Anda di halaman 1dari 3

JUJUR DAN MENEPATI JANJI MERUPAKAN

SEBAGIAN DARI AKHLAK MAHMUDAH

DOSEN PEMBIMBING :
K.H. RAHWINI, M.PdI.

DENGAN DISAMPAIKAN

OLEH : ACH. MUHSIN ALFIAH


SEMESTER : IV (EMPAT)

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH


(STIT. ASWAJ)
AMBUNTEN TIMUR-AMBUNTEN
SUMENEP-JAWA TIMUR

KATA PENGANTAR

‫الحمدهلل رب العالمين والصال ة والسال م على نبيه الكريم وعلي أله وصحبه أجمعين‬.
Di dalam makalah ini kami akan mengupas tentang orang-orang jujur dan orang-orang yang
menepati janji akan mendapatkan keuntungan yang besar nanti dihari kiamat.
Kami menulis makalah ini mempunyai sebuah tujuan yaitu yang pertama hanya untuk memenuhi
tugas Matakuliah “Hadits”. yang kedua yaitu supaya orang-orang yang tidak berprilaku jujur dan
menepati janji setelah membaca makalah ini mudah-mudahan orang tersebut akan menjadi lebih
baik dari sebelumnya.
Namun demikian sebuah kesadaran kritik menyadari bahwa tidak ada karya yang sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Mudah-mudahan
apa yang ada di makalah ini bisa bermanfa’at bagi kita semua.

Ambunten, 20 Mei 2009


Penyusun,

BAB I
JUJUR DAN MENEPATI JANJI
A. JUJUR
1. Pengertian jujur
Jujur adalah sikap yang sesuai antar perkataan dan perbuatan dengan yang sebenarnya. Apa yang
diucapkan memang itulah yang sesungguhnya dan apa yang diperbuat itulah yang sesungguhnya
yang diinginkan untuk diperbuat (skia, pondok pesantren Annuqayah latee) Rasulullah bersabda:
‫ ان الصدق‬:‫ قال‬.‫حدثنا عثمان بن أبي شيبه حدثنا جريرعن منصور عن أبي وائل عن عبدهللا رضي هللا عنه عن النبي صلعم‬
‫ ان الكذب يهدي الى الفجور وان الفجور‬.‫يهدي الى البر وان البر يهدي الى الجنة وان الرجل يهدي ليصدق حتى يكون صديقا‬
(65/4:‫صحيفه‬,‫)صحيح يخاري‬. ‫يهدي الى النار وان الرجل يهدي ليكذب حتى يكتب عندهللا كذابا‬
Artinya: “Sesungguhnya jujur itu membawa kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga,
sesungguhnya orang yang berkata benar maka orang tersebut dicatat sebagai orang yang paling
jujur. Sesungguhnya dusta itu membawa kepada kejahatan dan kejahatan itu mengantarkan ke
neraka dan orang yang dusta maka akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang paling dusta”
(Shahih Bukhari, hal: 65 juz: 4)
Hadist diatas menjelaskan keharusan berlaku jujur dan dampaknya yaitu kejujuran akan
membawa seseorang untuk selalu berbuat baik dan sudah barang tentu kebaikan adaklah jalan
untuk masuk surga. Dan menjelaskan keharusan untuk meninggalkan perbuatan dusta dan
menelaskan pula dampaknya. Yaitu perbuatana dusta akan selalu membawa kejahatan dan
kejahatan itu mengantarkan ke neraka.
Kejujuran dan kedustaan, kedua-duanya dapat diusahakan oleh seseorang. Bila seseorang selalu
berbuat jujur dan berusaha untuk jujur maka akan dicatat disisi Allah sebagai orang yang paling
jujur. Bila seseorang selalu berbuat dusta dan selalu berkeinginan untuk dusta maka akan dicatat
oleh Allah sebagai pendusta (Drs. H. Moh. Matsna, MA.Qur’an Hadits. Hal:121).
Hadits itu juga mengisyaratkan betapa besar potensi sikap jujur dalam kehidupan manusia, baik
dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dunia karena sikap jujur
itu membawa kebaikan, dan kebaikan itu membawa ke surga yang merupakan kesempurnaan
Nikmat Allah (H.M. Ashaf Shaleh. Taqwa. Hal: 97)
Jujur dan menepati janji memiliki kesamaan dan perbedaan. Kesamaannya yaitu kalau orang
suka menepati janji maka akan melahirkan kejujuran. Perbedaannya yaitu kalau orang selalu
berprilaku jujur belum tentu bisa dikatakan orang yang menepati janji.
Allah berfirman:
(119:‫)التوبه‬.‫ياأيهاالذين أمنوااتقوهللا وكونوامع الصادقين‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah bersama-
sama orang yang jujur” (At-Taubah:119)
Ayat ini menunjukkan bahwa sikap jujur merupakan sikap orang yang bertakwa.
Allah berfirman:
… (17:‫والصادقين … )العمران‬
Artinya: …Orang-orang yang benar …
Moh. Abduh menjelaskan maksud dari potongan ayat tersebut yaitu orang yang benar Perbuatan,
Amal dan Sifatnya. Sifat benar itulah sebagai puncak kesempurnaan bagi segala sesuatu
Al-Nasaiburi menjelaskan dari potongan ayat tersebut orang-orang yang benar pekataannya,
perbuatannya, dan niatnya (hatinya) dengan melaksanakan azam untuk berbuat baik (H.M.Ashaf
Shaleh.Taqwa.hal:96)
B. MENEPATI JANJI
1. pengertian janji
Mohammad abduh, Janji adalah sesuatu yang harus ditepati oleh setiap orang terhadap yang lain,
baik kepaada Allah, dan menyimak dan mentaati semua ajaran-ajarannya maupun kepada
manusia. Janji itu wajib ditepati selama bukan maksiat.
Rasulullah bersabda:
‫اضمنوا لي ستا أضمن لكم الجنة اصدقوا اذاحدثتم وأوفو اذا وعدتم وادوا اذاؤتمنتم وحفظوا فروجكم وغضوا ابصاركم وكفوا‬
(‫ )رواه أحمد‬.‫ايديكم‬
Artinya:”Berjanjilah kepadaku bahwa kamu akan mengerjakan enam perkara ini niscaya kamu
masuk surga. Berkata benar, tepatilah apabila berjanji, kerjakanlah apabila diamanati orang,
jagalah kehormatan, tundukkanlah pandanganmu dan jangan suka memukul orang”. (Hentikan
lancang tanganmu).(HR. Ahmad, 101 hadits.hal:24-25)
Menepati janji ialah condongnya hati pada kebenaran, sehingga berkata benar dan menepati janji,
seseorang bisa dikatakan sudah menepati janji apabila berjanji orang tersebut selalu
menepatinya, sekalipun dengan musuh atau anak kecil dan orang yang tidak menepati janji
digolongkan orang-orang yang munafik.
sebagaimana hadits nabi:
‫ أن رسول هللا‬.‫حدثنا ابن سالم حدثنا اسماعيل بن جعفر عن ابي سهيل عن نافع بن مالك بن عامر عن ابيه عن ابي هريرة‬
(65:4.‫صحيفه‬.‫)صحيح بخاري‬.‫ اذاحدث كذب اذا وعد أخلف اذائتمن خان‬.‫ أية المنا فقين ثالث‬:‫صلعم قال‬
Artinya:”Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga macam. Apabila berkata ia dusta, Apabila
berjanji ia ingkar, Apabila di percaya ia khianat”. (Shahih Bukhori. hal:65, juz:4)
Berkata benar, menepati janji dan apabila dipercaya tidak khianat adalah merupakan wasiat nabi
Muhammad SAW. Sebagaimana sabda nabi:
‫ أوصيك بتقو هللا وصدق الحديث وأداءاألمانة والوفاء بالعهد وبذل السالم وخفض‬.‫ قال لي رسول هللا صلعم‬.‫قال معاذ‬
(133:3.‫صحيفه‬.‫)احياء علوم الدين‬.‫الجناح‬
Artinya; Muadz berkata, Rasulullah bersabda kepadaku: “Saya berwasiat kepadamu supaya
bertaqwa kepada Allah, jujur dalam bicara, melaksanakan (menjaga) amanah, menepati janji,
memberi salam, dan merendahkan diri (tawadlu’). (Ihya’ Ulumuddin. juz:3. hal:135.)
Tidak ingkar janji itu akan melahirkan sikap jujur dan orang tersebut akan disenangi oleh semua
orang bahkan Allah itu senang kepada orang tersebut. Sebagai umat islam seharusnya sikap jujur
dan menepati janji diamalkan dalam perbuatan, tingkah laku, tatakrama, baik dalam lingkungan
sekolah, keluarga dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai