Anda di halaman 1dari 4

Sesi 4 : Mencegah Perilaku Kekerasan dengan Cara Spiritual

Tujuan :
Klien dapat melakukan mencegah perilaku kekerasan dengan cara spiritual.

Setting :
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang

Alat :
1. Papan tulis / flipchart / whiteboard dan alat tulis
2. Buku catatan dan pulpen
3. Jadwal kegiatan harian klien

Metode :
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran / simulasi

Langkah Kerja :
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi
sebelumnya.
b. Menyiapkan alat dan tempat
2. Orientasi
a. Salam terepeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Klien dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi / validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Menanyakan apakah ada penyebab marah , tanda dan gejala marah
, serta perilaku kekerasan
 Tanyakan apakah kegiatan fisik dan interaksi social yang sensitif
untuk mencegah perilaku kekerasan sudah dilakukan
c. Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan , yaitu kegiatan ibadah untuk
mencegah perilaku kekerasan
 Menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok , harus
meminta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

3. Tahap Kerja
a. Menanyakan agama dan kepercayaan masing-masing klien.
b. Mendiskusikan kegiatan ibadah yang bisa dilakukan masing-masing
klien.
c. Menuliskan kegiatan ibadah masing-masing klien
d. Meminta klien untuk memilih satu kegiatan ibaah untuk meredakan
amarah.
e. Meminta klien mendemonstrasikan kegiatan ibadah untuk meredakan
kemarahan yang dipilih.
f. Memberikan pujian pada penampilan klien.

Kegiatan ibadah untuk meredakan marah antara lain :


 Islam : istighfar , berwudhu , sholat
 Kristen : doa bapa kami
 Katholik : doa bapa kami , doa novena
 Hindu dan budha : meditasi , yoga

4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
 Menanyakan jumlah cara pencegahan perilaku kekerasan yang
telah dipelajari.
 Memberikan pujian dan penghargaan atas jawaban yang benar.
b. Tindak lanjut
 Menganjurkan klien menggunakan kegiatan fisik , interaksi social
yang asertif , dan kegiatan ibadah jika stimulasi penyebab perilaku
kekerasan terjadi.
 Menganjurkan klien melatih kegiatan fisik , interaksi social yang
asertif , dan kegiatan ibdaha secara teratur.
 Memasukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan harian.
c. Kontrak yang akan dating
 Menyepakati untuk belajar cara baru yang lain , yaitu minum obat
teratur.
 Menyepakati waktu dan tempat pertemuan berikutnya.

Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung , khusus pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 4, kemampuan klien
yag diharapkan adalah perilaku 2 kegiatan ibadah untuk mencegah kekerasan.
Formulir evaluasi sebagai berikut.
Sesi 4 : TAK
Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan

Kemampuan mencegah perilaku kekerasan dengan cara spiritual


No. Nama Klien Mempraktikan Kegiatan Memepraktikan Kegiatan
Ibadah Pertama Ibadah Kedua
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolam nama
klien.
2. Untuk tiap klien , beri penilaian tentang kemampuan
mempraktikkan dua kegiatan ibadah pada saat TAK. Beri tanda
() jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu.

Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 4,TAK stimulasi
persepsi perilaku kekerasan. Klien mampu memperagakan dua cara ibadah.
Anjurkan klien melakukan secara teratur di ruangan (buat jadwal).

Anda mungkin juga menyukai