Disusun Oleh:
Nelawati 22122273
A. Latar Belakang
Reaksi psikologi dan fisiologi pada prosedur operasi dan proses anestesi yang
darah, dan detak jantung. Pada periode preoperatif pasien akan membutuhkan
bisa timbul dari kurangnya pengetahuan yang terjadi selama operasi, harapan
yang tidak pasti tentang hasil dari operasi, dan dampak yang ditimbulkan
setelah operasi seperti risiko operasi yang dibaca atau didengar oleh pasien,
ditahun 2011 angka tersebut mencapai 140 juta jiwa pasien di seluruh rumah
sakit di dunia. Sedangkan pada tahun 2012 pasien pre operasi mengalami
peningkatan sebesar 148 juta jiwa sedangakan untuk kawasan Asia pasien
mencapai angka 77 juta jiwa pada tahun 2018, di Indonesia sendiri pasien pre
operasi mencapai 1,2 juta jiwa pada tahun 2012 (Sartika, 2013).
1
Keperawatan preoperative merupakan tahapan awal dari keperawatan
dan situasi (Elina, 2009). Salah satunya adalah faktor pengetahuan, hal ini bisa
dilihat pas pasien dikirim ke ruang operasi secara bersamaan. Pasien banyak
tergantung pada fase ini.Hal ini disebabkan fase ini merupakan awal yang
secara integral dari fungsi pasien meliputi fungsi fisik biologis dan psikologis
gangguan tidur, konflik orangtua dan anak, nokturia, kesulitan dalam memberi
Motamed,2014).
antaranya karena anestesi sesuatu yang tidak diinginkan pada saat operasi,
nyeri akibat luka operasi, dan lain (Smeltzer & Bare, 2008). Hal tersebut
merupakan reaksi bagi pasien dan termasuk dalam bentuk kecemasan sebelum
2
Faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan seseorang salah satunya
Shirleyet al (2010), ada beberapa faktor eksternal dan faktor internal lain yang
keluarga, pengalaman masa lalu, kepribadian orang tua, dan budaya. Hasil
darah pasien. Apabila tekanan darah pasien naik dan tetap dilakukan operasi
dapat mengganggu efek dari obat anetesi dan dapat menyebabkan pasien
3
keperawatan dan meningkatkan citra profesi keperawatan serta citra rumah
kecemasan klien dengan kualitas tidur pada pasien pre operasi dikatakan
adalah respon yang terkait psikologis yaitu perasaan kecewa, tidak berdaya
dan juga mengatakan sudah pernah operasi tapi masih ada rasa kecemasan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
4
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
5
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
berbeda.
6
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
2. Klasifikasi Lansia
(Ermawati, 2009) :
a. Menurut Lokasi
7
perlengketan. Operasi organ besar internal dapat mengurangi fungsi
dari 1 jam
dan general
++
c. Menurut tujuan
d. Prosedur bedah
8
Kebanyakan prosedur bedah diberi nama menurut lokasi, menurut tipe
a. Respon Fisiologis
akan menjadi akibat dari itu semua. Anesthesi tertentu yang dipakai
sebagai produk akhir seperti urea dan diekskresi. Ini berakibat menjadi
(Ermawati. D, 2009).
b. Respon Psikologis
9
Respon psikologis seseorang dalam menanggapi pembedahan
B. Kecemesan
2016).
disertai oleh respon autonom, perasan cemas tersebut timbul akibat dari
2. Penyebab Kecemasan
10
b) Cemas karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan hal-hal
Kecemasan ini disebabkan oleh hal yang tidak jelas dan tidak
beberapa aspek antara lain pikiran, dimana keadaan pikiran yang tidak
diri sbagai sangat sensitif dan merasa tidak berdaya. Reaksi biologis yang
1. Teori Psikoanalisis
2. Teori Interpersonal
3. Teori Perilaku
4. Teori Keluarga
5. Kajian Biologis
11
4. Tingkat Kecemasan
yaitu, ringan, sedang, berat dan panik. Semakin tinggi tingkat kecemasan
meningkatkan persepsi.
dengan pengarahan.
a. Tanda Fisik
12
1) Gemetar, ranjatan, rasa goyang
2) Nyeri punggung
3) Ketegangan otot
4) Nafas pendek
5) Mudah lelah
6) Sering kaget
7) Takikardi
8) Wajah pucat
11) Diare
b. Gejala Psikologi
1) Rasa takut
2) Sulit berkonsentrasi
3) Siaga berlebihan
4) Insomnia
5. Dampak Kecemasan
13
tertentuyang tidak diketahui. Orang yang mengalami kecemasan tidak
marah.
b. Simtom Kognitif
masalah real yang ada, sehingga individu sering tidak bekerja atau
belajar secara efektif, dan akhirnya dia akan menjadi lebih merasa
cemas.
c. Simtom motor
tenang, gugup, kegiatan motor menjadi tanpa arti dan tujuan, misalnya
muncul berupa :
14
kepala, otot tegang atau kaku, sakit perut atau sembelit, terengah-
akan terjadi
c. Respons pikiran seperti mengira hal yang paling buruk akan terjadi dan
a. Faktor Presipitasi
a) Faktor eksternal
b) Faktor Internal
1) Potensi stressor
15
2) Maturitas
kecemasan.
4) Keadaan fisik
5) Tipe kepribadian
16
tersinggung, otot- otot mudah tegang. Sedang orang dengan
7) Umur
sebaliknya.
8) Jenis kelamin
b. Faktor Prediposisi
1) Teori Psikoanalisis
17
tuntutan dari dua elemen yang bertentangan tersebut dan fungsi
2) Teori interpersonal
yang berat.
3) Teori perilaku
18
Kajian keluaraga menunjukkan bahwa gangguan cemas terjadi
sundeen, 2008):
1. Faktor psikologis
Pengalaman masa kecil yang bernilai emosi yang tinggi, namun pada
2. Faktor genetik
Biasanya faktor genetik pada wanita lebih banyak dari pada pria dan
komponen genetik yang sama dan terdapat lebih banyak dari pada
wanita.
3. Faktor umur
4. Tingkat ekonomi
5. Tingkat pendidikan
19
Status pendidikan yang rendah akan menyebabkan seseorang
6. Dukungan Keluarga
2009).
8. Penelatalaksanaan Kecemasan
a. Psikoterapi
b. Farmakoterapi
20
Dua obat utama yang dipertimbangkan dalam pengobatan
c. Pendekatan suportif
9. Pengukuran Kecemasan
kelompok gejala diberi panilaian angka (skor) antara 0 –4, yang artinya
adalah tidak ada gejala diberi skor 0, gejala ringan diberi skor 1, gejala
sedang diberi skor 2, gejala berat diberi skor 3, gejala berat sekali diberi
21
tersebut dijumlahkan dan dari hasil penjumlahan tersebut dapat diketahui
derajat kecemasan seseorang, yaitu: tidak ada kecemasan kurang dari 14,
22
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka teori
Faktor presipitasi:
Faktor external
Faktor Internal
Potensi stresor
Maturitas
Teori interpersonal
Dukungan Keluarga
Teori perilaku
B. Kerangka Konsep
Dalam hal ini variabel independen adalah perilaku caring perawat dan
sebagai berikut:
23
Variabel Independen Variabel Depeneden
1. Usia
Tingkat kecemasan pada
2. Jenis kelamin
pasien pre operasi
3. Pendidikan
4. Dukungan keluarga
C. Hipotesis Penelitian
diterima atau harus ditolak, berdasarkan fakta atau data empiris yang telah
Ha :
operasi.
pre operasi.
pre operasi.
24
25