net/publication/367333002
CITATIONS READS
0 326
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Birth Plan Assistance as a Way to Increase Birth Preparation and Parenthood Readiness View project
All content following this page was uploaded by Kholilah Lubis on 22 January 2023.
Penerbit:
Anggota IKAPI
No. 446/JBA/2022
PELAYANAN KOMPLEMENTER
KEBIDANAN
Penulis :
Kholilah Lubis, S.ST, M.Keb
Indah Putri Ramadhanti, S.ST, M.Keb
Fathia Rizki, S.S.T., M.Tr.Keb.
Irmasanti Fajrin, S.ST. M.Keb.
Ratih Sakti Prastiwi, S.ST., MPH
Ira Suryanis, S.ST, M.Keb
Lia Kamila, S.S.T., Bd., M.Keb.
Christina Pernatun Kismoyo, S.SiT., MPH
Diani Aliansy, S.ST., M.Kes.
Nurul Eko Widiyastuti, S.Si.T., M.Kes.
Indah Yun Diniaty Rosidi, S.ST., M.Keb
Wahyuni, SST, M.Keb.
Ari Andriyani, S.Si., M.Keb
Nining Tunggal Sri Sunarti, SKM. MPH
Wiwin Hindriyawati, S.SiT., M.Kes.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga buku yang berjudul Pelayanan Komple-
menter Kebidanan dapat dipublikasikan dan dapat sampai dihadapan pem-
baca. Buku ini diharapkan dapat hadir memberi kontribusi positif dalam
ilmu pengetahuan khususnya terkait kemajuan bidang ilmu kebidanan.
Sistematika buku ini mengacu pada pendekatan konsep teoritis dan contoh
penerapan.
Buku ini terdiri atas 15 bab yang dibahas secara rinci, beberapa bab dian-
taranya: Konsep dasar asuhan komplementer, Aspek legal praktik ke-
bidanan komplementer, Praktik terapi komplementer pada kebidanan,
Jenis dan kategori terapi komplementer, Konsep/Jenis-jenis/Tutorial dan
Simulasi asuhan komplementer dalam asuhan kehamilan, Konsep/Jenis-
jenis/Tutorial dan Simulasi asuhan komplementer dalam asuhan masa ni-
fas, Konsep/Jenis-jenis/Tutorial dan Simulasi asuhan komplementer dalam
asuhan bayi dan balita, Perkembangan terkini asuhan komplementer ke-
bidanan di Indonesia, Perkembangan terkini asuhan komplementer ke-
bidanan di dunia, Peluang enterpreneur dalam asuhan komplementer pada
ibu hamil, nifas dan menyusui, bayi dan balita.
Kami menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kesempurnaan dan masih ter-
dapat banyak kekurangan, sejatinya kesempurnaan itu hanya milik Allah
Yang Maha Kuasa. Oleh sebab itu, kami tentu menerima masukan dan sa-
ran dari pembaca demi penyempurnaan lebih lanjut.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada
semua pihak yang telah mendukung dalam proses penyusunan dan pen-
erbitan buku ini secara khusus kepada Kaizen Media Publishing. Semoga
buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Editor
i
DAFTAR ISI
ii
5.9 Akupunktur ....................................................................................... 59
iii
9.2.5 Post Natal Yoga (Yoga Ibu Nifas dan Menyusui) (Adams J,
2009; Yoga., 2018) .................................................................. 115
9.2.6 Akupuntur (Gondo, 2009) .................................................... 116
iv
BAB 14. Perkembangan Terkini Asuhan Komplementer Kebidanan di
Indonesia ......................................................................................... 183
14.1 Pendahuluan .................................................................................... 183
14.2 Perkembangan Asuhan Komplementer untuk Masa Kehamilan 185
14.3 Perkembangan Asuhan Komplementer untuk Masa Persalinan 187
14.4 Perkembangan Asuhan Komplementer pada Masa Nifas........... 187
14.5 Perkembangan Asuhan Komplementer pada Bayi dan Balita .... 188
v
vi
BAB 1. KONSEP DASAR ASUHAN KOMPLEMENTER
1.1 Pendahuluan
Minat pasien terhadap asuhan komplementer atau yang lebih
dikenal dengan CAM (Complementary and Alternative Medicine) semakin
popular karena hanya menimbulkan efek/ risiko yang minimal dibanding-
kan pengobatan dengan obat-obatan kimia. Peningkatan ini terjadi secara
eksponensial selama beberapa dekade terakhir baik di bidang klinis,
penelitian dan berfokus kebijakan pada area perawatan kesehatan yang
penting (Adams et al., 2013).
1
BAB 1. KONSEP DASAR ASUHAN KOMPLEMENTER
2
BAB 1. KONSEP DASAR ASUHAN KOMPLEMENTER
3
BAB 1. KONSEP DASAR ASUHAN KOMPLEMENTER
4
BAB 1. KONSEP DASAR ASUHAN KOMPLEMENTER
Alasan Keterangan
5
BAB 1. KONSEP DASAR ASUHAN KOMPLEMENTER
6
BAB 1. KONSEP DASAR ASUHAN KOMPLEMENTER
Saat ini jika ditinjau dari segi kuantitas dan kualitas, perkembangan
obat-obatan tradisional yang merupakan asuhan komplementer mengalami
7
BAB 1. KONSEP DASAR ASUHAN KOMPLEMENTER
8
BAB 1. KONSEP DASAR ASUHAN KOMPLEMENTER
Daftar Pustaka
Adams, J., Magin, P., & Broom, A. (2013). Primary Health Care And Comple-
mentary And Integrative Medicine - Practice And Research (First Edit). Im-
perial College Press.
Braun, L., & Cohen, M. (2015). Herbs & Natural Supplements An evidence-
based guide. In Herbs & Natural Supplements (Fourth Edi). Elsevier.
Lindquist, R., Snyder, M., & Tracy, M. F. (2014). Complementary & Alternative
Therapies in Nursing (Seventh Ed). Springer Publishing Company.
9
BAB 1. KONSEP DASAR ASUHAN KOMPLEMENTER
Puji Asmanto, B., Sulandjari, S., Muliawati, E. S., Nurmalasari, A. I., & Ka-
rim, A. (2021). Modul Teknologi Produksi Tanaman Rempah dan Obat.
Yayasan Kita Menulis.
https://books.google.co.id/books?id=HDwnEAAAQBAJ
10
BAB 1. KONSEP DASAR ASUHAN KOMPLEMENTER
Tentang Penulis
Kholilah Lubis
email : lilazgreeny@gmail.com
11
12
BAB 2. ASPEK LEGAL PRAKTIK KEBIDANAN KOM-
PLEMENTER
2.1 Pendahuluan
Sebanyak 25% hingga 70% wanita memilih berkonsultasi dengan ter-
apis komplementer pada masa prakonsepsi hingga pasca persalinan yang
diatur melalui peraturan nasional pengobatan komplementer antara negara
bervariasi tergantung kebijakan pelayanan Kesehatan bidang komple-
menter. Namun, tidak semua terapis dilatih atau bersertifikasi untuk mena-
warkan terapi komplementer (Midwives, 2020).
13
BAB 2. ASPEK LEGAL PRAKTIK KEBIDANAN KOMPLEMENTER
14
BAB 2. ASPEK LEGAL PRAKTIK KEBIDANAN KOMPLEMENTER
SPA, pelayanan Kesehatan SPA dibagi 3 kelompok yaitu griya SPA tirta I,
griya SPA tirta II, dan griya Spa tirta III (K. RI, 2004).
15
BAB 2. ASPEK LEGAL PRAKTIK KEBIDANAN KOMPLEMENTER
16
BAB 2. ASPEK LEGAL PRAKTIK KEBIDANAN KOMPLEMENTER
17
BAB 2. ASPEK LEGAL PRAKTIK KEBIDANAN KOMPLEMENTER
18
BAB 2. ASPEK LEGAL PRAKTIK KEBIDANAN KOMPLEMENTER
19
BAB 2. ASPEK LEGAL PRAKTIK KEBIDANAN KOMPLEMENTER
20
BAB 2. ASPEK LEGAL PRAKTIK KEBIDANAN KOMPLEMENTER
Daftar Pustaka
DIRJEN BPM. (2009). Keputusan Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik No:
HK.03.05/I/199/2010 tentang Pedoman Kriteria Penetapan Metode Pen-
gobatan Komplementer (Vol. 1, Issue 36). Kemenkes RI.
RI, D. (2007). Kebijakan Obat Tradisional Tahun 2007. In DEPKES RI. DEP-
KES RI.
21
BAB 2. ASPEK LEGAL PRAKTIK KEBIDANAN KOMPLEMENTER
RI, K. (2008). KMK No 120 ttg Standar Pelayanan Medik. Kemenkes RI.
Ristica, O. ., & Julianti, W. (2014). Prinsip Etika dan Moralitas dalam Pelayanan
Kebidanan. Deepublish.
22
Tentang Penulis
Indah Putri Ramadhanti
email : indahputriramadhanti1305@gmail.com
Penulis yang kerap disapa Indah, lahir di Dumai – Riau, 13 Mei 1989.
Penulis pernah mengenyam Pendidikan di SMAN 1 Kota Dumai,
melanjutkan Pendidikan DIII Kebidanan (2007-2010) dan DIV Bidan
Pendidik (2010-2011) di STIKes Prima Nusantara Bukittinggi. Tahun
2014-2016 penulis melanjutkan studi S2 Ilmu Kebidanan di Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin, Kota Makassar. Saat ini, penulis
mengabdi menjadi dosen tetap Profesi Bidan dan sebagai Ketua Pro-
gram Studi Pendidikan Profesi bidan di Institut Kesehatan Prima
Nusantara Bukittinggi, salah satu PTS di Provinsi Sumatera Barat.
Penulis juga aktif sebagai copy editor, editor dan reviewer di beberapa
jurnal nasional bidang kesehatan. Tahun 2022, penulis baru saja me-
nyelesaikan studi Profesi Bidan di Institut Kesehatan Prima Nusantara
Bukittinggi. Penulis juga aktif mempublikasikan berbagai artikel
ilmiah Nasional dan Internasional terindeks Sinta, DOAJ, dan WOS.
Bidang Tridharma Perguruan Tinggi berfokus pada Asuhan Ke-
bidanan Komplementer masa Kehamilan. Penulis baru saja
menghasilkan 2 buku ber ISBN, yaitu Pengantar Kesehatan Repro-
duksi Wanita dan Pengantar Kesehatan Ibu dan Anak. Status meni-
kah, memiliki satu orang putri. Kegiatan harian mendampingi suami
seorang editor in chief sebuah jurnal bereputasi nasional dan dosen
tetap pada program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat.
23
24
BAB 3. PRAKTEK TERAPI KOMPLEMENTER PADA
KEBIDANAN
3.1 Pendahuluan
Kini paradigma pelayanan kesehatan khususnya kebidanan telah
mengalami pergeseran. Asuhan kebidanan telah dilaksanakan dengan me-
madukan pelayanan kebidanan konvensional dan komplementer dan telah
menjadi bagian penting dari praktik kebidanan. Pemanfaatan Pelayanan
kesehatan komplementer di dunia sudah membudaya dan mulai masuk da-
lam sistem pelayanan kesehatan perseorangan. Berdasarkan data dari World
Health Organization (WHO) sebanyak 80% praktisi kesehatan di negara
berkembang lebih memilih pengobatan alternatif dibandingkan pen-
gobatan kimia (Zeng et al., 2014). Terapi komplementer bersifat melengkapi
dengan tujuan rasional yang tidak bertentangan dengan nilai dan hukum
kesehatan di Indonesia, terapi komplementer adalah cara penanggulangan
penyakit yang dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan medis
konvensional (Cahyanto, 2020).
25
BAB 3. PRAKTEK TERAPI KOMPLEMENTER PADA KEBIDANAN
26
BAB 3. PRAKTEK TERAPI KOMPLEMENTER PADA KEBIDANAN
27
BAB 3. PRAKTEK TERAPI KOMPLEMENTER PADA KEBIDANAN
bidan secara mandiri, kolaborasi, dan/atau rujukan sesuai dengan yang ter-
tuang dengan standar profesi bidan NO HK.01.07/MENKES/320/2020 (Ke-
menterian Kesehatan, 2020).
1. Kehamilan
Terapi komplementer pada periode prenatal yang dapat dilakukan da-
lam asuhan kebidanan, diantaranya untuk mengurangi mual dan
muntah kehamilan dan pengobatan tambahan hiperemesis gravi-
darum, pereda nyeri punggung bawah, pengobatan edema kaki, pen-
ingkatan suasana hati, versi sungsang, pemendekan persalinan profil-
aksis, dan pencegahan trauma perineum (Anderson & Johnson, 2012).
Hal ini dapat dilakukan dengan teknik-teknik berikut.
a. Akupunktur
Akupunktur adalah bentuk pengobatan menggunakan jarum yang
sangat tipis. Jarum tersebut dimasukkan menembus kulit ke titik-
titik tertentu pada tubuh, dengan kedalaman yang berbeda-beda.
Pengobatan tradisional Cina ini meyakini bahwa kesehatan adalah
hasil dari keseimbangan harmonis antara Yin dan Yang, dan men-
jadi bagian kekuatan hidup yang dikenal sebagai Qi (Satria, 2013).
b. Aromaterapi Kehamilan
Minyak esensial dapat didefinisikan sebagai cairan harum dan
mudah menguap yang telah di ekstraksi, destilasi uap adalah
28
BAB 3. PRAKTEK TERAPI KOMPLEMENTER PADA KEBIDANAN
c. Ayurveda Kehamilan
Ayurveda kehamilan merupakan suatu teknik pemijatan dalam
masa kehamilan. Pemijatan dilakukan dengan menggunakan min-
yak yang terbuat dari bahan-bahan herbal. Tujuannya adalah un-
tuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan ibu hamil (Ayun-
ingtyas, 2018).
d. Yoga Kehamilan
Yoga berasal dari bahasa sanskerta “yug” yang berarti “mengikat”
atau menyatukan adalah penyatuan semua kekuatan tubuh,
pikiran dan jiwa (Argaheni, 2022). Yoga kehamilan atau prenatal
yoga menjadi sangat populer belakangan ini. Tak masalah apakah
ibu hamil adalah pemula atau sudah biasa melakukan yoga, lati-
han dapat membuat melenturkan tonus otot, meningkatkan kese-
imbangan, serta sirkulasi selama kehamilan (Ayuningtyas, 2018).
2. Persalinan
Terapi komplementer pada periode intranatal yang dapat dilakukan
dalam asuhan kebidanan, diantaranya untuk mencegah mual saat
29
BAB 3. PRAKTEK TERAPI KOMPLEMENTER PADA KEBIDANAN
3. Nifas
Terapi komplementer pada periode postnatal yang dapat dilakukan
dalam asuhan kebidanan, diantaranya untuk untuk depresi pasca per-
salinan, pembengkakan payudara dan penekanan laktasi, ketidaknya-
manan perineum, dan membantu pemulihan pasca persalinan. (An-
derson & Johnson, 2012). Hal ini dapat dilakukan dengan teknik-teknik
berikut.
a. Postnatal Yoga
Postnatal Yoga adalah yoga yang dilakukan selama masa setelah
melahirkan dan menyusui. Yoga membantu tubuh dan pikiran
sembuh dari tekanan fisik dan mental melahirkan. Wanita setelah
30
BAB 3. PRAKTEK TERAPI KOMPLEMENTER PADA KEBIDANAN
31
BAB 3. PRAKTEK TERAPI KOMPLEMENTER PADA KEBIDANAN
32
BAB 3. PRAKTEK TERAPI KOMPLEMENTER PADA KEBIDANAN
33
BAB 3. PRAKTEK TERAPI KOMPLEMENTER PADA KEBIDANAN
34
BAB 3. PRAKTEK TERAPI KOMPLEMENTER PADA KEBIDANAN
Daftar Pustaka
35
BAB 3. PRAKTEK TERAPI KOMPLEMENTER PADA KEBIDANAN
36
BAB 3. PRAKTEK TERAPI KOMPLEMENTER PADA KEBIDANAN
Tentang Penulis
Fathia Rizki
email : fathiarizki@gmail.Com
Fathia Rizki lahir di Cimahi pada tanggal 28 Juli 1992. Penulis merupakan
dosen Fakultas Kebidanan di Institut Kesehatan Rajawali Bandung.
Penulis memulai pendidikan kebidanan di DIII Kebidanan STIKes Bhakti
Kencana Bandung pada tahun 2009 dan menamatkanya pada tahun 2012.
Kemudian di tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan pada program
studi DIV Kebidanan di Politeknik Karya Husada Jakarta. Pada Tahun
2018 penulis menyelesaikan studi pada program studi Pascasarjana Te-
rapan Kebidanan STIKes Dharma Husada Bandung.
37
38
BAB 4. JENIS DAN KATEGORI TERAPI KOMPLE-
MENTER
4.1 Pendahuluan
Bab ini akan membahas jenis dan kategori terkait terapi komple-
menter, mulai dari pengertian dari terapi komplementer, jenis-jenisnya dan
kategori terapi komplementer itu sendiri.
39
BAB 4. JENIS DAN KATEGORI TERAPI KOMPLEMENTER
40
BAB 4. JENIS DAN KATEGORI TERAPI KOMPLEMENTER
41
BAB 4. JENIS DAN KATEGORI TERAPI KOMPLEMENTER
42
BAB 4. JENIS DAN KATEGORI TERAPI KOMPLEMENTER
2. Bekam
Bekam merupakan kebudayaan kuno Mesir, Timur tengah, dan Tiong-
kok. Teknik ini dinyatakan oleh budaya Mesir kuno sudah ada semen-
jak 1.550 SM. Teknik melakukannya dengan memakai cangkir khusus
yang telah dipanaskan terlebih dahulu sehingga dapat menghisap ba-
gian atas kulit. Namun pada saat kondisi ibu sedang hamil tidak direk-
omendasikan untuk melakukan bekam, dikarenakan oleh kulit ibu
hamil yang lebih sensitif dan menjaga agar tidak terjadi infeksi.
43
BAB 4. JENIS DAN KATEGORI TERAPI KOMPLEMENTER
44
BAB 4. JENIS DAN KATEGORI TERAPI KOMPLEMENTER
nyeri kronis klien. Terapi ini dapat dilakukan pada ibu yang ber-
salin, agar lebih rileks.
b. Imajinasi
Teknik relaksasi imajinasi terbimbing (guided imagery) yaitu suatu
proses mengerahkan kekuatan pikiran dengan menginstruksikan
tubuh untuk menyembuhkan diri memelihara kesehatan melalui
komunikasi dalam tubuh yang melibatkan semua panca indra (vis-
ual, setuhan, penciuman, penglihatan, dan pendengaran) sehingga
terbentuk keseimbangan antara tubuh dan jiwa. Tujuan Guided im-
agery yaitu menghasilkan dan mencapai keadaan yang optimal
yang digunakan untuk mengalihkan perhatian dari sensasi yang
tidak menyenangkan (Febtrina & Febriana, 2017).
c. Yoga
Yoga didasarkan pada tiga struktur dasar yaitu gerakan, pernapa-
san, dan meditasi. Yoga adalah ilmu yang menjelaskan hubungan
antara fisik, mental dan spiritual manusia untuk mencapai
kesehatan secara keseluruhan. Yoga adalah latihan fisik meditatif
dan intuitif yang dilakukan dengan fokus yang tidak hanya mem-
bangun tubuh fisik tetapi juga meningkatkan indera dan memper-
luas kesadaran. Prenatal gentle yoga (yoga kehamilan) merupakan
modifikasi yoga klasik yang disesuaikan dengan kondisi fisik ibu
hamil, dilakukan dengan intensitas lebih lembut dan lebih lambat.
Perubahan fisik yang terjadi selama masa kehamilan
mempengaruhi kesejahteraan ibu hamil, baik secara fisik maupun
psikis. (Pratignyo, 2014).
Berlatih yoga adalah solusi yang berguna sebagai alat untuk mem-
bantu mengurangi ketidaknyamanan selama kehamilan. Beberapa
manfaat yoga untuk kehamilan, yaitu: 1) Meningkatkan kekuatan
dan stamina tubuh saat hamil; 2) Melancarkan sirkulasi darah dan
asupan oksigen ke janin; 3) Mengatasi sakit punggung dan ping-
gang, skiatika, konstipasi, saluran urine yang lemah, pegal dan
bengkak pada sendi; 4) Melatih otot perineum untuk lebih kuat
dan elastis sehingga mempermudah proses kelahiran; 5) Mengu-
rangi kecemasan dan mempersiapkan mental ibu untuk
menghadapi persalinan; 6) Mempermudah proses kelahiran; 7)
45
BAB 4. JENIS DAN KATEGORI TERAPI KOMPLEMENTER
46
BAB 4. JENIS DAN KATEGORI TERAPI KOMPLEMENTER
47
BAB 4. JENIS DAN KATEGORI TERAPI KOMPLEMENTER
b. Terapi Reiki
Terapi Reiki dilakukan dengan mentransfer energi universal atau
energi kehidupan semesta dari telapak tangan praktisi ke bagian
tubuh pasien.
c. Terapi Qi Gong
Terapi Qi Gong adalah sistem kuno dari Tiongkok yang menjaga
dan meningkatkan kesehatan tubuh, membuat suatu keseim-
bangan antara sikap tubuh, teknik pernafasan dan pemfokusan
pikiran.
d. Terapi Sujok
Terapi sujok merupakan terapi yang menggunakkan beberapa me-
dia yaitu pewarna tangan, biji-bijian, ring dan lain sebagainya.
e. Terapi suara, misalnya menggunakan musik sebagai terapi pada
klien. Terapi musik ini dapat diberikan kepada semua kalangan
usia mulai dari anak-anak hingga lansia.
48
BAB 4. JENIS DAN KATEGORI TERAPI KOMPLEMENTER
Daftar Pustaka
Argaheni, N. B., Astuti, E. D., Winarsih, N. A., Putri, N. R., Yuliani, M., Ma-
hardany, B. O., Santi, M. Y. (2022). Asuhan Kebidanan Komplementer.
Medan: Yayasan Kita Menulis.
Dewi, E. S., Suwondo, A., & Wahyuni, S. (2016). Pengaruh Kombinasi Yoga
Prenatal dan Senam Hamil terhadap Perubahan Kadar Kortisol dan
Lama Persalinan Kala I. I(3).
Febriati, L. D., Rahayu, P. P., & Zakiyah, Z. (2022). Kesiapan Praktik Mandiri
Bidan dengan Praktik Komplementer Kebidanan. Journal of
TSCNers, 7(1), 13-21.
Madden, K., Middleton, P., Cyna, A. M., Matthewson, M., & Jones, L. (2012).
Hypnosis for Pain Management During Labour and Childbirth. The
Coachrane database of systematic reviews.
Maharani, S., & Hayati, F. (2020). Pengaruh Prenatal Gentle Yoga terhadap
Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Persalinan. Jurnal En-
durance, 5(1).
49
BAB 4. JENIS DAN KATEGORI TERAPI KOMPLEMENTER
Rufaida, Z., Lestari, S. W., & Sari, D. P. (2018). Terapi Komplementer. Mojok-
erto: STIKes Majapahit Mojokerto.
Sari, P. I., Anggraini, A., Treasa, A. D., Aji, S. P., Purnama, Y., Kurniati, N.,
. . . Dewiani, K. (2022). Asuhan Kebidanan Komplementer. Padang: PT
Global Eksekutif Teknologi.
50
BAB 4. JENIS DAN KATEGORI TERAPI KOMPLEMENTER
Tentang Penulis
Irmasanti Fajrin, M.Keb
email : irmasantifajrin@gmail.com
51
52
BAB 5. KONSEP DAN JENIS-JENIS ASUHAN KOM-
PLEMENTER DALAM ASUHAN KEHAMILAN
5.1 Pendahuluan
Asuhan komplementer saat ini mulai mengalami peningkatan di be-
berapa negara termasuk didalamnya adalah Indonesia. Berdasarkan survei
nasional yang dilakukan pada tahun 2013 di Indonesia sebanyak 30.4% ru-
mah tangga memanfaatkan pelayanan asuhan komplementer (Pengpid &
Peltzer, 2018). Praktik asuhan komplementer juga didukung dengan
adanya banyak penelitian yang berhasil membuktikan efektivitas asuhan
komplementer dalam menangani permasalahan kesehatan tanpa
menggunakan pengobatan (Liem, 2019).
53
BAB 5. KONSEP DAN JENIS-JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN
54
BAB 5. KONSEP DAN JENIS-JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN
Terdapat dua jenis musik yang sering digunakan dalam terapi yaitu
musik instrumental dan klasik. Banyak orang yang mengasumsikan
keduanya merupakan jenis musik yang sama. Namun demikian, dalam ter-
api musik cenderung jenis yang sering digunakan adalah musik klasik.
Musik klasik memberikan alunan yang lembut dan lambat sehingga mem-
berikan efek nyaman dan tenang bagi pendengarnya. Musik klasik juga
dapat memunculkan perasaan gembira. Sedangkan musik instrumental,
alunannya mampu memberikan stimulasi pada otak sehingga mampu
membuat pikiran dan mental lebih sehat (Kartini, 2022).
Terapi musik tidak hanya berdampak pada ibu saja, namun juga pada
janin. Otak janin akan terangsang dan membantu perkembangan otak.
Tidak hanya itu, perasaan gembira yang dirasakan ibu juga akan merang-
sang rasa Bahagia janin. Pada usia 18-20 minggu pendengaran janin mulai
terbentuk sempurna sehingga sangat optimal menggunakan terapi ini. Ter-
55
BAB 5. KONSEP DAN JENIS-JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN
api ini juga sangat fleksibel karena bisa dilakukan kapanpun dan dimana-
pun. Namun demikian menggunakan terapi ini waktu harus konsisten dan
perlu dipertimbangan waktu-waktu saat janin bangun (Kartini, 2022).
5.4 Yoga
Yoga merupakan pengobatan pikiran dan tubuh. Gerakan yoga
mengkombinasikan postur fisik, meditasi/relaksasi dan teknik pernafasan.
Yoga dianggap aman bagi ibu hamil dikarenakan dalam praktiknya bebas
dari obat-obatan namun mampu membantu meringankan ketidaknya-
manan pada tubuh. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa saat ibu
hamil telah melakukan yoga secara rutin selama 10 minggu maka dapat
berdampak pada mempercepat proses persalinan pada kala II dan III serta
menurunkan kejadian persalinan secara seksio sesarea (Rong et al., 2020).
56
BAB 5. KONSEP DAN JENIS-JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN
5.5 Pilates
Pilates atau sering dikenal dengan yoga modern merupakan bentuk
asuhan komplementer lain yang juga sering dimanfaatkan untuk pelayanan
kehamilan. Pilates yang telah dirancang secara khusus untuk kehamilan
membantu ibu hamil untuk lebih fitl sehat dan juga rileks. Manfaat pilates
pada kehamilan sama dengan yoga dimana pilates memodifikasi postur
tubuh dan teknik pernapasan sehingga dapat membantu menurunkan rasa
sakit pinggang, odem, tegang pada area leher, kram maupun kesemutan.
Pilates juga mampu menjaga mood ibu hamil lebih baik sehingga ibu hamil
akan memiliki pola pikir yang positif dalam menjalani kehamilannya dan
menurunkan kecemasan selama kehamilan (Purwanti, 2020).
57
BAB 5. KONSEP DAN JENIS-JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN
5.8 Akupresur
Akupresur merupakan terapi totok/tusuk menggunakan jari. Aku-
presur merupakan salah satu bentuk fisioterapi yang diberikan melalui pi-
jatan dan stimulasi pada titik tertentu. Akupresur digunakan untuk me-
rangsan aliran energi dalam tubuh yang disebut sebagai Qi. Qi itu sendiri
58
BAB 5. KONSEP DAN JENIS-JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN
mengalir dalam suatu saluran energi yang disebut dengan ‘meridian’. Inti
dari akupresur adalah untuk mengembalikan keseimbangan dalam tubuh
ditunjukkan dari aliran ‘qi’ yang harmonis dan teratur dalam saluran me-
ridian. Semakin kuat ‘qi’ maka semakin sehat dan baik pula tubuh
(Setyowati, 2018).
5.9 Akupunktur
Akupunktur merupakan salah satu teknik pengobatan tradisional
cina. Akupuntur berasal dari kata ‘acus’ yang artinya jarum dan ‘puncture’
yang artinya tusuk. Pengobatan akupuntur didesain untuk memperbaiki
aliran dan keseimbangan energi sepanjang meridian. Akupunktur diyakini
dapat memulihkan kesehatan dan juga kebugaran khususnya dalam hal
meredakan rasa sakit (Suarmini, 2022).
59
BAB 5. KONSEP DAN JENIS-JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN
60
BAB 5. KONSEP DAN JENIS-JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN
Daftar Pustaka
Ardianti, E., Pertiwi, S., & Rohmatin, E. (2020). The Effect of Prenatal Mas-
sage Towards Anxiety Level of Third Trimester Pregnant Women in
The Work Area Of Cibeureum Public Health Center Tasikmalaya 2019.
Midwifery and Nursing Research, 2(1), 28–30.
https://doi.org/10.31983/manr.v2i1.5607
Bangun, P. (2022). Efektifitas Senam Pilates Menggunakan Birthing Ball Ter-
hadap Peningkatan Self Efficacy Pada Ibu Hamil Trimester IIII di
Puskesmas Batu Anam Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun.
Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 13(1), 88.
https://doi.org/10.26751/jikk.v13i1.1267
Barnes, L. A. J., Barclay, L., McCaffery, K., & Aslani, P. (2018). Complemen-
tary medicine products used in pregnancy and lactation and an exam-
ination of the information sources accessed Pertaining to Maternal
Health Literacy: a Systematic Review of Qualitative Studies. BMC
Complementary and Alternative Medicine, 18.
Ekajayanti, P. P. N., Parwati, N. W. M., Astiti, N. K. E., & Lindayani, I. K.
(2021). Pelayanan Kebidanan Komplementer. Syiah Kuala University
Press.
Gondo, H. K. (2009). Peran Akupunktur dalam Obstetri. Jurnal Ilmiah Kedok-
teran Wijaya Kusuma, Edisi Khusus.
He, H., Huang, J., Zhao, X., & Li, Z. (2021). The Effect of Prenatal Music
Therapy on Fetal and Neonatal Status: A Systematic Review and Meta-
analysis. Complementary Therapies in Medicine, 60, 102756.
Idrawati, Elfira, E., & Yufdel. (2021). Terapi Komplementer pada Kehamilan (R.
R. Rerung (ed.)). Media Sains Indonesia.
Kartini. (2022). Terapi Komplementer Masa Kehamilan. In Oktavianis & R.
M. Sahara (Eds.), Asuhan Kebidanan Komplementer. PT. Global Eksekutif
Teknologi.
Liem, A. (2019). “I’ve Only Just Heard About It”: Complementary and Al-
ternative Medicine Knowledge and Educational Needs of Clinical Psy-
chologists in Indonesia. Medicina, 55(7), 333.
Pengpid, S., & Peltzer, K. (2018). Utilization of traditional and complemen-
tary medicine in Indonesia: Results of a national survey in 2014–15.
61
BAB 5. KONSEP DAN JENIS-JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN
62
BAB 5. KONSEP DAN JENIS-JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN
Tentang Penulis
Ratih Sakti Prastiwi
email : ratih.sakti@poltektegal.ac.id
63
64
BAB 6. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOM-
PLEMENTER DALAM ASUHAN KEHAMILAN
(MASASE, AROMATERAPI, YOGA)
6.1 Pendahuluan
Selama kehamilan sebagian besar wanita mengalami perubahan
psikologis dan emosional, seringkali muncul pada trimester ketiga
(Mochtar, 2011; Rukiyah, 2009). Kecemasan selama kehamilan dapat
disebabkan oleh perubahan fisik, ketakutan akan persalinan dan peralihan
peran pengasuhan (Varney et al., 2010). Kecemasan sendiri akan berdam-
pak negatif pada ibu hamil pada masa kehamilan hingga persalinan, seperti
saraf janin terhambat dan pertumbuhan terhambat, kontraksi otot rahim
melemah, dan lain-lain (Novitasari et al., 2013). Tidak hanya menurunkan
tingkat kecemasan dan proses persiapan ibu menghadapi persalinan
dengan metode farmakologi tetapi juga terdapat metode non farmakologi
seperti relaksasi, teknik pernapasan, gerakan dan perubahan posisi, pijat,
hidroterapi, terapi panas/dingin, musik, konseling, akupresur, dan terapi
aroma.
65
BAB 6. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN (MASASE, AROMATERAPI, YOGA)
riasi tekniknya. Namun, bagi banyak wanita, manfaat pijat kehamilan an-
tara lain meredakan sakit dan nyeri, serta memfasilitasi relaksasi dan per-
siapan persalinan (Stillerman, 2007).
1. Meminimalisir pembengkakan
Tentunya sebagian besar ibu hamil sering mengalami pembengkakan
sendi yang lebih dikenal dengan edema. Pembengkakan sendi biasanya
disebabkan oleh satu hal sederhana, yaitu tekanan yang diterima pem-
buluh darah besar berupa darah kencang dari bayi di dalam perut yang
yang kian membesar. Pijat untuk ibu hamil secara alami dapat mengu-
rangi cairan pada persendian dan juga merangsang jaringan lunak un-
tuk membantu mencegah pembengkakan persendian.
66
BAB 6. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN (MASASE, AROMATERAPI, YOGA)
Menurut sebuah penelitian oleh APA, hampir 70% wanita hamil men-
derita sakit punggung. Banyak di antaranya disebabkan oleh stres ibu
hamil dan juga karena perubahan hormonal. Nah, pijat ibu hamil meru-
pakan salah satu cara untuk meredakan nyeri punggung dan memiliki
banyak manfaat.
4. Rasa cemas dan stress
Berdasarkan studi yang dilakukan APA tentang hubungan antara hor-
mon penenang dan pijat prenatal. Pijat prenatal telah terbukti memper-
baiki perubahan suasana hati dan meningkatkan kesehatan jantung.
Menurut penelitian, ibu hamil yang melakukan pijat dua kali seminggu
selama 5 minggu dapat menurunkan kadar hormon stres seperti korti-
sol dan norepinefrin. Pada saat yang sama, kadar hormon serotonin dan
dopamin meningkat pada wanita hamil, sehingga dapat mengurangi
risiko depresi. Lebih baiknya lagi, perubahan hormon ini dapat mengu-
rangi risiko komplikasi seperti bayi dengan berat badan lahir rendah.
67
BAB 6. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN (MASASE, AROMATERAPI, YOGA)
68
BAB 6. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN (MASASE, AROMATERAPI, YOGA)
69
BAB 6. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN (MASASE, AROMATERAPI, YOGA)
Keuntungan Effleurage:
● Efek mekanis effleurage yaitu membantu kerja dari pembuluh
darah balik (vena) dan mengakibatkan timbulnya panas tubuh,
sehingga memungkinkan manipulasi effleurage bertindak se-
bagai pemanasan (warming).
● Efek fisiologis dari gosokan yang intens mempengaruhi aliran
darah ke jaringan terdalam dan di otot-otot. Mengaktifkan sir-
kulasi di pembuluh limfatik (getah bening), mempercepat
pengangkutan dan pertukaran zat tidak aktif di dalam darah,
memperlancar aliran oksigen dan nutrisi di dalam darah.
70
BAB 6. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN (MASASE, AROMATERAPI, YOGA)
71
BAB 6. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN (MASASE, AROMATERAPI, YOGA)
9 teknik pemijatan yang digunakan dalam sistem pijat Swedia ini khu-
susnya teknik getaran, skin rolling dan stroking adalah teknik pengobatan.
Dalam aplikasinya 9 manipulasi ini tidak selalu digunakan secara penuh,
tetapi hanya beberapa manipulasi yang digunakan sesuai kebutuhan.
72
BAB 6. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN (MASASE, AROMATERAPI, YOGA)
3. Posisi pemijatan
Beberapa posisi ibu hamil dalam pemijatan :
a) Posisi ibu hamil saat pemijatan ping-
gang, tidur menyamping ke arh kanan
atau kiri.
73
BAB 6. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN (MASASE, AROMATERAPI, YOGA)
6.3 Aromaterapi
Aromaterapi adalah pemberian minyak esensial, diekstraksi dari
tanaman (United Lincolnshire Hospitals NHS Trust, 2019) yang dapat
diberikan dengan aplikasi topikal melalui pijatan, inhalasi atau didispersi-
kan dalam air. Ini dapat menimbulkan relaksasi, sambil menghilangkan
stres, kecemasan dan ketegangan, rasa sakit dan mual. Aromaterapi juga
dianggap sebagai bentuk pengobatan komplementer holistik yang bekerja
karena kandungan kimianya, cara pemberiannya dan efek aromanya pada
sistem limbik yang mempengaruhi suasana hati (Hobbs, 2015; McSherry &
Patterson, 2017).
6.3.1 Manfaat Aromaterapi pada Kehamilan dan Persalinan:
● Membantu relaksasi dan kesejahteraan
● Meringankan ketidaknyamanan fisik dan masalah psiko-emosional
kehamilan
● Memfasilitasi kelahiran fisiologis
● Membantu meredakan nyeri dan memfasilitasi kerja uterus saat per-
salinan
● Membantu pemulihan dari persalinan dan adaptasi menjadi orang tua
Kontraindikasi penggunaan Aromaterapi pada kehamilan dan persalinan
Dalam penggunaanya, beberapa kontraindikasi, meliputi (McSherry &
Patterson, 2017):
● Diabetes mellitus yang tergan- ● Wanita dengan syntocinon
tung insulin / diabetes gestasional IV dalam persalinan
yang tidak stabil ● Alergi kulit
● Asma berat atau kondisi pernapa- ● Kulit pecah/terbuka/me-
san lainnya nangis
● DVT atau ibu yang menjalani ter- ● Tidak ada pijatan pada
api antikoagulan luka bakar termasuk luka
● Kondisi infeksius, pireksia yang bakar akibat sinar matahari
tidak dapat dijelaskan penyebab- ● Hati-hati untuk digunakan
nya pada wanita dengan
● Kehamilan ganda kesehatan mental yang
● tidak stabil kompleks [Bipolar;
74
BAB 6. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN (MASASE, AROMATERAPI, YOGA)
75
BAB 6. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN (MASASE, AROMATERAPI, YOGA)
76
BAB 6. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN (MASASE, AROMATERAPI, YOGA)
6.4 Yoga
Yoga didefinisikan sebagai latihan pikiran-tubuh yang berasal dari
India dan semakin berkembang diakui dan digunakan di negara maju se-
bagai kesehatan praktek untuk berbagai imunologi, kondisi neuromusku-
lar, psikologis, dan nyeri (Field, 2011; Wren et al., 2011), yang mencakup
sistem postur (asana), pernapasan dalam (pranayama), dan meditasi. Yoga
merupakan olahraga yang mudah dimodifikasi yang dapat memberikan
manfaat bagi ibu dan janin, bila dilakukan secara teratur selama kehamilan.
Kemungkinan peningkatan kekuatan dan kebugaran serta persepsi pengu-
rangan stres mendasari semua manfaat yoga untuk ibu hamil. Ketika di-
praktikkan dengan bijak, tidak ada alasan untuk percaya bahwa kehamilan
itu berbahaya dan data ilmiah terakumulasi untuk mendukung manfaatnya
(Babbar & Shyken, 2016).
77
BAB 6. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN (MASASE, AROMATERAPI, YOGA)
o Tangan dan
pergelangan
tangan
o senam kaki
dan paha
o Senam bahu
o Senam leher
78
BAB 6. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN (MASASE, AROMATERAPI, YOGA)
79
BAB 6. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN (MASASE, AROMATERAPI, YOGA)
Daftar Pustaka
80
BAB 6. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN (MASASE, AROMATERAPI, YOGA)
81
BAB 6. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN (MASASE, AROMATERAPI, YOGA)
Tentang Penulis
82
BAB 6. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
KEHAMILAN (MASASE, AROMATERAPI, YOGA)
ICHB di Unbrah tahun 2021 dan Best presenter dalam kegiatan konfer-
ensi nasional klaster dan hilirisasi riset berkelanjutan di Unand tahun
2019. Selama melanjutkan pendidikan di jenjang pendidikan S2 dan S3
penulis mendapatkan Beasiswa Pendidikan Dalam Negeri (BP-DN) Ke-
menristekdikti tahun 2013 untuk jenjang pendidikan S2 dan mendapat-
kan Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) kemendikbudrisktek dikti ta-
hun 2022 untuk jenjang pendidikan S3.
83
84
BAB 7. KONSEP DAN JENIS ASUHAN KOMPLE-
MENTER DALAM ASUHAN PERSALINAN
7.1 Pendahuluan
Terapi komplementer atau terapi alternatif saat ini mulai marak
digunakan masyarakat. Terapi ini merupakan terapi non farmakologi yang
digunakan untuk berbagai keperluan, salah satunya saat proses persalinan.
Tujuan penggunaan terapi komplementer pada persalinan adalah untuk
membantu ibu dalam mengurangi rasa nyeri dan ketidaknyamanan selama
proses persalinan berlangsung. Dalam bab ini akan dibahas beberapa jenis
metode pengurangan nyeri selama persalinan diantaranya : metode
relaksasi, pijat, aroma terapi, birthing ball, yoga, akupresure dan hipnobirth-
ing.
Nyeri terdiri dari dua komponen yaitu fisiologi dan nyeri somatik.
Fisiologi merupakan stimulus yang diterima oleh saraf sensorik, sistem
saraf pusat dan psikologis. Fisiologi nyeri persalinan dimulai pada saat
85
BAB 7. KONSEP DAN JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
PERSALINAN
mulut rahim terbuka. Serviks dan korpus uteri menyebarkan impuls saraf
nyeri melalui serabut saraf aferen yang berjalan melalui saraf otonom sim-
patis dan menuju ke medulla spinalis yaitu pada T10, T11, T12 dan L1 (Cun-
ningham et al., 2019). Nyeri somatik akan muncul pada persalinan kala II
yang disebabkan karena adanya peregangan perineum, vulva dan tekanan
uterus pada saat kontraksi terjadi. Selain itu bagian terbawah janin juga
terus menekan ke arah lambo sacral sehingga nyeri diproyeksikan ke uterus
hingga saraf pudental. Sehingga nyeri terasa di punggung bawah hingga ke
paha.
86
BAB 7. KONSEP DAN JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
PERSALINAN
1. Metode Relaksasi
87
BAB 7. KONSEP DAN JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
PERSALINAN
2. Terapi Pijat
3. Aromaterapi
Minyak atsiri paling sering diserap oleh tubuh melalui proses penci-
uman. Karena mudah menguap sehingga molekul minyak atsiri menyebar
ke udara. Molekul diserap oleh mukosa hidung yang mengandung reseptor
penciuman, dan ditransmisikan ke sistem limbik otak melalui saraf penci-
uman yang merangsang pelepasan neurotransmiter seperti enkephalin dan
88
BAB 7. KONSEP DAN JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
PERSALINAN
a) Pijat
Pijat adalah salah satu cara paling efektif untuk mengoleskan min-
yak esensial ke tubuh. Pijat dapat meningkatkan laju aliran darah dan
juga meningkatkan suhu kulit, sehingga memfasilitasi penyerapan
minyak esensial. Pijat dengan minyak esensial adalah alat terapi yang
dapat membantu pelepasan ketegangan fisik dan emosional.
b) Kompres
89
BAB 7. KONSEP DAN JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
PERSALINAN
c) Dihirup
4. Birthing Ball
6. Yoga
90
BAB 7. KONSEP DAN JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
PERSALINAN
7. Akupresure
a) Titik Sp6 (Spleen 6) : titik ini terletak di atas pergelangan kaki ba-
gian dalam dibelakang tulang kering, kemudian lakukan pemijatan
selama 60-90 menit untuk membantu merangsang kontraksi.
91
BAB 7. KONSEP DAN JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
PERSALINAN
b) Titik BL60 (Bladder 60) : titik ini terletak di antara pergelangan kaki
dan tendon achilles. Caranya yaitu dengan melakukan pijat lembut
di titik ini selama beberapa menit dengan gerakan melingkar sam-
pai kontraksi muncul.
d) Titik BL67 (Bladder 67) : titik ini terletak pada bagian kaki yaitu di
luar ujung jari kelingking dekat tepi kuku kaki. Caranya tekan
dengan menggunakan ibu jari telunjuk seperti mencubit jari kaki.
e) Titik LI4 (Large Intestine 4) : titik ini terletak di sudut anyaman jem-
pol dan jari telunjuk. Caranya yaitu dengan memijat dengan
gerakan melingkar selama satu menit.
f) Titik BL32 (Bladder 32) : titik ini terletak di punggung bawah antara
lesung pantat. Caranya yaitu berikan pijatan pada titik BL32
dengan arah ke bawah menuju bokong dan dilakukan selama be-
berapa menit.
8. Hipnobirthing
92
BAB 7. KONSEP DAN JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
PERSALINAN
93
BAB 7. KONSEP DAN JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
PERSALINAN
Daftar Pustaka
Bobak, I. M., Lowdermilk, D. L., Jensen, M. D., & Perry, S. E. (2017). Buku
Ajar Keperawatan Maternitas (Maternity Nursing) Edisi 4. Jakarta: EGC.
Cunningham, F., Lenevo, K. J., Bloom, S. L., Hauth, J. C., Rouse, D. J., &
Spong, C. Y. (2019). Obstetri Williams Edisi 23. Jakarta: EGC.
Lindquist, R., Snyder, M., & Tracy, M. F. (2014). Complementary & Alternative
Therapies in Nursing. New York: Springer Publishing Company.
Pratiwi, D., Hadi, S. P., Okinarum, G. Y., & Sari, N. (2021). Asuhan Kebidanan
Komplementer dalam Mengatasi Nyeri Persalinan. Surabaya: Pustaka
Aksara.
94
BAB 7. KONSEP DAN JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
PERSALINAN
Tentang Penulis
email : liakamila321@gmail.com
95
96
BAB 8. SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DA-
LAM ASUHAN PERSALINAN
8.1 Pendahuluan
Kemampuan dan tugas paling mulia yang dimiliki setiap wanita ada-
lah kemampuan hamil dan melahirkan. Berdasarkan filosofi kebidanan,
persalinan merupakan proses unik yang dan alamiah bagi setiap wanita
(Julianti, 2022). Kejadian persalinan adalah moment yang sangat berkesan
bagi ibu dan keluarganya, sehingga dukungan mental spiritual dari ang-
gota keluarga sangat diharapkan. Obat-obat farmakologis analgesik dan
obat-obat golongan sedatif bila dikonsumsi ibu bersalin dapat mengakibat-
kan gangguan pernafasan pada bayi baru lahir. Tenaga kesehatan
menyarankan cara mengurangi nyeri persalinan dengan teknik non farma-
kologi (Pratiwi, 2019).
97
BAB 8. SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN PERSALINAN
98
BAB 8. SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN PERSALINAN
Pengertian:
Masase endorphin pada punggung ibu bersalin adalah relaksasi secara pi-
jatan yang dilakukan untuk mengurangi nyeri persalinan pada ibu saat mu-
lai merasakan kontraksi dengan menggunakan sentuhan tangan pada
punggung klien secara perlahan dan lembut. Menurut Lany Kuswandi
(2014) Endorphine massage usapan lembut yang merangsang keluarnya
hormon endorphin sangat bermanfaat memberikan rasa nyaman, rileks dan
ketenangan sehingga nyeri bersalin dapat berkurang.
99
BAB 8. SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN PERSALINAN
Tujuan :
1. Melancarkan peredaran darah
2. Menurunkan rangsangan nyeri pada punggung
3. Menurunkan ketegangan otot
Penatalaksanaan:
A Persiapan Klien 0 1 2 3 4
1. Lakukan senyum, sapa dan salam, perkenalkan diri
2. Lakukan identifikasi klien dengan memeriksa identi-
tas
3. Jelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan, beri-
kan respon positif pada semua pertanyaan klien.
4. Siapkan alat
5. Atur ventilasi dan sirkulasi udara yang baik
6. Atur posisi klien sehingga merasa aman nyaman
B Persiapan
Handuk mandi besar , satu buah handuk kecil, bantal
dan guling kecil serta selimut
C Pelaksanaan
1. Informasikan pada klien bahwa tindakan akan
segera dimulai
2. Ukur TTV, HIS, DJJ
3. Anjurkan pasien untuk mengambil posisi senyaman
mungkin, bisa dilakukan dengan duduk, atau ber-
baring miring.
4. Anjurkan klien melakukan relaksasi dengan teknik;
pejamkan mata, tarik nafas hembuskan beberapa
kali
100
BAB 8. SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN PERSALINAN
101
BAB 8. SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN PERSALINAN
Ayu Ramdhani, (2022) menyatakan bahwa birth ball adalah alat bantu yang
berguna bagi ibu bersalin.
Pengertian:
Bola terapi fisik atau Birth ball dapat digunakan untuk membantu kemajuan
persalinan ibu kala 1. Teknik birthing ball adalah salah satu cara komple-
menter yang dapat diaplikasikan untuk menjaga ketenangan dan relaksasi
pada ibu hamil menghadapi nyeri persalinan.
Indikasi :
a. Ibu bersalin kala I
b. Kala I lama/tidak maju
c. Penurunan kepala bayi yang lama
Kontra indikasi:
a. Janin: malpresentasi, tumbuh lambat, ancaman partus premature
b. Ibu hamil: hipertensi, perdarahan antepartum, penurunan kesadaran,
serviks inkompeten
A Persiapan Klien 0 1 2 3 4
1. Lakukan senyum, sapa dan salam, perkenalkan
diri
102
BAB 8. SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN PERSALINAN
103
BAB 8. SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN PERSALINAN
104
BAB 8. SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN PERSALINAN
105
BAB 8. SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN PERSALINAN
kan ibu hamil agar tenang dan rileks saat menjalani proses persalinan. Da-
lam konsep gentle birth merupakan gabungan dari beberapa praktik yaitu;
senam hamil, olah pernafasan, self hypnosis yang dilakukan secara rutin se-
jak kehamilan. Persalinan secara gentle birth adalah persalinan normal per-
vaginam yang dilakukan diatas tempat tidur, di dalam bak mandi hangat
(water birth) dan posisi persalinan sesuai keinginan ibu.
A Persiapan Klien 0 1 2 3 4
1. Lakukan senyum, sapa dan salam, perkenalkan diri
2. Lakukan identifikasi klien dengan memeriksa iden-
titas
3. Jelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan,
berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya
dan jawab seluruh pertanyaan klien
4. Siapkan alat
5. Atur ventilasi dan sirkulasi udara yang baik
6. Atur posisi klien sehingga merasa aman nyaman
B. Pelaksanaan
Pemeriksaan kehamilan, konsultasi, USG dan Child-
birth Preparation Class Overview
1. Awal persalinan anjurkan ibu melakukan aktivitas
tubuh semampu mungkin, Jangan terlalu banyak
berbaring.
2. Ganti posisi tubuh setiap 30 menit-2 jam sekali.
3. Gunakan property yang ada: selimut, bantal, birth-
ing ball, beanbag chair untuk bersandar atau
menopang posisi yang nyaman: berdiri, berjalan,
berlutut, menungging, tidur miring
Parenting class, Yoga/senam ibu hamil, SPA, pijat ibu
hamil, hydrotherapy.
106
BAB 8. SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN PERSALINAN
107
BAB 8. SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN PERSALINAN
Daftar Pustaka
Aprilia, Y.R.B., (2014). Gentle Birth : Melahirkan Nyaman Tanpa Rasa Sakit.
Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Aryani, Y., Masrul, M., & Evareny, L. (2015). Pengaruh masase pada
punggung terhadap intensitas nyeri kala I fase laten persalinan normal
melalui peningkatan kadar endorfin. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(1).
Dwi Ajeng Ayu Ramhadani (2022). Poltekkes Malang. Studi Literatur: Efek-
tivitas Birthing Ball Terhadap Nyeri Persalinan. Malang Journal of Mid-
wifery volume 4 nomor 1
Mercer Lindsay, N., Chen, C., Gilam, G., Mackey, S., & Scherrer, G. (2021).
Brain circuits for pain and its treatment. Science translational medi-
cine, 13(619), eabj7360.
Nikmah, A. N., Prasetiyanti, D. K., Winarti, E., & Meireza, K. (2022). Effect
Endorphin Massage on Anxiety Labor Levels of First Stage. Journal Of
Nursing Practice, 5(2), 261-265.
Pastuty, R. (2010). Buku Saku Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin. Jakarta: EGC.
Pratiwi, L., & Hustinawati, T. (2020). Analisis Pengaruh Umur, Paritas, dan
Motivasi Suami terhadap Nyeri Persalinan di Cirebon Tahun
2019. Jurnal Delima Harapan, 7(2), 134-143.
108
BAB 8. SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN PERSALINAN
Pearson, N. J., & Chesney, M. A. (2007). The national center for complemen-
tary and alternative medicine. Academic Medicine, 82(10), 967.
Sari, N., Fatmasari, D., & Pujiyanto, T. I. (2020, July). Practices of counter
pressure and birth ball exercise combination to increase β-endorphin
hormone levels in labor pain. In 1st International Conference on Science,
Health, Economics, Education and Technology (ICoSHEET 2019) (pp. 314-
317). Atlantis Press.
109
BAB 8. SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN PERSALINAN
Tentang Penulis
Christina Pernatun Kismoyo
email : pernatun01@gmail.com
110
BAB 9. ASUHAN KOMPLEMENTER PADA MASA NI-
FAS
9.1 Pendahuluan
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali organ repro-
duksi ke keadaan sebelum kehamilan, Lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu
(Wulandari, 2011). Selama masa itu, berbagai perubahan terjadi mulai dari
perubahan secara fisik, fungsi organ reproduksi, dan psikologis. Perubahan
ini seringkali menimbulkan ketidaknyamanan yang dapat mengganggu
kegiatan sehari-hari bahkan menimbulkan keluhan mulai dari masalah me-
nyusui, seperti merasa ASI sedikit, payudara bengkak, puting lecet dan ma-
salah kelelahan akibat kurang tidur, hingga kecemasan (Huang K, 2012).
Keluhan-keluhan ini tidak dapat ditangani hanya dengan pelayanan kon-
vensional biasa, tetapi perlu kombinasi antara pelayanan konvensional dan
komplementer (Harding, 2009).
111
BAB 9. ASUHAN KOMPLEMENTER PADA MASA NIFAS
Salah satu terapi pijat yang terkenal di kalangan ibu nifas adalah pijat
oxytocin. Pemijatan ini dilakukan pada ibu menyusui yang berupa ‘back
massage’ dengan tujuan untuk meningkatkan pengeluaran hormon oksi-
tosin oleh kelenjar hipofisis posterior (neurohipofisis). Oksitosin masuk
pada sistem peredaran darah dan menyebabkan kontraksi sel-sel khusus
(sel-sel mioepitel) yang mengelilingi alveolus mammae dan duktus lak-
tiferus. Pada saat bayi menghisap, ASI di dalam sinus tertekan keluar ke
mulut bayi. Gerakan ASI dari sinus ini disebut dengan ‘let down refleks’ atau
pelepasan. Pada waktu yang bersamaan merangsang kelenjar adeno-
hipofisis sehingga prolactin masuk pada sistem peredaran darah dan me-
nyebabkan sel-sel asinus dalam alveolus memproduksi ASI (prolaktin re-
flek) (Jamilah, 2015).
112
BAB 9. ASUHAN KOMPLEMENTER PADA MASA NIFAS
113
BAB 9. ASUHAN KOMPLEMENTER PADA MASA NIFAS
dapat diusahakan oleh ibu pada masa menyusui dengan menggunakan en-
ergi alam bawah sadar agar proses menyusui menjadi nyaman dan lancar.
Hypno breastfeeding dapat meningkatkan produksi ASI dengan cara mem-
bangun niat positif dan motivasi dalam menyusui.
114
BAB 9. ASUHAN KOMPLEMENTER PADA MASA NIFAS
menyebabkan rasa nyeri yang hebat dan bisa disertai dengan ke-
naikan suhu. Bendungan ASI adalah terjadinya pembengkakan
pada payudara karena peningkatan aliran vena dan limfe. Daun
Kubis (Brassica oleracea var. capitata L.), digunakan untuk pe-
nanganan dan pencegahan pembengkakan payudara yang dijadi-
kan sebagai kompres dingin. Daun kubis dapat mengurangi pem-
bengkakan payudara tanpa efek samping dan dapat meningkatkan
durasi pemberian ASI.
9.2.5 Post Natal Yoga (Yoga Ibu Nifas dan Menyusui) (Adams J, 2009;
Yoga., 2018)
Yoga merupakan cara yang bagus untuk membantu tubuh dan
pikiran sembuh dari tekanan fisik dan mental pada masa pasca melahirkan.
Post natal yoga / yoga pada masa nifas adalah aktivitas yoga pada masa
nifas dengan gerakan teknik ‘vinyasa’ / bergerak secara mengalir yang di-
peruntukkan bagi ibu pasca persalinan yang sehat dan boleh melakukan
aktivitas yoga. Selama proses menyusui hormon relaksin diproduksi, maka
ibu harus melindungi bagian persendian dari tekanan atau gerakan yang
berisiko untuk menggerus hormone relaksin dalam tubuh karena dapat
menimbulkan risiko osteoporosis lebih cepat pada ibu menyusui.
115
BAB 9. ASUHAN KOMPLEMENTER PADA MASA NIFAS
b. Retensio urin. Kejadian ini jarang terjadi, tetapi jika terjadi, dapat
diikuti oleh implikasi serius. Kasus Ini sering dihubungkan dengan
persalinan dengan bantuan (forcep), edema perineum, dan kadang
anestesi epidural. Dalam istilah Pengobatan Tradisional Cina, aku-
puntur dapat melakukan tonifikasi terhadap kandung kemih dan
menarik energi ke daerah tersebut, yang menimbulkan sensasi
ingin kencing, yang sering tidak terjadi pada kasus-kasus ini.
116
BAB 9. ASUHAN KOMPLEMENTER PADA MASA NIFAS
117
BAB 9. ASUHAN KOMPLEMENTER PADA MASA NIFAS
Daftar Pustaka
Melyana Nurul, S. K. (2017). Healthy Mom Baby Massage and SPA. Semarang:
IHCA.
118
BAB 9. ASUHAN KOMPLEMENTER PADA MASA NIFAS
119
BAB 9. ASUHAN KOMPLEMENTER PADA MASA NIFAS
Tentang Penulis
Diani Aliansy
email : dianialiansy@gmail.com
120
BAB 10. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOM-
PLEMENTER DALAM ASUHAN MASA NIFAS
10.1 Pendahuluan
Masa nifas adalah masa transisi setelah melahirkan yang dialami oleh
wanita, dengan beberapa perubahan fisik atau mental yang berbeda-beda.
Bidan memberikan pelayanan menggunakan terapi komplementer untuk
mengatasi keluhan yang dialami ibu dengan pemakaian herbal, kombinasi
pijat dan aromatherapy, karena wanita mempunyai kecenderungan lebih
mempercayai terapi komplementer yang lebih aman dan alami (Altika &
Kasanah, 2021). Terapi komplementer masa nifas termasuk alternatif non
medis yang bisa digunakan untuk mengatasi permasalahan dan juga mem-
bantu proses pemulihan masa nifas, yang bisa menghindarkan dari efek
samping obat-obatan dan bahan kimia (Hayati, 2022).
121
BAB 10. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
MASA NIFAS
produksi ASI (Usman, 2019; Anggraeni, 2020; Nababan et al., 2021) (Nasu-
tion et al., 2021; Malatuzzulfa et al., 2022; Farida et al., 2022).
NILAI
NO LANGKAH/TUGAS
0 1 2 3
A. PERSIAPAN
1. Ruangan: ruangan yang tenang, cukup venti-
lasi dan bersih, serta menjaga privasi ibu ni-
fas.
2. Alat: tempat tidur/kursi, bantal, minyak zai-
tun, lembar observasi
3. Pasien: menjelaskan tujuan dan prosedur
Woolwich Massage dan memposisikan ibu sen-
yaman mungkin dengan duduk atau berbar-
ing, dan membuka pakaian atas ibu, serta
berdoa terlebih dahulu sebelum tindakan
Woolwich Massage.
B. LANGKAH-LANGKAH
4. Mengolesi kedua tangan dengan minyak zai-
tun.
5. Melakukan pemijatan melingkar memakai
kedua ibu jari di area sinus laktiferus ± 1-1,5 cm
di luar areola mammae selama 15 menit.
6. Menggerakkan ketiga jari lalu maju ke arah
puting dan masing-masing jari melengkung
ke atas sehingga menyentuh sisi puting,
gerakan ini dilakukan sebanyak 30 kali.
122
BAB 10. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
MASA NIFAS
NILAI
NO LANGKAH/TUGAS
0 1 2 3
7. Memakai kedua ibu jari tangan kanan dan
kiri secara lurus di sebelah puting, kemudian
gerakan ke arah atas dan ke bawah secara
berlawanan, gerakan ini dilakukan sebanyak
30 kali.
8. Menggunakan kedua atau ketiga jari masing-
masing yang berada di puting susu,
kemudian gerakan ke arah atas dan ke bawah
secara berlawanan, gerakan ini dilakukan
sebanyak 30 kali.
9. Memakai kedua ibu jari tangan kanan dan
kiri yang berada di samping atas dan bawah
puting susu kemudian gerakan secara beru-
lang, gerakan ini dilakukan sebanyak 30 kali.
10. Mengeringkan daerah mammae dengan han-
duk kering.
11. Merapikan alat dan pasien, dan mendoku-
mentasikan hasil tindakan.
NILAI AKHIR
Sumber: (Anggraeni, 2020)
123
BAB 10. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
MASA NIFAS
N NILAI
LANGKAH/TUGAS
O 0 1 2 3
A. PERSIAPAN
1. Ruangan: ruangan yang tenang, cukup
ventilasi dan bersih, serta menjaga privasi
ibu nifas.
2. Alat: tempat tidur/kursi, bantal, minyak
zaitun, lembar observasi
3. Pasien: menjelaskan tujuan dan prosedur
Back Rolling Massage dan memposisikan
ibu senyaman mungkin dengan posisi
prone/side lying, punggung menghadap ke
arah bidan, dan membuka pakaian atas
ibu, serta berdoa terlebih dahulu sebelum
tindakan Back Rolling Massage.
B. LANGKAH-LANGKAH
4. Mengolesi kedua tangan bidan dan
punggung pasien dengan minyak zaitun.
5. Melakukan pemijatan di sepanjang kedua
sisi tulang belakang pasien dengan me-
makai dua kepalan tangan, ibu jari menun-
juk ke depan, gerakan ini dilakukan
sebanyak 30 kali.
6. Melakukan penekanan kuat-kuat pada
kedua sisi tulang belakang dengan mem-
bentuk gerakan melingkar kecil-kecil me-
makai kedua ibu jari, gerakan ini dil-
akukan sebanyak 30 kali.
7. Melakukan pemijatan di kedua sisi tulang
belakang ke arah bawah leher dan ke arah
tulang belikat, selama 2-3 menit.
124
BAB 10. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
MASA NIFAS
N NILAI
LANGKAH/TUGAS
O 0 1 2 3
8. Membersihkan punggung pasien dengan
waslap air hangat dan air dingin secara
bergantian.
9. Merapikan alat dan pasien, dan mendoku-
mentasikan hasil tindakan.
NILAI AKHIR
Sumber: (Usman, 2019) (M, Rahayu, & Wijayanti, 2022)
NILAI
NO LANGKAH/TUGAS
0 1 2 3
A. PERSIAPAN
1. Ruangan: ruangan yang tenang, cukup ventilasi
dan bersih, serta menjaga privasi ibu nifas.
2. Alat: tempat tidur, bantal, minyak zaitun, lembar
observasi
3. Pasien: menjelaskan tujuan dan prosedur Acu-
pressure Point For Lactation dan memposisikan
ibu berbaring dalam kondisi rileks, tidak tegang
125
BAB 10. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
MASA NIFAS
NILAI
NO LANGKAH/TUGAS
0 1 2 3
dan berdoa terlebih dahulu sebelum tindakan
Acupressure Point For Lactation.
B. LANGKAH-LANGKAH
4. Menentukan titik meridian yang sesuai agar bisa
merangsang produksi hormon prolaktin, yaitu
pada titik CV 17, SI 1, LI 4, SP 6, ST 36, ST 16, ST
18.
126
BAB 10. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
MASA NIFAS
10.5 Hypnobreastfeeding
Hypnobreastfeeding merupakan teknik relaksasi untuk membantu
proses laktasi. Dengan cara mengucapkan kalimat-kalimat afirmasi yang
positif tatkala ibu menyusui. Selama proses berlangsung, ibu menyusui ha-
rus dalam kondisi rileks atau berkonsentrasi pada suatu hal (Yuliani et al.,
2021; Suhesti, 2022).
NILAI
NO LANGKAH/TUGAS
0 1 2 3
A. PERSIAPAN
1. Ruangan: ruangan yang tenang, cukup venti-
lasi dan bersih, serta menjaga privasi ibu ni-
fas.
2. Alat: tempat tidur/kursi, bantal, audio video,
lembar observasi
3. Pasien: menjelaskan tujuan dan prosedur hyp-
nobreastfeeding dan memposisikan ibu senya-
man mungkin dengan duduk tegak santai
dan/atau tiduran sambil memejamkan kedua
mata dan berdo’a terlebih dahulu sebelum
tindakan hypnobreastfeeding.
B. LANGKAH-LANGKAH
4. Menganjurkan ibu untuk tarik nafas dalam
melalui hidung, dan mengeluarkan melalui
mulut sebanyak 3 kali.
127
BAB 10. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
MASA NIFAS
NILAI
NO LANGKAH/TUGAS
0 1 2 3
5. Melakukan relaksasi diri dan pikiran sambil
mendengarkan audio sugesti yang berisikan
tentang:
“Selamat pagi, perkenalkan saya bidan yang akan
memandu ibu untuk melakukan hypnobreastfeed-
ing”
“Pertama-tama, marilah kita berdoa agar proses
hypnobreastfeeding ini berjalan dengan lancar”
“Silahkan ibu memposisikan diri senyaman
mungkin, bisa dengan berbaring atau duduk di
kursi, dengarkan saya baik-baik”
“Pejamkan kedua mata secara perlahan, melemas-
kan seluruh otot tubuh dan rasakan tubuh se-
makin rileks, semakin mengantuk, dan semakin
nyaman”
“Fokus pada suara saya, tarik nafas panjang,
keluarkan perlahan, rasakan tubuh yang semakin
rileks, semakin nyaman, semakin ngantuk”
(ulangi 2 kali)
6. Melakukan stimulasi, dengan mendengarkan
audio yang berisikan tentang:
“Rasakanlah setiap kali hembusan dan tarikan
nafas membuat ibu semakin rileks, nyaman, makin
ngantuk dan makin nyaman” (ulangi 2 kali)
7. Melakukan deepening, dengan mendengarkan
audio yang berisikan tentang:
“Fokus pada suara saya, setiap kali ibu menarik
nafas, rasakan rileks dan nyaman. Saya menghi-
tung angka dari 10 ke 1, setiap kali hitungan mem-
buat ibu merasa semakin ngantuk dan nyaman,
10, 9, 8, lebih dalam lagi, rasakan dan masuki
pikiran bawah sadar ibu, 7, 6, 5, semakin ngantuk,
128
BAB 10. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
MASA NIFAS
NILAI
NO LANGKAH/TUGAS
0 1 2 3
semakin nyaman, semakin rileks, 4, 3, 2, 1, masuki
pikiran bawah sadar ibu 100 kali lebih dalam”
8. Memberikan sugesti/afirmasi kalimat positif
dan dilakukan pengulangan beberapa kali
untuk menambah imajinasi dan membang-
kitkan emosi yang positif, dengan
mendengarkan audio yang berisikan tentang
:
“Fokus pada suara saya, tanamkan pada pikiran
bawah sadar ibu, mulai sekarang, setiap kali saya
menarik dan menghembuskan napas, maka
seketika itu rasa cemas, stress, depresi akan
menghilang, berganti menjadi rasa nyaman dan
rileks” (ulangi 2 kali)
“Fokus pada suara saya, tanamkan pada pikiran
bawah sadar ibu, dan ucapkan kepada diri sendiri,
saya mampu memberikan ASI kepada bayi saya,
ASI saya akan mengalir dengan deras dan mampu
memenuhi kebutuhan bayi saya, anak saya akan
tumbuh dengan sehat karena ASI yang saya beri-
kan” (ulangi 2 kali)
“Fokus pada suara saya, mulai saat ini saya adalah
seorang ibu yang sepenuh cinta merawat bayi saya
dengan cinta dan kasih yang tulus dari lubuk hati
saya” (ulangi 2 kali)
“Mulai saat ini saya menjadi pribadi yang lebih
baik, lebih bahagia, saya lebih mencintai diri saya
dan bayi saya serta keluarga kecil saya” (ulangi 2
kali)
9. Melakukan terminasi, dengan mendengarkan
audio yang berisikan tentang:
129
BAB 10. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
MASA NIFAS
NILAI
NO LANGKAH/TUGAS
0 1 2 3
“Saya menghitung angka dari 1 sampai 10 dan
pada hitungan ke 10, ibu akan membuka mata
secara perlahan dengan kondisi yang sangat segar,
positif, dan sehat, serta mempunyai kepercayaan
diri yang lebih dari sebelumnya”
“1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, silahkan ibu buka mata
secara perlahan dan rasakan kondisi ibu yang se-
makin segar, sehat, dan ibu menjadi pribadi yang
lebih positif lagi dalam menjalani kehidupan ini”
10. Melakukan closing, dengan mendengarkan
audio yang berisikan tentang:
“Sekian, salam sehat dari saya, semoga apa yang
saya berikan ini dapat bermanfaat bagi ibu nifas
selama di rumah, terima kasih, selamat pagi.
11. Merapikan alat dan pasien, dan mendoku-
mentasikan hasil tindakan.
NILAI AKHIR
Sumber: (Suhesti, 2022)
130
BAB 10. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
MASA NIFAS
ibu nifas; peningkatan kadar hormon endorphin pada ibu menyusui untuk
membantu mengurangi rasa kelelahan dan nyeri pada ibu (Ohorella et al.,
2021; Suhesti, 2022).
NILAI
NO LANGKAH/TUGAS
0 1 2 3
A. PERSIAPAN
1. Ruangan: ruangan yang tenang, cukup ven-
tilasi dan bersih, serta menjaga privasi ibu
nifas.
B. LANGKAH-LANGKAH
4. Menginstruksikan ibu untuk menyiapkan
tisu yang sudah diberi 4 tetes minyak aro-
matherapy lavender.
5. Menginstruksikan ibu menaruh tisu yang
sudah ditetesi aromatherapy lavender di de-
pan dada ibu.
6. Menginstruksikan ibu untuk memposisi-
kan dirinya senyaman mungkin, bisa sam-
bil tiduran atau duduk tegak santai.
131
BAB 10. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
MASA NIFAS
NILAI
NO LANGKAH/TUGAS
0 1 2 3
7. Menginstruksikan ibu untuk menghirup
aromatherapy lavender dari tissue selama 10-
15 menit setiap kali terapi.
8. Memusatkan pikiran dengan rileks, dan
menghirup aromatherapy lavender.
9. Merapikan alat dan pasien, dan mendoku-
mentasikan hasil tindakan.
NILAI AKHIR
Sumber: (Ohorella et al., 2021; Suhesti, 2022)
132
BAB 10. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
MASA NIFAS
133
BAB 10. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
MASA NIFAS
Daftar Pustaka
134
BAB 10. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
MASA NIFAS
Nababan, T., Solin, V. L., Ritonga, R., Zai, I. L., & Buulolo, J. (2021).
Efektifitas Woolwich Massage Terhadap Kelancaran Pengeluaran
ASI Pada Ibu Nifas Di Klinik Pratama Sunggal Tahun 2021. Journal
of Health, Education and Literacy (J-Health), Vol. 3, No. 2, Maret 2021,
DOI: 10.31605/j-healt.v2i1, 129-134.
Nasution, N. A., Hasanah, O., & Woferst, R. (2021). Perbedaan
Pengaruh Back Massage Dan Woolwich Massage Terhadap
Pengeluaran Air Susu Ibu. Jurnal Ners Indonesia, Vol. 12, No. 1, Sep-
tember 2021, 1-9.
Ohorella, F., Kamaruddin, M., Nahira, & Triananinsi, N. (2021). Efek-
tifitas Aromaterapi Uap Lavender Dan Pijat Oksitosin Terhadap
Produksi ASI Pada Ibu Nifas. JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati),
Vo. 7, No. 2, April 2021, P-ISSN: 2476-8944, E-ISSN: 2579-762X, 155-
160.
Ramadani, D., Zaen, N. L., & Hayati, N. (2019). Pengaruh Akupresur
Terhadap Peningkatan Produksi ASI Pada Ibu Nifas Di Klinik Ber-
salin Trismaliah Desa Laut Dendang Kecamatan Medan Tembung
Tahun 2019. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi Kom-
puter Dan Sains 3 Agustus 2019, E-ISBN: 978-623-92311-0-1, 382-
390.
Ristyawati, N. N. (2022). Yoga Post natal Meningkatkan Produksi ASI Pada
Ibu Pasca Bersalin. Badung, Bali: Program Studi Sarjana Kebidanan
Dan Profesi Bidan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Usada
Bali.
Rosalina, R. (2012). Pengaruh Senam Yoga Terhadap Peningkatan Produksi
ASI Pada Ibu Yang Menyusui Di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo
Padang Tahun 2012. Padang: Fakultas Keperawatan, Universitas
Andalas Padang.
Suhesti, W. (2022). Pengaruh Hyprola (Hypnobreastfeeding Dan Aromater-
api Lavender) Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Nifas Di Wilayah Pusk-
esmas Halmahera Kota Semarang. Semarang: Program Studi Sarjana
Terapan Kebidanan, Universitas Karya Husada Semarang.
Usman, H. (2019). Kombinasi Metode Pijat Woolwich dan Massage
Rolling (Punggung) Mempengaruhi Kecukupan ASI Pada Ibu
Post Partum. Jurnal Bidan Cerdas, Vol. 1, No. 2, April 2019, E-ISSN:
2654-9352, P-ISSN: 2715-9965, 76-81.
Yuliani, N. R., Larasati, N., Setiwandari, & Nurvitriana, N. C. (2021).
Peningkatan Produksi ASI Ibu Menyusui Dengan Tata Laksana
Kebidanan Komplementer. Prosiding Seminar Nasional Hasil Riset
dan Pengabdian Ke III, 17-27.
135
BAB 10. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
MASA NIFAS
Tentang Penulis
Nurul Eko Widiyastuti, S.Si.T., M.Kes.
email : nuruleko25@gmail.com
136
BAB 11. KONSEP DAN JENIS-JENIS ASUHAN KOM-
PLEMENTER DALAM ASUHAN BAYI DAN BALITA
11.1 Pendahuluan
Asuhan kebidanan pada bayi dan balita normal dan abnormal sangat
penting bagi bidan untuk memahami bagaimana menjalankan tugasnya
sehari-hari. Pemahaman yang utuh atas segala persoalan yang menjadi da-
sar untuk dapat menentukan langkah selanjutnya untuk mengambil kepu-
tusan yang tepat. Materi yang dibahas pada Bab 11 dikemas dalam dua
topik yaitu konsep dan jenis-jenis asuhan komplementer dalam asuhan bayi
balita (Baby massage, Baby swimming, Baby gym).
137
BAB 11. KONSEP DAN JENIS-JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
tahun pertama merupakan masa yang sangat rentan dan berlangsung san-
gat singkat serta tidak dapat diulang, oleh karena itu sering disebut “masa
keemasan”(golden period), jendela kesempatan (window of opportunity), dan
masa kritis (critical period) (Kemenkes, 2019; Hasnidar et al, 2021).
Lima tahun pertama relatif singkat dan tidak berulang dalam ke-
hidupan seorang anak, sehingga orang tua, wali, dan pendidik perlu me-
manfaatkan waktu yang singkat ini untuk membesarkan anak-anaknya
menjadi generasi penerus yang kuat dan berkualitas. Salah satu hal yang
harus dilakukan adalah memperhatikan tumbuh kembang anak. Tumbuh
kembang yang optimal berarti tercapainya proses tumbuh kembang yang
sesuai dengan potensi anak. Berbagai upaya preventif, stimulasi dan kuratif
dapat dilakukan sedini mungkin dalam tumbuh kembang anak sehingga
kelainan tumbuh kembang dapat diketahui secara dini dan tercapai hasil
yang diinginkan.
Salah satu bentuk pencegahan dan pengoptimalan tumbuh kembang
anak yaitu dengan melakukan stimulus yang bisa dilakukan dengan terapi
komplementer pada anak. Asuhan kebidanan komplementer dapat diberi-
kan sebagai salah satu upaya untuk mendukung program pelayanan
kesehatan terkhusus pada pelayanan kebidanan dan dapat dilakukan se-
bagai promotif, preventif, kuratif serta rehabilitatif. Bidan merupakan
pelaksana pelayanan asuhan kebidanan yang diharapkan mempunyai ke-
mampuan dalam memberikan asuhan secara komprehensif dan inovatif
sesuai dengan kebutuhan wanita. Asuhan kebidanan komplementer adalah
salah satu bentuk layanan inovatif yang dapat diberikan pada masa ke-
hamilan, persalinan, nifas, bayi, balita, remaja hingga menopause sesuai
dengan keluhan dan kebutuhan.
138
BAB 11. KONSEP DAN JENIS-JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
dapat bekerja dengan optimal sesuai dengan fungsinya. Pijat bayi adalah
terapi tertua untuk sentuhan yang dikenal manusia, yang juga merupakan
seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktikkan sejak da-
hulu kala di mana sentuhan adalah indera pertama ketika bayi mem-
berikan reaksi. Pijat bayi merupakan salah satu cara melakukan interaksi
fisik yang dapat merangsang bounding antara orang tua dan anak.
Selain itu ada beberapa manfaat lain dari pijat pada bayi dan balita
sehat yaitu :
a) Keamanan
Sentuhan fisik positif yang terjadi antara bayi dengan orang tua
membuat bayi merasakan dihargai dan dicintai. Perasaan tersebut
membuat harga diri dan kepercayaan diri bayi berkembang
dengan baik.
b) Kesehatan umum
Studi menunjukkan bahwa bayi yang disentuh dengan lembut dan
penuh kasih sayang akan lebih jarang sakit dan jarang menangis
dibandingkan bayi yang tidak. Pijat meningkatkan kekebalan
tubuh dan sirkulasi/metabolisme pada tubuh, karena dapat mem-
bantu memindahkan cairan getah bening ke seluruh tubuh dan
membersihkan zat yang berbahaya dari tubuh. Pijat pada bayi juga
139
BAB 11. KONSEP DAN JENIS-JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
Dalam melakukan pemijatan pada bayi dan balita, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut :
1) Bayi dengan kebutuhan khusus dan prematur membutuhkan
perawatan dan pencegahan ekstra, lakukan konsultasi lebih da-
hulu dengan dokter, bidan profesional atau penyedia layanan
kesehatan yang lain sebelum dilakukan pemijatan pada bayi.
2) Pada bayi dengan hernia hiatus harus dilakukan pemijatan yang
sangat ringan.
3) Pada bayi yang menderita diabetes, asma, jantung, jantung
bawaaan, tekanan darah tinggi atau riwayat stroke (serebral) perlu
perhatian dalam melakukan pijat. Hindari latihan yang mening-
katkan tekanan darah secara substansial dan tidak boleh
melakukan kompresi arteri.
4) Lakukan pemijatan dengan dengan lembut pada bagian sekitar tel-
inga, bawah ketiak, lutut, bawah lutut, bawah dagu, kelopak mata
dan ubun-ubun kepala.
5) Pemijatan pada bayi penderita HIV dapat dilakukan dengan
menghindari penularan cairan tubuh dengan hati-hati.
Pelaksanaan pijat bayi sebaiknya dilakukan setelah penapisan pasien
agar tidak terjadi komplikasi atau hal yang tidak diinginkan. Berikut ini
kontraindikasi pijat bayi dan balita :
1) Pastikan bayi tidak alergi terhadap minyak atau bahan tertentu
yang mungkin akan digunakan
140
BAB 11. KONSEP DAN JENIS-JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
141
BAB 11. KONSEP DAN JENIS-JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
Pijat bayi selain dilakukan pada bayi dan balita sehat, pijat bayi juga
dapat diberikan pada bayi dan balita dengan kondisi sakit yang umum
dialami seperti sembelit, tumbuh gigi, masuk angin, pilek dan batuk.
1) Colic Abdomen Therapy
Colic Abdomen atau yang sering disebut sakit perut (kolik) sangat
sering dialami oleh bayi dan balita. Pijat dapat diberikan untuk
meredakan rasa nyeri serta mencegah terjadinya gangguan pen-
cernaan. Pijatan pada titik tertentu dapat membantu meringankan
kolik sementara yang terjadi pada anak. Colic abdomen therapy atau
terapi kolik dapat dilakukan pada saat bayi berusia 5 hari dan dapat
dilanjutkan setiap hari sampai bayi berusia 12 sampai 14 minggu.
Bayi yang mengalami kolik memiliki gejala seperti perut menjadi
kencang dan bayi terkadang menggeliat disebabkan karena rasa yang
tidak nyaman. Terkadang bayi mengangkat kaki ke perut atau
melengkungkan punggungnya. Pijat bayi untuk kolik mungkin tidak
dapat menyembuhkan tetapi dapat mengurangi gejala yang dirasakan
oleh bayi sebab dengan pijatan yang diberikan dapat membantu
mengeluarkan angin pada perut bayi.
Bayi yang mengalami kolik biasanya lebih rewel atau menangis aki-
bat sakit yang dirasakannya. Seperti yang telah dijelaskan diatas
bahwa pijat tidak dapat disarankan pada bayi yang sedang menangis,
namun kondisi ini dapat menjadi pengecualian sehingga bayi boleh
dilakukan pemijatan ketika terjadi serangan kolik. Namun, sebaiknya
pijatan dilakukan sebelum bayi menangis dan dapat dicegah.
142
BAB 11. KONSEP DAN JENIS-JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
Terapi pijat ini dapat dilakukan 2 kali selama 15 menit sehari pada
pagi hari dan sore hari minimal selama 3 hari atau maksimal 1-2
minggu agar terlihat hasil.
143
BAB 11. KONSEP DAN JENIS-JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
menutup mulut saat disuapi makanan. Pijat tuina dapat menjadi salah
satu solusi untuk meningkatkan nafsu makan anak. Pijat bayi dapat
membantu stimulasi nafsu makan dan meningkatkan penyerapan gizi
anak.
2. Baby Swimming
Baby swimming bukan mengajari bayi anda berenang tetapi merupakan
terapi untuk membantu bayi lebih aktif dan nyaman. Dasar fisiologis baby
swim atau terapi air berasal dari penggunaan air dingin dan air hangat.
Air dingin berfungsi untuk merangsang pembuluh darah untuk mem-
bawa darah ke seluruh organ tubuh, sedangkan air hangat berfungsi un-
tuk melebarkan pembuluh darah sehingga peredaran darah menjadi
lancar, zat racun dan sisa zat metabolik pada tubuh akan dibuang bersama
dengan aliran darah.
Oleh sebab itu terapi dengan air hangat seperti berendam dapat
menghilangkan penat dan memberikan rasa nyaman pada tubuh. Hal ini
bukan hanya dapat dilakukan pada orang dewasa tetapi bayi pun bisa
merasakan kenyamanan terapi air.
144
BAB 11. KONSEP DAN JENIS-JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
Pada kalangan masyarakat, terapi ini lebih dikenal dengan baby spa di
mana bayi akan melakukan kegiatan berenang atau berendam kemudian
dilanjutkan dengan pijat bayi. Secara fisiologis, bayi selama dalam kan-
dungan ibu hamil telah melakukan aktivitas berenang dalam air ketuban
ibu selama 9 bulan. Setelah kelahiran, kemampuan berenang bayi lebih
ditingkatkan karena adanya beberapa refleks yaitu refleks walking atau
stepping refleks yang sangat berfungsi pada saat bayi berenang. Ketika bayi
diletakkan di air dengan pelampung kita bisa melihat bayi melakukan
gerakan refleks seperti melangkah di dalam air.
Ada beberapa manfaat baby swimming yang dapat dirasakan oleh bayi
yaitu sebagai berikut :
1) Baby swim dapat merangsang gerakan motorik kasar pada bayi, di
mana otot-otot pada bayi akan berkembang secara maksimal dan per-
tumbuhan badan naik serta tubuh lentur
2) Keseimbangan tubuh menjadi lebih baik
3) Bayi akan terbiasa dengan kegiatan air seperti berenang dan beren-
dam
4) Mengasah bayi untuk mandiri, berani dan percaya diri
5) Meningkatkan kecerdasan dalam berpikir
6) Kualitas tidur bayi meningkat, bayi akan tidur semakin pulas
7) Meningkatkan bonding antara anak dengan orang tua
8) Meningkatkan nafsu makan bayi
9) Melatih pernapasan bayi (Ashriady et al, 2022; Retnosari et al, 2022).
3. Baby Gym
Tidak hanya orang dewasa, bayi juga dapat melakukan olahraga se-
nam yang biasa disebut dengan baby gym. Baby gym atau senam bayi ada-
lah latihan yang berfungsi untuk membantu stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan sistem motorik dan saraf bayi secara maksimal. Baby gym
merupakan permainan gerakan yang dapat dilakukan oleh bayi dan dapat
dilakukan pada bayi dengan usia 3-12 bulan.
Beberapa penelitian mengatakan bahwa baby gym memiliki banyak
manfaat, salah satunya yaitu untuk membangun karakter bayi yang lebih
aktif, percaya diri dan mudah bersosialisasi. Beberapa manfaat baby gym
yang perlu Anda ketahui yaitu :
145
BAB 11. KONSEP DAN JENIS-JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
Pada saat pertama kali bayi mencoba baby gym, kegiatan ini harus
dipimpin oleh bidan atau instruktur yang berkualitas. Tujuannya agar
anda dapat mengetahui cara melatih bayi dengan baik dan benar, se-
hingga nantinya bisa dipraktekkan di rumah. Untuk tujuan stimulasi tum-
buh kembang bayi, senam bayi dibedakan berdasarkan usia anak, mulai
dari usia 3 bulan, 4-6 bulan, 7-9 bulan, hingga 10-12 bulan.
146
BAB 11. KONSEP DAN JENIS-JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
Daftar Pustaka
Argaheni, Niken Bayu; Astuti, Etni Dwi; Azizah, Ninik; Winarsih; Putri,
Noviyati Rahardjo; Yuliani, Meda; Mahardany, Beauty Octavia; Nof-
lidaputri, Resty; Sebtalesy, Cintika Yorinda; Santi, M. Y. (2022). Asuhan
Kebidanan Komplementer (R. Watrianthos (ed.); 1st ed.). Yayasan Kita
Menulis.
Ashriady; Altahira, Sutrisna; Padeng, E.P; Duhaid, D.N; Rahayu, A.B.I.M;
Krowa, Y.R.R; Prihatini, R.J.I.T; Hanifah, AN; Febrianti, N.U.I.R; Rus-
pawan, O.D.M; Fitriani, D. (2022). Aplikasi Terapi Komplementer di Ke-
bidanan (M. Martini (ed.); 1st ed.). Media Sains Indonesia.
Hasnidar; Sulfianti; Putri, Noviyati Rahardjo; Tahir, Asriani; Arum, Dyah
Noviawati Setya: Indryani; Nardina, Evita Aurilia; Hutomo, Ca-
hyaning Setyo; Astyandini, Budi; Isharyanti, Septalia; Wahyuni; Arga-
heni, Niken Bayu; Astuti, Etni Dwi; Megasari, A. L. (2021). Asuhan Ke-
bidanan Neonatus, Bayi dan Balita (A. Karim (ed.)). Yayasan Kita Menu-
lis.
Kemenkes. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2019. In Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
Kemenkes RI. (2022). Profil Kesehatan Indonesia 2021. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
Octa, D. (2014). Buku Ajar Asuhan Neonatus, Bayi/Balita dan anak prasekolah.
Deepublish, 2014.
Parasita, N. A., Dewi, I. A., & Daramatasia, W. (2021). Pengaruh Pijat Bayi
Sebagai Terapi Komplementer Terhadap Konstipasi Pada Bayi 6-12 Bu-
lan. Media Husada Journal Of Nursing Science, 2(1), 33–39.
Retnosari, Ekadewi; Setiawati; Putri, N. C. M. (2022). Buku Ajar Konsep Ho-
listik Massage (I. Y. Kusumawati (ed.); 1st ed.). Literasi Nusantara.
Rizqina, Y. T. (2018). Perbedaan Frekuensi Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan
Pada Bayi Usia 0-12 Bulan di Srikandi Rumah Bunda. Universitas ’Aisyi-
yah Yogyakarta.
Sari, L. P., & Rosidi, I. Y. D. (2019). Peningkatan Berat Badan Bayi 0 – 6 Bulan
Melalui Tindakan Pemijatan Bayi. Patria Artha Journal of Nursing Sci-
ence, 3(2), 135–138. http://ejournal.patria-artha.ac.id/index.php/jns/arti-
cle/view/275
147
BAB 11. KONSEP DAN JENIS-JENIS ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
Tentang Penulis
148
BAB 12. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOM-
PLEMENTER DALAM ASUHAN BAYI DAN BALITA
12.1 Pendahuluan
Pada bab ini dijelaskan tentang tutorial dan simulasi asuhan komple-
menter dalam Asuhan Bayi dan Balita diantaranya tentang pijat bayi (baby
massage), senam bayi (baby gym), dan bayi berenang (baby swim) dengan me-
nyertakan contoh daftar tilik.
Sumber Keterangan
Petugas Bidan/perawat untuk melakukan pemijatan dan/atau
memberikan instruksi kepada orang tua/pengasuh un-
tuk melakukan pemijatan
Pelatihan ● Untuk bidan, perawat dan/atau orang tua, pelatihan
melakukan pijat bayi dari terapis pijat terlatih atau
konsultan pijat bayi
● Dalam kebanyakan kasus, penyedia pijat utama
kemungkinan adalah ibu, orang tua atau anggota
keluarga (dengan instruksi yang diberikan oleh bi-
dan/perawat)
149
BAB 12. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
Alat ● Sabun dan air bersih untuk cuci tangan yang benar
sebelum pemijatan
● Manikin bayi/model perawatan bayi untuk instruksi
150
BAB 12. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
151
BAB 12. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
Pijatan Kaki
20 Milking INDIA : lakukan pijatan dari paha ke
kaki dengan gerakan memerah.
152
BAB 12. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
153
BAB 12. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
Persiapan Keterangan
Petugas Bidan mendampingi dan memberikan instruksi kepada
orang tua/pengasuh untuk melakukan senam bayi
Tempat ● Cari tempat yang cukup luas untuk meletakkan bayi
● Pastikan udara dalam ruangan tersebut, hangat dan
tidak pengap
Alat & Ba- ● Radio/ sarana untuk memutar lagu anak yang ceria
han ● Kasur (tidak terlalu tipis dan tidak terlalu tebal)
● Bayi menggunakan baju kaos berbahan katun
Waktu ● Waktu senam bervariasi : pagi, siang, atau malam
● Lamanya : 5 – 10 menit
● Frekuensi : 1- 2 kali sehari
Catatan ● Kurangi intensitas senam, jika bayi tampak kelelahan
dan berat badannya turun, jika bayi sakit, jangan
melakukan senam
● Perhatikan ekspresi bayi saat senam
● Lakukan kontak mata untuk menjalin kedekatan
sekaligus mencermati apakah bayi menikmati kegiatan
tersebut.
● Jika bayi tidak menikmati kegiatan senam tersebut,
hentikan
154
BAB 12. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
155
BAB 12. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
156
BAB 12. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
Gambar 12.1 Model kepala dengan area korteks visual terkait, dari kiri ke kanan
VCbL, VCrL, PM, VCrR.
Sumber : (Borge & Meer, 2022)
157
BAB 12. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
Gambar 12.2 VEP gerakan rata-rata besar dengan epoch diatur dari 200 hingga 800
ms.
Sumber : (Borge & Meer, 2022)
Syarat Keterangan
Umur 2 – 17 bulan
Berat badan Minimal 5kg
Suhu air ● Umur < 3 bulan suhu air ± 32°C
● Umur > 3 bulan suhu air ± 30°C
Waktu ● Lamanya : 10 – 15 menit
● Frekuensi : 1- 2 kali sehari
Alat dan ba- ● Kolam, baju renang bayi, neckring, handuk, minyak
han telon, bedak, baju ganti
Catatan ● Jika bayi tampak kelelahan dan berat badannya
turun, jika bayi sakit, jangan melakukan latihan
● Sebaiknya bayi menggunakan baju renang untuk
membantu menjaga kehangatan bayi selama di air
Sumber : (Roberts, 2012; Safitri, et al., 2019)
158
BAB 12. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
159
BAB 12. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
Nilai
No Butir yang dinilai
0 1 2
A. Soft Skill
1. Menyambut klien dengan ramah dan sopan
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga privasi klien
6. Menanyakan keluhan klien
7. Menjelaskan maksud dan tujuan dari tindakan
yang dilakukan
8. Menjelaskan secara sistematis
9. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
10. Penggunaan alat dan bahan
11. Memberikan kesempatan untuk bertanya,
memberikan umpan balik
12. Tetap berkomunikasi selama melakukan tin-
dakan
Jumlah Nilai : Nilai x 100
24
B. Hard Skill
1. Persiapan alat dan bahan
2. Melakukan latihan pemanasan pada bayi
3. Air hangat disiapkan
4. Adaptasikan bayi dengan air (pada kaki, pe-
rut, dan tangan)
5. Neckring dikenakan pada leher bayi
6. Biarkan bayi berenang dan bergerak serta ber-
main di dalam air selama 10-15 menit.
7. Lakukan pengamatan pada gerakan kaki,
lengan, dan tubuh bayi
8. Bayi diawasi dengan baik, agar tidak mem-
inum air di kolam
9. Keluarkan bayi dari kolam dan keringkan
dengan handuk
160
BAB 12. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
161
BAB 12. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
Daftar Pustaka
Borge Blystad, J., & Van der Meer, A. L. (2022). Longitudinal Study of In-
fants Receiving Extra Motor Stimulation, full-term Control Infants,
and Infants Born Preterm : High-Density EEG Analyses of Cortical
Activity in Response to Visual Motion. Developmental Psychobiol-
ogy, e22276.
Carson, V., Lee, E.-Y., Hewitt, L., Jennings, C., Hunter, S., Kuzik, N., . . .
Timmons, B. (2017). Systematic Review of The Relationships Be-
tween Physical Activity and Health Indicators in The Early Years
(0-4 years). BMC Public Health, 854.
Chaput, J.-P., Gray, C. E., Poitras, V. J., Carson, V., Gruber, R., Birken, C. S.,
. . . Tremblay, M. S. (2017). Systematic Review of The Relationships
Between Sleep Duration and Health Indicators in the Early Years
(0-4 years). BMC Public Health, 855.
Febry, A. B., Hermawaty, Y., & Marendra, Z. (2020). Mama Papa Wajib Tahu
Anak Sehat, Cerdas & Bahagia. Sidoarjo: Genta Group Production.
Kuzik, N., Poitras, V. J., Tremblay, M. S., Lee, E.-Y., Hunter, S., & Carson,
V. (2017). Systematic Review of The Relationship between Combi-
nations of Movement Behaviors and Health Indicators in The
Early Years (0-4 years). BMC Public Health, 849.
Leo, I., Leone, S., Dicataldo, R., Vivenzio, C., Cavallin, N., Taglioni, C., &
Roch, M. (2022). A Non-Randomized Pilot Study on The Benefits
162
BAB 12. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
Safitri, Y., Lubis, D. H., & Yunita, W. (2019). Stimulasi Baby Spa Optimalkan
Tumbuh Kembang Bayi dan Balita. Sumatera Barat: Yayasan Pendidi-
kan Cendekia Muslim.
Sari, P. I., Anggraini, A., Treasa, A. D., Aji, S. P., Purnama, Y., Kurniati, N.,
Argaheni, N. B. (2022). Asuhan Kebidanan Komplementer. Sumatera
Barat: PT Global Eksekutif Teknologi.
WHO. (2022). WHO recommendations on maternal and newborn care for a posi-
tive postnatal experience [Internet]. Geneva: World Health Organiza-
tion.
163
BAB 12. TUTORIAL DAN SIMULASI ASUHAN KOMPLEMENTER DALAM ASUHAN
BAYI DAN BALITA
Tentang Penulis
Wahyuni
email : wahyuni0891@gmail.com
164
BAB 13. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOM-
PLEMENTER KEBIDANAN DI DUNIA
13.1 Pendahuluan
Pengobatan tradisional komplementer (Traditional Complementary
Medicine/ TCM) sampai hari ini menjadi perhatian para tenaga kesehatan
dan pengambil keputusan sektor kesehatan. Pada level global, Organ-
isasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan perhatian terhadap
perkembangan pengobatan tradisional. WHO telah merilis buku panduan
umum penelitian pengobatan tradisional. Buku panduan tersebut
mengemukakan metode penelitian dan evaluasi penelitian pengobatan
tradisional. jenis pengobatan alternatif dikelompokkan menjadi dua yaitu
berdasarkan herbal serta berdasarkan prosedur tradisional.
165
BAB 13. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
DUNIA
166
BAB 13. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
DUNIA
13.1.1 Asia
Sistem kesehatan tradisional di Asia telah dimasukkan sebagai kom-
ponen formal perawatan kesehatan nasional selama beberapa dekade.
Setelah lebih dari seabad bergulat dengan hubungan antara sistem perawa-
tan kesehatan Barat dan tradisional. India memberikan tempat resmi untuk
sistem medis Ayurveda dan Unani melalui Undang-Undang Dewan Pusat
Pengobatan India tahun 1970. Sekarang ada lebih dari 200.000 praktisi
medis tradisional terdaftar di India.
167
BAB 13. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
DUNIA
13.1.3 Afrika
Sejumlah negara Afrika telah mengembangkan program dalam ke-
menterian kesehatan mereka untuk mendukung studi dan promosi perawa-
tan kesehatan tradisional dalam pelayanan perawatan kesehatan primer.
Selain itu, pusat penelitian telah didirikan di banyak negara, dan sejumlah
kolaborasi regional ada di antara para peneliti produk natural, termasuk
168
BAB 13. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
DUNIA
Organisasi Penelitian Produk Alami Afrika Timur dan Tengah dan Ke-
lompok Tanaman Obat dari Organisasi Persatuan Afrika.
13.1.4 Eropa
Tinjauan ilmiah European board and college of obstetrics and gynaecology
(EBCOG) mengenai peran intervensi fisik komplementer tradisional dalam
kebidanan telah merangkum aplikasi traditional complementary and alterna-
tive medicine (TCAM) diantaranya:
Kondisi antenatal
Keguguran: Akupunktur dianjurkan untuk manajemen keguguran yang
terancam dan kebiasaan sebagai upaya untuk 'memperkuat kehamilan'.
Perawatan diterapkan pada beberapa titik akupuntur secara tunggal atau
dalam kombinasi yang mungkin diperkuat dengan perawatan moxa (Mac-
iocia, 2011). Studi yang tersedia menunjukkan bahwa wanita dengan an-
caman keguguran yang menjalani akupuntur atau manajemen akupresur
169
BAB 13. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
DUNIA
National Institute for Health and Care Excellence (NICE) tahun 2021 ten-
tang perawatan antenatal rutin merekomendasikan akupresur adjuvan
membantu meringankan gejala dalam kasus mual dan muntah sedang
hingga berat. Keuntungan dari akupresur gelang dibandingkan akupuntur
atau akustimulasi pada titik akupuntur P6 Neiguan atau TH-6 adalah
bahwa dapat dengan mudah diterapkan dalam praktik klinis tanpa memer-
lukan staf terlatih. Masuk akal untuk mempromosikan modalitas pen-
gobatan ini kepada wanita hamil yang ingin dan bersedia menggunakan
bentuk alternatif untuk mengelola simtomatologi mereka.
170
BAB 13. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
DUNIA
ini dapat menyebabkan wanita yang menderita asma kronis dan penyakit
paru obstruktif kronik (PPOK) menjadi sangat tertekan. Akupunktur
dengan/keluar moksibusi, termasuk akupresur pada titik P6 Neiguan yang
diaplikasikan pada pergelangan tangan kiri, telah dianjurkan sebagai sa-
rana untuk meredakan gejala sesak napas pada wanita hamil. Demikian
pula modalitas TCAM telah dianjurkan dalam pengelolaan batuk selama
kehamilan (Maciocia, 2011). Modalitas TCAM telah diusulkan sebagai ber-
potensi berguna dalam pengelolaan PPOK tetapi bukti efektivitas masih
terbatas, meskipun tidak ada efek berbahaya yang dilaporkan (Coyle et al.,
2014).
Karena tidak ada efek samping yang terkait dengan penggunaan mo-
dalitas TCAM pada kehamilan, modalitas manajemen seperti itu dapat di-
pertimbangkan tetapi hanya sebagai tambahan untuk manajemen farma-
kologis standar setelah penilaian klinis lengkap telah mengesampingkan
patologi yang mendasarinya.
Manajemen intrapartum
Presentasi bokong: Modalitas TCAM telah dianjurkan selama bagian
akhir kehamilan untuk memastikan presentasi kepala selama persalinan
dan kelahiran. Sebuah meta-analisis dari 16 RCT menunjukkan bahwa mok-
sibusi dengan/tanpa akupunktur pada titik akupuntur BL67 Zhiyin mengu-
rangi kejadian presentasi bokong saat aterm terutama pada populasi Asia.
171
BAB 13. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
DUNIA
Tampaknya tidak ada peningkatan tingkat efek samping dari prosedur ter-
sebut. Mekanisme untuk hal ini belum ditentukan tetapi disarankan bahwa
moksibusi pada BL67 merangsang produksi prostaglandin dan estrogen
yang mendorong aktivitas uterus yang menyebabkan peningkatan gerakan
janin [29]. Satu studi menegaskan bahwa setelah moksibusi, tingkat operasi
caesar pada kehamilan trimester ketiga dengan presentasi bokong terbukti
berkurang (van den Berg et al., 2010).
13.1.5 Australia
Tingkat intervensi di Australia selama kelahiran jauh di atas rata-rata
seperti penggunaan blok epidural secara rutin, demikian pula tingkat ke-
lahiran dengan alat bantu dan intervensi medis (Dahlen et al., 2013). Tingkat
epidural di rumah sakit New South Wales (NSW) telah menunjukkan pen-
ingkatan pesat selama dekade terakhir. Tinjauan sistematis pada pendidi-
kan persalinan melaporkan bahwa efektivitas pendidikan antenatal untuk
melahirkan atau menjadi orang tua mendukung gagasan bahwa intervensi
pendidikan memiliki peran dalam meningkatkan perasaan percaya diri dan
kontrol, tetapi menunjukkan sedikit dampak pada pengurangan intervensi
dan morbiditas terkait dalam persalinan (Jaddoe, 2009).
172
BAB 13. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
DUNIA
173
BAB 13. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
DUNIA
174
BAB 13. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
DUNIA
han yang lebih luas kepada wanita, terutama sebagai cara untuk memfasil-
itasi kelahiran fisiologis. Namun, bidan harus memastikan bahwa mereka
menetapkan penggunaan terapi komplementer secara tegas dalam konteks
registrasi Nursing and Midwifery Council (NMC). Mereka harus mematuhi
undang-undang lokal, nasional dan internasional yang berkaitan dengan
kebidanan dan pengobatan komplementer (The Royal College of Midwives,
2020).
175
BAB 13. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
DUNIA
176
BAB 13. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
DUNIA
177
BAB 13. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
DUNIA
Daftar Pustaka
Coyle, M., Shergis, J., Huang, E. T. Y., Guo, X., Di, Y. M., Zhang, A., & Xue,
C. (2014). Acupuncture therapies for chronic obstructive pulmonary
disease: A systematic review of randomized, controlled trials. Alter-
native Therapies in Health and Medicine, 20(6), 10–23.
Dahlen, H. G., V., S., C.-L., D., & C., T. (2013). Rates of obstetric interven-
tion during birth and selected maternal and perinatal outcomes for
low risk women born in Australia compared to those born overseas.
BMC Pregnancy and Childbirth, 13, 1–9. http://www.biomedcen-
tral.com/1471-2393/13/100%5Cnhttp://ovidsp.ovid.com/ovid-
web.cgi?T=JS&PAGE=refer-
ence&D=emed11&NEWS=N&AN=2013302740
Ee, C., Levett, K., Smith, C., Armour, M., Dahlen, H. G., Chopra, P.,
Maroun, P., Rao, V. S., Avard, N., Grant, S., Keedle, H., Armour, S.,
Arentz, S., Cave, A. E., Sutcliffe, K., & Templeman, K. (2022). Com-
plementary medicines and therapies in clinical guidelines on preg-
nancy care: A systematic review. Women and Birth, 35(4), e303–e317.
https://doi.org/10.1016/j.wombi.2021.08.003
178
BAB 13. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
DUNIA
Jones, L., Othman, M., Dowswell, T., Alfirevic, Z., Gates, S., Newburn, M.,
Jordan, S., & Lavender, T. (2012). Pain management for women in labour:
an overview of systematic reviews (Review). 3.
Leap, N., & Dodwell, M. (2010). Working with pain in labour: An over-
view of evidence. New Digst, 49(January 2010), 22–26.
Levett, K. M., Smith, C. A., Dahlen, H. G., & Bensoussan, A. (2014). Acu-
puncture and acupressure for pain management in labour and birth:
A critical narrative review of current systematic review evidence.
Complementary Therapies in Medicine, 22(3), 523–540.
https://doi.org/10.1016/j.ctim.2014.03.011
Levett, Kate M., Smith, C. A., Bensoussan, A., & Dahlen, H. G. (2016).
Complementary therapies for labour and birth study: a randomised
controlled trial of antenatal integrative medicine for pain manage-
ment in labour. BMJ Open, 6(7). https://doi.org/10.1136/BMJOPEN-
2015-010691
Matthews, A., Haas, D. M., O’Mathúna, D. P., & Dowswell, T. (2015). Inter-
ventions for nausea and vomiting in early pregnancy. Cochrane Data-
base of Systematic Reviews, 2015(9).
https://doi.org/10.1002/14651858.CD007575.pub4
May, C., & Fletcher, R. (2013). Preparing fathers for the transition to
parenthood: Recommendations for the content of antenatal educa-
tion. Midwifery, 29(5), 474–478.
https://doi.org/10.1016/j.midw.2012.03.005
Oviedo, J. D., Marquez, E., Gold, M. A., & Westhoff, C. L. (2021). Auricular
acupressure and auricular acupuncture as an adjunct for pain man-
agement during first trimester aspiration abortion: A randomized,
179
BAB 13. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
DUNIA
Rad, M. N., Lamyian, M., Heshmat, R., Jaafarabadi, M. A., & Yazdani, S.
(2012). A randomized clinical trial of the efficacy of kid21 point
(youmen) acupressure on nausea and vomiting of pregnancy. Iranian
Red Crescent Medical Journal, 14(11), 699–703.
https://doi.org/10.5812/ircmj.2153
Smith, C. A., Levett, K. M., Collins, C. T., & Crowther, C. A. (2011). Relaxa-
tion techniques for pain management in labour. Cochrane Database of
Systematic Reviews, 12. https://doi.org/10.1002/14651858.cd009514
Smith, C. A., Levett, K. M., Collins, C. T., Dahlen, H. G., Ee, C. C., &
Suganuma, M. (2018). Massage, reflexology and other manual meth-
ods for pain management in labour. Cochrane Database of Systematic
Reviews, 2018(3). https://doi.org/10.1002/14651858.CD009290.pub3
Steel, A., Adams, J., Sibbritt, D., Broom, A., Frawley, J., & Gallois, C. (2014).
The influence of complementary and alternative medicine use in
pregnancy on labor pain management choices: Results from a nation-
ally representative sample of 1,835 women. Journal of Alternative and
Complementary Medicine, 20(2), 87–97.
180
BAB 13. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
DUNIA
https://doi.org/10.1089/acm.2013.0171
van den Berg, I., Kaandorp, G. C., Bosch, J. L., Duvekot, J. J., Arends, L. R.,
& Hunink, M. G. M. (2010). Cost-effectiveness of breech version by
acupuncture-type interventions on BL 67, including moxibustion, for
women with a breech foetus at 33 weeks gestation: A modelling ap-
proach. Complementary Therapies in Medicine, 18(2), 67–77.
https://doi.org/10.1016/j.ctim.2010.01.003
WHO. (1978). The Promotion and Development of Traditional Medicine (p. 44)
181
BAB 13. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
DUNIA
Tentang Penulis
182
BAB 14. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOM-
PLEMENTER KEBIDANAN DI INDONESIA
14.1 Pendahuluan
Penggunaan asuhan kebidanan komplementer telah mengalami ke-
naikan akhir-akhir ini di Indonesia. Survei rumah tangga yang dilakukan
tahun 2013 menunjukkan bahwa di Indonesia sebanyak 30,4 rumah tangga
menggunakan perawatan kesehatan tradisional (Nurhayati & Widowati,
2017). Hal ini terjadi karena masyarakat lebih memilih terapi yang tidak
menggunakan intervensi medis. Alasan lainnya adalah karena ketidakpua-
san dengan pengobatan konvensional, pengabaian pendekatan holistik
serta ketakutan terhadap efek samping obat (Setyaningsih et al., 2021).
183
BAB 14. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
INDONESIA
184
BAB 14. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
INDONESIA
185
BAB 14. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
INDONESIA
Aroma terapi untuk ibu hamil telah banyak diteliti sehingga dapat
menjadi alternatif pilihan dalam memberikan asuhan komplementer.
Aroma terapi dapat membuat ibu hamil menjadi rileks dan nyaman. Terapi
ini aman dilakukan pada ibu hamil dengan menyesuaikan kondisi ibu.
Penggunaan aromaterapi dapat menurunkan mual muntah pada ibu hamil
(Ayudia & Ramadhani, 2020). Upaya untuk meningkatkan potensi kecer-
dasan pada anak dapat dilakukan sejak dini yaitu melakukan brain booster
saat hamil. Terapi ini dilakukan dengan cara memberikan stimulasi pada
otak janin untuk meningkatkan kecerdasan yang dilakukan saat hamil.
Brain booster dapat dilakukan sendiri oleh ibu hamil dengan cara yang se-
derhana dan mudah yaitu dengan membacakan buku, mendengarkan
musik pada janin, memberikan sentuhan, melakukan olahraga, dan
mengajak janin berbicara. Brain booster harus dilakukan secara rutin, dapat
dilakukan secara bersama oleh calon ibu dan calon ayah, sehingga stimulasi
benar-benar dapat mengoptimalkan kecerdasan janin.
Masase atau pijat saat ini banyak digunakan oleh bidan untuk mem-
berikan efek relaksasi pada ibu hamil. Efek relaksasi ini memberikan ken-
yamanan kepada ibu sehingga mengurangi stress dan kecemasan. Masase
atau pijat dapat dimanfaatkan oleh ibu hamil untuk mengatasi nyeri
punggung yang dialami ibu hamil trimester III (Ayu Handayany et al., 2020;
Wati et al., 2022). Pijat ibu hamil dapat memperlancar peredaran darah ibu
dan mengurangi keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil. Bidan dapat mem-
berikan pijat ibu hamil yang sesuai dengan dengan kondisinya.
186
BAB 14. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
INDONESIA
Asuhan komplementer lain yang juga dapat diberikan pada saat per-
salinan adalah pijat oksitosin. Pijat oksitosin dapat dapat mempengaruhi
lamanya kala I (Mustaghfiroh & Hesti, 2022). Dengan dilakukan pijat oksi-
tosin persalinan akan menjadi lebih cepat berlangsung sehingga ibu tidak
merasakan rasa sakit yang terlalu lama. Dewasa ini juga telah diterapkan
pijat perineum pada ibu. Pijat perineum dapat mencegah laserasi jalan lahir
(Yunifitri et al., 2022). Penelitian tentang pijat perineum ini telah banyak dil-
akukan di Indonesia. Bidan dapat merekomendasikan pijat perineum teru-
tama kepada primigravida untuk mengurangi risiko kejadian ruptur uteri
(Damayanti & Wati, 2021).
187
BAB 14. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
INDONESIA
Masa nifas berkaitan erat dengan laktasi. Pada masa ini ibu memerlukan
asuhan yang baik supaya produksi ASI melimpah sehingga kebutuhan nu-
trisi bayi terpenuhi. Asuhan yang telah lama diberikan untuk memperban-
yak produksi ASI adalah dengan cara breast care. Saat ini banyak cara yang
dikembangkan dalam asuhan komplementer untuk membantu ibu mem-
perbanyak produksi ASI diantaranya dengan
Penelitian lain yang banyak dikembangkan terkait dengan asuhan
komplementer pada masa nifas adalah aroma terapi. Aroma terapi juga te-
lah dikembangkan untuk ibu postpartum blues dalam mengurangi rasa sakit
yang dialami, mengurangi stress dan kecemasan, membantu proses
penyembuhan psikologis pasca melahirkan, dan memperbaiki pola tidur
(Gampur et al., 2022).
Pada masa sekarang ini pijat bayi menjadi populer dan masuk dalam
asuhan komplementer yang banyak ditawarkan oleh pemberi jasa komple-
menter untuk bayi dan balita. Para terapis pijat bayi untuk saat sekarang ini
harus memiliki lisensi apabila memberikan layanan. Lisensi bisa didapat-
kan oleh terapis dengan mengikuti pelatihan. Asuhan komplementer lain
yang dapat diberikan kepada bayi adalah Solus Per Aqua Therapy (SPA Ther-
apy) atau yang biasa dikenal dengan baby spa. Baby spa diberikan dengan
cara menggunakan terapi air. Terapi ini memberikan manfaat kepada bayi
untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Bayi juga bisa melakukan senam bayi atau baby gym. Senam bayi ini
dilakukan dengan gerakan-gerakan sederhana yang menyenangkan.
Gerakan ini memberi tujuan supaya merangsang pertumbuhan dan
perkembangan bayi juga dapat meningkatkan kemampuan motoriknya
secara optimal. Masa bayi merupakan periode emas yang tidak boleh
188
BAB 14. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
INDONESIA
189
BAB 14. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
INDONESIA
Daftar Pustaka
Argaheni, N. ., Astuti, E. D., Azizah, N., Winarsih, Putri, N. R., Yuliani, M.,
Mahardany, B. O., Noflidaputri, R., Sebtalesy, C. Y., & Santi, M. . (2022).
Asuhan Kebidanan Komplementer. Yayasan Kita Menulis.
Ariani, A., Oktafiani, H., Pragholapati, A., Kebidanan, P. S., Kesehatan, F. I.,
Kencana, U. B., Keperawatan, P. S., & Indonesia, P. (2022). Pengem-
bangan komplementer pada ibu nifas dengan pendekatan terapi menggunakan
daun sirih dan daun binahong untuk mempercepat penyembuhan luka. 4, 2–
6.
Ayu Handayany, D., Mulyani, S., & Nurlinawati, N. (2020). Pengaruh En-
dorphin Massage Terhadap Intensitas Nyeri Punggung Bawah Ibu
Hamil Trimester Iii. Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, 1(1), 12–23.
https://doi.org/10.22437/jini.v1i1.9230
Ayudia, F., & Ramadhani, I. P. (2020). Pengaruh Aromaterapy Lemon Ter-
hadap Frekuensi Mual Muntah pada Ibu Hamil Trimester Pertama Di
Kota Padang. Jurnal Kesehatan Medika Saintika, 11(2), 1–6.
Damayanti, D. S., & Wati, D. F. (2021). Hubungan Perineum Massage, Pari-
tas, Dan Berat Badan Bayi Baru Lahir Dengan Kejadian Rupture Peri-
neum. Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS), 5(1), 52–60.
https://doi.org/10.52643/jukmas.v5i1.1119
Fitriana, L. B., & Vidayanti, V. (2019). Pengaruh Massage Effleurage Dan
Relaksasi Nafas dalam Terhadap Nyeri Punggung Ibu Hamil Trimester
III. Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ), 3–4.
Gampur, I. R., Anwar, M., & Fitriani, H. (2022). The Effect of Lavender Aro-
matherapy on Postpartum Blues of Primipara Mothers : A Scoping Re-
view. Women, Midwives and Midwifery, 2(3), 64–76.
Hall, H., McKenna, L., & Griffiths, D. (2012). Midwives’ support for Com-
plementary and Alternative Medicine: a literature review. Women
Birth. Women and Birth, 25(1), 4–12.
https://doi.org/10.1016/j.wombi.2010.12.005
Hayati, F. (2021). Pendidikan Kesehatan tentang Terapi Komplementer da-
lam Kehamilan. Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK), 3(2), 120.
https://doi.org/10.36565/jak.v3i2.167
Indrayani, T., Solehah, F. M., & Widowati, R. (2020). Efektivitas Air Rebusan
Daun Binahong Terhadap Penyembuhan Ruptur Perineum Pada Ibu
Bersalin Di Puskesmas Menes Kabupaten Pandeglang. Journal for Qual-
ity in Women’s Health, 3(2), 177–184.
https://doi.org/10.30994/jqwh.v3i2.73
190
BAB 14. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
INDONESIA
Kemkes RI. (2018). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2018. In Kemen-
trian kesehatan RI.
Lestari, Y. D., & Winarsih, S. (2022). Yoga Hamil Untuk Mengatasi keluhan
Dalam Kehamilan Di Puskesmas glagah, Pakuniran, Probolinggo.
Jurnal Adnimakes, 2(2), 44–51.
Mahanani, S. W., Umaroh, Nugrahaeni, I. K., & Ramadhian, A. A. N. (2022).
Pengaruh Hipnoterapi Terhadap penurunan Kecemasan Ibu Hamil
Dan Bersalin. Midwifery Care Journal, 3(1), 22–29.
https://doi.org/10.31983/micajo.v3i1.8191
Mardiana, E., Musa, S. M., & Lestari, M. (2022). Metode Hypnosis Dalam
mengatasi Perubahan Psikologis Selama Masa Kehamilan : Studi Liter-
atur. Jurnal JKFT, 7(1), 54–58.
Mediarti, D., Sulaiman, S., Rosnani, R., & Jawiah, J. (2014). Pengaruh Yoga
Antenatal Terhadap Pengurangan Keluhan Ibu Hamil Trimester III.
Jurnal Kedokteran & Kesehatan. Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya, 1(1), 47–53.
Muflihah, I. S., Margiana, W., Kurniati, C. H., Pantiawati, I., & Rini, S. (2022).
Pelaksanaan Terapi Komplementer Kebidanan Di Kabupaten
Banyumas Tahun 2021. Jurnal Cakrawala Ilmiah, 1(7), 1871–1880.
Mustaghfiroh, L., & Hesti, N. P. (2022). Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap
Lama Kala I Persalinan. Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 12(2), 279–286.
Nabilla, T., Dwiyanti, E., Studi, P., Masyarakat, K., Ilmu, S., Alam, I., & Air-
langga, U. (2022). Efektifitas Yoga Dalam Mengatasi Kecemasan Ibu
Hamil Dan Depresi Postpartum: Systemtic Review. Jurnla CMHP, 4(2),
40–49.
Nurhayati, L., & Widowati, L. (2017). The use of traditional health care
among Indonesian Family. Health Sci J Indonesia, 8(1), 30–35.
https://doi.org/https://doi.org/10.22435/hsji. v8i1.5600
Rambe, N. L. (2022). Pengaruh Aromaterapi Lavender Untuk Mengurangi
Nyeri Persalinan: a Systematic Review. Jurnal Ilmiah Kebidanan Imelda,
8(1), 2442–8116. https://jurnal.uimedan.ac.id/in-
dex.php/JURNALKEBIDANAN/article/view/741
Rustiningsih, T., Asih, F. R., & Solihin. (2022). Prenatal Yoga Menurunkan
keluhan Nyeri. Jurnal Kebidanan Malakbi, 3(2), 66–71.
Setyaningsih, D., Novika, A. G., & Safety, H. (2021). Pemanfaatan Terapi
Komplementer Pada Asuhan Antenatal : Studi Kualitatif Utilization of
Complementary Therapies in Antenatal Care : Qualitative Study. Sem-
inar Nasional UNRIYO, 172–179.
The Royal Colleges of Midwifery. (2017). Complementary therapies and natural
remedies.
191
BAB 14. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
INDONESIA
Wati, M. F., Susilawati, E., Yansartika, Y., & P. (2022). Pengaruh Masase Ef-
fleurage Terhadap Intensitas Nyeri Punggung Bawah Ibu Hamil Tri-
mester III. Femina: Jurnal Ilmiah Kebidanan, 1(1), 25–29. https://ejour-
nal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/jfk/article/view/780
Yunifitri, A., Aulia, D. L. N., & Roza, N. (2022). Pijat Perineum Untuk
Mencegah Laserasi Jalan Lahir. Jurnal Zona Kebidanan, 12(3), 87–95.
Zeranika, N., Suprihatin, S., & Indrayani, T. (2022). Efektivitas Air Rebusan
Daun Binahong terhadap penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Ni-
fas di Klinik MMC Kabupaten Tulang Bawang Lampung. Journal for
Quality in Women’s Health, 5(1), 120–128.
https://doi.org/10.30994/jqwh.v5i1.143
192
BAB 14. PERKEMBANGAN TERKINI ASUHAN KOMPLEMENTER KEBIDANAN DI
INDONESIA
Tentang Penulis
Nining Tunggal Sri Sunarti.
Email: niningtunggal25@gmail.com
193
194
BAB 15. PELUANG ENTREPRENEUR DALAM
ASUHAN KOMPLEMENTER PADA IBU HAMIL, NI-
FAS, DAN MENYUSUI, BAYI, DAN BALITA
15.1 Pendahuluan
Peluang entrepreneur dalam asuhan kebidanan saat ini dapat men-
jadikan asuhan yang diberikan menjadi utuh dan komprehensif, peluang
ini dapat ditangkap oleh tenaga kesehatan, khususnya bidan dalam asuhan
kebidanan pada ibu hamil, nifa dan menyusui ataupun pada bayi dan
balita, pada peluang entrepreneur ini, kita akan memahami tentang pelu-
ang usaha, paradigma pelayanan kebidanan dan dasar undang-undang
asuhan komplementer, contoh ruangan komplementer, alur izin pendirian
usaha bagi bidan yang memiliki SIPB dan belum memiliki SIPB, kisah in-
spiratif tokoh asuhan komplementer.
195
BAB 15. PELUANG ENTREPRENEUR DALAM ASUHAN KOMPLEMENTER PADA
IBU HAMIL, NIFAS, DAN MENYUSUI, BAYI, DAN BALITA
Peluang muncul dimana saja dan kapan saja, dan inspirasi adalah sumber
peluang.
196
BAB 15. PELUANG ENTREPRENEUR DALAM ASUHAN KOMPLEMENTER PADA
IBU HAMIL, NIFAS, DAN MENYUSUI, BAYI, DAN BALITA
197
BAB 15. PELUANG ENTREPRENEUR DALAM ASUHAN KOMPLEMENTER PADA
IBU HAMIL, NIFAS, DAN MENYUSUI, BAYI, DAN BALITA
15.3 Contoh Ruangan Komplementer Untuk ibu hamil, Ibu Pada Masa
Nifas, Menyusui, Bayi Dan Balita
1. Ruang Prenatal dan post Yoga, Pelvic Rocking
Gambar 15.1 Contoh Ruang Prenatal, Post yoga, dan Pelvic Rocking
Sumber : (Widyanugrah et al., 2018)
198
BAB 15. PELUANG ENTREPRENEUR DALAM ASUHAN KOMPLEMENTER PADA
IBU HAMIL, NIFAS, DAN MENYUSUI, BAYI, DAN BALITA
2. Ruang Masa Bayi : Baby message, baby gym, dan baby spa
199
BAB 15. PELUANG ENTREPRENEUR DALAM ASUHAN KOMPLEMENTER PADA
IBU HAMIL, NIFAS, DAN MENYUSUI, BAYI, DAN BALITA
Gambar 15.4 Ruangan mom massage Komplementer dan ruang mengurangi rasa
nyeri dengan counterpressure (Utami T Y D, 2019; Phanie, 2020)
1. Peluang Bidan dengan memiliki ijin SIPB (Surat Izin Praktik Bi-
dan) menambah pelayanan asuhan komplementer
Pelayanan kebidanan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan
secara umum, dimana Kepmenkes RI, No. 369/MENKES/SK/III/2007
mengatur pelaksanaannya terkait standar profesi bidan. Jenis pela-
yanan kesehatan berdasarkan pengobatan komplementer dan alter-
natif yang penggunaannya diperbolehkan di Indonesia dan diatur
dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. Kepmenkes RI tentang
penerapan pengobatan komplementer dan alternative, lihat 1109/Men-
kes/ Per/IX/2007. Moenir (Assaf Al, 2009) mengatakan bahwa beberapa
200
BAB 15. PELUANG ENTREPRENEUR DALAM ASUHAN KOMPLEMENTER PADA
IBU HAMIL, NIFAS, DAN MENYUSUI, BAYI, DAN BALITA
hal yang membantu kelancaran pelayanan, antara lain aturan yang me-
mandu kerja pelayanan, organisasi profesi, kemampuan petugas, dan
infrastruktur.
Keterangan :
1) Pemohon memenuhi persyaratan meliputi : identitas lengkap
pemohon, salinan/fotokopi pendirian badan usaha, fotokopi
buku kepemilikan bangunan SPA/bukti kontrak, fotokopi
dokumen lingkungan, izin lokasi, sarana memenuhi syarat
ventilasi pencahayaan, kamar mandi atau toilet, lantai kamar
mandi/ wc, air bersih, indeks jentik nyamuk, suhu, tingkat ke-
bisingan sesuai dengan syarat kesehatan, instrumen penilaian,
STPT terapis SPA.
2) Evaluasi dilakukan oleh DINKES kabupaten/kota dan afili-
asinya
3) Konsekuensi penilaian adalah sebagai hibah khusus calon
dengan rangkap dari dinas industri perjalanan
201
BAB 15. PELUANG ENTREPRENEUR DALAM ASUHAN KOMPLEMENTER PADA
IBU HAMIL, NIFAS, DAN MENYUSUI, BAYI, DAN BALITA
b. Lokasi/Tempat
1) Ruangan : Nyaman, tidak menyilaukan dan sejuk
2) kolam/Hydro
Usia 1-2 tahun : ukuran (permanent maupun non permanen)
=110 cm x 80 cm x 70 cm, tidak terlalu sempit sehingga
bayi/anak dapat dengan leluasa menggerakan kaki, tangan dan
anggota tubuh lainnya.
usia > 2 tahun : bathtub kids.
c. Persyaratan Air
Kondisi air yang dapat digunakan : 1) bersih, 2) tanpa kaporit/zat
aromaterapi lain, 3) air hangat, 4) air sekali pakai, 5) suhu air 30-
35⁰C.
d. Peralatan
Neck Ring, permainan air, baju renang dan handuk
202
BAB 15. PELUANG ENTREPRENEUR DALAM ASUHAN KOMPLEMENTER PADA
IBU HAMIL, NIFAS, DAN MENYUSUI, BAYI, DAN BALITA
e. Pelaksanaan
1) Pengenalan air
2) Menggunakan neck ring
3) Berenang/swim
4) Aktivitas bermain air idealnya 15-20 menit.
f. Terminasi
Diakhiri dengan tahapan terminasi setelah selesai dilakukan terapi
g. Services
Pelayanan yang diberikan meliputi pelayanan komplementer ibu
hamil, bayi, balita, ibu nifas dan menyusui.
Keterangan :
203
BAB 15. PELUANG ENTREPRENEUR DALAM ASUHAN KOMPLEMENTER PADA
IBU HAMIL, NIFAS, DAN MENYUSUI, BAYI, DAN BALITA
Keterangan :
: Alur Paket tanpa Kid swim
a. Alur Perawatan Ibu Hamil, Nifas dan Menyusui.
204
BAB 15. PELUANG ENTREPRENEUR DALAM ASUHAN KOMPLEMENTER PADA
IBU HAMIL, NIFAS, DAN MENYUSUI, BAYI, DAN BALITA
Dia tidak hanya ingin menghasilkan uang saat membangun bisnis; dia
juga membangun orang. Enam nilai utama perusahaan adalah inovasi,
ketuhanan, keteladanan, kekeluargaan, tanggung jawab, dan fokus pada
pelanggan. “Nilai-nilai tersebut dapat terus dipelajari dan dipraktikkan
untuk menjadi budaya dan karakter. Selalu berdoa dan selalu menunjuk-
kan kepedulian terhadap sesama, yang keduanya sangat menentukan
keberhasilan. Karena dia dapat mengandalkan Allah SWT untuk bantuan
dan merasakan puas. Dunia ini akan aman jika semua orang peduli pada
orang lain. Oleh karena itu, empati terhadap sesama harus diajarkan mu-
lai dari sekarang (Rudi, 2019; Rahmayanti, 2021).
205
BAB 15. PELUANG ENTREPRENEUR DALAM ASUHAN KOMPLEMENTER PADA
IBU HAMIL, NIFAS, DAN MENYUSUI, BAYI, DAN BALITA
206
BAB 15. PELUANG ENTREPRENEUR DALAM ASUHAN KOMPLEMENTER PADA
IBU HAMIL, NIFAS, DAN MENYUSUI, BAYI, DAN BALITA
3. Jamilatul Sa’diyah
"Suka banget dunia kesehatan. Dari SMA sudah menyukai kesehatan.
Karena pada saat itu kondisi kita masih banyak adik, kalo sekolah dokter
itu panjang banget. Akhirnya milih bidan," Selama masa pendidikannya,
kecintaan profesinya semakin bertambah. Lebih ketika melihat proses per-
salinan seorang perempuan yang menunjukkan empati, cinta, dan kasih
sayang pada perempuan yang mengalami berbagai proses persalinan.
Hal itu inilah menimbulkan hasrat yang mendalam di dunia kebidanan.
"Sehingga akhirnya dari hati. Itu bikin kerjaan kita nggak mudah capek,
karena panggilan dari hati,"
207
BAB 15. PELUANG ENTREPRENEUR DALAM ASUHAN KOMPLEMENTER PADA
IBU HAMIL, NIFAS, DAN MENYUSUI, BAYI, DAN BALITA
Daftar Pustaka
Akhiriyanti, Evi Nur & Nisa, H. (2020). Mengenal Terapi Komplementer Dalam
Kebidanan Pada Ibu Nifas, Ibu Menyusui, Bayi, dan Balita. Jakarta: Trans
Info Media.
Assaf Al. (2009). Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC.
Firdayanti. (2022). Inspiratif, Perjalanan karier jamilatul sa’diyah jadi bidan fa-
vorit artis. Dikutip dari : https://www.parapuan.co/read/533371182/in-
spiratif-ini-perjalanan-karier-jamilatus-sadiyah-jadi-bidan-favorit-ar-
tis
Halenamantra. (2020). Pengalaman Melahirkan Dengan Hypnobirthing.Dikutip
dari: https://www.helenamantra.com/2020/04/melahirkan-dengan-
hypnobirthing.html.
Kosngosan. (2022). 20 Desain Ruangan Baby Spa Sederhana. Dikutip dari :
https://www.kosngosan.com/2022/02/desain-ruangan-baby-spa.html
Kostania, G. (2015). Pelaksanaan Pelayanan Kebidanan Komplementer
Pada Bidan Praktek Mandiri Di Kabupaten Klaten. Gaster, XII(1).
Phanie. (2020). 4 Kelas Kehamilan yang Bisa Moms Ikuti. Dikutip dari:
https://www.orami.co.id/magazine/4-kelas-kehamilan-yang-bisa-
moms-ikuti
Rahmayanti. (2021). Kisah Sukses Nurhayati Subakat Yang Pernah Digaji
20.000/bulan. Dikutip dari: https://economy.oke-
zone.com/read/2021/12/07/455/2513418/kisah-sukses-nurhayati-suba-
kat-pendiri-wardah-yang-pernah-digaji-rp20-000-bulan?page=2.
MNC Media.
RS Panti Rapih. (2020). Baby spa. In Dikutip dari: https://panti-
rapih.or.id/rspr/baby-spa-jogja/. https://pantirapih.or.id/rspr/baby-
spa-jogja/
Rudi. (2019). Kisah perjuangan CEO Wardah Inspirasi Mahasiswa ITERA.
Dikutip Dari: https://www.itera.ac.id/kisah-perjuangan-ceo-wardah-
inspirasi-mahasiswa-itera/ Institut Teknologi Sumatera.
Utami T Y D. (2019). Spa Ibu dan Anak Bisa Menjadi Solusi untuk Mempererat
Hubungan lo! https://nova.grid.id/amp/051729452/spa-ibu-dan-anak-
bisa-menjadi-solusi-untuk-mempererat-hubungan-lo?page=all
208
BAB 15. PELUANG ENTREPRENEUR DALAM ASUHAN KOMPLEMENTER PADA
IBU HAMIL, NIFAS, DAN MENYUSUI, BAYI, DAN BALITA
209
BAB 15. PELUANG ENTREPRENEUR DALAM ASUHAN KOMPLEMENTER PADA
IBU HAMIL, NIFAS, DAN MENYUSUI, BAYI, DAN BALITA
Tentang Penulis
Wiwin Hindriyawati
email : Winwin.f815@gmail.com
210
View publication stats