Isilah formulir dibawah ini dengan uraian singkat yang menggambarkan penelitian.
(tulis “Tidak relevan” bila item tidak sesuai/tidak ada dalam penelitian).
1. Lokasi Penelitian :
Ya Tidak
2. Apakah penelitian ini multi-senter tidak
3. Jika Multi senter apakah sudah mendapatkan persetujuan etik dari tidak
senter/institusi yang lain (lampirkan jika sudah)
B. Identifikasi (p10)
1. Peneliti Utama ( CV dilampirkan)
Tidak relevan.
2. Tuliskan mengapa penelitian ini harus dilakukan, manfaat nya untuk penduduk
diwilayah penelitian ini dilakukan (Negara, wilayah, lokal)- Justifikasi
Penelitian (p3) Standar 2/A (Adil)
Isu etik yang mungkin dihadapi dalam penelitian ini adalah Menghormati privasi
dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for privacy and confidentiality). Data
penelitian akan disimpan dan hanya dapat diakses oleh peneliti.
Rumah Sakit Advent Medan. Jln. Gatot Subroto No. Km 4, Sei Kambing D,
Kec. Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara.
Alat yang di butuhkan dalam penelitian ini akan disiapkan oleh peneliti..
Rumah Sakit Advent Medan merupakan rumah sakit umum tipe C milik swasta
yang dikelolasi oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, yang memiliki
fasilitas ruangan unit gawat darurat, ruangan rawat jalan dan rawat inap, kamar
bedah, apotek, laboratorium, radiologi, dan lain-lain.
Rumah Sakit Advent Medan berada di Jln. Gatot Subroto No. Km 4, Sei
Kambing D, Kec. Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara.
G. Disain Penelitian
1. Tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan penelitian, asumsi dan variabel
penelitian (p11)
Tujuan penelitian :
a) Melihat gambaran komunikasi terapeutik perawat di Rumah Sakit
Advent Medan berdasarkan persefsi pasien pre operasi.
b) Melihat tingkat kecemasan pasien pre operasi di Rumah Sakit
Advent Medan.
c) Mencari hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan
kecemasan pasien pre operasi di Rumah Sakit Advent Medan.
Hipotesa :
Pertanyaan :
a) Bagaimanakah gambaran komunikasi terapeutik perawat di Rumah
Sakit Advent Medan berdasarkan persefsi pasien pre operasi?
b) Bagaimanakan tingkat kecemasan pasien pre operasi di Rumah Sakit
Advent Medan?
c) Adakah hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kecemasan
pasien pre operasi di Rumah Sakit Advent Medan?
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain cross
sectional dengan pendekatan kuantitatif deskriptif yang bersifat analitik
korelasional. Metode penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian cross-sectional
merupakan salah satu desain penelitian atau bisa pula dilihat sebagai salah satu
metodologi penelitian sosial dengan melibatkan lebih dari satu kasus dalam
sekali olah dan juga melibatkan beberapa variabel untuk melihat pola
hubungannya (Sugiyono, 2018).
Tidak Relevan.
H. Sampling
1. Jumlah subyek yang dibutuhkan dan bagaimana penentuannya secara statistik
(p13)
Metode sampel yang di gunakan adalah total sampling yaitu seluruh pasien pre
operasi.
Kriteria inklusi:
a) Memiliki kesadaran umum yang baik (GCS 15).
b) Memiliki skala nyerti 0-3 (0-10).
c) Jenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Kriteria eksklusi:
a) Nilai GCS dibawah sama dengan 13.
b) Skala nyeri diatas sama dengan 4 (0-10).
c) Pasien cito operasi.
3. Sampling kelompok rentan: alasan melibatkan anak anak atau orang dewasa
yang tidak mampu memberikan persetujuan setelah penjelasan, atau kelompok
rentan, serta langkah langkah bagaimana meminimalisir bila terjadi resiko (tulis
“tidak relevan” bila penelitian tidak mengikutsertakan kelompok rentan)
(Guidelines 15, 16 and 17) (p15)
Tidak Relevan.
I. Intervensi
1. Desripsi dan penjelasan semua intervensi (metode administrasi treatmen,
termasuk rute administrasi, dosis, interval dosis, dan masa treatmen produk yang
digunakan (tulis “Tidak relevan” bila bukan penelitian intervensi) (investigasi
dan komparator (p17)
Tidak Relevan.
Tidak Relevan.
Tidak Relevan.
4. Test klinis atau lab atau test lain yang harus dilakukan (p20)
`
Tidak Relevan.
J. Monitoring Penelitian
1. Sampel dari form laporan kasus yang sudah distandarisir, metode pencataran
respon teraputik (deskripsi dan evaluasi metode dan frekuensi pengukuran),
prosedur follow-up, dan, bila mungkin, ukuran yang diusulkan untuk
menentukan tingkat kepatuhan subyek yang menerima treatmen (lihat lampiran)
(p17)
Tidak Relevan.
K. Penghentian Penelitian dan Alasannya
1. Aturan atau kriteria kapan subyek bisa diberhentikan dari penelitian atau uji
klinis, atau, dalam hal studi multi senter, kapan sebuah pusat/lembaga di non
aktipkan, dan kapan penelitian bisa dihentikan (tidak lagi dilanjutkan) (p22)
Tidak Relevan.
Tidak Relevan.
2. Resiko-resiko yang diketahui dari adverse events, termasuk resiko yang terkait
dengan masing masing rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin, atau
terhadap prosudur yang akan diuji cobakan (Guideline 4) (p24)
Tidak Relevan.
Tidak Relevan..
N. Manfaat
1. Manfaat penelitian secara pribadi bagi subyek dan bagi yang lainnya (Guideline
4) (p25)
Tidak relevan.
Tidak Relevan.
P. Informed Consent
1. Cara untuk mendapatkan informed consent dan prosudur yang direncanakan
untuk mengkomunikasikan informasi penelitian(Penjelasan Sebelum
Persetujuan/PSP) kepada calon subyek, termasuk nama dan posisi wali bagi
yang tidak bisa memberikannya. (Guideline 9)(p30)
Saat pengumpulan data, peneliti mendatangi kamar pasien pre operasi satu hari
sebelum tindakan operasi. Sampel penelitian diberi penjelasan mengenai maksud
dan tujuan serta prosedur yang akan dilakukan. Sampel yang bersedia dengan
sukarela untuk berpartisipasi dalam penelitian diberi dan diminta untuk
menandatangani informed consent. Kuesioner dibagikan kepada sampel yang
telah menandatangani informed consent.
2. Khusus Ibu Hamil: adanya perencanaan untuk memonitor kesehatan ibu dan
kesehatan anak jangka pendek maupun jangka panjang (Guideline 19)(p29)
Tidak Relevan.
Q. Wali (p31)
1. Adanya wali yang berhak bila calon subyek tidak bisa memberikan informed
consent (Guidelines 16 and 17)
Tidak Relevan.
3. Adanya orang tua atau wali yang berhak bila anak paham tentang informed
consent tapi belum cukup umur(Guidelines 16 and 17)
Tidak Televan.
R. Bujukan
1. Deskripsi bujukan atau insentif (bahan kontak) bagi calon subyek untuk ikut
berpartisipasi, seperti uang, hadiah, layanan gratis, atau yang lainnya (p32)
Akan diberikan cendra mata kepada sampel penelitian yang telah bersedia ikut
serta dalam penelitian.
S. Penjagaan Kerahasiaan
1. Proses rekrutmen subyek (misalnya lewat iklan), serta langkah langkah untuk
menjaga privasi dan kerahasiaan selama rekrutmen (Guideline 3) (p16)
Subjek penelitian akan di ambil dari seluruh ruang rawat inap di Rumah Sakit
Advent Medan dengan cara menemui subjek secara langsung di ruang
perawatan. Untuk menjaga krahasiaan, data penelitian hanya dapat diakses oleh
peneliti.
Semua hasil penelitian dijaga kerahasiaannya, dan data hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian saja.
3. Informasi tentang bagaimana koding; bila ada, untuk identitas subyek, di mana
di simpan dan kapan, bagaimana dan oleh siapa bisa dibuka bila terjadi
emergensi (Guidelines 11 and 12) (p36)
Seluruh data yang di dapat dari subjek, hanya digunakan untuk kepentingan
penelitian dan hanya dapat diakses oleh peneliti saja.
4. Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atau material
biologis/BBT(p37)
Seluruh data yang didapat dari subjek, hanya digunakan untuk kepentingan dan
tujuan penelitian saja.
T. Rencana Analisis
1. Deskripsi tentang rencana analisa statistik, dan kreteria bila atau dalam kondisi
bagaimana akan terjadi penghentian dini keseluruhan penelitian (Guideline 4)
(B,S2);
(a) Variabel independen: Komunikasi terapeutik perawat
Alat ukur : Kuesioner komunikasi terapeutik
Analisis data: Analisis deskriptif berdasarkan persepsi pasien pre
operasi
Analisis data dilakukan menggunakan SPSS (Statistikal Package
for the Social Sciens) dan Microsoft office excel
(b) Variabel dependen: Kecemasan pasien pre operasi
Alat ukur : Kuesioner kecemasan
Analisis data: Analisis deskriptif .
Analisis data dilakukan menggunakan SPSS dan Microsoft office
excel.
(c) Untuk mencari hubungan variabel independen dan variabel dependen
akan dilakukan analisis korelasi yaitu menggunakan analisis pearson
(jika distribusi data normal) atau spearman (jika distribusi data tidak
normal). Analisis korelasi dilakukan menggunakan SPSS.
U. Monitor Keamanan
1. Rencana untuk memonitor keberlansungan keamanan obat atau intervensi lain
yang dilakukan dalam penelitian atau trial, dan, bila diperlukan, pembentukan
komite independen untuk data dan safety monitoring (Guideline 4) (B,S3,S7);
Tidak Relevan.
V. Konflik Kepentingan
1. Pengaturan untuk mengatasi konflik finansial atau yang lainnya yang bisa
mempengaruhi keputusan para peneliti atau personil lainya; menginformasikan
pada komite lembaga tentang adanya conflict of interest; komite
mengkomunikasikannya ke komite etik dan kemudian mengkomunikasikan pada
para peneliti tentang langkah langkah berikutnya yang harus dilakukan
(Guideline 25) (p42)
Tidak akan terjadi konflik kepentingan, karena biaya yang dimiliki cukup.
W. Manfaat Sosial
1. Untuk penelitian yang dilakukan pada seting sumberdaya lemah, kontribusi yang
dilakukan sponsor untuk capacity building untuk review ilmiah dan etika dan
untuk riset-riset kesehatan di negara tersebut; dan jaminan bahwa tujuan
capacity building adalah agar sesuai nilai dan harapan para partisipan dan
komunitas tempat penelitian (Guideline 8) (p43)
Bila hasil penelitian sudah ada akan digunakan untuk meningkatkan pelayanan
perawat di Rumah Sakit.
Tidak Relevan.
Tidak relevan.
Y. Publikasi
Rencana publikasi hasil pada bidang tertentu(seperti epidemiology, generik,
sosiologi). yang bisa beresiko berlawanan dengan kemaslahatan komunitas,
masyarakat, keluarga, etnik tertentu, dan meminimalisir resiko kemudharatan
kelompok ini dengan selalu mempertahankan kerahasiaan data selama dan
setelah penelitian, dan mempublikasi hasil hasil penelitian sedemikian rupa
dengan selalu mempertimbangkan martabat dan kemulyaan mereka (Guideline
4) (p47)
Z. Pendanaan
Sumber dan jumlah dana riset; lembaga funding/sponsor, dan deskripsi
komitmen finansial sponsor pada kelembagaan penelitian, pada para peneliti,
para subyek riset, dan, bila ada, pada komunitas (Guideline 25) (B, S2); (p41)
Dana pribadi.
Saya akan mematuhi semua prinsip yang tertuang dalam pedoman ini.
2. (Track Record) Riwayat usulan review protokol etik sebelumnya dan hasilnya
(isi dengan judul dan tanggal penelitian, dan hasil review Komite Etik)
(lampirkan Daftar Riwayat Usulan Kaji Etiknya) (p7)
Tidak Relevan.
3. Pernyataan bahwa bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan ditangani
sesuai peraturan /ketentuan yang berlaku(p48)
( )
BB. Daftar Pustaka
Agustina, & Oxyandi, M. (2018). Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dan
Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operatif di Ruang
Marwah RSI Siti Khadijah Palembang Tahun 2017. Jurnal ’Aisyiyah Medika, 1(2).
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/JAM/article/download/
19/288
Anasril, & Husaini, M. (2020). Efektivitas Penyuluhan Kesehatan terhadap Penurunan
Tingkat Kecemasan Pasien Preoperatif di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh.
Jurnal Serambi Akademica, 8(3), 364–371.
http://www.jurnal.serambimekkah.ac.id/serambi-akademika/article/download/
2117/1732
Anggreny, L. O., Lestari, D. R., & Agustina, R. (2019). Hubungan Sumber Akses
Informasi terhadap Tingkat Kecemasan pada Klien Pre Operasi Katarak di Rumah
Sakit Mata SMEC Balikpapan. Nerspedia Journal, 2(1), 95–104.
http://jtam.ulm.ac.id/index.php/nerspedia/article/view/194/104
Carnegie, D. (2019). Petunjuk Hidup Bebas Stress dan Cemas. Gramedia
Cholis, E. N., Rumpiati, R., & Sureni, I. (2020). Hubungan Komunikasi Terapeutik
Perawat dengan Tingkat Kecemasan Pasien Hemodialisa di RSUD Dr Harjono
Ponorogo. Jurnal Keperawatan Terpadu, 2(1)(2685–0710), 54–62.
http://jkt.poltekkes-mataram.ac.id/index.php/home/article/view/55/59
Daryanti, E., & Mardiana, F. (2020). Efektifitas Hypnotherapy dalam Mengurangi
Tingkat Kecemasan Pasien Preoperasi Hernia di RS TNI AU dr. M Salamun
Bandung 2019. Jurnal Mitra Kencana, 4(1), 24–33.
http://jmkubk.id/index.php/jmk_kb/article/view/97/89
Fandizal, M., Tobing, D. L., & Novianti, E. (2020). Kepuasan Klien Dengan
Komunikasi Terapeutik Perawat Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said
Soekanto. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 5(1).
http://103.114.35.30/index.php/JKM/article/download/4602/2951.
Gunarsah, M. (2019). 17 Trik Mengatasi Kecemasan: Bebas Anxiety. Mantab Jiwah.
Hidayatullah, M. S., Khotimah, H., & Nugroho, S. A. (2020). Hubungan Komunikasi
Terapeutik Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Puskesmas Tapen Kabupaten
Bondowoso. Jurnal Keperawatan Profesional, 8(1), 62–73.
https://www.ejournal.unuja.ac.id/index.php/jkp/article/view/1022/530
Inayati, A., & Ayubbana, S. (2017). Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Peningkatan
Tekanan Darah pada Pasien Praoperasi Elektif di Ruang Bedah. Jurnal Wacana
Kesehatan, 1(1), 163–169.
http://jurnal.akperdharmawacana.ac.id/index.php/wacana/article/view/43/18
Irwanto, Narmawan, & Indriastuti, D. (2020). Perbedaan Tanda Vital sebagai Respon
Kecemasan pada Pasien Preoperatif. Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan
Dan Kesehatan, 8(1), 26–33.
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/JDK/article/download/7251/pdf
Margianti, D., Rahayu, U., & Pebrianti, S. (2019). Gambaran Tingkat Kecemasan
Preoperative Pada Pasien Dengan Fraktur. Jurnal Keperawatan’Aisyiyah, 6(1), 99–
108
Ndani, S., Sumiatin, T., & Ningsih, W. T. (2018). Hubungan Dukungan Keluarga
dengan Tingkat Kecemasan Lansia Pre Operasi Katarak di Poli Mata RSUD dr. R
Koesma Tuban. Jurnal Keperawatan, 11(1), 13–17. http://journal.poltekkesdepkes-
sby.ac.id/index.php/KEP/article/view/1437
Ningsih, D. A., & Maryati, S. (2020). Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat
Kecemasan Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea di Rumkit Tk IV 02.0.01 Zainul
Arifin Kota Bengkulu. Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga, 4(2), 35–41.
http://e-journal.ar-rum.ac.id/index.php/JIKA/article/view/93/102
Pandiangan, E., & Wulandari, I. S. M. (2020). Hubungan Dukungan Keluarga dengan
Kecemasan Pasien Pre-Operasi. MANUJU: Malahayati Nursing Journal, 2(3),
469–479. https://core.ac.uk/download/pdf/328113623.pdf
Putri, D. A. H. (2020). Komunikasi Terapeutik: Strategi Pemulihan Pasien Gangguan
(Skizofrenia) Berdasarkan Perspektif Ajaran Aga Hindu Di Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Bali. Nilacakra.
Rahman, A., & Pubian, A. K. (2020). Hubungan Kecemasan dengan Gangguan Tidur
pada Pasien yang akan Menjalani Operasi. Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia,
1(2), 1–11. http://jurnal.umitra.ac.id/index.php/jikpi/article/view/190/94
Safitri, W., & Agustin, W. R. (2020). Terapi Guide Imagery terhadap Penurunan
Kecemasan Pasien Preoperasi Sectio Caesarea. Keperawatan ‘Aisyiyah, 7(1), 31–
37. http://journal.stikes-aisyiyahbandung.ac.id/index.php/jka/article/view/163/109
Sartika, M., & Pujiastuti, R. A. (2020). Analisis Tingkat Kecemasan Pasien yang akan
Menjalani Tindakan Kateterisasi Jantung di Rumah Sakit Omni Pulomas Jakarta
Timur. Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia (JIKSI), 1(1), 1–9.
http://www.jurnal.umitra.ac.id/index.php/JIKSI/article/view/377/266
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan: Pendalaman Kualitatif, dan R & D.
Alfabeta
Sulastri, Trilianto, A. E., & Ermaneti, Y. (2019). Pengaruh Komunikasi Terapeutik
Perawat terhadap Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre Operasi. Jurnal
Keperawatan Profesional, 7(1).
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/jkp/article/view/503/338
Sutrisno, T. A., & Suroso, J. (2020). Hubungan Komunikasi Terapeutik dan Kualitas
Pelayanan Perawat dengan Kecemasan Pasien Pre Operasi di RSUD Dr. R.
Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 31–
38. http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/download/5194/3132
Talindong, A., & Minarsih, M. (2020). Pengaruh Pelayanan Kebutuhan Spiritual
terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi di Rumah Sakit Woodward.
Jurnal Ilmiah Kesmas-IJ, 20(1), 64–72.
http://journal.stik-ij.ac.id/kesmas/article/view/56/45
Tridiyawati, F., Idealistiana, L., & Rofita. (2020). Hubungan Komunikasi Terapeutik
Perawat terhadap Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien. Jurnal Antara Kebidanan,
3(2), 109–112.
http://ojs.abdinusantara.ac.id/index.php/antarakebidanan/article/download/167/150
CC. Lampiran (Upload)
1. CV Peneliti Utama
2. CV Anggota Peneliti
3. Daftar Lembaga Sponsor
4. Surat-surat pernyataan
5. Formulir Laporan kasus/Kuesioner, dll
6. Informed Consent 35 butir