Anda di halaman 1dari 9

Critical Appraisal

Judul Jurnal : Change in Nutrition Intake and Nutritional Status of Pre-Elderly and Elderly After Denture Wearing
Penulis : Irene Suryani Anggrek, Mutia Nafisah, Chaidar Masulili, Muslita Indrasari , Nina Ariani
Tahun : 2019
Nama Jurnal : Journal of International Dental and Medical Research
Appraisal questions Yes Can’t Tell No
1. Did the study address a clearly Yes :
focused question/issue? Pada penelitian di jurnal
tersebut bertujuan untuk
mengetahui perubahan asupan
gizi dan status gizi pra lansia
dan lansia setelah memakai
gigi palsu. Dimana pada hasil
penelitian tersebut menjelaskan
bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan asupan gizi dan
status gizi setelah pemakaian
gigi palsu. Asupan nutrisi terus
meningkat setelah pemakaian
gigi palsu pada 4, 6, dan 8
minggu setelah pemakaian gigi
palsu.
2. Was the cohort recruited in an Yes :
acceptable way? Penelitian pada jurnal tersebut
termasuk penelitian
observasional yang dilakukan
pada 32 pasien di Rumah Sakit
Gigi Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Indonesia.
Sebanyak 32 pasien sudah
memberikan persetujuan untuk
berpartisipasi dalam penelitian,
kelompok usia responden yaitu
pralansia dan lansia (≥45
tahun) yang akan diukur status
gizinya setelah 4, 6, dan 8
minggu pemakaian gigi palsu
atau tiruan.
3. Was the exposure accurately Yes :
measured to minimize bias? Penelitian pada jurnal tersebut
menggunakan sampel sebanyak
32 orang pasien di Rumah
Sakit gigi Fakulas Kedokteran
Gigi Universitas Indonesia.
Dimana untuk meminimalkan
bias pada penelitian,
penentuan sampel digunakan
kriteria inklusi pada penelitian
yaitu memakai gigi tiruan
lepasan, berusia ≥ 45 tahun,
mampu berkomunikasi secara
verbal, dan tidak ada penyakit
sistemik.
4. Was the outcome accurately Yes :
measured to minimise bias? Penelitian menggunakan
kuesioner MNA-SF untuk
mengukur asupan gizi dan
status gizi, skala yang
digunakan secara luas,
sederhana dan tervalidasi,
digunakan untuk
memperkirakan status gizi
subjek (responden). Terdiri
dari 6 pertanyaan dengan skor
0-3 untuk setiap pertanyaan
(skor total maksimum 14).
Skor total 0-7 menunjukan
malnutrisi, 8-11 risiko
malnutrisi, dan skor 12-14
status gizi normal.
5. (a) Have the authors identified all Can’t tell
important confounding factor? Pada penelitian tersebut data
(b) Have they taken account of the diolah menggunakan
confounding factors in the design Software SPSS versi 22.0.
and/or analysis? analisis univariate dilakukan
untuk mengetahui distribusi
frekuensi masing-masing
variable dan analisis bivariate
dilakukan untuk mengetahui
hubungan antar variable.
6. (a) Was the follow up of subjects Yes :
complete enough? (a) Pada penelitian tersebut
(b) Was the follow up of subjects follow up subjek
long enough? (responden) dilakukan
pada 4, 6, 8 minggu
setelah pemakaian gigi
palsu atau tiruan
(b) Setelah pemakaian gigi
palsu atau tiruan pada
4, 6, dan 8 minggu
didapatkan hasil bahwa
terdapat perbedaan
signifikan status gizi
dan asupan gizi setelah
pemakaian gigi tiruan.
Asupan nutrisi terus
meningkat setelah
minggu 4, 6, dan 8
minggu.
7. What are the results of this study? Yes:
Pemakaian gigi tiruan
mempengaruhi nutrisi pasien,
ada perbedaan yang signifikan
asupan gizi dan status gizi
setelah memakai gigi palsu
yang bisa dilepas. Asupan
nutrisi terus meningkat dari
awal menjadi 4, 6, dan 8
minggu di pemakaian gigi
palsu, status gizi membaik
setelah pemakaian gigi tiruan
dibandingkan dengan baseline
8. How p0recise are the results? Yes:
Dari 32 subjek penelitian, 18
(56,25%) dan
14 (43,75%) masing-masing
berusia >60 dan 45-60
tahun, dan sebagian besar (n =
13) diklasifikasikan
ke dalam kelompok Indeks
Eichner C3. Sebagian
besar subjek berjenis kelamin
perempuan
(20/62,5%). Jumlah subjek
yang sama memakai gigi
tiruan sebagian lepasan dan
gigi tiruan lengkap.
Tujuh subjek tamat perguruan
tinggi, sembilan
tamatan SMA, empat tamat
SMP, tujuh tamat SD,
dan lima tidak tamat SD (Tabel
1). Tes ANOVA satu arah
tidak menunjukkan
perbedaan yang signifikan (P
0,05) dalam asupan nutrisi
sebagaimana dinilai
menggunakan status FFQ
antara kelompok kehilangan
gigi yang berbeda
diklasifikasikan minggu
pemakaian gigi tiruan.
Wilcoxon post
hoc menggunakan Indeks
Eichner. Namun, pengujian
lebih lanjut menunjukkan tidak
signifikan
rata-rata asupan nutrisi
meningkat dari 1895,34 ±
409,15 Kkal pada awal
menjadi 1973,52 ± 395,16,
2016.70 ± 353,17, dan 2022,89
± 336,60 Kkal setelah 4,
6, dan 8 minggu pemakaian
gigi tiruan, masing-
masing. Tes ANOVA berulang
menunjukkan
perbedaan yang signifikan
dalam asupan nutrisi pada
awal dan setelah 4, 6, dan 8
minggu pemakaian gigi
tiruan (P = 0,001). Analisis
post hoc,
menunjukkan tidak ada
perbedaan yang signifikan
dalam asupan nutrisi antara 4
dan 6, 4 dan 8, dan 6
dan 8 minggu pemakaian gigi
tiruan.
9. Do you believe the results? Yes:
Penelitian ini telah disetujui
oleh komite etik
Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Indonesia
(No.102/Persetujuan
Etik/FKGUI/IX/2017). Selain
itu juga penelitian ini
dilakukan oleh Dua penulis
dengan melakukan semua
pengukuran
kehilangan gigi, dan asupan
nutrisi dan nutrisi
status (dilakukan sebelum
analisis bivariat penyisipan
gigi tiruan dilakukan untuk
menentukan [baseline]
dan setelah 4, 6, dan 8 minggu
gigi tiruan hubungan antar
variabel.
memakai). Kalibrasi antar
pemeriksa dilakukan dengan
membahas protokol
pemeriksaan antara kedua
penulis
untuk menyamakan persepsi.
a) Food Frequency
Questionnaire (FFQ) semi-
kuantitatif terdiri dari tiga
komponen utama (daftar
makanan, frekuensi makan,
dan porsi makanan) dan
digunakan untuk
menghitung jumlah asupan
energi dalam satuan Kkal.
Gambar 100 g makanan
yang tercantum dalam FFQ
semi-kuantitatif digunakan
untuk memfasilitasi
pengumpulan data.
b) Kuesioner Mini Nutritional
Assessment-Short Form
(MNA-SF), skala yang
digunakan secara luas,
sederhana dan tervalidasi,
digunakan untuk
memperkirakan status gizi
subjek. Ini terdiri dari enam
pertanyaan dengan skor 0–3
untuk setiap pertanyaan
(skor total maksimum, 14).
Skor total 0-7 menunjukkan
malnutrisi, 8-11 risiko
malnutrisi, dan 12-14 status
gizi normal.
c) Data diolah menggunakan
SPSS versi 22.0 perangkat
lunak (SPSS, Inc., Chicago,
IL, AS). Analisis ivariat
dilakukan untuk mengetahui
distrubusi frekuensi masing-
masing variabel dan gigi
tiruan dilakukan untuk
menentukan (baseline)
hubungan antar vartiabel
10. Can the results be applied to the Yes:
local population? Namun mungkin tidak semua
lansia bisa menerima atau
nyaman dengan ha ini, selain
itu diperlukan perawatan yang
rutin apabila memakai gigi
tiruan tersebuit.
11. Do the results of this study fit with Yes:
other available evidence? Hal ini sesuai dengan
penelitian yang melaporkan
hubungan antara pemakaian
gigi tiruan dengan status gizi.
Peningkatan status gizi tersebut
disebabkan oleh perbaikan
pengunyahan setelah
pemakaian gigi tiruan.
12. What are the implication of this Yes:
study for practice? Pemakaian gigi tiruan ini bisa
digunakan di pelayanan
kesehatan mana saja. Seperti
kita ketahui bahwa pemakaian
gigi tiruan ini ertujuan untuk
mengembalikan fungsi gigi,
termasuk pengunyahan
terutama pada lansia yang
sudah tidak memiliki gigi atau
ompong. Dengan pemakaian
gigi tiruan ini maka asupan
nutrisi dapat meningkat seiring
dengan peningkatan
pengunyahan.

ANALISIS WO
Weakness (Kelemahan)
Dalam penelitian tersebut memiliki kekurangan dimana peneliti tidak menyelidi lebih lanjut nutrisi tertentu dan jenis makanan yang
dikonsumsi responden sebelum dan sesudah memakai gigi palsu atau tiruan
Opportunitu (Peluang)
Jurnal yang berjudul "Change in Nutrition Intake and Nutritional Status of Pre-Elderly and Elderly After Denture Wearing"
berpeluang menjadi referensi bagi tenaga kesehatan untuk memberikan edukasi kepada lansia untuk menggunakan gigi tiruan sebagai
bantuan untuk mengunyah makanan. Dimana dalam jurnal tersebut disebutkan bahwa pemakaian gigi tiruan mempengaruhi nutrisi
pasien. Kekurangan nutrisi asupan pada lansia karena kehilangan gigi dapat menyebabkan malnutrisi dan penurunan sistem kekebalan
tubuh, fungsi fisik, dan peningkatan morbiditas dan angka kematian. oleh karena itu penting untuk mengganti gigi yang hilang dengan
gigi tiruan. Status gizi lansia akan membaik setelah pemakaian gigi tiruan.

Anda mungkin juga menyukai