R
DENGAN RISIKO DALAM KEKERASAN
MATA KULIAH
KEPERAWATAN JIWA II
(ASKK3131)
Oleh:
Ni Putu Mia Aryanti
1803521063
I. IDENTITAS KLIEN
Ruangan Rawat : Ruang C Tanggal Rawat : 5-12-2020
Inisial : Tn. R (L) No. Rekam Medik : 123456
Umur : 30 th Status : Belum menikah
Pekerjaan : Tidak Bekerja Pendidikan :-
Masalah Keperawatan:
Sindrom Pascatrauma
IV. FISIK
1. Tanda-Tanda Vital:
TD: 120/70 mmHg N: 70 x/menit S: 36,5 0C P: 19 x/menit
2. Ukur: BB: ± 55 kg TB: ± 175 cm
3. Keluhan Fisik : Ya/Tidak
Jelaskan:
Kondisi umum klien baik, kulit pasien sawo matang dan tinggi
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram:
Keterangan : Tn. R
: Perempuan
: Laki-Laki
: Garis Keturunan
: Garis Pernikahan
: Tinggal Serumah
Jelaskan:
Tn. R merupakan anak tunggal. Klien mengatakan tinggal bersama orang tuanya
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah
2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri:
Tn. R mengatakan tidak ada bagian tubuh yang tidak disukai, klien mengatakan
bagian tubuh yang paling disukai adalah hidungnya, karena mancung.
b. Identitas Diri:
Tn. R mengatakan mampu menyebutkan namanya sendiri, jenis kelamin dan
usia.
c. Peran:
-
d. Ideal Diri:
Tn. R mengatakan ingin mandiri karena sudah dewasa, tidak ingin terlalu di kontrol
oleh orang tuanya.
e. Harga Diri:
Tn. R masih kontrol oleh orangtuanya sehingga klien tidak dapat
mengemabangkan kemampuan yang dimiliki secara maksimal.
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti:
Klien mengatakan tidak memiliki orang yang dekat dengannya.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan:
Nn F mengatakan beragama Islam, dan meyakini Tuhan
b. Kegiatan ibadah:
Klien sering membaca al-quran dan rajin berdzikir
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren Apatis
Lambat Membisu Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan:
Klien berbicara cepat dan keras
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah
3. Aktivitas Motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan:
klien tampak tegang, gelisah, rahang terkatup, tangan mengepal dan tatapan
tajam.
Masalah Keperawatan:
Risiko Prilaku Kekerasan
4. Alam Perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa
Khawatir Gembira Berlebihan
Jelaskan:
Klien mengatakan masih di kontrol oleh orangtuanya sehingga klien tidak dapat
mengemabangkan kemampuan yang dimiliki secara maksimal.
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah
5. Afek/Emosi
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan:
Ekspresi klien Labil
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
7. Persepsi
Halusinasi:
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan:
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah
8. Proses Pikir
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of ideas Blocking. Pengulangan
pembicaraan/persevarasi Jelaskan:
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah
9. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Waham:
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir
Jelaskan:
Tidak ada
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini
Konfabulasi
Jelaskan:
Masalah Keperawatan: -
Jelaskan:
Klien sangat mudah terdistraksi sehingga saat pengkajian, dilakukan di tempat yang
sepi dan tidak bising
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah
Jelaskan:
Tidak ada masalah.
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah
Masalah Keperawatan:
Ketidakfektifan manajemen Kesehatan
VIII. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebihan
Teknik relokasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lainnya: ....................................... Lainnya: mengatakan sangat
marah dan ingin menghancurkan
benda-benda sekitarnya
Masalah Keperawatan:
Risiko perilaku kekerasan
Masalah Keperawatan:
Disfungsi Proses Keperawatan
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah
DO :
- Klien tampak tegang, gelisah,
rahang terkatup ,
- Klien mengepalkan tangan dan
tatapan tajam
DS:
- Klien mengatakan merasa emosi dan
mudah marah jika ada ssesuatu yang
tidak sesuai dengan pikirannya.
Disfungsi Proses Keluarga
- Klien mengatakan pemicu marah
klien di karenakan keinginnnya tidak
dituruti oleh orang tuanya.
-
DO :
- Klien tampak tegang dan gelisah
DS :
- Klien Sebelumnya sudah sempat
di rawat di RSJ dengan keluhan
yang sama dan sudah dinyatakan
sembuh, namun beberapa minggu Ketidakefektifan Manajemen
Kesehatan
ini klien tidak teratur minum obat,
sehingga penyakitnya kambuh.
DO :
- Klien tampak tegang, gelisah,
rahang terkatup, tangan mengepal
dan tatapan tajam
B. Pohon Masalah
Psikologis,
Keluarga sosial, spiritual Fisik
SP 2 Pasien :
- Evaluasi kegiatan latihan fisik 1 & 2.
Beri pujian pada klien.
- Jelaskan cara mengontrol PK dengan
minum obat.
- Latih cara minum obat yang benar
(jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, dan
kontinuitas minum obat).
- Masukan pada jadwal kegiatan untuk
latihan fisik dan minum obat.
SP 3 Pasien :
- Evaluasi kegiatan fisik 1 & 2, serta
minum obat. Beri pujian pada klien.
- Latih cara mengontrol perilaku
kekerasan secara verbal meliputi
mengungkapkan, meminta, dan
menolak dengan benar.
- Masukan pada jadwal kegiatan untuk
latihan fisik, minum obat, dan verbal.
SP 4 Pasien :
- Evaluasi kegiatan fisik 1 & 2, minum
obat dan verbal. Beri pujian pada klien.
- Latih cara mengontrol secara spiritual.
- Masukan pada jadwal kegiatan untuk
latihan fisik, minum obat, verbal, dan
spiritual.
SP 5 S.D 12 Pasien :
- Evaluasi kegiatan fisik 1 & 2, minum
obat verbal, dan spiritual. Beri pujian
pada klien.
- Nilai kemampuan kemandirian klien
- Nilai apakah PK terkontrol.
TUK 3 : Setelah diberikan tindakan SP 1 Keluarga : Edukasi keluarga mengenai
keperawatan selama 1 x - Diskusikan masalah yang dirasakan penyakit pasien maupun
Keluarga pertemuan, dengan lama dalam merawat klien. cara perawatannya sangat
mengetahui cara pertemuan 40 menit - Jelaskan pengertian, tanda dan penting. Karena keluarga
merawat pasien PK diharapkan: gejala, serta proses terjadinya merupakan orang terdekat
Keluarga mampu perilaku kekerasan. yang dimiliki pasien,
menjelaskan pengertian, - Jelaskan cara merawat PK. sekaligus sebagai sumber
tanda gejala dan proses - Latih cara merawat PK: fisik 1 & 2. daya pendukung
terjadinya PK serta - Anjurkan membantu klien sesuai kesembuhan pasien.
mengetahui dan mampu jadwal dan berikan pujian. Edukasi keluarga membuat
merawat pasien PK. keluarga menjadi paham
SP 2 Keluarga :
dan mampu membimbing
- Evaluasi kegiatan keluarga dalam
pasien untuk mempercepat
merawat/ melatih klien melakukan
proses penyembuhannya.
latihan fisik 1 & 2. Berikan pujian.
- Bimbing keluarga dalam melakukan
6benar pemberian obat.
- Anjurkan dalam membantu klien
sesuai jadwal dan berikan pujian.
SP 3 Keluarga :
- Evaluasi kegiatan keluarga dalam
merawat/ melatih klien melakukan
latihan fisik 1&2 serta minum obat.
Berikan pujian.
- Latih cara membimbing verbal.
- Latih cara membimbing kegiatan
spiritual.
- Anjurkan membantu klien sesuai
jadwal
dan berikan pujian.
SP 4 Keluarga :
- Evaluasi kegiatan keluarga dalam
merawat/ melatih klien melakukan
latihan fisik 1&2, minum obat,
verbal, dan spiritual. Berikan pujian.
- Jelaskan follow up ke PKM, tanda
kambuh, dan rujukan.
- Anjurkan keluarga dalam membantu
klien sesuai jadwal dan berikan
pujian.
SP 5 S.D 12 Keluarga :
- Evaluasi kegiatan keluarga dalam
merawat/ melatih klien melakukan
latihan fisik 1&2,
- minum obat, verbal, spiritual, dan
follow up. Berikan pujian.
- Nilai kemampuan keluarga dalam
merawat klien.Nilai kemampuan
keluarga melakukan kontrol ke PKM
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
2. Disfungsi Proses Keluarga Setelah diberikan asuhan keperawatan NIC Label: NIC Label:
selama … x … jam diharapkan pasien Modifikasi prilaku Modifikasi Prilaku
tidak melakukan perilaku kekerasan 1. Bina hubungan terapeutik 1. Membantu menjalin
dengan kriteria hasil: dengan klien hubungan saling percaya
NOC Label: 2. Kaji penyebab serta tanda dengan klien
Tingkat agitasi gejala dan jenis perilaku 2. Mengetahui penyebab,
1. pasien tidak mengalami perasaan kekerasan yang biasanya tanda gejala serta perilaku
mudah marah dan gelisah dilakukan klien kekerasan yang pernah
2. pasien tidak melakukan tindakan 3. Hindari interupsi serta gunakan dilakukan klien.
agresif suara yang lembut dan rendah 3. Mencegah klien menutup
3. emosi klien stabil 4. Jangan memojokkan klien diri
4. klien tidak melempar-lempar 5. Alihkan arah perhatian klien 4. Mencegah timbulnya
barang dari sumber yang menyebabkan agitasi
5. pasien tidak melakukan perilaku agitasi 5. Mencegah terjadinya
kekerasan yang mencederai diri, 6. Bantu klien mengidentifikasi interupsi selama pemberian
orang lain maupun lingkungan cara konstruktif dalam tindakan keperawatan
sekitar berespon terhadap kemarahan 6. Membantu klien untuk
seperti relaksasi napas, mengontrol kemarahan
memukul bantal / kasur, yang dirasakannya
melakukan olahraga fisik atau sehingga dapat mengurani
berdoa. risiko terjadinya perilaku
7. Berikan penghargaan apabila kekerasan pada diri sendiri,
klien berhasil mengontrol diri oranglain maupun
8. Berikan obat sesuai kebutuhan lingkungan sekitar klien.
9. Lakukan pengekangan pada 7. Meningkatkan kepercayaan
tangan/kaki/dada sesuai diri pasien serta
kebutuhan memotivasi agar terus
melakukan mekanisme
koping yang adaptif
8. Membantu mengontrol
perilaku kekerasan dengan
bantuan obat-obatan
9. Menghindari perilaku
kekerasan klien yang
agresif sehingga tidak
terjadi cedera pada dirinya
sendiri, orang lain maupun
lingkungan sekitarnya.
SP 1 Pasien: sebagian
- Melatih mengontrol emosi prilaku P Pasien dan Keluarga :
kekerasan dengan Nafas dalam dan melanjutkan implementasi,
memukul bantal atau kasur terminasi kunjungan
- Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan dua kali perhari
SP 2 Pasien :
- Mengevaluasi kegiatan pertama
yang telah dilatih dan berikan pujian
- Melatih pasien cara mengontrol PK
dengan obat (dimana menjelaskan 6
benar: jenis, guna, dosis, frekuensi,
cara kontinuitas minum obat )
SP 1 Keluarga:
- Melatih keluarga melatih keluarga
satu cara merawat prilaku
kekerasan: fisik yaitu nafas dlam
dan memukul bantal atau kasur
- Menganjurkan membantu pasien
sesuai jadwal dan memberikan
pujian
SP 2 Keluarga
- Mengevaluasi kegiatan keluarga
dalam mengontrol PK dengan obat
(dimana menjelaskan 6 benar: jenis,
guna, dosis, frekuensi, cara
kontinuitas minum obat )
- Menjelaskan 6 benar cara
memberikan obat
- melatih cara
memberikan/membimbing minum
obat
- Menganjurkan membantu pasien
sesuai jadwal dan memberi pujian
SP 3 Keluarga :
- Mengevaluasi kegiatan
keluarga dalam kegiatan Nafas
dalam dan terapi memuku bantal,
sert meminum obat yang telah
dilatih dan berikan pujian
- Bersama keluarga melatih
cara membimbing verbal.
- melatih cara membimbing kegiatan
spiritual.
- Menganjurkan membantu
pasien sesuai jadwal dan berikan
pujian