NIM : 191012114201006
PRODI : S1 KEPERAWATAN/TINGKAT II
MATA KULIAH : KEPERAWATAN JIWA
Strategi Pelaksanaan (SP) yang akan diberikan pada klien Risiko Perilaku Kekerasan (RPK)
Antara lain:
1. SP 1 Klien melakukan latihan nafas dalam
2. SP 2 klien melakukan latihan pukul kasur dan bantal
3. SP 3 klien melakukan latihan mengungkapkan marah secara verbal
4. SP 4 klien melakukan latihan beribadah dan berdoa
Pertemuan : Ke 1 (satu)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien tenang, kooperatif, klien mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan.
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko perilaku kekerasan
3. Tujuan Khusus
a) Pasien dapat mengidentifikasi PK
b) Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda PK
c) Pasien dapat menyebutkan jenis PK yang pernah dilakukannya
d) Pasien dapat menyebautkan akibat dari PK yang dilakukannya.
e) Pasien dapat menyebutkan cara mencegah / mengendalikan PK nya.
4. Tindakan Keperawatan
SP 1 Klien :
Membina hubungan saling percaya, mengidentifikasi penyebab marah, tanda dan gejala
yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan, akibat dan cara mengendalikan
perilaku kekerasan dengan cara fsik pertama (latihan nafas dalam).
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1.Fase Orientasi :
Perkenalkan Diri
Menjelaskan Tujuan
Menanyakan kesiapan/persetujuan klien
2. Fase Kerja :
Menanyakan penyebab amarah klien
Menanyakan alasan klien marah antara sebelumnya dan sekarang
Menanyakan perasaan yg sedang dirasakan
Melihat dan mengidentifikasi ekspresi/tanggapan klien saat marah
Menanyakan perasaan klien saat marah apakah dengan marah akan menjadi lebih baik ?
Menceritakan,memberikan gambaran serta mengajak klien untuk belajar mengungkapkan
perasaan marah dengan hal yg positif sehingga tidak membuat klien/orang lain terluka.
Setelah itu mengajak klien untuk melakukan kegiatan fisik untuk mengendalikan rasa
marah dengan satu cara terlebih dahulu (melakukan tarif nafas dalam) minta klien untuk
mengikuti sehingga klien nantinya bisa melakukan sendiri
3. Fase Terminasi :
Menanyakan bagaimana perasaan klien setelah dilakukannya kegiatan fisik tersebut
Menanyakan kembali penyebab klien marah serta minta klien untuk merasakan
amarahnya dan minta klien untuk berfikir akibat yg akan terjadi nantinya
Berikan gambaran tentang efek/akibat dari kemarahan yg dilakukannya
Minta klien untuk melatih mandiri,atau dengan bantuan
Meminta persetujuan klien dan mengontrak waktu kembali untuk pertemuan selanjutnya
Memberikan pujian pada klien atas kesediaannya dan mengucapkan terimakasih.
Pertemuan : Ke 2 (Dua)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien tenang, kooperatif, ada kontak mata saat berbicara.
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko perilaku kekerasan
3. Tujuan Khusus
a) Melatih cara mencegah/ mengontrol perilaku kekerasan secara fsik
b) Mengevaluasi latihan nafas dalam
c) Melatih cara fisik ke 2 : pukul kasur dan bantal.
d) Menyusun jadwal kegiatan harian cara kedua
4.Tindakan Keperawatan
SP 2 klien :
Membantu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasandengan cara fisik ke dua (evaluasi
latihan nafas dalam, latihan mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik ke dua : (pukul
kasur dan bantal), menyusun jadwal kegiatan harian cara ke dua.
Pertemuan : Ke 3 (tiga)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien kooperatif, tenang, ada kontak mata saat berbicara,sesekali nada bicara agak tinggi.
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko perilaku kekerasan
3. Tujuan khusus
a) Melatih cara mencegah/ mengontrol perilaku kekerasan secara sosial/verbal.
b) Mengevaluasi jadwal harian untuk dua cara fisik.
c) Melatih mengungkapkan rasa marah secara verbal : menolak dengan baik, meminta
dengan baik,mengungkapkan perasaan dengan baik.
d) Menyusun jadwal latihan mengungkapkan secara verbal
4. Tindakan Keperawatan
SP 3 klien :
Membantu pasien latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara sosial/verbal (evaluasi
jadwal harian tentang dua cara fisik mengendalikan perilaku kekerasan,latihan mengungkapkan
rasa marah secara verbal (menolak dengan baik, meminta dengan baik,mengungkapkan perasaan
dengan baik), susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal.
Pertemuan : Ke 4 (empat)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien tenang, kooperatif, bicara jelas.
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko perilaku kekerasan
3. Tujuan Khusus
Pasien dapat mencegah/ mengendalikan PKnya secara spiritual,
4. Tindakan Keperawatan
SP 4 klien :
Bantu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasansecara spiritual (diskusikan hasil latihan
mengendalikan perilaku kekerasan secara fisik dan sosial/verbal, latihan beribadah dan
berdoa, buat jadwal latihan ibadah/ berdoa)
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi
Perkenalkan diri
Mengingatkan klien tentang janji kontrak yg sudah disepakati
Menanyakan latihan apa saja yg sudah dilakukan
Berikan pujian
Menanyakan perasaan klien setelah melakukan latihan tersebut
Menjelaskan tujuan pertemuan sekarang dengan latihan ibadah
Menanyakan persetujuan klien
2. Fase kerja
Menanyakan pada klien ibadah apa yg bisa dilakukanya
Mengajak klien untuk melakukannya
Menjelaskan serta memberikan contoh pada klien
Mengajak klien untuk melakukannya
Mengajak dan Mengingatkan klien untuk melakukan sholat secara teratur untuk
meredakan kemarahan
Menanyakan pada klien pembagian shalat 5 waktu
Berikan pujian
3. Fase terminasi
Menanyakan bagaimana perasaan klien setelah dilakukannya latihan ibadah ini
Menanyakan kembali pada klien berapa cara mengontrol marah
Minta klien untuk menyebutkan
Berikan pujian pada klien
Minta klien untuk melakukan setiap hari
Mengatur dan mengajak klien untuk menambahkan latihan ini kejadwal aktifitas sehari-
hari
Kontrak waktu kembali dengan klien
Pertemuan : Ke 5 (lima)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien tenang, kooperatif, kontak mata ada saat komunikasi.
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko perilaku kekerasan
3. Tujuan khusus
Pasien dapat mencegah/ mengendalikan PKnya dengan terapi psikofarmaka
4. Tindakan Keperawatan
SP 5 klien :
Membantu klien latihan mengendalikan PK dengan obat (bantu pasien minum obat secara teratur
dengan prinsip 5 benar ( benar pasien, benar nama obat, benar cara minum obat, benar waktu dan
benar dosis obat) disertai penjelasan guna minum obat dan akibat berhenti minum obat,
susun jadwal minum obat secara teratur).
1. Fase Orientasi
Perkenalkan diri
menanyakan apakah klien melakukan latihan cara mengontrol marah
menanyakan latihan apa saja yg dilakukan
menanyakan bagaimana perasaan klien setelah melakukan latiahan tersebut
menjelaskan tujuan pertemuan
menanyakan persetujuan klien
2. Fase Kerja (perawat membawa obat pasien)
Menanyakan apa klien sudah diberikan obat oleh dokter/perawat sebelumnya
Menanyakan macam,warna serta jam obat yg diberikan
Menjelaskan jenis obat apa saja yg akan dikonsumsi oleh klien menggunakan bahasa yg
mudah dipahami klien
Mengingatkan klien untuk meminum obat tepat waktu
Menjelaskan pada klien jika ada efek samping terhadap obat tersebut, jelaskan cara agar
klien bisa mengatasi hal tersebut
Mengingatkan pada klien untuk teratur mengkonsumsi obat saat di rumah sakit ataupun
setelah pulang nantinya
Mengingatkan klien setiap saat sebelum minum obat cek 5 benarnya terlebih dahulu
Menjelaskan efek samping/akibat jika klien tidak meminum obat secara teratur
3. Fase Terminasi
Menanyakan bagaimana perasaan klien setelah berbincang tentang cara minum obat
Minta klien untuk menjelaskan kembali jenis obat yg dikonsumsi
Minta klien untuk menjelaskan kembali apa saja cara mengontrol amarah
Ingatkan kembali klien untuk teratur melakukan latihan tersebut
Berikan pujian atas kerjasama klien
Atur kontrak lagi dengan klien untuk melihat perkembangan selanjutnya
Ucapkan terimakasih pada klien