Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KEPERAWATAN JIWA

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. K DENGAN GANGGUAN PERSEPSI


SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN PADA PENDERITA SKIZOFRENIA
DI RUANG RASUNA SAID RUMAH SAKIT DR. REKSODIWIRYO PADANG

Dosen Pengampu : Ns.Ulfa Suryani ,M.Kep,Sp.Kep.J

OLEH :

NELAWATI ( 22122273)

Ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan jiwa

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MERCUBAKTIJAYA PADANG
2022/2023
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
RUANG RAWAT : di Ruang Rasuna Said TANGGAL DIRAWAT:09 Maret
2023

IDENTITAS
Inisial : Tn. K / (L) Tanggal pengkajian : 11 Maret 2023
Umur : 24 Tahun No. Rekam Medik : 00.93.88
Alamat lengkap : Jl. Purus Padang Informan : Klien dan rekam medis
klien
ALASAN MASUK
Pasien datang ke IGD RS dr. Reksodiwiryo Padang pada tanggal 9 Maret 2023. Pasien

dibawa oleh Kakaknya karena selama beberapa bulan pasien sering sekali marah-marah tidak

jelas kemudian puncaknya yaitu pada tanggal 3 Maret 2023 pasien memukul orang tanpa

sebab. Saat dikaji pasien selalu menjawab bahwa adanya bisikan yang membuat pasien

marah dan menghasut pasien untuk memukul orang.

Keluhan utama : Pasien sering mendengarkan bisikan yang menghasutnya untuk memukul

orang.

Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ? √ Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya
√ Berhasil Kurang berhasil Tidak berhasil

3. Pelaku / usia Korban / usia Saksi / usia


Aniaya fisik

Aniaya seksual

Penolakan

Kekerasan dalam keluarga

Tindakan kriminal
Penjelasan : Pasien sebelumnya sudah pernah MRS di RS dr. Reksodiwiryo Padang pada
tahun 2020, pada data rekam medis alasan masuk pada 3 tahun lalu karena
pasien memukul orang. Pengobatan sebelumnya berhasil dan pasien
dipulangkan setelah 7 hari di rumah sakit.

Masalah Keperawatan : Resiko Prilaku kekerasan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan


jiwa? Ya √Tidak
Saat ditanya “apakah sebelumnya ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit yang

sama dengan Tn. K?” lalu pasien menjawab “tidak ada mbak, hanya saya saja yang

punya sakit seperti ini”. Pasien mengatakan bahwa anggota keluarga tidak ada yang

mengalami gangguan kejiwaan .

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Saat di kaji pasien mengatakan “dihina oleh kakak dan masyarakat sekitar karena
tidak kunjung mendapatkan pekerjaan pasca di PHK” terjadi tiga tahun lalu yang
berdampak pasien jarang berinteraksi sosial.
Masalah keperawatan : Respon Pasca Trauma

Fisik
6. Tanda-tanda vitalTD 130/87 mmHg Nadi 90 x/i Suhu : 36,7 C pernafasan: 19 x/i
7. Ukuran : TB :159 cm BB:…….
8. keluhan fisik Ya : ( - ) Tidak : ( √ )
Penjelasan : Pasien mengatakan tidak ada keluhan
fisik Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
keperawatan

Psikososial
9. Genogram
24th

Keterangan :
: perempuan

: laki-laki

: klien

: cerai

: garis keturunan

: garis perkawinan

: tinggal serumah dengan klien

: meninggal

Penjelasan : Data diatas didapatkan dari pasien, pasien bisa menyebutkan silsilah
keluarganya sampai tiga generasi, pasien mengatakan anak kedua dari empat bersaudara,
ayah pasien telah meninggal dunia dan ibu pasien menikah lagi, pasien tinggal bersama
kakek. Pasien mengatakan kakek dan ibunya selalu memberi dukungan terhadap kondisi
pasien sekarang.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan


2. Konsep diri
a. Citra tubuh : Pasien tampak obesitas. Pasien menyadari bahwa dirinya
kelebihan berat badan, namun pasien tetap bangga terhadap tubuhnya sendiri.
Pasien mengatakan bahwa “kalo semakin berisi berarti makin sehat mbak, saya
seneng”. Pasien mengungkapkan bahwa kakinya merupakan hal yang paling
disukai, karena pasien suka sekali bermain sepak bola.
b. Identitas diri : Pada saat dikaji pasien dapat menyebutkan namanya
“Muhammad Karni, berusia 24 tahun, belum menikah, berjenis kelamin laki-laki
dan belum memiliki pekerjaan.
c. Peran diri : Pasien berperan sebagai anak kedua dari empat bersaudara.
Pasien mengatakan malu karena sebagai laki-laki dan juga kakak namun belum
mendapatkan pekerjaan.
d. Ideal diri : pasien ingin cepat sembuh dan pulang ke rumah.
e. Harga diri : Pasien mengatakan bahwa malu karena kondisinya yang tidak
bekerja terlebih saat ini dirawat di rumah sakit pasien merasa menjadi beban bagi
keluarganya.

Masalah keperawatan : Gangguan Harga diri

3. Hubungan Sosial
a. Orang terdekat : Ibu pasien dan Kakek pasien karena mereka yang selalu ada dan
selalu mendukung pasien dan selalu mendengarkan keluh kesah pasien.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : Pada saat kegiatan aktif
pasien tidak ada interaksi sosial namun apabila tidak ada kegiatan pasien
cenderung menyendiri.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Pasien mengatakan lebih suka
menyendiri saat ditanya “Mengapa Bapak suka menyendiri ? Kenapa tidak
mengumpul sama teman-teman yang lain?” pasien mengatakan “ya gak papa Buk
, pinginnya sendiri aja”
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Pasien beragama Islam dan menjalankan ibadah, pasien
mengatakan sholat ada 5x dalam sehari dan dapat menyebutkan urutan waktu
sholat.
b. Kegiatan ibadah : Pasien melakukan sholat lima waktu dan mengaji pada saat di
rumah, namun pada saat di rumah sakit pasien sholat tetapi tidak 5 waktu, pasien
mengatakan sering lupa terlebih pada saat sholat shubuh.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

Status Mental
5. Penampilan
a. Penampilan : Penampilan pasien tampak rapi
b. Penggunaan pakaian : baju pasien nampak bersih
c. Cara berpakaian : tampak seperti biasanya
Penjelasan : Penampilan pasien tampak rapi, baju pasien nampak bersih, pasien selalu
ganti baju tiap kali habis mandi, dan pasien mau mencuci bajunya sendiri, pasien selalu
menyisir rambutnya, pasien memotong kuku dengan rapi.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

6. Pembicaraan
a. Cepat e. Inkoherensi
b. keras
f. gagap
c. lambat.
d. Tidak mampu memulai pembicaraan. h. membisu
Penjelasan : Saat dilakukan anamnesa pembicaraan pasien dilakukan secara normal dan
jelas.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

7. Aktivitas motorik
a. Lesu
b. Tegang e. Tik

f. Grimasen

g. Tremor
c. Gelisah.
d. Agitasi

Penjelasan : Pasien tampak tegang pada saat pertama kali dilakukan pengkajian
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
8. Alam perasaan
a. Sedih d. gembira yang berlebihan
b. putus asa e. Khawatir
c. Ketakutan
Penjelasan : Pasien mengatakan sedih karena tidak kunjung pulang,
pasien
mengkhawatirkan kakeknya yang dirumah sendirian.
Masalah keperawatan : Ansietas
9. Afek
a. Datar
b. Tumpul
c. Labil
d. Tidak sesuai
Penjelasan : Pada saat dikaji kontak mata pasien kurang, namun pasien tampak ekspresif saat
menyampaikan ceritanya dan saat dilakukan wawancara pasien tampak kooperatif menjawab
saat diberi pertanyaan.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

10. Interaksi selama wawancara


a. Bermusuhan d. Kontak mata kurang
b. Tidak kooperatif e. Defensif
c. Mudah tersinggung f. Curiga
Jelaskan : Pasien sangat kooperatif setiap pertanyaan selalu dijawab namun kontak mata
pasien kurang, pasien sering melihat ke arah yang lain.
Masalah keperawatan : Hambatan komunikasi

11. Persepsi
a. Halusinasi pendengaran
b. Halusinasi Penglihatan
c. Halusinasi Perabaan
d. Halusinasi Pengecapan
e. Halusinasi Penghidu
Penjelasan : Pada saat dikaji pasien mengatakan sering mendengarkan bisikan bahwa
pasien harus memukul semua orang yang menatapnya sinis dan pada saat MRS pasien
mengatakan sering mendengarkan bisikan yang menyerupai suara ayahnya yang
mengingatkan pasien untuk makan dan terkadang mengajaknya berbicara.
Waktu halusinasi biasa terjadi saat sore menjelang maghrib dan juga pada malam hari dengan
frekuensi muncul sekitar 2-3 kali dalam durasi kurang lebih 3 menit situasi terjadi jika pasien
sedang menyendiri dan saat ada orang yang menurutnya menatap ia secara sinis. Tanggapan
pasien terhadap bisikan tersebut kebanyakan diacuhkan namun adakalanya pasien tersulut
oleh bisikan tersebut yang akhirnya memukul orang. Pasien mengatakan tidak tahu
bagaimana cara mengatasi halusinasi yang dialaminya.

Masalah keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran

12. Proses / Arus pikir


a. Sirkumstansial d. Flight of Ideas
b. Tangensial e. Blocking
c. Kehilangan asosiasi f. Perseverasi
Penjelasan : Pada saat dikaji pasien dapat menjawab pertanyaan dengan terbelit-belit, berfikir
lama kadang pertanyaan harus diulangi dan dijawab iya, tidak, atau tidak tahu.
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir

13. Isi pikir


a. Obsesi e. Depersonalisasi
b. Phobia f. Ide yang terkait
c. Hipokondria g. Pikiran magis
d. Waham :
 Agama Nihilistik
 Somatik Sisip pikir
 Kebesaran Siar pikir
 Curiga Kontrol pikir
Penjelasan : Pasien mengatakan sering mendengarkan bisikan dari orang lain yang
menyuruhnya untuk memukul orang secara berulang-ulang.
Masalah Keperawatan : Gangguan Proses Pikir

14. Tingkat kesadaran


a. Bingung
b. Sedasi
c. Stupor
d. Disorientasi waktu:………. Tempat:……… orang:……………..
Penjelasan : Saat dikaji kesadaran pasien, pasien mengetahui saat ini siang hari. Pasien
mengetahui saat ini berada di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya, tetapi pasien tidak
mengenal orang disekitarnya dan teman-teman satu kamarnya
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

15. Memori
a. Gangguan daya ingat jangka panjang
b. Gangguan daya ingat jangka pendek
c. Gangguan daya ingat saat ini
d. Konfabulasi
Penjelasan : Saat ditanya pasien mengalami gangguan daya ingat saat ini, saat diberi
pertanyaan
“Bapak sudah berapa hari disini?”, “Bapak ingat hari ini merupakan hari apa ya Pak?”, “hari
ini tanggal berapa ya Pak ?”. Pasien mengatakan “hari ini hari Jumat Buk, tanggal berapanya
saya enggak tahu saya lupa pokoknya masuk sini tanggal 2 Februari ”. Ketika di tanya
“Bapak dulu pernah kerja dimana? kerjanya berapa lama?” pasien dapat menjawab dengan
lancar “saya dulu kerja sebagai Cleaning Service, selama satu tahun mbak”.

Masalah keperawatan : Gangguan proses pikir

16. Tidak konsentrasi dan berhitung


a. Mudah dialihkan
b. Tidak mampu berkonsentrasi
c. Tidak mampu berhitung
Penjelasan : Pada saat dikaji pasien memperhatikan, saat diberikan pertanyaan “Mas kalau
100 diambil 57 hasilnya berapa? Pasien menjawab sedikit lambat “43 mbak”

Masalah keperawatan :Tidak Ada Masalah Keperawatan

17. Kemampuan penilaian


a. Gangguan kemampuan penilaian ringan
b. Gangguan kemampuan penilaian bermakna
Penjelasan : Pasien dapat memberikan keputusan saat diberi penjelasan. Saat ditanya “Pak,
kalau disuruh pilih, Bapak akan mandi dulu atau makan dulu?” kemudian pasien dapat
memutuskan sendiri “aku pilih mandi dulu Buk , soalnya sudah terbiasa mandi dulu baru
makan. Kalau badan sudah bersih dan makan jadi nyaman Buk”

Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

18. Daya tilik diri


a. Mengingkari penyakit yang diderita
b. Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : Pada saat dikaji pasien mengingkari penyakit yang diderita, pasien selalu
mengatakan tidak mengalami gangguan jiwa.
Masalah keperawatan : Gangguan proses pikir

Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan

Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan : Pada saat dikaji pasien mengatakan makan 3 x sehari pada waktu pagi, siang dan
menjelang meghrib. Pasien dapat makan dan minum secara mandiri dalam 1 porsi. Pasien
mengatakan menyukai makanan yang diberikan pihak rumah sakit dan selalu makan bersama
pasien lainnya di ruangan tengah.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
2. BAB / BAK
Bantuan minimal √ Bantuan total
Penjelasan : Pasien dapat melakukan BAK dan BAB secara mandiri. Pasien mengatakan
selalu menyiram menggunakan air apabila selesai BAK/BAB.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

3. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total
Penjelasan :
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
4. Berpakaian / berhias
Bantuan minimal Bantuan total
Penjelasan : Pasien dapat berpakaian secara mandiri serta rapi, dan pasien dapat menyisir
rambutnya secara mandiri apabila sudah terlihat tidak rapi.
Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

5. Istirahat dan Tidur


a. Tidur siang, lama : ………….…s/d ………………….
b. Tidur malam, lama : ………….…s/d ………………….
c. Aktivitas sebelum / setelah tidur : ………….…s/d ………………….
Penjelasan : Pasien mengatakan tidur 3x sehari yaitu pagi, siang dan malam pasien
mengatakan bahwa pasien akan tertidur setelah minum obat. Pasien mengatakan tidurnya
selalu nyenyak.

Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

6. Penggunaan Obat
Bantuan minimal √ Bantuan total
Penjelasan : Pasien mengatakan “saya hanya tau warna dari obat itu aja Buk, untuk
fungsinya saya kurang tau, pokoknya habis minum obat saya selalu tertidur pulas”. Pada data
pasien mengonsumsi Clozapine 25mg 1X1, Haloperidol 5mg 2X1, Trihexyphenidil 2mg
2X1, Risperidone 3mg 3X3.
Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
7. Pemeliharaan Kesehatan
Ya Tidak
a. Perawatan lanjutan
b. Sistem pendukung
Penjelasan : Pasien mengatakan selalu didukung oleh kakek dan ibunya terkait kondisinya
saat ini. Pasien mengatakan apabila pasien sakit, pasien segera dibawa ke puskesmas
terdekat.
Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
8. Kegiatan di dalam Rumah
Ya Tidak
a. Mempersiapkan makanan
b. Menjaga kerapian rumah
c. Mencuci pakaian
d. Mengatur keuangan
Jelaskan : Pada saat dikaji pasien selalu membantu kakeknya membersihkan rumah dan
mencuci pakaian, namun untuk menyiapkan makan tetap disiapkan kakek, pasien hanya
membantu membeli bahan-bahan di pasar.

Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

9. Kegiatan di luar
Rumah Ya Tidak
a. Belanja
b. Transportasi
c. Kegiatan lain
Jelaskan : Pada saat dikaji pasien biasanya bermain sepak bola bersama temannya jika ia
diajak, dan juga jalan-jalan santai disekitar gang rumah.
Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

Mekanisme Koping
Koping Adaptif :
 Bicara dengan orang lain.
 Mampu menyelesaikan masalah.
 Teknik relaksasi
 Aktivitas konstruktif
 Olah raga, dll.
Koping maladaptif :
 Minum alkohol
 Reaksi lambat/berlebih.
 Bekerja berlebihan
 Menghindar
 Mencederai diri, dll.
Penjelasan : Mekanisme koping adaptif berupa pasien mampu mengenali masalahnya namun
tidak dapat menemukan pemecahan masalahnya, mau berbicara dengan orang lain dan
kooperatif menjawab setiap pertanyaan. Pasien tidak dapat mengatasi masalah dan berakibat
mencederai orang lain.
Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan Koping Individu

Masalah Psikososial dan Lingkungan


 Masalah dengan dukungan kelompok
Saat dikaji pasien mengatakan bahwa ada beberapa tetangganya yang
menghina dirinya gila dan menghina pasien seorang pengangguran.
 Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan :
Pasien kurang berinteraksi terhadap orang lain karena pasien takut dihina.
 Masalah dengan pendidikan,uraikan :
Pasien mengatakan bahwa pasien berasal dari lulusan SMP.
 Masalah dengan pekerjaan, uraikan :
Pasien mengatakan bahwa sebelumnya pasien bekerja sebagai Cleaning
Service dan mendapatkan penghasilan namun pasien dikeluarkan tanpa sebab.
 Masalah dengan perumahan., uraikan :
Pasien mengatakan tinggal bersama kakek dan selalu didukung meskipun
pasien sering sekali dihina oleh warga sekitar seorang pengangguran.
 Masalah ekonomi, uraikan :
Pasien mengatakan tidak berpenghasilan semenjak di PHK dan hanya
mengandalkan penghasilan kakek dan terkadang ibunya memberikan uang.
 Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan :
Pasien mengatakan tidak ada masalah pada pelayanan kesehatan, karena
keluarga pasien apabila salah satu keluarga ada yang sakit, maka akan segera
dibawa ke puskesmas.
 Masalah lainnya, uraikan :
Pasien terlihat seperti ada masalah yang disembuyikan
Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

Kurang Pengetahuan tentang :


 Penyakit jiwa Sistim pendukung
 Faktor predisposisi Penyakit fisik
 Koping Obat-obatan.
 Lainnya :
Penjelasan : Pada saat dikaji pasien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit jiwa
yang dialaminya dan manfaat obat yang diminumnya.
Masalah Keperawatan : Defisit Pengetahuan

Aspek Medik
Diagnosa medik : Skizofernia Tak Terinci
Terapi medik :
NO NAMA OBAT DOSIS WAKTU INDIKASI EFEK
1. Clozapine 25mg 0-0-1 Mengatasi gejala Mengantuk,
psikosis pandangan kabur.

2. Haloperidol 5mg 1-1-0 Mengobati Mengantuk, pusing,


gangguan perilaku susah buang air
berlebihan kecil, lemas
3. Trihexyphenidil 2mg 1-1-0 Mengendalikan Mulut kering, mual
otot dan dan muntah, sakit
pergerakan, tremor kepala, lelah,
lemas, dan
mengantuk
4. Risperidone 3mg 1-1-1 Mengatasi Pusing, konstipasi,
gangguan bipolar kelelahan, mual dan
muntah
ANALISA DATA
ANALISA DATA
DATA MASALAH
DS : Pasien mengatakan pernah memukul Resiko Perilaku
orang Kekerasan (SDKI D.0146
DO: Hal. 312)
 Muka tegang
 Memukul orang lain
 Nada suara tinggi
DS : Gangguan persepsi sensori :
 Pasien mengatakan mendengarkan halusinasi pendengaran
bisikan untuk memukul orang (SDKI D.0095 Hal. 190)
 Pasien mengatakan mendengar suara
ayah pasien untuk menyuruhnya
makan dan terkadang
mengajaknya bicara
 Pasien mengatakan waktu mendengar
bisikan seringkali terjadi saat sore
menjelang maghrib dan juga pada
malam hari
 Pasien mengatakan frekuensi muncul
sekitar 2-3 kali dalam durasi kurang
lebih 3 menit
 Pasien mengatakan situasi terjadi jika
pasien sedang menyendiri dan saat ada
orang yang menurutnya menatap ia
secara sinis.
 Tanggapan pasien terhadap bisikan
dibiarkan adakalanya pasien tersulut
oleh bisikan tersebut yang akhirnya
memukul orang.
DO:
 Pasien tampak menyendiri
 Pasien tampak berbicara sendiri
 Pasien tampak melamun
 Kontak mata kurang

DS : Pasien mengatakan malu karena Gangguan konsep diri :


sering dihina tidak kunjung bekerja Harga diri rendah
DO : (SDKI D.0087 Hal. 194)
 Kontak mata kurang
 Pasien tampak berjalan merunduk
 Pasien tampak suka menyendiri

XIII. DAFTAR MASALAH :


1. Resigmen Teraupetik Inefektif
2. Perilaku Kekerasan
3. Distress Pasca Trauma
4. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
5. Isolasi Sosial : Menarik Diri
6. Penyesuaian
7. Ansietas
8. Hambatan Komunikasi
9. Gangguan Proses Pikir
10. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
11. Perubahan Proses Pikir
12. Ketidakefektifan Koping Individu
13. Defisit Pengetahuan
XIV. POHON MASALAH :

Resiko Perilaku Kekerasan Akibat (Effect )

Gangguan Persepsi Sensori : Masalah Utama


Halusinasi Pendengaran
(Core Problem)

Harga Diri Rendah Penyebab (Causa )

Distress Pasca Trauma

Pohon Masalah Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran

Daftar Diagnosis Keperawatan


Pada kesempatan ini penulis hanya mengambil diagnosa Gangguan Persepsi Sensori :
Halusinasi Pendengaran
II. NURSING CARE PLANE ( NCP )

NO DIAGNOSA PERENCANAAN RASIONAL


KEPERAWATAN TUJUAN DAN INTERVENSI
KRITERIA HASIL
. Gangguan persepsi Secara kognitif Bina hubungan Hubungan saling
sensori : halusinasi diharapkan pasien saling percaya percaya merupakan
pendengaran dapat: dengan langkah awal
1. Menyebutkan menggunakan menentukan
penyebab prinsip komunikasi keberhasilan
halusinasi terapeutik: (Beri rencana selanjutnya
2. Menyebutkan salam atau panggil agar pasien dapat
karakteristik nama, perkenalkan tebuka kepada
halusinasi yang diri dengan sopan, perawat.
dirasakan seperti jelaskan maksud 1. Mengenalkan
jenis, isi, frekuensi, dan tujuan pada pasien
durasi, waktu, situasi interaksi, jelaskan terhadap
yang menyebabkan kontrak yang akan halusinasinya
halusinasi dan respon dibuat) dan
terhadap mengidentifikasi
SP 1
halusinasi faktor
3. Menyebutkan akibat 1. Identifikasi pencetus
yang ditimbulkan dari halusinasi pasien halusinasinya.
halusinasi (jenis, waktu, 2. Menentukan
4. Menyebutkan cara frekuensi, isi, tindakan yang
yang selama ini sesuai bagi
durasi, situasi pasien untuk
digunakan untuk mengontrol
mengendalikan dan respon) halusinasinya
halusinasi
5.Menyebutkan cara
mengndalikan halusinasi
yang tepat.

Secara psikomotor
diharapkan pasien dapat:
1. Melawan
halusinasi dengan
menghardik.
2. Mengabaikan
halusinasi dengan
bersikap cuek Secara
1. afektif 2. Ajarkan 3. Melatih pasien
diharapkan pasien mengontrol untuk
dapat: halusinasi menerapkan
1. Merasakan manfaat dengan cara tindakan yang
caracara mengatasi menghardik sudah diberikan
halusinasi. 3. Anjurkan pasien
2. Membedakan untuk mencatat
tindakan yang
perasaan sebelum dan telah
sesudah latihan. diberikan
(Keliat et al., 2019)

2. Gangguan persepsi Secara kognitif Bina hubungan Hubungan saling


sensori : halusinasi diharapkan pasien saling percaya percaya merupakan
pendengaran dapat: dengan langkah awal
1. Menyebutkan cara menggunakan menentukan
mengendalikan prinsip komunikasi keberhasilan
halusinasi yang terapeutik: (Beri rencana selanjutnya
tepat. salam atau panggil agar pasien dapat
Secara psikomotor nama, perkenalkan tebuka kepada
diharapkan pasien diri dengan sopan, perawat.
dapat: jelaskan maksud 1. Membantu pasien
1. Mengalihkan dan tujuan untuk
halusinasi dengan interaksi, jelaskan menentukan
cara distraksi yaitu kontrak yang akan kegiatan
bercakap-cakap dibuat) selanjutnya
dengan orang lain. 2. Membantu pasien
menentukan cara
mengontrol
halusinasi

Secara afektif diharapkan SP 2 3. Membantu pasien


pasien dapat: 1. Evaluasi untuk mengingat
1. Merasakan manfaat jadwal dan menerapkan
caracara mengatasi kegiatan harian tindakan yang
halusinasi. pasien sudah diberikan
2. Membedakan
2. Latih pasien
perasaan sebelum dan
mengendalikan
sesudah latihan.
halusinasi
(Keliat et al., 2019)
dengan cara
bercakap-
cakap dengan
orang lain
3. Anjurkan
pasien
memasukkan
dalam jadwal
kegiatan
sehari-hari
3. Gangguan persepsi Secara kognitif Bina hubungan Hubungan saling
sensori : halusinasi diharapkan pasien saling percaya percaya merupakan
pendengaran dapat: dengan langkah awal
1. Menyebutkan menggunakan menentukan
cara prinsip keberhasilan rencana
mengendalikan komunikasi selanjutnya agar
halusinasi yang terapeutik: (Beri pasien dapat tebuka
tepat.
Secara psikomotor
diharapkan pasien salam atau panggil kepada perawat.
dapat: nama, perkenalkan 1. Membantu pasien
1. Mengalihkan diri dengan sopan, untuk menentukan
halusinasi jelaskan maksud kegiatan selanjutnya
dengan cara dan tujuan 2. Membantu pasien
distraksi yaitu interaksi, jelaskan mengontrol
melakukan kontrak yang akan halusinasi
aktivitas dibuat) 3. Agar pasien untuk
terjadwal. mengingat dan
Secara afektif SP 3 tindakan yang sudah
diharapkan pasien 1. Evaluasi diberikan
dapat: jadwal
1. Merasakan manfaat kegiatan harian
caracara mengatasi pasien
halusinasi. 2. Latih pasien
mengendalikan
halusinasi
dengan
2. Membedakan melakukan
perasaan sebelum kegiatan
dan sesudah latihan. (kegiatan yang
(Keliat et al., 2019) biasa
dilakukkan
pasien).
3. Anjurkan pasien
memasukkan
dalam
kegiatan sehari-hari
4. Gangguan persepsi Secara kognitif Bina hubungan Hubungan saling
sensori : halusinasi diharapkan pasien saling percaya merupakan
pendengaran dapat: percaya langkah awal
1. Menyebutkan dengan menentukan
pengobatan yang telah menggunakan keberhasilan rencana
diberikan. Secara prinsip selanjutnya agar
psikomotor diharapkan komunikasi pasien
pasien dapat: terapeutik: (Beri dapat tebuka
1. Minum obat dengan salam atau panggil kepada perawat.
prinsip 8 benar yaitu nama, perkenalkan 1. Meningkatkan
benar nama klien, diri dengan sopan, pengetahuan tentang
benar manfaat obat, jelaskan maksud manfaat dan
benar dosis obat, benar dan efek samping
frekuensi obat, benar tujuan obat.
cara, benar tanggal interaksi, 2. Mengetahui reaksi
kadaluarsa, dan benar jelaskan setelah minum obat.
dokumentasi. Secara kontrak yang 3. Melatih kedisiplinan
afektif diharapkan akan dibuat) minum obat dan
pasien dapat: membantu
1. Merasakan manfaat SP 4 penyembuhan
caracara mengatasi 1. Tanyakan 4. Membantu pasien
halusinasi. agar dapat mudah
2. Membedakan pengobatan diterapkan
perasaan sebelum sebelumnya
dan sesudah latihan. 2. Jelaskan
(Keliat et al., 2019) tentang
pengobatan
3. Latih pasien
minum obat
secara teratur
4. Masukkan ke
jadwal
keseharian
pasien
III. Catatan Keperawatan

Nama : Tn.P Ruangan : Flamboyan No. Reg : 029xxx

TANGGAL DIAGNOSIS IMPLEMENTASI EVALUASI PAR


AF

07/03/2023 Gangguan SP 1 : S: klien mengatakan


persepsi mendengar suara-suara
Jam 09.00 sensori : 1. Bina HAM bisikan yang
halusinasi 2. Mengidentifikasi jenis mengajak klien untuk
pendengaran halusinasi klien pergi dari rumah dan
3. Mengidentifikasi isi pergi tanpa arah tujuan.
halusinasi klien
4. Mengidentifikasi O:klien ngomel-ngomel
frekuensi halusinasi klien sendiri
5. Mengidentifikasi situasi -Klien senyum-senyum
yang sendiri
menimbulkan halusinasi -Gelisah
6. Mengidentifikasi respons -Klien kadang diam
klien terhadap halusinasi – diam sendiri.
7. Melatih klien cara -Klien tampak
mengontrol halusinasi melamun.
dengan menghardik -Mengarahkan telinga
8. Membimbing klien ke sumber suara
memasukan dalam jadwal -Klien susah
harian tidur TTV :
TD:120/80 mmhg
SP 1: N: 92 x/menit S: 36,2oC
9. Mengidentifikasi respons RR: 20 x/menit
klien terhadap
halusinasi A: SP 1 poin 6-8 belum
10. Melatih klien cara mengontror teratasi lanjut SP 2
halusinasi dengan menghardik
Menutup telinga, P: mengulangi SP 1 poin
Memejamkan mata,Dan 6-8 lanjut SP 2
berkata pada hati jika suara
tersebut tidak ada.
11. Membimbing klien memasukan
dalam jadwal harian
08/03/2023 SP 2 S:Klien mengatakansudah
kadang-kadang
Jam 09.00 1. .Mengevaluasi masalah dan mendengar suara-
latihan sebelumnya suara yang menyuruhnya
.Melatih cara pergi
mengontrolhalusinasi dengan dari rumah dan
berbincang dengan orang pergi tanpa arah
lain tujuan..
2. Membimbing klien
memasukkan jadwal kegiatan O:
harian -Klien kooperatif
3. .Melatih cara mengontrol -Klien sudah jarang
halusinasi dengan berbincang melamun
dengan orang lain -Klienberbaur dengan
Temannya
4. Membimbing klien
memasukkan A: SP 2 teratasi ulangi
jadwal kegiatan harian Sp 3 poin 2-3

P: ulangi sp 2 poin 2-3


lanjutkan Sp 3

09/03/2023 S:Klien mengatakansudah


kadang-kadang
Jam 09.00 SP 3:
mendengar suara-
1. Mengevaluasi masalah dan suara yang menyuruhnya
latihan sebelumnya pergi dari rumah dan
2. Melatih klien cara mengontrol pergi tanpa arah tujuan..
halusinasi dengan
O:
kegiatan (yang bisa
-Klien kooperatif
dilakukan klien)
3. Membimbing klien -Klien sudah jarang
melamun
memasukkan
-Klien berbaur dengan
jadwal kegiatan harian
Temannya
4. Melatih klien cara
mengontrol halusinasi dengan
A: SP 2 teratasi ulangi
kegiatan (yang bisa dilakukan
Sp 3 poin 2-3
klien)
5. Membimbing klien P: ulangi sp 3 poin 2-3
memasukkan jadwal lanjutkan Sp 4
kegiatan harian
10/03/2023 SP 4 S: klien
mengatakan suara-
Jam 09.00 1. Mengevaluasi masalah suara
dan latihan sebelumnya itu sudah jarang muncul
2. Menjelaskan cara mengontrol
halusinasidengan teratur O:
minum obat(prinsip 5 benar -Klien kooperatif
minum obat) -Klien sudah jarang
3. Membimbing klien melamun
memasukkan jadwal kegiatan -Klien sudah
tidak gelisah lagi.
-Klien mengikuti senam
setiap hari
-Klien mau berbaur
dengan temannya

A: SP 3 teratasi ulangi
SP 4 poin 2-3

P: pertahankan sp 1,2,3
ulangi SP 4

Anda mungkin juga menyukai