Lapang Dada
Untuk Memenuhi Tugas
Disusun oleh :
Tahun 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah, rahmat, dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Lapang Dada”. Makalah ini
diharapkan dapat dibaca dan dipahami agar kita menjadi tahu tentang Lapang Dada.
Peneliti menyampaikan terimakasih atas segala bantuan sehingga dapat tersusun laporan
karya ilmiah ini. Peneliti menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada :
1. Bapak Anis Tyas Kuncoro, S.Ag,M.A, atas kesempatan yang diberikan sehingga
peneliti dapat menyelesaikan makalah ini.
2. Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara yang selalu memberi motivasi dan semangat
3. Teman-teman yang membantu terselesaikannya penelitian ini yang tidak mungkin
kami sebutkan satu persatu.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan yang peneliti miliki. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik
yang membangun demi kesempurnaan penelitian di masa mendatang.
Hari-hari yang datang silih berganti, benar-benar, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
dedikasikan sepenuhnya untuk menciptakan kebaikan dan keselamatan bagi umat manusia.
Tidak pernah terbersit pun pada benak beliau untuk memuaskan emosi pribadi dengan
melancarkan balas dendam terhadap kaum yang menentang. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa
sallam dititahkan untuk memilih jalan damai, memaafkan kesalahan orang yang masih dalam
kungkungan jahâlah (ketidaktahuan). Harapan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam , tiada lain
supaya lahir manusia-manusia yang hanya berserah diri secara tulus kepada ilah
(sesembahan) yang haq. Namun pada era milenial ini, banyak masyarakat yang kurang
mengetahuhi apa itu lapang dada. Sehingga penulis ingin membuat makalah tentang lapang
dada.
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Lapang dada adalah suatu sikap untuk memaafkan orang lain. Lapang dada
merupakan karunia pemberian Allah Ta’ala, perhatikanlah doa dan permohonan Nabi Musa
‘alaihis salam tatkala Allah Ta’ala memerintahkannya untuk melasanakan tugas yang begitu
berat; yaitu mendatngi Fir’aun yang sudah melampaui batas,
“Pergilah kamu kepada Fir’aun, karena dia telah berbuat melampui batas“. (QS. Thaha:24).
Suatu tugas yang sangat berat, dan besar, tatkala Allah Ta’ala perintahkan hal itu dia berkata,
“Berkata Musa: “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku
urusanku“. (QS. Thaha:25-26).
Dan tidak diragukan lagi bahwa lapangnya dada merupakan karunia Allah Ta’ala dan
taufik dari-Nya, dengan mengusahakan sebab-sebabnya. Diantara sebab-sebab agar dada
menjadi lapang:
1. Mentauhidkan Allah Ta’ala dan mengikhlaskan agama bagi-Nya, menujukan ibadah hanya
kepada-Nya, dan menjauhi kesyirikan baik kecil maupun besar.
3. Ilmu yang bermanfaat yang bersumber dari al-Quran dan sunnah Nabi صلى هللا عليه و سلم.
4. Inabah (kembali) kepada Allah Ta’ala dan cinta kepada-Nya, serta mendahulukan cinta
kepada Allah dari pada cinta kepada selain-Nya.
5. Konsisten dan terus-menerus dalam dzikir kepada Allah Ta’ala dan memberikan perhatian
yang besar dalam hal itu.
6. Berbuat baik kepada semua makhluk, sesuai dengan kemampuannya, baik dalam bentuk
harta, pertolongan, kedudukan dll.
10. Baik dalam ittiba‘ (mengikuti) Nabi صلى هللا عليه و سلم.
2. Dalil tentang lapang dada
Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan kebajikan serta berpalinglah dari
orang-orang yang bodoh. [al-A’râf/7:199].
Dan tidaklah Allah menambah seorang hamba dengan kemudahan untuk memaafkan kecuali
Allah akan memberinya izzah (kemuliaan). [HR Muslim no. 6535].
Dengan demikian, orang yang berakal seharusnya mengamalkan nasihat Ibnu Hibban
rahimahullah dalam Raudhatul-‘Uqalâ` (hlm. 166): “(Betapa pentingnya) seseorang melatih
diri untuk berlapang dada terhadap kesalahan manusia, tidak membalasnya dengan kejelekan.
Karena, tidak ada obat yang paling efektif dapat meredam kejahatan (orang lain) melebihi
perbuatan yang baik kepadanya. Dan, tidak ada faktor yang mampu menyalakan dan
menyulut kejahatan, melebihi apa yang dilakukan dengan kejahatan serupa”.
َبَلْ أَرْ جُو أَ ْن ي ُْخ ِر َج هللاُ ِم ْن أَصْ الَبِ ِه ْم َم ْن يَ ْعبُ ُد الهi ك بِ ِه َش ْيئًا
ُ َوحْ َدهُ الَ يُ ْش ِر
Sesungguhnya aku berharap Allah akan mengeluarkan dari tulang sulbi mereka keturunan
yang beribadah kepada Allah semata, tidak menyekutukan-Nya dengan apapun. [HR Muslim
no. 4629].
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan makalah, dapat disimpulkan sebagai berikut :
https://almanhaj.or.id/3784-rasulullah-shallallahu-alaihi-wa-sallam-seorang-yang-lapang-dada-tidak-
suka-membalas-dendam.html
https://muslim.or.id/22321-lapang-dada-dan-sebab-sebabnya.html