Anda di halaman 1dari 40

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.

F DENGAN GANGGUAN
PERSEPESI SENSORI : HALUSINASI DI PERISTIRAHATAN PRIMA HARAPAN
(Diajukam untuk memenuhi salah satu tugas praktik klinik keperawatan jiwa)
Dosen Pembingbin: Eki Pratidina.,S.Kp.MM

Oleh
Nisa Ghaniyah
191FK01081
TINGKAT 3C
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG
LAPORAN KASUS
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN JIWA
RUANG RAWAT : Prima Harapan (Kamar No. 3) TANGGAL RAWAT : 09 Oktober 2021

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn . F (L)

Tanggal Pengkajian : 03 Febuari 2022

Umur: 45 tahun

No RM : Tidak Terkaji

Alamat : Perumahan Rasamala A3 No.16 Indramayu

Pekerjaan : Marketing Exsekutif PT . NISIN

Informan : Tn . F

II. ALASAN MASUK


Pada saat dikaji, pasien mengatakan awalnya pasien meminum obat-obatan dengan dosis yang
banyak dan tidak terkendali. Setelah itu pasien merasa emosi nya tidak terkendali dan pasien merasa
ada yang mengajak pasien berbicara juga mengajak pasien bermain. Lalu pasien dibawa ke Panti
Rehabilitasi Prima Harapan. Hasil pengkajian pasien memiliki riwayat mengkonsumsi obat-obatan
terlarang (narkoba)
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?  Tidak ya,
jelaskan :
Klien mengatakan, bahwa dia sebelumnya belum pernah mengalami sakit yang
sekarang di deritanya.
2. Pengobatan sebelumnya Berhasil  Kurang berhasil Tidak berhasil

3. Riwayat Trauma

1) Aniaya Fisik
Pasien mengatakan sebelumnya pernah melakukan penganiayaan fisik kepada temannya pada
saat usia 3 tahun, dia pernah memukuli temannya pada saat sedang bermain bersama. Dan
klien juga mengatakan pernah menjadi korban penganiayaan fisik saat usia 15 tahun dimana
klien adalah salah satu anggota geng di sekolahnya.
2) Aniaya Seksual
Pasien mengatakan tidak pernah menjadi pelaku, korban maupun saksi yang mengalami
aniaya seksual.
3) Penolakan
Pasien mengatakan pernah mengalami penolakan di lingkungannya pada usia 18 tahun,
karena klien ini dikenal anak nakal oleh tetangga dan teman temannya. Penolakan tersebut
berupa klien diasingkan beberapa bulan oleh teman temannya.
4) Kekerasan dalam Keluarga
Pasien mengatakan tidak pernah menjadi pelaku, korban maupun saksi dalam kekerasan di
keluarganya.
5) Tindakan Kriminal
Pasien mengatakan pernah menjadi saksi dalam tindakan criminal, ia melihat seseorang
dicopet lalu si copet tersebut di pukuli oleh warga sekitar, tetapi klien tidak membantu. Ia
hanya melihat saja.
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
Jelaskan No 1,2,3 : Pasien pernah mendapat penganiayaan fisik yang
dilakukan oleh ayahnya
Masalah Keperawatan :
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? Ya  Tidak
Masalah Keperawatan : Tidak ada
5. Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan (bio, psiko, sosio, kultural,
spiritual) : Pasien tidak pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan
dimasa lalunya
Masalah keperawatan : tidak ada
IV. FISIK
1. Keadaan umum : Kesadaran composmentis
2. Tanda vital : TD : 110/60 mmHg N : 84x/mnt S : 36oC RR : 22x/mnt
3. Ukuran : TB : 170cm BB : 69kg Turun  Naik
4. Keluhan fisik :  Tidak Ya, jelaskan
5. Pemeriksaan fisik : pasien mengatakan tidak merasakan ada keluhan
Masalah keperawatan : Tidak ada
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :

Pasien
2.Konsep Diri:
a. Citra tubuh
Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya, dan tidak ada bagian tubuhnya yang
tidak disukai.
b. Identitas
Klien mengatakan namanya FJ, biasanya dipanggil abang oleh teman teman maupun perawat
di panti, umur 44 tahun, alamatnya di Perumahan Rasamala A3 No.16 Indramayu.
c. Peran
Klien mengatakan ia merupakan seorang laki – laki dan belum menikah
d. Ideal diri
Klien mengatakan dia tidak puas dengan kehidupannya karena ia ingin bekerja seperti dulu
lagi supaya bisa mendapatkan uang. Dan klien juga mengatakan ingin cepat pulang
e. Harga diri
Klien mengatakan dirinya tidak berguna karena ia tidak bisa bekerja seperti dulu lagi.
Masalah Keperawatan : Tidak ada Masalah Keperawatan

.3. Hubungan Sosial :


a. Orang yang berarti :
Klien mengatakan orang yang berarti dalam kehidupannya yaitu keluarganya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :

Klien mengatakan suka mengikuti kerja bakti yang diadakan di lingkungan tempat tinggal
klien, dan pada saat di panti klien mengikuti kegiatan seperti senam pagi dan TAK.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Hubungan klien dengan teman temannya di panti kurang, karena klien terkadang lebih sering
dikamar dan tidur.
Masalah Keperawatan : Tidak ada Masalah Keperawatan
2. Spiritual & kultural
a. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan dirinya beragama Protestan,pandangan dan
keyakinan klien terhadap agamanya baik.
b. Kegiatan ibadah : Klien mengatakan selalu mengikuti kegiatan pembaktian satu
mingg sekali setiap hari minggu pagi bersama dengan teman temannya di panti.

Masalah Keperawatan :Tidak ada

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Tidak Rapih Penggunaan pakaian tdk sesuai cara berpakaian tdk
 biasa Rapih
Jelaskan : Pasien nampak terlihat rapih mulai dari penampilannya rapih, pakaiannya
bersih dan rambut terlihat sedikit Panjan,baju yang digunakan
benar,namun celana kadang tidak digunakan dengan benar,klien
mengatakan mandi tidak menggunakan sabun.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
2. Pembicaraan
 Cepat Keras Gagap
Inkoheren Apatis Lambat
Membisu Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : saat ditanya oleh perawat terlihat cara bicara pasien lancar dan cepat
, menangapi pertanyaan yang dilontar perawat, tidak ada gangguan
Masalah Keperawatan : Tidak ada
3. Aktivitas Motorik
Lesu Tegang Gelisah  Agitasi

Tik Grimase Tremor Kompulsif

Jelaskan : Klien sering menggerak gerkan tangan nya tanpak sebab,dan juga klien
sering membentuk tangannya mengepal
Masalah Keperawatan :Tidak ada masalah keperawatan

4. Alam Perasaan


Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir

Gelisah Gembira berlebihan

Jelaskan :Klien mengatakan gelisah,ia takut mendegar bisikan Kembali.

Masalah Keperawatan :Gangguan persepsi sensori halusinasi

5. Afek

Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan : Afek klien datar yaitu tidak ada perubahan ekspresi wajah pada saat ada

stimulus yang menyenangkan atau menyedihkan

Masalah Keperawatan :Tidak ada masalah keperawatan

6. Interaksi selama wawancara

Bermusuhan Tidak Kooperatif Mudah tersinggung


Defensif Curiga Kontak mata kurang

Jelaskan : Pada saat perawat melakukan wawancara pada pasien terlihat pasien hanya berbicara
seperlunya saja, namun pasien saat menjawab atau ditanya pertanyaan tidak pernah melihat
kearah perawat

Masalah Keperawatan :Tidak ada Masalah Keperawatan

7. Persepsi Halusinasi

 Pendengaran  Penglihatan Perabaan

Pengecapan Pembauan Lain – lain, sebutkan

Jelaskan : Pasien mengatakan mendengar suara suara atau bisikan – bisikan yang mengajaknya
berbicara dan bermain. Pasien tampak kebingungan, Pasien juga mengatakan isi halusinasinya tidak
jelas, halusinasi muncul ketika Pasien sedang sendiri dengan durasi 2 – 3 menit pada saat pagi dan
siang, dan Pasien merespon dengan bicara sendiri ataupun tertawa sendiri. Dan pasien mengalihkan
dengan cara mendengarkan lagu.
Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensori yaitu Halusinasi Pendengaran

8. Proses pikir

 Tangensial Sirkumtansiality Kehilangan asosiasi

Flight of idea Blocking Pengulangan pembicaraan

Jelaskan : pada saat ditanya oleh perawat, pasien menjawabnya dengan terbelit – belit
tetapi terkadang pertanyaan perawat itu tidak dijawab oleh pasien karena pasien hanya
bercerita saja
Masalah Keperawatan :tidak ada masalah keperawatan

9. Isi Pikir
Obsesif Fobia Hipokondria

Depersonalisasi Ide Yang Terkait Pikiran magis

Waham :
Agama Somatik/ hipokondrik Kebesaran Curiga

Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kontrol piker

kejaran Dosa

Jelaskan : Semua perkataan Pasien mudah dipahami dan mudah di mengerti. Pasien juga
mengatakan memiliki fobia terhadap bunyi jumping karena klien merasa takut akan k etinggian.
Masalah Keperawatan : Tidak ada

10. Tingkat Kesadaran


Bingung Sedasi Stupor

Disorientasi :
Waktu Tempat Orang

Jelaskan : Tingkat kesadaran Pasien baik, Pasien tidak mengalami disorientasi waktu, orang ataupun
tempat
Masalah Keperawatan : Tidak ada

11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan :
 Jangka panjang
Untuk ingatan jangka panjang, Pasien mampu mengingat kejadian kejadian dahulu pada saat ia
masih kecil, anak anak maupun remaja. Pasien pun masih mampu mengingat dulu siapa yang
membawanya ke panti, Pasien mampu menyebutkan alamat rumahnya.
 Jangka pendek
Pasien mampu mengingat nama saya
 Saat ini
Pada saat di wawancarai, klien mampu ingat jam berapa dia bangun tidur, makan pagi dan siang.
Masalah Keperawatan : Tidak ada

12. Tingkat
Konsentrasi dan Berhitung Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Pada saat di wawancarai, klien memiliki konsentrasi yang baik terbukti pada saat dikaji
klien mampu berkenalan dengan perawat, mampu menyebutkan alamat rumahnya serta klien pun
mampu menghitung 100 dikurangi 5.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
13. Kemampuan Penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan : Klien dapat mengambil keputusan, terbukti pada saat di Tanya untuk memilih cuci tangan
terlebih dahulu atau makan, klien memilih untuk mencuci tangan dulu.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
14. Daya tilik diri /insight
Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : Klien mengatakan bahwa ia menyadari tentang apa yang diderita klien saat ini
Masalah Keperawatan : Tidak ada

I. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
 Bantuan minimal Bantuan total
Frekuensi : 3x sehari untuk makan berat, 1x sehari untuk cemilan
Jumlah : 1 porsi
Variasi : Makanan 4 sehat 5
sempurna Cara makan : Menggunakan
sendok
Kemampuan menyiapkan dan membersihkan alat makan : dibantu oleh petugas
2. BAB/ BAK
 Bantuan minimal Bantuan total
Pergi ke WC : tidak
Setelah BAB/ BAK membersihkan : Ya
Merapihkan kembali pakaian setelah BAB/ BAK : Ya
i. Mandi
 Bantuan minimal Bantuan total
3. Berpakaian/ berhias
 Bantuan minimal Bantuan total
Memilih pakaian : Mampu
Mengenakan pakaian : Mampu
Penampilan : Rapih dan bersih, rambutnya sedikit Panjang , berpakaian rapih
4. Istirahat dan tidur
Tidur siang, klien tidur siang jam 12.00-14.30

 Tidur malam, Frekuensi : 19.00 s/d 05.00 WIB

Aktivitas sebelum/ sesudah tidur :

Aktivitas sebelum / sesudah tidur : Aktivitas sebelum tidur klien selalu mendengarkan radio, dan
menggosok gigi. Sedangkan aktivitas sesudah tidur klien langsung mencuci muka, menggosok gigi
dan terkadang suka jalan – jalan ke taman.

6. Penggunaan obat
Bantuan minimal Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan Ya Tidak
Perawatan Lanjutan
Sistem Pendukung
Saat ini klien mengatakan rutin minum obat, dan obat yang di minum sesuai dengan yang di berikan
perawat.
8. Aktivitas di dalam rumah Ya Tidak
Mempersiapkan makanan

Menjaga kerapihan rumah

Mencuci pakaian

Pengaturan keuangan
Klien mengatakan terkadang ia suka membantu keluarganya mempersiapkan makanan, tetapi untuk
menjaga kerapihan rumah dan mencuci pakaian klien tidak pernah lakukan karna klien mempunyai
pembantu. Dan untuk pengaturan keuangan, klien mengatakan yang mengatur keuangannya adalah ia
sendiri.
9. Aktivitas di luar rumah Ya Tidak
Belanja

Transportasi

Lain-lain
Klien mengatakan ia suka belanja bersama keluarganya sekedar untuk refreshing, dan klien pun
mengatakan jika klien bisa mengendarai transportasi seperti mobil dan motor.
Masalah Keperawatan : Tidak ada

VIII. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif

Bicara dengan orang lain Minum alcohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat / berlebih

Teknik relokasi Bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif Menghindar

Olah raga Mencederai diri

Lainnya …………………….. Lainnya …………………………..

Jelaskan : Klien mengatakan klien selalu mengikuti kegiatan senam setiap pagi, klien juga jarang
berkomunikasi dengan teman yg lain, klien selalu mengikuti kegiatan TAK di panti dan klien selalu
mengikuti kegiatan- kegiatan yang ada di panti.

Masalah Keperawatan : Tidak ada


MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
a. Masalah dengan dukungan kelompok
Klien mengatakan memiliki masalah dengan dukungan kelompok di lingkungan tempat
tinggalnya karena klien terkadang suka bertengkar dengan orang orang yang selalu
menghina keluarganya, namun di panti saat ini dan teman lainnya sedang berusaha saling
mendukung dalam kelompok.
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Saat ini di panti tidak ada masalah dengan lingkungannya, perawat dan teman sesame klien
saling membantu satu sama lain.
c. Masalah dengan pendidikan
Klien mengatakan pendidikan sampai S1 dengan berkuliah di salah satu universitas di
Jakarta dan mengambil jurusan manajemen bisnis.
d. Masalah dengan pekerjaan
Pada saat sebelum memasuki panti, klien bekerja sebagai marketing exsekutif di PT Nisin.
Namun pada saat masuk panti rehabilitas, klien tidak memiliki pekerjaan.
e. Masalah dengan ekonomi
Klien mengatakan ekonomi keluarganya berkecukupan
f. Masalah dengan perumahan
Klien mengatakan tinggal dirumah yang sederhana yang sudah milik keluarga dan klien
tinggal bersama keluarganya.
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Klien kooperatif saat diberikan tindakan keperawatan
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG :


Penyakit jiwa Sistem pendukung

Faktor presipitasi Penyakit fisik

Koping Obat-obatan
Lainnya : Klien mengatakan kurang mengetahui bagaimana cara penanganan dan cara
merawat penyakit yang diderita saat ini
Masalah Keperawatan : Kurangnya pengetahuan

XI. ASPEK MEDIK


Diagnose Medik : Skizofrenia

Terapi Medik : Risperidone 2x1, Hexymer 2x1/2, Merlopam 0,5 mg 1x malam,


Cycozam 100 mg ¼ Pagi dan 1x malam
Penjelasan : - Risperidone adalah obat untuk mengobati skizofrenia. Obat ini
juga digunakan untuk mengatasi gangguan bipolar atau gangguan
tingkah laku pada anak yang menderita autis.

- Hexymer untuk mengurangi gejala penyakit Parkinson. Parkinson


merupakan penyakit saraf yang secara bertahap akan meningkatkan
gejalanya dan semakin memburuk. Sehingga pasien akan mengalami
kesulitan untuk mengendalikan atau mengontrol gerakannya.dan ini
disebabkan otot-otot di badan sudah menjadi kaku sehingga otot
bergerak sendiri. Bergeraknya otot tanpa disadari oleh pasien
tentunya akan menyulitkan berbagai kegiatan yang dilakukannya.

- Merlopam adalah obat untuk mengatasi gangguan kecemasan


(ansietas) dengan memberikan efek menenangkan serta mengatasi
gangguan kesulitan tidur (insomnia). Obat ini termasuk dalam
golongan obat keras yang harus menggunakan resep dokter.
Merlopam tablet mengandung zat aktif lorazepam. Lorazepam
termasuk golongan obat benzodiazepin yang

bekerja pada otak dan sistem saraf pusat untuk menghasilkan efek
menenangkan.

-Cycozam Obat ini tersedia dalam tablet 25 mg dan tablet 100 mg.
Cycozam mengandung Clozapine yang diindikasikan untuk
mengobati skizofrenia (penyakit mental kronis yang menyebabkan
gangguan proses berpikir), psikosis pada penyakit Parkinson

POHON MASALAH

Resiko Tinggi Perilaku Kekerasan


XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Resiko perilaku kekerasan
2. Gangguan persepsi sensori
3. Deficit perawatan diri
4. Kurangnya pengetahuan

XIII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi (D.0085)
5. INTERVENSI KEPERAWATAN
Rencana Tindakan
Keperawatan
DX.
No Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

1. Gangguan Klien dapat Setelah dilakukan 2 – 4x


persepsi sensori; pertemuan diharapkan 1. Bina hubungan saling 1. Hubungan saling percaya
mengontrol
percaya dengan merupakan langkah awal
Halusinasi pasien dapatmengontrol
halusinasi sesuai menggunakan prinsip menentukan keberhasilan
strategi pelaksanaan halusinasinya dengan KH : komunikasi terapeutik : rencana selanjutnya. Untuk
 Klien dapat a. Sapa klien dgn ramah mengurangi kontak klien
tindakan
baik verbal dan nonverbal dengan halusinasinya dengan
keperawatan membina hubungan mengenal halusinasi akan
b. Perkenalkan diri dengan
saling percaya membantu mengurangi dan
sopan
menghilangkan halusinasi.
dengan perawat c. Tanyakan nama lengkap
 Klien dapat klien dan nama panggilan 2. Mengetahui apakah halusinasi
kesukaan klien datang dan menentukan
mengenal halusinasinya, tindakan yang tepat atas
d. Jelaskan maksud dan halusinasinya.
mengetahui cara tujuan interaksi
mengontrol halusinasi e. Berikan perhatian pada 3. Mengenalkan pada klien
klien, perhatikan terhadap halusinasinya dan
dengan cara pertama :
kebutuhan dasarnya mengidentifikasi faktor
Mengenal apa itu pencetus halusinasinya.
2. Beri kesempatan klien untuk
halusinasi dan mengungkapkan perasaannya 4. Menentukan tindakan yang
Klien dapat 3. Dengarkan ungkapan sesuai bagi klien untuk
klien dengan empati mengontrol halusinasinya
mengenal
halusinasi dengan
Menghardik
halusinasi
 Klien dapat
mengontrol
halusinasinya
dengan cara
kedua
: bercakap
– cakap dengan orang
lain
 Klien dapat
mengontrol
halusinasinya
dengan.cara ketiga
cara melaksanakan
aktivitas terjadwal
 Klien dapat
mengonsumsi obat
dengan cara keempat :
: minum obat secara
teratur
 Keluarga klien
mengetahui mengenai
pengertian, jenis,
tanda gejala, cara
Merawat pasien
halusinasi
6. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Hari/ Tgl Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

1 Kamis, 23 Gangguan Persepsi SP 1 S:


Desember 2021 Sensori : Halusinasi Fase Orientasi Terapeutik - Klien mengatakan namanya Tn. F
 Menyapa Klien suka dipanggil “abang”
 Memperkenalkan nama lengkap, - Klien mengatakan bahwa ia suka
nama penggilan dan tujuan berkenalan ada yang mengajak berbicara dan
”Selamat siang bapak, perkenalkan juga mengajak bermain,lalu
nama saya nisa , bapak bisa panggil terkadang jufa melihat
saya nisa saja, saya perawat yang dinas banyangan hitam besar
di prima harapan ini selama 2 hari dihadapnnya,pasien merespon
kedepan. Hari ini saya dinas siang dari dengan bicara sendiri ataupun
pkl. 11.30 – 17.00. Saya yang akan tertawa.
merawat bapak selama bapak di panti O:
prima harapan ini. Nama bapak siapa ? - Kontak mata klien kurang
senangnya dipanggil apa ?” - Klien terlihat kebingungan
- Klien terlihat sering tertawa
atau senyum sendiri
- Klien terkadang bicaranya
suka memanipulasi perawat
Fase Evaluasi Validasi - Klien dapat memahami mengenai
 Menanyakan kabar klien halusinasi
Menanyakan keluhan klien saat ini - Klien kooperatif, mampu
”Bagaimana perasaan bapak hari ini? mendemonstrasikan cara pertama
Apa keluhan bapak saat ini ?” yaitu menghardik halusinasi
Fase Kontrak A : Masalah teratasi
”Baik bapak, bagaimana kalau kita P : Lanjutkan intervensi SP 2
bercakap-cakap tentang suara yang
selama ini bapak dengar tetapi tidak
tampak wujudnya? Di mana kita
duduk? Di kursi depan kamar ,
Berapa lama? Bagaimana kalau 15
menit ?”
Fase Kerja
 Membina hubungan saling percaya
 Membantu pasien untuk
mengidentifikasi jenis halusinasi
pasien, dengan bertanya :
“ Apa yang membuat bapak terganggu
? apakah suara ataukah ada bayangan
hitam yang sering menganggu bapak ?”
 Membantu pasien untuk
mengungkapkan isi halusinasinya :
”Apakah bapak mendengar suara tanpa
ada ujudnya? Lalu Pak, apa yang
dikatakan suara itu?”

 Mengidentifikasi (waktu, frekuensi


dan situasi yang menimbulkan
halusinasi pasien) :
” Apakah suara itu terus – menerus
terdengar atau hanya sewaktu-waktu?
Kapan yang paling sering bapak dengar
suaranya? Berapa kali sehari bapak
alami atau mendengar suara – suara itu?
Biasanya suara itu terdengar pas bapak
lagi ngelakuin apa? Apakah pada saat
bapak lagi sendiri?” ” Apa yang bapak
rasakan pada saat mendengar suara
itu?”

 Mengidentifikasi respon
pasien terhadap halusinasi :
”Apa yang bapak lakukan saat
mendengar suara itu? Apakah dengan
cara itu suara – suara itu hilang?
Bagaimana kalau kita belajar cara-cara
untuk mencegah suara-suara itu
muncul?

 Mengajarkan pasien untuk mencegah


suara muncul dengan cara 1 yaitu
mengenal halusinasi dan menghardik
halusinasi :
” Begini pak , ada empat cara untuk
mencegah suara-suara itu muncul.
Pertama, dengan menghardik suara
tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain. Ketiga,
melakukan kegiatan yang sudah
terjadwal, dan yang ke empat minum
obat dengan teratur.”
”Bagaimana pak, kalau kita belajar satu
cara dulu yah, yaitu dengan
menghardik”.
”Caranya sebagai berikut: saat suara-
suara itu muncul, langsung bapak
bilang, pergi saya tidak mau dengar, …
Saya tidak mau dengar. Kamu suara
palsu. Begitu diulang-ulang sampai
suara itu tak terdengar lagi. Nah coba
bapak peragakan! Nah begitu, …
bagus! Coba lagi! Ya bagus bapak
sudah bisa yah”

 Menganjurkan klien untuk


menggunakan cara yang sudah
diajarkan tadi saat suara – suara itu
muncul
Nah, sebaiknya latihan ini bapak
lakukan secara rutin, sehingga bila
sewaktu – waktu suara – suara itu
muncul bapak sudah terbiasa
melakukannya yah”
Fase Terminasi
Evaluasi Validasi
”Bagaimana perasaan Bapak setelah
berbincang – bincang tentang suara yang
bapak dengar dan latihan untuk
menghardik suara – suara yang muncul
?”
Evalusi Objektif
“ Iya, jadi tadi pada saat apa saja suara –
suara itu muncul pak ? (Sebutkan) dan
yang bapak rasakan saat suara itu muncul
bagaimana ? dan yang bapak lakukan
….(sebutkan)
“Nah pak kan tadi sudah diajarkan
bagaimana menghardik suara – suara
yang muncul, boleh pak sebutkan apa
yang harus bapak katakana saat suara –
suara itu muncul” (Peragakan oleh
pasien)
Tindak Lanjut
“ Kalau suara-suara itu muncul lagi,
silakan coba bilang kata – kata tadi yah
pak. “ Sekarang bagaimana kalau kita
buat jadwal latihannya ya pak. Mau jam
berapa saja latihannya? (Saudara
masukkan kegiatan latihan menghardik
halusinasi dalam jadwal kegiatan harian
pasien). Bagaimana kalau kita bertemu
lagi untuk belajar dan latihan
mengendalikan suara-suara dengan cara
yang kedua? Jam berapa bapak
?Bagaimana kalau dua jam lagi saya
datamh dan kita latihan cara yang lain
untuk mencegah suara – suara itu
muncul. Bapak mau berapa lama nanti
kita latihannya? Dimana tempatnya”
Tempatnya mau disini saja atau pindah
ke tempat lain pak? ”Baiklah, sampai
jumpa. Selamat siang”

2 Jum’at, 24 Gangguan Persepsi SP 2 S:


Fase Orientasi - Klien mengatakan masih ingat cara
Desember 2021 Sensori : Halusinasi
Salam terapeutik mengontrol halusinasi pertama
Menyapa klien dengan ramah ” yaitu dengan menghardik
selamat siang bapak ” halusinasinya
- Klien mengatakan saat
halusinasinya muncul, ia akan
mengalihkannya dengan
mendengarkan lagu atau menoton
tv dan bercakap – cakap
Evaluasi Validasi O:
 Menanyakan keadaan klien - Klien tampak masih
 Mengevaluasi kembali cara pertama kebingungan
yakni menghardik halusinasi / SP 1 - Klien mau mencoba bercakap –
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? cakap dengan orang
Apakah suara-suaranya masih muncul? A : Masalah teratasi
Apakah sudah dipakai cara yang telah P : Intervensi dilanjutkan ke SP 3
kita latih kemarin ? bagaimana pak,
apakah berkurang suara-suaranya”
Fase Kontrak
 Memberitahukan kontrak selanjutnya
kepada klien sesuai dengan kontrak
yang telah diajari sebelumnya
“Sesuai janji kita kemarin pak, disini
saya akan melatih bapak cara kedua
untuk mengontrol halusinasi yaitu
dengan bercakap-cakap dengan orang
lain. Kita akan latihan selama 15 menit.
Mau di mana? Di sini saja?”
Fase Kerja
 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
klien (SP1)
“Bagaimana pak, apakah latihan
kemarin yang saya ajarkan untuk
menghardik halusinasi sudah bapak
lakukan sesuai jadwal ?
 Melatih klien mengontrol
halusinasinya dengan cara kedua yaitu
bercakap – cakap dengan orang lain
“Cara kedua untuk mencegah/
mengontrol halusinasi yang lain itu
bapak, adalah dengan bercakap-cakap
dengan orang lain. Jadi kalau bapak
mulai mendengar suara – suara,
langsung aja bapak cari teman untuk
diajak ngobrol. Minta teman untuk
ngobrol dengan bapak. Contohnya
begini; … tolong, saya mulai dengar
suara-suara. Ayo ngobrol dengan
saya! Atau kalau ada orang dirumah
misalnya Kakaknya bapak, bisa
katakan: Kak, ayo ngobrol dengan
saya. Saya sedang dengar suara-suara.
Begitu bapak, Coba bapak lakukan
seperti saya tadi lakukan. Ya, begitu.
Bagus! Coba sekali lagi! Bagus! Nah,
latih terus ya bapak!”
- Melatih klien mengontrol
halusinasinya dengan cara ketiga
yaitu melaksanakan aktivitas
terjadwal
Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah
latihan ini? Jadi sudah ada berapa cara
yang bapak pelajari untuk mencegah
suara-suara itu? Bagus, cobalah kedua
cara ini kalau bapak mengalami
halusinasi lagi. Bagaimana kalau kita
masukkan dalam jadwal kegiatan harian
bapak. Mau jam berapa latihan bercakap-
cakap? Nah nanti lakukan secara teratur
serta sewaktu-waktu suara itu muncul!
Kontrak yang akan datang
“Besok siang saya akan ke mari lagi.
Bagaimana kalau kita latih cara yang
ketiga yaitu melakukan aktivitas
terjadwal? Mau jam berapa?
Bagaimana kalau jam 01.00? Mau di
mana/Di sini lagi? Sampai besok
bapak. Selamat siang”
3 Sabtu, 25 Gangguan Persepsi SP 3 S:
Fase Orientasi - Klien mengatakan bersedia untuk
Desember 2021 Sensori : Halusinasi
 Salam terapeutik bermain game bersama
Menyapa klien dengan ramah - Klien dapat menyebutkan cara
”Assalamu’ alaikum, selamat siang mengontrol halusinasi yang telah
bapak, kita ngobrol – ngobrol lagi yah diajarkan sebelumnya
bapak” - Klien mengatakan akan
Evaluasi Validasi mengalihkan halusinasinya
 Menanyakan kabar klien dengan bermain game bersama
 Mengevaluasi kembali cara dengan temannya
mengontrol halusinasi yang O:
sebelumnya telah diajarkan, apakah - Klien tampak senang
sudah dilakukan dengan baik - Klien dapat mengikuti
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? kegiatan yang sudah
Apakah suara-suaranya masih muncul? dijadwalkan
Apakah sudah dipakai cara yang telah - Klien dapat berpartisipasi
kita latih kemarin ? bagaimana pak, ketika bermain game bersama
apakah dengan cara itu berkurang suara- A : Masalah teratasi
suaranya ?” P : Intervensi di lanjutkan SP 4

Fase Kontrak
 Memberitahukan kontrak selanjutnya
kepada kliem sesuai dengan kontrak
yang telah disepakati sebelumnya
“Bagus ! Sesuai janji kita, hari ini kita
akan belajar cara yang ketiga untuk
mencegah halusinasi yaitu melakukan
kegiatan terjadwal. Mau di mana kita
bicara? Baik kita duduk di ruang tamu.
Berapa lama kita bicara? Bagaimana
kalau 15 menit? Baiklah”
Fase kerja
 Mengevalusi jadwal kegiatan harian
klien (SP 2)
“Bagaimana pak, apakah latihan
kemarin yang saya ajarkan yaitu
bercakap – cakap dengan orang lain
jika suara – suara itu muncul, sudah
bapak lakukan sesuai jadwal ?
- Melatih klien mengontrol
halusinasinya dengan cara ketiga
yaitu mengalihkan halusinasi
dengan bermain game bersama
“Baik pak, kira – kira bapak suka main
kartu tidak ? Oh iya, baiklah pak kita
bermain game saja yah, disini pemainnya
ada saya, lalu teman saya dan bapak
boleh mengajak temannya juga untuk
main game bersama. Baik pak,
pemainnya sudah lengkap yah
(permainan dimulai s/d selesai) Baik
bapak begini apabila bapak mulai
mendengar kembali suara – suara bapak
bisa mengalihkannya dengan
bermain game seperti tadi yah pak”
Fase Terminasi
“Bagaimana seru tidak gamenya pak?
Baiklah, coba sebutkan pak tujuannya kita
tadi bermain game apa ? Bagus sekalipak.
Lalu selanjurnya, mari kita masukkan
dalam jadwal kegiatan harian bapak yah”
Kontrak yang akan datang
“nanti sore saya akan ke mari lagi yah
bapak kita ngobrol – ngobrol lagi. Kita
bahas cara minum obat yang baik serta
kegunaan obat. Mau jam berapa kira –
kira pak? Bagaimana kalau jam set 15.00
? Di ruang makan ya! Saya pamit dulu
yah pak, sampai
bertemu besok bapak..
4 Sabtu, 25 Gangguan Persepsi SP 4 S:
Fase Orientasi - Klien mengatakan mau minum
Desember 2021 Sensori : Halusinasi
 Salam terapeutik obat secara teratur
Menyapa klien dengan ramah ”, - Klien mengatakan minum obat
selamat siang bapak, kita ngobrol – sehari 2x pagi setelah selesai
ngobrol lagi yah bapak”
sarapan dan malam sebelum
Evaluasi Validasi
tidur.
 Menanyakan kabar klien
O:
 Mengevaluasi kembali cara
- Klien tampak kooperatif
mengontrol halusinasi yang
- Klien Minum obat Risperidone 2x1,
sebelumnya telah diajarkan, apakah
Hexymer 2x1/2 , merlpoan 0,5mg
sudah dilakukan dengan baik 1xmalam,cycozam 100 mg pagi ¼
dan 1xmalam dan juga vitamin
“Bagaimana perasaan bapak sore ini?
- Klien dapat mengikuti secara
Apakah suara-suaranya masih muncul?
rutin jadwal minum obat
Apakah sudah dipakai cara yang telah
kita latih kemarin ? gimana pak - Minum obat dengan cara 5
sekarang suaranya masih sering muncul Benar
tidak ? A : Masalah teratasi
Fase Kontrak P : Intervensi dihentikan
 Memberitahukan kontrak selanjutnya
kepada kliem sesuai dengan kontrak
yang telah disepakati sebelumnya
“Bagus ! Sesuai janji kita, siang tadi
yah bapak, kita akan membahas tentang
pemberian obat yah pak..Mau di mana
kita ngobrolnya pak? Baik kita duduk di
Kursi depan kamar . Berapa lama kita
ngobrol nya pak? Bagaimana kalau 10
menit? Baiklah”
Fase kerja
”pak adakah bedanya setelah minm
obat secara teratur? Apakah suara-
suara berkurang/hilang? Minum obat
sangat penting suapaya suara-suara
yang di dengardan menganggu selama
ini tidak muncul lagi. Berapa macam
obat yang diminum? Klien Minum
obat Risperidone 2x1, Hexymer 2x1 ,
merlpoan 0,5mg 1xmalam,cycozam
100 pagi ¼ dan 1xmalam.. kalau
suara-suara sudah hilang obatnya
tidak boleh diberhentikan, nantin
kolsutasi dengan dokter, sebab kalau
putus obat, bapaka akan kambuh dan
sulit untuk mengembalikan ke
keadaan semula. Kalo obat habis bisa
minta ke dokter untuk
mendapatkannya lagi.bapak juga
harus teliti yaa saat menggunakan
obat-obatan ini pastikan obatnya
benar. Artinya bapak harus
memastikan bahwa obat yang
diminum itu punya bapak. Baca nama
kemasanya pastikan obat diminum
pada waktunya, yaitu diminum
sesudah sarapan pagi dan malam
sebelum tidur.

Fase Terminasi
“bagaimana perasaan bapak setelah
kita bercakap-cakap tentang obat?
Sudah berapa cara yang kita latih
untuk memcegah suara-suara itu?
Coba sebutkan, “bagus pak” mari kita
masukan jadwal minum obatnya pada
jadwal kegiatan ya pak..”
bapak hari ini , hari terakhir saya dines
disini ya pak, bapak cukup kooperatif
untuk menjawab
 Evaluasi Objektif

Mengevaluasi pencapaian tujuan interaksi yang telah dilakukan, evaluasi ini disebut evaluasi objektif. Brammer & Mc Donald (1996)
menyatakan bahwa meminta klien menyimpulkan tentang apa yang telah didiskusikan atau respon objektif setelah tindakan dilakukan sangat
berguna pada tahap terminasi (Suryani,2005)

 Evaluasi Subjektif
Melakukan evaluasi subjektif, dilakukan dengan menanyakan perasaan klien setalah berinteraksi atau setelah melakukan tindakan tertentu;

Anda mungkin juga menyukai