Anda di halaman 1dari 7

RMK 5 AKUNTANSI MANAJEMEN

Cost-volume-profit (CVP) analysis

OLEH :
NGURAH INDRA KUSUMA
18110111040
MP.B/5

FAKULTAS EKONOMIKA DAN HUMANIORA


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS DHYANAPURA
Tahun : 2020/2021
Analisis Biaya-Volume-Laba

Analisis Biaya-Volume-Laba (Cost-Volume Profit Analysis-CVP) berkaitan dengan


penentuan volume penjualan dan bauran produk yang diperlukan untuk mencapai
tingkat laba yang dinginkan. Analisa CVP merupakan alat yang menyediakan
informasi bagi manajemen mengenai hubungan biaya, laba, bauran produk, dan
volume penjualan.

Model CVP dibangun berdasarkan asumsi sebagai berikut:

· Semua biaya dapat dipisahkan menjadi bagian variable dan bagian tetap.

· Total biaya tetap adalah konstan sepanjang rentang analisis

· Total biaya variabel berubah secara proporsional terhadap perubahan dalam


volume ( biaya variabel per unit adalah konstan sepanjang range yang relevan).

Konsep BEP (Break Even Point)

Titik impas (break-even point) adalah titik dimana total pendapatan sama dengan
total biaya atau titik dimana laba sama dengan nol (zero profit). Analisis titik impas
digunakan untuk menentukan tingkat penjualan dan bauran produk yang diperlukan
hanya untuk menutup semua biaya yang terjadi selama periode tersebut.

Jika penjualan jatuh dibawah titik impas, terjadi kerugian. Manajemen harus
menentukan titik impas untuk menghitung margin pengaman (margin of safety), yang
mengindikasikan berapa banyak penjualan dapat turun dari tingkat yang ditargetkan
sebelum perusahaaan mengalami kerugian. CVP bias didasarkan pada historis dan
proyeksi.

Anggaran fleksible dan kartu biaya standar juga merupakan sumber data
yang baik karena memisahkan biaya tetap dari biaya variable.

CVP didasarkan pada huubungan akuntansi berikut :

Laba = Total Pendapatan – (Total Biaya Variabel + Total Biaya tetap)


Total Pendapatan = (Total Biaya Variabel + Total Biaya tetap)- laba

Tujuan CVP adalah untuk menentukan volume penjualan dan bauran produk yang
diperlukan umtuk mencapai arget laba. Volume penjualan dapat diukur dalam
pendapatan penjualan yang diperlukan, persamaan sebelumnya dapat dipecahkan
utk R sebagai berikut :

Jika laba ditetapkan nol, maka titik impas diukur dalam pendapatan penjualan R
(BE) dihitung sebagai berikut:

Konsep Contribution Margin

Margin kontribusi adalah jumlah yang tersisa dari pendapatan dikurangi beban
variabel. Jadi, ini adalah jumlah yang tersedia untuk menutup beban tetap dan
kemudian menjadi laba untuk periode tersebut. Margin kontribusi digunakan dulu
untuk menutup beban tetap dan sisanya akan menjadi laba. Jika margin kontribusi
tidak cukup untuk menutup beban tetap perusahaan, maka akan terjadi kerugian
untukperiode tersebut. Ketika titik impas dicapai, laba bersih akan bertambah sesuai
denganmargin kontribusi per unit untuk setiap tambahan produk yang terjual. Untuk
memperkirakan pengaruh kenaikan penjaulan yang direncanakan terhadap biaya,
manajer cukup mengalikan peningkatan dalam unit yang terjual dengan margin
kontribusi yang per unit. Hasilnya akan menggambarkan peningkatan laba yang
diharapkan.

Margin kontribusi per dollar penjualan juga disebut sebagai rasio margin kontribusi
(C/M) adalah bagian dari setiap dollar penjualan yang tersedia untuk menutup biaya
tetap dan menghasilkan laba. Menghitung titik impas diilustrasikan pada contoh
berikut ini dari anggaran fleksibel Northstar company :

Misalnya laba yang ditargetkan sebesar $400.000, maka memerlukan penjualan


sebesar $1.000.000 diatas titik impas. Berikut perhitungannya :

Karena pendapatan penjualan sama dengan harga jual per unit dikalikan dengan
kuantitas produk yang dijual, dan karena total biaya tetap sama dengan total biaya
variable per unit dikalikan dengan kuantitas produk yang dijual, persamaaannya
sebagai berikut :
Jika laba ditetapkan sama dengan nol, maka titik impas dalam unit produk Q(BE)
adalah sebagai berikut :

Laba yang ditargetkan sebesar $400.000 memerlukan penjualan sebesar :

Membuat Bagan titik impas

Bagan titik impas konvensional dibuat secara berikut :

1. Garis horizontal, sumbu x, ditandai dalam interval mewakil penjualan dalam dollar
atau unit , sebagai presentase dari volime tertentu.

2. Garis vertical, sumbu y. Disisi kiri garis tersebut dalam interval untuk mewakili
penjualan dan biaya dalam dollar.

3. Garis biaya tetap, digambarkan sejajar dengan sumbu x pada titik $1.600.000 di
sumbu y.

4. Garis total biaya digambarkan dari titik biaya tetap $1.600.000 disumbu y sebelah
kiri ke titik biaya sebesar $4.600.000 disumbu y sebelah kanan.

5. Garis penjualan Digambar dari titik 0 disisi kiri dimana sumbu x dan y berpotongan
ke titik $5.000.000 disumbu y sebelah kanan.

6. Garis total biaya memotong garis penjualan pada titik impas, mencerminkan
penjualan $4.000.000 aau 10.000 unit
7. Area segi tiga disebalah kiri titik impas adalah area rugi, area segitiga disebalah
kanan adalah area laba.

Berikut adalah bagan tersebut : (Bagan titik impas konvensional)

Berikut adalah bagan tersebut : (Bagan titik dengan biaya tetap diplot diatas biaya
variable)
Sumber : Buku William K. Carter Edisi 14 Bab 20

Anda mungkin juga menyukai