Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn.

J DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
DI RUANG MELATI RSJ MUTIARA SUKMA

Oleh :
ROSIANA DEWI
NIM : 084STYJ22

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
MATARAM
2022/2023
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Ruang Rawat : Melati


Tanggal dirawat : 25 Januari 2023
I. A. Identitas Klien
Nama : Tn J
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 35 tahun
No. RM : 02 06 88
Informan : Pasien
Tanggal Pengkajian : 26 januari 2023
Alamat :Gangga, KLU
Diagnosa Medis :Skizofrenia paranoid

B. Identitas Penanggung Jawab Klien


Nama : Tn.K
Umur : 47 tahun
Pendidikan : SMP
Alamat :Jl. Gangga, KLU

II. ALASAN MASUK


- Keluarga mengatakan pasien sering mengamuk,menendang pintu, tidak mau
mandi, putus minum obat, sering berbicara sendiri.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


A. Pernah mengalami gangguan jiwa masa lalu ?
√ Ya Tidak

B. Pengobatan sebelumnya

Berhasil √ Kurang berhasil Tidak berhasil

C. Pengalaman tidak menyenangkan sebelumnya : TIDAK ADA


Trauma Pelaku / Usia Korban / Usia
Aniaya Fisik
Aniaya Seksual
Penolakan
Kekerasan dalam Keluarga
Tindakan Kriminal
Jelaskan A,B,C : pasien pernah masuk rumah sakit jiwa kurang lebih 5 tahunyang
lalu. namun pengobatan yang dilakukan sebelumnya kurang berhasil dan sekarang
kambuh karena tidak minum obat secara teratur.
Masalah Keperawatan:
1. Halusinasi pendengaran
2. Resiko perilaku kekerasan
3. Defisit perawatan diri
4. Regiment terapeutik inefektif
D. Anggota keluarga yang pernah gangguan jiwa ?
Ada Tidak ada

Kalau ada :
Hubungan keluarga :
Gejala :
Riwayat pengobatan :
Masalah Keperawtan :
E. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan yang dialami oleh pasien?
- Tidak dapat dikaji
Masalah Keperawatan :
IV. PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda Vital : TD : 130/80 mmHg N : 90 x/min
S : 36,5 oC P : 20 x/min
B. Ukur : BB : 45 Kg TB : 159 Cm.
C. Keluhan Fisik Ya √ Tidak

Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah


V. PSIKOSOSIAL
A. Genogram

Pasien adalah anak ke


enam dari enam
bersaudara, dan pasien
masih tinggal Bersama
Keterangan : orang tuanya.

: Laki-laki : Pasien

: Perempuan : Tinggal Serumah

: Meninggal : Pernikahan

: Keturunan
1. Pola asuh : tidak terkaji
2. Pola komunikasi : tidak terkaji
3. Pola pengambilan keputusan : tidak terkaji
Masalah Keperawatan :-
B. Konsep Diri
1. Gambaran diri : tidak terkaji
2. Identitas : Pasien mampu menyebutkan Namanya dan alamatnya
3. Peran : tidak terkaji
4. Ideal diri : tidak terkaji
5. Harga diri : tidak terkaji
Masalah Keperawatan :-
C. Hubungan Sosial
1. Orang yang berarti : tidak terkaji
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok /masyarakat : tidak terkaji
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : pasien sulit akrab dengan
orang lain
Masalah Keperawatan : isolasi sosial
D. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan : pasien tidak pernah beribadah
2. Kegiatan ibadah : pasien beragama islam
Masalah Keperawatan : Distress spritual

VI. STATUS MENTAL


A. Penampilan
Tidak rapih √ Penggunaan pakaian seperti biasanya

Cara berpakaian tidak sesuai


Jelaskan : berpenampilan tidak rapi bau dan kuku kotor
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri

B. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkohern
Apatis √
Lambat Membisu Tidak mampu memulai
Pembicaraan
Jelaskan : pasien dapat menjawab pertanyaan perawat dengan lambat dan jelas
namun mudah dipahami
Masalah Keperawatan : gangguan komunikasi verbal
C. Aktivitas Motorik
Lesu Tegang √ Gelisah √ Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif


Jelaskan : pasien tampak gelisah, tegang namun dapat melakukan aktivitas
Masalah Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan
D. Alam Perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir √

Gembira berlebihan

Masalah Keperawatan : resiko perilaku kekerasan


E. Afek
Datar √ Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan :pasien tampak kehilangan kemampuan ekspresi emosi,ekspresi wajah
datar, serta sikap tubuh yang kaku.
Masalah Keperawatan : isolasi sosial
F. Interaksi Selama Wawancara
Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

Kontak mata (-) √ Defensif Curiga


Jelaskan : pasien kurang kontak mata selama proses wawancara berlangsung.
Masalah Keperawatan : harga diri rendah
G. Persepsi
Pendengaran √ Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu
Jelaskan : klien mengatakan sering mendengar suara-suara bisikan yang
mengganggu aktivitasnya ” lakukan ini”, ” jangan lakukan ”. Frekuensi bisikan 6x
kali, di siang dan malam hari, mengatakan suara muncul saat dirinya melamun.
Masalah Keperawatan : halusinasi pendengaran

H. Proses Pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi

Flight of idea Blocking √ Pengulangan pembicaraan/perseverasi


Jelaskan : pasien saat dilakukan wawancara pasien melakukan penolakan serta
tidak bisa mengendalikannya
Masalah Keperawatan : gangguan proses pikir

I. Isi Pikir
Obses Fobia Hipokondria Depersonalisasi

Ide yang terkait Pikiran magis


Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga

Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir


J. Masalah Keperawatan : tidak ada masalahTingkat Kesadaran
Bingung √ Sedasi Stupor Compos mentis

Disorientasi Waktu Tempat Orang

Masalah Keperawatan : isolasi sosial


K. Memori :
√ Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat saat ini

Gangguan daya ingat jangka pendek Konfabulasi


Jelaskan : pasien pernah dirawat di rumah sakit jiwa Mutiara Sukma Tapi tidak
ingat kapan MRS dan pasien mengatakan yang membawa dirinya ke RS adalah
ayahnya.
Masalah Keperawatan : gangguan proses pikir
L. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Mudah beralih √ Tidak mampu konsentrasi

√ Tidak mampu berhitung sederhana


Jelaskan : pasien tidak mampu berkonsentrasi terhadap pertanyaan dan tidak
mampu berhitung sederhana Ketika perawat menyuruh berhitung 1+2,3+1.
Masalah Keperawatan : gangguan proses pikir

M. Kemampuan Penilaian:
Gangguan ringan Gangguan bermakna

Masalah Keperawatan : tidak terkaji


N. Daya Tilik Diri:
Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-haldiluar

dirinya

Jelaskan : pasien membantah dirinya mengalami gangguan jiwa.


Masalah Keperawatan : koping individu in efektif

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


A. Makan
Bantuan minimal Bantuan total √ Mandiri

B. BAB/BAK
Bantuan minimal Bantuan total √ Mandiri

C. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total √ Mandiri

D. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Bantuan total √ Mandiri

Masalah Keperawatan :
E. Istirahat dan tidur
Tidur siang lama : Tidak menentu kadang kadang 2-3 jam
Tidur malam lama : Tidak menentu kadang kadang 4-5 jam
Kegiatan sebelum/sesudah tidur : mandi

Masalah Keperawatan :
F. Penggunaan obat

√ Bantuan minimal Bantuan total

G. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan Ya √ Tidak

Perawatan pendukung Ya Tidak



H. Kegiatan di dalam rumah

Mempersiapkan makan Ya √ Tidak

Menjaga kerapihan rumah Ya √ Tidak

Mencuci pakaian Ya Tidak



Pengaturan keuangan Ya Tidak

I. Kegiatan di luar rumah
Belanja Ya √ Tidak

Transportasi Ya √ Tidak

Lain-lain Ya √ Tidak

Masalah Keperawatan :
VIII. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif

Berbicara dengan orang lain Minum alcohol


Mampu menyelesaikan masalah √ Reaksi lambat/berlebih
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktifitas konstruktif √ Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lainnya …………………… Lainnya …………………
Masalah Keperawatan : koping individu in efektif
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan dukungan kelompok
Masalah berhubungan dengan lingkungan
Masalah dengan pendidikan
Masalah dengan pekerjaan
Masalah dengan perumahan
Masalah ekonomi
Masalah dengan pelayanan kesehatan
Masalah lainnya :
Jelaskan : masalah psikososial dan lingkungannya tidak terkaji
Masalah Keperawatan :-

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


pasien mengatakan kurang pengetahuan tentang penyakit jiwa,koping dan obat obatan
Masalah Keperawatan : defisit pengetahuan

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid
Terapi Medis :lorazepam 1x1 PO, risperidone 2x1 PO, neurodex 1x1 PO.

XII. ANALISA DATA

No. Data Masalah Keperawatan


1. Subyektif : pasien mengatakan Resiko perilaku kekerasan
sering marah-marah dan
membanting barang/merusak
barang

Obyektif : pasien tampak gelisah,


tampak tegang

2. Subyektif : klien mengatakan Halusinasi pendengaran


sering mendengar suara-suara
bisikan yang mengganggu
aktivitasnya ‘’ lakukan ini, jangan
lakukan’’. Frekuensi bisikan 4x
kali, di siang dan malam hari,
mengatakan suara muncul saat
dirinya melamun.

Obyektif : tampak lesu, pasien


tampak takut

3. Subjektif : pasien mengatakan Defisit perawatan diri


jarang mandi, malas mengganti
pakaian

Objektif : kuku kotor, tampak


tidak rapi, bau.

4. Subjektif: - Isolasi sosial

Objektif :
- kontak mata kurang
- pasien sulit akrab denga
orang lain
- ekspresi wajah datar

5. Subjektif : - Harga diri rendah

Objektif :
- kontak mata kurang
- pasien merasa gagal
- hilang kepercayaan dirinya
6. Subjektif : - Gangguan komunikasi verbal

Objektif : klien dapat menjawab


pertanyaan perawat dengan lambat
dan jelas namun mudah dipahami
7. Subjektif: -
Objektif : pasien tidak mampu Gangguan proses berpikir
berkosentrasi, pembicaraan
berbelit-belit namun sampai pada
tujuan.
8. Subjektif : pasien mengatakan Regiment in efektif
minum obat tidak teratur
Objektif : penyakit pasien kambuh
9. Subjektif : pasien mengatakan Distress spritual
jarang melakukan ibadah

Objektif :-
10. Subjektif : pasien mengatakan Koping individu in efektif
tidak sakit.

11. Subjektif : pasien mengatakan Defisit pengetahuan


tidak memahami apa yang diderita

Objektif: pasien sering bertanya


XIII. POHON MASALAH :
Resiko Mencerderai diri Sendiri, Orang lain dan Lingkungan

Resiko Prilaku Kekerasan


Gangguan komunikasi
Verbal
Halusinasi pendengaran
Gangguan Proses Pikir

Isolasi Sosial

Distress Spiritual Harga Diri Rendah Defisit Perawatan Diri

Regiment Terapeutik Koping Individu In Afektif


In Efektif

Kurangangnya Pengetahuan

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS :


1. Resiko Prilaku Kekerasan
2. halusinasi pendengaran
3. Defisit Perawat diri
C. RENCANA KEPERAWATAN

Rencana Tindakan keperawatan


Diagnosa Tujuan
Keperawatan
Kriteria hasil Intervensi
Resiko Perilaku Tujuan Umum : Setelah dilakukan Tindakan  mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
Kekerasan  Klien tidak keperawatan selama 2x 24  mengidentifikasi tanda tanda perilaku kekerasan.
mencederai diri jam Resiko Perilaku  mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
sendiri, orang lain kekerasan membaik  mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
dan lingkungan diharapkan kriteria hasil :  mengidentifikasi cara konstruktif dalam berespon terhadap
 Pasien mampu kemarahan.
Tujuan Khusus : mengidentifikasi penyebab  Mengidentifikasi cara mengontrol perilaku kekerasan
 Klien dapat perilaku kekerasan  Latih pasien minum obat secara teratur, dan bimbing untuk
membina  Pasien mampu memasukkannya kedalam jadwal kegiatan harian
hubungan saling mengidentifikasi kekerasan
percaya yang biasa dilakukan
 Klien dapat  Pasien mampu
mengidentifikasi mengidentifikasi akibat
penyebab perilaku kekerasan
perilaku  Pasien mampu
kekerasan mengidentifikasi cara berspon
 Klien dapat terhadap kemarahan
mengidentifikasi  Pasien mampu mengontrol PK
tanda-tanda  Klien dapat melakukan cara
perilaku merespon terhadap kemarahan
kekerasan. yang konstruktif
 Klien dapat  Klien dapat melakukan cara
mengidentifikasi mengontrol perilaku kekerasan
perilaku  Keluarga dapat menyebutkan
kekerasan yang cara merawat klien dengan
biasa dilakukan.
 Klien dapat perilaku kekerasan
mengidentifikasi  Klien mau minum obat sesuai
akibat perilaku program yang diberikan
kekerasan Rumah Sakit
 Klien dapat
mengidentifikasi
cara konstruktif
dalam berespon
terhadap
kemarahan
 Klien dapat
mengidentifikasi
cara mengontrol
perilaku
kekerasan
 Klien mendapat
dukungan dari
keluarga
 Klien dapat
menggunakan
obat dengan
benar (sesuai
program).
Halusinasi Tujuan Umum : Setelah dilakukan Tindakan
Pendengaran  Klien dapat mengontrol keperawatan selama 2x 24  Identifikasi jenis halusinasi pasien
halusinasi yang dialami jam. Halusinasi  Identifikasi isi halusinasi pasien
pendengaran membaik  Identifikasi waktu halusinasi pasien
Tujuan Khusus : Diharapkan kriteria hasil :  Identifikasi frekuensi halusinasi pasien
 Klien dapat membina  Pasien dapat mengenal  Identifikasi siruasi yang menimbulkan halusinasi
hubungan saling halusinasi, menjelaskan  Identifikasi respon pasien terhadap halusinasi
percaya cara mengontrol  Latih pasien cara kontrol halusinasi dengan cara
 Klien dapat mengenal halusinasi, mampu menghardik
halusinasinya mengontrol halusinasi  Latih pasien berbincang dengan orang lain
 Klien dapat mengontrol dengan menghardik.  Latih pasien melakukan kegiatan yang terjadwal
halusinasinya  Pasien mampu  Latih pasien minum obat secara teratur, dan
 Klien dapat mengontrol halusinasi bimbing untuk memasukkannya kedalam jadwal
menggunakan obat dengan cara kegiatan harian
untuk mengontrol berbincang-bincang
halusinasinya dengan orang lain
 Klien mendapat  Pasien mampu
dukungan keluarga mengontrol halusinasi
dalam mengontrol dengan cara melakukan
halusinasinya kegiatan yang terjadwal
 Pasien dapat minum
obat secara teratur.
 Keluarga mampu
menyebutkan
pengertian tanda dan
gejala, peroses
terjadinya halusinasi
dan tindakan untuk
mengendalikan
halusinasi
DEFISIT Tujuan umum : Setelah dilakukan Tindakan  Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
PERAWATAN  Pasien mengatakan keperawatan selama 2x 24 jam
 Melatih pasien berdandan/berhias
DIRI mampu melakukan Defisit perawatan diri membaik
perawatan diri secara diharapkan kriteria hasil :  Melatih pasien makan secara mandiri
mandiri.  Pasien mampu
 Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara
melakukan perawatan
Tujuan khusus : kebersihan diri mandiri
 Klien dapat membina  Pasien mampu berdandan  Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan
hubungan saling  Pasien mampu makan
percaya dengan secara mandiri BAK
perawat  Pasien mampu
 Pasien mengetahui melakukan BAB dan
pentingnya perawatan BAK secara mandiri
diri  Pasien mampu
 Pasien mengetahui car membersihkan tempat
acara melakukan BAB dan BAK
perawatan diri
 Pasien dapat
melaksanakan
perawatan diri dengan
bantuan perawat
 Pasien mendapatkan
dukungan keluarga
untuk meningkatkan
perawatan diri,
NO DX KEPERAWATAN TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI
1 RESIKO PERILAKU SP1:
KEKERASAN S:
 INDENTIFIKASI PENYEBAB PK
 Pasien mengatakan baik
 IDENTIFIKASI TANDA DAN GEJALA PK
O:
 IDENTIFIKASI PK YANG DILAKUKAKAN
 Pasien tampak tenang
 IDENTIFIKASI AKIBAT PK YANG
 Pasien mampu mempraktekkan cara
DILAKUKAN
mengendalikan fisik 1 (Latihan relaksasi
 MENYEBUTKAN CARA MENGENDALIKAN
nafas dalam)
PK
A : Resiko perilaku kekerasan berkurang
 BANTU MEMPERAKTIKAN LATIHAN CARA
P:
MNGENDALIKAN FISIK 1
(LATIHAN Pasien : Latihan Evaluasi latihan nafas dalam 2
RELAKSASI NAPAS DALAM) kali sehari pada jam 10 Pagi dan 4 Sore
Perawat:
 ANJURKAN KLIEN MEMASUKAN KE Lanjut sp 2:
DALAM JADWAL KEGIATAN HARIAN  Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
 Mengendalikan PK dengan cara fisik 2
(memukul bantal).
 Masukan ke jadwal kegiatan harian
2. HALUSINASI SP1: S:
PENDENGARAN
 Identifikasi jenis halusinasi pasien  Pasien mengatakan masih mendengar
 Identifikasi isi halusinasi pasien
suara-suara
 Identifikasi waktu halusinasi pasien
 Identifikasi frekuensi halusinasi pasien O:
 Identifikasi situasi yang menimbulkan  Klien mampu menjawab pertanyaan
halusinasi
 Klien mampu mempraktekkan menghardik
 Identifikasi respon pasien terhadap
halusinasi A: halusinasi berkurang
 Latih pasien cara kontrol halusinasi P:
dengan cara menghardik Pasien :
 Bimbing pasien untuk memasukkannya  Latihan menghardik 2 kali sehari pada jam
kedalam jadwal kegiatan harian.
8 Pagi dan 4 Sore
Perawat:
SP2:
 Validasi masalah dan latihan
sebelumnya
 Latih pasien cara kontrol halusinasi
dengan berbincang dengan orang lain
 Bimbing pasien untuk
memasukkannya kedalam jadwal

3. DEFISIT SP 1: S:
PERAWATAN DIRI  Menjelaskan pentingnya kebersihan diri  Pasien mengatakan baik
O:
 Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri  pasien tampak tidak rapi
 Membantu pasien mempraktikkan cara menjaga  pasien tampak blom mandi
A: defisit perawatan diri berkurang
kebersihan diri P:
 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal Pasien : Tetap membersihkan diri atau mandi 2 kali
sehari pada jam 8 Pagi dan 4 Sore.
kegiatan harian Perawat :
SP 2:
 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien
 Menjelaskan cara berdandan
 Bantu pasien mempraktikan cara
berdandan
 Anjurkan pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
N DX TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI
O KEPERAWATAN
1. RESIKO SP2: S:
PERILAKU
 Evaluasi jadwal kegiatan harian  Pasien mengatakan baik
KEKERASAN
pasien O:
 Mengendalikan PK dengan cara fisik  Pasien mampu mempraktikan mengendalikan
2 (memukul bantal). perilaku kekerasan dengan cara fisik 2 (memukul
 Masukan ke jadwal kegiatan harian bantal)
A : resiko perilaku kekerasan berkurang
P:
Pasien : Latihan pukul kasur dan bantal, setiap marah atau
kesal
Perawat :
 Latih mengajarkan klien mngendalikan PK dengan
cara verbal.
 Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
2. HALUSINASI SP2: S:
 Validasi masalah dan latihan
 Pasien mengatakan baik
sebelumnya
 Latih pasien cara kontrol O:
halusinasi dengan berbincang
 Kontak mata bertambah
dengan orang lain
 Bimbing pasien untuk  Pasien mampu mepraktekkan cara bercakap-cakap
memasukkannya kedalam jadwal
A : halusinasi pendengaran berkurang
P:
Pasien : Latihan bercakap-cakap 2 kali sehari pada jam 8
Pagi dan 4 Sore
Perawat :
 Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
 Latih pasien mengendalikan halusinasi dengan
melakukan(kegiatan yang bisa dilakukan pasien
di RS)
 Anjurkan pasien memasukkan kebiasaan
dirumah kedalam jadwal harian.

3. DEFISIT SP 2: S:
PERAWATAN DIRI  Mengevaluasi jadwal kegiatan harian  Pasien mengatakan baik
O:
pasien  Pasien tampak rapi
 Menjelaskan cara berdandan  Kuku tangan bersih
 Pasien mampu mempraktikan cara berdandan
 Bantu pasien mempraktikan cara
berdandan A: defisit perawatan diri berkurang
 Anjurkan pasien memasukkan dalam P:
Pasien : latih pasien berdandan 1 kali dipagi hari.
jadwal kegiatan harian
Perawat : lanjut SP 3
 Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
 Jelaskan cara makan yang baik
 Bantu pasien mempraktikkan cara makan yang baik
 Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian

N DX TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI


O KEPERAWATAN
1. RESIKO SP3:
PERILAKU S : PASIEN MENGATAKAN BAIK
 LATIH MENGAJARKAN KLIEN
KEKERASAN
O:
MNGENDALIKAN PK DENGAN
 Kontak mata baik
CARA VERBAL.
 Pasien tampak tenang
 MASUKKAN DALAM JADWAL
A : Resiko perilaku kekerasan, berkurang
KEGIATAN PASIEN
P :
Pasien :
 Latihan berbicara baik baik kepada factor pemicu
amarahnya.
Perawat : lanjut Sp 4 pasien
 Membantu pasien Latihan mengontrol perilaku
kekerasan secara spiritual.

2. HALUSINASI SP3: S:
PENDENGARAN
 Evaluasi jadwal kegiatan  Pasien mengatakan baik
harian pasien
O:
 Latih pasien
mengendalikan halusinasi  Klien mampu menjawab pertanyaan
dengan
melakukan(kegiatan yang  Klien mampu menyebutkan kegiatan harian yang
bisa dilakukan pasien di dilakukan
RS)
 Anjurkan pasien A: halusinasi berkurang
memasukkan kebiasaan P:
dirumah kedalam jadwal
Pasien :
harian.
 Pasien :
 Membuat jadwal kegiatan dan melakukan latihan
harian sesuai jadwal yang di buat.
 Membuat jadwal sehari sebelumnya (sebelum tidur)
dan di lakukan di keesokan harinya
Perawat: lanjut Sp 4 pasien
 Memberikan pendidikan kesehatan tentang
penggunaan obat secara teratur

3. DEFISIT SP 3: S:
PERAWATAN DIRI  Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien  Pasien mengatakan baik
O:
 Jelaskan cara makan yang baik  Pasien bisa makan tanpa bantuan
 Bantu pasien mempraktikkan cara makan  Pasien mampu mempraktikkan cara makan yang baik
A: defisit perawatan diri berkurang
yang baik
P:
 Anjurkan pasien memasukkan dalam Pasien : Tetap makan dengan cara yang baik, 3 kali sehari
jadwal kegiatan harian pada jam 6 Pagi 12 Siang dan 6 Sore.
Perawat : lanjut Sp 4 pasien
Perawat :
SP 4:
 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
 Memenjelaskan cara eliminasi yang baik
 Membantu pasien campraktikkan cara eliminasi yang
baik
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan pendahuluan dan Laporan kasus dengan masalah keperawatan
Halusinasi pendengarandi ruangan MELATI RSJ MUTIARA SUKMA ini telah di sahkan
pada :

Hari :
Tanggal :

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

( (Dewi NursukmaPurkoti,.Ners.,M.Kep) (H Gaib S.kep.,Ners)

Anda mungkin juga menyukai