Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Imunisasi Pada Bayi dan Anak Jenis Penyelenggaraan Imunisasi Program Jadwal Pemberian Imunisasi

Imunisasi adalah a. Imunisasi Rutin merupakan imunisasi yang Umur Jenis Imunisasi Interval Minimal
Yang diberikan untuk Jenis
suatu upaya untuk dilaksanakan secara terus – menerus dan Imunisasi Yang Sama
menimbulkan/ berkesinambungan yang terdiri dari imunisasi 0 – 24 Jam Hepatitis B
meningkatkan dasar dan lanjutan. 1 Bulan BCG, Polio 1
2 Bulan DPT – HB – Hib 1, Polio 2 1 Bulan
kekebealan b. Imunisasi Tambahan merupakan jenis imunisasi
3 Bulan DPT – HB – Hib 2, Polio 3
seseorang secara tertentu yang diberikan pada kelompok umur 4 Bulan DPT – HB – Hib 3, Polio 4, IPV
aktif terhadap tertentu yang paling berisiko terkena penyakit 9 Bulan Campak
Catatan :
suatu penyakit sesuai dengan kajian epidemiologis pada
a. Pemberian Hepatitis B paling optimal diberikan pada bayi
sehingga bila suatu periode waktu tertentu. <24 jam pasca persalinan, dengan didahului suntikan
saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit c. Imunisasi khusus dilaksanakan untuk vitamin K1 2 – 3 jam sebelumnya, khusus daerah dengan
atau hanya mengalami sakit ringan (Permenkes RI 12, melindungi seseorang dan masyarakat terhadap akses sulit, pemberian Hepatitis B masih diperkenankan
sampai <7 hari.
2017). penyakit tertentu pada situasi tertentu seperti
b. Bayi lahir di Institusi Rumah Sakit, Klinik dan Bidan Praktik
persiapan keberangkatan calon jemaah haji/ Swasta, Imunisasi BCG dan Polio 1 diberikan sebelum
Tujuan Imunisasi umroh, persiapan perjalanan menuju atau dari dipulangkan.
 Tujuan imunisasi adalah untuk memberikan negara endemis penyakit tertentu, dan kondisi c. Pemberian BCG optimal diberikan sampai usia 2 bulan,
dapat diberikan sampai usia <1 tahun tanpa perlu
perlindungan terhadap penyakit yang dapat kejadian luar biasa/ wabah penyakit tertentu.
melakukan tes mantoux.
dicegah dengan imunisasi. d. Pada kondisi tertentu, semua jenis vaksin kecuali HB 0 dapat
 Menurut Permenkes RI (2017), program diberikan sebelum bayi berusia 1 tahun.
imunisasi di Indonesia bertujuan untuk
menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan Pelayanan Kesehatan Imunisasi
kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah  Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Dengan Imunisasi (PD3I). (UKBM)
 Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
Serta tujuan lain dari imunisasi adalah  Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 Pondok Bersalin Desa (Polindes)
 Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh
 Tuberculosis (TBC)  Non Upaya Kesehatan Bersumberdaya
penyakit dan kemungkinan cacat atau kematian.
 Difteri Masyarakat (Non UKBM)
 Menghilangkan kecemasan dan biaya
 Pertusis  Rumah Sakit
pengobatan bila anak sakit, mendorong
 Tetanus  Puskesmas
pembentukan keluarga apabila orangtua yakin
 Hepatitis B  Puskesmas
bahwa anaknya akan menjalani masa kanak –
 Campak Pembantu
kanak yang nyaman.
 Rubella (Pustu)
 Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan
 Poliomielitis  Dokter
bangsa yang kuat dan berakal untuk
 Radang Selaput Otak Praktek
melanjutkan pembangunan negara
(Proverawati, 2010 : 5 – 6)  Radang Paru – Paru
 Bidan Praktek (radang paru), dan meningitis (radang selaput dengan kerentanan tinggi terhadap telur,
otak). kanamisin, dan eritromisin (antibiotik).
Kelengkapan Imunisasi Dasar Efek samping : bengkak, nyeri dan kemerahan
pada lokasi suntikan disertai demam dapat
 Imunisasi Hepatitis B
timbul.
Imunisasi hepatitis B adalah imunisasi yang
Kontra-indikasi : tidak dapat diberikan pada
diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif
anak yang mempunyai penyakit atau kelainan
terhadap penyakit hepatiti B, yaitu penyakit
saraf baik bersifat keturunan atau bukan. IMUNISASI
infeksi yang dapat merusak hati.
Efek samping : umumnya tidak ada, jika pun
terjadi yaitu berupa keluhan nyeri pada tempat
 Imunisasi Polio PADA BAYI DAN ANAK
Imunisasi polio adalah imunisasi yang diberikan
suntikkan yang disusul dengan demam dan
untuk menimbulkan kekebalan terhadap
pembengkakan, reaksi ini akan menghilang
penyakit poliomyelitis, yaitu penyakit radang
dalam waktu dua hari.
yang menyerang saraf dan dapat
Kontra-indikasi : tidak dapat diberikan pada
mengakibatkan lumpuh.
anak yang menderita sakit berat.
Efek samping : tidak ada
Kontra-indikasi : ditangguhkan pada anak
 Imunisasi BCG
dengan diare berat atau sedang sakit parah
Imunisasi BCG adalah imunisasi yang diberikan
seperti demam tinggi dan tidak diberikan pada
untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap
anak yang menderita penyakit gangguan
penyakit tuberculosis (TBC), yaitu penyakit paru
kekebalan, HIV/ AIDS, penyakit kanker atau
– paru yang sangat menular.
keganasan, serta pada anak yang sedang
Efek samping : umumnya tidak ada, namun
menjalani pengobatan steroid dan pengobatan
pada beberapa anak timbul pembengkakan
radiasi umum.
kelenjar getah bening di ketiak atau leher
bagian bawah dan biasanya akan sembuh
 Imunisasi Campak
sendiri.
Kontra-indikasi : tidak dapat diberikan pada
Imunisasi campak adalah imunisasi yang GRACE MONIYUNG
diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif
anak yang berpenyakit TB atau menunjukkan uji
terhadap penyakit campak. 2053090
mantoux positif atau pada anak yang
Efek samping : demam ringan dan efek
mempunyai penyakit kulit yang berat/
kemerahan/ bercak merah pada pipi di bawah FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
menahun.
telinga pada hari ke 7 – 8 setelah penyuntikan.
UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA
Kontra-indikasi : pada anak dengan penyakit
 Imunisasi DPT – HB – Hib
infeksi akut yang disertai demam, gangguan
Imunisasi DPT – HB – Hib merupakan imunisasi
kekebalan, TBC tanpa pengobatan, kekurangan
yang diberikan untuk mencegah terjadinya
gizi berat, penyakit keganansan, serta pada anak
penyakit difteri, pertusis, tetanus, pneumonia

Anda mungkin juga menyukai