa
keberadaan alam raya. Salah satu dari ciptaan Allah bintang yang ada di alam raya
yang disempurnakan perwujudannya adalah bumi, yang itu jumlahnya sangat banyak.
merupakan lokasi hunian bagi makhluk hidup. Selanjutnya Bahkan ada ilmuwan yang
diciptakan pula makhluk-makhluk lain yang akan mengisi menyatakan bahwa seluruh
bumi dan langit atau ruang yang terdapat di atas bumi. bintang yang ada di ruang
Semua makhluk Allah ini dicipta secara berkesinambungan angkasa itu jumlahnya sekitar
tanpa henti. Maksud dari ungkapan ini adalah bahwa ketika 30.000.000.000 (tiga puluh
Allah selesai dengan suatu penciptaan, maka kemudian Dia miliar) lebih. Setiap bintang
melanjutkannya dengan ciptaan lain. Dari sini terdapat dua mempunyai bentuk dan besar
hal dari aktivitas penciptaan, yaitu keberlanjutan penciptaan yang berbeda-beda. Ada di
dan kronologinya. antaranya yang lebih besar
dari matahari, dan ada pula
1. Keberlanjutan Penciptaan yang lebih kecil. Masing-
masing bintang bergerak
Penciptaan jagat raya terus berlanjut dan tidak pernah pada porosnya dan berputar
berhenti. Allah sengaja melakukan yang demikian untuk sesuai dengan garis orbitnya.
mengisyaratkan bahwa apa yang dilakukan-Nya selalu Dengan kekuasaan-Nya
berkelanjutan. Pada sisi lain, hal seperti ini memberikan yang tidak terbatas, Allah
informasi bahwa Allah selalu dalam keadaan aktif, dan telah menetapkan ukuran
tidak diam atau menganggur, seperti dugaan sebagian dan keadaan masing-masing
orang. Dalam Surah al-A‘rāf/7: 54, dijelaskan sebagai makhluk-Nya. Bintang-bintang
berikut: yang jumlahnya miliaran dan
semuanya bergerak dalam
orbit masing-masing, ternyata
tidak bertabrakan antara
yang satu dengan lainnya.
Ciptaan Allah ini juga memberi
manfaat bagi manusia, antara
lain untuk petunjuk arah, baik
ketika di hutan, di padang
pasir, di lautan, dan di tempat-
Sungguh Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan tempat lain. Seorang musafir
bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia
menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat.
akan mengetahui arah tempat
(Dia ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada yang akan dituju dengan cara
perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak- memperhatikan letak bintang-
Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam”. (al-A‘r☼f/7: 54) bintang itu.
Penciptaan Jagat Raya
16 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Tafsir
PADA PERMULAAN AYAT INI, Allah yang masuk ke tanah dan yang keluar
menegaskan bahwa Dialah yang darinya. Yang masuk ke tanah: air, hewan,
menciptakan langit dan bumi dalam enam dan lainnya. Sedang yang keluar seperti:
masa. Karena itu, Dia pula Pemilik dan tanaman, bahan tambang, gas, dan lainnya.
Penguasa dari segala yang diciptakannya. Allah juga terus mencipta benda-benda
Setelah keduanya terwujud, Allah ternyata yang turun atau naik ke langit, seperti air
tidak berhenti dalam penciptaan. Dia hujan yang turun dari langit, dan uap atau
terus mencipta makhluk-makhluk lain gas yang naik dari bawah ke atas menuju
untuk menyempurnakan apa yang telah langit. Allah berfirman:
ada. Dengan kelanjutan penciptaan itu,
Allah mengisyaratkan bahwa Dia memang
Mahasempurna dan selalu menginginkan
kesempurnaan dalam ciptaan-Nya.
Sebagai kelanjutan penciptaan, Allah
menciptakan siang dan malam. Keduanya
merupakan akibat logis dari diciptakan
semua planet, termasuk bumi, matahari,
bulan, dan bintang-bintang yang bergerak
pada porosnya. Karena bumi berputar pada
sumbunya, maka permukaan bumi yang Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam
enam masa: kemudian Dia bersemayam di atas
menghadap matahari dan terkena sinarnya ´Arsy, Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam
selalu berubah. Wilayah yang menghadap bumi dan apa yang keluar dari dalamnya, apa yang
matahari akan terkena sinar yang turun dari langit dan apa yang naik ke sana. Dan Dia
bersamamu di mana saja kamu berada. Dan Allah
menjadikannya terang benderang, dan saat
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”.
seperti ini disebut siang hari. Sedang daerah (al-♦adīd/57: 4)
atau wilayah yang membelakangi matahari,
tidak terkena sinar yang mengakibatkannya Allah selalu mencipta untuk
berada dalam kegelapan, dan waktu yang memberikan kenyamanan bagi semua
demikian disebut malam hari. makhluk-Nya. Semua yang diperlukan,
Bumi mengitari matahari dengan selalu akan disediakan dengan penciptaan-
sumbu rotasi yang miring terhadap bidang Nya yang terus berkelanjutan. Allah tidak
orbitnya. Akibat pergerakan ini, terjadilah seperti makhluk yang selalu akan mengalami
perubahan suhu udara di segala tempat. kelelahan setelah melakukan kegiatan
Di bumi, terjadi perubahan musim yang dalam jangka waktu yang cukup lama.
banyak dirasakan oleh mereka yang tinggal Walaupun telah mencipta sejak awal dan
agak jauh dari garis katulistiwa. Perubahan terus berlanjut sampai sekarang, dan bahkan
musim mengakibatkan terjadinya hal-hal hingga waktu yang tidak terbatas, Allah tidak
lain yang semuanya merupakan kelanjutan pernah merasa letih. Dalam Surah Qāf/50:
dari penciptaan-Nya, seperti: benda-benda 38, dijelaskan sebagai berikut:
Penciptaan Alam Semesta:
Enam Hari Penciptaan Langit 17

Da♥āhā (‫)دحهىا‬

Lafal da♥ā artinya


menghamparkan. Pada
Surah an-Nāzi‘āt/79: 30, kata
ini dirangkai dengan obyek
Dan sungguh, Kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang
bumi yang ditunjukkan
ada antara keduanya dalam enam masa, dan kami tidak merasa letih
sedikit pun. (Qāf/50: 38) dengan kata ganti hā (‫)ها‬,
sehingga maknanya menjadi
Demikianlah Allah terus mencipta, sehingga
bumi yang dihamparkannya.
apa yang ada di alam raya ini akan selalu terbaharui
Pengungkapan frase ini
secara berkelanjutan. Ini menunjukkan bahwa Allah
mengandung arti bahwa
tidak pernah berhenti dalam penciptaan-Nya, dan
bumi itu didatarkan,
hal ini akan terus berkelanjutan. Penciptaan yang
setelah sebelumnya dalam
berkesinambungan ini dimaksudkan untuk memberikan
keadaan yang sangat tidak
anugerah yang semakin baik bagi semua makhluk-Nya.
layak bagi tempat tinggal
makhluk. Kemudian Allah
2. Kronologi Penciptaan Alam menyempurnakannya dengan
memberi kelengkapan-
Alam diciptakan Allah tidak secara bersamaan. Dalam kelengkapan untuk
penciptaan, terjadi proses yang menunjukkan bahwa ada kehidupan, seperti tanaman,
yang lebih dahulu dicipta dan ada yang belakangan. Semua air, udara dan lain sebagainya.
itu menunjukkan adanya kronologi dari penciptaan. Dalam Penyempurnaan bumi dengan
Surah an-Nāzi‘āt/79: 27-33, dijelaskan sebagai berikut: segala isinya untuk kehidupan
ini terjadi dalam dua masa.
Perlu diingat bahwa sebelum
penyempurnaaan ini, Allah
menciptakan bumi dalam
dua masa pula. Namun
ketika itu bumi masih dalam
keadaan yang kasar dan
belum layak huni. Setelah
menciptakan bumi, Allah
kemudian menciptakan tujuh
langit dalam dua masa. Seusai
Apakah penciptaan kamu yang lebih hebat ataukah langit yang penciptaan bumi dan langit
telah dibangun-Nya? Dia telah meninggikan bangunannya lalu ini, Allah menyempurnakan
menyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya (gelap gulita), kondisi bumi agar layak
dan menjadikan siangnya (terang benderang). Dan setelah itu bumi
Dia hamparkan. Darinya Dia pancarkan mata air, dan (ditumbuhkan) huni bagi seluruh makhluk,
tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung, Dia pancangkan dengan termasuk di antara yang
teguh. (Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan akan menempatinya adalah
ternakmu”. (an-Nāzi‘āt/79: 27-33)
manusia dan hewan-hewan.
Penciptaan Jagat Raya
18 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Tafsir

DI AWAL RANGKAIAN ayat-ayat ini, Allah tinggal segala makhluk yang telah
menghimbau manusia, khususnya mereka diciptakan.
yang mengingkari kekuasaan-Nya, untuk Ayat ini menunjukkan kronologi
menggunakan akalnya dalam rangka penciptaan alam semesta. Pada awalnya
membandingkan antara penciptaan diri Allah menciptakan bumi dalam keadaan
mereka yang kecil dan lemah dibanding yang sangat kasar, kemudian Dia
dengan penciptaan alam semesta yang menciptakan langit yang disempurnakan
demikian luas dan kokoh. Hal ini dengan menjadi tujuh. Setelah itu, Allah
jelas menunjukkan betapa besar kekuasaan melengkapi bumi dengan segala unsur
Allah Pencipta alam dan isinya. yang diperlukan bagi kehidupan. Allah
Kronologi penciptaan ini diawali dengan berfirman:
diwujudkannya langit dalam dua masa dan
bumi dalam dua masa pula. Selanjutnya,
Allah meninggikan bangunan atau langit
yang telah diciptakan dan melengkapinya
dengan beragam benda-benda angkasa,
seperti planet-planet, bintang-bintang, dan
lain-lainnya. Kemudian Allah menetapkan
ketentuan-ketentuan yang mengatur
benda-benda angkasa itu, sehingga tetap
ditempatnya dan tidak berjatuhan, walau
semuanya selalu bergerak pada poros dan
garis edarnya.
Sesudah penciptaan benda-
benda langit, termasuk matahari, Allah
menciptakan malam yang gelap gulita,
siang yang terang benderang, pergantian
keduanya secara berkelanjutan,
pergantian musim, dan lainnya sebagai
akibat dari peredaran benda-benda
angkasa itu. Mengatur dan memelihara Katakanlah, “Pantaskah kamu ingkar kepada Tuhan
peredaran planet-planet ini merupakan yang menciptakan bumi dalam dua masa dan
pekerjaan yang sangat luar biasa. Allah kamu adakan pula sekutu-sekutu bagi-Nya? Itulah
Tuhan seluruh alam.” Dan Dia ciptakan padanya
yang telah menetapkan dan mengatur gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dan
ini semua. Sungguh luar biasa, Maha kemudian Dia berkahi, dan Dia tentukan makanan-
Pemelihara, Maha Perkasa, Maha makanan (bagi penghuni)nya dalam empat masa,
Mengatur segala hal yang ada di alam memadai untuk (memenuhi kebutuhan) mereka
yang memerlukannya. Kemudian Dia menuju ke
raya. Kemudian Allah menghamparkan langit dan (langit) itu masih berupa asap, lalu Dia
bumi agar terasa nyaman sebagai tempat berfirman kepadanya dan kepada bumi, “Datanglah
Enam Hari Penciptaan Langit 19

kamu berdua menurut perintah-Ku dengan patuh sejumlah redaksi ayat dikemukakan bahwa
atau terpaksa.” Keduanya menjawab, “Kami yang diciptakan lebih dahulu adalah langit
datang dengan patuh.” Lalu diciptakan-Nya tujuh
langit dalam dua masa dan pada setiap langit Dia (lihat penjelasan tentang penciptaan
mewahyukan urusan masing-masing. Kemudian langit dan bumi dalam enam masa).
langit yang dekat (dengan bumi), Kami hiasi dengan Namun demikian, ada pula redaksi ayat
bintang-bintang, dan (Kami ciptakan itu) untuk
yang menyatakan bahwa awal penciptaan
memelihara. Demikianlah ketentuan (Allah) Yang
Mahaperkasa, Maha Mengetahui. (Fu☺☺ilat/41: 9-12) itu adalah bumi. Ayat yang menegaskan
demikian antara lain terdapat pada Surah
Pada ayat-ayat ini diterangkan ◘āhā/20: 4, sebagai berikut:
bagaimana penciptaan alam semesta
berproses. Dalam penjelasannya, tampak
ada perbedaan dalam urutan penciptaan ayat
lain, yaitu: Pada awalnya yang diciptakan Diturunkan dari (Allah) yang menciptakan bumi dan
adalah bumi dalam dua masa. Kemudian langit yang tinggi. (◘☼h☼/20: 4)
diciptakan sesudahnya kelengkapan bumi
dalam dua masa pula. Bumi memang perlu Mengenai perbedaan tentang
disempurnakan dengan gunung-gunung awal penciptaan ini, ada sebagian
untuk mengokohkan keberadaan bumi, juga mufasir yang mengkompromikan kedua
tanaman, air, dan lainnya, yang semua itu informasi Al-Qur'an ini. Menurut mereka,
digunakan sebagai makanan dan minuman dalam perencanaan, Allah lebih dahulu
bagi makhluk yang hidup di atasnya. mendesain bumi dan segala isinya. Hal yang
Penyempurnaan ini, penciptaan bumi dan sedemikian ini karena bumi merupakan
isinya, memerlukan waktu selama empat planet utama yang akan menjadi tempat
masa. tinggal sebagian makhluk-Nya. Akan tetapi,
Setelah selesai dengan penciptaan dalam pelaksanaan penciptaan, Allah
bumi dan isinya, Allah menciptakan langit lebih dahulu menciptakan langit (seperti
yang kemudian disempurnakan menjadi yang banyak ditemukan dalam ayat-ayat
tujuh langit. Masing-masing langit telah Al-Qur'an) dengan segala isinya, baru
ditetapkan keadaan dan fungsinya. Selain kemudian diciptakan bumi dengan segala
itu, Allah juga tidak berhenti dengan kelengkapannya.
penciptaan ini saja, tetapi juga menghiasi Terlepas dari data di atas, persoalan
langit dengan benda-benda angkasa, seperti utama yang layak mendapat perhatian
bintang, planet, galaksi, meteor, dan lain adalah bahwa penciptaan alam raya ini
sebagainya. Proses penciptaan tujuh langit terus berkelanjutan dengan kronologi
dan apa yang ada di antaranya memerlukan yang telah diuraikan. Proses penciptaan
waktu selama dua masa. Dengan demikian, dengan urut-urutan seperti ini memang
penciptaan seluruh alam raya ini sesuai perlu dikemukakan, karena hal itu juga
dengan ungkapan awal, yaitu dalam enam menyangkut rasionalitas dalam analisis
masa. keberadaan masing-masing benda atau
Pada ayat ini ditegaskan bahwa awal fenomena yang ada. Seperti adanya malam
penciptaan adalah bumi, walaupun dalam dan siang, baru dapat dimengerti bila pada
Penciptaan Jagat Raya
20 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

saat itu telah ada matahari yang menjadi


sebab terjadinya kegelapan dan terangnya
alam dan bumi. Karena itu, pergantian
malam dan siang selalu diletakkan setelah
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,
penciptaan langit dan bumi. Penegasan
dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-
demikian dapat dilihat pada Surah Āli tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang
‘Imrān/3: 190, yaitu: berakal. (►li ‘Imrān/3: 190)

Kajian Astronomis

TENTANG PEMAKNAAN keberlanjutan diungkapkan secara kronologis enam masa


penciptaan dan kronologinya, ada yang penciptaan tersebut sebagai berikut:
menilainya seolah tidak konsisten, yaitu
bahwa penciptaan itu berlangsung selama 1. Masa Pertama: Apakah penciptaan
dua-empat-dua hari atau masa, dan ada kamu yang lebih hebat ataukah langit
pula yang menyebut enam hari atau masa. yang telah dibangun-Nya? (ayat 27). Ayat
Sehubungan dengan hal ini, terdapat ini menjelaskan tentang penciptaan
beberapa upaya untuk menjelaskan enam alam semesta dengan peristiwa “Big
hari penciptaan. Salah satunya merujuk Bang”, ledakan besar sebagai awal
pada pendapat Achmad Marconi, seperti lahirnya ruang dan waktu, termasuk
telah dikemukakan di muka. Pendapat lain materi.
dikemukakan oleh T. Djamaluddin dalam
bukunya "Menjelajah Keluasan Langit 2. Masa kedua: Dia telah meninggikan
Menembus Kedalaman Al-Quran" (2007). bangunannya lalu menyempurnakannya
Untuk memahami makna ”enam hari/ (ayat 28). Ayat ini menjelaskan tentang
masa” penciptaan, dapat merujuk pada pengembangan alam semesta,
kronologi yang terungkap secara implisit di sehingga benda-benda langit makin
dalam Surah an-Nāzi‘āt/79: 27-32 yang juga berjauhan yang dalam bahasa awam
diperbandingkan dengan Surah Fu☺☺ilat/41: berarti langit makin tinggi. Lalu
9–12 (Lihat T. Djamaluddin, Menjelajah menyempurnakannya, dalam arti
Keluasan Langit Menembus Kedalaman Al- pembentukan benda langit bukanlah
Quran, 2007). “Enam hari” dapat bermakna proses sekali jadi, tetapi proses evolutif
enam proses evolutif, sejak penciptaan alam (perubahan bertahap) dari awan antar
semesta pertama kali sampai penciptaan bintang, menjadi bintang, lalu nanti
manusia sebagai jenis makhluk terakhir yang akhirnya mati dan digantikan generasi
diciptakan Allah. Proses dari penciptaan ini bintang-bintang baru.
terus berlangsung sampai saat ini dan tidak
berhenti pada suatu tahap tertentu. 3. Masa ketiga: dan Dia menjadikan
Dalam Surah an-Nāzi‘āt/79: 27-32 malamnya (gelap gulita), dan menjadikan
Enam Hari Penciptaan Langit 21

siangnya (terang benderang) (ayat 29). Fu☺☺ilat/41: 9-12 bukanlah suatu


Ayat ini bercerita khusus tentang tata kronologis, yaitu menjadi “delapan hari”
surya yang juga berlaku pada bintang- penciptaan, melainkan pengungkapan
bintang lain. Masa ini adalah masa yang membedakan penekanannya
penciptaan matahari yang bersinar dan sekaligus menunjukkan bahwa
dan bumi (serta planet-planet lainnya) penciptaan langit adalah proses yang
yang berotasi sehingga ada fenomena terus berlangsung setelah bumi tercipta.
malam dan siang. Adanya matahari Ayat 9 mengungkapkan: Katakanlah,
sebagai sumber cahaya, bumi berotasi “Pantaskah kamu ingkar kepada Tuhan
menjadikan malam dan siang. yang menciptakan bumi dalam dua masa
dan kamu adakan pula sekutu-sekutu bagi-
4. Masa keempat: Dan setelah itu bumi Nya? Itulah Tuhan seluruh alam”: dua masa
Dia hamparkan (ayat 30). Ayat ini tersebut adalah masa ketiga dan keempat.
menjelaskan proses evolusi di planet Sedangkan ayat 10 mengungkapkan: Dan
bumi. Setelah bulan terbentuk dari Dia ciptakan padanya gunung-gunung
lontaran sebagian kulit bumi karena yang kokoh di atasnya. Dan kemudian
tumbukan benda langit lainnya, Dia berkahi, dan Dia tentukan makanan-
lempeng benua besar (Pangea) makanan (bagi penghuni)nya dalam
kemudian “dihamparkan” yang empat masa, memadai untuk (memenuhi
menjadikan benua-benua mulai terpisah kebutuhan) mereka yang memerlukannya:
membentuk 5 benua plus Antartika. empat masa yang dimaksud adalah masa ke
tiga sampai ke enam. Kemudian dalam ayat
5. Masa kelima: Darinya Dia pancarkan 11-12 dijelaskan tentang penciptaan langit
mata air, dan (ditumbuhkan) tumbuh- dan pengembangannya pada masa pertama
tumbuhannya (ayat 31). Ayat ini dan kedua dengan ungkapan: Kemudian
menjelasakan awal penciptaan Dia menuju ke langit dan (langit) itu masih
kehidupan di bumi (mungkin juga berupa asap, lalu Dia berfirman kepadanya
di planet lain yang disiapkan untuk dan kepada bumi, “Datanglah kamu berdua
kehidupan) dengan menyediakan air. menurut perintah-Ku dengan patuh atau
terpaksa.” Keduanya menjawab, “Kami
6. Masa keenam: Dan gunung-gunung, datang dengan patuh.” Lalu diciptakan-
Dia pancangkan dengan teguh. (Semua Nya tujuh langit dalam dua masa dan pada
itu) untuk kesenanganmu dan untuk setiap langit Dia mewahyukan urusan
hewan-hewan ternakmu (ayat 32 dan masing-masing. Kemudian langit yang dekat
33). Ayat ini menjelaskan lahirnya (dengan bumi), Kami hiasi dengan bintang-
gunung-gunung akibat evolusi geologi bintang, dan (Kami ciptakan itu) untuk
dan mulai diciptakannya hewan dan memelihara. Demikianlah ketentuan (Allah)
kemudian manusia. Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.
Naluri manusia selalu ingin mengetahui
Dengan demikian dapat dipahami asal usul sesuatu, termasuk asal-usul alam
bahwa uraian dalam Al-Qur'an Surah semesta. Ungkapan “enam hari” penciptaan
Penciptaan Jagat Raya
22 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

alam semesta pada dasarnya menceritakan Unsur-unsur lainnya terbentuk dari proses
tentang evolusi alam semesta sejak awal fusi nuklir di dalam bintang.
penciptaannya sampai diciptakan manusia, Berbagai hasil pengamatan dianalisis
sementara proses di alam terus berjalan dengan dukungan teori-teori fisika untuk
yang dalam bahasa Al-Qur'an disebut mengungkapkan asal-usul alam semesta.
“penyempurnaan”. Tahapan evolusi “enam Teori yang kini diyakini bukti-buktinya
hari” itu diuraikan berikut ini, masing-masing menyatakan bahwa alam semesta ini
disertai ilustrasi gambar dan citra astronomi bermula dari ledakan besar (Big Bang)
untuk memudahkan pemahaman. sekitar 13,7 miliar tahun yang lalu. Semua
materi dan energi yang kini ada di alam
1. Masa Pertama terkumpul dalam satu titik tak berdimensi
yang berkerapatan tak berhingga. Tetapi
ini jangan dibayangkan seolah olah titik itu
berada di suatu tempat di alam yang kita
kenal sekarang ini. Yang benar, baik materi,
Apakah penciptaanmu lebih hebat ataukah langit energi, maupun ruang yang ditempatinya
yang telah dibangun-Nya? (an-Nāzi‘āt/79: 27) seluruhnya bervolume amat kecil, hanya
satu titik tak berdimensi.
Tidak ada suatu titik pun di alam
Masa pertama menjelaskan awal
semesta yang dapat dianggap sebagai
pembentukan alam semesta dengan
pusat ledakan. Dengan kata lain ledakan
ungkapan “Apakah penciptaanmu lebih
besar alam semesta tidak seperti ledakan
hebat ataukah langit yang telah dibangun-
bom yang meledak dari satu titik ke
Nya?”. Berdasarkan analisis astronomi-
segenap penjuru. Hal ini karena pada
kosmologi, ledakan besar terjadi sekitar
hakekatnya seluruh alam turut serta dalam
13,7 miliar tahun yang lalu. Tetapi jangan
ledakan itu. Lebih tepatnya, seluruh alam
dibayangkan ledakan besar itu seperti
semesta mengembang tiba tiba secara
ledakan bom yang dapat kita tanyakan
serentak. Ketika itulah mulainya terbentuk
di manakah pusat ledakannya. Peristiwa
materi, ruang, dan waktu.
yang terjadi adalah mulainya tercipta
Materi alam semesta yang pertama
ruang dan mulainya waktu, dari kondisi
terbentuk adalah hidrogen yang menjadi
singularitas yang belum ada apa-apa,
bahan dasar bintang dan galaksi generasi
termasuk belum ada hukum-hukum fisika.
pertama. Dari reaksi fusi nuklir di dalam
Ruang alam semesta tercipta demikian
bintang terbentuklah unsur-unsur berat
cepatnya sehingga disebut sebagai ledakan.
seperti karbon, oksigen, nitrogen, dan
Penciptaan pertama kali adalah energi
besi. Kandungan unsur-unsur berat dalam
dan partikel foton. Dari partikel foton
komposisi materi bintang merupakan salah
terbentuk proton, netron, dan elektron,
satu “akte” lahir bintang. Bintang-bintang
serta partikel lain yang tidak dikenal (sains
yang mengandung banyak unsur berat
menggolongkannya sebagai materi gelap).
berarti bintang itu “generasi muda” yang
Dari proton dan elektron terbentuk hidrogen
memanfaatkan materi-materi sisa ledakan
sebagai unsur pertama pembentuk bintang.
Enam Hari Penciptaan Langit 23

bintang-bintang tua. Materi pembentuk


bumi pun diyakini berasal dari debu dan
gas antar bintang yang berasal dari ledakan
bintang di masa lalu. Jadi, seisi alam ini
memang berasal dari satu kesatuan.
Alam semesta kemudian mulai terisi
bintang-bintang yang terkelompok dalam
galaksi-galaksi. Perkembangan selanjutnya
terbentuk nebula, planet, dan benda-benda
langit lainnya. Dalam bahasa Al-Qur'an asal
usul langit dan bumi dari satu kesatuan
materi dan proses itu diungkapkan dalam
Surah al-Anbiyā'/21: 30 sebagai berikut:

Gambar 1
Gambar Skematis penciptaan alam semesta dari
ketiadaan/singulariti sampai terbentuk generasi
awal bintang dan galaksi sampai alam semesta saat
ini yang mengembang.

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak


mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya
dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya: dan Kami jadikan segala sesuatu
yang hidup berasal dari air, maka mengapa mereka
tidak beriman? (al-Anbiyā'/21: 30)

2. Masa Kedua

Dia telah meninggikan bangunannya lalu Gambar 2


menyempurnakannya. (an-Nāzi‘āt/79: 28) Gambar
Skematis
survai teleskop COBE dan teleskop antariksa lainnya
Langit semakin tinggi, bermakna alam yang mengungkapkan perkembangan alam semesta
semesta mengembang. Berbagai mulai waktu 10-13 (0,000 000 000 0013) detik segera
bukti pengamatan dan model teoritik setelah alam tercipta kemudian mengembang
sangat cepat (inflasi) sampai alam berumur 300.000
menunjukkan bahwa setelah penciptaan,
tahun yang terekam Teleksop COBE. Kemudian
alam semesta terus berkembang. Sampai munculnya cahaya dari galaksi pertama sampai
dengan 400.000 tahun setelah penciptaan, alam semesta saat ini yang berumur sekitar 13,7 – 15
alam semesta mengembang cepat, lalu miliar tahun.
Penciptaan Jagat Raya
24 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Gambar 3
Dukhan (awan antar bintang) sebagian
besar terdiri dari hidrogen

Gambar 4
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit,
dan langit itu masih merupakan “dukhān” (asap/
kabut), lalu Dia berkata kepadanya dan kepada
bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut
perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka
hati”. (Fu☺☺ilat/41: 11). “Dukhān” dalam astronomi di kenal sebagai nebula atau awan molekul
raksasa, tempat pembentukan bintang-bintang. Komposisi terbesar dari materi yang merupakan
bahan utamanya adalah hidrogen.

Gambar 5
Di nebula orion ini banyak embrio bintang
yang disebut protostar atau bakal bintang.
Kelahiran bintang pada awalnya seluruhnya
berasal dari awan hidrogen. Bintang generasi
berikutnya sudah berisi unsur-unsur lainnya
yang lebih berat, termasuk logam. Makin
besar kandungan logamnya berarti bintang
tersebut termasuk generasi akhir.
Enam Hari Penciptaan Langit 25

pengembangan secara relatif lambat tidak mengenal adanya ruang lain, karena
tetapi dipercepat. Astronom meyakini pengetahuan kita, yang berada di dalam
adanya pengembangan alam semesta roti itu, terbatas hanya pada ruang roti
berdasarkan analisis pergeseran spektrum itu sendiri. Demikian pulalah, kita tidak
unsur-unsur di galaksi jauh yang bergeser mengenal alam fisik lain di luar dimensi
ke arah merah (ke arah panjang gelombang “ruang waktu” yang kita kenal.
yang semakin besar). Contohnya, garis Bukti lain adanya pengembangan alam
spektrum ganda dari atom Kalsium di semesta di peroleh dari pengamatan radio
laboratorium di bumi dan di bintang dekat astronomi. Radiasi yang terpancar pada
berada pada panjang gelombang sekitar saat awal pembentukan itu masih berupa
400 Angstrom. Tetapi pada galaksi yang cahaya. Namun karena alam semesta terus
jauh ternyata spektrumnya berada pada mengembang, panjang gelombang radiasi
panjang gelombang sekitar 500 Angstrom. itu pun makin panjang, menjadi gelombang
Dengan teori Doppler pergeseran merah radio. Kini radiasi awal itu dikenal sebagai
itu dapat dihitung kecepatan gerak galaksi radiasi latar belakang kosmik (cosmic
menjauh, semakin jauh galaksi semakin background radiation) yang dapat dideteksi
cepat pergerakannya. dengan teleskop radio.
Gerak menjauh galaksi-galaksi itu Al-Qur'an juga mengisyaratkan bahwa
disebabkan karena ruang alam semesta alam semesta yang ada di sekitar kita selalu
mengembang. Galaksi-galaksi itu (dalam mengembang dan menjadi bertambah luas.
ukuran alam semesta hanya dianggap Dalam Kitab Suci ini Allah menyebutkan
seperti partikel-partikel) dapat dikatakan adanya pengembangan alam semesta, yaitu
menempati kedudukan yang tetap dalam pada Surah a♣-♣āriyāt/51: 47
ruang, dan ruang itu sendiri yang sedang
berekspansi. Kita tidak mengenal adanya
ruang di luar alam ini. Oleh karenanya
kita tidak bisa menanyakan ada apa di luar Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami),
semesta ini. dan Kami benar-benar meluaskannya.
Secara sederhana, keadaan awal (a♣-♣āriyāt/51: 47)
alam semesta dan pengembangannya
itu dapat diilustrasikan dengan pembuatan Bintang pertama muncul sekitar 400
roti. Materi pembentuk roti itu semula juta tahun setelah penciptaan. Kemudian
terkumpul dalam gumpalan kecil. Kemudian bintang, galaksi, dan planet tercipta dalam
mulai mengembang. Dengan kata lain perkembangan selanjutnya. Semua benda
“ruang” roti sedang mengembang. Butir langit tidaklah tercipta sekaligus jadi,
butir partikel di dalam roti itu (analog tetapi melalui proses evolutif. Sebuah
dengan galaksi di alam semesta) saling bintang lahir, kemudian menjadi tua, dan
menjauh sejalan dengan pengembangan akhirnya mati. Sebagian bintang mengakhiri
roti itu (analog dengan alam). Dalam kehidupannya dengan meledak yang
ilustrasi tersebut, kita berada di salah satu kemudian memperkaya kandungan awan
partikel di dalam roti itu. Di luar roti, kita antar bintang dengan unsur-unsur berat,
Penciptaan Jagat Raya
26 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

termasuk besi. Bintang lahir dan mati terus


terjadi sampai hancurnya alam semesta.
Dalam bahasa Al-Qur'an proses terus
menerus itu disebut “menyempurnakan”
dalam makna alam semesta tidak sekali
jadi, tetapi terus berproses, tidak berhenti
setelah penciptaan bumi. Al-Qur'an Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang
mengisyaratkan dalam Surah al-Baqarah/2: ada di bumi untukmu kemudian Dia menuju ke
29 sebagai berikut: langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh
langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
(al-Baqarah/2: 29)

Gambar 6 Ilustrasi pengembangan alam semesta


Dari bukti pengamatan satelit WMAP yang mendeteksi radiasi kosmik dan teori kosmologi menunjukkan
bahwa alam semesta mengembang sangat luar biasa cepatnya dalam waktu sepertrilyun detik, kemudian
mengembang secara lambat. Makin jauh kita menembus langit, berarti kita semakin mengenal masa lalu
alam semesta.
Enam Hari Penciptaan Langit 27

Gambar 7
Perhatikan garis ganda dari atom
kalsium yang panjang gelombangnya
bergeser makin merah (panjang
gelombang bertambah dari N390
menjadi N490) karena quasar
bergerak cepat menjauh karena alam
mengembang. Pergeseran merah pada
garis spektrum galaksi yang sangat
jauh menunjukkan bahwa galaksi
saling menjauh karena alam semesta
mengembang.

Gambar 8
Pengembangan alam semesta ibarat pembuatan
roti kismis. Jarak antar kismis makin jauh dengan
bertambahnya waktu. Demikian pula jarak antar
galaksi juga makin jauh karena pengembangan alam.

Gambar 9
Pengembangan alam semesta ibarat pembuatan
roti kismis. Jarak antar kismis makin jauh dengan
bertambahnya waktu. Demikian pula jarak antar
galaksi juga makin jauh karena pengembangan alam.
Penciptaan Jagat Raya
28 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Gambar 10
Kurva rotasi galaksi
menunjukkan adanya materi
gelap (materi yang diyakini
adanya tetapi tidak terlihat).

Gambar 11
Dan dari pengukuran
kecepatan pengembangan
alam semesta disimpulkan
adanya energi gelap (energi
yang diyakini adanya yang
mempercepat pengembangn
alam, tetapi belum diketahui
hakikatnya). Alam sebagian
besar terdiri dari energi gelap
(65%) yang mempercepat
pengembangan.
Enam Hari Penciptaan Langit 29

Gambar 12
Alam mungkin terus mengembang?
Bila kelak ditemukan bahwa materi
gelap lebih banyak dari energi gelap,
pengembangan alam akan direm dan
alam akan mengerut kembali.

Gambar 13
Wilayah langit sekitar nebula NGC 3603
menunjukkan secara lengkap evolusi di alam:
nebula gelap dan terang tempat lahir bintang,
gugusan bintang muda, dan sisa bintang mati
(berbentuk cincin) SN 1987a yang meledak.

Gambar 14
Bintang meledak (supernova) SN 1987 a. gambar atas
(tanda panah) sebelum meledak, gambar bawah saat
meledak pada 1987
Penciptaan Jagat Raya
30 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

3. Masa Ketiga secara lebih rinci. Bintang-bintang lahir dari


awan molekul. Teori saat ini menyatakan
kelahiran bintang dimulai dari penggumpalan
awan molekul. Partikel-partikel awan
molekul itu terjadi akibat gaya gravitasinya
Dan Dia menjadikan malamnya (gelap gulita), dan runtuh ke intinya membentuk inti yang akan
menjadikan siangnya (terang benderang).
(an-Nāzi‘āt/79: 29) menjadi bintang. Akibat rotasi gumpalan
awan molekul itu, sebagian materi tidak jatuh
Masa ketiga yang diungkap dalam Al- ke intinya, tetapi ke sekitar inti membentuk
Qur'an merujuk pada kisah pembentukan piringan. Inti bintang itu mulai memanas,
tata surya, yaitu pembentukan matahari tetapi masih diselimuti debu dan gas yang
dan planet-planetnya, termasuk bumi. tebal dan amat dingin, di bawah minus 200
Menurut penelitian astronomi, tata surya derajat C. Ibarat bakal kupu-kupu dalam
terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu dari kepompong, inti bintang itu tak terlihat dari
awan antar bintang raksasa. Mulanya awan luar. Yang teramati hanya selimut debunya.
antar bintang itu memadat sambil berotasi, Itu pun hanya pancaran infra merah dan
berputar pada sumbunya. Bagian tengah radio yang bisa terdeteksi.
yang semakin padat akan semakin panas. Inti bintang yang makin panas akan
Ketika suhunya mencapai puluhan juta memicu reaksi fusi nuklir. Aktivitas bintang
derajat mulainya reaksi nuklir, Hidrogen (H) yang memancarkan radiasi dan partikel
berfusi dengan Hidrogen (H) menghasilkan angin bintang dimulai. Embusan angin
Helium (He) dan energi. Bagian inti awan bintang lambat laun akan menyingkirkan
antar bintang itu menjadi matahari yang selimut debu dan gas di sekitar bintang itu.
mulai memancarkan energinya. Lambat laun Mulanya semburan dari arah kedua kutub
debu-debunya tersibak oleh angin matahari, bintang itu, lalu pancaran angin bintang
sementara debu yang memadat di sekitar lambat laun akan menyingkirkan debu dan
matahari kemudian berproses membentuk gas yang menyelimutinya. Yang tersisa
planet-planet, salah satunya bumi kita. adalah piringan debu dan gas di piringan
Bumi dan planet-planet berotasi sekitar ekuatornya. Piringan debu dan
sehingga terjadi malam dan siang. Bagian gas di sekitar bintang itu diyakini sebagai
yang menghadap matahari menjadi siang cikal bakal planet. Dengan tersibaknya
dan belahan yang membelakanginya selimut debu, inti bintang mulai tampak
menjadi malam. Terbentuknya matahari secara visual, walau masih amat redup
sebagai sumber energi dan cahaya bagi tata dan hanya bisa teramati dengan teleskop
surya dan terbentuknya planet-planet yang besar. Kini, diketahui banyak bintang yang
berotasi diungkapkan dengan bahasa Al- masih mempunyai piringan debu dan gas
Qur'an secara ringkas dan padat “dan Dia yang umurnya masih beberapa juta tahun.
menjadikan malamnya (gelap gulita), dan Matahari kita tergolong bintang "remaja"
menjadikan siangnya (terang benderang)”. yang baru berumur 4,5 miliar tahun.
Analisa astronomis mengungkapkan, Reaksi fusi nuklir menjadi sumber
sejarah kelahiran matahari dan tata surya energi bintang -- termasuk matahari --
Enam Hari Penciptaan Langit 31

hingga bersinar. Angin bintang dan tekanan kecil (hampir mirip matahari) masih dalam
radiasi akhirnya juga akan menyingkirkan proses pembentukan. Bagian intinya
debu-debu di piringan. Kalau di piringan membentuk embrio bintang yang dikelilingi
itu terbentuk planet-planet, yang tersisa piringan debu dan gas. Hasil pengamatan
adalah planet-planet dan sedikit materi itu didukung model teoritik berdasarkan
debu-debu antarplanet. Hasil reaksi fusi perhitungan fisika. Menurut telaah teoritik,
nuklir di inti bintang adalah unsur-unsur pembentukan bintang bermula dari
yang lebih berat. Bila bahan bakar nuklir di kontraksi (pemadatan) debu dan gas secara
intinya habis, akhirnya bintang pun akan lambat akibat gaya gravitasinya sendiri
mati. Akhir kehidupannya tergantung massa yang membentuk core (gumpalan) di dalam
dan keadaan fisik bintang. Ada bintang awan molekul raksasa.
mengakhiri hidupnya dengan mengembang Setelah bagian intinya cukup padat,
lalu akhirnya melepaskan materi-materinya terjadilah collapse (pemadatan tiba-tiba)
ke angkasa dan akhirnya menjadi bintang dan materi mulai jatuh (infall) ke arah
kerdil putih. Matahari tergolong bintang pusatnya. Akibat perputaran core itu, gas
yang akan mengakhiri hidupnya dengan dan debu yang runtuh mulai dari bagian
cara itu. Ada pula yang meledak yang dalam, bukan hanya embrio bintang yang
disebut supernova. Nah, materi-materi terbentuk tetapi juga piringan (disk) di
yang terlepas ke angkasa itu nantinya akan sekitarnya. Embrio bintang dan piringan
menjadi bahan dasar pembentukan bintang masih diselubungi oleh debu yang amat
baru berikurnya. tebal sehingga tidak terlihat dari luar. Hanya
Dari berbagai telaah radioisotop pancaran sinar inframerah yang dapat
diperoleh keterangan bahwa batuan tertua diamati.
di bumi berumur sekitar 4,1 miliar tahun, Dalam proses selanjutnya, embrio
batuan di bulan tertua 4,4 miliar tahun, dan bintang berkembang menjadi bintang
meteorit tertua berumur 4,6 miliar tahun. muda yang di dalam intinya mulai terjadi
Umur batuan ini menunjukkan pula bahwa reaksi nuklir. Bintang muda itu kemudian
tata surya terbentuk sekitar 4,5 miliar memancarkan partikel-partikel halusnya
tahun yang lalu. Dari hasil pengamatan yang disebut angin bintang. Ini dimulai
tata surya dan bintang-bintang sejenis dari arah kutubnya, selanjutnya ke arah
matahari maka dibangunlah teori-teori ekuatornya. Dengan itu pula, infall berhenti
tentang asal-usul tata surya. Banyak teori dan selubung debunya mulai tersibak. Yang
dibuat dan direvisi berdasarkan temuan- tersisa adalah piringan gas dan debu di
temuan terbaru. Menurut teori yang saat sekitar bintang muda tersebut. Sisa piringan
ini dianggap paling sesuai dengan banyak gas dan debu itu disebut nebula proto-
bukti pengamatan dan telaah teoritiknya, planet, karena di piringan itulah kemudian
tata surya terbentuk seperti umumnya terbentuk planet-planet.
bintang-bintang bermassa kecil lainnya. Bintang (matahari) dan piringan
Survei IRAS (Satelit Astronomi debunya selanjutnya memasuki masa
Inframerah) dan pengamatan teleskop radio pembentukan planet-planetnya. Salah satu
menunjukkan banyak bintang bermassa teori menyebutkan bahwa nebula proto-
Penciptaan Jagat Raya
32 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

planet mula-mula
berdiameter sekitar
20 SA (SA: Satuan
Astronomi, ukuran
jarak bumi-matahari,
150.000.000
km) ketika infall
berhenti, belum
seluas tata surya kita
sekarang. Kemudian
nebula proto-planet
melebar sehingga
diameternya
menjadi sekitar 40
SA yang disertai
dengan proses
pendinginan.
Proses pendinginan
nebula proto-planet
menyebabkan terjadinya penggumpalan Gambar 15
gas dan debu. Senyawa yang mula-mula Proses pembentukan bintang di NGC 2071-IRS3 yang
berkondensasi adalah besi dan silikat. Di ukurannya (bila dibandingkan) mencapai orbit
Neputus, mirip dengan pembentukan tata surya
bagian luar tata nebula proto-planet yang kita 4,5 miliar tahun lalu. Asalnya dari awan antar
temperaturnya lebih rendah, es air juga ikut bintang yang memadat sambil berputar. Jet adalah
berkondensasi. Teori yang kini dianggap lontaran semburan debu-debu sisa pembentukan
setelah bintang di intinya mulai memancarkan
kuat menyatakan bahwa planet-planet
energinya. Piringan debu di sekitarnya nantinya
berasal dari penggumpalan itu yang disebut akan membentuk planet-planet.
planetesimal.
Bumi dan planet-planet kebumian
lainnya (Merkurius, Venus, dan Mars) 4. Masa Keempat
hanya terbentuk dari materi padat yang
terkondensasi, terutama dari senyawa
besi dan silikat. Sedangkan Jupiter dan
planet-planet raksasa lainnya terbentuk
dari planetesimal besar, antara lain akibat Dan setelah itu bumi Dia hamparkan.
(an-Nāzi‘āt/79: 30)
turut terkondensasinya es air, sehingga
mampu menangkap gas, terutama
Hidrogen dan Helium. Planetesimal kecil Masa keempat difokuskan pada proses
yang tidak membentuk planet atau pecah evolutif di bumi. Ayat ini menjelaskan proses
akibat tumbukan sesamanya tersisa sebagai evolusi di planet bumi. Benua di permukaan
komet, asteroid, dan meteoroid. bumi tidak tetap. Bahkan sebelumnya,
Enam Hari Penciptaan Langit 33

Gambar 16
Contoh lain embrio bintang yang masih
berselimut debu dalam tahap awal
pembentukan sistem planetnya.

Gambar 17
Gambar skematik pembentukan matahari dari (1) awan antar bintang, (2)
memadat dan makin panas, (3) mulai terjadi reaksi nuklir, dan (4) menjadi
bintang yang stabil.
Penciptaan Jagat Raya
34 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Gambar 18
Energi bintang diperoleh dari reaksi fusi nuklir. Hidrogen (H) menjadi Helium
(He), kemudian menjadi Karbon (C) dan Oksigen (O). Lalu Karbon menjadi Neon
(Ne) dan Magnesium (Mg). Oksigen menjadi Silikon (Si) dan Belerang (S). Silikon
dan Belerang menjadi Besi (Fe). Dan sekian banyak lagi reaksi berantai yang
membentuk semua unsur di alam ini, termasuk yang menjadi pembentuk tubuh
manusia. Untuk bintang kecil seperti matahari, reaksi inti berakhir sampai
pembentukan C, jadi intinya adalah inti karbon (C), tetapi unsur-unsur dari
ledakan bintang raksasa sebelumnya menyebabkan tata surya kita kaya berbagai
unsur yang kita kenal sekarang.
Enam Hari Penciptaan Langit 35

Gambar 19
Proses pembersihan debu yang
menyelubungi bintang muda salah
satunya berupa efek lontaran gas
panas.

Gambar 20
Piringan debu bakal planet
teramati di sekitar bintang
muda Beta Pictoris setelah
cahaya bintangnya ditutupi
untuk memungkinkan
merekam piringan debunya
yang sangat redup. Angin
bintang telah mengembus
menyibak debu
pembungkus menyisakan
piringan debu pembentuk
planet.
Penciptaan Jagat Raya
36 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains
Enam Hari Penciptaan Langit 37

Gambar 21
Gambaran skematis
pembentukan planet setelah
debu-debunya mulai dibersihkan
oleh embusan angin matahari.
Penciptaan Jagat Raya
38 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Gambar 22
Gambar skematis
tata surya saat
ini, ada planet,
asteroid, dan
awn Oort sebagai
sarang bakal
komet. Beberapa
planet kerdil
baru (sejenis
Pluto) ditemukan
seperti Sedna.

sebagian benua mungkin hilang pada awal sebesar planet Mars). Tumbukan hebat ini
sejarah bumi ketika benda langit yang menyebabkan terlontarnya batuan sebesar
sangat besar menumbuk bumi. Ini terjadi massa bulan (0.01 massa bumi) ke angkasa
ketika bumi belum berpenghuni, ketika dan membentuk bulan. Salah satu bukti kuat
batuan sisa pembentukan tata surya masih adalah tidak dijumpainya inti besi di bulan
relatif padat sehingga potensi tabrakan karena yang terlontar hanya bagian kulit
antara planet dan planet kecil sangat bumi. Bukti lainnya adalah adanya kesamaan
mungkin terjadi. Tumbukan yang besar itu kandungan isotop oksigen di bulan dengan di
telah melontarkan materi ke luar bumi yang bumi.
akhirnya membentuk bulan. Lalu bagimana nasib bumi selanjutnya?
Bardasarkan sifat-sifat fisis bulan telah Kulit bumi yang tersisa berupa lempeng
dikaji asal-usul bulan. Menurut teori yang benua besar (disebut Pangea) berevolusi
paling kuat bukti-buktinya, proto-bumi bergeser yang disebut pergeseran lempeng.
(bakal bumi) pernah mengalami tumbukan Dalam bahasa Al-Qur`an disebut “bumi
hebat dengan proto-planet lainnya yang dihamparkan” yang menjadikan benua-
massanya sekitar 1/10 massa bumi (kira-kira benua mulai terpisah membentuk 5 benua
Enam Hari Penciptaan Langit 39

Gambar 23
Bumi pada awal
pembentukan
mengalami
tumbukan besar.

Gambar 24
Proses tabrakan
mengupas kulit bumi dan
menghamburkannya di
orbit sekitar bumi.
Penciptaan Jagat Raya
40 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Gambar 25
Bumi muda
pernah
mendapat
tumbukan
besar bakal
planet
kecil yang
menghasilkan
bulan. Akibat
tumbukan itu,
menyebabkan
kulit bumi
terkelupas,
yang
menyisakan
satu bakal
benua benua
besar, yang
disebut
Pangea.

Gambar 26
Satu bakal benua besar, Pangea
ketika masih bersatu.
Enam Hari Penciptaan Langit 41

Gambar 27
“Bumi dihamparkan”
bermakna lempeng benua
bergeser sedikit demi
sedikit dalam waktu ratusan
juta tahun lalu. Sekitar
225 juta tahun lalu semua
benua masih bergabung.
Lalu benua Amerika mulai
berpisah dari benua Eropa
dan Afrika. Sementara
benua Asia bergabung
dengan lempeng India-
Australia yang lepas dari
benua Afrika.

Gambar 28
Pertemuan
lempeng India
dengan lempeng
Eropa Asia (Erasia)
menyebabkan
terbentuknya
pegunungan
Himalaya yang
semakin tinggi.
Penciptaan Jagat Raya
42 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

plus Antartika. Lempeng India-Australia mampu menjelaskannya secara ilmiah.


bergerak cepat ke utara bertemu dengan Teori yang sekarang ada menyatakan
lempeng Eropa-Asia. Salah satu akibatnya bahwa air di bumi tampaknya “dikirimkan”
adalah terbentuk pegunungan Himalaya dari komet-komet yang sangat intensif
yang makin tinggi. Lempeng Indo-Australia menumbuk bumi pada awal sejarah bumi.
yang menyusup di bawah Sumatera dan Komet yang komposisi terbesarnya adalah
Jawa sering menimbulkan gempa saat es air (20% massanya), diduga kuat komet
terjadi pelepasan energi akibat pergeseran ini merupakan sumber air bagi bumi karena
lempeng tersebut. Amerika Selatan dan rasio Deutorium/Hidrogen (D/H) di komet
Afrika juga dipisahkan yang masih dapat ini hampir sama dengan rasio D/H pada air
kita lihat dari pola garis perpisahannya. yang terdapat di bumi, yaitu sekitar 0.0002.
Proses pemanasan yang menyebabkan
5. Masa Kelima penguapan dan pembentukan awan lalu
hujan yang menyebabkanya siklus hidrologi
yang akhirnya memancarkan mata air. Al-
Qur'an tidak menjelaskan proses awalnya,
tetapi hanya menguraikan substansinya
Darinya Dia pancarkan air, dan (ditumbuhkan) proses hidrologis yang dikaitkan dengan
tumbuh-tumbuhannya (an-Nāzi‘āt/79: 31)
proses awal kehidupan, yaitu menumbuhkan
tumbuh-tumbuhan, sebagai makhluk hidup
Evolusi selanjutnya adalah penyiapan awal.
kehidupan di bumi. Unsur pertama yang Pemanasan matahari menimbulkan
diperlukan dalam kehidupan adalah air. Air fenomena cuaca di bumi: awan dan
dipancarkan dari mata-mata air di bumi. halilintar. Melimpahnya air laut dan kondisi
Tetapi dari mana asalnya? Saat ini, air di mata atmosfer purba yang kaya gas metan
air berasal dari air pegunungan yang asalnya (CH4) dan amonia (NH3) serta sama sekali
dari hujan yang ditahan oleh pepohonan tidak mengandung oksigen bebas dengan
dan meresap ke dalam tanah lalu menjadi bantuan energi listrik dari halilintar diduga
mata air yang akhirnya menjadi sungai dan menjadi awal kelahiran senyawa organik.
mengalir ke laut. Air dari laut lalu diuapkan Senyawa organik yang mengikuti aliran
dan menjadi awan lalu diturunkan sebagai air akhirnya tertumpuk di laut. Kehidupan
hujan. Tetapi bagaimana proses awalnya diperkirakan bermula dari laut yang hangat
dulu, karena air di laut dan juga atmosfer sekitar 3,5 miliar tahun lalu berdasarkan fosil
belum ada pada awal sejarah bumi, apalagi tertua yang pernah ditemukan. Di dalam
setelah terjadinya tumbukan dahsyat yang Al-Qur'an Surah al-Anbiyā'/21: 30 memang
menghasilkan bulan? disebutkan semua makhluk hidup berasal
Ayat itu mengindikasikan air dari air. Lahirnya kehidupan di bumi dimulai
didatangkan Allah dari bumi itu sendiri. dari makhluk bersel tunggal dan tumbuh-
Tetapi belum ada bukti ilmiah yang tumbuhan.
menjelaskan asal usul air dari dalam bumi, Menarik juga proses lahirnya kehidupan
mungkin suatu saat nanti akan ada yang yang dimulai dari tumbuhan terkiat dengan
Enam Hari Penciptaan Langit 43

Gambar 29
Air bumi sebagian dari bumi
sendiri, tetapi sebagian
besar dari komet mengisi
lautan dan melalui siklus
hidrologi menjadi sumber
air yang memancar sebagai
mata air .

“skenario Allah” menyiapkan kehidupan


di bumi. Hadirnya tumbuhan dan proses
fotosintesis sekitar 2 miliar tahun
lalu menyebabkan atmosfer mulai
terisi dengan oksigen bebas. Adanya
oksigen diperlukan oleh sebagian
besar makhluk hidup bergerak,
binatang, dan manusia.

Gambar 30
Komet yang terdiri dari air es pernah
menghujani bumi
Penciptaan Jagat Raya
44 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

6. Masa Keenam temuan ilmiah yang diperoleh, telah disusun


suatu silsilah evolusi yang berawal dari
sejenis bakteri yang bersel satu yang hidup
sekitar 3,5 miliar tahun lalu. Dari jenis bakteri
lahir generasi ganggang yang masih hidup
Dan gunung-gunung Dia pancangkan dengan teguh.
di air. Ganggang hijau sekitar 1 - 2 miliar
(Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk
hewan-hewan ternakmu (an-Nāzi‘āt/79: 32-33) tahun lalu melahirkan generasi tumbuhan
darat. Dari jalur ganggang hijau, sekitar 630
Tanpa menyebutkan prosesnya, masa juta tahun lalu, juga lahir generasi hewan
keenam menceritakan lahirnya binatang dan tak bertulang belakang.
manusia setelah prasyarat kehidupan yang Pada jalur yang sama dengan kelahiran
utama (adanya air dan oksigen) terpenuhi. Echinodermata (a.l. bintang laut) muncul
Proses geologis akibat pergeseran lempeng generasi ikan sekitar 500 juta tahun lalu.
benua yang memunculkan gunung- Jenis ikan osteolepiform yang siripnya
gunung juga merupakan persiapan fisik mempunyai tulang pada sekitar 400 juta
yang memberikan kesetimbangan dari tahun kemudian melahirkan generasi hewan
gerakan bumi, dan hal ini memungkinkan berkaki empat, amfibi, dan reptil, termasuk
materi yang merupakan kandungan bumi dinosaurus. Kelak dari keluarga dinosaurus
dikeluarkan untuk kepentingan manusia pada masa Jurassic (208 - 144 juta tahun
sebagai khalifah di bumi. lalu), lahir generasi burung.
Ada suatu proses evolusi di alam ini, Jenis reptil mirip mamalia (Synapsida)
termasuk evolusi kehidupan. Walaupun melahirkan generasi mamalia sekitar 200
diakui masih banyak hal yang sifatnya juta tahun lalu. Salah satu generasi mamalia
spekulatif (karena belum lengkapnya bukti adalah primata yang arti asalnya adalah
ilmiah yang dikumpulkan), berdasarkan “peringkat pertama”. Pada jalur primata,

Gambar 31
Gunung muncul dari
proses kesetimbangan
geologis yang
menstabilkan bumi.
Hewan dan manusia
muncul pada tahap
akhir, setelah Bumi
stabil dan layak untuk
kehidupan dengan
adanya air dan oksigen
yang dipersiapkan Allah
sebelum kelahiran
binatang dan manusia.
Enam Hari Penciptaan Langit 45

sekitar 34 juta tahun lalu evolusi keluarga Penempatan manusia pada silsilah
kera berekor berpisah dari keluarga evolusi seperti itulah yang memicu penolakan
hominoid. pada teori evolusi. Menurut sebagian pakar,
Dalam keluarga hominoid terdapat masalah ini sebenarnya mudah diselesaikan
gibon dan hominid yang mencakup tanpa penolakan secara apriori teori yang
orangutan, gorila, dan simpanse. Hominid mencoba menelusur evolusi kehidupan.
berpisah dari gibon sekitar 17 juta tahun lalu. Mereka memandang bahwa teori evolusi
Dalam silsilah evolusi hominid ini makhluk tidak bertentangan dengan akidah bila
serupa manusia (hominini) dikelompokan disertai keyakinan bahwa proses itu terjadi
pada asal jalur yang sama dengan gorila menurut sunatullāh, bukan proses kebetulan
dan simpanse. Kesamaan genetik antara yang meniadakan peran Allah sebagai
manusia dengan gorila dan simpanse Rabbul-‘ālamīn (Pencipta dan Pemelihara
sangat besar, masing-masing 98,6 % dan alam). Bagi mereka, proses enam hari
98,8 %, sehingga diduga berasal dari satu penciptaan pun pada dasarnya adalah proses
jalur evolusi yang mulai berpisah sekitar 5 evolusi yang telah direncanakan-Nya sebagai
juta tahun lalu. sunnatullāh di alam ini.

Intisari Kajian
1. Penciptaan makhluk di alam raya dapat diketahui bahwa urut-urutan
dilakukan secara terus menerus sesuatu, baik dalam pelaksanaan
dan senantiasa berkelanjutan untuk tugas atau dalam pengaturan
penyempurnaannya, yang semua pengerjaannya merupakan hal yang
itu menunjukkan kesempurnaan mesti diperhatikan.
Allah.
3. Allah Maha Mengetahui akan
2. Penciptaan alam raya yang segala sesuatu. Karena itu,
dilakukan dengan kronologi seperti dalam penciptaan Dia juga telah
yang telah ditetapkan mengandung merancang sedemikian sempurna,
hikmah agar manusia dapat yang semua itu merupakan
menghargai proses dan urutan pembelajaran berharga bagi
yang ada. Dengan penjelasan ini, manusia.
Penciptaan Jagat Raya
46 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains
BAB 2
TUJUH LANGIT: MENGUNGKAP
STRUKTUR ALAM SEMESTA

P
ada bab pertama telah diuraikan penting yang akan membuka cakrawala
tentang penciptaan langit, bumi, pengetahuan bagi mereka.
dan isinya. Selanjutnya pada bagian Selain persoalan yang berhubungan
ini akan dikaji persoalan-persoalan yang dengan hakikat tujuh langit, pada bagian
berkaitan dengan makna tujuh langit. Istilah ini juga akan dikaji masalah yang berkaitan
tujuh langit sudah menjadi pengetahuan dengan struktur alam semesta. Hal yang
masyarakat, akan tetapi sebagian besar dari sedemikian ini dinilai penting, karena
mereka belum mengetahui apa hakikat dari tujuh langit tersebut terkait erat dengan
tujuh langit itu. Oleh sebab itu, pembahasan struktur alam semesta yang ada. Sebagai
mengenai hal ini secara ilmiah merupakan pelengkap dari kajian ini, akan dipaparkan
sesuatu yang sangat penting dan hal yang berkaitan dengan tujuh langit
diharapkan oleh masyarakat. Kajian ilmiah dalam peristiwa Isra dan Mikraj yang pernah
yang dihasilkannya akan menjadi informasi dialami Rasulullah.
Penciptaan Alam Semesta:

ً ‫)طب‬
Enam Hari Penciptaan Langit 49

◘ibāqan (‫اقا‬
َ ِ
A. Hakikat Tujuh Langit
◘ibāq merupakan ism ma☺dar
dari •abaqa yang artinya
Tujuh langit yang diciptakan Allah dalam dua masa (lihat tingkatan atau lapisan. Jika
Surah Fu☺☺ilat/41: 12) merupakan sesuatu yang belum disebut •abaqatus-samāwāt
jelas hakikatnya bagi sebagian besar masyarakat. berarti tingkatan benda-
Beragam penjelasan yang dikemukakan para mufasir benda alam yang terdapat
ketika mereka menguraikan maknanya, masing-masing di ruang angkasa yang luas.
menerangkan artinya sesuai dengan pengetahuan dan Jika disebut •abaqatul-ar○,
keyakinannya. Misalnya saja al-Marāgī, dalam karyanya artinya lapisan bumi yang
Tafsīrul-Marāgī, mengatakan bahwa yang dimaksud terdiri dari beragam unsur,
dengan tujuh langit itu adalah tujuh planet dalam tata seperti humus, tanah,
surya kita, selain bumi dan bulan. Sedangkan Hamka, pasir, batu, dan lainnya.
dalam Tafsir Al-Azhār, berpendapat bahwa yang ◘abaqah diartikan dengan
dimaksud dengan tujuh adalah untuk menunjukkan tingkatan jika berkenaan
adanya benda-benda langit yang sangat banyak dengan benda-benda alam
jumlahnya. Dengan demikian, tujuh itu bukan untuk yang satu berada di atas
menunjukkan bilangan enam tambah satu, tetapi untuk yang lain seperti langit, dan
menunjukkan sesuatu yang sangat banyak. diartikan sebagai lapisan bila
Penciptaan langit tujuh lapis merupakan fenomena berkaitan dengan sesuatu
yang ditemukan dalam Al-Qur╨an. Ada beberapa yang keberadaannya
ayat yang memberikan informasi tentang hal ini, di berdempet atau melekat
antaranya adalah yang terdapat pada Surah al-Mulk/67: tanpa jarak, seperti keadaan
3, yaitu: struktur bumi (tanah),
sehingga frase •abaqatul-ar○
artinya lapisan bumi, dan
bukan tingkatan bumi. ◘ibāq
dalam ayat ini merupakan
♥āl (penjelas keadaan) yang
disebut untuk menyatakan
keadaan benda-benda di
alam raya yang jumlahnya
Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak
sangat banyak. Makna
akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada
ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah yang lebih sesuai dari kata
sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat? tersebut pada ayat ini
(al-Mulk/67: 3) adalah bahwa Tuhan telah
menciptakan benda-benda
di alam raya yang jumlahnya
tidak sedikit “dalam keadaan
bertingkat-tingkat”, dalam
arti yang satu lebih jauh dari
lainnya, karena yang satu
berada lebih atas.
Penciptaan Jagat Raya
50 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Tafsir

AYAT INI MENERANGKAN bahwa Allah antara yang satu dengan lainnya. Firman
menciptakan tujuh langit secara bertingkat- Allah yang menunjukkan penyempurnaan
tingkat. Tiap-tiap benda alam itu seakan ciptaan-Nya adalah sebagai berikut:
terapung kokoh di tengah-tengah jagat raya,
tanpa ada tiang-tiang yang menyangga dan
tanpa ada tali yang mengikatnya. Memang
langit yang terlihat di alam ini terwujud
tanpa tiang yang menyangganya. Allah
menegaskan fenomena ini dalam Surah Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang
Luqmān/31: 10, yang berbunyi: ada di bumi untuk kamu dan dia berkehendak
(menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit.
dan dia Maha mengetahui segala sesuatu.
(al-Baqarah/2: 29)

Dia menciptakan langit tanpa tiang sebagaimana


Penciptaan tujuh langit ini diisyaratkan
kamu melihatnya. (Luqmān/31: 10) tersusun secara berlapis-lapis, sesuai dengan
ungkapan pada ayat ini, yaitu bertingkat-
ً ‫)طب‬. Ini menandakan bahwa
tingkat (‫اقا‬
Menurut sebagian ahli tafsir, kata َ ِ
tujuh langit diartikan sebagai galaksi- tujuh langit yang dicipta tidak bertumpuk,
galaksi yang terdapat di ruang angkasa tetapi terdapat jarak antara yang satu
yang jumlahnya sangat banyak. Pendapat dengan lainnya. Selain itu, penciptaan yang
demikian didasarkan pada dua anggapan, demikian juga menunjukkan betapa besar
yaitu bahwa angka tujuh dalam bahasa dan hebatnya alam ini, serta langitnya
Arab biasa digunakan untuk menunjukkan yang begitu luas dan bertingkat-tingkat.
sesuatu yang jumlahnya banyak atau suatu Sehubungan dengan hal ini, layak pula
jumlah enam ditambah satu. Selain ini, ada diperhatikan informasi Al-Qur╨an pada
pula pakar yang mengatakan bahwa yang Surah Nū♥/71: 15:
dimaksud dengan tujuh lapis langit itu adalah
tujuh bintang yang ada di sekitar matahari.
Namun demikian, ada pula mufasir yang
tidak mau menjelaskan maknanya, dan
hanya menyerahkan kepada Allah, karena Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah
hal itu ada pada pengetahuan-Nya dan belum telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis?
(Nū♥/71: 15)
diketahui dengan pasti oleh manusia.
Penciptaan tujuh langit ini merupakan
penyempurnaan dari benda di alam raya ◘ibāq dalam ayat ini merupakan ♥āl
yang telah dicipta. Ungkapan tersebut (penjelas keadaan) yang dapat diartikan
menunjukkan bahwa semua itu mesti terkait dalam beberapa makna. Kata ini dapat
7 Langit:
Mengungkap Struktur Alam Semesta 51

disebut untuk menyatakan keadaan benda- Tujuh langit yang dicipta Allah
benda di alam raya yang jumlahnya sangat merupakan materi-materi yang ada di
banyak, dan dapat pula diartikan sebagai ruang angkasa. Semuanya dicipta dalam
keadaan benda-benda yang dicipta itu kondisi yang kokoh dan tidak mudah rusak.
bertingkat-tingkat. Makna yang lebih sesuai Informasi ini dapat ditemukan dalam Surah
dari kata tersebut pada ayat ini adalah an-Naba╨/78: 12:
bahwa Tuhan telah menciptakan benda-
benda di alam raya yang jumlahnya tidak
sedikit “dalam keadaan bertingkat-tingkat”.
Pengertiannya, yang satu lebih jauh dari
lainnya, karena yang satu berada lebih atas Dan kami bina di atas kamu tujuh buah (langit) yang
kokoh. (an-Naba╨/78: 12).
dari lainnya. Jadi, benda-benda di alam
raya ini atau langit yang berada di atas kita,
pada hakikatnya adalah yang satu lebih jauh Ayat ini menjelaskan tentang
tingkat keberadaannya dari yang lain. kekuasaan Allah yang terkait dengan
Selanjutnya, Allah memerintahkan penciptaan tujuh langit yang sangat kokoh.
manusia memandang dan memperhatikan Langit merupakan sesuatu yang ada di
langit, bumi, dan apa yang ada di atasnya, atas bumi. Dalam berbagai ayat telah
serta mempelajari sifat dan keadaannya. diinformasikan bahwa ketujuh langit itu
Misalnya, perhatikan ‘matahari bersinar dibangun tanpa tiang. Namun demikian,
dan bulan bercahaya’ apa manfaat sinar dapat diketahui pula bahwa bangunan
dan cahaya itu bagi kehidupan seluruh yang tanpa tiang itu ternyata sangat kokoh
makhluk. Perhatikan binatang ternak di dan belum pernah ambruk selama ini.
padang rumput, tumbuhan yang menghijau, Fenomena seperti ini karena setiap langit
gunung-gunung yang tinggi menjulang, memiliki fungsi dan keadaan yang berbeda
laut yang terhampar luas membiru, dan dari langit lainnya. Maksudnya, masing-
lain sebagainya. Semuanya tumbuh dan masing langit mempunyai kegunaan yang
berkembang sesuai dengan aturannya. berbeda untuk kepentingan makhluk
Apakah ada cacat atau cela pada makhluk yang ada di bawahnya. Ada di antaranya
ciptaan Allah ini? yang berfungsi untuk memperkuat gaya
Allah mempertanyakan apakah masih tarik bagi planet-planet, sehingga langit
ada keraguan pada manusia setelah itu terbentang di angkasa demikian
menyaksikan semua itu. Apakah mereka kuat dan tidak memerlukan tiang bagi
masih ragu terhadap sistem, hukum, dan keberadaannya. Selain itu, gaya tarik dari
peraturan yang telah ditetapkan untuk langit itu juga menyebabkan stabilnya
makhluk-Nya? Mahabesar dan Maha benda-benda langit bergerak pada orbitnya,
Pencipta Allah, Tuhan Pemelihara alam. dan tidak oleng atau menyimpang dari
Tidak ada suatu cacat atau cela yang jalur yang mungkin dapat menyebabkan
terdapat pada makhluk ciptaan-Nya. tabrakan antara yang satu dengan lainnya.
Penciptaan Jagat Raya
52 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Kajian Astronomis

Pemahaman tentang “tujuh langit” Matahari, tetapi selebihnya tetap dianggap


berkembang sesuai pemahaman manusia mengelilingi Bumi. Model yang diusulkan
tentang alam semesta. Dalam kebudayaan Copernicus berubah sama sekali dengan
Eropa kuno, orang menganggap langit model heliosentrik, dengan Matahari
itu berlapis-lapis dengan bumi sebagai sebagai pusat alam semesta. Matahari
pusat alam semesta (geosentrik). Bulan dikelilingi Merkurius, Venus, Bumi, Mars,
berada pada langit pertama, kemudian dan Jupiter. Bulan mengelilingi Bumi.
pada langit kedua sampai ketujuh masing- Sedang di luar Saturnus, konsep lama
masing ada Merkurius, Venus, Matahari, masih digunakan, bahwa di luar itu adalah
Mars, Jupiter, dan Saturnus. Di luar langit tempatnya bintang-bintang lainnya.
tujuh itu ada bintang-bintang lainnya. Dulu Kini upaya me-
orang juga mengaitkan dengan astrologi mahami tujuh langit
atau peramalan bintang, yaitu bahwa terus ber-kembang,
benda-benda langit (yang dikaitkan dengan baik dalam konteks
kepercayaan akan Dewa penguasanya) lapisan maupun kon-
mempengaruhi kehidupan di bumi, sep dimensi. Tujuh
bergantian dari jam ke jam di mulai dari langit yang kokoh,
yang terjauh. menurut salah satu
Hari pertama jam pertama dipengaruhi pendapat mungkin
oleh Saturnus, maka disebut Hari Saturnus, dapat diartikan
Saturday (Sabtu). Mungkin pula bukan dengan lapisan-
sebagai suatu kebetulan bahwa tanggal lapisan atmosfer
1 Januari tahun 1 Masehi jatuh pada hari yang dekat dengan
Sabtu. Jam berikutnya yang berkuasa adalah bumi ini, seperti:
Jupiter, Mars, Matahari, Venus, Merkurius, (1) Troposphere
dan Bulan. Demikian seterusnya berurutan (Troposfer),
dalam 24 jam. Maka hari berikutnya jam (2) Tropopause
pertama jatuh pada matahari, maka hari (Tropopaus),
itu disebut Hari Matahari, Sunday (Ahad). (3) Stratosphere
Kalau urutan 24 jam diteruskan maka hari (Stratosfer),
berikutnya adalah Hari Bulan (Monday), Hari (4) Stratopause
Mars atau Tue (Tuesday), Hari Merkurius (Stratopaus), (5) Mesosphere (Mesofer),
atau Wooden (Wednesday), Hari Jupiter (6) Mesopause (Mesopause), dan (7)
atau Thorn (Thursday), dan Hari Venus atau Thermosphere (Termosfer). Pembagian
Freya (Friday). ini berdasarkan temperatur (suhu) dari
Selanjutnya berkembang model lapisan-lapisan atmosfer dan jaraknya dari
Ptolomeus yang menyatakan bahwa permukaan bumi (The New Encyclopaedia
Merkurius dan Venus mengelilingi Brittanica, 2005). Kekokohan lapisan-lapisan
7 Langit:
Mengungkap Struktur Alam Semesta 53

G a m b a r 33
Konsep lama
tujuh langit
dengan urutan
dari langit
pertama sampai
langit ke tujuh
adalah Bulan,
Merkurius,
Venus,
Matahari, Mars,
Jupiter, dan
Saturnus. Di
lapisan terluar
ada bintang-
bintang lainnya.

G a m b a r 34
Model langit menurut Ptelomeus sedikit
berubah dengan menjadikan Merkurius dan
Venus mengeilingi Matahari

G a m b a r 35
Model langit
Copernicus berubah
dengan konsep
heliosentrik, Pusat
dari alam semesta
adalah Matahari.
Selanjutnya benda-
benda langit lain mengelilinginya dengan
G a m b a r 32 urutan Merkurius, Venus, Bumi, Mars,
Konsep lama tujuh langit dengan urutan dari langit Jupiter, dan Saturnus. Sedangkan Bulan
pertama sampai langit ke tujuh adalah Bulan, merupakan satu-satunya planet yang
Merkurius, Venus, Matahari, Mars, Jupiter, dan mengelilingi Bumi. Konsep lapisan langit
Saturnus. Di lapisan terluar ada bintang-bintang terluar yang berisi bintang-bintang masih
lainnya. digunakan.
Penciptaan Jagat Raya
54 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

tersebut, dalam pengertian kokoh dalam yang ada sekarang ini kita dapat menembus
menyeliputi bola bumi kita, karena adanya tujuh dimensi yang lain itu. Kaluza-Klein
gaya gravitasi bumi. Theory telah memberikan gambaran adanya
Namun, apabila pengertian tujuh langit Tujuh Dimensi di luar dimensi kita (dimensi
ini dikaitkan dengan Mikraj Rasulullah ruang-waktu), yang kesemuanya ini akan
Muhammad, nampak kurang tepat. Tujuh mengokohkan geometri jagat-raya dengan
langit ini mungkin dapat diartikan sebagai empat gaya-gaya fundamentalnya. Mungkin
Tujuh Dimensi Ruang-Waktu dalam Kaluza- juga tujuh langit yang kokoh tersebut adalah
Klein Theory (KKT) (Davies, P, 1984). Seperti tujuh dimensi ruang-waktu menurut Kaluza-
dinyatakan dalam fisika, bahwa di jagat raya Klein Theory.
ini terdapat empat (4) Gaya Fundamental, Sekarang, marilah kita coba memahami
yaitu Gaya Elektromagnetik, Gaya Nuklir “tujuh langit” menurut cara Al-Qur╨an
Lemah, Gaya Nuklir Kuat, dan Gaya memberikan ungkapan-ungkapannya dan
Gravitasi. Jika keempat Gaya ini terbentuk membandingkannya dengan pemahaman
dari Ledakan Besar (Big Bang) dari suatu astronomis. Di dalam Al-Qur╨an, ungkapan
Singularity, maka mestinya keempat gaya ‘tujuh’ atau ‘tujuh puluh’ sering mengacu
ini dahulunya ‘menyatu’ sebagai Satu Gaya pada jumlah yang tak terhitung. Misalnya,
Tunggal (Grand Unified Force), ini yang Allah mengibaratkan harta yang
dikenal dalam Grand Unified Theory (GUT, dinafkahkan di jalan Allah seperti benih
Teori Ketersatuan Agung/Besar). yang menumbuhkan tujuh bulir:
Kaluza-Klein Theory (KKT) menjelaskan
bahwa untuk dapat menerangkan
ketersatuan gaya-gaya yang empat itu,
maka adanya geometri ruang-waktu
yang kita berada di dalamnya sekarang
ini tidaklah cukup. Geometri ruang-waktu
yang kita berada di dalamnya sekarang ini
hanya mampu menjelaskan sedikit tentang
gaya-gaya Elektromagnetik dan dalam Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya
di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan
beberapa hal Gaya Gravitasi. Untuk bisa tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus
menjelaskan keempat gaya tersebut, maka biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia
KKT menyatakan harus ada tujuh dimensi kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.
(al-Baqarah/2: 261)
ruang-waktu (time-space dimensions)
yang lain. Dengan demikian bersama
empat dimensi yang sudah dikenal, yaitu Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa
tiga dimensi ruang (mudah digambarkan siapa saja yang bersedekah di jalan Allah,
dengan 3 sumbu koordinat, xyz) dan satu akan dibalas dengan tujuh ratus kali lipat.
dimensi waktu, maka total dimensi ada Ungkapan tujuh ratus ini bermakna berlipat
sebelas dimensi (11 dimensi). Pernyataan ini ganda, yang banyaknya tidak dapat dihitung,
berbasiskan pada perhitungan Matematika- dan bukan benar-benar tujuh ratus kali lipat.
Fisika. Tidaklah mungkin dengan instrumen Sebab, bila yang dijanjikan adalah benar-benar
7 Langit:
Mengungkap Struktur Alam Semesta 55

tujuh ratus kali lipat, maka ada kemungkinan benda langit yang sangat banyak sekali,
orang akan terpaku untuk menghitung-hitung seperti yang dipahami dalam astronomi.
balasan tersebut. Selanjutnya, perlu juga diperhatikan
Pada ayat lain, Allah memberikan bahwa Al-Qur╨an menyebutkan bahwa
perumpamaan yang serupa, yaitu tentang tujuh langit itu dicipta dalam keadaan
sangat uniknya kalam Allah. Demikian bertingkat-tingkat (lihat Surah al-Mulk/67:
banyaknya makna yang terkandung di 3 dan Nū♥/71: 15). Ungkapan ini tidak harus
dalam kalam Allah itu, sehingga seandainya dimaknai bahwa tujuh langit itu berlapis-
ditulis dengan menggunakan tinta yang lapis, melainkan bahwa benda-benda langit
banyaknya seperti air laut yang terdapat itu berada pada jarak yang berbeda-beda,
di tujuh samudera tidak bakal cukup. Tinta sehingga dapat disebut bertingkat-tingkat.
sebanyak itu akan mengering sebelum Ada di antara langit itu yang jaraknya dekat
kalam Allah yang ingin diungkapkan tuntas, dan ada di antaranya yang jauh.
sekalipun ditambah dengan tujuh lautan Langit juga dapat dimaknai sebagai
lagi. Pernyataan Allah mengenai hal ini segala sesuatu yang ada di atas kita.
adalah sebagai berikut: Dengan demikian, kata langit dapat
mencakup dari atmosfer yang melingkupi
bumi sampai galaksi yang terjauh. Dari
kenyataan ini, maka awan di troposfer juga
merupakan bagian dari langit. Sehingga
hujan yang diturunkan dari langit (lihat
Surah al-Baqarah/2: 22, dan Luqmān/31:
10) adalah benar adanya. Lapisan ozon
yang melindungi bumi dari sinar ultraviolet
Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena
dan lautan (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya dan ionosfer yang digunakan sebagai
tujuh lautan (lagi) setelah (kering)nya, niscaya pemantul gelombang radio juga bagian dari
tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat- langit. Karena itu, sungguh tepat juga bila
kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa,
Mahabijaksana. (Luqm☼n/31: 27) disebutkan bahwa langit sebagai atap yang
terpelihara (lihat Surah al-Anbiyā╨/21: 32).
Satelit yang mengorbit bumi dan lapisan
Uraian di atas mengisyaratkan bahwa magnetosfer yang melindungi bumi dari
kata “tujuh” yang terdapat dalam ayat-ayat partikel berenergi tinggi dari matahari,
tersebut dimaknai bukan sebagai bilangan termasuk bagian langit. Meteoroid (batuan
pasti sesudah enam sebelum delapan. bakal meteor), bulan, planet (Merkurius,
Makna yang lebih tepat dari kata ‘tujuh’ Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus,
adalah sangat banyak sekali. Dengan kata dan Neptunus), planet kerdil (seperti
lain, istilah ‘tujuh’ ini berarti jumlah yang lebih Pluto), asteroid, komet, dan bintang induk
besar daripada yang kita bayangkan. Dalam tatasurya – Matahari – juga bagian dari
ilmu matematika jumlah yang tak berhingga langit.
(infinity) itu sering disimbolkan dengan ∞. Sementara itu, ratusan miliar bintang
Sehingga “tujuh langit” bisa dimaknai jumlah serta debu dan gas antarbintang yang ada
Penciptaan Jagat Raya
56 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

di galaksi kita – Galaksi Bimasakti – adalah jaringan galaksi (filament). Dari analisis ini
bagian langit yang jumlahnya sangat banyak. dapat diungkapkan bahwa “tujuh langit
Di alam semesta, jumlah galaksi juga sangat bertingkat-tingkat” bisa dimaknai jumlah
banyak. Gugusan bintang itu membentuk benda langit dari atmosfer sampai galaksi
galaksi, dan gugusan galaksi membentuk terjauh di alam semesta yang jumlahnya
gugusan besar (super cluster) dan untaian sangat banyak dan jaraknya berbeda-beda.

Pelajaran
1. Tujuh langit yang dicipta secara bertingkat-tingkat menunjukkan bahwa
benda yang di alam raya ini jumlahnya sangat banyak dan jaraknya
berbeda-beda.
2. Tujuh langit terbentang kokoh, walaupun dicipta tanpa tiang.
3. Semua ciptaan itu menunjukkan keperkasaan dan kekuasaan Tuhan.
Penciptaan Alam Semesta:
Enam Hari Penciptaan Langit 57

‘Amad (‫)عمد‬
B. Struktur Alam Semesta
Kata ini bermakna tiang,
Penciptaan alam ini dilaksanakan dengan perencanaan yang gunanya menyangga
matang. Demikian juga struktur yang ada pada seluruh benda-benda yang
bagian dari jagat raya ini. Allah mengisyaratkan bahwa terbentang di atasnya.
alam semesta dicipta dalam suatu struktur yang sangat Semua benda yang
harmonis. Informasi demikian dapat ditemukan dalam dibentangkan di atas
banyak ayat, di antaranya Surah ar-Ra‘d/13: 2: tanah pasti memerlukan
tiang sebagai penyangga.
Dalam teknologi rekayasa
konstruksi, telah ditemukan
bagaimana suatu atap dapat
dibentang tanpa tiang yang
menyangganya. Hal seperti
ini hanya mungkin dilakukan
bila bentuk bangunan itu
bulat seperti bola (spherical,
Allah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu
lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menundukkan surface of evolution). Namun
matahari dan bulan; masing-masing beredar menurut waktu demikian, para ahli belum
yang telah ditentukan. Dia mengatur urusan (makhluk-Nya), dan sepakat tentang bentuknya.
menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), agar kamu yakin akan
pertemuan dengan Tuhanmu. (ar-Ra‘d/13: 2)
Sebagian menyatakan
bahwa bentuknya mesti
seperti bola, yang lain men-
gatakan seperti sadel, dan
Tafsir ada pula yang berpendapat
bahwa bentuknya seperti
DALAM AYAT INI, Allah menjelaskan penciptaan sesuatu terompet. Pada konstruksi
secara terstruktur dengan baik. Rincian yang diuraikan yang demikian, dinding
dalam penciptaan adalah dengan menerangkan hal-hal dan tiang menyatu menjadi
apa saja yang merupakan kelanjutan dari penciptaan yang permukaan bola itu sendiri.
disebut. Artinya, penciptaan sesuatu akan dilanjutkan Dengan demikian, kita dapat
dengan penciptaan benda-benda yang terkait dengan memahami konstruksi langit
benda tersebut. tanpa tiang hanya mungkin
Ketika menjelaskan masalah yang berkaitan dengan apabila langit itu berbentuk
langit, Allah menerangkan bagaimana langit ditinggikan bola. Dari penemuan ilmiah
tanpa tiang seperti yang terlihat. Andai saja benda sebesar diungkapkan bahwa alam
dan seluas langit ini mesti memerlukan tiang untuk semesta merupakan sesuatu
menyangganya, dapat dibayangkan betapa semrawutnya yang bentuknya seperti
alam semesta. Namun dengan kekuasan-Nya, alam sebuah bola besar.
semesta dicipta menyerupai bentuk sebuah bola besar,
yang dindingnya menyatu dengan tiang yang saling
Penciptaan Jagat Raya
58 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

bertemu antara dasar, dinding, dan atap malam dan siang. Fenomena ini merupakan
atau langitnya. Temuan ilmiah menyatakan akibat logis dari pergerakan benda-benda
teknologi bangunan seperti bola inilah yang angkasa pada porosnya. Seperti bumi yang
menyebabkan suatu konstruksi tidak lagi juga berotasi, yang gerakan perputaran ini
memerlukan tiang. Tampak bahwa karya telah menyebabkan sebagian wilayahnya
dari rekayasa teknologi yang demikian menghadap matahari dan mendapat sinar
sejalan dengan informasi Al-Qur╨an. Inilah sehingga menjadi terang, dan sebagian
kekuasaan Allah yang tidak ada bandingnya. lainnya membelakangi matahari sehingga
Selanjutnya dijelaskan juga bahwa menjadi gelap. Inilah penyebab munculnya
benda-benda langit merupakan bagian dari malam dan siang, sebagaimana yang
ciptaan-Nya. Allah menjelaskan bagaimana dijelaskan Allah pada Surah Ibrāhīm/14: 33:
Dia menundukkan matahari dan bulan,
dalam arti menetapkan keadaannya yang
meliputi fungsi, gerak rotasi dan revolusinya
(gerak pada poros dan pada orbitnya) yang
terus berlaku sesuai dengan ketetapan
waktu yang telah ditentukan. Masing- Dan Dia telah menundukkan matahari dan bulan
masing akan selalu berada sesuai dengan bagimu yang terus-menerus beredar (dalam
ketetapan yang telah ditentukan. Isyarat orbitnya); dan telah menundukkan malam dan siang
bagimu. (Ibr☼hīm/14: 33)
Allah tentang hal ini terdapat dalam Surah
az-Zumar/39: 5, yang berbunyi sebagai Demikian pula ketika menerangkan
berikut: hakikat matahari dan bulan, Allah
menjelaskan bahwa sesungguhnya matahari
yang memiliki cahaya, sedang bulan tidak.
Karena itu, bulan tidak dapat memancarkan
sinar setiap saat, sebab benda ini hanya
memantulkan sinar matahari. Allah juga
menerangkan bagaimana bulan bergerak
pada posisi-posisi tertentu, yang ternyata
hal itu merupakan pertanda dari perjalanan
waktu. Sehubungan dengan struktur
Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan)
yang benar; Dia memasukkan malam atas siang dan seperti ini, Allah menginformasikan dalam
memasukkan siang atas malam dan menundukkan Surah Yūnus/10: 5:
matahari dan bulan, masing-masing berjalan
menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah! Dialah
Yang Mahamulia, Maha Pengampun.
(az-Zumar/39: 5)

Ketika menjelaskan keadaan matahari


yang bersinar, Allah juga menerangkan
bagaimana sinar ini memberikan pengaruh Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan
pada alam raya, yaitu dengan terjadinya bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan
7 Langit:
Mengungkap Struktur Alam Semesta 59

tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui


bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah
tidak menciptakan demikian itu melainkan dengan
benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya)
kepada orang-orang yang mengetahui. (Yūnus/10: 5)

Setelah menjelaskan proses


penciptaan bumi yang dihamparkan bagi (Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hampa-
makhluk-Nya dan langit yang di atas ran bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah
sebagai atap, Allah kemudian menjelaskan yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia
hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai
penciptaan hujan yang diturunkan dari rezeki untukmu. K a r e n a i t u j a n g a n l a h k a m u
langit dan manfaatnya; yaitu, untuk mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah,
menyuburkan bumi sehingga bagian ini padahal kamu mengetahui. (al-Baqarah/2: 22)
dapat menumbuhkan tanaman dan buah-
buahan yang bermanfaat sebagai makanan Demikianlah perencanaan matang dari
bagi semua yang hidup di atasnya. Struktur struktur alam raya ini. Semua ditetapkan
demikian merupakan grand design dari dalam grand design yang terarah dengan
perencanaan yang ditetapkan Allah. Isyarat kesempurnaan yang mengagumkan. Yang
dari struktur penciptaan yang demikian dapat menciptakan hal seperti ini hanyalah
dapat ditemukan pada Surah al-Baqarah/2: Allah Yang Mahakuasa, yang tidak ada satu
22 berikut: makhluk pun yang dapat menyamai-Nya.

Kajian Astronomis

DALAM KAITAN DENGAN ilmu karena semua benda itu pada dasarnya
pengetahuan, ada baiknya pula jika berada pada posisi dan gerakan masing-
diperhatikan beberapa ungkapan Al-Qur╨an masing, karena adanya gaya-gaya yang
tentang langit yang menggambarkan menahannya. Yang paling berperan dalam
struktur alam semesta, mulai dari menjadikan stabilnya benda-benda langit
atmosfer sampai kedalaman langit. Langit itu terutama adalah gaya gravitasi. Gaya-
digambarkan menurunkan air dari proses gaya yang lain itu mungkin tidak terlihat,
hidrologis; mulai penguapan yang naik tetapi efeknya dapat kita lihat dan rasakan.
membentuk awan, lalu diturunkan sebagai Dengan gaya gravitasi itu, matahari,
hujan. Langit juga dianggap sebagai atap, bulan, dan semua benda langit bergerak
karena segala yang melingkupi bumi mulai terus-menerus, yang satu mengitari yang
dari awan, bintang-bintang, sampai galaksi- lain, seakan terus-menerus bertawaf
galaksi, kita rasakan seolah semuanya seperti yang dilakukan oleh manusia saat
berada di atas kita, seolah kita dipayungi melaksanakan ibadah haji dan umrah.
kubah langit yang sangat besar. Semuanya Semuanya ditundukkan mengikuti hukum-
memang tanpa tiang yang bisa kita lihat, hukum Allah yang telah ditetapkan.
Penciptaan Jagat Raya
60 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Langit yang dekat dihiasi bintang- EM. Fisika dan matematika menjadi juru
bintang, bermakna bahwa yang kita lihat bahasanya. Karena gelombang EM tersebut
sebagai bintang-bintang memang berada memerlukan waktu untuk mencapai bumi,
di langit yang dekat. Di langit yang jauh berarti semakin jauh kita menembus langit,
kita tidak mungkin bisa melihatnya dengan kita dapat membaca kisah alam semesta
mata telanjang, karena terlalu redup. Di jauh ke masa lalu. Misalnya, matahari kita
langit, bintang-bintang itu tampak oleh pada jarak 150.000.000 km cahayanya
kita membentuk rasi yang posisinya tetap sampai ke bumi 8 menit. Artinya, kejadian
pada peta langit, sehingga bisa dijadikan yang kita lihat di matahari adalah kejadian
sebagai pemandu arah. Semuanya tersusun 8 menit lalu. Galaksi yang jauhnya sekian
teratur seimbang. Sehingga dengan miliar tahun, berarti membawa cerita
keteraturan itu, semuanya berjalan tanpa tentang kondisi alam semesta sekian miliar
bertabrakan secara acak, sehingga Al- tahun lalu. Pancaran gelombang radio latar
Qur╨an mengungkapkannya bahwa langit belakang (Background Radiation Microwave)
mempunyai jalan-jalan. Semuanya telah yang terpancar dari segenap penjuru langit
mempunyai ukuran, sehingga secara umum menceritakan awal mula alam semesta.
dengan mempelajari keteraturannya, Objek yang sangat panas, seperti pada
manusia dapat memperkirakan perilaku peristiwa tumbukan materi yang sangat kuat
benda langit itu untuk dimanfaatkan, akibat tarikan Lubang Hitam (Black Hole),
misalnya dalam peluncuran satelit dan bercerita tentang dirinya dengan pancaran
pesawat antariksa serta perhitungan waktu. sinar-X. Dengan fisika dapat ditafsirkan
Gambaran umum tentang struktur langit bahwa objek itu sangat panas dan dapat
atau alam semesta, kemudian digali lebih dikaji apa yang mungkin menyebabkannya.
lanjut dengan ilmu pengetahuan yang terus Objek-objek yang sangat dingin, seperti
berkembang. Kita diberi cara oleh Allah “embrio” bintang (protostar), bercerita
untuk membaca langit yang sangat jauh, banyak kepada astronom dengan pancaran
karena cahaya yang diberikan Allah kepada sinar infra merah dan gelombang radio.
benda-benda langit itu telah menjadi bahasa Galaksi-galaksi yang sedang berlari menjauh
yang digunakan alam menceritakan dirinya memberikan pesan lewat spektrum
yang jauh dari jangkauan rabaan tangan cahayanya yang bergeser ke arah merah
manusia. (red shift).
Karena kita mengenal langit (benda- Sayangnya, sebagian besar materi di
benda langit) melalui pendeteksi alam semesta tak memancarkan gelombang
gelombang elektromagnetik (sinar-x, EM tersebut. Itulah yang dinamakan
sinar ultraviolet, cahaya tampak, sinar “dark matter” (materi gelap). ‘Materi
inframerah, gelombang radio, dan sinar gelap’ itu mencakup objek raksasa yang
gamma), dalam astronomi, cahaya dan runtuh ke dalam intinya (misalnya Black Hole
gelombang elektromagnetik (EM) lainnya atau Lubang Hitam yang menyerap semua
dianggap sebagai bahasa universal. cahaya), objek seperti bintang namun
Semua benda langit bercerita tentang bermassa kecil hingga tak mampu memantik
dirinya dengan pancaran gelombang reaksi nuklir di dalamnya (yaitu objek katai
7 Langit:
Mengungkap Struktur Alam Semesta 61

coklat), atau partikel‑partikel subelementer. sulit mendeteksi keberadaannya, karena


Penemuan di penghujung abad 20 baru lalu mulai bergeser ke pengertian yang lebih
bahkan lebih mengagetkan (karena tidak sempit sebagai materi non-barionik. Hanya
terduga sebelumnya) para pakar kosmologi fisika partikel yang kini diharapkan menjadi
sendiri: Ternyata hanya 4% isi alam semesta ‘juru bahasanya’ dari ungkapan-ungkapan
yang kita kenali materinya (materi barionik, abstrak matematis. Dari tiga jenis partikel
terbuat dari proton dan netron). Selebihnya anggota ‘materi gelap’, baru netrino yang
23% ‘materi gelap’ (non-barionik) dan 73% sedikit dikenali. Selebihnya masih dianggap
berupa ‘energi gelap’ (dark energy, istilah materi hipotetik: axion dan neutralino.
baru dalam kosmologi modern). Dengan bantuan teleskop dan detektor
“Materi gelap” ini ibarat orang bisu. astronomi yang makin peka merekam objek-
Kita tak dapat mendengar kisah mereka objek redup, kini telah diyakini bahwa bumi
tetapi kita yakin mereka ada dihadapan kita. kita bukanlah pusat alam semesta yang di
Kita hanya bisa menangkap isyarat‑isyarat kelilingi oleh lapisan‑lapisan langit. Bumi
yang diberikannya. Isyarat‑isyarat tak kita hanyalah satu planet kecil di tatasurya
langsung itulah yang ditangkap oleh para yang terdiri dari matahari beserta benda-
astrofisikawan untuk mendengar kisah benda langit lainnya yang mengitarinya.
“materi gelap”. Isyarat-isyarat itu bisa Saat ini diketahui bahwa di sekitar matahari
berupa pancaran sinar‑X dari bintang yang ada 8 planet, beberapa planet kerdil,
berpasangan dengan Black Hole atau dari lebih dari 56 satelit yang mengitari planet
efek gravitasi pada objek di dekatnya. induknya, puluhan ribu asteroid (planet
Sekadar contoh, inilah cara Black Hole kecil), meteoroid (batuan antarplanet),
bercerita bahwa dirinya ada. Pancaran dan debu antarplanet (meteoroid mikro).
sinar-X yang kuat bisa bercerita bahwa di Matahari adalah anggota tatasurya yang
sana ada obyek yang sangat panas. Dengan paling dominan dengan massa 99,85%
telaah fisika kemudian diketahui bahwa dari keseluruhan massa total tatasurya.
panas itu terjadi karena ada materi dari Sedangkan massa total 8 planet (Merkurius,
suatu bintang yang sedang disedot oleh Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus,
benda yang kecil bermassa sangat besar Uranus, dan Neptunus) kurang dari 0,15%.
yang menjadi pasangannya. Materi yang Empat planet pertama disebut planet
jatuh pada bidang yang sempit di sekitar kebumian karena komposisinya mirip bumi,
benda penyedot itulah menimbulkan terutama terdiri dari batuan silikat dan
panas yang sangat tinggi yang akhirnya logam. Empat planet berikutnya adalah
memancarkan sinar-X. Dari isyarat-isyarat planet raksasa dengan komposisi utamanya
lainnya disimpulkan bahwa penyebab adalah unsur-unsur ringan (Hidrogen,
perpindahan materi itu adalah sebuah Helium, Argon, Karbon, Oksigen, dan
Black Hole yang sedang menyedot materi Nitrogen) berbentuk gas atau cair.
dari bintang pasangannya, seperti teramati Di antara Mars dan Jupiter terdapat
pada objek Cygnus X-1. puluhan ribu asteroid atau planet kecil.
Kini di awal abad 21, ‘materi gelap’ Tetapi massa totalnya hanya sekitar 1% dari
makin gelap lagi. Observasi astronomi masih Merkurius, planet kebumian yang terkecil.
Penciptaan Jagat Raya
62 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir lengan tunggal atau majemuk. Diameternya
semua batuan meteorit yang jatuh ke bumi sekitar 100.000 tahun cahaya, artinya dari
berasal dari pecahan asteroid tersebut. ujung ke ujung akan ditempuh oleh cahaya
Bumi berjarak 150 juta km dari yang berkecepatan 300.000 km/detik dalam
matahari. Ini disebut 1 (satu) Satuan waktu sekitar 100.000 tahun. Tatasurya kita
Astronomi (SA). Sedangkan planet kerdil, berjarak sekitar 25.000-30.000 tahun cahaya
Pluto, berjarak 39.5 SA. Jarak terjauh yang dari pusatnya dan mengorbit mengelilingi
masih dipengaruhi gaya gravitasi matahari pusat galaksi dengan kecepatan sekitar
adalah sekitar 20 triliun km atau 120.000 200‑300 km/detik sekali dalam 200 juta
kali jarak bumi-matahari. Di luar orbit Pluto tahun.
tersebut terdapat “gudang” komet yang Mungkin sekali di antara ratusan
jumlahnya triliunan bakal komet. Gudang miliar bintang anggota Bima Sakti, ada
komet terdekat disebut Sabuk Kuiper pada bintang yang mempunyai tata planet.
jarak sekitar 50 SA dan yang terjauh dikenal Namun karena jaraknya yang amat jauh,
sebagai Awan Komet Oort pada jarak sekitar sulit untuk menemukan tata planet
50.000 SA. tersebut. Dengan teropong besar pun,
Gudang komet ini diduga sebagai bintang‑bintang itu hanya tampak sebagai
sisa-sisa materi pembentuk tatasurya. titik‑titik cahaya. Namun, akhir-akhir ini
Gangguan terhadap gudang komet itu akan telah dijumpai bintang‑bintang yang
menyebabkan sebagian inti komet keluar dikelilingi oleh piringan debu yang diduga
dari gudangnya dan tertarik oleh gravitasi mempunyai tata planet atau setidaknya
matahari. Akibatnya komet itu akan dalam evolusi membentuk tata planet.
mengitari matahari. Komet yang terdiri Dengan teleskop optik yang dilengkapi alat
dari gas beku, es, dan debu bila mendekati khusus, piringan materi di sekitar bintang
matahari akan menguap dan melepaskan Beta Pictoris dapat diamati. Piringan materi
debu-debunya di sepanjang lintasannya. itu di duga dalam masa awal pembentukan
Itu yang sering kita sebut sebagai bintang tata planet, seperti keadaan tata surya
berekor. kita sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu atau
Di luar tatasurya kita berada adalah merupakan awan komet seperti yang ada
ruang antarbintang. Matahari sendiri di tepi tata surya kita.
hanyalah bintang kuning berukuran sedang. Kalau kita menembus kedalaman langit
Ribuan bintang bisa kita lihat di langit lebih jauh lagi, kita akan jumpai jutaan,
dengan mata biasa dan jutaan lagi yang bisa mungkin miliaran, galaksi‑galaksi lain.
kita lihat dengan teleskop. Di antaranya ada Galaksi‑galaksi itu bagaikan pulau‑pulau
bintang‑bintang raksasa yang besarnya yang saling berjauhan yang berpenghuni
ratusan kali besar matahari. Semuanya miliaran bintang pula. Beberapa galaksi
merupakan anggota dari ratusan miliar membentuk gugusan galaksi. Kemudian
bintang yang menghuni galaksi kita, Bima gugusan‑gugusan itu dan galaksi‑galaksi
Sakti. mandiri lainnya mengelompok dalam
Galaksi kita digolongkan sebagai galaksi gugusan besar yang disebut super cluster
spiral, berbentuk seperti huruf S dengan (gugusan besar).
7 Langit:
Mengungkap Struktur Alam Semesta 63

Bima Sakti merupakan anggota dari cukup besar, maka pengembangan alam
gugusan galaksi yang disebut Local Group semesta akan direm, akhirnya berhenti dan
(gugusan kelompok lokal) yang beranggota mulai mengerut lagi. Kalau ini yang terbukti
sekitar dua puluh galaksi dan berdiameter berarti alam semesta “tertutup” atau
sekitar 3 juta tahun cahaya. Di luar Local bersifat “berhingga tak berbatas”.
Group yang terpisah sejauh puluhan atau Sifat alam semesta “berhingga tak
ratusan juta tahun cahaya, dijumpai pula berbatas” itu dapat diilustrasikan dalam
banyak super cluster yang terdiri ratusan dua dimensi pada bola bumi (sesungguhnya
atau ribuan galaksi. Super cluster akhirnya alam berdimensi empat, tiga dimensi
membentuk rangkaian ratusan ribu galaksi ruang dan satu dimensi waktu). Bola
yang tersusun sebagai jaringan seolah itu berhingga ukurannya namun tak
bagaikan serat-serat (filamen) yang saling berbatas, tak bertepi. Garis‑garis lintang
terhubung dan di antaranya ada daerah analog dengan “ruang” alam semesta
kosong yang disebut void. ini dan garis‑garis bujur analog dengan
Dengan hanya mengandalkan “waktu”. Perjalanan “ruang‑waktu” alam
pengamatan, kita tidak mungkin ini bermula dari kutub utara menuju
menggambarkan bagaimana wujud alam kutub selatan. Kita menelusuri garis bujur.
semesta ini. Maka diperlukanlah suatu Dengan bertambah jauh kita menelusurinya
model matematis yang dapat menjelaskan (atau bertambah “waktu”‑nya) kita akan
“bentuk” alam semesta ini termasuk jumpai lingkaran‑lingkaran lintang yang
evolusinya. Dengan menggunakan solusi bertambah besar (atau “ruang” alam
kosmologis persamaan Einstein dan Prinsip semesta mengembang). Setelah mencapai
Kosmologis yang menganggap bahwa maksimum di khatulistiwa, kemudian
alam semesta homogen di mana pun dan lingkaran lintang pun mulai mengecil
isotropik di setiap titik di alam, didapatkan lagi. Seperti itu pula alam semesta mulai
dua model alam semesta: “terbuka” (atau mengerut. Bila kita berjalan sepanjang garis
tak berhingga) dan “tertutup” (atau lintang, kita akan kembali ke titik semula.
berhingga tak berbatas). Prinsip Kosmologis Sama halnya dengan sifat “ruang” alam
yang diasumsikan tersebut didasarkan semesta yang tak berbatas itu. Cahaya
hasil pengamatan bahwa alam semesta yang kita pancarkan ke arah mana pun,
tampaknya homogen dan isotropik , yaitu pada prinsipnya, akan kembali lagi dari arah
galaksi‑galaksi tampak tersebar seragam ke belakang kita. Bila model ini benar, pada
segala arah. prinsipnya, kita akan bisa melihat galaksi
Untuk menentukan model mana yang Bima Sakti (galaksi kita) berada di antara
benar, diperlukan informasi tentang massa galaksi‑galaksi yang jauh (galaksi luar).
total alam semesta ini. Seandainya seluruh Sampai tahun 1990-an belum dapat
materi di alam ini tidak cukup banyak diputuskan model mana yang benar
untuk mengerem pengembangan, maka karena belum adanya bukti observasi yang
alam semesta akan terus mengembang betul‑betul meyakinkan. Pengamatan
dan berarti alam semesta ini “terbuka” Deuterium yang dilakukan satelit Copernicus
atau tak berhingga. Tetapi jika massanya pada tahun 1973 menghasilkan jumlah
Penciptaan Jagat Raya
64 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Deuterium 0.00002 kali jumlah Hidrogen.


Sebenarnya ini merupakan alasan terkuat
yang mendukung model alam “tak
berhingga”, artinya alam semesta akan
terus mengembang. Namun analisis nasib
akhir alam semesta kini berbalik. Walaupun
bukti-bukti lain kini makin meyakinkan
bahwa alam semesta memenuhi model
geometri datar-terbuka.
Penemuan-penemuan terbaru
akhir abad 20 mengungkapkan bahwa
materi alam semesta tidak menentukan
nasib akhir alam semesta apakah akan
mengembang terus atau akan kembali
mengerut. Penemuan ‘energi gelap’
telah mengubah cara berpikir para
pakar kosmologi. Pada satu sisi, materi
mengerem pengembangan alam semesta, Gambar 36
namun pada sisi lain ‘energi gelap’ justru mempercepat Tebaran bintang yang bila
pengembangannya. Hanya saja, keberadaan ‘energi gelap’ dihubungkan antara yang
satu dengan lainnya ternyata
tetap membuka peluang pengembangan terus menerus menampilkan bentuk-bentuk
atau kembali mengerut, walaupun alam semesta diyakini tertentu.
mempunyai sifat datar-terbuka (artinya objek yang teramati
sesuai dengan ukuran sebenarnya).

Gambar 37
Langit yang berwarna biru,
putih, merah, atau hitam
hanyalah bagian atmosfer
yang menghamburkan
cahaya matahari. Langit
jauh lebih luas dari
atmosfer bumi.
7 Langit:
Mengungkap Struktur Alam Semesta 65

Gambar 38
Birunya langit disebabkan oleh
hamburan cahaya matahari. Cahaya
biru yang panjang gelombangnya
pendek lebih mudah dihamburkan
sehingga langit cerah tampak
berwarna biru. Cahaya gelombang
panjang (kuning dan merah)
mudah menembus atmosfer
sehingga cahaya matahari di
kaki langit berwarna kuning
kemerahan, demikian langit di
dekat horizon (kaki langit) turut
menghamburkannya.

Gambar 39
Langit juga mencakup wilayah magnetosfer dan orbit satelit
Gambar 40
Langit juga mencakup
wilayah orbit satelit dan
orbit bulan
7 Langit:
Mengungkap Struktur Alam Semesta 67

Gambar 41
Langit juga mencakup tatasurya,
matahari beserta planet-planetnya dan
anggota tatasurya lainnya.

Gambar 42
Perbandingan antara Bumi dan planet-planet lain. Bumi
kita sangat kecil dibandingkan dengan empat planet
besar (Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus)
Penciptaan Jagat Raya
68 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Gambar 43
Perbandingan antara
Matahari dan planet-planet
lain. Betapa kecilnya planet-
planet bila dibanding dengan
besarnya matahari.

Gambar 44
Ada banyak
bintang Betelgeuse Antares
lain di alam
raya yang
Sun (1 pixel)
ternyata
lebih Jupiter is invisible at this scale Sirius Pollux
Arcturus
besar dari Rigel Aldebaran
matahari.
7 Langit:
Mengungkap Struktur Alam Semesta 69

Gambar 45
Bintang raksasa Betelgeus bisa kita lihat di rasi
Orion

Gambar 46
Antares adalah salah satu bintang di rasi Scorpio yang
berukuran besar.

Gambar 47
Matahari dan bintang-bintang terdekat di
langit. Bintang terdekat Proxima Centauri
jaraknya 4,3 tahun cahaya
Penciptaan Jagat Raya
70 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Gambar 48
Langit sangat luas. Inilah perbandingan
ukuran orbit bumi mengitari Matahari
dengan jarak bintang terdekat, Proxima
Centauri.

Gambar 50
Galaksi Bimasakti, yang berisi ratusan miliar bintang tampak terlihat seperti sungai perak di langit pada malam hari .
7 Langit:
Mengungkap Struktur Alam Semesta 71

Gambar 49
Proxima Centauri (merah, tengah) yang
berjarak 4,3 tahun cahaya, tampak di
tengah bintang-bintang di langit.

Gambar 51
Gambaran skematik galaksi kita, Bima Sakti.
Matahari bukan berada di pusat galaksi.
Penciptaan Jagat Raya
72 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains
7 Langit:
Mengungkap Struktur Alam Semesta 73

Gambar 52
Matahari hanya berada di salah satu lengan
galaksi, yang disebut lengan Orion, dalam
gambar skematik lengan galaksi.
Gambar 53
Di langit juga banyak
galaksi dengan berbagai
bentuk yang berisi ratusan
miliar bintang. Galaksi kita
mirip galaksi spiral ini.

Gambar 54
Langit juga berisi debu dan gas berupa awan
antar bintang yang dalam bahasa Al-Qur╨an
disebut “dukhān”. “Dukhān” seperti ini menjadi
tempat kelahiran bintang-bintang baru
7 Langit:
Mengungkap Struktur Alam Semesta 75

Gambar 55
Galaksi Bima Sakti di antara
galaksi-galaksi tetangga yang
jaraknya ratusan ribu tahun
cahaya.
Penciptaan Jagat Raya
76 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Gambar 56
Galaksi kita di
antara galaksi
sekelompok (local
group) yang
jaraknya jutaan
tahun cahaya.

Gambar 57
Di alam semesta, galaksi hanya
tampak seperti titik cahaya. Dengan
teleskop antariksa, galaksi tampak
lebih jelas. Hampir semua titik pada
gambar ini adalah galaksi yang berisi
ratusan miliar bintang.
7 Langit:
Mengungkap Struktur Alam Semesta 77

Gambar 58
Galaksi-galaksi membentuk gugusan
besar (super cluster) yang ukurannya
ratusan juta tahun cahaya. Semua titik
pada gambar di atas dan di samping
adalah galaksi yang sudah teridentifikasi
Penciptaan Jagat Raya
78 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Gambar 59
Super cluster merangkai gugusan besar
alam semesta. Inilah struktur alam
semesta yang digambarkan berdasarkan
pengukuran jarak ribuan galaksi.

Gambar 60
Struktur alam semesta digambarkan
dalam bentuk ruang tiga dimensi.

Pelajaran
1. Struktur alam semesta merupakan sesuatu yang dirancang Allah secara
teliti dan sempurna, sehingga dalam kenyataannya tidak ada sesuatu
yang cacat atau menyimpang dari semestinya, sesuai dengan hakikat
dan keadaan masing-masing.
2. Keharmonisan susunan jagat raya menunjukkan kesempurnaan dan
kemahakuasaan Allah.
Penciptaan Alam Semesta:
Enam Hari Penciptaan Langit 79

C. Tujuh Langit Pada Kisah Isra


Mikraj
Asrā ( ‫) اَسرى‬
Dalam kisah Isra Mikraj, diceritakan bahwa Nabi Muhammad
diangkat ke hadirat Allah, dengan proses melalui langit
َ
pertama sampai yang ke tujuh. Yang dimaksud dengan
“tujuh langit” pada kisah ini, bagi sebagian orang, diduga
bukan langit fisik yang berupa benda-benda langit. Mereka Asrā maknanya sama dengan
menganggapnya sebagai langit non-fisik. Anggapan sarā, yaitu berjalan di waktu
demikian muncul karena dalam kisah itu tercampur antara malam. Keduanya merupakan
fenomena fisik di satu sisi dan beragam fenomena non- kata kerja intransitif yang
fisik pada sisi lain. Fenomena fisik misalnya, perjalanan dari dalam gramatika bahasa
Mekah ke Palestina, melihat kafilah dalam perjalanan yang Arab disebut fi‘lul-lāzim (kata
menjadi bukti perjalanan Rasulullah, dan beliau meminum kerja yang tidak memerlukan
susu ketika ditawari dua bejana minuman. Tetapi di samping obyek). Huruf bā╨, pada kata
kisah-kisah tersebut, banyak juga fenomena non-fisik yang bi‘abdihī yang bila diterjemah-
dialami Rasulullah. Sebagai contoh dari fenomena ini antara kan secara harfiyah berarti
lain, perjalanan beliau bersama malaikat Jibril, pertemuan “dengan hamba-Nya”, telah
dengan beberapa Nabi, dan melihat Sidratul Muntaha yang menjadikan asrā sebagai kata
tidak ada penjelasan kondisi dan lokasi fisiknya. kerja transitif. Dengan demiki-
Perjalanan Rasulullah dalam kisah Isra dan Mikraj ini an, perjalanan malam ini
lebih tepat dimaknai sebagai perjalanan antardimensi. Hal dilakukan oleh Allah terhadap
yang sedemikian ini karena ada fenomena fisik yang kita hamba-Nya, Muhammad.
kenal dalam dimensi ruang-waktu, dan ada pula fenomena Pada sisi lain,
non-fisik di luar dimensi ruang-waktu, seperti yang kita kenal. penggunaan huruf bā’ ini
Allah mengisahkan perjalanan ini dalam Surah al- juga mengisyaratkan bahwa
Isrā╨/17: 1, perjalanan isrā’ tersebut terjadi
di bawah bimbingan Allah dan
disertai riďa atau taufik-Nya.
Kondisi demikian menunjukkan
bahwa Nabi Muhammad
diperjalankan pada malam hari
(Isrā╨) di bawah bimbingan
Allah secara terus-menerus.
Dengan demikian, perjalanan
ini merupakan kehendak Tuhan
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muham-
mad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah
dan keinginan Rasulullah.
Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian
tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar,
Maha Melihat. (al-Isr☼╨/17: 1)
Penciptaan Jagat Raya
80 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Tafsir

ALLAH MEMULAI FIRMAN-NYA pada ayat


ini, dan beberapa ayat lain dengan kata
sub♥āna untuk menunjukkan bahwa pada
ayat ini diinformasikan suatu peristiwa yang Bangunlah (untuk salat) pada malam hari, kecuali
sebagian kecil, (al-Muzzammil/79: 2)
luar biasa. Demikian hebatnya kejadian
yang diceritakan, sehingga hal ini hanya Ungkapan ‘abdihī (hamba-Nya)
dapat terlaksana karena irādah dan qudrah pada ayat di atas maksudnya adalah Nabi
(kehendak dan kekuasaan) Allah semata. Muhammad, yang telah ditetapkan sebagai
Dari kata asrā, dapat dipahami bahwa Nabi terakhir. Dengan peristiwa ini berarti
perjalanan Nabi Muhammad terjadi pada beliau mendapat penghormatan secara
waktu malam hari, karena istilah tersebut khusus dari Allah. Anugerah itu adalah
dalam bahasa Arab berarti perjalanan di dengan dipilihnya beliau untuk melakukan
malam hari. Penyebutan lailan (malam hari), perjalanan di waktu malam dalam rangka
dengan bentuk isim nakirah (kata yang bersifat menerima wahyu yang berupa perintah salat.
umum) untuk menunjukkan bahwa perjalanan Dalam ayat ini tidak diterangkan
itu dilakukan dalam waktu sebagian malam, waktu terjadinya isrā╨ tersebut secara pasti,
atau waktu malam yang singkat. Ungkapan baik mengenai waktu keberangkatannya
demikian, di antaranya memang untuk maupun saat kembalinya ke Mekah. Yang
menggambarkan hanya sebagian waktu disebut pada ayat ini adalah bahwa isrā╨
yang diperlukan. Selain itu, penyebutan lailan ini dimulai dari Masjidil Haram di Mekah
juga untuk menguatkan bahwa perjalanan menuju ke Masjidil Aqsha di Baitul Makdis.
itu betul-betul dilakukan pada malam hari. Selanjutnya Allah menjelaskan tujuan
Dipilihnya waktu malam merupakan isyarat dari perjalanan isrā’ ini, yaitu untuk
bahwa saat tersebut merupakan waktu memperlihatkan kepada Nabi tanda-tanda
terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah. kebesaran Allah. Rasulullah menyaksikan
Ungkapan demikian banyak didapat dalam beragam tanda itu yang berupa pengalaman
Al-Qur╨an, misalnya pada Surah al-Isrā╨/17: 79 baru. Semua itu dapat memberikan
berikut: kemantapan beliau dalam berdakwah
ketika menghadapi berbagai rintangan dan
gangguan dari orang kafir Mekah.
Ayat ini menyebutkan terjadinya isrā’,
yaitu perjalanan Nabi dari Masjidil Haram
menuju ke Masjidil Aq☺a pada waktu malam.
Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud Sedang peristiwa mi‘rāj, yaitu naiknya beliau
(sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah- dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha
mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang
terpuji. (al-Isr☼╨/17: 79)
tidak diungkap di dalamnya. Para ulama
sepakat bahwa peristiwa itu diisyaratkan
Allah menyatakan hal senada pada dalam Surah an-Najm/53: 13-18, sebagai
Surah al-Muzzammil/79: 2, sebagai berikut: berikut:
Penciptaan Alam Semesta:
Sidratul-Muntahā
Enam Hari Penciptaan Langit 81

( ‫نتى‬
َ َ ‫الم‬
ْ ‫درة‬
ُ ُ َ ‫)س‬
ِْ

Term ini merupakan suatu


ungkapan yang sangat
dikenal oleh umat Islam,
terutama dalam hubungannya
dengan mi‘rāj (naik)nya
Nabi Muhammad ke langit
beberapa waktu sebelum hijrah
ke Medinah. Term ini terdiri
Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (dalam rupanya
yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratul Muntah☼, di de- dari dua kata, yaitu sidrah
katnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika dan muntahā. Yang pertama
Sidratil muntahā diliputi oleh sesuatu yang meliputinya, penglihatan- artinya adalah pohon. Di
nya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan
tanah Arab, sidrah merupakan
tidak (pula) melampauinya. Sungguh, dia telah melihat sebagian
tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling besar. pohon yang di bawahnya
(an-Najm/53: 13-18) digunakan untuk berteduh
orang-orang dan beristirahat.
Pada ayat ini sidrah maknanya,
menurut ar-Ragīb al-A☺fahānī,
Tafsir adalah tempat di mana Nabi
Muhammad menerima karunia
Tuhan yang besar.
Ayat-ayat di atas menerangkan bahwa Rasulullah pernah Sedang kata kedua, yaitu
mencapai suatu lokasi yang bernama Sidratul-Muntahā, muntahā berarti terakhir.
yaitu pada perjalanan Mikraj. Di tempat ini, beliau melihat Dengan demikian term Sidratul-
Jibrīl (untuk kedua kalinya) dalam bentuknya yang asli. Muntahā maknanya adalah
Sidratul-Muntahā merupakan batas alam yang dapat bahwa tempat itu merupakan
diketahui para makhluk, termasuk di antaranya adalah akhir dari pengetahuan yang
malaikat dan manusia. Menurut hadits yang diriwayatkan dapat dicapai makhluk. Sejalan
oleh A♥mad, Muslim, at-Tirmi♣ī, dan lain-lainnya, dengan pendapat ini, az-
diungkapkan bahwa Sidratul-Muntahā terletak di langit Zamakhsyarī dalam Tafsīrul-
ketujuh. Kasysyāf, menyatakan bahwa
Selanjutnya, Allah menerangkan bahwa di dekat pengetahuan malaikat dan
Sidratul-Muntahā terletak surga yang merupakan tempat makhluk lain berhenti di tempat
tinggal bagi orang yang bertakwa. Rasulullah melihat Jibrīl ini. Tidak ada satu pun yang tahu
ketika tempat ini tertutup oleh suasana yang menandakan apa yang ada di tempat ini. Oleh
kebesaran Allah yang berupa sinar-sinar yang sangat karena itu, dapat disimpulkan
kuat dan sangat indah. Namun demikian, Al-Qur╨an tidak bahwa pengetahuan Rasulullah
menjelaskan detail suasana tersebut, sehingga hakikat tentang ke-Tuhanan adalah
sesungguhnya tidak diketahui dengan pasti. yang tertinggi dibanding
Keterangan pada rangkaian ayat-ayat di atas manusia lain.
mengisyaratkan bahwa Rasulullah tidak berpaling
Penciptaan Jagat Raya
82 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

perhatiannya dari keindahan-keindahan bahwa itu semua merupakan tanda-tanda


yang terdapat di Sidratul Muntahā. Akhirnya, kebesaran dan keagungan Allah.
keterangan ini ditutup dengan informasi

Kajian Astronomis

DALAM KONTEKS ILMU pengetahuan, mengangkat semut tersebut dari satu ujung
perjalanan Isra dan Mikraj yang dilakukan ke ujung lainnya. Mengajak semut tersebut
Rasullah dinilai sebagai perjalanan keluar dari dimensi dua menuju dimensi tiga.
antardimensi. Hal ini bermakna, beliau Jaraknya jelas lebih pendek. Demikianlah
telah diajak Jibrīl keluar dari dimensi ruang- analogi sederhana perjalanan antardimensi.
waktu, menuju dimensi yang lebih tinggi. Mekanismenya di luar kemampuan sains,
Apakah dimensi itu? Dimensi adalah suatu tetapi Allah telah memperjalankan hamba-
kerangka acuan yang menggambarkan Nya, Rasulullah bersama Jibrīl yang memang
alam ini. Dimensi satu berupa garis, dengan berada di luar dimensi yang lebih tinggi dari
gerak maju atau mundur saja. Dimensi dua dimensi ruang-waktu. Logika sains seperti
berupa bidang dengan gerak yang lebih itu hanya untuk menunjukkan bahwa Isra
bebas: maju, mundur, ke kiri, atau ke Mikraj dengan jasadnya (bukan sekadar
kanan. Dimensi tiga lebih bebas lagi, selain dengan ruh) bukan hal yang mustahil.
gerak di bidang datar, bisa juga ke atas Bersama Jibril, Rasulullah keluar dari
atau ke bawah. Dimensi empat geraknya dimensi ruang-waktu yang membatasi
bukan hanya di ruang, tetapi juga gerak pola pikir manusia pada jarak dan waktu.
waktu. Kita hidup di dimensi empat, yaitu Sedangkan waktu dalam dimensi ruang
dimensi ruang-waktu. Karenanya kita selalu waktu tidak mungkin berjalan mundur.
mengukur berdasarkan ukuran ruang Dengan keluar dimensi ruang-waktu,
(seperti besar, kecil, jauh, dekat) dan waktu Rasulullah tidak lagi terikat oleh jarak dan
(seperti masa lalu, sekarang, masa depan, waktu. Dari Masjidil Haram ke Masjidil
lama, sebentar). Aqsha dapat dilakukan sekejap, sementara
Untuk memahami perjalanan Rasulullah masih bisa mengamati kafilah
antarwaktu, kita ibaratkan ada alam dua dalam perjalanannya dan tetap bisa
dimensi berbentuk bidang “U” besar. Sebut merasakan fenonema fisik dimensi ruang-
saja makhluk di alam itu serupa semut. waktu, seperti minum susu yang ditawarkan
Semut tersebut untuk berpindah dari ujung Jibrīl. Rasulullah pun dapat berdialog
“U” yang satu ke ujung yang lain harus dengan para Nabi karena tidak ada lagi
menempuh jarak yang jauh. Kita yang hidup batasan waktu. Rasulullah pun mendapat
di ruang tiga dimensi dengan mudahnya gambaran surga dan neraka yang juga bukan
7 Langit:
Mengungkap Struktur Alam Semesta 83

fenomena ruang-waktu kita, sehingga tidak ke mana pun dan tidak dibatasi waktu
mungkin dijelaskan secara tepat di mana sehingga tidak ada kematian bagi mereka,
dan kapan adanya. kecuali dengan ketentuan Allah. Kalau
Langit pada kisah Isra Mikraj bukan mengikuti analogi makhluk di dimensi dua
merupakan langit fisik seperti “tujuh langit” tersebut di atas, kita yang hidup di dimensi
dalam ungkapan Al-Qur╨an (lihat misalnya ruang dimensi tiga bisa melihat tingkah
Surah al-Baqarah/2: 29). Sementara itu, laku makhluk serupa semut tersebut, tetapi
ayat pertama pada Surah al-Isrā’/17 dan makhluk itu tidak mengetahui keberadaan
an-Najm/53: 13-18 sebagaimana dikutip di kita karena di luar dimensinya. Demikian
atas, menceritakan sekilas tentang Isra dan juga halnya manusia tidak mengetahui
Mikraj dengan tidak menyebutkan tujuh keberadaan Jin dan Malaikat, walau kita
langit. Sebutan langit pertama sampai ke tahu mereka ada di alam (dimensi) mereka
tujuh pada kisah Isra dan Mikraj hanya dan mampu mengetahui gerak-gerik kita.
ada dalam hadits. Informasi Rasulullah ini Kisah Isra Mikraj tidak dapat
menggambarkan perjalanan yang tidak dianalisis dengan teori relativitas dengan
lazim menurut kebiasaan manusia, tetapi anggapan Rasulullah berjalan dengan
diyakini benar terjadi. Dimensi ruang waktu kecepatan cahaya bersama Burak. Bila kita
tidak lagi membatasi perjalanan beliau. gunakan teori relativitas, fenomena yang
Setelah Isra dari Masjidil Haram ke terjadi justru kebalikannya. Menurut teori
Masjidil Aqsha, Rasulullah Mikraj ke langit. relativitas, pada kerangka yang bergerak
Di langit pertama sampai langit ke tujuh, dengan kecepatan mendekati cahaya,
Rasulullah bertemu dengan para Nabi. waktunya yang tercatat di jam menjadi
Di langit pertama bertemu Nabi Adam. Di lebih lambat. Artinya, orang yang berjalan
Langit kedua bertemu Nabi Isa dan Nabi mendekati kecepatan cahaya akan merasa
Yahya. Di langit ketiga ada Nabi Yusuf. Nabi lebih muda dan waktu yang dialaminya lebih
Idrīs dijumpai di langit ke empat. Lalu Nabi singkat dibandingkan dengan orang yang
Muhammad bertemu dengan Nabi Harun di ditinggalkannya. Oleh karenannya, kita
langit ke lima, Nabi Musa di langit ke enam, mengenal “paradox anak kembar” (twin
dan Nabi Ibrahim di langit ketujuh. Jelas paradox) pada teori relativitas. Saudara
pertemuan dengan para Nabi itu bukan di kembar yang merantau dengan kecepatan
planet-planet tertentu di langit, karena para mendekati cahaya akan mendapati
Nabi yang telah wafat tidaklah berada di saudaranya yang ditinggalkan lebih tua
planet-palnet tertentu. dari dirinya menurut rekaman waktu
Sidratul-Muntahā pun bukan suatu yang dibawanya. Yang dialami Rasulullah,
tempat dan saat yang keberadaannya justru kebalikannya. Rasulullah mengalami
dalam dimensi ruang-waktu. Keyakinan perjalanan waktu sangat panjang sehingga
adanya dimensi lain di alam juga didasari bertemu dengan para Nabi dan berbagai
pada keyakinan adanya Jin dan Malaikat peristiwa lainnya, sedangkan para sahabat
yang berada di luar dimensi ruang-waktu. yang ditinggalkannya hanya merasakan
Dua jenis makhluk Allah itu tidak dibatasi waktu satu malam.
ruang sehingga dengan mudahnya pergi Logika sains untuk menggambarkan
Penciptaan Jagat Raya
84 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

perjalanan Rasulullah sebagai perjalanan eksperimen, tetapi konsep dimensi fisik


antardimensi hanyalah upaya untuk yang lebih dari sekadar dimensi ruang-
menjelaskan bahwa Isra dan Mikraj benar waktu dikenal dalam sains. Sains dapat
adanya dan dilakukan dengan fisik, bukan membantu memperkuat akidah kita, tanpa
sekadar mimpi atau perjalanan dengan harus mereka-reka dalam cerita pseudosains
ruh. Perjalanan antardimensi oleh manusia (sains semu, karena tidak didasarkan sains
biasa memang belum dimungkinkan secara yang benar).

Pelajaran

1. Isra dan Mikraj merupakan suatu peristiwa luar biasa yang hanya terjadi
karena kehendak dan kekuasaan Allah.
2. Kisah ini merupakan informasi gaib yang wajib diyakini, walaupun dalam
proses dan pengalaman yang ditemukan Nabi Muhammad tampak sebagai
sesuatu yang tidak dapat dianalisis oleh akal awam.
3. Tujuan dari peristiwa ini adalah untuk menunjukkan tanda-tanda kebesaran
Allah.
BAB 3
FENOMENA ALAM

A
lam raya yang telah dicipta merupakan sesuatu yang layak dilakukan.
menunjukkan adanya kinerja Pada bagian lalu telah dibahas hal-hal
yang prosesnya dapat kita yang terkait dengan hakikat langit yang
saksikan. Aktivitas yang terjadi di alam berimbas pada alam semesta. Selanjutnya,
raya, memperlihatkan adanya fenomena- pada bagian ini akan dikaji hal-hal yang
fenomena yang selalu muncul dalam berhubungan dengan fenomena alam yang
kehidupan ini. Dengan selalu bergeraknya terjadi sebagai akibat logis dari gerak. Di
matahari, bumi, bulan, dan bintang- antara masalah-masalah tersebut adalah
bintang, tentu ada hal-hal yang terjadi terjadinya pergantian malam dan siang,
sebagai akibat dari perputaran masing- perjalanan waktu yang menjadi penanda
masing benda langit itu. Semua yang bagi makhluk, dan kemungkinan adanya
terjadi merupakan fenomena alam yang makhluk hidup di luar bumi atau tata surya
dapat dilihat dan dirasakan secara nyata. yang diketahui saat ini.
Karenanya, kajian tentang hal-hal tersebut
Penciptaan Alam Semesta:
Enam Hari Penciptaan Langit 87

A. Pergantian Malam Dan


Siang
Di antara kekuasaan Allah yang langsung dapat dirasakan Ikhtilāf (‫)اختالف‬
dan disaksikan adalah terjadinya pergantian malam dan
siang. Informasi tentang hal ini dapat dilacak pada ayat-
ayat yang tersebar dalam berbagai surah. Di antaranya Kata ikhtilāf merupakan
adalah yang terdapat dalam Surah Āli ‘Imrān/3: 190 sebagai bentuk ma☺dar (kata benda)
berikut: yang bersumber pada kata
kerja ikhtalafa yang artinya
menjadi khalifah (pengganti),
menjadikan di belakang,
datang secara berulang kali
atau terus menerus, dan
berbeda pendapat. Dengan
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian
malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang demikian ikhtilāf artinya adalah
yang berakal. (►li ‘Imrān/3: 190) yang datang bergantian,
perbedaan pendapat, dan
ini berlaku secara terus-
Tafsir menerus. Pada ayat ini, kata
ikhtilāf dimaksudkan untuk
memberikan informasi tentang
DI ANTARA FENOMENA ALAM yang paling sering kita pergantian malam dan siang
rasakan dan saksikan adalah terjadinya malam dan siang. yang terjadi secara terus-
Pergantian keduanya disebabkan oleh perputaran bumi menerus. Pergantian ini terjadi
pada porosnya dan perjalanan matahari pada orbitnya. secara berurut, yang artinya
Akibat dari perputaran (rotasi) bumi ini, sebagian dari masing-masing akan datang
wilayah bumi akan menghadap matahari sehingga terkena sesudah yang lainnya, tanpa
sinar yang dipancarkannya. Bagian ini pun menjadi terang saling mendahului. Fenomena
dan inilah yang disebut siang. Sebaliknya, bagian yang ini merupakan salah satu
membelakangi matahari tidak terkena sinarnya, sehingga kekuasaan Allah yang telah
wilayah ini menjadi gelap, dan saat itu daerah tersebut menciptakan sesuatu dan
disebut malam. Fenomena seperti ini berlangsung secara menyempurnakan dengan
terus menerus, sesuai dengan perputaran dan pergerakan aktivitas sesuai dengan
bumi dalam mengelilingi matahari. prosesnya. Sehubungan dengan
Dalam ayat lain dikemukakan bahwa pergantian pergantian malam dan siang,
malam dan siang itu diungkapkan dengan kata-kata Allah telah menetapkannya
‘memasukkan malam ke dalam siang, dan memasukkan secara demikian, sehingga tidak
siang ke dalam malam’. Ini merupakan isyarat bahwa hanya akan pernah di antara keduanya
Allah yang dapat melakukan hal ini dengan kekuasaan-Nya terjadi saling mendahului (lihat
yang telah didelegasikan pada hukum alam. Di antara ayat Surah Yāsīn/36: 40).
yang memakai ungkapan demikian adalah yang terdapat
dalam Surah al-♦ajj/22:61 yang berbunyi,
Penciptaan Jagat Raya
88 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

menyebabkan pergantian musim di


beberapa bagian bumi. Ketika matahari di
bagian utara, maka daerah ini berada pada
musim panas, dan selatan berada dalam
musim dingin. Demikian sebaliknya yang
Demikianlah karena Allah (kuasa) memasukkan
malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke terjadi. Berkaitan dengan pergantian musim
dalam malam dan sungguh, Allah Maha Mendengar, ini, sebagian manusia memanfaatkannya
Maha Melihat. (al-♦ajj/22: 61) untuk menetapkan waktu bepergian
seperti yang dilakukan masyarakat Quraisy
Di atas telah dipaparkan bahwa di Jazirah Arab pada masa lalu. Pada musim
terjadinya malam dan siang merupakan panas, mereka bepergian ke utara untuk
akibat dari perputaran bumi pada porosnya berdagang. Pemilihan ini disebabkan cuaca
dan perjalanan matahari pada orbitnya. di daerah tujuan berada dalam keadaan
Perputaran bumi menyebabkan terjadinya panas, sehingga perjalanan tidak terganggu
malam dan siang, sedang pegerakan bumi oleh cuaca dingin. Sedang pada musim
pada orbitnya untuk mengelilingi matahari dingin, mereka memilih untuk berdagang ke
menyebabkan perbedaan rentang waktu arah selatan, yang cuacanya lebih hangat.
malam dan siang yang tidak sama pada Allah menggambarkan hal ini dalam Surah
waktu-waktu tertentu. Seperti diketahui Quraisy/106:1-2:
bahwa bumi mengelilingi matahari telah
menyebabkan perubahan letak dan jaraknya
dari matahari. Kadang-kadang benda ini
berada di tengah belahan bumi (katulistiwa),
kadang-kadang di selatan atau di utaranya.
Bila matahari di bagian utara, maka belahan
bumi di wilayah itu akan terkena sinar Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu)
kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan
yang lebih banyak, sehingga siang hari musim panas. (Quraisy/106: 1-2)
terasa lebih panjang dari malamnya. Pada
puncaknya siang dapat terjadi selama 16 jam Segala sesuatu yang dicipta Allah pasti
dan malam hanya 8 jam. Sedang di belahan ada manfaatnya dan tidak ada yang sia-sia.
selatan terjadi sebaliknya, yaitu malam Demikian juga halnya dalam pergantian
lebih panjang dari siangnya. Sebaliknya, malam dan siang. Di antara manfaatnya,
bila matahari tampak di belahan selatan diciptakannya malam adalah untuk istirahat
katulistiwa, maka yang terjadi di bagian ini dan siang untuk beraktivitas, mencari
adalah kebalikan dari yang telah dijelaskan rezeki untuk memenuhi hajat hidup. Untuk
tadi, yaitu siangnya lebih panjang dari pada keperluan dirinya, manusia perlu bekerja
malam hari. Inilah yang dimaksud dengan dalam rangka mendapatkan rezeki, dan ini
memasukkan malam ke dalam siang dan dilaksanakan pada siang hari, ketika suasana
memasukkan siang ke dalam malam’. terang benderang. Namun demikian,
Sementara itu, selain berpengaruh manusia juga memerlukan istirahat, dan
pada panjang pendeknya waktu, peredaran waktu terbaik untuk ini adalah malam hari,
bumi mengelilingi matahari ini juga akan ketika suasana gelap. Istirahat ini diperlukan
Fenomena Alam 89

agar hari berikutnya mereka merasa segar gersang, tanpa air, dan mungkin saja akan
kembali, sehingga dapat menghadapi hari mudah terbakar. Akibat lain, makhluk
dan melaksanakan tugas dengan semangat hidup tidak akan dapat bertahan di
baru. Di antara ayat yang menegaskan daerah seperti ini. Sebaliknya, daerah
anugerah Allah ini adalah Surah Yūnus/10: yang membelakangi matahari, karena
67: bumi tidak berputar, akan terus-menerus
berada dalam kegelapan. Cuaca menjadi
dingin dan semakin dingin. Air akan
membeku dan tidak dapat dimanfaatkan
oleh makhluk hidup. Akibat lebih
jauh, kehidupan akan musnah. Karena
itu, dengan berputarnya bumi pada
porosnya, yang mengakibatkan terjadinya
Dialah yang menjadikan malam bagimu agar kamu pergantian malam dan siang, mempunyai
beristirahat padanya dan menjadikan siang terang
pengaruh positif bagi kehidupan makhluk.
benderang. Sungguh, yang demikian itu terdapat
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang Pergantian malam dan siang yang
yang mendengar. (Yūnus/10: 67). secara terus menerus ini, merupakan
karunia Allah bagi semua makhluk. Dia
Pada ayat lain, Allah berfirman, Mahatahu akan keadaan makhluk-Nya,
karena Dia yang menciptakan. Dengan
ilmu-Nya itu, Allah mengetahui jika bumi
berhenti berputar, akibatnya adalah tidak
ada pergantian malam dan siang, maka
dipastikan makhluk akan punah. Karena
itulah, Allah menegaskan bahwa penetapan
Dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat, dan pergantian malam dan siang adalah
Kami menjadikan malam sebagai pakaian, dan Kami
benar-benar untuk kepentingan makhluk,
menjadikan siang untuk mencari penghidupan.
(al-Nabā’/78: 9-11) termasuk di antaranya manusia. Informasi
seperti ini dapat ditemukan pada Surah
Manfaat lain dari pergantian malam Ibrāhīm/14: 33:
dan siang adalah munculnya kehidupan
di bumi secara merata. Bila bumi tidak
berputar pada porosnya, maka bagian
yang menghadap matahari akan terus
berada dalam keadaan terang. Hal seperti
ini tentu akan berdampak negatif terhadap Dan Dia telah menundukkan matahari dan bulan
kawasan tersebut. Daerah yang terkena bagimu yang terus-menerus beredar (dalam
orbitnya); dan telah menundukkan malam dan siang
sinar matahari secara terus-menerus, bagimu. (Ibrāhīm/14: 33)
lama kelamaan akan menjadi kering,
karena semua cairan akan menguap. Ayat lain dengan penegasan yang
Pada akhirnya, daerah ini menjadi tandus, serupa adalah sebagai berikut:
Penciptaan Jagat Raya
90 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Demikian penjelasan tentang persoalan


yang berkaitan dengan pergantian malam
dan siang. Dalam hal ini terdapat petunjuk
tentang kekuasaan Allah yang telah
Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan ditetapkan bagi makhluk-Nya, kemudian
bulan untukmu, dan bin-tang-bintang dikendalikan merupakan fenomena alam yang selalu
dengan perintah-Nya. Sungguh, pada yang demikian dapat disaksikan. Apa yang diciptakan Allah
itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran
selalu sarat dengan makna dan manfaat
Allah) bagi orang yang mengerti. (an-Na♥l/16: 12)
bagi makhluk, sehingga dari sini dapat pula
dijelaskan betapa Allah Mahakasih terhadap
seluruh makhluk.

Kajian Astronomis

SIANG DAN MALAM silih berganti. Secara mempergunakan sebuah bola dan lampu.
sederhana orang akan berkata bahwa Jika bola dihadapkan ke arah lampu lalu
malam dan siang terjadi karena terbit dan diputar, maka akan terlihat kejadian yang
terbenamnya matahari. Siang terjadi karena berbeda. Lampu diumpamakan sebagai
matahari menerangi bumi. Dan malam terjadi matahari yang menyinari bola bumi.
karena cahaya matahari telah menghilang. Bagian bola yang menghadap lampu akan
Orang-orang dulu pernah berpikir menjadi terang, sedangkan bagian yang
bahwa terbit dan terbenamnya matahari membelakanginya terlihat gelap. Ketika
disebabkan oleh peredaran matahari bola diputar bagian terang dan gelap akan
mengitari bumi. Ternyata pendapat demikian bergeser dan menunjukkan pergantian
ini salah. Matahari tidak mengitari bumi, keadaannya. Begitu pulalah proses
tetapi sebaliknya, bumilah yang mengitari terjadinya malam dan siang.
matahari. Hasil-hasil pengamatan bumi dari Perputaran bumi disebut juga rotasi
angkasa luar dengan menggunakan pesawat bumi. Akibat rotasi bumi itu, bukan hanya
antariksa menunjukkan dengan jelas bahwa matahari yang terlihat terbit dan terbenam
bumi kita ini bulat dan selalu berputar. tetapi juga semua benda-benda langit. Bulan
Bagian dari bumi yang menghadap matahari dan bintang-bintang tampak terbit dari timur
menjadi daerah terang, dan bagian bumi dan terbenam di sebelah barat. Bintang-
yang membelakangi matahari menjadi gelap. bintang sebenarnya kedudukannya di langit
Kawasan yang terang disebut siang, yang tidak terlalu berubah. Hanya karena rotasi
gelap disebut malam. bumi itulah maka bintang-bintang tampak
Untuk mengetahui secara jelas tentang bergerak dari timur ke barat.
perputaran bumi dan terjadinya malam dan Pada waktu siang, cahaya matahari
siang, dapat dibuktikan dengan percobaan sangat terang sehingga bintang-bintang
Fenomena Alam 91

tidak terlihat. Yang terlihat hanya matahari. adalah waktu dari saat matahari terbit
Pada pagi hari, bulan bisa nampak, tetapi sampai matahari terbit berikutnya. Pada
terlihat pucat, tidak bercahaya. Dengan waktu orang mulai mengenal jam sebagai
terbenamnya matahari, hari mulai gelap. penanda waktu, maka ditentukan bahwa
Bintang-bintang sedikit demi sedikit mulai satu hari adalah 24 jam. Satu jam sama
tampak. Makin malam bintang yang dapat dengan 60 menit. Sedangkan satu menit
dilihat semakin banyak dan tampak semakin adalah 60 detik. Dalam kenyataannya,
terang. Bulan pun makin bercahaya. Allah jangka waktu sejak matahari terbit sampai
yang menjadikan bumi berotasi hingga terbit berikutnya tidak selalu tepat 24 jam.
malam dan siang datang silih berganti. Kadang-kadang lebih dari 24 jam, kadang-
Matahari, bulan, dan bintang-bintang kadang kurang dari 24 jam. Tetapi, bila
tampak terbit dan terbenam disebabkan diambil rata-ratanya dalam satu tahun akan
karena perputaran bumi pada sumbunya. didapatkan angka 24 jam itu. Kini, ketika
Orang-orang sejak zaman dahulu kala jam sudah begitu populer, penentuan
menjadikan malam dan siang sebagai ukuran waktu tidak lagi dengan cara melihat
waktu, karena jam belum dikenal pada saat itu. posisi matahari, tetapi cukup melihat arloji.
Hanya tanda-tanda di alam yang bisa dijadikan Bahkan dengan ilmu pengetahuan dan
sebagai penanda waktu. Malam dan siang teknologi semakin maju, saat-saat matahari
jelas bedanya, gelap dan terang. Jadi, bisa terbit dan terbenam bisa juga dihitung
dijadikan ukuran. Dalam kehidupan sehari- dengan menggunakan komputer, termasuk
hari kini pun ukuran itu masih digunakan. Kita jadwal salat. Allah berfirman:
kenal sebutan: «sehari», «semalam», atau
«sehari semalam», dan sebagainya.
Dalam hadis pun Nabi memberikan
petunjuk tentang waktu salat dengan
memberikan tanda-tanda dari alam. Waktu
salat Subuh itu dimulai dari munculnya cahaya
fajar di ufuk timur, dan berakhir pada waktu
matahari terbit. Waktu salat Zuhur dimulai
ketika matahari lingsir, yaitu mulai condong
ke barat. Bila panjang bayangan suatu benda,
misalnya tongkat, yang ditegakkan di tanah
sama dengan panjang tongkatnya itu, maka
berarti telah masuk waktu salat Ashar. Waktu Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari, demi
bulan apabila mengiringinya, demi siang apabila
salat Magrib bila matahari telah terbenam. Bila menampakkannya, demi malam apabila menutupinya
cahaya merah di ufuk barat mulai hilang, itulah (gelap gulita), demi langit serta pembinaannya
tandanya awal waktu salat Isya. Semua tanda- (yang menakjubkan), demi bumi serta
tanda penunjuk waktu salat itu sebenarnya penghamparannya, demi jiwa serta penyempurnaan
(ciptaan)nya, maka Dia mengilhamkan kepadanya
berdasarkan posisi matahari di langit. (jalan) kejahatan dan ketakwaannya, sungguh
Keberulangan penampakan matahari beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu),
dijadikan alat penentuan waktu. Satu hari dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.
(asy-Syams/91:1-10)
Penciptaan Jagat Raya
92 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Bila kita baca dan renungkan ayat-ayat dibandingkan dengan langit yang luas.
pendek dari Surah asy-Syams tersebut, Demikian pula pola pikir yang nisbi akan
terasa ada nuansa ‘psiko-astronomis’ membawa kita sampai pada kesimpulan
yang sangat kuat. Allah bersumpah untuk diri kita kecil, lemah, miskin, bodoh, atau
menjadi perhatian hamba-hamba-Nya terhina bila kita menyadari ada yang lebih
dengan menyebut fenomena-fenomena besar, lebih kuat, lebih kaya, lebih pandai,
astronomis yang diakhiri dengan fenomena dan lebih terpuji.
kejiwaan. Banyak makna bisa diungkap dari Itulah ‘psiko-astronomis’ dari fenomena
fenomena astronomis tentang terbitnya matahari. Memang, fenomena alam dengan
matahari itu yang mungkin jarang kita proses spesifik yang disebut di dalam Surah
renungkan dengan saksama. Misalnya, asy-Syams di atas, kaya akan pelajaran
matahari sesaat setelah terbit yang disebut untuk direnungkan. Matahari sebagai
di awal surah. objek sentral pada empat ayat pertama
Matahari di kaki langit tampak lebih tampaknya dijadikan perlambang untuk
besar daripada ketika berada di atas kepala. perenungan. Matahari memberikan sinar
Padahal, ukuran besaran matahari itu tidak pada bulan yang mengiringinya sehingga
berubah. Yang menyebabkan tampak manusia bisa menentukan penanggalan
berubah adalah efek refraksi atmosfer. Qamariyah. Matahari memberikan cahaya
Maka matahari tampak sedikit lonjong. terang dan kehangatan pada siang hari
Besarnya sekitar setengah derajat atau sehingga manusia bisa beraktivitas.
kira-kira setengah lebar ujung telunjuk Matahari bersembunyi di balik horizon pada
bila direntangkan ke depan sepanjang malam hari agar manusia bisa beristirahat
lengan. Pola pikir manusia yang bersifat dengan tenang.
nisbi menyebabkan kesan besarnya Perenungan fenomena alam
matahari di kaki langit seperti demikian. semestinya membimbing ke arah penyucian
Ketika itu matahari tampak besar karena jiwa dan menyadari kenisbian manusia. Sifat
dibandingkan dengan latar depan dan sikap takabur merupakan pengotor
pepohonan, bangunan, atau benda lainnya jiwa yang bisa muncul dalam bentuk sikap
yang tampak kecil di kejauhan. Demikianlah, otoriter, diskriminatif, dan menindas. Imam
jiwa manusia cenderung merasa diri besar, al-Gazālī pernah berpesan, "jadilah Muslim
kuat, kaya, pandai, atau terhormat karena seperti matahari." Ia bersinar karena kualitas
membandingkannya dengan yang kecil, pribadinya. Dan ia mampu menerangi
lemah, miskin, bodoh, atau jelata. Matahari dan menghangatkan sekitarnya. Mampu
ketika tengah hari tampak kecil karena memberi manfaat bagi masyarakatnya.
Gambar 61
Serangkaian gambar matahari sesaat setelah terbit, tampak seolah lebih besar daripada saat berada di atas
saat tengah hari. Yang menimbulkan kesan demikian adalah kenisbian pola pikir manusia sendiri, bukan
karena perubahan ukuran piringan matahari. Matahari tampak besar karena objek latar depan seperti bukit
di pulau seberang tampak mengecil.

Pelajaran

1. Pergantian malam dan siang merupakan salah satu bukti kekuasaan


Allah. Dalam pergantian itu ditemukan banyak manfaat bagi semua
makhluk-Nya.
2. Dengan memperhatikan bukti-bukti itu, sudah selayaknya manusia
beribadah hanya kepada-Nya Yang Mahakuasa, dan bukan kepada
yang lain-Nya.
Penciptaan Jagat Raya
94 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

B. Perhitungan Waktu
Asy-Syamsu (‫)الشمس‬ Fenomena pergantian malam dan siang, seperti

yang telah diuraikan di atas, dapat dijadikan sebagai
pedoman untuk menentukan waktu. Karena matahari
Kata asy-syamsu disebut
sangat dominan dalam perannya pada planet-planet
dalam Al-Qur'an sebanyak
lain dan pada kehidupan bumi, maka pergerakannya
33 kali. Secara bahasa asy-
mengelilingi orbit dijadikan sebagai dasar perhitungan
syamsu berarti matahari,
waktu. Rentang waktu peredarannya dari titik awal
yaitu salah satu benda
pergerakan sampai kembali lagi ke titik semula disebut
langit yang memiliki
dengan istilah satu tahun. Kalender yang didasarkan
sinar sendiri. Keadaan
pada peredaran matahari mempunyai rentang waktu
ini membedakannya
satu tahun sama dengan 365 hari lebih sedikit. Karena
dari benda-benda langit
dasar perhitungannya adalah peredaran matahari,
lainnya. Kalau matahari
maka kalender yang menggunakan cara ini kemudian
memiliki sinar sendiri,
disebut dengan istilah solar system (sistem perhitungan
seperti pelita yang
waktu yang didasarkan pada peredaran matahari).
memancarkan sinar dari
Selain peredaran matahari, pergerakan bulan
api yang membakarnya,
juga bisa dijadikan sebagai dasar perhitungan tahun.
maka benda-benda langit
Kalender yang didasarkan pada peredaran bulan ini
lain, seperti bulan, bintang
disebut dengan istilah lunar system. Karena orbit
dan planet lain, hanya
peredaran bulan lebih pendek, maka rentang waktu
memantulkan cahaya yang
kalender bulan juga lebih pendek, satu tahun sama
berasal dari sinar matahari
dengan 355 hari lebih sedikit. Mengenai pergerakan
tersebut. Oleh karena itu,
bulan yang dapat dijadikan sebagai pedoman
dalam Al-Qur'an matahari
penghitungan waktu, Allah menegaskan sebagai
diberi sifat sebagai
berikut:
○iyā╨ dan bulan dengan
sebutan nūr. Hal ini untuk
membedakan sifat cahaya
yang dipancarkan oleh
kedua benda ini.

Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya,


dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu
mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah
tidak menciptakan demikian itu melainkan dengan benar. Dia
menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang
mengetahui. (Yūnus/10: 5)
Fenomena Alam 95

Tafsir

AYAT INI MENYEBUTKAN tentang Senada dengan itu, di ayat lain Allah
matahari dan bulan dan hal-hal lain menegaskan:
yang terkait. Di antara penjelasan yang
terkandung di dalamnya, ada tiga aspek
yang dapat disimpulkan, yaitu:
Pertama, dalam ayat ini Allah Dan di sana Dia menciptakan bulan yang bercahaya
menyebutkan perbedaan antara matahari dan menjadikan matahari sebagai pelita (yang
cemerlang). (Nū♥/71: 16)
dan bulan. Meskipun kedua benda langit ini
memancarkan cahayanya ke bumi, namun
sebutan cahaya untuk keduanya ternyata Kedua, penegasan Allah bahwa
berbeda. Matahari disebut sebagai ○iyā╨, matahari dan bulan selalu berada pada garis
karena memiliki sinar sendiri. Sinar edar tertentu dan tidak berubah. Yang tidak
ini sedemikian kuat, sehingga menjadi berubah bukan hanya orbit dari masing-
sumber panas, sumber tenaga, dan masing benda langit tersebut, tetapi juga
sumber kehidupan bagi semua makhluk. yang terkait dengan waktu tempuh yang
Dalam ilmu pengetahuan, disebutkan dilalui keduanya. Semua telah ditetapkan
bahwa cahaya matahari berasal dari reaksi dalam hukum Tuhan, sebagaimana yang
nuklir yang menghasilkan panas sangat ditegaskan dalam firman berikut ini:
tinggi dan cahaya yang terang benderang.
Sedang bulan disebut sebagai nūr, karena
pada hakikatnya sinarnya bukan berasal
dari dirinya, melainkan dari sinar matahari
yang kemudian dipantulkan.
Selain dengan sebutan ○iyā’, untuk
mengungkapkan adanya sinar mandiri,
matahari juga disebut dengan sifat sirāj.
Penyebutan demikian antara lain terdapat
Dia memasukkan malam ke dalam siang dan
pada Surah al-Furqān/125: 61, sebagai memasukkan siang ke dalam malam dan
berikut: menundukkan matahari dan bulan, masing-masing
beredar menurut waktu yang ditentukan. Yang
(berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, milik-
Nyalah segala kerajaan. Dan orang-orang yang kamu
seru (sembah) selain Allah tidak mempunyai apa-
apa walaupun setipis kulit ari. (F☼•ir/35: 13)

Peredaran matahari dan bulan terjadi


Mahasuci Allah yang menjadikan di langit gugusan
bintang-bintang dan Dia juga menjadikan padanya dalam rentang waktu yang telah ditentukan.
matahari dan bulan yang bersinar. (al-Furqān/25: 61) Keduanya bergerak dalam garis orbit yang
Penciptaan Jagat Raya
96 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

telah ditetapkan. Tidak satu pun di antara Ketiga, ketentuan Allah tentang garis
keduanya yang menyalahi ketentuan itu, edar yang teratur dari matahari dan bulan
sehingga yang satu tidak akan mendahuli dimaksudkan agar manusia mengetahui
lainnya. Dengan ketetapan ini, tabrakan perhitungan tahun dan ‘ilmu ♥isāb (ilmu
atau benturan antara keduanya tidak akan tentang penghitungan waktu yang
terjadi. Allah menegaskan hal ini dalam didasarkan pada posisi bulan atau matahari).
Surah Yāsīn/36: 40 berikut: Keterangan tentang posisi bulan yang
selalu berubah menunjukkan perjalanan
waktu. Setiap malam, bulan menempati
satu posisi, dan terus berubah pada malam-
malam berikutnya. Perubahan posisi
menyebabkan berubahnya bentuk bulan
Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan yang tampak. Fenomena ini merupakan
dan malam pun tidak dapat mendahului siang. tanda perhitungan waktu, dan juga untuk
Masing-masing beredar pada garis edarnya.
(Yāsin/36: 40)
penetapan waktu ibadah, seperti ibadah
haji, ibadah puasa, dan ibadah lainnya.
Orbit keduanya tunduk pada hukum Penegasan Allah tentang hal ini terdapat
yang telah ditetapkan Allah, yang oleh Isaac pada Surah al-Baqarah/2: 189 berikut:
Newton disebut hukum gravitasi. Ilmuwan ini
mengungkapkan penemuannya pada abad
18. Hukum ini sendiri menyatakan bahwa
terdapat gaya tarik-menarik antara dua benda
yang memiliki massa. Besarnya gaya tarik-
menarik ini berbanding lurus dengan massa
keduanya, dan berbanding terbalik dengan Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang
jarak antara keduanya. Hukum gravitasi bulan sabit. Katakanlah, “Itu adalah (penunjuk)
waktu bagi manusia dan (ibadah) haji.”
inilah, menurut para ilmuwan, yang dimaksud (al-Baqarah/2: 189)
dengan penundukan yang ditetapkan Allah.
Informasi mengenai hal ini, antara lain, Selanjutnya, dari penelitian ilmiah
terdapat pada Surah an-Na♥l/16: 12 berikut, ditemukan bahwa dari posisi pertama sampai
yang terakhir, bulan memerlukan waktu
tempuh sekitar 29 atau 30 malam. Rentang
waktu ini kemudian disebut sebagai satu
bulan. Dalam satu bulan, bulan hanya dapat
dilihat selama 27 atau 28 malam. Sedang pada
malam selebihnya, bulan tidak dapat dilihat.
Allah menyatakan hal ini sebagai berikut:
Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan
bulan untukmu, dan bintang-bintang dikendalikan
dengan perintah-Nya. Sungguh, pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi orang yang mengerti. (an-Na♥l/16: 12)
Fenomena Alam 97

Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi tepat seperti yang diinformasikan Al-Qur'an
bulan, sehingga (setelah ia sampai ke tempat pada Surah at-Taubah/9: 36, sebagai berikut:
peredaran yang terakhir) kembalilah ia seperti
bentuk tandan yang tua. (Yāsīn/36: 39)

Petunjuk Al-Qur'an tentang waktu


yang didasarkan pada peredaran matahari
dan bulan ini telah menghasilkan dua
sistem kalender yang sangat banyak
dipergunakan manusia. Namun demikian,
ternyata penetapan waktu ini tidak berhenti
pada penetapan kalender saja. Kelanjutan
petunjuk Al-Qur'an itu juga terkait dengan
jumlah bulan yang terdapat pada masing-
masing sistem kalender tersebut. Baik Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah
sistem kalender yang menggunakan dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan
peredaran matahari sebagai dasar Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan
bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah
perhitungan maupun yang menggunakan
(ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah
peredaran bulan, membagi tahun menjadi kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat)
dua belas. Pembagian demikian ternyata itu. (at-Taubah/9: 36)

Kajian Astronomis

ISLAM MENGAKUI matahari dan bulan kalau disebutkan bahwa satu tahun adalah
sebagai penentu waktu (al-An‘ām/6: 96 dan jangka waktu tempuh bumi mengelilingi
Yūnus/10: 5) karena keduanya mempunyai matahari satu putaran. Menurut perhitungan
periode peredaran yang teratur yang astronomi (ilmu bintang), bumi mengelilingi
dapat dihitung (ar-Ra♥mān/55: 5). Matahari matahari dalam waktu 365,2422 hari. Jadi
digunakan untuk penentu pergantian tahun kira-kira 12 bulan. Pada zaman dahulu orang
yang ditandai dengan siklus musim. Kegiatan menentukan jumlah hari dalam satu tahun
yang berkaitan dengan musim (seperti adalah 365 hari.
pertanian, pelayaran, perikanan, migrasi) Sejak tahun 45 SM (Sebelum Masehi),
lebih praktis menggunakan kalender Julius Caesar (seorang Kaisar Romawi)
matahari. Sedangkan bulan digunakan menetapkan satu tahun adalah 365,25 hari.
untuk perhitungan waktu berbasis tanggal Kelebihan 0.25 hari itu dibulatkan setiap
yang tampak perubahan hariannya. empat tahun menjadi tambahan satu hari
Satu tahun adalah jangka waktu antara pada bulan Februari menjadi 29 hari. Ini
musim hujan sampai musim hujan atau yang disebut tahun kabisat atau tahun
musim panas ke musim panas berikutnya. panjang. Tahun kabisat ini ditentukan terjadi
Karena musim ditentukan oleh peredaran bila angka tahunnya habis dibagi 4, misalnya
bumi mengelilingi matahari, maka lebih tepat 1980. Cara ini disebut cara Julius.
Penciptaan Jagat Raya
98 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Karena ketidaktepatan panjang Namun, kalender matahari tidak


hari dalam satu tahun itu dengan yang bisa menentukan pergantian hari dengan
sebenarnya mengakibatkan musim cermat. Padahal untuk kegiatan ritual agama
makin lama makin bergeser. Sebenarnya diperlukan kepastian harinya. Maka, demi
perbedaannya sangat kecil hanya 365,2500 - ketepatan waktu untuk kegiatan agama,
365,2422 = 0.0078 hari. Tetapi dalam jangka kalender bulan (qamariyah) digunakan.
ratusan tahun perubahan musim itu makin Pergantian hari pada kalender qamariyah
terasa, terutama di Eropa yang mengenal mudah dikenali hanya dengan melihat
empat musim, yaitu musim bunga (semi), bentuk-bentuk bulan. Hilal pada saat
musim panas, musim gugur, dan musim magrib menunjukkan awal bulan. Setiap
dingin. Musim bunga yang biasanya mulai hari bulan sabit semakin tebal dan posisinya
25 Maret setelah ratusan tahun berubah pun makin tinggi, bergeser ke arah timur 12
menjadi 21 Maret. Ini diketahui pada tahun derajat, kira-kira selebar kepalan tangan bila
325 M. direntang ke depan. Bulan setengah pada
Kesalahan perhitungan tahun yang saat magrib menunjukkan tanggal 7 atau
diketahui tahun 325 M itu dibiarkan saja. 8 (tergantung pengamatan hilalnya). Dan
Hanya disepakati bahwa musim bunga bulan purnama menunjukkan tanggal 14
ditetapkan tanggal 21 Maret. Akibatnya, atau 15 (tergantung pengamatan hilalnya).
pada tahun 1582 musim bunga makin Fase-fase bulan jelas, karena perubahannya
bergeser lebih jauh lagi menjadi tanggal dari bentuk sabit sampai kembali menjadi
11 Maret. Kali ini dilakukan perbaikan yang sabit lagi (Yāsīn/36: 39).
dikenal sebagai perbaikan Gregorius. Hilal atau bulan sabit pertama yang
Perbaikan itu bertujuan mengembalikan bisa diamati digunakan sebagai penentu
musim bunga ke tanggal 21 Maret. Ini permulaan bulan. Fenomena ini juga
dilakukan dengan membuat lompatan dari dipakai untuk menentukan waktu ibadah.
tanggal 4 Oktober 1582 (hari Kamis) menjadi Perubahan yang jelas dari hari ke hari
tanggal 15 Oktober (hari Jumat). Jadi pada menyebabkan bulan dijadikan penentu
tahun 1582, tanggal 5 - 14 Oktober tidak ada. waktu ibadah yang baik. Bukan hanya umat
Perbaikan Gregorius itu juga Islam yang menggunakan bulan sebagai
menetapkan bahwa satu tahun berjumlah penentu waktu kegiatan ritual keagamaan.
365,2425 hari. Gregorius menghilangkan Umat Hindu menggunakan bulan mati
tahun kabisat setiap empat abad (400 sebagai penentu hari Nyepi. Umat Budha
tahun). Jadi, cara baru itu menetapkan menggunakan bulan purnama sebagai
bahwa tahun kabisat terjadi apabila angka penentu waktu Waisak. Umat Kristiani
tahunnya habis dibagi empat, kecuali kalau menggunakan purnama pertama setelah
angka tahun itu kelipatan 100 harus habis vernal equinox (21 Maret) sebagai penentu
dibagi 400. Misalnya, tahun 1700, 1800, hari Paskah, yaitu hari Ahad pertama setalah
dan 1900 walaupun habis dibagi 4, tidak purnama tersebut.
dianggap sebagai tahun kabisat karena Rasulullah memberi pedoman praktis
tidak habis dibagi 400. Tahun 2000 adalah tentang penggunaan hilal sebagai penentu
tahun kabisat. waktu: “Berpuasalah bila melihatnya (hilal)
Fenomena Alam 99

dan beridul fitri-lah bila melihatnya, bila Rasul. Hisab pun dijamin eksistensinya,
tertutup awan sempurnakan bulan Sya’ban karena Allah menjamin peredaran bulan dan
30 hari” (Riwayat al-Bukhārī dan Muslim). matahari dapat dihitung (ar-Ra♥mān/55:
Dan dalam hadits lain, “Bila tertutup awan 5). Sumber perbedaan terletak pada
perkirakan” (Riwayat Muslim). Karena keterbatasan manusia dalam mengatasi
umur bulan rata-rata 29,53 hari, satu bulan kendala atmosfer bumi dan batas kepekaan
hanya mungkin 29 atau 30 hari. Karena itu mata manusia. Keberhasilan ru'yah
mudah diperkirakan, atau untuk amannya tergantung kondisi atmosfer. Akurasi hisab
genapkan (istikmāl) saja menjadi 30 hari. terbentur pada formulasi faktor atmosfer
Pedoman yang diberikan Rasulullah bumi untuk kriteria hilal agar teramati.
sangat sederhana. Karena memang Allah Tidak ada superioritas di antara keduanya.
dan Rasulnya tidak hendak menyulitkan Superioritas justru sering muncul dari para
ummatnya. “Allah menghendaki kemudahan penggunanya.
bagimu, bukan menghendaki kesulitan” (al- Jadi, secara umum alasan utama
Baqarah/2: 185). Karena dalam pelaksanaan dipilihnya kalender qamariyah (kalender
ibadah puasa, Allah memberikan keringanan- berdasarkan peredaran bulan) -- walau tidak
keringanan bagi yang mengalami kesulitan dijelaskan secara eksplisit di dalam Hadis
(sedang sakit atau dalam perjalanan), maka maupun Al-Qur'an -- nampaknya karena
mestinya dalam penentuan waktunya pun alasan kemudahan dalam penentuan awal
tidak dikehendaki adanya kesulitan. bulan dan kemudahan dalam mengenali
Kini penentuan awal bulan tidak tanggal dari perubahan bentuk (fase)
terbatas hanya dengan ru'yatul-hilāl atau bulan. Ini berbeda dari kalender syamsiyah
pengamatan terhadap hilal. Ada alternatif (kalender matahari) yang menekankan
lain yang juga sederhana, yaitu ♥isāb atau pada keajegan (konsistensi) terhadap
perhitungan astronomi. Berdasarkan perubahan musim, tanpa memperhatikan
pengalaman ratusan tahun, keteraturan tanda perubahan hariannya.
periodisitas fase-fase bulan diketahui Dalam perkembangannya saat ini,
dengan baik. Lahirlah ilmu hisab, yaitu ternyata penentuan awal Ramadan dan hari
ilmu untuk menghitung posisi bulan dan raya tidak lagi dapat dikatakan mudah. Dari
matahari. Akurasinya terus ditingkatkan, segi teknis ilmiah, sebenarnya penentuannya
hingga ketepatan sampai detik dapat memang mudah karena merupakan bagian
dicapai. Ketepatan penentuan waktu ilmu eksakta. Tetapi dalam penerapannya di
gerhana matahari, yang hakikatnya ijtimak masyarakat susah, karena menyangkut faktor
(segaris bujurnya bulan dan matahari) yang non-eksakta, seperti perbedaan mazhab
teramati, sampai detik-detiknya, merupakan hukum, antara lain ada yang menganggap
bukti yang tak terbantahkan bahwa ilmu hisab tidak sah, perbedaan ma•la‘ (terkait
♥isāb itu dapat menetapkan waktu dengan dengan daerah berlakunya suatu kesaksian
tepat. hilal) dan kepercayaan kepada pemimpin
♦isāb dan ru'yah punya kedudukan umat yang tidak tunggal.
sejajar. Ru'yah harus tetap digunakan karena Dalam kalender qamariyah, satu tahun
ru'yah adalah cara sederhana yang diajarkan tetap 12 bulan. Karena rata-rata jumlah hari
Penciptaan Jagat Raya
100 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

dalam satu bulan qamariyah itu 29,53 hari, Ketika bangun, mereka tidak tahu
maka jumlah satu tahun hanya 354,36 hari. pasti berapa lama telah tertidur. Ada yang
Ini berarti lebih pendek 10,8 hari daripada berpendapat hanya sehari, yang lain mengira
kalender syamsiyah. Itulah sebabnya hanya setengah hari. Tetapi mereka tidak
awal puasa Ramadan dan hari raya selalu suka berdebat, mereka bersepakat bahwa
bergeser sekitar 11 hari lebih awal dibanding hanya Allah yang tahu hal yang sebenarnya.
dengan tahun syamsiyah. Misalnya, Idul Fitri Kemudian seorang di antaranya diutus
tahun 1430 H/2009 jatuh pada tanggal 20 pergi ke kota untuk mencari makanan dan
September 2009, pada tahun 1431 H/ 2010 dipesankan agar berhati-hati. Mereka masih
M akan bergeser sekitar 11 hari lebih awal berpikir zamannya belum berubah. Ternyata
menjadi sekitar tanggal 10 September 2010. semuanya telah berubah sama sekali. Uang
Dengan cara ini, kita bisa memperkirakan yang ia bawa sudah tidak berlaku lagi dan
hari raya tahun mendatang dengan pakaian yang dipakainya sudah berbeda
mengurangkan 10 - 11 hari. sekali dengan model pakaian di kota.
Ada hal yang menarik dalam kisah Sebenarnya berapa lama mereka
A☺♥ābul-Kahfi terkait dengan bilangan tertidur di gua? Allah menjelaskan bahwa
tahun qamariyah dan tahun syamsiyah. sebenarnya mereka tinggal di gua selama
Kisah A☺♥ābul-Kahfi (penghuni gua) yang 300 tahun dan ditambah 9 tahun. Apa
disebut di dalam Al-Qur’an pada Surah maksudnya? Ternyata, angka itu bisa
al-Kahf/9:26 memang menarik, tetapi difahami sebagai 300 tahun menurut
masih penuh misteri. Hanya Allah yang kalender syamsiyah atau 309 tahun
tahu hal sebenarnya. Di sini hanya akan bila menghitungnya menurut kalender
diulas sisi ilmiahnya saja, berkaitan dengan qamariyah.
perhitungan tahun. Satu tahun kalender syamsiyah berarti
A☺♥ābul Kahfi adalah beberapa jangka waktu bumi mengelilingi matahari,
pemuda yang mengimani Allah sebagai 365,24 hari. Ini berarti selama 300 tahun
Tuhan semesta alam. Jumlahnya mungkin syamsiyah itu lamanya 300 x 365,24 hari =
tujuh orang, ditambah seekor anjing 109.572 hari. Satu tahun qamariyah berarti 12
yang menemani mereka. Ada pula yang bulan. Sedangkan satu bulan adalah jangka
berpendapat tiga atau lima orang. Ketika waktu sejak purnama sampai purnama
itu sebagian besar warga masyarakat masih berikutnya, yaitu 29,53 hari. Jadi satu tahun
musyrik, menyembah sesembahan selain qamariyah = 12 x 29,53 hari = 354,56 hari.
Allah. Rajanya sangat kejam kepada orang- Dengan demikian, lama mereka tidur di gua
orang yang beriman kepada Allah. Karena = 109.572 hari = 109.572/354,56 tahun = 309
itu mereka (A☺♥ābul-Kahfi) melarikan diri tahun qamariyah.
ke sebuah gua. Di sana Allah menidurkan
mereka lama sekali.
Fenomena Alam 101

Gambar 62
Peredaran bumi mengitari matahari menentukan perubahan musim karena sumbu rotasi bumi miring
terhadap garis vertikal. Peredaran bumi mengitari matahari ini menentukan waktu tahunan yang setara
dengan 12 bulan.

Gambar 63
Bulan yang bergerak pada
orbitnya ketika mengelilingi
bumi. Orbit bulan berbentuk
elip, sehingga jaraknya dengan
bumi selalu berubah-ubah
sesuai dengan garis edar
tersebut. Gaya tarik bulan
memberikan pengaruh pada
bumi, yaitu terjadinya pasang
naik dan pasang surut pada
permukaan laut. Karena letak
bulan yang selalu berubah,
maka permukaan laut juga
berubah sesuai dengan jarak
bulan dari bumi.
Penciptaan Jagat Raya
102 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Gambar 64
Peredaran bulan mengitari bumi menyebabkan bulan tampak berubah-ubah.
Fenomena Alam 103

G a m b a r 65, 66
Hilal, bulan sabit pertama, menjadi penentu awal bulan qamariyah.
Bentuknya yang sangat tipis dan redup menjadikannya sulit
diamati, sekaligus menjadi tantangan bagi semua pihak untuk
mencarinya. Bukan sekadar untuk alasan syariat, tetapi juga untuk
kepentingan ilmu pengetahuan dan kegemaran fotografi astronomis
(astrophotography) dalam mengabadikan fenomena alam.

Pelajaran
Pergantian siang dan malam, peredaran
matahari dan bulan, serta hal lainnya
merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah.
Pergerakan matahari dan bulan itu juga
ditetapkan sebagai dasar perhitungan waktu
yang sampai saat ini terus diikuti.
Penciptaan Jagat Raya
104 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

C. Isyarat Adanya Kehidupan


Di Luar Bumi
Pada paparan sebelumnya diungkapkan bahwa bumi
merupakan tempat tinggal dari makhluk hidup. Pernyataan
Dābbah (‫)دابة‬ ini didasarkan pada analisis biologis alamiah tentang
sesuatu yang diperlukan oleh makhluk hidup agar
keberadaannya dapat terus berkelanjutan. Misalnya, Allah
Kata dābbah berasal dari kata
menegaskan bahwa kehidupan itu terwujud karena adanya
kerja dabba-yadibbu yang
air (lihat Surah al-Anbiyā'/21: 30). Menurut penelitian,
artinya berjalan secara pelan,
sejauh ini bumi merupakan planet yang mengandung air.
merangkak, merayap, atau
Sementara di planet lain, keadaan serupa dengan bumi
melata. Dābbah secara umum
belum teridentifikasi secara jelas. Karena itu, tidak salah
digunakan untuk menyebut
bila dikatakan bahwa di bumi inilah makhluk hidup berada.
hewan sejenis serangga.
Selain itu, di planet bumi ini tersedia oksigen memadai
Dalam Surah an-Nūr/24: 45
yang diperlukan oleh semua makhluk hidup. Kenyataan ini
dijelaskan bahwa semua jenis
disebabkan banyaknya tumbuhan sebagai penghasil oksigen di
hewan berasal dari air. Ada
planet tersebut. Semakin jauh dari bumi, atau semakin ke atas,
di antaranya yang berjalan
maka kadar oksigen semakin menipis, sehingga hal ini akan
dengan perutnya, ada yang
menyebabkan sesaknya pernapasan. Fenomena demikian juga
dengan dua kakinya, dan
ditegaskan Allah dalam Al-Qur'an (lihat Surah al-An‘ām/6:125).
ada juga yang menggunakan
Dengan demikian, semakin menipisnya oksigen yang berfungsi
empat kaki atau lebih. Kata
untuk pernafasan dan salah satu sumber energi, akan
dābbah pada ayat ini disebut
menyebabkan semakin berkurangnya makhluk hidup. Dari
dengan bentuk nakirah, yang
keadaan seperti ini, dipastikan bahwa keberadaan makhluk
menyatakan keumumannya.
hidup di luar bumi langka, atau bahkan tidak ada sama sekali.
Namun demikian, sebelumnya
Namun demikian, ternyata tidak semua analisis
kata ini diawali dengan kata
yang didasarkan fakta ilmiah ini benar adanya. Allah
min yang berarti sebagian.
mengisyaratkan bahwa di luar bumi terdapat pula
Dengan demikian, yang
kehidupan dari makhluk yang telah diciptakan-Nya. Dalam
dimaksud dalam ayat ini
berbagai ayat Al-Qur'an, informasi seperti ini disebutkan
adalah bahwa di antara langit
dengan jelas, sehingga kemungkinan adanya kehidupan
dan bumi ini juga terdapat
di luar planet yang kita tempati merupakan suatu hal yang
hewan yang merupakan
tidak dapat diingkari.
makhluk hidup.
Di antara ayat-ayat Al-Qur'an yang mengisyaratkan
adanya kehidupan di luar bumi adalah:
Fenomena Alam 105

Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah penciptaan langit dan bumi


dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia
Mahakuasa mengumpulkan semuanya apabila Dia kehendaki. (asy-Syūrā/42: 29)

Tafsir
AYAT INI MENJELASKAN bahwa sebagian Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air,
dari tanda-tanda kekuasaan Allah adalah maka sebagian ada yang berjalan di atas perutnya
penciptaan langit dan bumi, serta makhluk dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang
sebagian (yang lain) berjalan dengan empat
hidup yang tersebar di antara keduanya. kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki.
Pernyataan ini secara jelas menegaskan Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
bahwa ada makhluk di luar planet bumi, yaitu (an-Nūr/24: 45)
yang terdapat di antara langit dan bumi.
Makhluk-makhluk hidup itu tersebar di mana Istilah “tujuh langit” yang disebut
saja. Dengan demikian, ungkapan bahwa dalam berbagai ayat Al-Qur'an, (lihat bab
kehidupan itu hanya terdapat di bumi menjadi I) maknanya adalah benda-benda langit
terbantahkan. yang jumlahnya tak terhitung banyaknya.
Sejumlah ilmuwan telah menemukan Sebagian ilmuwan berpendapat bahwa
adanya kehidupan di luar bumi. Di keadaan bumi adalah seperti itu pula.
antaranya adalah temuan para peneliti Dalam kaitan ini, pengertian yang dapat
NASA (Badan Antariksa Amerika Serikat) disimpulkan adalah bahwa di antara
yang menyatakan tentang adanya bintang-bintang yang miliaran itu bisa jadi
kehidupan mikroskopis di planet Mars, terdapat planet dengan karakteristik mirip
sekitar tiga miliar tahun yang lalu. Selain bumi. Jumlah planet semacam ini mungkin
itu, juga pernah dikemukakan temuan dari juga banyaknya tak terhitung. Planet-
pengindraan yang dilakukan pesawat ruang planet seperti ini mungkin pula dihuni oleh
angkasa Galileo yang menegaskan adanya makhluk hidup. Isyaratnya disebutkan pada
laut yang berwarna merah di bawah lapisan beberapa ayat berikut. Makhluk tersebut
yang terdapat di planet Jupiter. Adanya laut sejenis manusia karena disebut dengan kata
dan es mengisyaratkan adanya air. Allah ganti man (siapa), tetapi pasti bukan jin
menegaskan hal ini dalam Surah an-Nūr/24: atau malaikat, karena ada bayang-bayang
45 berikut: mereka.
Selain informasi di atas, Al-Qur'an juga
mengisyaratkan bahwa makhluk-makhluk
hidup (man) itu bertasbih kepada Allah.
Ini mengisyaratkan bahwa yang memuji
tidak saja makhluk yang ada di bumi, tetapi
juga makhluk yang tinggalnya di luar bumi.
Makhluk-makhluk itu tersebar di seantero
alam raya ini. Mereka semua memuji dan
Penciptaan Jagat Raya
106 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

mensucikan-Nya. Tuhan mengisyaratkan Telah diketahui bahwa di ruang


kenyataan ini dalam Surah an-Nūr/24 ayat angkasa terdapat miliaran galaksi yang
41: terbentuk dari bintang atau planet yang
tidak terhitung jumlahnya. Setiap gugusan
bintang ini tentu memiliki karakter-karakter
yang serupa antara yang satu dengan
lainnya, walaupun mestinya keadaan itu
tidak persis sama. Karena itu, adanya planet-
planet yang keadaannya serupa dengan
bumi merupakan suatu keniscayaan yang
Tidakkah engkau (Muhammad) tahu bahwa kepada
Allah-lah bertasbih apa yang di langit dan di bumi, tidak diragukan. Dengan demikian, adanya
dan juga burung yang mengembangkan sayapnya. kehidupan di tempat-tempat tersebut
Masing-masing sungguh, telah mengetahui (cara) sangat memungkinkan.
berdoa dan bertasbih. Allah Maha Mengetahui apa
Pertanyaan lain yang muncul dari isyarat
yang mereka kerjakan. (an-Nūr/24: 41)
adanya kehidupan di luar bumi adalah apakah
Dalam ayat lain disebutkan hal senada ada kemungkinan manusia atau makhluk
sebagai berikut, lainnya bertemu dengan ciptaan Tuhan yang
ada di luar bumi? Jawaban dari pertanyaan
ini adalah bahwa pertemuan atau melihat
mereka itu merupakan suatu kemungkinan
yang besar. Dugaan ini didasarkan pada
kenyataan bahwa makhluk hidup itu selalu
Dan semua sujud kepada Allah baik yang di langit dinamis. Mereka selalu bergerak dan memiliki
maupun yang di bumi, baik dengan kemauan sendiri sifat rasa ingin tahu. Dengan karakter seperti
maupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayang ini dapat disaksikan bagaimana hewan di
mereka, pada waktu pagi dan petang hari.
(ar-Ra‘d/13: 15) bumi, baik yang ada di daratan, lautan ataupun
di udara, selalu bergerak, baik dalam kaitan
Uraian di atas mengisyaratkan adanya untuk mencari makan, tempat, atau lainnya.
kehidupan di luar bumi. Sejalan dengan Demikian juga halnya dengan manusia.
hal itu, Al-Qur'an secara tegas telah Makhluk ini selalu dinamis, bergerak dan
menginformasikannya, sehingga secara terus berinisiatif untuk mencari tahu segala
agamis kenyataan ini tidak perlu diragukan. sesuatu yang ada di sekitarnya. Dari fakta ini
Bila fenomena ini memang yang disepakati, dapat dianalogikan bahwa makhluk hidup di
maka muncul pertanyaan tantang lokasi luar sana juga berkarakter seperti yang ada di
tempat makhluk-makhluk itu tinggal. Dugaan bumi. Sikap dinamis ini tentu akan mendorong
awal dari jawabannya adalah bahwa makhluk- mereka untuk mengembangkan pengetahuan
makhluk itu adanya di planet-planet yang dan wawasannya. Suatu saat, sifat seperti ini
tersebar di ruang angkasa luas di luar bumi. sangat mungkin akan menyebabkan mereka
Tempat-tempat tersebut mesti mengandung berkelana dan bertemu dengan makhluk
beragam hal yang diperlukan bagi bumi.
terwujudnya kehidupan, seperti air, oksigen, Sejalan dengan uraian di atas, Al-
bahan makanan, dan lain sebagainya. Qur'an menegaskan bahwa suatu saat
Fenomena Alam 107

Allah akan memperlihatkan tanda-tanda Pertama, yang dimaksud adalah seluruh


kekuasaan-Nya yang terdapat di seantero alam raya. Kedua, bahwa semua peristiwa
jagat raya. Informasi ini menegaskan terjadi dengan takdir Tuhan. Ketiga,
bahwa untuk menundukkan orang yang adanya penjagaan pada semua planet yang
ingkar, Dia akan menunjukkan keagungan bergerak pada orbit dengan stabil. Keempat,
dan kebesaran-Nya dengan menghadirkan semua tanda-tanda kekuasaan Allah yang
makhluk luar angkasa. Keberadaan mereka terdapat di langit, seperti matahari, bulan,
sebagai bukti bahwa Tuhan Mahamampu dan bintang-bintang. Kelima, jejak sejarah
untuk menciptakan apa saja. Al-Qur'an para pengingkar agama pada masa lalu.
mengisyaratkan fenomena ini pada Surah Namun demikian, arti yang paling umum
Fu☺☺ilat/41: 53 sebagai berikut: dipergunakan adalah seluruh alam raya.
Dengan pengertian seperti ini berarti
bahwa bukti-bukti kekuasaan Tuhan yang
terdapat di seluruh penjuru alam raya akan
ditampakkan pada makhluk-Nya, termasuk
manusia.
Sejalan dengan penjelasan di atas,
ayat ini menunjukkan bahwa kekuasaan
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda- Tuhan terdapat di segala penjuru yang ada
tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru dan
di jagat raya. Termasuk dalam cakupannya
pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi
mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Tidak adalah semua makhluk, baik yang ada di
cukupkah (bagi kamu) bahwa Tuhanmu menjadi bumi, maupun yang ada di luar bumi. Suatu
saksi atas segala sesuatu? (Fu☺☺ilat/41: 53) saat Allah pasti akan memperlihatkan apa
saja yang telah dicipta kepada makhluk
Kata āfāq merupakan bentuk jamak atau manusia yang ada di bumi. Dengan
(plural) dari ufuq. Dalam literatur tafsir, al- demikian, ada kemungkinan manusia
āfāq, yang hanya disebut sekali, sekurangnya bumi dapat melihat atau bertemu dengan
mengandung lima macam pengertian; makhluk luar angkasa.
Penciptaan Jagat Raya
108 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Kajian Astronomis

USAHA PENCARIAN makhluk hidup di Pengamatan dengan teleskop sejak lama


luar bumi pernah dilakukan, khususnya menunjukkan struktur permukaannya
mencari makhluk-makhluk cerdas. Maka tampak mempunyai banyak kanal, sehingga
muncullah SETI (Search for Extra Terrestrial diduga di sana ada air, unsur yang sangat
Intelligence) dan lahirlah cabang ilmu baru, vital bagi makhluk hidup.
Bioastronomi, hasil perkawinan Astronomi Hasil-hasil analisis data dari pengamatan
dan Biologi. International Astronomical pesawat antariksa yang dikirim ke sana
Union pun kini mempunyai komisi khusus mengungkapkan kanal-kanal itu menuju
yang menangani Bioastronomi ini. cekungan-cekungan kawah tumbukan atau
Sebenarnya kemungkinan adanya lembah yang kini tampak datar. Tampaknya
kehidupan di luar bumi, baik kehidupan endapan yang dibawa oleh air dari kanal-
primitif secara biologi maupun kehidupan kanal itu mendangkalkan kawah atau
tingkat tinggi, sudah banyak dipikirkan lembah itu. Bukti-bukti lain tentang adanya
oleh para ilmuwan dan juga orang awam air di masa lampau adalah banyaknya jumlah
sejak berabad-abad yang lalu. Baru tahun unsur Deteurium dibandingkan Hidrogen di
1960-an ilmuwan mulai memasuki tahap atmosfer Mars serta dataran kuno (berumur
eksperimental dalam usaha mencari 3,5 - 4,5 miliar tahun) mengalami degradasi
kehidupan di luar bumi. Beberapa pesawat berat.
antariksa, seperti Apollo, Viking, dan Mars juga mempunyai keunggulan
Venera, dikirimkan untuk mengidentifikasi daripada bumi dalam mengungkapkan
kemungkinan ada tidaknya kehidupan asal-usul kehidupan di tata surya. Mars
primitif di bulan dan planet lain di tata surya. adalah tempat terbaik mencari bukti-
Namun sejauh ini belum dijumpai adanya bukti awal kehidupan dan bagaimana
tanda-tanda kehidupan itu. Upaya mencari kehidupan itu mulai di atas planet. Mars
kehidupan di luar bumi difokuskan pada menyimpan batuan tua berumur lebih dari
pencarian tiga unsur penunjang kehidupan, 3,8 miliar tahun. Di bumi, menurut bukti yang
yaitu air, sumber panas, dan unsur organik. dikumpulkan Tim dari Institut Oseanografi
Beberapa pesawat mengorbit jarak dekat Scripps, menunjukkan bahwa kehidupan
sekitar planet untuk merekam tanda- telah ada pada saat batuan tertua terbentuk
tanda kehidupan itu dan beberapa lainnya (sekitar 3,8 miliar tahun yang lalu). Padahal
mendarat mengumpulkan dan meneliti kehidupan di bumi diduga mulai ada sejak
sampel tanahnya. 4 miliar tahun lalu. Jadi, sulit mencari bukti
Mars merupakan salah satu objek bentuk awal kehidupan di bumi.
penelitian yang menarik dalam mencari Missi Viking 1 dan 2 pada tahun 1970-
bukti-bukti kehidupan lain di alam semesta an bertujuan mencari bukti kehidupan di
ini. Mars adalah yang paling mirip dengan Mars, namun tidak menemukannya. Tetapi
bumi dibandingkan planet-planet lainnya. analisis kimia menunjukkan tanah itu relatif
Fenomena Alam 109

layak bagi kehidupan. Mungkin bukti-bukti dan kondisi lingkungan yang sama. PAH
kehidupan berada di bawah tanah yang bisa berasal dari penguraian bakteri. Juga
tidak terjangkau oleh penggalian Viking. ditemukan tabung-tabung renik yang
Mungkin juga metode pengujian kehidupan diduga mikrofosil, mirip nanobakteri di
yang digunakan Viking tidak tepat atau bumi.
Viking mendarat bukan pada tempat yang Saat ini diketahui sekurang-kurangnya
tepat. ada 12 meteorit yang berasal dari Mars.
Bukti awal kehidupan di Mars Tetapi baru ALH84001 yang diketahui paling
diumumkan pada 6 Agustus 1996, walau tua dan EETA79001 yang jauh lebih muda
masih menimbulkan perdebatan ilmiah. (berumur 200 juta tahun) yang mengandung
Tim peneliti Universitas Stanford dan NASA informasi tentang kehidupan di Mars masa
dipimpin David McKey mengumumkan bukti lalu. Pada kedua meteorit itu ditemukan
kemungkinan adanya kehidupan di Mars rendahnya nisbah isotop karbon 13 terhadap
sekitar 3,6 miliar tahun lalu. Meteorit yang karbon 12 pada mineral karbonat yang diduga
diberi kode ALH84001 (ditemukan tahun mengindikasikan bekas-bekas aktivitas
1984 di Allan Hills, Antartika) diyakini berasal kehidupan. Meteorit lainnya yang tergolong
dari Mars. Analisis kimia menunjukkan bahwa batuan muda masih diteliti ada tidaknya
meteorit itu berasal dari Mars, tidak mungkin informasi tentang kehidupan di Mars.
batuan bumi atau benda langit lainnya. Selain Kondisi Mars yang hangat dan berair
itu disimpulkan pula, sekitar 4 miliar tahun pada masa lalu berangsur berubah menjadi
lalu batuan itu mengalami tumbukan besar dingin dan kering. Hal ini disebabkan oleh
di permukaan Mars, tetapi batuan itu masih hilangnya atmosfer Mars akibat tumbukan
bertahan di permukaan Mars. Dijumpai juga meteorit dan pengikisan oleh angin matahari
adanya mineral karbonat yang berbeda karena tidak adanya medan magnet di
umurnya (berumur 1,8 - 3,6 miliar tahun) Mars. Hilangnya atmosfer menyebabkan
dengan umur batuannya (berumur 4,5 miliar menurunnya efek rumah kaca yang
tahun). Mineral karbonat itu berasal dari air menyebabkan Mars menjadi dingin. Saat
panas yang mengendap pada batuan itu. ini atmosfer Mars sangat tipis (5,6 mbar,
Sekitar 16 juta tahun lalu terjadi lagi tumbukan bandingkan dengan 1000 mbar di bumi)
meteorit di Mars yang melontarkannya ke terdiri dari karbondioksida. Tidak adanya
angkasa. Baru 13.000 tahun lalu batuan itu lapisan ozon menyebabkan leluasanya
jatuh di Antartika. sinar ultra violet (UV) yang berbahaya bagi
Bukti lain yang menimbulkan kehidupan mencapai permukaan Mars.
kontroversi adalah adanya mineral magnetit Suhu permukaannya sangat dingin (-173o
(besi oksida), besi sulfida, dan polycyclic sampai +17o C). Rendahnya tekanan udara
aromatic hydrocarbon pada ALH84001 dan suhu di permukaan Mars menyebabkan
yang diduga kuat bukan berasal dari reaksi hilangnya air cair di Mars.
kimia alami, tetapi melalui reaksi kimia yang Bila benar bukti-bukti pada ALH84001
melibatkan makhluk hidup (biogenik). Di adalah biogenik, maka ada tiga kemungkinan
bumi, bakteri bisa menghasilkan magnetit, penafsirannya. Pertama, kehidupan pernah
besi sulfida, dan karbonat pada satu tempat ada di Mars pada saat Mars masih hangat
Penciptaan Jagat Raya
110 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

dan basah, kemudian punah pada saat mengungkapkan bahwa Europa mempunyai
lingkungannya berubah. Kedua, kehidupan interior yang padat, hanya kulitnya yang
masa lalu tidak semuanya punah, tetapi berselubung es. Dari jarak jauh, permukaan
mungkin masih ada di beberapa daerah Europa tampak halus. Permukaan yang
yang masih hangat dan basah seperti di paling halus di antara semua anggota tata
bawah tanah atau di dekat gunung berapi surya. Pengamatan Pesawat Galileo atas
yang masih muda. Ketiga, mungkin juga Europa menggambarkan permukaannya
sejak dahulu Mars kering dan dingin, tetapi yang lebih rinci daripada data sebelumnya
kehidupan ada di daerah-daerah yang oleh pesawat Voyager pada tahun 1970-
basah dan hangat saja yang mungkin masih an. Gambar yang kirimkan menunjukkan
bertahan sampai sekarang. dataran beku yang penuh dengan retakan
Maka untuk mencari kehidupan di dan barisan bukit (ridge). Foto dari jaringan
Mars, baik yang telah punah maupun yang barisan bukit itu mirip dengan foto jaringan
masih ada, dipikirkan beberapa strategi jalan raya di kota besar.
baru. Pertama, pencarian di kawah yang Permukaan yang retak mirip
diduga sebagai tempat asal ALH84001. keadaannya dengan lautan Artik yang
Lokasi-lokasi potensial telah dipetakan selalu beku di kutub utara. Retakan itu
oleh pesawat-pesawat Viking dan Mariner telah terisi bahan-bahan berwarna gelap.
serta akan dilengkapi data terbaru dari Munculnya materi dari retakan permukaan
Mars Global Surveyor yang mencapai Mars es itu diduga menghasilkan barisan bukit
pada September 1997. Dr. Nadine Barlow di sekitarnya. Adanya retakan dan barisan
dari University of Central Florida yang bukit itu menunjukkan bahwa lempengan
meneliti 42.283 kawah tumbukan di Mars permukaan Europa mengalami perseran.
telah mengidentifikasi dua kawah yang Ini mirip pemisahan lempeng benua di
karakteristiknya sesuai dengan temuan dasar samudra di bumi. Langkanya kawah-
sifat-sifat ALH84001. Kedua, pencarian di kawah tumbukan meteorit menandakan
lingkungan air permukaan di masa lampau permukaannya relatif muda, “hanya”
seperti danau atau laut kering atau sumber- sekitar 30 juta tahun. Artinya, ada aktivitas
sumber air hangat yang masih ada seperti yang mengubah permukaannya dengan
mata air panas di sekitar gunung berapi. menggantinya dengan timbunan materi-
Ketiga, pencarian di bawah tanah yang materi baru. Karenanya perbedaan
mengandung air yang mungkin menjadi kerapatan jumlah kawah tumbukan bisa
tempat kehidupan masa kini. Tetapi saat menunjukkan adanya perbedaan umur
ini belum ada instrumen yang mampu geologi permukaannya. Tetapi mungkin
mengidentifikasikannya dan mulai dikaji pula hilangnya kawah-kawah tumbukan itu
pengembangannya. hilang tersapu erosi air yang mengalir ribuan
Ada satelit lain yang menarik diteliti atau jutaan tahun lalu, ketika permukaan
potensi unsur kehidupannya, yaitu Europa masih hangat.
Europa, satelitnya planet Jupiter. Dengan Pada barisan bukit di permukaan yang
diameternya 3.138 km, Europa sedikit lebih termuda yang dipotret pada jarak hanya
kecil daripada bulan kita. Analisis geologinya 3400 km, terlihat noktah seperti aktivitas
Fenomena Alam 111

gunung berapi dingin (cryovulcanism) merupakan medan perburuan makhluk hidup


yang mungkin melemparkan es dan gas. di luar bumi yang sangat menarik, selain
Di permukaan Europa yang beku itu, aliran planet Mars. Namun, Europa tampaknya
“lava” gunung berapi mungkin berbentuk lebih menjanjikan daripada Mars, walaupun
cairan air dingin. Barisan bukit di dekatnya jaraknya lebih jauh.
tampak terputus oleh aliran itu. Foto-foto Titan adalah satu-satunya satelit
dari Galileo menunjukkan lautan air berada (yang mengelilingi planet Saturnus) yang
di bawah lapisan es itu. Bila lautan itu bukan diketahui mempunyai atmosfer. Komposisi
keadaan sesaat, tetapi benar-benar selalau atmosfernya sebagian besar terdiri dari
ada, ada dua pertanyaan yang berkaitan: nitrogen seperti halnya di bumi, tetapi
apakah lautan air itu hanya sebatas danau tekanan udara di permukaannya 1,6 kali
di sekitar titik panas atau lautan global yang tekanan di bumi. Gas lainnya adalah metan
menutupi permukaan Europa di bawah dan argon. Komposisi yang lebih rinci
lapisan es itu. Sampai saat ini teka-teki ini diharapkan diperoleh dari missi pesawat
belum terjawab. antariksa Huygens. Hasil penting dari
Gambar-gambar yang dikirim Galileo pengukuran spektrometer inframerah
memberikan indikasi adanya air dan Voyager 1 yang menjadi daya tarik missi
sumber panas di bawah permukaannya. penerjunan Huygens ke Titan adalah
Bila benar ada air di bawah es itu, maka ditemukannya adanya banyak molekul
bisa dipertanyakan pula adakah kehidupan organik yang bergabung dengan aerosol.
di air itu. Semua kehidupan di bumi berasal Gabungan molekul organik dengan
dari air, wajar bila dipertanyakan pula ada aerosol itu membentuk lapisan kabut dan
tidaknya kehidupan di Europa. Dari tiga awan organik. Awan tebal itulah yang
kriteria untuk menduga kemungkinan menyebabkan permukaan Titan sama
adanya kehidupan di luar bumi, Europa sekali belum diketahui. Huygens yang akan
mempunyai air. Senyawa organik pun diterjunkan menembus awan tebal dan
diduga ada, karena di tata surya senyawa mendarat dipermukaannya diharapkan bisa
organik banyak ditemui. Pertanyaan lainnya menguak tabir rahasia dibalik awan tebal
yang harus dijawab adalah cukupkah itu.
sumber panas di bawah permukaan es Hal yang paling menarik dari missi
itu mendukung kehidupan. Gambar dari Voyager 1 itu adalah ditemukannya molekul
Galileo menunjukkan adanya aliran es yang hidrogen sianida (HCN) yang merupakan
mengisyaratkan adanya sumber panas di komponen penting pembentuk DNA. Ini
bawah permukaan es itu. menimbulkan harapan diperolehnya tanda-
Jadi, mungkin di bawah lapisan es itu tanda awal kehidupan di sana. Sebab DNA
terkandung kehidupan. Tetapi, mungkin merupakan molekul genetik fundamental
bentuknya masih primitif, sekedar binatang yang merupakan unsur sangat penting
bersel satu. Perpanjangan missi Galileo selama dalam kehidupan yang dikenal di bumi.
dua tahun lagi membawa harapan terkuaknya Suhu permukaan Titan sekitar -180o C,
lebih banyak bukti tanda-tanda kehidupan sangat dingin sehingga lautan yang ada
atau prasyarat kehidupan di luar bumi. Europa diperkirakan diisi oleh cairan metan atau
Penciptaan Jagat Raya
112 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

etana yang dibumi selalu berbentuk gas. nantinya akan ada hubungan antar
Keadaan seperti ini dengan senyawa peradaban, bukan lagi antar bangsa.
organiknya yang stabil mungkin bisa Di samping pengiriman pesawat
menggambarkan keadaan bumi beberapa antariksa, pencarian juga dilakukan
miliar tahun yang lalu, pada awal munculnya dengan menggunakan teleskop radio.
kehidupan di bumi. Seperti dibicarakan di bagian pertama,
Beberapa pesawat di antaranya, gelombang radio juga merupakan
Voyager dan Pioneer, dilepas ke luar tata bahasa universal yang diharapkan
surya memasuki ruang antar bintang setelah membawa pesan dari peradaban lain
menjenguk beberapa planet. Mereka di galaksi kita. Pada prinsipnya, kalau
dibekali pesan bumi, berisi informasi memang ada peradaban lain di luar
tentang posisi bumi, kehidupan di bumi, bumi, kita bisa berkomunikasi dengan
serta rekaman suara alamnya. Diharapkan mereka dengan bahasa universal itu,
di suatu tempat di luar bumi pesawat itu gelombang radio, walau tidak harus
bertemu dengan makhluk cerdas yang berarti komunikasi dua arah.
mampu menafsirkan pesan itu. Mungkin Gambar 73, 74
Di Mars ada endapan dan bekas aliran air dan

Gambar 67
Informasi tentang penumpang
UFO tidak dapat dibuktikan secara
ilmiah, karena tak satu pun makalah
muncul dalam jurnal ilmiah yang
diakui.
Gambar 68
UFO (Unidentified Flying Objects, benda
terbang tak dikenal) merupakan indikasi
obsesi mencari makhluk luar angkasa.
Tetapi informasi tentang UFO lebih
banyak bersifat hoax (kabar bohong)
dan spekulasi daripada fakta ilmiah.

Gambar 69
Makhluk luar angkasa penumpang
UFO (Unidentified Flying Object)
dalam film fiksi ilmiah
Penciptaan Jagat Raya
114 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Gambar 70
Mars, dulu diduga dihuni makhluk cerdas
yang mampu membangun kanal-kanal
raksasa.

Gambar 71 Gambar 72
Tiga kunci indikasi kehidupan: ada air, ada unsur Adakah air di planet Mars?
organik, ada sumber panas. Mars menunjukkan
kemungkinan dulunya mempunyai air dari bekas-
bekas alirannya.
Fenomena Alam 115

Gambar 75, 76
Meteorit yang diduga berasal dari Mars mengindikaiskan
adanya bukti kehidupan berbentuk mikrobakteria, walau
masih diperdebatkan secara ilmiah.

Gambar 73 Gambar 74
Di Mars ada endapan dan bekas aliran air Masihkah di Mars ada air tersisa di
dan lautan air beku. bawah tanah?
Gambar 78
Titan punya air dan unsur organik. Citra hitam
berarti permukaan datar, rangkaian danau
berisi metana dan etana. Citra inframerah
mengindikasikan adanya lautan air yang beku.
Gambar 77
Titan: Satelit beratmosfer diduga
berkehidupan.

Gambar 79
Titan diduga mempunya Air dan
unsur organik.
Fenomena Alam 117

Gambar 80
Di Europa (satelit planet Jupiter) diduga mempunyai
lautan air di bawah permukaan es. Adanya lahar es
mengindikasikan adanya sumber panas yang penting
bagi penunjang kehidupan.
Penciptaan Jagat Raya
118 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Gambar 81
Semakin banyak ditemukan
planet luar tatasurya.
Mungkin pula ada kehidupan
di sana.
Fenomena Alam 119

Gambar 83
Internet sebagai alat bantu yang banyak
digunakan manusia saat ini untuk mengolah dan
mendistribusikan data.

Gambar 82
Proyek SETI (Search for Extra Terestrial
Intelligence, Pencarian Kecerdasan Luar Bumi),
para peneliti dan astronom radio amatir
mencari bukti sinyal peradaban lain.
Data yang melimpah dari teleskop radio
Arecibo, analisisnya melibatkan ribuan
komputer dunia yang terhubung dengan
internet.

Gambar 84
Banyak juga bintang-bintang (ditandai dengan warna
kuning) yang memancarkan sinyal-sinyal radio yang
diduga bukan sinyal radio alami. Mungkinkah di sana
ada peradaban maju yang punya teknologi yang
memancarkan gelombang radio.
Penciptaan Jagat Raya
120 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains
BAB 4
AKHIR ALAM SEMESTA

S
ejak semula Al-Qur╨an telah me- penjagaan dan pengelolaannya dengan
negaskan bahwa seluruh alam raya baik menjadi keniscayaan yang mesti
dicipta untuk kepentingan makhluk diperhatikan. Bila pemeliharaan alam dan
seluruhnya. Artinya, apa yang ada di alam lingkungan terabaikan, dapat dipastikan
ini, khususnya bumi, merupakan lingkungan kerusakan dan kehancuran akan terjadi.
yang disediakan untuk semua ciptaan Allah Sehubungan dengan pemeliharaan
yang menempatinya, terutama manusia alam raya, maka Allah telah melimpahkan
sebagai makhluk utama. Bumi sebagai tugas itu kepada manusia (lihat Surah
planet yang menjadi tempat tinggal al-Baqarah/2: 30). Dalam penugasan ini
makhluk merupakan kesatuan jalinan Tuhan menetapkan makhluk ini sebagai
alam raya yang sangat besar. Jagat raya khalīfah Allah di bumi. Kata khalīfah artinya
mesti dipelihara dan dijaga agar tetap “menggantikan orang lain dalam suatu
indah dilihat, enak ditempati dan nyaman pekerjaan”. Dengan demikian, maksud
sebagai hunian. Tugas berat ini berada di dari ungkapan bahwa manusia itu khalīfah
pundak para makhluk yang menempatinya. Allah adalah perannya sebagai pengganti
Karena makhluk yang dianugerahi akal dan atau wakil Tuhan di bumi untuk mengatur,
kemauan adalah manusia, maka keturunan merawat, dan memelihara serta menjaganya
Adam inilah yang kemudian mendapat agar enak dilihat dan nyaman ditempati.
tugas pemeliharaannya. Dengan demikian, Manusia memang diberi kebebasan
Akhir Alam Semesta 123

dalam mengelola bumi, namun tugas tidak diinginkan? Lebih jauh, kehancuran
ini mesti dilaksanakan dalam kerangka lingkungan ternyata juga akan berakibat
tanggung jawab. Artinya adalah apa yang pada kehancuran alam semesta. Apakah
dilakukan manusia dalam pengelolaannya dalam kaitan ini manusia juga ikut berperan?
terhadap alam ini nantinya akan Selain itu, perlu pula dikaji bagaimana proses
dipertanggung-jawabkan. Karena itu, dari kerusakan lingkungan dan kehancuran
mereka tidak dapat melakukannya dengan alam semesta ini.
seenak sendiri dan mengabaikan kelestarian Pertanyaan-pertanyaan di atas
dan kebaikannya. merupakan masalah-masalah yang mesti
Tugas yang dipercayakan Allah kepada ada jawabannya. Sejalan dengan hal
manusia merupakan amanah yang mesti tersebut, bab ini akan mengkaji persoalan-
dilaksanakan dengan baik. Kenyataan persoalan tersebut. Pembahasan dan
yang ditemukan dalam kehidupan tidak uraiannya didasarkan pada informasi Al-
selalu mengacu pada kepercayaan yang Qur╨an yang dijelaskan para mufassir dan
telah diberikan itu. Banyak di antara analisis ilmiah yang diterangkan para pakar
manusia yang melakukannya dengan baik, di bidangnya masing-masing.
sesuai dengan norma dan aturan yang
ditetapkan. Dampak positif dari ketaatan A. Kehancuran Lingkungan
yang demikian akan tampak dan dapat
dirasakan oleh semua makhluk, tidak saja
Yang dimaksud dengan kehancuran
manusia tetapi juga ciptaan Tuhan yang
lingkungan adalah rusaknya alam raya yang
lain. Namun demikian, banyak pula di antara
ada di sekitar makhluk. Kerusakan ini bisa
manusia yang justru tidak melakukan tugas
terjadi di darat, lautan, dan bisa pula di
ini seperti yang dikehendaki Allah. Akibat
udara yang merupakan tempat tinggal para
yang dapat disaksikan adalah fenomena-
makhluk. Informasi Al-Qur╨an yang terkait
fenomena yang menjurus pada kerusakan
dengan kerusakan lingkungan ini banyak
dan kehancuran alam semesta.
ditemukan dalam berbagai ayat yang
Kehancuran alam atau makhluk memang
tersebar di beberapa surah. Di antaranya
sudah pasti akan terjadi (lihat Surah al-
adalah yang disebutkan dalam Surah ar-
Qa☺a☺/28: 88). Namun demikian, semua yang
Rūm/30: 41 berikut:
terjadi, pasti melalui proses yang tidak lepas
dari hukum sebab-akibat. Ketika manusia
dipercaya sebagai pengelola lingkungan
yang ada di alam semesta, tetapi yang terjadi
di sekitar mereka justru kehancurannya.
Melihat kenyataan ini, muncul pertanyaan
yang berkaitan dengan peran manusia
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut
dalam hal ini. Apakah mereka terlibat dalam
disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah
kehancuran lingkungan hidup di sekitar menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari
mereka ? Apa saja yang mereka kerjakan, (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke
sehingga yang terjadi adalah sesuatu yang jalan yang benar). (ar-Rūm/30: 41).
Penciptaan Jagat Raya
124 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Al-fasād (‫)الفساد‬
Tafsir
Al-Fasād artinya adalah
keluarnya sesuatu dari AYAT INI MENERANGKAN telah terjadi kerusakan di darat
keseimbangan baik sedikit atau dan di laut. Kerusakan ini bisa berupa pencemaran alam,
banyak, dan juga dimaknai sehingga alam tidak lagi layak dihuni makhluk hidup. Dapat
rusak. Kata ini dengan semua juga kerusakan itu berupa kehancuran alam sehingga
kata jadiannya disebutkan tidak bisa lagi dimanfaatkan. Di antara kerusakan di darat
dalam Al-Qur╨an sebanyak 50 adalah hancurnya flora yang berakibat pada terjadinya
kali. Dalam ayat-ayat tersebut, banjir, tanah longsor, dan hilangnya keseimbangan
al-fasād digunakan untuk kehidupan karena semakin habisnya fauna. Sedangkan di
menunjuk arti yang beragam, laut kerusakan itu dapat berupa tercemarnya laut yang
yaitu perilaku menyimpang berakibat pada rusaknya biota laut, punahnya hewan laut,
dan tidak bermanfaat (al- dan lain sebagainya.
Baqarah/2: 11), ketidakteraturan Allah menegaskan bahwa kerusakan yang muncul
atau berantakan (al-Anbiyā╨/21: di darat dan laut itu merupakan akibat dari ulah manusia.
22), perilaku merusak (an- Sebenarnya manusia telah diberi amanah untuk mengelola
Naml/27: 34), Penelantaran/ alam, tetapi dalam pelaksanaannya ternyata tidak semua
ketidakpedulian (al-Baqarah/2: manusia melaksanakannya dengan baik, sesuai dengan
220), dan kerusakan lingkungan aturan yang digariskan. Banyak penyimpangan pengelolaan
(ar-Rūm/30: 41). Pada yang mereka lakukan. Akibatnya, yang muncul bukan alam
hakikatnya, semua makna yang semakin indah dipandang, semakin enak ditempati, dan
yang dimaksud itu terjadi semakin nyaman dihuni. Yang dirasakan dari pengelolaan
karena adanya penyimpangan yang tidak benar ini adalah semakin rusaknya lingkungan,
dari keseimbangan yang seringnya terjadi bencana, dan banyaknya musibah yang
seharusnya. Antonim dari menimpa semua makhluk yang ada di alam raya ini.
al-fasād adalah a☺-☺alā♥ yang Di antara kerusakan yang dilakukan manusia adalah
artinya bermanfaat atau perilaku eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan
berguna. Ulama kontemporer tanpa disertai dengan upaya pelestariannya. Mereka
memahami makna al-fasād pada mengambil hasil hutan dengan menebangi pohon yang ada
ayat ini dalam arti terjadinya di dalamnya untuk dimanfaatkan bagi beragam keperluan.
kerusakan lingkungan yang Tetapi mereka tidak menindak-lanjuti penebangan itu
terjadi di laut dan di darat. Di dengan reboisasi yang berfungsi mengganti tumbuhan
antara bentuk kerusakan itu yang telah dipotong. Hutan menjadi gundul, dan tanahnya
adalah naiknya temperatur tidak lagi dapat menyimpan air hujan karena akar-akar
bumi (global warming), pohon yang berfungsi sebagai penahan air tidak ada
musim kemarau yang semakin lagi. Akibat lebih jauh adalah mudahnya terjadi banjir,
panjang, tercemarnya air laut tanah longsor di sekitar kawasan tersebut, dan semakin
dengan sampah dan unsur keringnya sumber air bagi penghuninya. Selain itu,
kimia berbahaya, ketidak- hilangnya pepohonan juga mengakibatkan punahnya
seimbangan ekosistem, polusi penghasil oksigen. Fenomena ini mengakibatkan
udara yang semakin parah, dan semakin meningkatnya CO 2, karena tidak terserap oleh
lain sebagainya.
Akhir Alam Semesta 125

pepohonan. Dalam bahasa sekarang, gejala kehancuran manusia dan makhluk lain.
ini disebut dengan istilah meningkatnya Sehubungan dengan kenyataan tersebut,
global warming atau pemanasan global Allah telah mengisyaratkan dalam Surah
yang semakin menaikkan suhu alam Fā•ir/35: 45 berikut:
semesta. Kelanjutan dari pemanasan global
ini adalah mencairnya es-es di kutub, dan
ini mengakibatkan naiknya permukaan
laut. Pulau-pulau terancam tenggelam dan
iklim juga akan berubah drastis. Semuanya
jelas akan membawa dampak negatif bagi
para makhluk penghuni alam semesta.
Inilah beragam kerusakan yang mungkin
timbul akibat penanganan yang tidak sesuai
dengan ketentuan Allah.
Semua kerusakan akibat ulah
manusia mestinya akan dirasakan oleh Dan sekiranya Allah menghukum manusia
mereka sendiri. Bila ini yang terjadi, maka disebabkan apa yang telah mereka perbuat, niscaya
akan sangat banyak musibah yang akan Dia tidak akan menyisakan satu pun makhluk
bergerak yang bernyawa di bumi ini, tetapi Dia
menimpa mereka. Tetapi Allah sangat menangguhkan (hukuman)nya, sampai waktu yang
Pengasih dan Penyayang pada makhluk, sudah ditentukan. Nanti apabila ajal mereka tiba,
sehingga bencana yang menimpa mereka maka Allah Maha Melihat (keadaan)
hamba-hamba-Nya. (Fā•ir/35: 45)
sebagai akibat perbuatannya sendiri hanya
sebagian saja. Inilah yang ditegaskan pada
ayat di atas. Dengan demikian, tidak seluruh Ayat ini menegaskan bahwa hanya
akibat buruk dari perusakan alam menimpa sebagian dari akibat kerusakan saja yang
manusia. Sebagian dari akibat negatif menimpa manusia. Tujuan dari penegasan
itu, telah dinetralisir alam sehingga tidak tersebut bahwa Allah menginginkan
menimpa manusia. Di antara yang terjadi manusia mengetahui kesalahannya. Mereka
adalah disiapkannya sistem alamiah yang diharapkan mau menyadari bahwa yang
memulihkan kerusakan alam. Seandainya mereka lakukan ternyata ada yang malah
Allah tidak menyiapkan proses alamiah menghancurkan alam semesta. Selanjutnya,
seperti ini, niscaya seluruh lingkungan yang diinginkan adalah bahwa kesadaran
akan rusak dan manusia tidak akan dapat itu akan mendorong mereka untuk kembali
lagi memanfaatkannya. Akibat selanjutnya pada tugas semula, yaitu memelihara alam
dari semua kerusakan alam itu adalah dan menjaga kelestariannya.
Penciptaan Jagat Raya
126 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Kajian Astronomis

GLOBAL WARMING (pemanasan global) kaca” (GRK) seperti CO2 (karbon dioksida),
belakangan ini menjadi topik pembicaraan CH4 (metan), CFC (klorofluorkarbon), dan
hangat. Suhu bumi makin memanas. NOx (oksida Nitrogen). Venus letaknya lebih
Penyebabnya adalah efek rumah kaca. dekat ke Matahari daripada Bumi. Jaraknya
Namun banyak yang salah menafsirkanya. ke Matahari sekitar 105 juta km. Sedangkan
Seolah-olah efek rumah kaca adalah efek jarak bumi dari matahari sekitar 150 juta km.
pemanasan akibat banyaknya gedung- Karena itu Venus lebih panas daripada bumi.
gedung berkaca di kota-kota besar Tetapi yang menjadikan Venus sangat panas
yang memantulkan cahaya matahari bukan karena jaraknya yang relatif dekat
ke lingkungan sekitarnya. Pengertian dengan Matahari. Planet Merkurius yang
sebenarnya bukan itu, walaupun tampaknya paling dekat dengan Matahari panasnya
secara logika efek pemanasan terjadi hanya sekitar 430 derajat C. Sedangkan
juga pada lingkungan terbatas di sekitar Venus panasnya mencapai 460 derajat C.
rumah kaca. Efek rumah kaca bersifat Ada proses efek rumah kaca yang
global, seluruh tempat di permukaan bumi sangat hebat di Venus yang menyebabkan
merasakannya. planet ini makin lama makin panas. Hasil
Efek rumah kaca adalah efek pengamatan pesawat antariksa yang
pemanasan akibat terperangkapnya dikirim meneliti Venus, Venera dan Pioneer,
panas yang tidak dapat dilepaskan ke luar menunjukkan bahwa atmosfer Venus
angkasa. Penamaan itu untuk memberikan hampir seluruhnya terdiri dari CO2 (96,5
gambaran prosesnya seperti yang terjadi %). Bandingkan dengan CO2 di atmosfer
pada rumah kaca yang biasa digunakan bumi yang hanya sekitar 0,05 %. Awan tebal
untuk melindungi tanaman (bunga-bungaan yang selalu menyelimuti Venus berada
atau sayur-sayuran) dari pengaruh suhu pada ketinggian 30-60 km dan terdiri dari
dingin di daerah pegunungan atau di musim awan asam sulfat (H2SO4, sejenis dengan
dingin di negara yang mempunyai empat air keras pada aki). Kandungan CO2 yang
musim. Cahaya matahari masuk menembus sangat tinggi menyebabkan hebatnya
kaca dan menghangatkan tanah dan udara efek rumah kaca. Cahaya matahari yang
di dalamnya, tetapi panas itu tidak dapat menerobos sela-sela awan tebal kemudian
ke luar karena terperangkap oleh kaca itu. memanaskan permukaan Venus. Panas
Makin lama suhu di dalam rumah kaca itu yang dipantulkan lagi tidak bisa keluar ke
akan semakin panas. angkasa tetapi segera diserap oleh CO2
Venus mengalami efek seperti itu. yang menyebabkan suhu atmosfer dari
Bumi juga merasakannya. Bukan kaca yang bumi ini semakin panas.
menyebabkan panas di Venus ataupun di Dari berbagai penelitian disimpulkan
bumi, tetapi awan, uap air, dan gas-gas bahwa Venus pada awalnya mungkin
penyerap panas yang disebut “gas rumah mempunyai air seperti halnya bumi. Efek
Akhir Alam Semesta 127

rumah kaca akibat kandungan uap air bentuk sinar infra merah) ke atas. Panas
dan CO2 menyebabkan suhu atmosfer itu sebagian diserap oleh uap air, gas-gas
Venus makin panas. Akibatnya, uap air GRK (terutama CO2), dan awan. Sebagian
makin banyak di udara. Tambahan uap air sisanya dilepaskan ke luar angkasa. Awan
menyebabkan penyerapan panas lebih yang menghangat juga kemudian akan
banyak lagi sehingga suhu atmosfer makin memancarkan lagi panasnya ke bawah. Inilah
panas. Karena pemanasan yang makin proses efek rumah kaca yang menyebabkan
hebat batuan kapur (CaCO3) pun mengalami pada malam hari pun atmosfer bumi terasa
perubahan menjadi CaO dan melepaskan masih cukup hangat. Tanpa efek rumah
CO2. Semakin banyak CO2 dan uap air di kaca, panas matahari tidak tersimpan yang
udara pemanasan oleh efek rumah kaca bisa mengakibatkan perubahan suhu yang
semakin hebat. Dan seterusnya pemanasan drastis antara siang dan malam.
menyebabkan semakin banyak uap air Timbul masalah apabila efek rumah
dan CO2. Terjadilah pemacuan efek rumah kaca terjadi peningkatan. Bila panas
kaca (runaway greenhouse effect) yang yang diserap oleh uap air dan gas rumah
menyebabkan pemanasan makin cepat. kaca (GRK) meningkat, suhu atmosfer
Uap air bereaksi dengan gas SO2 yang akan meningkat. Ini akan mengakibatkan
mungkin dilepaskan oleh gunung berapi melelehnya gunung es di kutub yang akan
di Venus. Akibatnya terjadilah awan asam menaikkan ketinggian air laut di seluruh
sulfat. Sementara itu uap air (H2O) dengan permukaan bumi. Kalau itu terjadi, banyak
pengaruh sinar ultra violet matahari akan pulau dan daerah pantai yang tenggelam. Di
pecah menjadi atom Hidrogen (H) dan samping itu, peningkatan efek rumah kaca
Oksigen (O). Atom Hidrogen akan lepas bisa mengubah iklim secara global. Bukan
ke luar angkasa, kecuali yang bermassa hanya suhu atmosfer yang meningkat,
besar yang disebut Deutorium. Sedangkan pola curah hujan pun akan berubah.
oksigen bereaksi dengan batuan di Berbagai hasil penelitian menunjukkan
permukaan Venus. Karena uap air tidak bahwa perubahan suhu di permukaan Bumi
berproses lagi menjadi awan dan hujan, air selama ribuan tahun sangat dipengaruhi
di Venus makin hilang. oleh konsentrasi CO2 dan metan dalam
Bumi perlu belajar dari planet Venus. kurun waktu itu. Sementara itu penelitian
Bumi menerima panas dari matahari. lain menunjukkan bahwa peningkatan 15%
Tetapi hanya sekitar 45 % yang mencapai CO2 selama seabad ini telah meningkatkan
permukaan Bumi. Sebanyak 40 % suhu rata-rata atmosfer di permukaan Bumi
dipantulkan lagi ke angkasa luar oleh awan sekitar 0,250 - 0,500 C.
dan debu-debu di atmosfer atas, terutama Perkembangan industri dan
debu-debu dari letusan gunung berapi. Dan pemakaian kendaraan bermotor memacu
15 % lainnya diserap oleh atmosfer. Sinar peningkatan jumlah CO2 di atmosfer.
ultra violet diserap oleh lapisan ozon. Sinar Penelitian di Mauna Loa, Hawaii, dalam
infra merah terutama diserap oleh uap air waktu lebih dari 30 tahun menunjukkan
dan CO2. Bumi yang terpanasi kemudian bahwa konsentrasi CO2 terus mengingkat
akan memancarkan lagi panas (dalam dengan laju peningkatan 0,4 persen per
Penciptaan Jagat Raya
128 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

tahun. Jika keadaan ini terus berlangsung, dengan pelepasan CO2 yang tak terkendali
pada awal abad 21, konsentrasi CO2 di dari kendaraan bermotor, industri, dan
atmosfer akan menjadi dua kali lipat dari kebakaran hutan, efek rumah kaca akan
konsentrasinya sebelum zaman industri. dipacu makin cepat. Akibatnya, suhu akan
Dari berbagai skenario perubahan makin cepat meningkat. Belajar pada
iklim yang mungkin terjadi akibat pelepasan Venus, saudara kembar Bumi, pemacuan
GRK oleh aktivitas manusia, disimpulkan efek rumah kaca berdampak sangat hebat.
bahwa suhu global pada abad mendatang Dengan pemacuan efek rumah kaca, bukan
akan naik sekitar 0,1 - 0,3 derajat per dekade. tidak mungkin bumi kita bisa menjadi
Suhu di negara-negara industri di Eropa dan seperti Venus.
Amerika Utara mungkin akan meningkat
lebih tinggi dari rata-rata itu yang diikuti
dengan penurunan curah hujan dan tanah
relatif lebih kering.
Peningkatan suhu global pada masa
yang akan datang, diperkirakan akan
meningkatkan tinggi pemukaan air laut
sekitar 6 cm per dekade, terutama akibat
pengembangan air laut dan pencairan
lapisan es di kutub. Menjelang tahun 2030
tinggi air laut rata-rata dunia meningkat
sekitar 20 cm dibandingkan saat ini. Di
beberapa wilayah mungkin lebih dari itu
dan di wilayah lain mungkin kurang dari
itu. Namun hal ini cukup mengkhawatirkan.
Dalam jangka panjang beberapa pulau
akan hilang dan laut menggenangi daerah
pinggiran pantai.
Hal yang lebih dikhawatirkan adalah
terjadinya pemacuan efek rumah kaca
di bumi. Kenaikan suhu atmosfer bukan
Gambar 85
hanya menaikkan ketinggian air laut
Posisi planet-planet
tetapi juga menyebabkan makin cepatnya dalam lingkup
penguapan dan kekeringan. Uap air di atmosfer
atmosfer merupakan penyerap panas yang
baik seperti GRK lainnya. Bila itu ditambah
Akhir Alam Semesta 129

Gambar 86
Efek rumah kaca dalam
kondisi normal sangat
bermanfaat menghangat-
kan bumi saat matahari
telah terbenam. Tetapi
akibat peningkatan emisi
Karbondioksida (CO2),
pemanasan tersebut
berlebihan sehingga bumi
makin panas dan bumi
makin rusak yang bisa
memusnahkan kehidupan
secara perlahan.

Gambar 87
Efek rumah kaca yang berlebihan akan
meningkatkan suhu bumi, melelehkan es di kutub,
dan meningkatkan volume air laut. Akibatnya
banyak pulau dan daerah tepi pantai akan
tenggelam.
Penciptaan Jagat Raya
130 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

B. Kehancuran Bumi Dan Alam Semesta


Zilzālahā (‫)زلزاهلا‬
Kehancuran lingkungan yang diakibatkan oleh ulah manusia
akan berdampak pada kehancuran alam keseluruhannya.
Lafal zilzālahā terdiri dari Hal ini dapat terjadi seperti efek domino, yaitu rusaknya
dua kata, yaitu zilzāl dan hā sesuatu telah menyebabkan rusaknya hal-hal lain
yang digandengkan dengan yang ada di sekitarnya. Inilah yang akan terjadi di alam
kata yang pertama itu. Kata semesta. Hancurnya lingkungan hidup di sekitar makhluk
zilzāl berasal dari kata kerja penghuninya, ternyata akan menyebabkan hancurnya
zalzala – yuzalzilu –zalzalatan alam semesta secara menyeluruh. Tidak terkendalinya
wa zilzālan yang artinya meng- nafsu manusia untuk mengambil keuntungan pribadi dari
guncangkan. Zilzāl, kare- pengelolaan alam, ternyata berdampak pada kehancuran
nanya, diartikan guncangan. alam itu sendiri.
Sedang hā merupakan kata Proses kehancuran bumi dan alam semesta sebagai
ganti yang artinya ‘nya’. akibat ulah manusia banyak diinformasikan dalam Al-
Dengan demikian, zilzālahā Qur╨an. Di antaranya terdapat dalam Surah az-Zalzalah/99:
maknanya adalah guncan- 1-2 berikut:
gannya. Kata ini disebutkan
setelah kata kerjanya, yaitu
zulzilat, yang mengandung
makna diguncangkan dengan
guncangan yang sangat keras
lagi menyeluruh. Artinya,
guncangan bumi ketika itu
terjadi dengan sangat keras
dan meliputi seluruh bumi. Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan
Penegasan yang demikian itu bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,.
dimaksudkan untuk mem- (az-Zalzalah/99: 1-2)

bedakannya dari guncangan


yang sering terjadi di bumi
yang lingkupnya lokal dan Tafsir
tidak menyeluruh, yaitu
gempa.
AYAT PERTAMA DARI Surah az-Zalzalah di atas
mengisyaratkan kehancuran bumi yang diawali dengan
terjadinya guncangan keras. Guncangan yang disebutkan
pada ayat di atas merupakan peristiwa besar, karena
terjadi secara menyeluruh di seantero bumi. Dengan
isyarat ini, Allah ingin memberikan peringatan kepada
manusia agar mereka tidak menganggap ringan peristiwa
yang sangat luar biasa ini. Peringatan tersebut mesti
Akhir Alam Semesta 131

diperhatikan dengan sungguh-sungguh, yang didirikan manusia, tetapi juga


karena ini merupakan awal dari terjadinya perbukitan, gunung-gunung, dan semua
kehancuran alam semesta secara yang di atasnya. Seluruhnya akan hancur
keseluruhan. Peringatan Allah tentang lebur dan beterbangan bagaikan debu
hal ini disebutkan pada Surah al-♦ajj/22: 1, yang tertiup angin. Isyarat yang demikian
sebagai berikut: mengerikan ini diungkapkan dalam Surah al-
Wāqi‘ah/56: 4 - 6 berikut:

Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu;


sungguh, guncangan (hari) Kiamat itu adalah suatu
(kejadian) yang sangat besar. (al-♦ajj/22: 1)
Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya,
dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-
Ayat kedua dari Surah az-Zalzalah
hancurnya, maka jadilah ia debu yang beterbangan.
mengisyaratkan bahwa goncangan yang (al-W☼qi‘ah/56: 4 - 6)
terjadi pada bumi ini adalah sedemikian
kuatnya, sehingga hal itu mengakibatkan Proses dari goncangan yang
keluarnya segala macam isi bumi. Semua menyebabkan kehancuran bumi ini bisa
benda, baik yang berupa lahar, bahan terjadi secara tiba-tiba. Sains tidak bisa
mineral, dan lainnya yang ada di dalam bumi menjelaskan mekanismenya, tetapi
akan keluar. Akibat lain dari peristiwa ini tampaknya itu menggambarkan tumbukan
adalah menjadi ratanya permukaan bumi besar.
dengan hancurnya segala sesuatu yang ada Akibat dari benturan bumi dengan
di atasnya. Peristiwa ini juga disebut dalam benda antariksa lain akan menyebabkan
surat lainnya: bencana hebat di alam semesta. Planet-
planet akan saling bertabrakan, sehingga
lebur dan bertaburan. Bintang-bintang akan
saling berbenturan, sehingga hancur dan
berhamburan. Fenomena ini disebut dalam
Al-Qur╨an pada Surah at-Takwīr/81: 1 - 3:

Dan apabila bumi diratakan, dan memuntahkan apa


yang ada di dalamnya dan menjadi kosong,
(al-Insyiq☼q/84: 3 - 4)

Gempa bumi yang sangat dahsyat


dan menyeluruh itu tentu saja akan Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-
menghancurkan semua benda yang ada di bintang berjatuhan, dan apabila gunung-gunung
atasnya. Yang rusak tidak hanya bangunan dihancurkan (at-Takwīr/81: 1 - 3)
Penciptaan Jagat Raya
132 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Dalam ayat lain, Allah mengungkapkan sangat lama. Proses kehancuran sangat
kehancuran alam ini sebagai berikut: mengerikan; yaitu hancurnya alam tempat
bernaungnya semua makhluk. Dengan
kehancuran ini, jagat raya yang diciptakan
Allah akan mengalami kepunahan. Inilah
yang memang diisyaratkan Tuhan, seperti
yang ditegaskan dalam Surah al-Qa☺a☺/28:
88 berikut:

Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-bintang


jatuh berserakan, dan apabila lautan dijadikan
meluap, (al-Infi•☼r/82: 1 – 3)

Inilah kehancuran alam semesta yang Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah.
prosesnya bisa cepat atau berlangsung (al-Qa☺a☺/28: 88)
Akhir Alam Semesta 133

Kajian Astronomis

BENCANA BESAR yang lingkupnya luas karena pusat ledakan berada di daerah tak
menjadi penyebab kehancuran bagi berpenduduk.
wilayah tersebut. Semakin besar skala Bukti-bukti yang ada menyatakan
kerusakannya, semakin hebat dampaknya bahwa terjadi ledakan hebat, gelombang
terhadap kehidupan. Bumi sudah merasakan kejutnya mampu merobohkan pepohonan
punahnya kehidupan Dinosaurus, 65 juta pada areal yang luas, hutan di daerah pusat
tahun yang lalu. Peristiwa serupa bisa saja ledakan terbakar, tetapi tidak ada kawah
terjadi, seperti yang digambarkan oleh yang terjadi di pusat ledakan itu. Bukti-
beberapa ayat di dalam Al-Qur╨an sebagai bukti terbaru menunjukkan ditemukannya
tanda kehancuran. Kajian berdasarkan sains butiran-butiran intan halus tersebar di
berikut ini barang kali dapat memberikan sekitar pusat ledakan. Bukti-bukti itu
gambaran makna ayat-ayat Al-Qur╨an menunjukkan bahwa penyebab ledakan
tentang kehancuran, suatu hal yang pasti yang hebat itu adalah pecahan komet yang
terjadi. Sejarah kehancuran hebat di bumi menabrak bumi.
hendaknya menjadi pelajaran. Komet sebagian besar terdiri dari
Kejadian besar terjadi pada 30 Juni es (campuran air, metana, dan amoniak)
1908 di Tunguska, Siberia Utara. Pagi pukul dan sedikit butiran batuan halus. Karena
tujuh lebih, terdengar suara desingan itu komet sering disebut sebagai es yang
keras. Terlihat di langit sebuah bola api berdebu. Butiran batuan itu mungkin juga
meluncur cepat. Nampaknya jauh lebih mengadung intan seperti yang dijumpai
besar dari matahari tetapi lebih redup. pada meteorit. Ketika komet menembus
Jejak di belakangnya tampak seperti debu atmosfer bumi, gesekan dengan udara
berwarna biru. Segera setelah bola api menimbulkan panas dan terlihat seperti
lenyap terdengar ledakan sangat keras. bola api raksasa. Es akan menguap. Uap
Bumi bergetar. Saksi mata pada jarak 80 dan debu membentuk ekor pada bola api
km dari pusat ledakan merasakan embusan itu. Pengereman oleh atmosfer bumi dan
angin panas dan terlempar dari kursinya. pelepasan energi oleh komet menyebabkan
Saksi mata lainnya menyatakan orang- timbulnya ledakan hebat di atmosfer. Sisa-
orang ketakutan berkumpul di jalan-jalan, sisa butiran intan pada inti komet tidak
tidak mengerti apa yang terjadi. Sebagian terbakar dan jatuh ke bumi. Energi dari bola
ada yang pingsan. Kuda-kuda berlarian tak api itu mampu membakar hutan di bawahnya
tentu arah. Hutan di sekitar pusat ledakan dan gelombang kejut ledakkannya mampu
terbakar. Embusan anginnya sangat kuat menumbangkan pepohonan pada area
seperti topan hebat yang menyebabkan yang sangat luas.
pepohonan pada radius sekitar 25 km Ditaksir komet itu berukuran 100 meter
tumbang. Suara ledakannya terdengar dari dengan berat sejuta ton dan bergerak
jarak 800 km (kira-kira jarak lurus Serang - dengan kecepatan 30 km/detik (108.000 km/
Surabaya). Umat manusia masih beruntung jam). Diduga pecahan itu berasal dari komet
Penciptaan Jagat Raya
134 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Encke. Menurut perhitungan orbitnya, bumi sehingga sisa-sisanya tidak tampak lagi.
setiap tahun melintasi orbit komet Encke Energi ledakannya setara dengan ledakan
dua kali, yaitu pada sekitar 2 Juli dan sekitar 5 miliar bom atom Hiroshima. Debu yang
1 November. Pada saat perjumpaan sekitar 2 dihamburkan ke atmosfer ditaksir sekitar
Juli, lintasan komet Encke berada di selatan 100 triliun ton berdasarkan ketebalan
bumi dan komet datang dari arah matahari. endapan debu bercampur Iridium di seluruh
Itulah yang menyebabkan pecahan komet dunia. Adanya logam Iridium yang jarang
yang jatuh di Tunguska nampak berasal terdapat di bumi, tetapi melimpah pada
dari arah tenggara karena pengaruh asteroid menjadi kunci pembuka tabir
rotasi Bumi dan tumbukan terjadi bukan rahasia bahwa benda langit yang jatuh
pada malam hari. Walaupun belum ada adalah asteorid.
informasi pasti tentang pecahnya komet Debu-debu yang dihamburkan ke
ini menjelang peristiwa Tunguska 1908, atmosfer sedemikian tebalnya sehingga
namun berdasarkan analisis orbitnya diduga menghambat masuknya cahaya matahari
kuat pecahan komet yang menyebabkan ke bumi. Hilangnya pemanasan matahari
ledakan Tunguska memang berasal dari menyebabkan bumi dilanda musim dingin
komet Encke. Komet Encke sendiri sampai panjang yang dikenal sebagai “musim dingin
sekarang masih mengorbit. tumbukan” (impact winter). Inilah penyebab
Jika yang menabrak bumi pada tahun musnahnya hampir setengah makhluk hidup
1908 bukan sekadar pecahan komet, di Bumi, termasuk Dinosaurus. Mungkin
tetapi asteroid (planet kecil) atau komet fenomena seperti itu yang digambarkan di
yang ukurannya lebih besar, dampak dalam Al-Qur╨an sebagai “cahaya bintang
tumbukannya akan lebih fatal. Mungkin dihapuskan” dan “gunung dihancurkan
sebagian makhluk hidup akan punah, menjadi debu”. “Langit dibelah” mungkin
termasuk sebagian besar manusia akan menggambarkan ketika benda langit besar
tewas. Kepunahan makhluk hidup akibat masuk atmosfer bumi dengan cahaya yang
komet atau asteroid menabrak bumi pernah sangat terang dan memberikan efek ledakan
terjadi. Sebuah asteoroid atau komet yang hebat. Firman Allah dalam Al-Qur╨an tentang
jatuh di Semanjung Yukatan, Meksiko, hal ini adalah sebagai berikut:
65 juta tahun lalu diduga menyebabkan
punahnya Dinosaurus.
Sebuah asteroid yang ditaksir
berukuran sekitar 10 kilometer dengan
berat satu triliun ton menabrak bumi jatuh
di Semenanjung Yukatan di tepi teluk
Meksiko. Ini menyebabkan terbentuknya Maka apabila bintang-bintang dihapuskan, dan
apabila langit terbelah, dan apabila gunung-gunung
kawah raksasa berdiameter 180 km (hampir dihancurkan menjadi debu (al-Mursalāt/77: 8-10)
sebesar Jawa Barat), menyebabkan
gelombang raksasa di laut Karibia, dan Pengetahuan tentang hari kehancuran,
menghamburkan debu ke atmosfer seluruh hanya Allah yang mengetahuinya. Manusia
dunia. Asteroid langsung menembus bumi hanya diberi ilmu sedikit. Al-Qur’an hanya
Akhir Alam Semesta 135

memberikan beberapa isyarat tentang hari semesta makin mengecil ukurannya. Dan
kehancuran alam semesta ini. Belum tentu akhirnya semua materi di alam semesta
sebagai suatu rangkaian mekanisme yang akan runtuh kembali menjadi satu kesatuan
pernah terjadi atau dapat diprakirakan oleh seperti pada awal penciptaannya. Inilah
sains saat ini. Tetapi mengkaji kemungkinan yang disebut Big Crunch (keruntuhan besar)
secara ilmiah, diharapkan dapat memperkuat sebagai kebalikan dari Big Bang, ledakan
keyakinan kita akan kepastian hari kehancuran. besar saat penciptaan alam semesta.
Menurut teori evolusi bintang, matahari Kejadian inilah yang digambarkan oleh
kita akan membesar menjadi bintang Tuhan di dalam Surah al-Anbiyā’/21:104
raksasa, merah menjelang kematiannya. dengan mengumpamakan pengerutan
Pada saat itu matahari bersinar sedemikian alam semesta seperti makin mampatnya
terangnya hingga lautan akan mendidih dan lembaran kertas yang digulung.
kering, batuan akan meleleh, dan kehidupan
pun akan punah. Kemudian matahari akan
terus bertambah besar hingga planet-planet
di sekitarnya, Merkurius, Venus, Bumi dan
Bulan, serta Mars, masuk ke dalam bola
gas matahari. Barangkali kejadian inilah
yang diisyaratkan dalam Al-Qur’an Surah
al-Qiyāmah/75: 7 - 9 sebagai ”bersatunya (Ingatlah) pada hari langit Kami gulung seperti
matahari dan bulan”. Kita tidak bisa bicara menggulung lembaran-lembaran kertas.
Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan
tentang rentang waktu tibanya peristiwa pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi.
ini sampai akhirnya kehancuran total alam (Suatu) janji yang pasti Kami tepati; sungguh, Kami
semesta. Karena, walaupun secara teoritik akan melaksanakannya. (al-Anbiyā’/21: 104)
dapat diperkirakan kapan matahari akan
menjadi bintang raksasa merah, sekitar 5
miliar tahun lagi, tetapi kepastian tentang
saat kehancuran hanya Allah yang tahu.
Kehancuran total nampaknya
bermula dari berkontraksinya alam
semesta. Kontraksi atau pengerutan
alam semesta yang digambarkan dalam
model alam semesta “tertutup” mirip
dengan gambaran Al-Qur’an tentang hari
kehancuran semesta. ”Apabila matahari
digulung dan apabila bintang-bintang
berjatuhan” (at-Takwīr/81: 1 - 2). Mungkin ini
menggambarkan ketika alam semesta mulai Gambar 87
mengerut. Ketika itulah galaksi-galaksi mulai Jatuhnya pecahan komet berdiameter sekitar 100
meter di Tunguska (Siberia Utara) menumbangkan
saling mendekat dan bintang-bintang,
hutan dengan radius 25 km, dan ledakannya
termasuk tata surya, saling bertumbukan, terdengar sejauh 800 km. Ini contoh kerusakan
atau ’jatuh’ satu menimpa yang lain. Alam akibat tumbukan benda langit.
Penciptaan Jagat Raya
136 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Gambar 88
Benda angkasa (asteroid) yang
bergerak dengan cepat masuk ke
atmosfir, sehingga menyebabkan
gesekan yang menimbulkan api.
Fenomena ini merupakan salah
satu penyebab hancurnya alam
semesta.

Gambar 89
Batu (asteroid) yang jatuh melewati atmosfer
bumi. Diperkirakan batu ini merupakan serpihan
dari benda angkasa yang masuk ke atmosfer bumi.

Gambar 90
Lokasi tempat jatuhnya benda angkasa (asteroid).
Perhatikan keadaan kawasan tersebut yang
berlobang seperti kawah akibat benturan dengan
benda yang jatuh.
Akhir Alam Semesta 137

Gambar 91
Asteroid cukup besar diduga jatuh di Semenanjung Yucatan, di Meksiko. Debu
ledakannya meluas ke seluruh dunia yang menutupi masuknya sinar matahari
sehingga terjadi musim dingin hebat.

Gambar 92
Ketika benda langit yang besar masuk ke bumi, apalagi bila dalam
jumlah banyak, seperti bintang berjatuhan, langit tampak pecah
karena kilatan cahaya dan dentuman ledakan, dan bintang-bintang
dihapuskan karena debu meliputi seluruh bumi.
Penciptaan Jagat Raya
138 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains
DAFTAR PUSTAKA
&
INDEKS
Penciptaan Jagat Raya
140 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abel, G. O.; Morrison, D.; dan Wolf, S. C. (eds.), Exploration of the Universe, 5thEdition,
(Philadelphia: Saunders Colledge Publishing, 1987).
Ali, Abdullah Yusuf, The Holy Quran: Translation and Commentary, (Maryland: Amana
Corp., 1989).
Contopolous, G. and Kotsakis, D., Cosmology: The Structure and Evolution of the Universe,
(Berlin, Heidelberg: Springer-Verlag, 1987).
Davies, Paul, SUPERFORCE, The Search for a Grand Unified Theory of Nature, Do We Live in
Eleven Dimensions?, (Counterpoint, London: Unwin Paperbacks, 1984).
Djamaluddin, T., Menjelajah Keluasan Langit Menembus Kedalaman Al Quran, (tt.: Khazanah
Intelektual, 2006)
Field, G. B., “Three Unanswered Questions in Astronomy” in Revealing the Universe (tt.:
Cornel & Lightman, eds., 1982).
Hawking, S. W., A Brief History of Time, from the Big Bang to Black Hole, (New York:
Bantam Books, 1989).
Hoodbhoy, P., Islam and Science: Religious Orthodoxy and the Battle for Rationality, (Kuala
Lumpur: S. Abdul Majeed & Co., 1992).
Islam, J. N., The Ultimate Fate of the Universe, (New York: Cambridge University Press,
1983).
Penciptaan Jagat Raya
142 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains

Levy-Leblond, J. M., “The Unbegun Big Bang” in Nature, Vol. 345. (tt.: tp, 1989)
Maddox, J., “Down with the Big Bang” in Nature, Vol. 340. (tt.: tp, 1989)
Marconi, A., Bagaimana Alam Semesta Diciptakan. Pendekatan al-Qur’an dan Sains Modern,
(tt.: Pustaka Jaya, 2003).
The New Encyclopaedia Britannica, Vol.14, Macropaedia, (tt.: Atmosphere, 2005).

Artikel Lepas di Surat Kabar tulisan T. Djamaluddin:

Djamaluddin, T., “Isra’ Mi’raj: Mujizat, Salah Tafsir, dan Makna Pentingnya” (Republika,
14/01/1994).
_____________, “Kalender Islam Global: Urgensi Masa Kini”, (Republika, 14/02/1994).
_____________, “Kalender Hijriyah: Tuntutan Penyeragaman Mengubur
Kesederhanaannya”, (Republika, 10/06/1994).
_____________, “Memburu dan Mengamati Peristiwa Langka”, (Republika, 15/07/1994).
_____________, “Menjelajah Keluasan Langit, Menembus Kedalaman Al-Qur’an”, (revisi
tulisan yang telah dimuat di buletin-buletin Pengajian lokal: Nagoya, Des.
1992 - Maret 1993 (4 nomor), Pengajian New South Well, 31/III/1993),
Hikmah, Bag. 1 - 5, Minggu IV September - Oktober 1994.
_____________, “Dimanakah Tujuh Langit Itu?” (Pikiran Rakyat, 10/01/1995).
_____________, “Bumi Dihujani 25.000 Ton Batuan dan Debu Setiap Tahun” (Pikiran Rakyat,
24/01/1995).
_____________, “Astronomi Membantah Astrologi”, (Republika, 09/04/1995).
_____________, “Pemahaman Baru Asal-Usul Tata Surya”, (Pikiran Rakyat, 16/05/1995).
_____________, “Dari mana kita mulai: Mengurai Kepelikan Kalender Hijriyah”, (Pikiran
Rakyat, 06/07/1995).
_____________, “Posisi Matahari dan Penentuan Jadwal Salat”, (Hikmah, Minggu III, Juli
1995).
_____________, “Komet-komet Penyebab Hujan Meteor”, (Pikiran Rakyat, 07/08/1995).
_____________, “Pancaran Infra merah: Menguak Struktur Alam Semesta”, (Pikiran Rakyat,
02/10/1995).
_____________, “Bumi makin panas: Belajar Efek Rumah Kaca pada Venus”, (Pikiran Rakyat,
03/05/1996).
_____________, “Detektor dan Pemroses Citra Astronomi, Mengurai Kegelapan Alam
Semesta”, (Pikiran Rakyat, 12/06/1996).
_____________, “Tunguska 30 Juni, 88 tahun lalu: Pecahan Komet Menabrak Bumi”, (Pikiran
Rakyat, 02/07/1996).
_____________, “Tahun 1996 Terdingin pada Dekade Ini?”, (KOMPAS, 04/07/1996).
_____________, “Debu Komet Halley Meningkatkan Curah Hujan”, (KOMPAS, 18/07/1996).
_____________, “Mungkinkah Komet Swift-Tuttle Menabrak Bumi”, (Pikiran Rakyat,
23/09/1996).
_____________, “Evolusi di alam dan Eksistensi Manusia”, (Pikiran Rakyat, 01/10/1996).
Daftar Pustaka 143

_____________, “Patroli Langit: Mewaspadai Asteroid dan Komet Pengancam Bumi”,


(Republika, 16/03/1997).
_____________, “Babak Baru Eksplorasi Mars”, (Republika 06/07/1997).
_____________, “Di Satelit Jupiter Ada Makhluk Hidup?”, (Republika,19/10/1997).
_____________, “Pesawat Antariksa Cassini-Huygens Menuju Langit ke Tujuh”, (Pikiran
Rakyat, 26/10/1997).
_____________, “Sifat Ijtihadiyah Penentuan Awal Ramadan dan Hari Raya”, (Republika,
23/12/1997).
_____________, “Bukti Ketaatan Makhluk pada Khaliqnya: ALAM PUN BERTHAWAF”,
(Pikiran Rakyat, 23/3/1998).
_____________, “Fenomena Matahari”, (Republika, Hikmah, 23/01/1999).
_____________, “Pluto bukan planet?”, (Republika, 07/02/1999).
_____________, “Sains”, (Republika, Hikmah, 07/03/1999).
_____________, “Bintang Kejora”, (Republika, Hikmah, 20/07/1999).
_____________, “Langit” (Republika, Hikmah, 13/09/1999).
_____________, “Tujuh Langit Tidak Berarti Tujuh Lapis”, (Republika, Dialog Jumat,
12/11/1999).
_____________, “IKHLAS Bersama Ruang dan Waktu”, (Booklet Kalender 2005, Percikan
Iman).
Penciptaan Jagat Raya
144 dalam Perspektif Al-Qur'an & Sains
INDEX

A cryovulcanism 111
Cygnus X-1 61
A☺♥ābul-Kahfi 100
Abdullah Yusuf Ali 12 D
Achmad Marconi 12
dark matter 60
al-āfāq 107
David McKey 109
Allan Hills 109
Deteurium 108
Antares 69
Deuterium 63
Apollo 108
Deutorium 127
ar-Ragīb al-A fahānī 81
Dr. Nadine Barlow 110

asteroid 32
Awan Komet Oort 62 E
axion 61
Echinodermata 44
B efek rumah kaca 126
elektromagnetik 60
Background Radiation Microwave 60
besi sulfida 109 F
Big Bang 22, 54, 135
Big Crunch 135 filament 56
Black Hole 60
G
C galaksi xxviii
Copernicus 52, 63 Galaksi Bimasakti 56, 70
cosmic background radiation 25 Galileo 105, 111
geosentrik 52 Nabi Yusuf 83
Global warming 126 NASA 109
grand design 59 natural sciense xxii
Grand Unified Force 54 nebula proto-planet 31
Grand Unified Theory 12, 54 neutralino 61
Gregorius 98 neutrino xxii
GRK 128 Nucleosyntheses 13

H O
heliosentrik 52 Observatorium Bosscha xiii
hominoid 45 osteolepiform 44
Huygens 111
P
I
paleozoikum 11
Imam al-Gazālī 92 Pangea 38
IRAS 31 Pioneer 112
isim nakirah 80 polycyclic aromatic hydrocarbon 109
Isra dan Mikraj 48 proterozoikum 11
Isra Mikraj 79 proto-bumi 38
proto-planet 38
J protostar 60
Julius Caesar 97 Proxima Centauri 69
pseudo sains xxiv
K psiko-astronomis 92

Kaluza-Klein Theory 54 R
katulistiwa 88
kenozoikum 11 radioisotop 31
khalīfah 122 red shift 60
komet Encke 133 refraksi atmosfer 92

L S
LAPAN x Semanjung Yukatan 134
lingsir 91 SETI 108
lunar system 94 Siberia Utara 133
Sidratul Muntaha 79, 80
M Sidratul-Muntahā 83
social sciense xxii
Mars Global Surveyor 110 solar system 94
masa Jurassic 44 Stephen Hawking 12
Masjidil Aqsha 80, 83 Stratopause 52
Materi gelap 61 Stratosphere 52
Mesopause 52 super cluster 56, 62
Mesosphere 52 Super cluster 63
mesozoikum 11 Superforce 13
meteoroid mikro 61 Synapsida 44
N T
Nabi Isa 83
Index 147

Tafsir Al-Azhār 49 V
Tafsīrul-Marāgī 49
T. Djamaluddin 20 Venera 108
The New Encyclopaedia Brittanica 52 vernal equinox 98
Thermosphere 52 Viking 108
Titan 111 void 63
Tropopause 52 Voyager 112
Troposphere 52 Voyager 1 111
Tunguska 133
Z
twin paradox 83
Zaglūl an-Najjār ix
U
UFO 112

Anda mungkin juga menyukai