Anda di halaman 1dari 12

LANDASAN HUKUM HOME CARE

(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Home Care)

OLEH

1. BENDINA YUNITA HUKE (191111042)


2. JENI SARLIN BABA (191111053)
3. KEZIA F.A. NDOEN (191111056)
4. MERLIN SUMIYATI DELLU (191111064)
5. OCTAVIO QUINTAO (191111066)
6. YUSTHINA S. MOMAKI (191111070)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS CITRA BANGSA
KUPANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Home Care. Selain itu, makalah ini juga ditulis agar menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis tentang landasan hukum home care.

Terimakasih kepada yang telah membantu dalam membimbing dan mengoreksi


makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini agar menjadi lebih baik.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Terimakasih.

Kupang, September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Tujuan umum ………………………………………………………………………..1
C. Tujuan khusus ……………………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Peraturan Terkait Home Care Di Dunia


2.1.1 Standar Asuhan Keperawatan..................................................................................2
2.1.2 Standar Kinerja Profesi…………………………………………………………….2
2.2 Kebijakan Peraturan Home Care Di Indonesia…………………………………………3

BAB III PENUTUP..............................................................................................................4

Kesimpulan............................................................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................5
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelayanan keperawatan yang berkualitas mempunyai arti bahwa pelayanan yang


diberikan kepada individu, keluarga ataupun masyarakat haruslah baik (bersifat etis) dan benar
(berdasarkan ilmu dan hukum yang berlaku). Hukum yang mengatur praktik keperawatan telah
tersedia dengan lengkap, baik dalam bentuk undang-undang kesehatan, maupun surat keputusan
Menkes tentang praktik eperawatan. Dengan demikian melakukan praktik keperawatan bagi
perawat di Indonesia adalah merupakan hak sekaligus kewajiban profesi untuk mencapai visi
Indonesia sehat tahun 2010. (Yuliati, 2020)

Menurut Depkes, 2002 dalam (Yuliati, 2020) Home care adalah pelayanan kesehatan
yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di
tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan
kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit

B. TUJUAN UMUM

1. Untuk mengetahui landasan hukum home care

C. TUJUAN KHUSUS

1. Untuk mengetahui peraturan terkait home care di dunia


2. Untuk mengetahui kebijakan atau pengaturan tentang home care di Indonesia
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. PERATURAN TERKAIT HOME CARE DI DUNIA

Dalam (Allender & Spradley, 2001), menurut Asosiasi perawat Amerika (1999) telah
menetapkan lingkungan dan standar Home Health Nursing yang meliputi standar asuhan
keperawatan dan standar kinerja professional (Yuliati, 2020)

a. Standard Asuhan Keperawatan


 Standard-I, Perawat mengumpulkan data kesehatan klien
 Standard-II, Dalam menetapkan diagnosa keperawatan, perawat melakukan
analisa terhadap data yang telah terkumpul
 Standard-III, Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan baik dari klien
maupun lingkungannya
 Standard-IV, Perawat mengembangkan rencana asuhan keperawatan dengan
menetapkan intervensi yang akan dilakukan untuk mencapai hasil yang
diharapkan
 Standard-V, Perawat melaksanakan rencana intervensi yang telah di tetapkan
dalam perencanaan
 Standard-VI, Perawat melakukan evaluasi terhadap kemajuan klien yang
mengarah ke pencapaian yang diharapkan.(Yuliati, 2020)
b. Standard Kinerja Profesional (professional performance)
 Standard-I, Kualitas asuhan keperawatan, perawat melakukan evaluasi terhadap
kualitas dan efektifitas praktik keperawatan secara sistematis
 Standard-II, Performance Appraisal, perawat melakukan evaluasi diri sendiri
terhadap praktik keperawatan yang dilakukannya dihubungkan dengan standar
praktik professional, hasil penelitian ilmiah dan peraturan yang berlaku
 Standard-III, Pendidikan, perawat berupaya untuk selalu meningklatkan
pengetahuan dan kemampuan dirinya dalam praktik keperawatan
 Standard-IV, Kesejawatan, perawat berinteraksi dan berperan aktif dalam
pengembangan professionalism sesama perawat dan praktisi kesehatan lainnya
sebagai sejawat
 Standard-V, Etika, putusan dan tindakan perawat terhadap klien berdasarkan pada
landasan etika profesi
 Standar-VI, Kolaborasi, dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat
berkolaborasi dengan klien, keluarga dan praktisi kesehatan lain.
 Standar-VII, Penelitian, dalam praktiknya, perawat menerapkan hasil penelitian
 Standard-VIII, Pemanfaatan sumber, perawat membantu klien atau keluarga untuk
memahami resiko, keuntungan dan biaya perencanaan dan pelaksanaan asuhan
keperawatan .(Yuliati, 2020)

2. KEBIJAKAN/PERATURAN HOME CARE DI INDONESIA

Home care adalah suatu pelayanan kesehatan secara komprehensif yang diberikan kepada klien
individu dan atau keluarga di tempat tinggal (dirumah), yang bertujuan untuk memandirikan
klien dalam pemeliharaan kesehatan, meningkatkan derajat kesehatan, upaya pencegahan
penyakit dan resiko kekambuhan serta rehabilitasi kesehatan. (Parellangi, n.d.)

Dasar Hukum program home care di Indonesia adalah PMK No.9 tahun 2014 tentang klinik :
Pasal 32 ayat (2) yang berbunyi : Pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitative sebagaimana di maksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan,
rawat inap, pelayanan satu hari (one day care) dan atau home care. (Fitrina et al., 2022)

Landasan Hukum Home Care diantaranya adalah sebagai berikut:

 Undang-Undang Dasar 1945


Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Bab X tentang hak asasi manusia pasal 28 H ayat 1
dijelaskan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
kesehatan.
 UU Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
Dalam UU Nomor 36 tahun 2009 tentang ksehatan
1) Pasal 24 ayat 1
Tenaga kesehatan dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan harus memenuhi
ketentuan kode etik, standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar
pelayanan kesehatan, dan standar prosedur operasional.
2) Pasal 27 ayat 1
Tenaga kesehatan berhak mendapat imbalan dan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya
3) Pasal 63 ayat 2
Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan dengan pengendalian,
pengobatan, dan/atau perawatan
4) Pasal 63 ayat 3
Pengendalian, pengobatan, dan/atau perawatan dapat dilakukan berdasarkan ilmu
kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat dipertanggungjawabkan
kemanfaatan dan keamanannya
5) Pasal 63 ayat 4
Pelaksanaan pengobatan dan/atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu
keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian
dan kewenangan untuk itu.
6) Pasal 63 ayat 5
Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan pengobatan dan perawatan atau berdasarlam cara lain yang dapat
dipertanggungjawabkan.
7) Proses pengakuan terhadap kewenangan perawat menurut UU No 26 tahun 2009
tentang kesehatan terkait praktik mandiri perawat.
a) Surat Tanda Registrasi (STR) merupakan syarat untuk memperoleh kewenangan
melakukan praktik keperawatan secara perorangan dan/atau berkelompok.
b) Pemberian kewenangan = pemberian surat ijin dalam bentuk Surat Ijin Praktik
Perawat.
c) SIPP dikeluarkan oleh pemerintah daerah/kota
8) Proses pengakuan terhadap keahlian perawat menurut UU No. 36 tahun 2009 tentang
kesehatan terkait praktik mandiri perawat.
a) Diawali dengan mengikuti pendidikan formal dan mendapat ijazah sehingga
diakui oleh masyarakat
b) Perawat yang telah lulus pendidikan formal wajib mengikuti kompetensi yang
dilaksanankan oleh lembaga independen dan memperoleh sertifikat kompetensi
sehingga diakui oleh profesi
c) Ijazah dan sertifikat kompetensi merupakan persyaratan untuk memperoleh STR
sehingga dikui oleh pemerintah.
d) Jika seorang perawat memiliki ijazah, sertifikat kompetensi dan STR, maka telah
diakui memiliki keahlian dibidang keperawatan.
 UU Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Mengatur tentang Hak dan Kewajiban Pemberi Jasa dan Penerima Jasa, termasuk tenaga
kesehatan. Hak konsumen terkait dengan pelayanan kesehatan adalah :
1) Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam pelayanan kesehatan
2) Hak untuk memilih jasa pelayanan kesehatan serta mendapat jasa pelayanan
kesehatan tersebut sesuai dengan kondisi serta jaminan yang dijanjikan
3) Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi kesehatannya.
4) Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa
perlindungan konsumen secara patut
5) Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen
6) Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif
7) Hak untuk mendapat kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila jasa yang
diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.
Kewajiban konsumen terkait dengan jasa pelayanan kesehatan, adalah :
1) Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pelayanan kesehatan atau
pemanfaatan jasa pelayanan kesehtan, demi keamanan dan keselamatan
2) Membayar jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan jasa pelayanan kesehatan yang
diberikan
3) Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut
 UU Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
1) Pengaturan Keperawatan diatur dalam pasal 13
a) Meningkatkan mutu perawat
b) Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
c) Memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada perawat dan klien
d) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
2) Registrasi perawat diatur dalam pasal 18
a) Perawat yang menjalankan praktik keperawatan wajib memiliki STR
b) STR perawat diberikan oleh Konsil Keperawatan setelah memenuhi persyaratan
c) Persyaratan pengurusan STR meliputi :
 Memiliki ijazah pendidikan tinggi Keperawatan
 Memiliki sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi
 Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental
 Membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentua etika profesi
d) STR berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diregistrasi ulang setiap 5 (lima)
tahun
e) Persyaratan registrasi ulang untuk perpanjangan STR meliputi :
 Memiliki STR lama
 Memiliki sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi
 Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental
 Membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentua etika profesi
 Telah mengabdikan diri sebagai tenaga profesi atau vokasi dibidangnya
 Memenuhi kecukupan dalam kegiatan pelayanan, pendidikan, pelatihan,
dan/atau kegiatan ilmiah lainnya.
3) Izin praktik perawat diatur dalam pasal 19
a) Perawat yang menjalankan praktik keperawatan wajib memiliki izin
b) Izin praktik keperawatan diberikan dalam bentuk SIPP
c) SIPP diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota atas rekomendasi pejabat
kesehatan yang berwenang di kabupaten/kota tempat perawat menjalankan
praktiknya
d) Untuk mendapatkan SIPP, perawat harus melampirkan :
 Salinan STR yang masih berlaku
 Rekomendasi dari organisasi profesi perawat
 Surat pertanyaan memiliki tempat praktik atau surat keterangan dari
pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan
 Permenkes Nomor 028/MENKES/PER/I/2011 tentang Klinik
Dalam Permenkes Nomor 028/MENKES/PER/I/2011 tentang Klinik dijelaskan bahwa :
1) Klinik menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif
2) Pelayanan kesehatan dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, one day care, rawat
inap/atau home care
3) Klinik yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan 24 (dua puluh empat) jam harus
menyediakan dokter serta kesehatan lain sesuai kebutuhan yang setiap saat berada di
tempat

 Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat


Upaya kesehatan dalam Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat diatur dalam :
1) Pasal 35
a) Puskesman menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama
b) Upaya kesehatan dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan
2) Pasal 37
a) Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk
 Rawat jalan
 Pelayanan gawat darurat
 Pelayanan satu hari (one day care)
 Home care
 Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan
b) Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan sesuai dengan
standar prosedur operasional dan standar pelayanan
 SK Dirjen YAN MED Nomor : HK. 00.06.5.1.311 Tahun 2011 yang memberikan
kewenangan kepada perawat membentuk lembaga home care mandiri.
Berdasarkan SK Dirjen YAN MED NO HK. 00.06.5.1.311 tahun 2011 menyebutkan
terdapat tindakan mandiri yang bisa dilakukan oleh perawat home care, yaitu :
1) Vital sign
2) Memasang nasogatric tube
3) Memasang kateter
4) Penggantian tube pernafasan
5) Suction
6) Merawat luka dekubitus
7) Memasang peralatn O2
8) Penyuntikan (IM, IV, IC, SC)
9) Pemasangan infus dan obat
10) Pengambilan preparat
11) Pemberian huknah
12) Kebersihan diri
13) Pendidikan kesehatan
14) Konseling kasus terminal
15) Pengambilan sampel darah
16) Perawatan luka
17) EKG
18) Pemeriksaan KGD, Kolesterol, Asam Urat
PENUTUP

Kesimpulan

Home care merupakan layanan kesehatan yang dilakukan di rumah, sehingga


home care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan di rumah pasien yang
telah melalui sejarah yang panjang,

Home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif


diberikan kepada individu, keluarga, di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk
meningkatkan kemandirian dan meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit

Tujuan yang paling mendasar dari pelayanan home care adalah untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memaksimalkan tingkat kemandirian, dan meminimalkan akibat
dari penyakit untuk mencapai kemampuan individu secara optimal selama mungkin yang
dilakukan secara komperhensif dan berkesinambungan

Secara khusus home care bertujuan untuk meningkatkan upaya promotif, prefentif,
kuratif, dan rehabilitative, mengurangi frekuensi hospitalisasi, meningkatkan efisiensi
waktu, biaya, tenaga, dan pikiran
DAFTAR PUSTAKA

Fitrina, Y., Albyn, D. F., Martini, M., Hamu, A. H., Safitri, Y., Pirqoti, D. N. S., Bebok, C. F.
M., Swarjana, I. K. D., Ulfa, M., Making, M. A., Israfil, Siregar, H. K., Ningsih, N. F.,
Bina, M. Y., & Badi’ah, A. (2022). PALIATIF CARE DAN HOME CARE (A. Munandar
(ed.)). Media Sains Indonesia.
Parellangi, A. (n.d.). HOME CARE NURSING Aplikasi Praktik Berbasis Evidence-Based.
Penerbit Andi.
Yuliati. (2020). Konsep Hospice & Home Care. Modul Hospice Home Care (Nsa 637), Nsa 637,
0–15.

Anda mungkin juga menyukai