Anda di halaman 1dari 38

Lampiran

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN TN.A DENGAN RISIKO


PERILAKU KEKERASAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANCUR
KABUPATEN REMBANG

1. Pengkajian

a. Identitas Klien

Inisial : Tn.A

Tanggal pengkajian : 01/10/2023

Umur : 53 Tahun

b. Alasan Masuk

Seorang Pasien laki-laki umur 53 tahun dibawah oleh keluarganya

masuk di Puskesmas Pancur dengan alasan mengamuk, mudah emosi,

sering melempar barang keluar rumah, serta pasien sering marah dengan

orang lain jika ada yang membuat pasien jengkel.


c. Faktor Predisposisi

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?

Ya √ Tidak

2. Pengobatan sebelumnya.

Berhasil Kurang berhasil √ Tidak berhasil

Jelaskan : Klien pernah melakukan pengobatan sebelumnya dan

berhasil, namun 1 tahun terakhir klien tidak patuh minum obat,

sehingga penyakitnya kembali kambuh.

3. Trauma Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia

Aniaya fisik

Aniaya seksual

Penolakan Kekerasan

dalam Tindakan kelu arga

kriminal

Jelaskan :

Pasien mengatakan tidak pernah dianiaya ataupun dipukul oleh

orang maupun memukul orang. Tidak ada riwayat menjadi korban

ataupun pelaku kekerasan fisik/seksual, dan


tindakan kriminal. Pasien juga tidak mendapat penolakan seperti

perceraian orang tua ataupun diasuh oleh pengasuh saat masih kecil,

tetapi apabila pasien mendengar suara- suara ia selalu ingin marah

dan melempar barang yang ada di dekatnya. Pasien pernah

melakukan pengobatan sebelumnya dan berhasil, namun 1 tahun

terakhir pasien tidak patuh minum obat.

Masalah Keperawatan :Resiko Perilaku Kekerasan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?

Ya Tidak √

Jelaskan : Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang

mengalami gangguan jiwa seperti pasien.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah Keperawatan

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Pasien adalah anak kedua dari tiga bersaudara, waktu sekolah ayah

pasien selalu membanding-bandingkan pasien dengan kakaknya

yang selalu mendapat juara kelas. Kemudian ibu pasien meninggal

karena sakit stroke, pasien


merasa terpukul dan sedih sekali waktu ibu pasien meninggal.

Masalah Keperawatan : Depresi

d. Pemeriksaan Fisik

1. Tanda vital:

TD : 110/80 mmHg N

: 80 x/menit

S : 36℃

P : 20x/menit.

2. Keluhan fisik : Ya

Jelaskan : Pemeriksaan fisik yang didapatkan meliputi tanda- tanda

vital pasien , dengan tekanan darah 110/80 mmHg, Nadi 80 x/menit,

Suhu 36ºC, Pernapasan 20 x/menit dan hasil pengkajian keluhan

fisiknya yaitu pasien tidak mengalami gangguan pada tubuhnya

seperti sakit kepala, gatal-gatal pada tubuh serta tidak ada

riwayat penyakit jantung, sesak napas dan hipertensi.


Masalah Keperawatan :Tidak ada masalah Keperawatan

e. Psikososial

1. Genogram

?
G1

?
? ?

G2 53 43

? ?

G3

Keterangan :
53
Laki-laki : Kawin : Pasien :

Perempuan: Serumah : Meninggal :

Komentar:

Penjelasan : Pasien mengatakan bahwa pasien tinggal

bersama istri dan dua orang anaknya.


2. Konsep diri

a. Gambaran diri

Pasien mengatakan bagian tubuh yang disukai adalah seluruh

anggota tubuhnya, tidak ada anggota tubuhnya yang tidak

disukai, pasien tidak mengalami kelainan fisik.

b. Identitas diri

Pasien adalah seorang laki-laki berusia 53 tahun anak kedua

dan sudah menikah.

c. Peran diri

Peran pasien sebagai kepala keluarga, pasien merasa cemas

tidak bisa menafkahi istri dan anaknya lagi karena keadaannya

sekarang.

d. Ideal diri

Saat di wawancara, apakah pasien mempunyai keinginan atau

cita-cita, pasien menjawab ingin melihat anak- anaknya sukses

dan tumbuh dewasa..

e. Harga diri

Pasien mengatakan bahwa dirinya kurang percaya diri dan

merasa malu karena pasien dianggap orang sakit jiwa oleh

tetangganya dan penyakit yang diderita saat ini


tidak bisa sembuh, pasien lebih suka menyendiri di rumah

dari pada berkumpul dengan tetangganya.

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

3. Hubungan Sosial

a. Orang yang berarti

Pasien mengatakan orang yang paling berarti dalam hidup

pasien adalah Istri pasien dan anak-anaknya.

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat Pasien

mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan di

masyarakat dan lingkunganya karena merasa malu

dengan dirinya yang mengalami gangguan mental..

c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain Pasien

mengatakan ia malas berhubungan dengan orang

lain, karena tidak ada hal yang perlu dibicarakan atau

diceritakan kepada orang lain, pasien sering diam, pasien

sering tampak melamun.

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial


4. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan

Pasien mengatakan bahwa dirinya beragama Islam

b. Kegiatan ibadah

Pasien mengatakan tidak pernah melakukan sholat 5 waktu.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

f. Status Mental

1. Penampilan

√ Rapi Penggunaan pakaian tidak sesuai

Cara berpakaian tidak seperti biasanya

Jelaskan :penampilan Rapi, memakai pakaian yang sesuai,

berambut pendek, rambut nampak berwarna putih sebagian dan

kuku pendek.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan


2. Pembicaraan

Cepat Keras Gagap Inkoheren

Apatis Lambat Membisu Tidak mampu


memulai

Jelaskan : pada saat pengkajian, nampak pasien dapat memulai

pembicaraan, saat berbicara ucapan pasien jelas. Namun sesekali

pasien diam dan melirikan mata ke kiri dan ke kanan seperti

mencari siapa atau apa yang sedang berbicara.

3. Aktivitas Motorik:

Lesu Tegang √ Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Jelaskan : Ketika berbincang-bincang kontak mata pasien kurang,

pasien tampak gelisah. Pasien sering marah-marah jika ada orang

yang mengejek dan membuat pasien jengkel dan pasien biasa

ingin memukul orang.

Masalah Keperawatan : Risiko Perilaku Kekerasan


4. Alam perasaaan

√ Sedih Ketakutan Putus asa

Khawatir Gembira berlebihan

Jelaskan : pasien mengatakan sedih karena merasa diperlakukan

tidak adil dengan saudaranya, pasien mengatakan malu bila

bertemu orang karena dia pernah masuk RSJ sebelumnya.

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

5. Afek

Datar Tumpul Labil √ Sesuai Tidak

sesuai

Jelaskan : pasien mampu memberi respon terhadap lingkungan

sekitarnya, ketika berbicara ekspresinya terkadang tidak

berubah/menetap

Masalah Keperawatan :Tidak ada masalah


6. Interaksi selama wawancara

Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah

tersinggung Kontak mata (-) Defensif


Curiga

Jelaskan : Saat di wawancara interaksi pasien kooperative dan

kontak mata pasien ada. Saat pasien berbicara suaranya cukup

jelas dan volume suaranya cukup nyaring.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

7. Persepsi

√ Pendengaran Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu Cenesthetic

Jelaskan : Pasien mengatakan sering mendengar suara- suara yang

tidak nyata. Suara bisikan tersebut datang saat pasien sedang

sendiri. Pasien mengatakan sering mendengar suara-suara.

Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran


8. Proses Pikir

√ Sirkumtansial Tangensial Kehilangan

asosiasi flight of idea Blocking

Pengulangan/persevarasi

Jelaskan :Ketika pasien diajak berbicara, pembicaraan pasien

berbelit-belit tetapi sampai pada tujuan sesuai dengan topik dan

mampu menjelaskan apa yang terjadi.

9. Isi Pikir

Obsesi Fobia Hipokondria

Depersonalisasi Ide yang terkait pikiran magis

Jelaskan : pasien tidak mengalami gangguan isi pikir seperti

ketakutan terhadap sesuatu dan obsesi yang berlebihan dengan

sesuatu.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

10. Waham

√ Agama Somatik Kebesaran √ Curiga

Nihilistic Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir


Jelaskan : Istri pasien mengatakan jika pasien selesai sholat pasien

sering duduk lama untuk ceramah sendiri dan jika istri pasien

keluar sendiri pasien curiga jika istrinya pergi selingkuh

11. Tingkat kesadaran

√ Bingung Sedasi Stupor Disorientasi

Waktu Tempat Orang

Jelaskan : Pasie mengatakan sekarang sore hari, dan pasien

mengatakan sekarang ada di rumah. Kesadaran Composmentis,

GCS : E4V5M6

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

12. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang

Gangguan daya ingat jangka pende k Gangguan

daya ingat saat in Konfabulasi

Jelaskan : pasien tidak mengalami gangguan daya ingat, pasien

dapat mengingat nama-nama anggota keluarganya, dan tanggal

lahir pasien

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan


13. Tingkat konsentrasi dan berhitung

√ Mudah beralih Tidak mampu konsentrasi

Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan : Pasien mampu berkonsentrasi dengan pertanyaan dan

pasien masih mampu berhitung 1 sampai 10.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

14. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan gangguan bermakna

Jelaskan : Kemampuan penilaian, pasien mampu mengambil

keputusan sederhana seperti mandi terlebih dahulu sebelum

beraktivitas.

15. Daya tarik diri

Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-

hal diluar dirinya

Jelaskan : Pasien menyadari tentang apa yang pasien derita saat

ini.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan


g. Kebutuhan Persiapan Pulang

1. Makan

√ Bantuan minimal Bantuan total

2. BAB/BAK
√ Bantuan minimal Bantual total

3. Mandi

√ Bantuan minimal Bantuan total

4. Berpakaian/berhias
√ Bantuan minimal Bantual total

5. Istirahat dan tidur

√ Tidur siang lama : 1 jam

√ Tidur malam lama : 21.00 Wita – 06.00 Wita

Kegiatan sebelum/sesudah tidur

6. Penggunaan obat
√ Bantuan minimal Bantual total

7. Pemeliharaan Kesehatan

Perawatan lanjutan √ Ya tidak


Perawatan pendukung Ya tidak

8. Kegiatan di dalam rumah

Mempersiapkan makanan Ya √ tidak

Menjaga kerapihan rumah Ya √ tidak

Mencuci pakaian Ya √ tidak


Pengaturan keuangan Ya tidak

9. Kegiatan di luar rumah

Belanja Ya tidak

Transportasi Ya tidak

Lain-lain Ya tidak

Jelaskan : Hasil pengkajian persiapan pulang didapatkan data

pasien makan tidak teratur karena pasien selalu merasa kenyang

setelah merokok yang di habiskan 1 bungkus dalam sehari.

Terkadang makan 3x sehari, kadang juga hanya 2x sehari dengan

secara mandiri, pasien makan 1 porsi yang disediakan oleh

keluarganya dengan menu nasi, sayur, lauk pauk. Tidak ada

pantangan cara makan pasien diaduk-aduk nasi dengan lauknya.

minum ±8 gelas sehari pasien

mengatakan BAB/BAK lancar tidak ada masalah pada saat


BAB/BAK selalu dikamar mandi secara mandiri kemudian

membersihkan dengan mengguyurnya dengan air dan dapat

merapikan pakaianya sendiri setelah BAB/BAK. Pasien mandi

dengan mandiri, mandi 2 kali sehari dengan memakai sabun dengan

menggosok gigi. Pasien setelah mandi dapat menggunakan pakaian

sendiri. Istirahat tidur pasien tidur sehari kurang lebih 8 sampai 9

jam, tidur malam 21.00 Wita dan bangun 06.00 Wita. Pada siang

hari setelah makan siang dan minum obat pasien dapat tidur sekitar

1 jam, tetapi apabila pasien tidak meminum obat maka tidurnya

akan terganggu. Pengunaan obat pasien mengatakan sebelum

makan pasien selalu minum obat yang telah disediakan perawat.

Masalah Keperawatan :Tidak ada masalah Keperawatan

h. Mekanisme Koping

Adaptif Maladaptif

√ Bicara dengan orang lain Minum alkohol

√ Mampu menyelesaikan masalah Reaksi

lambat/berlebih
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif Menghindar

Olahraga Mencederai diri

Lainnya Lainnya

Jelaskan : Pasien mengatakan jika pasien ada masalah, pasien selalu

memikirkan dan mencari jalan keluar sendiri. Jika pasien mampu

menyelesaikan masalahnya sendiri maka ia akan menyelesaikannya

sendiri, namun bila tidak mampu pasien akan duduk menyendiri lalu

marah-marah, dan mengamuk.

Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan.

i. Masalah Psikososial Dan Lingkungan:

Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik

Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik

Masalah dengan pendidikan, spesifik

Masalah dengan pekerjaan, spesifik

Masalah dengan perumahan, spesifik

Masalah ekonomi, spesifik


Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik

Masalah lainnya, spesifik

Jelaskan : Pasien dapat diterima baik dengan lingkungannya di rumah

dan keluarganya.

j. Pengetahuan Kurang Tentang

Penyakit jiwa system pendukung

Faktor presipitasi penyakit fisik

√ Koping √ obat-obatan

Jelaskan : Saat diwawancara, pasien menyadari bahwa pasien

menderita gangguan berupa sering marah-marah dan biasa ingin

memukul. Pasien juga menyadari bahwa jika pasien marah-marah dan

ingin memukul itu muncul pada saat seseorang membuat pasien

jengkel dan mengejek.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah.


k. Aspek Medik

Terapi medis :

1. Trihexyphenidyl HCL tablet 2 mg, jenis obat yang digunakan untuk

mengatasi gejala penyakit Parkinson dan gejala ekstrapiramidal

akibat penggunaan obat tertentu, termasuk antipsikotik.

2. Haloperidol (HP) 5 mg 3 x 1 golongan obat psikotik, fungsinya

untuk menimbulkan rasa tenang, meredakan kegelisahan, serta

mengurangi perilaku agresif dan keinginan untuk menyakiti orang

lain.

3. Chlorpromazime (CPZ) 100 mg 2 x 1 golongan obat psikotik,

fungsinya untuk membantu berfikir jernih, tidak gugup, dan

beraktivitas normal dalam kehidupan sehari-hari.


2. Analisa Data

Data Masalah
Faktor resiko :
- Pasien mengatakan “saya merasa
marah jika ada orang yang mengejek
dan membuat saya jengkel” Resiko perilaku
- Curiga pada orang lain kekerasan
- Berencana bunuh diri
- Klien marah marah tanpa sebab
- Riwayat atau ancaman kekerasan
terhadap diri sendiri atau orang lain

3. Daftar Masalah

1. Resiko perilaku kekerasan

21
4. Diagnosa Keperawatan

Dari hasil analaisa data maka ditemukan masalah yang menjadi diagnosa

prioritas yaitu Resiko perilaku kekerasan.

Dari diagnosa tersebut maka dapat disimpulkan beberapa pohon masalah

sebagai berikut:

Resiko Perilaku kekerasan : (Akibat)

Resiko perilaku kekerasan: mencederai diri


(core problem)
sendiri,orang lain dan lingkungan

Gangguan Harga Diri : Harga diri


(Penyebab)
rendah
5. Rencana Tindakan Keperawatan

DIAGNOSA RASIONAL
TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
KEPERAWATAN
Resiko perilaku Pasien mampu: Setelah dilakukan SP1P 1. Dengan pasien mampu mengenali
kekerasan Factor 1. Pasien dapat 1x pertemuan 1. Mengidentifikasi penyebab tanda dan resiko perilaku kekerasan
resiko: mengidentifikasi pasien dapat resiko perilaku kekerasan diharapkan pasien dapat melakukan
- Riwayat atau penyebab resiko menyebutkan: 2. Mengidentifikasi tanda dan teknik latihan napas dalam dan
ancaman perilaku kekerasan 1. Verbalisasi gejala resiko perilaku memukul kasur dan bantal untuk
kekerasan 2. Pasien dapat ancaman kepada kekerasan mengontrol resiko perilaku
terhadap diri mengidentifikasi orang 3. Mengidentifikasi resiko kekerasan
sendiri atau tanda-tanda resiko lain menurun perilaku kekerasan 2. Dengan menjelaskan cara-cara
orang lain perilaku kekerasan 2. Verbalisasi 4. Mengidentifikasi akibat resiko mengontrol resiko perilaku
atau destruksi 3. Pasien dapat umpatan perilaku kekerasan kekerasan pasien lebih dapat terarah
property orang menyebutkan jenis resiko menurun 5. Menyebutkan cara dalam melakukannya.
lain perilaku 3. Perilaku mengoontrol resiko perilaku 3. Dengan melatih pasien mengontrol
kekerasan yang menyerang kekerasan resiko perilaku kekerasan dapat
pernah dilakukannya menurun 6. Membantu pasien memutus akibat resiko perilaku
4. Pasien dapat 4. Perilaku melukai mempraktekkan latihan cara kekerasan.
menyebutkan akibat dari diri sendiri atau mengontrol resiko perilaku 4. Dengan memasukkan kegiatan
resiko perilaku kekerasan orang lain kekerasan fisik dengan cara pasien diharapkan dapat
yang menurun fisik 1 (latihan napas dalam) mengurangi datangnya resiko
dilakukannya 5. Perilaku amuk dan 2 (memukul kasur). perilaku kekerasan dan melatih
5. Pasien dapat menurun 7. Menganjurkan pasien pasien.
menyebutkan cara 6. Bicara ketus memasukkan kedalam
mencegah/mengontrol menurun
resiko perilaku kegitan harian
kekerasannya
6. Pasien dapat
mencegah/mengontrol
resiko perilaku
kekerasannya secara
fisik, spiritual, dan sosial.

Setelah 2x SP2P 1. Dengan mengevaluasi kegiatan di


pertemuan pasien SP1 dapat mengetahui apakah
dapat mampu: 1. Evaluasi tanda dan gejala pasien sudah mampu mengontrol
1. Menyebutkan perilaku kekerasan resiko perilaku kekerasan
kegiatan yang 2. Validasi kemampuan 2. Memberikan pemahaman
sudah dilakukan melakukan tarik nafas dalam tentang pentingnya
dan dan pukul kasur dan bantal penggunaan obat pada gangguan
2. Memperagakkan 3. Tanyakan manfaat jiwa, akibat tidak sesuai dengan
cara 6 benar melakukan latihan dan program, akibat bilaputus obat,
minum obat menggunakan cara fisik 1 dan cara
dengan benar 2. Beri pujian penggunaan obat dengan prinsip 6
4. Latih cara mengontrol resiko benar dan motivasi rasa klien
perilaku kekerasan dengan untuk mandiri dan menyadari
obat (Jelaskan 6 benar : benar kebutuhannya akan pengobatan
nama, benar jenis, benar yang optimal.
dosis, benar waktu, benar cara 3. Dengan memasukkan kegiatan
kontiniutas minum obat dan pasien diharapkan pasien dapat
dampak jika tidak kontinu meminum obat secara teratur dan
minum obat) tepat waktu.
5. Memasukkan pada jadwal
kegiatan : latihan fisik dan
minum obat.
Setelah 3x SP3P 1. Dengan mengevaluasi kegiatan
pertemuan pasien pada SP1 dan SP2 yang sudah
dapat mampu: 1. Mengevaluasi kemampuan dilakukan dapat mengetahui
1. Menyebutkan pasien melakukan tarik nafas apakah pasien sudah paham dan
kegiatan yang dlam, pukul bantal dan kasur, suka melakukannya supaya bisa
sudah dilakukan dan jadwal minum obat. lanjut ke tahap berikutnya.
2. Memperagakkan 2. Tanyakan manfaat
cara mengontrol melakukan latihan tarik nafas 2. Dengan mengungkapkan
resiko perilaku dalam, memukul bantal dan marah secara verbal pasien mampu
kekerasan dengan kasur, dan manfaat minum mengungkapkan marah secara
verbal obat. Beri pujian asertif sehingga orang lain lebih
yang baik 3. Latih cara mengontrol resiko memahami keinginan/maksud
perilaku kekerasan secara pasien maupun
verbal (bicara yang baik : perasaan emosi yang sedang
meminta, menolak, dan dialami.
mengungkapkan 3. Membantu menetapkan
perasaan. kegiatan yang memungkinkan
terselesaikan dengan baik dan
dapat dilakukan secara teratur.

Setelah 4x SP4P 1. Dengan mengevaluasi kegiatan


pertemuan pasien 1. Mengevaluasi jadwal pada SP1, SP2, dan SP3 yang
dapat mampu: kegiatan harian pasien sudah dilakukan dapat mengetahui
1. Menyebutkan 2. Melatih pasien mengontrol apakah pasien sudah paham dan
kegiatan yang resiko perilaku kekerasan suka melakukannya supaya
sudah dilakukan dengan melakukan kegiatan bisa
2. Membuat jadwal harian lanjut ke tahap berikutnya.
sehari-hari dan 3. Menganjurkan pasien
mampu memasukkan ke dalam jadwal 2. Dengan melatih kegiatan diharapkan
melakukannya kegiatan harian dapat membantu pasien
(minimal dua mengontrol resiko perilaku
kegiatan) kekerasan.

3. Dengan memasukkan dalam jadwal


kegiatan harian dapat mengetahui
apakah kegiatan
yang telah dijadwalkan telah
terlaksana dengan baik.
STRATEGI PELAKSANAAN KELUARGA

Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

Resiko Perilaku Keluarga mampu : Setelah 3-4 kali pertemuan diharapkan SP1K
Kekerasan 1. Mengenal masalah resiko keluarga mampu : 1. Diskusikan masalah yang
perilaku kekerasan dan 1. Mengarahkan , merawat dan melatih dirasakan keluarga dalam
masalah yang dirasakan pasien dalam mengontrol resiko merawat pasien resiko perilaku
dalam merawat pasien perilaku kekerasan kekerasan
2. Mengenal tanda gejala 2. Jelaskan pengertian resiko perilaku
kekambuhan yang kekerasan, tanda dan gejala resiko
memerlukan rujukan segera perilaku kekerasan, jenis resiko
kefasilitas kesehatan perilaku kekerasan serta proses
3. Merawat pasien resiko terjadinya resiko perilaku kekerasan
perilaku kekerasan dengan 3. Jelaskan cara latihan mengontrol
baik resiko perilaku kekerasan
4. Menciptakan suasana
keluarga dan lingkungan SP2K
untuk mengontrol resiko 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
perilaku kekerasan merawat/melatih pasien dengan
5. Memanfaatkan fasilitas cara mengontrol
pelayanan kesehtan untuk 2. Jelaskan keluarga cara 6 benar
follow up pasien secara minum obat
teratur SP3K
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
merawat/membantu pasien
mengontrol, minum obat teratur
2. Jelaskan cara bercakap-cakap
dengan keluarga pasien
SP4K
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
merawat/melatih pasien cara
mengontrol, minum obat teratur,
dan bercakap-cakap
2. Latih keluarga cara merawat pasien
dengan mengontrol resiko perilaku
kekerasan melalui kegiatan sehari-
hari/kegiatan harian
3. Jelaskan follow up PKM tanda
kambuh, rujukan
6. Implementasi Dan Evaluasi

DIAGNOSA HARI/TANGGA EVALUASI


IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN L/JAM
Resiko perilaku Senin SP1P S : Pasien mengatakan sudah
kekerasan 02/10/2023 1. Mengidentifikasi penyebab mampu melakukan teknik
10.40 resiko perilku kekerasan relaksasi napas dalam dan
Hasil : memukul bantal dan kasur saat
Ketika pasien dibuat jengkel dan ingin marah.
diejek dari orang lain sampai akan
marah-marah dan membuang O : Pasien cooperative, pasien
barang yang ada disekitarnya tenang. Pasien tampak mudah
beralih.
2. Mengidentifikasi tanda dan gejala
10.45 resiko perilaku kekerasan A : Resiko perilaku kekerasan (+)
Hasil :
Mengepal tangan, sorot mata P:
tajam, muka merah 6. Evaluasi Sp1 cara
menghardik
3. Mengidentifikasi resiko perilaku 7. Lanjutkan Sp2 : Ajarkan
10.50 kekerasan. pasien cara mengontrol
Hasil : resiko perilaku kekerasan
Melempar barang, marah- marah dengan minum obat
tidak jelas, dan memukul
10.55 orang lain
4. Mengidentifikasi akibat resiko
perilaku kekerasan
Hasil :
Pasien akan diajuhi oleh keluarga
maupun masyarakat
10.55
5. Menyebutan cara mengontrol
resiko perilaku kekerasan
Hasil :
Melakukan cara fisik 1 (tarik nafas
dalam) dan 2 ( memukul kasur dan
bantal)
11.00
6. Membantu pasien
mempraktekkan latihan cara
mengontrol resiko perilaku
kekerasan
Hasil :
Dengan cara tarik nafas dalam
11.00 dan memukul bantal dan kasur
7. Menganjurkan pasien
memasukkan kedalam jadwal
harian
Hasil :
Telah dimasukkan kedalam
jadwal harian pasien
Selasa SP2P S:
03/10/2023 - Pasien mengatakan sudah
15.00 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan mampu
mengontrol resiko perilaku mengontrol resiko
kekerasan. Berikan pujian Hasil : perilaku kekerasan
Pasien mampu melakukan SP1P - Pasien mengatakan
yaitu dengan cara latihan tarik meminum obatnya
nafas dalam dan memukul kasur secara teratur
15.15 dan bantal O:
- Pasien tampak mampu
2. Melatih cara mengontrol resiko mengontrol resiko
perilaku kekerasan dengan minum perilaku kekerasan
obat dengan meminum obat 6
Hasil : benar.
Pasien sudah mengkomsumsi - Pasien tampak sudah
obatnya yang sudah diambil di mengkonsumsi obat
rumah sakit. dengan jenis obat
Trihexyphenidyl HCL
3. Menjelaskan 6 benar : Jenis obat, tablet 2 mg, Haloperidol 5
15.20 guna, dosis, frekuensi, cara, mg 3x1, dan
kontinuitas minum obat Hasil : Chlorpromazime 100 mg
Pasien mengatakan obatnya ada 3 2x1
macam yaitu Trihexyphenidyl
HCL tablet 2 mg, Haloperidol 5 A : Resiko perilaku kekerasan (+)
mg 3x1, dan Chlorpromazime 100
mg 2x1. Pasien meminum obat P:
secara 1.Evaluasi Sp2 cara memukul
teratur. bantal dan kasur
2. lanjutkan Sp3 : Ajarkan
pasien cara mengontrol resiko
perilaku kekerasan dengan cara
sosial
Rabu SP3P S:
- Pasien mengatakan
04/10/2023 1. Mengevaluasi kegiatan
sudah mampu
latihan mengontrol resiko
mengontrol resiko
15.30 perilaku kekerasan dan perilaku kekerasan.
minum obat. Beri pujian
- Pasien sudah mampu
Hasil :
mencari teman untuk
Pasien mampu melakukan
SP2P yaitu dengan cara bercakap-cakap atau
meminum obat berbincang-bincang dengan
keluarganya
2. Melatih pasien mengontrol dirumah
15.35 resiko perilaku kekerasan O:
dengan cara social dan - Tampak pasien dapat
verbal perilaku kekerasan dengan
Hasil : benar
Mengajarkan pasien - Pasien tampak
bagaimana cara mengontrol bercakap-cakap dengan
resiko perilaku kekerasan anggota keluarganya
dengan berbincang-bincang
kepada orang lain, ataupun A : Resiko perilaku kekerasan (+)
melakukan kegiatan social P:
dilingkungannya 1. Evaluasi Sp1,2,3P cara
mengontrol resiko perilaku
3. Menganjurkan pasien kekerasan
15.40 memasukkan ke dalam 2. Lanjutkan Sp4 : Ajarkan pasien
jadwal kegiatan harian cara mengontrol resiko perilaku
Hasil : kekerasan dengan melakukan
Memasukkan jadwal kegiatan kegiatan harian.
harian pasien
Kamis SP4P S:
05/10/2023 1. Mengevaluasi kegiatan harian - Pasien mengatakan sudah
10.30 pasien. Berikan pujian mampu
Hasil : mengontrol resiko
Pasien mampu melakukan SP3P perilaku kekerasan
yaitu mengontrol resiko perilaku - Pasien mengatakan dapat
kekerasan dengan berbincang- mengontrol resiko perilaku
bincang dan melakukan kegiatan kekerasan
harian. dengan melakukan
kegiatan harian
10.35 2. Melatih pasien mengontrol resiko O :
perilaku kekerasan dengan cara - Tampak pasien dapat
melakukan kegiatan harian mengontrol resiko
Hasil : perilaku kekerasan
Pasien mampu melakukan kegiatan - Pasien mampu
harian yaitu dengan melakukan melakukan kegiatan yang
kegiatan sosial yang ada ada disekitar
dilingkungannya lingkungannya

10.45 3. Menganjurkan pasien A : Resiko perilaku kekerasan (+)


memasukkan ke dalam jadwal
kegiatan untuk mengontrol resiko
perilaku kekerasan, P : Evaluasi SP1,2,3P cara
minum obat, bercakap-cakap mengontrol resiko perilaku
dan melakukan kegiatan harian kekerasan
Hasil :
Pasien setuju dan memasukkannya
ke dalam jadwal harian

Resiko Perilaku Jumat SP1K S:


Kekerasan 06/10/2023 - Keluarga pasien
1. Mendiskusikan masalah yang mengatakan terkadang
10.55
dirasakan keluarga dalam masih merasa khawatir
merawat pasien terhadap kondisi yang
Hasil : dialami pasien saat ini
Keluarga pasien merasa khawatir - Keluarga pasien
jika pasien tidak bisa sembuh mengerti terhadap
masalah yang dialami
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan oleh pasien
gejala resiko perilaku kekerasan O:
11.00 yang dialami pasien beserta proses - Keluarga pasien tampak
terjadinya resiko kekerasan memikirkan kondisi
Hasil : pasien saat ini
Keluarga pasien mampu - Keluarga pasien tampak
menjelaskan dan memahami dari sudah mengerti dengan
masalah yang dialami oleh pasien penjelasan terkait resiko
perilaku kekerasan
3. Menjelaskan cara mengontrol
- Keluarga pasien mampu
resiko perilaku kekerasan Hasil :
memperagakan cara
mengontrolresiko perilaku
11.15
kekerasan
Keluarga pasien mengerti A:
bagaimana cara untuk mengontrol Keluarga pasien mampu
resiko perilaku kekerasan merawat pasien secara mandiri,
masalah sebagian teratasi
P:
1. Evaluasi SP1K melatih
keluarga cara mengontrol
resiko periaku kekerasan
2. Lanjutkan SP2K melatih
keluarga merawat pasien
dengan 6 benar minum obat

Sabtu SP2K S:
07/10/2023 Keluarga mengatakan
1. Mengevaluasi kegiatan keluarga mengerti tentang penjelasan
11.20
dalam merawat/melatih pasien dan cara enam benar minum
dengan cara mengontrol obat pada pasien resiko
Hasil : perilaku kekerasan
Keluarga pasien mampun O:
memperagakkan cara mengontrol Keluarga tampak memahami
resiko perilaku kekerasan penjelasan cara benar minum
obat
2. Menjelaskan kepada keluarga A:
pasien cara 6 benar minum obat Keluarga pasien mampu
11.25 pada pasien merawat pasien secara mandiri,
Hasil : sebagian masalah teratasi
Keluarga pasien mengetahui P:
penjelasan enam benar minum 1. Evaluasi SP1,2K cara
obat pada pasien resiko perilaku mengontrol resiko perilaku
kekerasan kekerasan dan enam benar
minum obat
2. LanjutkanSP3K melatih
keluarga mengontrol resiko
perilaku kekerasan pasien
dengan berbincang-bincang

Sabtu SP3K S:
07/10/2023 Keluarga pasien mengatakan
1. Mengevaluasi kegiatan
11.30 mengerti dengan penjelasan
keluarga dalam
yang disampaikan
merawat/membantu cara
mengontrol, minum obat secara O:
teratur Keluarga tampak mengerti cara
Hasil : bercakap-cakap yang dilakukan
Keluarga mampu jika resiko perilau kekerasan
memperagakkan dan pada pasien muncul
melakukan cara mengontrol A:
resiko perilaku kekerasan Keluarga pasien mampu
merawat pasien secara mandiri,
2. Menjelaskan cara bercakap- cakap sebagian masalah teratasi
11.40 P:
dalam mengontrol resiko
perilaku kekerasan 1. Evaluasi SP1,2,3K cara
Hasil :
Keluarga pasien mengetahui
dan mampu mengontrol resiko
perilaku kekerasan dengan mengontrol resiko
bercakap-cakap perilaku, enam benar
minum obat dan
bercakap-cakap
2. Lanjutkan SP4K melatih
keluarga cara mengontrol
perilaku kekerasan dengan
aktivitas terjadwal/kegiatan
harian pasien

Sabtu SP4K S:
07/10/2023 Keluarga pasien mengatakan
1. Mengevaluasi kegiatan keluarga sudah mengetahui cara
11.45 dalam merawat/ melatih pasien mengontrol resiko perilaku
cara mengontrol, enam benar kekerasan dengan emlakukan
minum obat, dan bercakap-cakap kegiatan harian
Hasil : O:
Keluarga mampu memperagakan - Keluarga tampak
cara mengontrol resiko perilaku mengerti apa yang
kekerasan disampaikan
- Keluarga tampak
2. Melatih keluarga cara merawat mengetahui cara yang
pasien dengan mengontrol resiko dilakukan untuk
11.50 perilaku kekerasan melalui mengontrol resiko
kegiatan sehari- hari/kegiatan perilaku kekerasan
harian dengan melakukan
Hasil : kegiatan harian
- Keluarga tampak
Keluarga pasien mampu merawat membuatkan jadwal
pasien dengan membuatkan pasien kegiatan harian pasien
kegiatan harian A:
Keluarga pasien mampu
3. Menjelaskan follow up PKM merawat pasien secara mandiri,
11.55 tanda kambuh, rujukan Hasil : sebaigan masalah teratasi
Keluarga mengetahui dan bisa P:
mengambil keputusan segera saat Evaluasi SP1,2,3,4K Cara
tanda kambuh resiko perilaku mengontrol resiko perilaku
kekerasan pasien kekerasan, enam benar minum
obat, bercakap- cakap dan
aktivitas terjadwal

Anda mungkin juga menyukai