Disusun Oleh :
NOOR WAHIDAH
P1337420220025
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PURWOKERTO
PROGRAM DIPLOMA III
2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. K DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN
DI RUANG SRIKANDI RSJD DR. AMINOGONDOHUTOMO
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.K
Umur : 37 Tahun
Alamat : Pemalang
No. RM : 00128829
Nama : Tn. W
Alamat : Pemalang
Hubungan : Kerabat
C. ALASAN MASUK
Pasien dibawa ke rumah sakit jiwa karena pasien marah-marah, mengamuk dan sulit
tidur. Membanting barang di rumah, memukul orang tua dengan kayu. Pasien juga
menggedor pintu rumah tetangga.
D. FAKTOR PREDISPOSISI
Pasien pernah dirawat di RSJD Amino selama 17 hari. Pasien menjalani kontrol
rutin di RSU Ashari Pemalang dan minum obat dengan teratur. Kemudian pada
tanggal 10 Oktober 2022 pasien dirawat kembali di RSJD Amino karena
mengganggu tetangga dan memukul orang tua dengan kayu. Pasien mengatakan 1
bulan yang lalu pernah marah-marah karena disuruh-suruh oleh ibunya. Pasien
juga merasa sejak 1 bulan yang lalu mulai gelisah, tidak bisa tidur, melamun, bicara
sendiri, dan mondar-mandir.
2. Riwayat Trauma
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami gangguan sama seperti
yang pasien alami.
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien tidak memiliki masa lalu yang tidak menyenangkan.
Masalah keperawatan : Risiko perilaku kekerasan
E. PENGKAJIAN FISIK
1. Keadaan Umum
Kesadaran : Composmentis
- Pernapasan = 20 x/menit
- Nadi = 84 x/menit
- Temperatur = 36,5°C
Berat Badan = 70 kg
F. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan:
: Laki-Laki
: Perempuan
: Pasien
: Sudah Meninggal
2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri
Pasien sebagai anak. Pasien adalah anak ketiga dari enam bersaudara. Pasien
mengatakan selama dirumah membantu mengangkat kasur dan merebus air.
Pasien patuh dengan perintah orangtua jika diminta bantuan.
d. Ideal Diri
Pasien mengatakan ada keinginan untuk sembuh agar segera keluar dari
rumah sakit jiwa dan berkeingin untuk melanjutkan aktifitas setelah sembuh
dari sakitnya yaitu memancing.
e. Harga Diri
Pasien mengatakan merasa minder karena pernah dirawat di RSJ dan malu bila
diajak bicara sama orang lain.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang terdekat
G. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Selama dirawat dirumah sakit jiwa penampilan klien rapi, berpakaian dengan
rapi. Pasien mengatakan mandi 2× sehari dan mengganti pakaian 1× sehari.
2. Pembicaraan
Pasien tampak bingung, berbicara lancar dan nyambung. Pasien mau berbicara
saat ditanya dan terkadang saat ditanya jawabannya berbelit-belit.
3. Aktivitas Motorik
8. Proses Pikir
Pembicaraan pasien berbelit belit dan nyambung. Dan saat ditanya sesuai
dengan kenyataan dan menjawab sesuai pertanyaan.
9. Isi Pikir
Pasien tidak memiliki waham. Dan pasien tidak memiliki isi pikir obsesi,
hipokondria, depersonalisasi, pikiran magis dan ide terkait.
10. Tingkat Kesadaran
Pasien Ketika saat ditanya ini waktu apa seperti pagi siang sore pasien dapat
menyebutkan dengan benar. Pasien mengetahui bahwa dirinya sekarang di
rawat di RSJ Dr Amino Gondohutomo. Dan pasien mengetahui sekarang sedang
berbicara dengan siapa.
11. Memori
Memori pasien masih baik pasien masih bisa atau masih mampu mengingat
kejadian cukup lama yaitu 25 tahun yang lalu pasien sekolah dimana. Pasien
masi mengingat saat ke RSJ siapa yang mengantar dengan siapa saja. Pasien
mampu menjawab pertanyaan dengan benar tadi kegiatanya apa saja dan pasien
menjawab sarapan, senam, TTV, mandi pagi.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
1. Makan
Pasien makan 3x sehari nasi sayur, lauk dan buah dapat dari RSJ. Pasien makan
selalu dihabiskan dan tertib.
2. BAB dan BAK
Pasien mengatakan mandi tanpa bantuan 2x sehari yaitu pada saat pagi hari
sekitar jam 06.30 dan pada sore hari sekitar 17.00.
4. Berpakaian/Berhias
Pasien minum obat dengan tertib tidak ada penolakan dengan diawasi.
6. Istirahat tidur
Pasien mengatakan bahwa selama di rumah sakit jiwa pasien dapat tidur dengan
lelap yang dimulai dari jam 19.00 WIB sampai 03.00 WIB. Pasien juga dapat tidur
siang pada pukul 13.30 sampai 14.30 WIB.
7. Pemerihara Kesehatan
Pasien masih perlu dampingan dalam merawat kesehatan diri pasien. Pasien
meminum obat secara teratur dan tidak pernah membuangnya.
8. Aktifitas didalam dan diluar rumah
Pasien mengikuti kegiatan yang telah jadwalkan oleh RSJ yaitu senam, TTV,
TAK, makan siang, minum obat DLL.
o Kegiatan di luar rumah
Terapi Medik :
o Risperidone 2 x 2 miligram
o Lorazepam 1 x 1 miligram
DO:
3. DS :
- Kerabat pasien mengatakan Resiko menciderai diri sendiri,
bahwa pasien sering menggedor-gedor orang lain dan lingkungan
pintu tetangga, dan memukul orang tua
dengan kayu, dan Saya marah karena
disuruh-suruh oleh ibu saya.”
DO :
b. Perilaku kekerasan
dan lingkungan
V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
O:
- Pasien tampak
tidak dapat
mempertahankan
kontak mata
- Pasien tampak
labil
- Pasien tampak
bingung
A:
Resiko Perilaku
Kekerasan
P:
Perawat :
- Lanjutkan SP 2
- Anjurkan pasien
untuk melakukan
teknik nafas
dalam, memukul
bantal , dan
memasukkan
dalam jadwal
harian.
23/10/2022 SP2P - S:
09.00 WIB 1. Mengevaluasi dan memvalidasi - Pasien mengatakan :
pertemuan sebelumnya - “Iya Mba, saya
2. Mendiskusikan tentang obat yang masih ingat dengan cara
diminum marah yang sehat
3. Mengajarkan prinsip 5 benar minum menggunakan fisik.
obat Yaitu dengan teknik
4. Memasukkan ke dalam jadwal harian nafas dalam dan pukul-
pukul bantal.”
RTL : - “Saya lupa Mba
Evaluasi SP1P mengontrol Resiko Perilaku obat yang saya minum
kekerasan nafas dalam dan mengajarkan apa saja, dan saya
SP2P RPK 5 prinsip benar minum obat. kurang paham dengan
kegunaannya”
- “Iya Mba, saya
paham sekarang. Obat
yang saya minum adalah
risperidone, lorazepam,
dan diazepam.”
- “Saya belum
paham dengan prinsip 5
benar minum obat Mba”
- “Iya Mba saya
paham sekarang, yang
pertama benar nama
pasien artinya ketika
minum obat di check
terlebih dahulu benar
tidak ada nama saya di
bungkus obatnya. Yang
kedua benar nama obat,
sebelum diminum saya
harus mengecek terlebih
dahulu benar tidak
risperidone, lorazepam,
dan diazepam yang saya
minum. Kemudian yang
ketiga, benar cara
minum obat, obat yang
diresepkan untuk saya
adalah obat yang
dimasukan lewat mulut.
Yang ke empat adalah
benar waktu minum
obat, obat yang saya
minum adalah waktu
pagi dan sore. Yang
terakhir yaitu kelima
adalah benar dosis obat,
obat yang saya minum
ada dua jenis yang
berdosis satu setengah
tablet, dan satu jenis
berdosis satu tablet.
O:
- Pasien tampak
tidak dapat
mempertahankan
kontak mata
- Pasien tampak
labil
- Pasien tampak
bingung
A : Resiko Perilaku
Kekerasan
P:
Perawat :
- Lanjutkan SP 3
- Ajarkan cara
marah yang
sehat dengan
social verbal
Pasien :
- Anjurkan minum
obat teratur dan
memasukkan
dalam jadwal
harian.
24/10/2022 SP3P S:
05.30 WIB 1. Mengevaluasi dan memvalidasi
- Pasien mengatakan :
pertemuan sebelumnya - “Iya Mba, saya masih
2. Ajarkan kepada klien cara marah ingat dengan prinsip 5
yang sehat dengan social verbal. benar minum obat.
3. Masukkan dalam jadwal harian - “Saya hari ini ingin
diajarkan cara marah
RTL : yang sehat dengan sosial
Evaluasi SP1P RPK cara marah sehat verbal Mba.”
- “Saya paham Mba, yang
dengan fisik dan SP2P RPK prinsip 5 benar
minum obat. Lanjut mengajarkan pasien pertama yaitu meminta
RP3P cara yang merah sehat. dengan baik contohnya
Mba saya ingin makan
ayam kecap, tolong
belikan/masakkan ya.
Yang kedua yaitu
menolak dengan baik
contohnya Saya tidak
mau mandi sekarang,
saya merasa malas dan
marah sekarang. Yang
ketiga yaitu
mengungkapkan
perasaan kesal,
contohnya Mba saya
sangat kesal sekarang
karena A selalu
menganggu saya, dia
sangat berisik.”
O:
- Pasien tampak
tidak dapat
mempertahankan
kontak mata
- Pasien tampak
labil
- Pasien tampak
bingung
A : Resiko Perilaku
Kekerasan
P:
Perawat :
- Lanjutkan SP 4
- Ajarkan cara
marah yang sehat
dengan spritual
Pasien :
- Anjurkan pasien
untuk melakukan
cara marah yang
sehat dengan
sosial verbal dan
masukkan ke
dalam jadwal
harian