OLEH :
FAJRI HABIB
NIM.201030200111
PEMBIMBING :
Ns. Dhia Diana Fitriani, S.Kep., M.Kep
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. M
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Pengkajian : 16 November 2020
Umur : 19 Tahun
RM No. :-
Informan : Klien, Keluarga Klien, CRM
2. Pengobatan sebelumnya ?
Berhasil √ Kurang berhasil Tidak Berhasil
Aniaya seksual
Penolakan √
Kekerasan dlm keluarga √
Tindakan kriminal
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
35
Ket :
: perempuan : tinggal satu rumah
: Laki – laki : meninggal dunia
Jelaskan :
Klien adalah anak terakhir dari 5 bersaudara, klien tinggal satu rumah
dengan ayahnya dan ibu tirinya, dan ibunya sudah meninggal beberapa
tahun yang lalu, dalam pengambilan keputusan dan penanggung jawab
dalam hal financial saat ini adalah ayah klien, kemampuan pengambilan
keputusan untuk pelaksanan fungsi kesehatan oleh ayah.
2. Konsep diri :
a. Gambaran diri : klien mengatakan sering mendengar suara bisikan
menyuru melakukan tindakan kekerasan, suara muncul ketika malam
hari dan pada saat sendiri dan melamun, klien mengatakan tidak ingin
berkenalan dengan orang lain karena takut di pukuli, klien mengatakan
malas mandi, tidak mau keramas, tidak mau memotong kuku.
b. Identitas : -
c. Peran : -
d. Ideal diri : -
e. Harga diri : -
Masalah Keperawatan: -
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : klien mengatakan tidak ingin berkenalan dengan
orang lain
b. Peran serta dalam kegiatan Kelompok / Masyarakat: -
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
klien mengatakan tidak ingin berkenalan dengan orang lain karena
takut di pukuli
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :-
b. Kegiatan ibadah :-
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
Jelaskan : klien mengatakan malas mandi, tidak mau keramas, tidak mau
memotong kuku
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
3. Aktifitas Motorik :
√ Lesu Tegang √ Gelisah Agitasi
√ Khawatir Gembira
Jelaskan : klien tampak gelisah, tampak bingung, klien tampak
menyendiri.
Masalah Keperawatan: Isolasi Sosial
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
6. Interaksi Selama Wawancara
Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
b. BAB/BAK
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan :-
Masalah Keperawatan :-
c. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total
d. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Bantuan total
f. Penggunaan Obat
Bantuan minimal Bantuan total
g. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan Ya Tidak
Transportasi Ya Tidak
Lain-lain Ya Tidak
Jelaskan :
Lainnya Lainnya
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
IX. MASALAH PSIKOSIS DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan dukungan kelompok,spesifik:
√ Masalah berhubungan dengan lingkungan,spesifik: Klien menarik
diri dari lingkungan
Masalah dengan pendidikan, spesifik: Klien hanya lulusan SMP
Koping Obat-obatan
Lainnya
A. ANALISA DATA
DATA MASALAH
Ds : Resiko Prilaku Kekerasan
- klien mengatakan sering mendengar
suara bisikan menyuru melakukan
tindakan kekerasan, suara muncul
ketika malam hari dan pada saat
sendiri dan melamun.
- klien mengatakan pernah memukul
kepala kedua orang tuanya
- keluarga klien mentakan klien sering
mengganggu sekitar
Do :
- klien melihat orang lain dengan
tatapan tajam dan sedikit melotot
Ds : Halusinasi
- klien mengatakan sering mendengar
suara bisikan menyuru melakukan
tindakan kekerasan, suara muncul
ketika malam hari dan pada saat
sendiri dan melamun
Do :
- klien tampak menyender dimana saja
- klien terlihat lesu
- klien tampak bingung
Ds : Isolasi Sosial
- klien mengatakan tidak ingin
berkenalan dengan orang lain karena
takut di pukuli
Do :
- klien tampak gelisah
- tampak bingung
- klien tampak menyendiri
- klien tampak menyender dimana saja
- klien sulit memulai pembicaraan
Ds : Defisit Perawatan Diri
- Klien mengatakan malas mandi, tidak
mau keramas, tidak mau memotong
kuku,
Do :
- klien tampak terlihat lesu, rambut
kotor, kuku panjang dan kotor.
- Klien tampak tidak memcuci tangan
sebelum dan sesudah makan
B. POHON MASALAH
No. Dx Perencanaan
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
1. Gangguan TUM: Klien
Sensori dapat mengontrol 1. Setelah . . . . x interaksi 1. Bina hubungan saling percaya dengan
Persepsi: halusinasi yang klien menunjukkan tanda - menggunakan prinsip komunikasi
Halusinasi dialaminya tanda percaya kepeda terapeutik :
(lihat/dengar/ perawat : Sapa klien dengan ramah, baik
penghidu/ Ekspresi wajah verbal maupun non verbal
raba/kecap) Tuk 1 : bersahabat Perkenalkan nama, nama panggilan Bila sudah terbina hubungan
Klien dapat Menunjujkkan rasa dan tujuan perawat berkenalan saling percaya diharapkan klien
membina senang Tanyakan nama lengkap dan nama dapat kooperatif, sehingga
hubungan saling Ada kontak mata panggilan yang disukai klien pelaksanaan asuhan keperawatan
percaya Mau berjabat tangan Buat kontrak yang jelas dapat berjalan dengan baik.
Mau menyebutkan Tunjukkan sikap jujur dan menepati
nama janji setiap kali interaksi
Mau menjawab salam Tunjukkan sikap empati dan
Mau duduk menerima apa adanya
berdampingan dengan Beri perhatian kepada klien dan
perawat perhatikan kebutuhan dasar klien
Bersedia Tanyakan perasaan klien dan
mengungkapkan masalah yang dihadapi klien
masalah yang Dengarkan dengan penuh perhatian
dihadapi ekspresi perasaan klien
Tuk 2 : 2. Setelah . . . . x interaksi 2.1. Adakan kontak sering dan singkat Kontak sering dan singkat
Klien dapat klien menyebutkan : secara bertahap selain upaya membina
mengenal o Jenis 2.2. Observasi tingkah laku klien terkait hubungan saling percaya, juga
halusinasinya o Isi dengan halusinasinya dapat memutuskan halusinasi
o Waktu (*dengar/lihat/penghidu/raba/kecap), Mengenal perilaku pada saat
o Frekuensi jika menemukan klien yang sedang halusinasi timbul,
o Perasaan halusinasi : memudahkan perawat dalam
o Situasi dan kondisi Tanyakan apakah klien mengalami melakukan intervensi
yang menimbulkan sesuatu (halusinasi Mengenal halusinsi
halusinasi dengar/lihat/penghidu/raba/kecap) memungkinkan klien untuk
o Respon Jika klien menjawab ya, tanyakan menghindarkan faktor
pencetus timbulnya halusinasi
apa yang sedang dialaminya
Dengan mengetahui waktu, isi
Katakan bahwa perawat percaya dan frekuensi munculnya
klien mengalami hal tersebut, halusinasi mempermudah
namun perawat sendiri tidak tindakan keperawatan yang
mengalaminya (dengan nada akan dilakukan perawat
bersahabat tanpa menuduh atau Untuk mengidentifikasi
menghakimi) pengaruh halusinasi pasien
Katakan bahwa ada klien lain yang
mengalami hal yang sama
Katakan perawat akan membantu
klien
Jika klien tidak sedang
berhalusinasi klarifikasi tentang
adanya pengalaman halusinasi,
diskusikan dengan klien :
Isi, waktu dan frekuensi terjadinya
halusinasi (pagi, siang, sore, malam
atau sering dan kadang - kadang)
Situasi dan kondisi yang
menimbulkan atau tidak
menimbulkan halusinasi
2. Setelah . . . . x interaksi 2.3. Diskusikan dengan klien apa yang Untuk mengetahui koping
klien menyatakan dirasakan jika terjadi halusinasi dan beri yang digunakan oleh klien
perasaan dan responnya kesempatan untuk mengungkapkan Agar klien mengetahui akibat
saat mengalami halusinasi perasaannya dari menikmati halusinasi
: 2.4. Diskusikan dengan klien apa yang sehingga klien meminimalisir
Marah dilakukan untuk mengatasi perasaan halusinasinya
Takut tersebut
Sedih 2.5. Diskusikan tentang dampak yang akan
Senang dialaminya bila klien menikmati
Cemas halusinasinya
Jengkel
Tuk 3 : 3.1. Setelah . . . . x interaksi 3.1. Identifikasi bersama klien cara atau Upaya untuk memutuskan
Klien dapat klien menyebutkan tindakan yang dilakukan jika terjadi siklus halusinasi sehingga
mengontrol tindakan yang biasanya halusinasi (tidur, marah, menyibukkan halusinasi tidak berlanjut
halusinasinya dilakukan untuk diri, dll) Reinforcement positif dapat
mengendalikan 3.2. Diskusikan cara yang digunakan klien, meningkatkan harga diri klien
halusinasinya Jika cara yang digunakan adaptif beri Memberikan alternatif pilihan
3.2. Setelah . . . . x interaksi pujian bagi klien untuk mengontrol
klien menyebutkan cara Jika cara yang digunakan maladaptif lingkungan
baru mengontrol diskusikan kerugian cara tersebut Memotivasi meningkatkan
halusinasi 3.3. Diskusikan cara baru untuk kegiatan klien untuk mencoba
3.3. Setelah . . . . x interaksi memutus/mengontrol timbulnya memilih salah satu cara
klien dapat memilih dan halusinasi : mengendalikan halusinasi dan
memperagakan cara dapat meningkatkan harga
Katakan pada diri sendiri bahwa ini
mengatasi halusinasi diri klien
(dengar/lihat/penghidu/ra tidak nyata (“saya tidak mau
Memberi kesempatan kepada
ba/kecap) dengar/lihat/penghidu/raba/kecap klien untuk mencoba citra
3.4. Setelah . . . . x interaksi pada saat halusinasi terjadi) yang sudah dipilih
klien melaksanakan cara Menemui orang lain Stimulasi persepsi dapat
yang telah dipilih untuk (perawat/teman/anggota keluarga) mengurangi perubahan
mengendalikan interpretasi realitas klien
untuk menceritakan tentang
halusinasinya akibat halusinasi
3.5. Setelah . . . . x pertemuan halusinasinya
klien mengikuti terapi Membuat dan melaksanakan jadwal
aktivitas kelompok kegiatan sehari - hari yang telah
disusun
Meminta keluarga/teman/perawat
menyapa jika sedang berhalusinasi
Tuk 4 : 4.1. Setelah . . . . x pertemuan 4.1. Buat kontrak dengan keluarga untuk Untuk mendapatkan bantuan
Klien dapat keluarga, keluarga pertemuan (waktu, tempat dan topik) keluarga mengontrol
dukungan dari menyatakan setuju untuk 4.2. Diskusikan dengan keluarga (pada saat halusinasi
keluarga dalam mengikuti pertemuan pertemuan keluarga kunjungan rumah) Untuk mengetahui
mengontrol dengan perawat Pengertian halusinasi pengetahuan keluarga dan
halusinasinya 4.2. Setelah . . . . x interaksi Tanda dan gejala halusinasi meningkatkan kemampuan
keluarga menyebutkan pengetahuan tentang
Proses terjadinya halusinasi
pengertian, tanda dan halusinasi
gejala, proses terjadinya Cara yang dapat dilakukan klien dan
halusinasi dan tindakan keluarga untuk memutus halusinasi : Agar keluarga dapat merawat
untuk mengendalikan Obat - obatan halusinasi klien atau anggota keluarga
halusinasi Cara merawat anggota keluarga yang lain yang berhalusinasi di
halusinasi di rumah (beri kegiatan, rumah
jangan biarkan sendiri, makan Keluarga klien menjadi tahu
cara mencari bantuan jika
bersama, berpergian bersama,
halusinasi tidak dapat diatasi
memantau obat - obatan dan cara dirumah
pemberiannya untuk mengatasi
halusinasi)
Beri informasi waktu kontrol
kerumah sakit dan bagaimana cara
mencari bantuan jika halusinasi tidak
dapat diatasi di rumah
Tuk 5: 5.1. Setelah . . . . x interaksi 5.1. Diskusikan dengan klien tentang Dengan menyebutkan dosis,
Klien dapat klien menyebutkan : manfaat dan kerugian tidak minum frekuensi dan manfaat obat,
memanfaatkan Manfaat minum obat obat, warna, dosis, cara, efek terapi dan diharapkan klien
obat dengan baik Kerugian tidak minum efek samping penggunaan obat melaksanakan program
obat 5.2. Pantau klien saat penggunaan obat pengobatan
Nama, warna, dosis, 5.3. Beri pujian jika klien menggunakan Menilai kemampuan klien
efek terapi dan efek obat dengan benar dalam pengobatannya sendiri
samping obat 5.4. Diskusikan akibat berhenti minum obat Program pengobatan dapat
5.2. Setelah . . . . x interaksi tanpa konsultasi dengan dokter berjalan sesuai rencana
klien mendemonstrasikan 5.5. Anjurkan klien untuk konsultasi kepada Dengan mengetahui prinsip
penggunaan obat dengan dokter/perawat jika terjadi hal - hal penggunaan obat, maka
benar yang tidak diinginkan kemandirian klien untuk
5.3. Setelah . . . . x interaksi pengobatan dapat
klien menyebutkan akibat ditingkatkan secara bertahap
berhenti minum obat
tanpa konsultasi dokter
2. Klien dapat 2. Setelah . . . . x pertemuan 2. Bantu klien mengungkapkan perasaan Mengetahui kondisi klien saat
mengidentifika klien menceritakan marahnya : itu dan mengurangi tekanan
si penyebab penyebab perilaku Motivasi klien untuk menceritakan kemarahan klien
perilaku kekerasan yang penyebab rasa kesal atau jengkelnya Mengidentifikasi penyebab
kekerasan dilakukannya : Dengarkan tanpa mencela atau
yang Menceritakan memberi penilaian setiap ungkapan
dilakukannya penyebab perasaan perasaan klien
jengkel/kesal baik dari
diri sendiri maupun
lingkungannya
3. Klien dapat 3. Setelah . . . . x pertemuan 3. Bantu klien mengungkapkan tanda - Identifikasi penyebab marah
mengidentifika klien menceritakan tanda - tanda perilaku kekerasaan yang Identifikasi perubahan fisik
si tanda - tanda tanda saat terjadi perilaku dialaminya : Menyamakan persepsi bahwa
perilaku kekerasaan Motivasi klien menceritakan kondisi hal tersebut terjadi dan ada
kekerasan Tanda fisik: mata fisik (tanda - tanda fisik) saat pada klien
merah, tangan perilaku kekerasan terjadi
mengepal, ekspresi Motivasi klien menceritakan kondisi
tegang dan lain – lain emosinya (tanda - tanda emosional)
Tanda emosional: saat terjadi perilaku kekerasan
Perasaan marah, Motivasi klien menceritakan kondisi
jengkel, bicara kasar hubungan dengan orang lain (tanda -
Tanda sosial: tanda sosial) saat terjadi perilaku
bermusuhan yang kekerasan
dialami saat terjadi
perilaku kekerasaan
4. Klien dapat 4. Setelah . . . . x pertemuan 4. Diskusikan dengan klien perilaku Identifikasi cara klien dalam
mengidentifika klien menjelaskan : kekerasan yang dilakukannya selama mengungkapkan perilaku
si jenis Jenis - jenis ekspresi ini : kekerasan
perilaku kemarahan yang Motivasi klien menceritakan jenis - Mempermudah perawat
kekerasan selama ini telah jenis kekerasan yang selama ini mengidentifikasi perilaku
yang pernah dilakukannya pernah dilakukannya kekerasan yang bisa dilakukan
dilakukannya Perasaan saat Motivasi klien menceritakan saat marah
melakukan kekerasan perasaan klien setelah tindak Memberikan wawasan yang
Efektivitas cara yang kekerasan tersebut terjadi baru bagi klien terhadap
dipakai dalam Diskusikan apakah dengan tindak tindakan yang maladaptif
menyelesaikan kekerasan yang dilakukannya Bantu klien dalam
masalah masalah yang dialami teratasi mengidentifikasi kerugian dari
cara yang dilakukan
5. Klien dapat 5. Setelah . . . . x pertemuan 5. Diskusikan dengan klien negatif Menyamakan persepsi dalam
mengidentifika klien menjelaskan akibat (kerugian) cara yang dilakukan pada : merespon perilaku yang salah
si akibat tindak kekerasan yang Diri sendiri Membantu klien mencari cara
perilaku dilakukannya : Orang lain/keluarga yang terbaik
kekerasan Diri sendiri: luka
dijauhi teman, dll Lingkungan
Orang lain/keluarga:
luka, tersinggung
ketakutan, dll
Lingkungan: barang
atau benda rusak, dll
6. Klien dapat 6. Setelah . . . . x pertemuan 6. Diskusikan dengan klien : Identifikasi pengetahuan dan
mengidentifika klien : Apakah klien mau mempelajari cara keinginan klien untuk
si cara Menjelaskan cara - baru mengungkapkan marah yang melakukan cara yang sehat
konstruktif cara sehat sehat Sebagai motivasi untuk
dalam mengungkapkan Jelaskan berbagai alternatif pilihan melakukan perilaku yang sehat
mengungkapk marah untuk mengungkapkan marah selain Di dapatkannya cara lain yang
an kemarahan perilaku kekerasan yang diketahui sehat yang akan membantu
klien klien untuk mencari cara yang
Jelaskan cara - cara sehat untuk adaptif dalam
mengungkapkan marah : mengekspresikan marahnya
Cara fisik: nafas dalam,
pukul bantal atau kasur,
olahraga
Verbal: mengungkapkan
bahwa dirinya sedang kesal
kepada orang lain
Sosial: latihan asertif dengan
orang lain
Spiritual: sembahyang/doa,
dzikir, meditasi, dsb sesuai
keyakinan agamanya masing
– masing
7. Klien dapat 7. Setelah . . . . x pertemuan 7.1. Diskusikan cara yang mungkin dipilih Cara yang cocok akan
mendemonstra klien memperagakan cara dan dianjurkan klien memilih cara yang membuat klien nyaman
sikan cara mengontrol perilaku mungkin untuk mengungkapkan Praktek langsung lebih tepat
mengontrol kekerasan : kemarahan untuk mengetahui manfaat
perilaku Fisik: tarik nafas 7.2. Latih klien mempergunakan cara yang cara yang dilakukan
kekerasan dalam, memukul dipilih Identifikasi adanya keuntungan
bantal/kasur Peragakan cara melaksanakan cara dan kekurangan
Verbal: yang dipilih Membangkitkan motivasi dan
mengungkapkan Jelaskan manfaat cara tersebut minat klien
perasaan kesal/jengkel Anjurkan klien menirukan peragaan
pada orang lain tanpa yang sudah dilakukan
menyakiti Beri pengertian pada klien, perbaiki
Spiritual: dzikir/doa, cara yang masih belum sempurna
meditasi sesuai 7.3. Anjurkan klien menggunakan cara yang
agamanya sudah dilatih saat marah/jengkel
8. Klien 8. Setelah . . . . x pertemuan 8.1. Diskusikan pentingnya peran serta Kejelasan waktu, tempat dan
mendapat keluarga : keluarga sebagai pendukung klien topik akan membantu keluarga
dukungan Menjelaskan cara untuk mengatasi perilaku kekerasan untuk kooperatif
keluarga untuk merawat klien dengan 8.2. Diskusikan potensi keluarga untuk Perlu dilakukan secara
mengontrol perilaku kekerasan membantu klien mengatasi perilaku bertahap
perilaku Mengungkapkan rasa kekerasan Memudahkan pemahaman dan
kekerasan puas dalam merawat 8.3. Jelaskan pengertian, penyebab, akibat penerimaan
klien dan cara merawat klien perilaku Memberikan wawasan kepada
kekerasan yang dapat dilaksanakan oleh keluarga dalam menggali
keluarga kemampuan yang ada
8.4. Peragakan cara merawat klien Memberikan cara perawatan
(menangani perilaku kekerasan) yang tepat dan mencegah cara
8.5. Beri kesempatan keluarga untuk yang salah atau kurang tepat
memperagakan ulang Membiasakan keluarga agar
8.6. Beri pujian kepada keluarga setelah terlatih dalam pelaksanaan
peragaan dirumah
8.7. Tanyakan perasaan keluarga setelah
mencoba cara yang dilatihkan
9. Klien 9.1. Setelah . . . . x 9.1. Jelaskan manfaat menggunakan obat Kejelasan akan membantu
menggunakan pertemuan klien secara teratur dan kerugian jika tidak klien dan keluarga untuk
obat sesuai menjelaskan : menggunakan obat melaksanakan tindakan yang
program yang Manfaat minum obat 9.2. Jelaskan kepada klien : benar
telah Kerugian tidak Jenis obat (nama, warna, dan bentuk Dengan tahu manfaat dan
ditetapkan minum obat obat) kerugian keluarga dan klien
Nama obat Dosis yang tepat untuk klien akan lebih perhatian
Bentuk dan warna Waktu pemakaian Kejelasan akan membantu
obat Cara pemakaian pelaksanaan tindakan yang
Dosis yang diberikan Efek yang akan dirasakan klien benar
kepadanya Waktu yang tepat didasari
Waktu pemakaian 9.3. Anjurkan klien : pada kerja dan efektifitas dan
Cara pemakaian Minta dan menggunakan obat tepat penggunaan obat
Efek yang dirasakan waktu Efek obat yang diketahui lebih
9.2. Setelah . . . . x Lapor ke perawat/dokter jika awal memudahkan penanganan
pertemuan klien mengalami efek yang tidak biasa akibat efek tersebut
menggunakan obat Beri pujian terhadap kedisiplinan Membangkitkan minat dan
sesuai program klien menggunakan obat motivasi
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Pertemuan Ke :1
Hari/Tanggal : Senin. 23 November 2020
Nama Klien : Tn. M
A. SP Ke :1
B. Ruangan : WDH
C. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Ds :
- klien mengatakan sering mendengar suara bisikan menyuru
melakukan tindakan kekerasan, suara muncul ketika malam hari
dan pada saat sendiri dan melamun.
- klien mengatakan pernah memukul kepala kedua orang tuanya
- keluarga klien mentakan klien sering mengganggu sekitar
Do :
- klien melihat orang lain dengan tatapan tajam dan sedikit melotot
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan yang
dilakukan
c. Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
d. Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang
pernah dilakukan
e. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
f. Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam
mengungkapkan kemarahan
g. Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku
kekerasan
4. Tindakan Keperawatan:
a. Identifikasi penyebab PK
b. Identifikasi tanda dan gejala PK
c. Identifikasi PK yang dilakukan
d. Identifikasi akibat PK
e. Jelaskan cara mengontrol PK
f. Bantu klien mempraktekkan latihan cara mengontrol fisik I
g. Anjurkan klien memasukkan dalam kegiatan harian
D. Strategi Pelaksanaan
1. ORIENTASI:
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum pak, perkenalkan nama saya A, panggil saya A,
saya perawat yang dinas di ruangan ini. Hari ini saya dinas pagi dari pk.
07.00-14.00. Saya yang akan merawat bapak selama bapak di rumah
sakit ini. Nama bapak siapa, senangnya dipanggil apa?”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapak saat ini?, Masih ada perasaan kesal atau
marah?”
c. Kontrak
Topik : “Baiklah kita akan berbincang-bincang sekarang tentang
perasaan marah bapak”
Waktu : “Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang?”
Bagaimana kalau 10 menit?
Tempat : “Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang, pak?
Bagaimana kalau di ruang tamu?”
Tujuan : “ Supaya Bapak tidak melakukan perilaku kekerasan
2. KERJA:
“Apa yang menyebabkan bapak marah?, Apakah sebelumnya bapak pernah
marah? Terus, penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang?. O..iya,
jadi ada 2 penyebab marah bapak”
“Pada saat penyebab marah itu ada, seperti bapak pulang ke rumah dan istri
belum menyediakan makanan(misalnya ini penyebab marah pasien), apa yang
bapak rasakan?” (tunggu respons pasien)
“Apakah bapak merasakan kesal kemudian dada bapak berdebar-debar, mata
melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan mengepal?”
“Setelah itu apa yang bapak lakukan? O..iya, jadi bapak memukul istri bapak
dan memecahkan piring, apakah dengan cara ini makanan terhidang? Iya,
tentu tidak. Apa kerugian cara yang bapak lakukan? Betul, istri jadi sakit dan
takut, piring-piring pecah. Menurut bapak adakah cara lain yang lebih baik?
Maukah bapak belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa
menimbulkan kerugian?”
”Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, pak. Salah satunya adalah
dengan cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah.”
”Ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu?”
”Begini pak, kalau tanda-tanda marah tadi sudah bapak rasakan maka bapak
berdiri, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiupu
perlahan –lahan melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba
lagi, tarik dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5
kali. Bagus sekali, bapak sudah bisa melakukannya. Bagaimana
perasaannya?”
“Nah, sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehingga bila
sewaktu-waktu rasa marah itu muncul bapak sudah terbiasa melakukannya”
3. TERMINASI
a. Evaluasi
Subyektif : “Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang
tentang kemarahan bapak?”
IMPLEMENTASI EVALUASI
Ds : S:
- klien mengatakan sering mendengar - klien mengatakan sering mendengar suara
suara bisikan menyuru melakukan bisikan menyuru melakukan tindakan
tindakan kekerasan, suara muncul kekerasan, suara muncul ketika malam hari
ketika malam hari dan pada saat dan pada saat sendiri dan melamun.
sendiri dan melamun. - klien mengatakan pernah memukul kepala
- klien mengatakan pernah memukul kedua orang tuanya
kepala kedua orang tuanya - keluarga klien mentakan klien sering
- keluarga klien mentakan klien sering mengganggu sekitar
mengganggu sekitar
O:
Do : - klien melihat orang lain dengan tatapan
- klien melihat orang lain dengan tajam dan sedikit melotot
tatapan tajam dan sedikit melotot
A : Resiko Perilaku Kekerasan (+)
Diagnosis Keperawatan : - Klien mampu mengidentifikasi penyebab
Resiko Perilaku Kekerasan
PK
Tindakan Keperawatan : - Klien mampu mengidentifikasi tanda dan
- Identifikasi penyebab PK
gejala PK
- Identifikasi tanda dan gejala PK
- Klien mampu mengidentifikasi PK yang
- Identifikasi PK yang dilakukan
dilakukan
- Identifikasi akibat PK
- Jelaskan cara mengontrol PK - Klien mampu mengidentifikasi akibat PK
- Bantu klien mempraktekkan latihan - Klien mampu menjelaskan cara
cara mengontrol fisik I mengontrol PK
- Anjurkan klien memasukkan dalam - Klien dapat mempraktekkan latihan cara
kegiatan harian mengontrol fisik I
- Menganjurkan klien memasukkan dalam
Rencana Tindak Lanjut (Planning
kegiatan harian
Perawat) :
Lanjutkan SP II Resiko Perilaku
Kekerasan : P : Planning klien
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian - Anjurkan menghardik ketika halusinasi
pasien mencegah perilaku kekerasan datang dan masukan kedalam jadwal
secara fisik : tarik nafas dalam - Mengingatkan klien cara menghardik
- Melatih pasien mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara fisik II
- Menganjurkan pasien memasukkan ke
dalam jadwal kegiatan harian
(Fajri Habib)