Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

A DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI


: HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG RIPD RSJD Dr. AMINO GONDO
HUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH

Tanggal Pengkajian : 31 Desember 2019 Nama Pengkaji: Rizki Alfarikaini


Jam : 10.15 WIB NIM : P.1337420919042
Ruang : Ruang IRPD

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. A
Usia : 60 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Pemalang
Identitas Penanggung Jawab Klien
Nama : Tn. S
Usia : 56 tahun
Hubungan : Adik kandung

II. ALASAN MASUK


Pasien mengatakan mendengar bisikan untuk mengamuk, banting-banting barang dan
membahayakan diri sendiri. Pasien mengatakan bisiskan datang saat pasien melamun.

III. FAKTOR PRESIPITASI


Pasien mengaatakan shock saat mengetahui suaminya meninggal sebelas tahun yang lalu,
semenjak itu pasien selalu memikirkan suaminya dan pasien mengatakan bersedih, suka
menyendiri dan tidak banyak berbicara
IV. FAKTOR PREDISPOSISI
Pasien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit jiwa sebanyak 1 kali pada tahun pada bulan
April 2019. Pasien mengatakan 2 bulan terakhir ini tidak minum obat karena merasa sudah
sembuh dan malas untuk kontrol. Pasien mengatakan dari anggota keluarga tidak ada yang
mengalami gangguan jiwa.

V. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda Vital
a. Tekanan Darah : 110/80 mmHg
b. Nadi : 97 x/menit
c. Suhu : 37 0C
d. Pernapasan : 18 x/menit
2. Ukuran Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 150 cm
3. Keluhan Fisik
Pasien mengatkan tidak mengalami keluhan fisik.

VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :
Pasien Orang yang tinggal serumah

Laki-laki Cerai

Perempuan Meninggal

Pasien mengatakan tinggal bersama adiknya, suami pasien meninggal 11 tahun yang lalu
karena sakit.
a. Pola asuh : pasien mengatakan sejak kecil dirawat oleh kakak perempuan dan ayahnya,
karena ibu merantau ke malaysia
b. Pola komunikasi : pasien mengatakan tidak ada masalah dalam berkomunikasi dengan
keluarag karena hubungannya baik-baik saja
c. Pola pengambilan keputusan : pasien mengatakan di dalam keluarga dia sebagai
pengambil keputusan karena sudah tidak mempunyai suami
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Pasien mengatakan suka dengan kakinya sakit saat beraktifitas.
b. Identitas :
Pasien mengatakan tidak puas sebagai perempuan karena tidak memiliki anak dan suami
c. Peran :
Saat sebelum di RSJ, pasien berperan sebagai ibu rumah tangga yang membantu
pekerjaan adiknya di rumah. Saat berada di RSJ, pasien mengatakan disini berobat namun
tidak bisa beraktifitas seperti biasa
d. Ideal diri :
Pasien mengatakan ingin pulang dan beraktifitas seperti dulu
e. Harga diri :
Pasien mengatakan merasa rendah diri karena dirawat di rumah sakit jiwa

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti/terdekat :
Pasien mengatakan kalau di rumah dekat dengan adiknya. Pasien mengatakan saat di
rumah sakit tidak memiliki teman dekat

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :


Pasien mengatakan saat dirumah jarang ikut serta dalam kegiatan kelompok di dalam
masyarakat,. Pasien terlihat ikut bergabung dengan pasien-pasien yang lain
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain :
Pasien mengatakan tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Pasien mengatakan beragama islam dan masih rajin solat. Pasien mengatakan penyakit
yang diderita sudah takdir dari Allah
b. Kegiatan ibadah :
Pasien mengatakan solat lima waktu baik saat di rumah sakit ataupun di rumah
VII. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Pasien menggunakan pakaian dengan rapi sesuai dengan tempatnya, rambut pasien pendek
beruban tertata rapi
2. Pembicaraan
Klien berbicara dengan baik, menjawab pertanyaan dengan baik, intonasi sedang dan jelas,
klien mengerti isi pembicaraan yang diajukan oleh perawat, pembicaraan koheren. Klien
tidak mengalami disorientasi tempat dan waktu, mau memulai pembicaraan. Pasien terlihat
gelisah dan senyum-senyum sendiri
3. Afek
Afek appropiate (sesuai kondisi), Ekspresi klien sesuai dengan perasaan yang sedang
dialami, intonasi kadang naik,wajah sedikit tegang dan sinis
4. Alam Perasaan
Pasien mengatakan sedih dan cemas dengan penyakitnya dan mengatakan ingin segera
pulang dan sembuh.
5. Interaksi Selama Wawancara
Selama wawancara kontak mata pasin baik dan mampu menjawab pertanyaan perawat,
namun terkadang pasien senyum-senyum tanpa sebab

6. Persepsi Sensori
Pasien mengatakan mendengar suara yang menyuruh dirinya untuk mengamuk dan
membanting barang-barang serta menzolimi dirinya, dalam 1 hari pasien bisa mengalami
halusinasi sebanyak 2-3 kali, halusinasi muncul saat pasien melamun
7. Proses Pikir
Pasien mampu menceritakan keadaannya dengan baik namun berbelit-belit
8. Tingkat Kesadaran
Kesadaran pasien jernig. pasien mengatakan saat ini berada di RSJ Amino Gondo Hutomo,
sekarang pukul 10.15. Pasien mengatakan mempunyai adik yang tingal bersamnya berusia
56
9. Memori
a. Memori jangka panjang (>1 bulan) : pasien saat ditanya tentang kapan suaminya
meninggal, pasien menjawab sebelas tahun yang lalu
b. Memori jangka pendek (1 hari- 1 bulan) : pasien mengatakan diantar adiknya ke rumah
sakit 10 hari yang lalu.
c. Memori saat ini (<24 jam) : pasien mengatakan bangun tidur jam 4.30 setelah itu mandi
dan solat jika sudah jam 7 pasien sarapan
10. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Pasien mampu berkonsentrasi. Saat ditanya beberapa hal pasien mampu menjawab dengan
benar. Pasien mampu berhitung dari angka 20 mundur ke angka 1.
11. Isi Pikir
Pasien mengatakan hanya ingin kembali ke rumah dan sembuh dari penyakitnya
12. Kemampuan Penilaian
Saat ditanya memilih makan dahulu atau mandi dahulu, pasien mengatakan memilih makan
dahulu karena sedang lapar
13. Daya Tilik
Pasien mengatakan sedang berobat di rumah sakit jiwa karena mengalami gangguan jiwa
VIII. KEMAMPUAN KLIEN MEMENUHI KEBUTUHAN
1. Kegiatan Hidup Sehari-hari
a. Perawatan Diri
klien mandi dikamar mandi, mandi 2 x sehari tanpa disuruh perawat
klien memakai baju dengan rapi setiap hari ganti pakaian 1 hari sekali menurut kriteria
klien pakaian yang rapi itu tidak terbalik warna pink
b. Nutrisi
Klien makan tanpa bantuan 3x sehari, porsi makan 1 piring habis
c. Istirahat Tidur
Tidur siang, lama: 13.00 s/d 15.00
Tidur malam, lama 20.00 s/d 04.30
Klien mengatakan idak mengalami gangguan tidur dan merasa segar pada pagi hari
setelah bangun tidur. Klien mengatakan ada kebiasaan tidur siang jam 13.00 bangun jam
15.00 dan klien tidur malam jam 20.00 sehabis sholat isya’ bangun jam 04.30.
2. Kemampuan Klien dalam Beberapa Hal
klien mampu melakukan kegiatan sehari-hari dengan mandiri, dan jika merasa tidak enak
badan hanya beristirahat dan diam di kamar
3. Sistem Pendukung
Klien mengatakan mendapat dukungan dari keluarga terutama adiknya
4. Menikmati Kegiatan yang Produktif
Klien mengatakan pernah bekerja sebagai guru
IX. MEKANISME KOPING
Mekanisme koping klien dalam menyelesaikan masalah selalu bercerita dengan adiknya
X. PENGETAHUAN
Pasien mengatakan sudah cukup pengetahuan dalam berkehidupan
XI. ASPEK MEDIS
1. Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid
2. Terapi Medis
Risperidone 1 2x1 (P.O) pagi malam
Kalxetin 1x1 (P.O) pagi
XII. ANALISA DATA
NO DATA FOKUS MASALAH
DS : Gangguan Persepsi Sensori :
 Pasien mengatakan mendengar Halusinasi Pendengaran
suara yang menyuruh dirinya
untuk mengamuk dan
membanting barang-barang
 Pasien mengatakan dalam 1 hari
pasien bisa mengalami halusinasi
sebanyak 2-3 kali
 Pasien mengatakan halusinasi
muncul saat pasien melamun
 Pasien mengatakan takut apabila
mendengar suara-suara dan hanya
berdiam diri saja
DO :
 Pasien sempat senyum-senyum
tanpa sebab saat wawancara
 Pasien sering melamun

XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


Gangguan Persepsi : Halusinasi Pendengaran

XIV. POHON MASALAH

Risiko Perilaku Kekerasan Efek

Halusinasi Pendengaran Core Problem

Isolasi Sosial Sebab


XV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran

XVI. RENCANA KEPERAWATAN


NO DX TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
1. Gangguan TUM:
Persepsi Klien mampu
Sensori : mengontrol halusinasi
Halusinasi TUK I :  Klien kooperatif  Bina hubungan
Pendengaran Setelah dilakukan satu  Klien menyebutkan saling percaya
kali pertemuan klien jenis halusinasi  Mendiskusikan
dapat membina  Klien menyebutkan jenis halusinasi
hubungan saling isi halusinasi pasien
percaya dan klien dapat  Klien menyebutkan  Mendiskusikan isi
mengenal halusinasinya waktu halusinasi halusinasi pasien
 Klien menyebutkan  Mendiskusikan
frekuensi waktu halusinasi
halusinasi pasien
 Klien menyebutkan  Mendiskusikan
situasi yang frekuensi
menimbulkan halusinasi pasien
halusinasi  Mendiskusikan
 Klien menyebutkan situasi yang
respon terhadap menimbulkan
halusinasi halusinasi
 Klien dapat  Mendiskusikan
melakukan cara respon pasien
mengontrol terhadap
halusinasi : halusinasi
menghardik  Melatih pasien
halusinasi mengontrol
halusinasi :
menghardik
halusinasi
 Menganjurkan
pasien
memasukkan cara
menghardik
halusinasi dalam
jadwal kegiatan
harian
TUK II : Setelah 1 kali  Pasien mampu  Evaluasi
pertemuan pasien menyebutkan kemampuan
mengetahui obat yang waktu atau jam pasien dalam
dikonsumsi berapa saja harus mengontrol
minum obat halusinasi dengan
 Pasien mampu menghardik
menyebutkan  Berikan
berapa macam obat pendidikan
yang diminum kesehatan tentang
penggunaan obat
secara teratur
 Anjurkan pasien
memasukkan
dalam jadwal
kegiatan harian
TUK III : Setelah 1 kali Pasien mampu  Evaluasi
pertemuan pasien mengendalikan kemampuan
mengendalikan halusinasi dengan cara pasien dalam
halusinasi dengan cara bercakap cakap mengontrol
bercakap cakap dengan dengan orang lain halusinasi dengan
orang lain menghardik
 Latih pasien
mengendalikan
halusinasi dengan
cara bercakap
cakap dengan
orang lain
 Anjurkan pasien
memasukkan
dalam jadwal
kegiatan harian
TUK IV : Setelah 1 kali Pasien mampu  Evaluasi
pertemuan pasien mengendalikan kemampuan
mengendalikan halusinasi dengan pasien dalam
halusinasi dengan cara melakukan kegiatan mengontrol
melakuakn kegiatan halusinasi dengan
menghardik, dan
bercakap cakap
dengan orang lain
 Latih pasien
mengendalikan
halusinasi dengan
melakukan
kegiatan (kegiatan
yang biasa
dilakukan pasien)
 Anjurkan pasien
memasukkan
dalam jadwal
kegiatan harian

XVII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


HARI
NO DX TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
JAM
1. Gangguan 31  Membina hubungan S :
Persepsi : Desember saling percaya  Pasien mengatakan tadi
Halusinasi 2019  Menanyakan jenis malam tidak bisa tidur
Pendengaran 10.30 halusinasi pasien  Pasien mengatakan tadi
 Menanyakan isi malam mendengar
halusinasi pasien suara
 Menanyakan waktu  Pasien mengatakan
halusinasi pasien suara menakutinya dan
 Menanyakan frekuensi menzoliminya
halusinasi pasien  Pasien mengatakan jika
 Menanyakan situasi malah hari dan tidak
yang menimbulkan bisa tidur halusinasinya
halusinasi muncul
 Menanyakan respon  Pasien mengatakan jika
pasien terhadap halusinasi muncul
halusinasi hanya berdiam dan
 Melatih pasien memejamkan mata saja
mengontrol halusinasi :  Pasien mengatakan
dengan cara menghardik mengerti cara
halusinasi mengontrol halusinasi
 Menganjurkan pasien yang pertama
memasukkan cara O :
menghardik halusinasi  Pasien kooperatif
dalam jadwal kegiatan  Pasien dapat
harian memperagakan cara
mengontrol dengan
menghardik
A:
Masalah halusinasi belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
Pasien
 Demonstrasi cara
mengontrol halusinasi
dengan menghardik
dan minum obat
Perawat
 Evaluasi cara
mengontrol halusinasi
dengan menghardik
 Lakukan SP 1 Pasien
(Pemberian Obat)
1 Desember  Mengevaluasi S:
2019 kemampuan pasien  Pasien mengatakan tadi
12.00 dalam mengontrol malam bisa tidur
halusinasi dengan  Pasien mengatakan tadi
menghardik malam tidak lagi
 Memotivasi dalam mendengar suara-suara
ketaatan minum obat setelah melakukan cara
 Memberikan informasi menghardik
tentang prinsip 5 benar  Pasien mengatakan
obat takut apabila nanti
 Menganjurkan pasien malam mendengar
memasukkan dalam suara-suara lagi
jadwal kegiatan harian  Pasien mengatakan
minum obat pagi dan
malam
 Pasien mengatakan
pagi minum obat 2
macam dan malam
minum obat 3 macam
O:
 Pasien dapat
memperagakan cara
mengontrol dengan
menghardik
 Pasien dapat minum
obat dengan benar
A:
Masalah halusinasi belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
Pasien
 Demonstrasi cara
mengontrol halusinasi
dengan menghardik,
minum obat, dan
bercakap
Perawat
 Evaluasi cara
mengontrol halusinasi
dengan menghardik,
dan minum obat
 Lakukan SP 3 Pasien
(Bercakap-cakap)
2 Desember  Mengevaluasi S:
2019 kemampuan pasien  Pasien mengatakan tadi
10.30 dalam mengontrol malam bisa tidur
halusinasi dengan  Pasien mengatakan tadi
menghardik dan minum malam sudah minum
obat obat
 Melatih pasien  Pasien mengatakan
mengendalikan takut apabila nanti
halusinasi dengan cara malam mendengar
bercakap cakap dengan suara-suara lagi
orang lain O:
 Menganjurkan pasien  Pasien dapat
memasukkan dalam memperagakan cara
jadwal kegiatan harian mengontrol dengan
menghardik, minum
obat, dan bercakap-
capak dengan orang
lain
A:
Masalah halusinasi belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
Pasien
 Demonstrasikan cara
mengontrol halusinasi
dengan menghardik,
minum obat, bercakap-
cakap, dan membaca
Al-Fatihah
Perawat
 Evaluasi cara
mengontrol halusinasi
dengan menghardik,
minum obat, dan
bercakap-cakap
 Lakukan SP 4 Pasien
(Kegiatan)

Anda mungkin juga menyukai